ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GARUDA IND

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GARUDA INDONESIA
TBK SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC
PERIODE 2005-2017
Widya Ayu Lestari
Universitas Trilogi

1. Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya perkembangan pasar modal dapat dilihat dari
meningkatnya perusahaan yang melakukan go public. Go public atau
perusahaan terbuka adalah peristiwa penawaran saham yang dilakukan oleh
perusahaan (emiten) kepada masyarakat umum (investor) untuk pertama
kalinya. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut sudah merupakan milik
masyarakat pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan (Sunariyah,
2010). Salah satu alasan sebuah perusahaan melakukan go public adalah
untuk menambah modal untuk ekspansinya.
Apabila sebuah perusahaan sudah memutuskan melakukan go public
maka perusahaan tersebut diwajibkan untuk terbuka baik dari segi informasi
sebelum dan sesudah proses go public. Informasi tersebut dapat berupa
akuntasi dan nonakuntansi. Informasi akuntansi adalah laporan keuangan
yang terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, dan
penjelasan laporan keuangan. Sedangkan informasi non akuntansi berisi

informasi selain laporan keuangan seperti underwritter (penjamin emisi),
auditor independent, konsultan hukum, nilai penawaran saham, persentase
saham yang ditawarkan, umur perusahaan dan informasi lainnya (Nasirwan,
2002).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan maskapai penerbangan
terbesar yang ada di Indonesia dan juga merupakan satu-satunya Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di dunia penerbangan telah
melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 11 Februari 2011
dengan kode GIAA guna memperkuat modalnya. Dengan adanya perubahan
jenis perusahaan dari semula perusahaan tertutup menjadi terbuka diharapkan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami peningkatan kinerja. Dengan
begitu perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih besar.
Harga IPO yang ditetapkan saat itu adalah sebesar Rp 750, sedangkan
minat investor sepertinya tidak sesuai dengan penetapan IPO yang
mempunyai harga penutupan pada hari pertama sebesar Rp 620. Sehingga
Initial Return PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjadi negatif sebesar
17,33%. Initial Return yang diperoleh berkaitan dengan kinerja keuangannya.
Initial return saham perusahaan yang menguntungkan investor dipengaruhi
oleh kinerja saham perusahaan yang merupakan dampak dari kinerja
keuangan yang baik. Investor dalam hal ini mengalami kerugian akibat


tingkat pengembalian yang negatif dan dapat terealisasi apabila investor
menjual sahamnya. Namun, meski belum mencapai IPO, dalam penelitian
Astuti (2014) menyebutkan adanya penambahan modal dari pelaksanaan IPO
yang telah memperbaiki fundamental keuangan perusahaan, termasuk arus
kas untuk aktivitasi investasi bagi peremajaan armada dan peningkatan
penumpang serta efisiensi biaya operasional secara keseluruhan. Menurut
Zainul Kisman (2015) dalam memprediksi return saham sebaiknya
menggunakan Arbitrage Pricing Theory (APT) dibanding Capital Assets
Pricing Model (CAPM).
Kinerja keuangan dapat dinilai dari laporan keuangan perusahaan
tersebut. Terdapat beberapa rasio dalam perhitungan kinerja keuangan, yaitu
Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas. Memiliki kinerja keuangan
yang baik adalah harapan semua investor. Analisis kinerja keuangan
dibutuhkan pihak internal dan eksternal untuk mengevaluasi informasi
perusahaan. Oleh sebab itu penilaian kinerja keuangan perusahaan yang telah
go public ini menjadi fokus perhatian baik dari manajemen perusahaan,
pemerintah maupun investor yang telah menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut.
Dalam beberapa penelitian mengenai perbedaan kinerja keuangan

antara sebelum dan sesudah perusahaan melakukan go public ternyata
menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda, seperti Wei et al (2003)
meneliti tentang perusahaan yang melakukan IPO memberikan kesimpulan
bahwa secara umum trend perusahaan di Cina yang melakukan IPO akan
mengalami penurunan keuntungan. Penelitian Kusumawati dkk (2014)
menunjukkan perusahaan yang diteliti memiliki kemampuan dalam
membayar hutang jangka pendeknya yang lebih baik, jika dilihat dari debt
ratio semakin kecil risiko pemberian pinjaman tetapi dilihat dari debt to
equity ratio semakin besar resiko pemilik modal, perusahaan semakin tidak
efektif dalam menggunakan aktiva yang dimiliki, dan perusahaan semakin
mampu dalam menghasilkan laba setelah IPO. Sampel perusahaan yang
dipilih dalam penelitian tersebut adalah 10 perusahaan yang listing di BEI
tahun 2009.
Namun berbeda dengan penelitian diatas, dalam penelitian Manalu
(2002) pada perusahaan perbankan menyatakan bahwa secara keseluruhan
rasio-rasio keuangan perbankan siginfikan menjadi lebih baik setelah IPO.
Manalu (2002) juga menyatakan bahwa go public masih menjadi alternatif
yang lebih baik dalam rangka menambah modal dan memperbaiki struktur
funding serta cost of capital.
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan

yang melakukan go public tidak sepenuhnya memberikan keuntungan. Hal
tersebut membuat peneliti ingin mengangkat topik permasalahan mengenai
kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia TBk periode 2005-2017 sebagai topik
penelitian untuk mendapatkan pemahaman apakah terdapat perbedaan kinerja
keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah go public serta apakah
memberikan pengaruh positif atau tidak pada perusahaan tersebut pada
laporan keuangan melalui analisis rasio keuangan.

2. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Adakah perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
dilihat dari rasio Likuiditas?
2. Adakah perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
dilihat dari rasio Profitabilitas?
3. Adakah perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
dilihat dari rasio Solvabilitas?
4. Adakah perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
dilihat dari rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas?

go public jika

go public jika
go public jika
go public jika

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
public jika dilihat dari rasio Likuiditas.
2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
public jika dilihat dari rasio Profitabilitas.
3. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
public jika dilihat dari rasio Solvabilitas.
4. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
public jika dilihat dari rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas.

go
go
go
go


4. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa:
H1 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan dalam rasio Likuiditas sebelum
dan sesudah go public.
H2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan dalam rasio Profitabilitas sebelum
dan sesudah go public.
H3 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan dalam rasio Solvabilitas sebelum
dan sesudah go public.
H4 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan dalam rasio Likuiditas,
Profitabilitas dan Solvabilitas.sebelum dan sesudah go public.
5. Landasan Teori
Di pasar modal Indonesia, istilah Penawaran Umum Perdana (Initial
Public Offering) saham atau disebut juga go public dapat didefinisikan
sebagai kegiatan untuk pertama kalinya suatu saham perusahaan ditawarkan
atau dijual kepada publik. Menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, persyaratan go public antara lain; perusahaan harus berbentuk badan
hukum PT, modal sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah), dimiliki sekurang-kurangnya 300 pemegang saham, laporan
keuangan yang diaudit Akuntan Publik, mendapat izin Menteri Keuangan,

legal audit dan legal opinion oleh Konsultan Hukum penjamin emisi efek,
pembuatan prospektus dan pendaftaran di Bursa Efek.

5.1 Kinerja Keuangan
Menurut Agnes Sawir (2005:6) kinerja keuangan adalah untuk
menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis memerlukan
beberapa tolak ukur yang digunakan adalah ratio dan indeks, yang
menghubungkan dua data keuangan antara satu dengan yang lain.
5.2 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi keuangan perusahaan
yang dapat digunakan manajer untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Informasi tersebut diharapkan akan memberikan informasi mengenai
profitabilitas, risiko, dan timing dari aliran kas perusahaan. “Laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut” (Munawir, 2012:2).
5.3 Rasio keuangan
Menurut Irawati (2005:22), Rasio Keuangan adalah teknik analisis
dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur

kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu ataupun hasilhasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan
membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan
perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.
Jenis rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi :
1. Rasio
Likuiditas (liquidity ratios) yaitu jenis rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek. Rasio ini terdiri dari :





Current ratio : rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan aktiva lancar.
Cash ratio.: rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau
efek jangka pendek.

Quick Ratio : rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

2. Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios) yaitu jenis rasio
yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Rasio ini
terdiri dari :




Debt ratio : rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva
yang dimilikinya
Debt to equity ratio : rasio untuk mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan
equity.

3. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios) yaitu

jenis rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan
(keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. Rasio ini terdiri dari :





Net profit margin : rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Gross profit margin : rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.
ROA : kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
ROE : rasio untuk mengukur
menghasilkan pendapatan bersih.

kemampuan

equity untuk


5.4 Penelitian sebelumnya
No

1

Nama Peneliti
Dina Dwi Astuti
(2014)

2

M. A. Cahya
Lestari
(2014)

3

Vivi Yanty
Sugianto
(2016)

Judul Penelitian

Hasil

Analisis Initial
Dalam periode 2 tahun setelah
Public Offering PT. IPO kinerja keuangan PT.
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Tbk belum
Tbk Ditinjau Dari
menunjukan
peningkatan
Kinerja Keuangan
dibandingkan dua tahun sebelum
Dan Harga Saham.
IPO.
Analisis Kinerja
Rasio
Current
Periods,
Keuangan Pada
Perputaran Pesediaan dan TATO
PT.Garuda
tidak
mengalami
perubahan,
Indonesia (Persero) Cash ratio, current ratio dan
Tbk Antara Sebelum TMS terhadap TA rata-rata
Dan Sesudah Initial mengalami peningkatan setelah
Public Offering
IPO, sedangkan rasio ROE dan
(IPO) Selama
ROI
rata-rata
mengalami
Periode 2008-2013
penurunan setelah IPO.
Analisis Kinerja
 Pada variabel CR, DER,
Keuangan Sebelum
DAR, TATO, FATO, ROA,
Dan Sesudah Go
ROE dan NPM yang diuji
Public Pada PT.
dengan metode Wilcoxon
Garuda Indonesia
Signed Ranks Test

Tbk Tahun 20072014

Niluh Sri
Andayani,
IG.B.
Wiksuana,
I.B. Panji
Sedana
(2017)

4

Kinerja Keuangan
Sebelum Dan
Sesudah IPO Dan
Pengaruhnya
Terhadap Nilai
Perusahaan PT.
Garuda Indonesia
(Persero) Tbk

menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang signifikan
antara sebelum dan sesudah
go public periode 2009-2012
dan periode 2007-2014.
 Pada pengujian secara
bersama-sama yang diuji
dengan metode Manova
menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan
setelah diuji secara serentak,
pada periode 2007-2014.
Dalam
rasio
Profitabilitas,
Aktivitas
perusahaan
dan
Pertumbuhan
perusahaan
sebelum
IPO
terbukti
mempunyai
perbedaan
yang
positif setelah IPO. Sedangkan
Leverage dan likuiditas sebelum
IPO memiliki perbedaan yang
negative setelah IPO.

5.5 Kerangka Pemikiran

Kinerja Keuangan

Sebelum Go Public



Sesudah Go Public

Current Ratio
Uji beda
ROE

 Debt to Equity Ratio



Current Ratio



ROE



Debt to Equity Ratio

6. Metode Penelitian
6.1 Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT
Garuda Indonesia Tbk periode 2005-2017. Metode dalam penelitian ini
adalah deskriptif kuatitatif karena mendeskripsikan angka-angka dari
data laporan keuangan yang dianalisis dan hasilnya disimpulkan ke
dalam tulisan.
6.2 Sumber data
Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan
keuangan perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk yang sudah di
publikasikan baik di situs resmi perusahaan dan Bursa Efek Indonesia.
Serta pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka,
yaitu studi literature yang berhubungan dengan penelitian ini guna
mendapatkan informasi tambahan.
6.3 Alat analisis
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu
membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari rasio keuangan
sebelum dan sesudah go public yang dilihat dari uji beda rata-rata.
Variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah variabel
independen (X) yaitu likuiditas (X1), profitabilitas (X2) dan solvabilitas
(X3). Sedangkan untuk variabel dependen (Y) yaitu kinerja perusahaan
(Y).
7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab yaitu :
 BAB I
merupakan Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesa dan
sistematika penulisan.
 BAB II
merupakan Landasan Teori. Bab ini berisi tentang teori yang
berhubungan langsung dengan masalah dan hipotesa penelitian yang
dapat digunakan sebagai acuan penelitian, penelitian terdahulu yang
memuat hasil pembahasan yang berkaitan dengan penelitian, dan
kerangka pemikiran.
 BAB III
merupakan Metode Penelitian yang didalamnya menjelaskan variabelvariabel yang dibutuhkan dalam penelitian, jenis dan sumber data, dan
metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
 BAB IV
merupakan Analisis Hasil Pengolahan Data yang berisikan deskripsi
objek penelitian, analisis data, dan hasil interpretasi penelitian.
 BAB V
merupakan Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.

8. Daftar Pustaka
Agnes, Sawir (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka.
Andayani, N. S., Wiksuana, I. G. B., Sedana, I. B. P. (2017). Kinerja Keuangan
Sebelum Dan Sesudah IPO Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
Perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Bali:Universitas
Udayana.
Astuti, Dina Dwi. (2014). Analisis Initial Public Offering PT. Garuda Indonesia
Tbk Ditinjau Dari Kinerja Keuangan dan Harga Saham. Thesis tidak
diterbitkan. Bogor:Institut Pertanian Bogor.
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of
Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of
Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing
Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the
Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of
Economics Finance and Management Vol. 1, No.3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.
Kusumawati, dkk. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan
Sesudah Initial Public Offering (IPO) Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Administrasi Bisnis, 8(2).
Lestari, Cahya M. A. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Garuda
Indonesia (Persero) Tbk Antara Sebelum Dan Sesudah Initial Public
Offering (IPO) Selama Periode 2008-2013.Surabaya:Universitas Negeri
Surabaya.
Manalu. (2002). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Sebelum dan
Setelah Go Public. Thesis tidak diterbitkan. Semarang:Universitas
Diponegoro.
Munawir,

S. (2012).
Yogyakarta

Analisis

Informasi

Keuangan.

Yogyakarta:Liberty

Sugianto, Vivi Yanti. (2016). ”Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah
Go Public Pada PT. Garuda Indonesia Tbk Tahun 2007-2014”. Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 52(11), 81-91.
Susan Irawati. (2005). Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung : Pustaka

Wei, Z., Varela, O., D’Souza, J., Hasan, MK. (2003).”The Financial and
Operating Performance of China’s Newly Privatized Firms”. Financial
Management, 32(2), Summer, pp. 107-126
Undang-undang Tentang Pasar Modal, No. 8 (1995).