PENGARUH KETERLAMBATAN PENDERITA DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KETERLAMBATAN PENEGAKAN DIAGNOSIS PENDERITA TB PARU BTA (+) DI TINGKAT PUSKESMAS KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

Keterlambatan Penegakan Diagnosis

PENGARUH KETERLAMBATAN PENDERITA DAN SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN TERHADAP KETERLAMBATAN PENEGAKAN DIAGNOSIS
PENDERITA TB PARU BTA (+) DI TINGKAT PUSKESMAS KABUPATEN
TAPANULI SELATAN
Edy Sujoko1, Elsa Pudji Setiawati2, Bonny Wiem Lestari3
1

Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiologi
Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. 2,3Dosen Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung

Abstrak
Keterlambatan penegakan diagnosis TB paru akan berisiko meningkatkan
transmisi infeksi yang luas dan berkepanjangan, risiko kematian serta berpotensi
memperburuk keadaan ekonomi pasien maupun keluarga. Keterlambatan diagnosis
dianalisis oleh dua aspek utama, yaitu aspek penderita dan aspek sistem pelayanan
kesehatan (yankes). Tujuan penelitian mengukur total waktu keterlambatan, besar
pengaruh keterlambatan penderita dan sistem yankes terhadap keterlambatan
penegakan diagnosis serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Suatu studi cross sectiona dengan sampel penelitian penderita TB paru baru
yang tercatat dalam register TB 03 Kabupaten Tapanuli Selatan dan masih dalam
masa pengobatan fase intensif periode Oktober-November 2012. Penderita
diwawancarai menggunakan kuesioner mulai dari timbul gejala sampai dengan
ditetapkan sebagai penderita TB paru.
Hasil penelitian, total keterlambatan diagnosis 72 hari 90 menit, penderita
adalah 60 hari dan sistem yankes 12 hari 90 menit. Faktor risiko yang paling
berpengaruh dari aspek penderita adalah pengetahuan dengan t-statistik 68,15 > ttabel 1,973 (p < 0,05) dan pendapatan dengan t-statistik 21,78 > t-tabel 1,973 (p <
0,05), sedangkan aspek sistem yankes yaitu laboratorium dengan t-statistik 39,99 > ttabel 1,973 (p < 0,05). Dari kedua aspek yang berpengaruh secara signifikan adalah
aspek penderita dengan nilai t-statistik 8.24 > t-tabel 1,973 (p < 0,05). Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterlambatan penegakan diagnosis TB
paru paling besar dipengaruhi oleh keterlambatan penderita.

Kata kunci : Keterlambatan diagnosis, keterlambatan penderita, keterlambatan sistem
yankes,

Alamat korespondensi: EdySujoko (www.edysujoko74@yahoo.co.id) Program Pascasarjana
Universitas Padjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.