ASPEK PSIKOLOGI KOGNITIF MENURUT JEROME

“ASPEK PSIKOLOGI KOGNITIF MENURUT JEROME
BRUNER DAN GESTALT”

Sofi Saifiyah 112070017
Cucu Cahyani
112070052
Hendra Setiyawan 112070134
Rihana Nur Azizah 112070162
Ranna Mochamad Yusuf 112070208
2K

1. TEORI BELAJAR JEROME
BRUNER
Dalam teori belajarnya Jerome Bruner

berpendapat bahwa kegiatan belajar akan
berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat
menemukan sendiri suatu aturan atau
kesimpulan tertentu. Bruner banyak
memberikan pandangan mengenai
perkembangan kognitif manusia,

bagaimana manusia belajar, atau
memperoleh pengetahuan dan
mentransformasi pengetahuan. Dasar
pemikiran teorinya memandang bahwa
manusia sebagai pemproses, pemikir dan

2. Model dan Kategori
Pendekatan Bruner terhadap belajar

didasarkan pada dua asumsi. Asumsi pertama
adalah bahwa perolehan pengetahuan
merupakan suatu proses interaktif.
Asumsi kedua adalah bahwa orang
mengkontruksi pengetahuannya dengan
menghubungkan informasi yang masuk
dengan informasi yang disimpan yang
diperoleh sebelumnya, suatu model alam
(model of the world).

3. Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S.

Bruner
prosses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
 Tahap informasi (tahap penerimaan materi)
Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh
pengetahuan atau pengalaman baru.
 Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)
Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan
menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam
bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain.
 Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai
sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang
dihadapi

4. Tahapan-Tahapan Teori
Belajar Bruner
Teori belajar bruner dikenal oleh tiga tahapan
belajarnya yang terkenal. Hal tersebut adalah proses
belajar yang terbagi menjadi tiga tahapan, yakni:

(1) Tahap enaktif; dalam tahap ini peserta didik di
dalam belajarnya menggunakan atau memanipulasi
obyek-obyek secara langsung.
(2) Tahap ikonik; pada tahap ini menyatakan bahwa
kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yang
merupakan gambaran dari obyek-obyek, penyajiannya
dilakukan berdasar pikiran internal.
(3) Tahap simbolik; tahap ini anak memanipulasi
simbol-simbol secara langsung dan tidak ada lagi
kaitannya dengan objek-objek

5. Aplikasi Teori Bruner
Aplikasi teori belajar Bruner dalam pembelajaran

di sekolah dapat dilakukan dengan:
 Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep-konsep
yang anda ajarkan. Misal : untuk contoh mau
mengajarkan bentuk bangun datar segiempat,
sedangkan bukan contoh adalah berikan bangun datar
segitiga, segi lima atau lingkaran.

 Bantu peserta didik untuk melihat adanya hubungan
antara konsep-konsep. Misalnya berikan pertanyaan
kepada peserta didik seperti berikut ini ” apakah nama
bentuk ubin  yang sering digunakan untuk menutupi
lantai rumah? Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat
digunakan?

 Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa

untuk mencari jawabannya sendiri. Misalnya
Jelaskan ciri-ciri/ sifat-sifat dari bangun Ubin
tersebut?
 Ajak dan beri semangat peserta didik untuk
memberikan
pendapat
berdasarkan
pemikiranya. Jangan dikomentari dahulu atas
jawaban
siswa,
kemudian

gunakan
pertanyaan yang dapat memandu peserta
didik untuk berpikir dan mencari jawaban
yang sebenarnya.

2.  TEORI BELAJAR GESTALT
 Menurut

teori Gestalt belajar harus dimulai dari
keseluruhan, kemudian kepada bagian-bagian yang
mempunyai hubungan sama lain
 kaum
gestalt
menekankan
bahwa
belajar
pemahaman merupakan bentuk utama aliran ini.
Kondisi pemahaman tergantung pada :
a) Kemampuan dasar seseorang
b) Pengalaman masa lampau yang relevan

c) Pengaturan situasi yang dihadapi
d) Pemahaman didahului oleh periode mencari atau
coba-coba
e)
Adanya
pemahaman
dalam
diri
individu
menyebabkan pemecahan masalah dapat diulang
dengan mudah
f)

Adanya pemahaman dalam diri individu dapat
dipakai menghadapi situasi lain atau transfer dalam

Prinsip-Prinsip Dasar Gestalt
Perilaku moral
lingkungan geografis dengan lingkungan


behavioral
mereaksi terhadap keseluruhan obyek atau
peristiwa
Pemberian makna terhadap suatu rangsangan
sensori

Aplikasi Prinsip Gestalt
Pengalaman tilikan (insight)
Pembelajaran yang bermakna (meaningful

learning)
Perilaku bertujuan (pusposive behavior)
Prinsip ruang hidup (life space);
Transfer dalam Belajar

Terima kasih......