PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZA TION (TAI)MELALUI PEMANFAATAN LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KUBUS DAN BALOK PADA SISWA K

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia sampai sekarang ini
peranan matematika dianggap penting, baik bagi perkembangan peradatan
manusia, misalnya perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi
maupun bagi perkembangan setiap individu. Selain itu matematika berfungsi
sebagai alat bantu dan pelayanan ilmu artinya tidak hanya untuk matematika
itu sendiri, tetapi untuk ilmu-ilmu yang lain, baik untuk kepentingan teoritis
maupun kepentingan praktis matematika. Mengingat pentingnya matematika,
maka dalam pengajarannya bukan hanya untuk mengetahui dan memahami
apa yang terkandung dalam matematika itu sendiri, tetapi lebih menekankan
pada melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis,
logis, kreatif, cermat dan tepat.
Dalam menciptakan suasana atau pelayanan, hal yang esensial bagi
guru adalah memahami cara-cara siswa memperoleh pengetahuan dari
kegiatan

belajarnya.


Siswa

harus

mempelajari

matematika

melalui

pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan
pengetahuan

yang

berlangsung dengan

dimiliki

sebelumnya.


melibatkan siswa

Pembelajaran

matematika

secara penuh, dalam artian

pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan efektif dan menyenangkan.
Jika guru dapat memahami proses pemerolehan pengetahuan, maka ia dapat

1

2

menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa. Hal ini merupakan
suatu tantangan bagi guru matematika untuk senantiasa berpikir dan bertindak
kreatif.
Menurut Johson dan Miklebust (Mulyono Abdurrahman, 1999: 252)

Matematika

adalah

bahasa

simbolik

yang

fungsi

praktisnya

untuk

mengkspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Sudah bukan zamannya lagi
matematika menjadi pelajaran yang menakutkan bagi siswa disekolah. Jika
selama ini matematika dianggap sebagai ilmu yang kering, teoritis, hanya

berisi rumus dan seolah – olah tidak bersinggungan dengan realita kehidupan
siswa, kini saatnya bagi siswa untuk mulai mengenal dan akrab dengan
matematika.
Matematika merupakan ilmu yang berkenaan dengan ide – ide atau
konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalaran deduktif yang
membutuhkan pemahaman secara bertahap dan berurutan. Aspek – aspek
pemahaman suatu konsep termasuk pemahaman rumus dan aplikasinya
merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki siswa. Namun pada
kenyataanya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah matematika, karena pemahaman konsep yang sangat
kurang. Diantara mata pelajaran lainnya, prestasi belajar matematika saat ini
relatif rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah penyampaian materi
pelajaran yang kurang menarik dan bervariasi, sehingga siswa cenderung
merasa bosan. Untuk itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi

3

masalah tersebut, sehingga diharapan dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika.
Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk

melangkah pada tahap selanjunya yaitu aplikasi dalam perhitungan
matematika. Jadi pemahaman konsep penting untuk dilakukan sebelum kita
melangkah pada taraf aplikasi. Tetapi kebanyakan siswa belum menguasai
materi prasyarat dari konsep yang akan diajarkan. Keberhasilan pembelajaran
disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Faktor guru, sarana
prasarana, metode pembelajaran dan faktor lainnya. Menurut Arief Sadiman,
dkk (2002: 6) dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang menonjol,
yakni metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika adalah kemampuan dalam memilih metode mengajar serta
mengelola kelas dengan sebaik-baiknya. Kemampuan dalam memilih metode
mengajar serta media atau sumber belajar juga merupakan tugas utama guru
(Depdiknas, 2004: 32). Metode pembelajaran yang umum dilakukan oleh guru
matematika adalah metode konvensional yang lebih mengandalkan ceramah.
Metode konvensional yang digunakan pada saat mengajar menitik beratkan
pada keaktifan guru, sehingga siswa cenderung pasif. Karena tidak setiap
siswa memiliki karakteristik yang sama dan semangat belajar masing-masing
siswa juga berbeda. Dengan adanya perbedaan tersebut maka, salah satu cara
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika adalah dengan
menggunakan metode mengajar yang lebih baik dan bervariasi.


4

Dengan semakin banyaknya media dan sumber belajar (learning
resources) yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, siswa tidak
berharap banyak dari guru. Siswa bisa diberi kemandirian untuk belajar
dengan memanfaatkan aneka sumber belajar tersebut. Tugas guru sekarang
dan ke depan bukan lagi mengajar siswa, tetapi membuat siswa bisa belajar.
Model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) termasuk
dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah
kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil yang heterogen.
Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara. Karena
pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat diperhatikan,
maka siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu temannya yang
lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang pandai dapat
mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang
lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam
kelompok tersebut.
Dalam melakukan diskusi, siswa akan mempunyai kesempatan yang
lebih luas untuk mengemukakan pendapatnya dan siswa akan menemukan

konsep berdasarkan pemahamannya sendiri. Untuk melakukannya, siswa
memerlukan sarana yang salah satunya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai acuan yang dapat menuntun siswa dalam memahami masalah
matematika. Dalam pembelajaran matematika, LKS dapat difungsikan untuk
menemukan konsep, prinsip, juga untuk aplikasi konsep dan prinsip. Dalam
mengajarkan materi bangun ruang sisi datar, dapat mempergunakan LKS

5

dengan tujuan membantu menemukan sifat-sifat serta menurunkan rumus luas
daerah bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
Bertolak dari latar belakang masalah yang diungkapkan diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individuallization (TAI) terhadap
pemahaman konsep siswa dengan menggunakan media LKS pada sub pokok
bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kubus dan Balok.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah diatas, maka diperoleh masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap konsep dalam belajar

matematika.
2. Kurangnya keberanian guru untuk menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi dalam pembelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang dibahas maka penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan olek peneliti adalah metode
pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individuallization) yaitu metode
pembelajaran secara kelompok dimana siswa yang lebih mampu
membantu siswa yang kurang mampu dalam satu kelompok.

6

2. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah pemahaman konsep siswa
setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif type TAI (Team Assisted Individuallization).
3. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pokok bahasan
Bangun Ruang Sisi Datar Kubus dan Balok.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan diatas maka pokok permasalahan penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep Bangun Ruang Sisi Datar
Kubus dan Balok antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan
siswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional?
2. Apakah pemahaman konsep siswa yang diberi pembelajaran dengan
metode kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan
media LKS (Lembar Kerja Siswa) lebih baik dari pada siswa yang diberi
pembelajaran dengan metode konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji dan mengetahui:
1. Perbedaan pemahaman konsep Bangun Ruang Sisi Datar Kubus dan Balok
antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan siswa yang
diberi pembelajaran dengan metode konvensional.

7

2. Pemahaman konsep siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan media LKS
(Lembar Kerja Siswa) lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran
dengan metode konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
a. Siswa menjadi senang dan tertarik terhadap matematika karena siswa
dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
b. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pokok
bahasan bangun ruang sisi datar akan lebih cepat faham.
2. Bagi guru
a. Guru dapat memilih model pembelajaran yang efektif pada sub pokok
bahasan bangun ruang sisi datar.
b. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran

yang

bervariasi


dan

dapat

memperbaiki

sistem

pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
3. Bagi peneliti
Dapat mempelajari lebih dalam model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) serta mendapat pengalaman dan pengetahuan
dalam melakukan penelitian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Siswa Kelas VIII Semester G

0 4 13

PENGESAHANSKRIPSI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZA TION (TAI)MELALUI PEMANFAATAN LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KUBUS DAN BALOK PADA S

0 1 12

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kubus Dan Balok Melalui Metode The Learning C

0 1 16

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kubus Dan Balok Melalui Metode The Learning C

0 1 14

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments(TGT) dan Teams Assisted Individualization(TAI) Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP NE

0 0 14

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA | Ardi

0 0 13

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP NE

0 0 14