S IND 1003231 Chapter5

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Struktur Cerpen
Akhirnya penelitian ini sampai pada bab simpulan setelah menyelesaikan
uraian demi uraian. Pada simpulan ini akan dijawab semua uraian masalah yang
telah diungkapkan peneliti dalam rumusan masalah yaitu bagaimana analisis
struktur cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-cita”
dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012?. Bagaimana peran
gender dalam cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih CitaCita” dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012? dan
bagaimana

kesetaraan gender

dalam

cerpen“Piring

Baru”,“Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita” dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah

Bobo tahun 2012?.
Rumusan pertama, mengenai struktur yang membagun cerpen “Piring Baru”,
“Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita” dan “Celemek Raka”. Pada
aspek ini, peneliti menggunakan analisis strukturalisme todorov dengan
menganalisis alur pengaluran menggunakan sekuen. Peneliti menemukan bahwa
keempat cerpen yang dianalisis menggunakan pengaluran linear sebagaimana ciriciri

cerpen

anak

yang

menggunakan

pengaluran

sederhana

yang


mempertimbangkannya dengan kemampuan usia anak dalam memahami cerita.
Tokoh-tokoh dalam keempat cerpen merepresentasikan peran suatu tokoh
yang dihadirkan mewakili pandangan masyarakat, misalkan saja Tian dalam
cerpen “Piring baru” yang digambarkan sebagai anak laki-laki yang diberi tugas
oleh Bunda untuk mencuci piring, Arini dalam cerpen “Bersahabatlah Denganku”
diceritakan sebagai anak yang pandai tetapi dijauhi oleh teman-temannya karena
pekerjaan ibu Arini yang dipandang sebagai perempuan tidak baik. Cerpen
selanjutnya adalah cerpen “Memilih Cita-cita” terdapat tokoh Nanda yang
diceritakan sebagai seorang anak perempuan yang kebingungan memilih cita-cita.
Cerita terakhir adalah cerpen “Celemek Raka” terdapat tokoh Raka yang
117
Inayah Hikmahwati, 2014
Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

118

diceritakan sebagai tokoh yang memiliki hobi memakai celemek saat memasak
bersama Mama.

Penggambaran latar tempat yang digunakan ada keempat cerpen tersebut
menggunakan latar tempat yang familiar dijumpai oleh anak-anak seperti rumah
dan seisinya, dan sekolah. Latar ini banyak digunakan karena anak lebih
mengenal tempat-tempat tersebut dalam kehiduoan kesehariannya. Adapun latar
waktu lebih sering pengarang menggunakan latar waktu pagi atau siang hari
waktu-waktu anak-anak sedang melakukan aktivitasnya.
Pada keempat cerpen tersebut Penceritaan ekstern dihadirkan oleh pengarang
dimana pencerita tidak hadir dalam cerpen dan menggunakan nama-nama tokoh
yang berperan dalam cerpen. Sedangkan tipe penceritaan banyak didominasi oleh
dialog dan narasi dalam menceritakan peristiwa, selain itu juga terdapat wicara
alihan yang berupa anggapan tokoh mengenai kesetaraan gender melalui
pemikirannya dalam memandang sebuah peran baik laki-laki atapupun perempuan
dalam masyarakat yaitu terdapat pada cerpen.
Gaya penulisan sastra anak seperti halnya dalam majalah Bobo menggunakan
gaya penulisan didaktis/mendidik berupa nasehat untuk anak melakukan hal yang
dicontohkan oleh para tokoh. Melalui sastra anak, sebagai media pembelajaran
untuk mengenalkan anak pada perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa
yang dipakai dalam menggambarkan cerita menggunakan bahasa sederhana
dengan kalimat-kalimat sederhana agar mudah dipahami oleh anak.


5.1.2 Kesetaraan gender dalam keempat cerpen majalah Bobo tahun 2012
Tinjauan feminisme digunakan untuk melakukan kitik-kritik terhadap
penindasan terhadap perempuan, dalam hal ini kritik sastra feminis ideologis,
melalui pandangan akan kesetraaan gender yang digambarkan oleh pengarang
yang mewakili kehidupan masyarakat. Ketidakadilan gender yang sering terjadi
pada kaum perempuan seiring dengan perkembangan keilmuan para kaum
perempuan yang mulai sadar akan kesetraan sehingga sedikit demi sedikit para
kaum perempuan mulai merambah peran-peran produktif yang selama ini menjadi
monopoli kaum laki-laki. Melalui sastra anak sebagai media pengenalan anak,
Inayah Hikmahwati, 2014
Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

119

mulai muncul pandangan baru akan peran klaki-laki dan perempuan yang mulai
mencoba disetarakan melalui perannya di sektor domestik.
Sudah lama diketahui bahwa laki-laki dan perempuan dianggap oleh
masyarakat memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan. Anggapan bahwa
perempuan hanya memilki peran di ranah domestik menyebabkan timbulnya

ketidakadilan.
Cerpen “Piring Baru” dimana tokoh Tian yang notaben adalah seorang
laki-laki oleh tokoh Bunda, ia ditugaskan untuk ikut serta dalam mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring. Kesetraaan peran yang diajarkan
oleh tokoh Bunda merubah pandangan bahwa tidak hanya anak perempuan yang
berkutat dengan pekerjaan dapur.
Cerpen “Bersahabatlah Denganku” mengajarkan peran melalui tokoh ibu
Arini yang bekerja pada malam hari demi menghidupi anaknya Arini pada malam
hari yang dipandang oleh masyarakat menjadi seorang perempun malam yang
cenderung mengarah ke pekerja seks. Akibat dari pekerjaan ibunya, Arini menjadi
dikucilkan oleh teman-temannya. Dalam cerpen “Memilih Cita-cita” melalui
tokoh Nanda yang kebingunngan untuk memilih cita-cita, tokoh Mama
diceritakan sebagai tokoh yang menawarkan berbagai profesi yang bisa dicitacitakan oleh Nanda. Penawaran tokoh Mama pada anak perempuannya mengubah
paradigma selama ini bahwa perempuan juga boleh bercita-cita tinggi tidak
sekedar dengan sebagai seorang istri yang bertugas mengurus rumah dan anak.
Selanjutnya dalam cerpen “Celemek Raka” melalui tokoh Raka yang
diceritakan sebagai seorang anak laki-laki yang gemar memakai celemek dan
memasak bersama Mama. Meskipun ia oleh teman-temanya dicibir, Raka tetap
bangga akan kemampuannya memasak. Dalam cerpen ini tokoh Raka mewakili
pandangan bahwa anak laki-laki juga dapat berperan dalam ranah domestik seperti

memasak. Sekali lagi dalam cerpen ini menegaskan bahwa pekerjaan yang berbau
domestik yang biasanya dikerjakan oleh anak perempuan dapat juga dikerjakan
oleh laki-laki.
Pandangan akan kesetaraan gender terlihat melalui cerpen anak majalah
Bobo tahun 2012 pada cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”,
Inayah Hikmahwati, 2014
Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

120

“Memilih Cita-cita” dan “Celemek Raka”. Cerpen-cerpen tersebut melalui tokohtokoh yang memberikan pandangan baru mengenai peran baik itu laki-laki
maupun perempuan. Dalam cerpen-cerpen tersebut kesetaraan muncul melalui
peran laki-laki yang mulai merambah ranah domestik seperti tokoh Tian yang
ditugaskan untuk mencuci piring oleh Bunda, tokoh Raka yang memiliki hobi
memakai celemek dan memasak. Selain itu juga terdapat tokoh Nanda yang
diarahkan oleh tokoh Mama yang sudah berpandangan modern dengan
menawarkan cita-cita sebagai seorang dokter kepada anak perempuannya atau
tokoh Arini yang dijauhi karena pekerjaan ibunya pada malam hari yang
dilabelkan negatif pada akhir cerita diceritakan memperoleh prestasi luar biasa

sebagai pemenang fotografer perbintangan yang mengharuskannya bekerja pada
malam hari.
Beberapa cerpen majalah Bobo tahun 2012 dalam hal ini cerpen berjudul
“Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-cita” dan “Celemek
Raka” mulai memunculkan pandangan akan kesetraan yang ditunjukkan oleh
pandangan para tokohnya baik itu laki-laki yang mulai ditugasi dan memiliki hobi
di ranah domestik maupun perempuan yang mulai berfikir akan cita-cita tinggi.
Melalui majalah Bobo dalam hal ini cerpen-cerpennya sudah mulai membuka
pandangan generasi muda untuk berfikir akan kesetaraan dalam bebagi perannya
dalam kehidupan bermasyarakat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Karya sastra anak dalam hal ini adalah cerpen majalah Bobo dapat
dijadikan media pembelajaran mengenai pemahaman akan kesetaraan
gender

melalui peran baik

laki-laki maupun perempuan dalam


bermasyarakat.
2. Keterbatasan waktu membuat peneliti hanya mengkaji kesetaraan gender
hanya terbatas pada tahun majalah Bobo tahun 2012. peneliti
mengharapkan akan adanya penelitian pada tahun tahun berikutnya.

Inayah Hikmahwati, 2014
Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

121

3. Peneliti mengharapkan kepada para penulis sastra anak untuk mulai
menuliskan cerita yang mengangkat akan kesetraan perempuan dan lakilaki dalam kehidupan bermasyarakat sebagai media pembelajaran bagi
anak.
4. Setelah penelitian sastra anak dalam hal ini cerpen-cerpen anak majalah
Bobo tahun 2012, fenomena kesetaraan gender yang terdapat pada genre
lain misalkan puisi maupun novel anak bisa dijadikan bahan penelitian
selanjutnya.


Inayah Hikmahwati, 2014
Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu