BAB I V Renstra PONEK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indeks pembangunan manusia di Indonesia berada pada urutan ke 124 dan
187 negara pada tahun 2011 dan selama 5 tahun terakir ini mengalami
perbaikan namun sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 tujuan
Pembangunan Milenium (Milenium DevelopmentGoals/MDG’s) pada tahun
2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang
terkait dengan kesehatan ibi, bayi dan anak, yaitu :
1. Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun.
2. Mengurangi tiga per empat resiko kematian ibu dalam proses melahirkan.
Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namunnamun tetap dapat
dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi
penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan system yang
efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Dua per tiga
dari AKB didominasi oleh AKN, di Negara berkembang maupun di Indonesia
kurang lebih sama. Berdasarkan data Riskesdas 2007, penyebab kematian
terbanyak neonates usia 0-6 hari antara laingangguan atau kelainan
pernapasan (35,9%), prematuritas (32,4%), dan sepsis(20%), pada ibu

Eklamsia (23%), infeksi (11%), dan abortus (5%) (SKRT 2001). Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di
tingkat nasional dan regional. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Regional
merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara
terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) di tingkat puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan
bagian dari system rujukan pelayanan kegawat daruratan maternal neonatal

yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang
sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajeman yang handal. Untuk
mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan

untuk

meningkatkan


pengetahuan,

ketrampilan

dan

perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi
indikator kualitas kesehatan masyarakat disuatu Negara, masih tergolong tinggi
di Indonesia yaitu AKI : 307/100.000 KH (SDKI 2002/2003) dan AKB :
35/10.000 KH (SDKI 2002/2003). Angka Kematian Ibu di Indonesia

masih

menempati peringkat teratas di antara Negara-negara Asia Tenggara.
Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 28%, eklamsia 24%,
infeksi 11%, parus macet/lama 8% dan aborsi 5% (SKRT 2001). Untuk
perinatal Survey Kesehatan Rumah Tangga1986 adalah 42,3% dari kematian
bayi pada usia 0-1 bulan. Mengingat dalam kematian bayi khususnya dalam
periode perinatal berkaitan erat dengan kesehatan ibu dimana AKI masih tinggi

maka betapa pentingnya pelayanan Mternal dan Perinatal sebagai kegiatan
integrative di Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan
AKI dan AKB. Penyebab kematian dalam masa prenatal/neonatal pada
umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu selama kehamilan, klesehatan janin
selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan yang
bermasalah. Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya
dan munkin saja terjadi pada ibu hamil yang di identifikasi normal. Oleh karena
itu perlu strategi penurunan kematian/kesakitan meternal perinatal dengan
meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia dengan pembekalan pelatihan secara berkala. Pelayanan obstetric
dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan
bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emegensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.

B. DASAR
Renstra PONEK ini dibuat berdasarkan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang Rpublik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26/Menkes/Per/III/2008 tentang
Pelayanan Rumah Sakit.
4. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Oraktek Kedokteran.
5. Kepmenkes No 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
6. Kepmenkes No 1051 tentang pedoman PONEK.
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
Pedoman ASI Eksklusif.
C. TUJUAN
Renstra PONEK bertujuan untuk :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis dan Resiko Tinggi
pada masa antenatal, intranatal dan postnatal.
2. Mmeberikan Pelayanan Neonatal Fisiologi dan Resiko Tinggi
3. Menjadi alat evaluasiperkembangan pelayanan dan implementasi PONEK
2016-2017.
D. SISTIMATIKA PENULISAN
Renstra PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang

B. Dasar
C. Tujuan
D. Sistimatika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PONEK
A. Sejarah Singkat Ruangan PONEK
B. Keadaan Ruangan
C. Sumber Daya Manusia
D. Gambaran Pelayanan PONEK
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
BAB IV ARAH KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS
BAB V PENUTUP

BAB II
GAMBARAN UMUM PONEK
A. SEJARAH SINGKAT PONEK RSDU KAREL SADSUITUN LANGGUR
PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur sudah berjalan sejak tahun 2014
sesuai SK Direktur Nomor : 811.4/

/RSUD-KS/VIII/2016 tentang pembentukan


Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif).
Sejak tahun 2014 Tim PONEK RSUD Karel Sadsuitubun Langgur terdiri dari :
1. 1 Dokter Obgyn
2. 1 Dokter Umum (yang mengikuti dokter plus anak)
3. 19 Bidan
4. 1 Perawat
5. 1 Petugas Laboratorium
6. 1 Petugas Unit Transfusi Darah (UTD)
Ruang PONEK (Gedung lama) terdiri dari ruang tindakan, ruang perawatan
neonatus, ruang nifas dan ruang gynekologi. Melalui bantuan dana pusat maka
ruangan PONEK di renovasi bangun baru dan mulai digunakan sejak bulan mei
2016.
B. KEADAAN RUANGAN PONEK

Ruang Ponek memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 15 tempat tidur, Ruang
PONEK terdiri dari :
1. 2 Ruang Tindakan
2. 1 Ruang Nifas
3. 1 Ruang Perawatan Kelas I
4. 1 Ruang Perawatan Kelas II

5. 1 Ruang Gynekologi
6. Ruang Perawatan Neonatus yang terdiri dari 3 Ruangan, yaitu :
a. Ruang Perawatan Neonatus
b. Ruang Perawatan BBLR
c. Dapur Susu
7. 1 Ruang Laktasi
8. 1 Ruang Post Operasi
9. 1 Ruang Kepala Ruangan
10. 1 Ruang Nurse Station
11. 1 Ruang Obat
12. 1Ruang Memandikan Bayi
13. 1 Ruang Spoel Hok
14. 3 WC/Kamar mandi
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Ruang PONEK terdiri dari :
1. 1 Dokter Spesialis Obstetri dan Gynekologi
2. 1 Dokter Umum (DokterPlus Anak)
3. Bidan
Orang :
a. DIV Kebidanan : 1 Orang

b. DIII Kebidanan :
 PNS : 19 Orang
 Non PNS : 5 Orang
c. DI Kebidanan : 6 Orang
DAFTAR BIDAN YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN PONEK

NO
1.
2.

JUMLAH
2 Orang
3 Orang

TAHUN
2007
2014

D. GAMBARAN PELAYANAN PONEK
Sistem pelayanan kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal yang melibatkan

Tim PONEK :
1. Dokter Umum, sebagai dokter penerima pasien masuk di IGD.
2. Dokter Spesialis Kebidanan, sebagai DPJP Kasus Obstetri Kegawatan.
3. Dokter Plus Anak , sebagai DPJP Kasus Neonatus Kegawatan.
4. Bidan, Pemberi Pelayanan Asuhan Kebidanan.
5. Bidan dan Perawat Neonatus, Pemberi Pelayanan Asuhan Neonatus.

Lingkup Pelayanan Rumah Sakit PONEK 24 jam
Upaya pelayanan PONEK :
1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan difinitif.
2. Penanganan aksus kegawatdaruratan oleh nTim PONEK RS di ruang
tindakan.
3. Penanganan Operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio cesaria.
4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Antenatal Resiko Tinggi.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal pada PONEK
terbagi atas 2 kelas, antara lain :
1. PONEK Rumah Sakit Kelas C :
a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
1) Pelayanan Kehamilan.

 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan Nifas
 Asuhan Bayi Baru Lahir (Level I)
 Imunisasi dan Stimulasi Deteksi IntervensiDini Tumbuh Kembang
2) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dengan Resiko Tinggi.
 Masa Antenatal :
 Perdarahan pada kehamilan muda.
 Demam dalam kehamilan dan persalinan.
 Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
 Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan,
kejang/koma dan darah tinggi.
 Masa Intranatal :
 Persalinan dengan parut uterus.
 Persalinan dengan distensi uterus.
 Gawat janin dalam persalinan.
 Pelayanan terhadap syok.
 Ketuban Pecah Dini.
 Persalinan Lama.
 Induksi dan akselerasi persalinan.
 Aspirasi vacuum manual.

 Ekstraksi cunam.
 Seksio Cesaria.
 Episiotomy.
 Kraniotomi dan kraniosentesis.
 Malpresentasi dan malposisi.
 Distosia bahu.
 Prolapsus talipusat.
 Plasenta manual.
 Perbaikan robekan serviks.
 Reposisi inersio uteri.

 Histerektomy.
 Sukar bernapas.
 Kompresi bimanual dan aorta.
 Dilatasi dan kuretasi.
 Ligasi arteri uterine.
 Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia.
 BBLR.
 Resusitasi Bayi Baru Lahir.
 Anastesia umum dan local untuk seksio cesaria.
 Anastesi spinal, ketamin.
 Blok paraservikal.
 Masa Postnatal :
 Demam pasca persalinan.
 Perdarahan pasca persalinan.
 Nyeri perut pasca persalinan.
 Kelurga Berencana.
 Asuhan Bayi Baru Lahur Sakit (Level II)
3) Pelayanan kesehatan neonatal.
 Hiperbilirubinemi.
 Asfiksia.
- Trauma kelahiran
- Hipoglikemi
- Kejang
- Sepsis Neonatal
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan pernapasan
- Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan,PDA)
- Gangguan perdarahan
- Renjatan (syok)
- Aspirasi mekonuim
- Koma
- Inisiasi dini ASI (breast feeding)
- Kangaroo Mother care
- Resusitasi Neonatus
- Penyakit membrane Hyalin
- Pemberian minum pada bayi resiko tinggi
d. pelayanan Gynekologis
- kehamilan ektopik
- perdarahan uterus disfungsi
- perdarahan Menoragia
- kista ovarium akut
- radang pelvic akut

- abses pelvic
- infeksi saluran genitalia
- HIV-AIDS
2. kriteria Rumah sakit PONEK 24 jam
Kriteria umum rumah sakit PONEK
a. Ada dokter yang terlatih diUGD untuk mengatasi kasus emergency baik
secara umum maupun emergency obstetric- neonatal
b. Dokter, bidan dan perawat telahmengikuti pelatihan tim ponek di Rumah
sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat daruratan obstetric dan
neonatus
c. Mempunyai standar operating prosedur penerimaan dan penanganan
pasien kegawat-daruratan obstetric dan neonatal
d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetric
neonatal
e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tetentu
f. Mempunyai stadar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin
kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam
g. Tersedia kamar operasi yang siap ( siaga 24 jam) untuk melakukan operasi,
bila ada kasus emergency obstetric atau umum
h. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapakan operasi dalam waktu
kurang dari 30 menit
i. Memiliki kru /awak yang siap melakukan operasiatau melakukan operasi
atau melaksanakan tugas sewaktu-waktu, meskipun on call
j. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter/ petugas anestesi, dokter penyakit
dalam, dokter spesialis serta dokter umum, bidan dan perawat
k. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam
l. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK seperti
Laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, alat
penunjang yang selalu siap tersedia
 Perlengkapan
1. Semua perlengkapan harus bersih ( bebas debu,kotoran,bercak, cairan
dll)
2. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
3. Semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgaratau
tidak stabil)
4. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
5. Roda perlengkapan ( jika ada ) harus lengkap dan berfungsi baik
6. Instrument yang siap digunakan harus disterilisasi
7. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan
steker menempel kokoh)
 Bahan

Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan unit

Kriteria khusus
a. Sumber daya manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1. 1 dokter spesialis kebidanan kandungan
2. 1 dokter spesialis anak
3. 1 dokter diunit gawat darurat
4. 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
5. 2 orang perawat
Tim PONEK idel di tambah :
1. 1 dokter spesialis anestesi/perawat anestesi
2. 6 bidan pelaksanan
3. 10 perawat ( tiap shift 2-3 perawat jaga)
4. 1 petugas laboratorium
5. 1 pekarya kesehatan
6. 1 petugas administrasi
b. Prasarana dan sarana
Dalam rangka program menjaga mutu pada penyelenggaraan PONEK
harus dipenuhi Hal-hal sebagai berikut :
Dalam rangka program menjaga mutu pada penyelenggaraan PONEK
harus dipenuhi hal-hal sebagai berikut :
1. Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
2. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrument dan bahan yang
lengkap
3. Ruang pulih/ observasi pasca tindakan
4. Protocol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi
internal
E. obat-obatan
1. obat-obatan maternal khusus PONEK
a. ringer asetat
b. dextrose 10%
c. dextran 40/HES
d. saline 0,9%
e. adrenalin/epinephrine
f. metronidazole
g. kadelex atau ampul KCL
h. larutan ringer laktat
i. Kalsium Glukonat 10%
j. Ampisilin
k. Gentamicin

l. Kortison / dexametason
m. Aminopilin
n. Transamin
o. Dopamin
p. Dobutamin
q. Sodium bikarbonat 8,4
r. MgSO4 40%
s. Nifedipin
2. Obat-obatan neonatal khusus PONEK
a. Dextrose 10%
b. Dextrose 40 %
c. N5
d. NaCl 0,9 % 25 ml
e. NaCl 0,9 % 500 ml
f. Kalsium glukonat 10 ml
g. Dopamin
h. Dobutamin
i. Adrenalin /epinefrin
j. Morphin
k. Sulfas atropine
l. Midazolam
m. Phenobarbital injeksi
n. MgSO4 20%
o. Sodium bikarbonat 8.4 %
p. Ampisilin
q. Gentamisin
F. Manajemen
Direktur Rumah sakit melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan
Program PONEK, menyelaraskan program Rumah sakit untuk mendukung
program PONEK dalam bentuk SK direktur Nomor : Pedoman Rumah sakit
pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif

G. sistim informasi
Ponek merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsure tim
yang ada di dalamnya melakukan fungsi yang berbeda sanagt membutuhkan
keterpaduan, kecepatan, dan ketepatan informasi yang ditujukan kepada
peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan kepada masyarakat.
Keberadaan sistim informasi ditujukan untuk mendukung proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan
Sistim informasi dimaksud pada PONEK adalah :
1. Sistim informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan Visi dan
Misi Rumah sakit

2. Sistim informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari
kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang
dapat diakses secara transparan melalui workstation
3. Sisitim informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan
PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap
dan akurat
4. Sistim informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan
evaluasi
5. Sistim informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan
adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu
6. Sistim informasi yang dapat mendukung kegiatan operasoinal (rutin) serta
dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah
meningkatkan, kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptakan
titik kontak tunggal atau case manager bagi pasien
7. Sistim informasi yang dapat memberdayakan karyawan
8. Sistim informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuan di bidang obstetric
dan ginekologi dengan ketersediaan tehnologi informasi yang mampu unutk
memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau memproses
dan menyajikan informasi dan data baik data internal maupun eksternal

BAB III
VISI, MISI, TUJUAN,
A. VISI TIM PONEK
Terwujudnya persalinan aman, bayi lahir sehat, ibu selamat dan keluarga
bahagia melalui profesionalisme pelayanan Kebidanan .
B. MISI
1. Meningkatkan pelayanan asuhan sayang ibu

2. Meningkatkan pelayanan pada semua pasien dengan penuh empati,
sopan dan ramah
3. Meningkatkan kwalitas pelayanan kegawat daruratan Maternal dan
Neonatal
4. Meningkatkan profesionalisme kebidanan
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Memberikan Asuhan Kebidanan yang profesional dan holistic
b. Memelihara sarana dan prasarana yang dapat mendukung
pelayanan
2. Tujuan khusus :
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin,ibu
nifas,keluarga berencana, dan neonatus,serta ibu dengan gangguan
Reproduksi.
Langkah pelaksanaan sebagai berikut :
a. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan
ibudan bayi secara terpadu dan paripurna
b. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional
sesuai standar
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi
d. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetric dan neonatus termasuk pelayanan kegawat
daruratan (PONEK 24 jam )
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis
dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Ekslusif
f. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya
g. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam perawatan Metode kanguru
(PMK) pada BBLR
h. Melaksanakan sistim monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu
D. MOTTO
Persalinan aman, bayi, bayi lahir sehat, ibu selamat, keluarga bahagia,
adalah idaman kami.
E. TATANILAI DASAR
Tulus hati, rela berkorban, berkompetensi dan berprestasi

BAB IV
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI

Sesuai dengan gambaran pelayanan PONEK Rumah sakit tipe C maka
masih perlu peningkatan dalam pelayanan PONEK di RSUD Karel Sadsuitubun
Langgur, Karena baru 4 bidan yang mengikuti pelatihan PONEK
Berikut arah kebijakan yang perlu dilakukan untuk memenuhi tuntutan
pelayanan tersebut
NO
1.

2.

STRATEGI

AKTIFITAS

2016

Mengusulkan
ke pihak
pemerintah
daerah
melalui pihak
manajemen
RS tentang
kebutuhan
dokter
spesialis anak

Mengusulkan
proposal ke
pemerintah
Daerah
melalui pihak
manajemen
RS untuk
pelatihan
yang
berhubungan
dengan
pelayanan
PONEK

2017

2018

2019

2020

SASARAN

Pemenuhan
kebutuhan
pelayanan
PONEK

a. Pelatihan
penanganan
kasus
emergency
baik secara
umum
maupun
emergency
obsterik –
neonatal

Bidan


b. Pelatihan
resusitasi
neonatus
kegawat
daruraratan
obstetric
dan
neonatus
c. Pelatihan
Metode
kanguru
d. Pelatihan
IMD dan ASI
Ekslusif
e. Pelatihan
Imunisasi

Bidan


Bidan


Bidan


Bidan

BAB V
PENUTUP
Rencana strategi pengembangan pelayanan PONEK Rumah sakit Umum
Daerah Karel Sadsuitubun langgur tahun 2016-2020 adalah merupakan pedoman
yang

memberikan

arah

bagi

seluruh

pelaksanaan

pelayanan

sebagai

implementasi dari visi, misi dan tujuan PONEK . Visi, Misi, dan Tujuan RSUD
Karel Sadsuitubun dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien dengan
mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien .
Selanjutnya dengan adanya dokumen Renstra PONEKyang bertujuan
untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang berpusat pada keselamatan Ibu dan
Anak untuk mencapai Visi

dan Misi PONEK dengan tetap memperhatikan

pelayanan yang menyentuh setiap lapisan masyarakat, baik yang dirawat
langsung maupun yang dirujuk
Akhirnya dengan semangat Nilai Tim PONEK RSUD Karel Sadsuitubun
Langgur yakni “ Peduli, Asertif, Profesional, Tim kerja, Integritas dan sejahtera
maka kami siap melayani dengan keyakinan Tuhan Yang maha Kuasa dapat
menjaga dan melindungi kami dalam tiap melayani

Langgur, September 2015

TIM PONEK
RSUD KAREL SADSUITUBUN LANGGUR