Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Brand Equity dengan Brand Image sebagai Variabel Mediasi pada Powerade Isotonik.

(1)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence elements of the marketing mix to brand equity and brand image as mediation variable on Powerade Isotonik. Respondents taken as samples are 200 customers of Futsal 76. To analysze the influence of each variable, test path (path analysis) was used. The results showed that there was a direct influence of the marketing mix to brand equity. There is also combination influences of marketing mix and brand to brand equity, therefore it is concluded that brand image is mediation variable to brand equity.

Keywords: marketing mix, price, store image, marketing activities, price deals, brand image, brand equity


(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah analisis pengaruh elemen-elemen marketing mix terhadap brand equity dengan brand image sebagai variabel mediasi pada Powerade Isotonik. Responden yang diambil sebagai sampel adalah 200 pelanggan Futsal 76. Untuk mencari pengaruh masing-masing variabel digunakan uji path (analisis jalur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung marketing mix terhadap brand equity. Juga terdapat pengaruh antara marketing mix dan brand

image secara gabungan terhadap brand equity hal ini menunjukkan adanya pengaruh brand image sebagai variabel mediasi.

Kata Kunci: marketing mix, price, store image, marketing activities, price deal,


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5 Halaman


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ... 6

2.1 Unsur – Unsur Bauran Pemasaran ... 6

2.1.1 Harga (Price) ... 7

2.1.2 Citra Toko (Store Image) ... 8

2.1.3 Marketing Activities... 9

2.1.3.1 Distribution Intensity ... 9

2.1.3.2 Iklan (Advertising) ... 10

2.1.3.3 Sponsorship ... 11

2.1.4 Penawaran Harga (Price Deal) ... 12

2.2 Brand Equity dan Dimensinya ... 13

2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 18

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 19

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.5 Metode Analisis Data ... 23


(5)

3.5.2 Uji Realibilitas ... 23

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 24

3.5.3.1 Uji Normalitas ... 24

3.5.3.2 Uji Multikolonieritas ... 25

3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 26

3.5.3.3 Uji Path (Analisis Jalur) ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Karakteristik Responden ... 30

4.2 Hasil penelitian... 32

4.2.1 Price ... 32

4.2.2 Store Image ... 34

4.2.3 Distribution Intensity ... 36

4.2.4 Advertising ... 38

4.2.5 Price Deal ... 39

4.2.6 Sponsorship ... 41

4.2.7 Brand Image ... 44

4.2.6 Brand Equity ... 46

4.3 Uji Validitas ... 49


(6)

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.5.1 Uji Normalitas ... 51

4.5.2 Uji Multikolonieritas ... 52

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.6 Uji Path (Analisis Jalur) ... 54

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.1.1 Keterbatasan Penelitian ... 72

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 15

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel ... 28

Gambar 4.1 Model Analisis Jalur ... 55

Gambar 4.2 Model Hasil Penelitian ... 67 Halaman


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 30

Tabel 4.2 Karekteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 31

Tabel 4.3 Pernah Mengkonsumsi Powerade Isotonik ... 31

Tabel 4.4 Harga Powerade Isotonik Mahal ... 32

Tabel 4.5 Powerade Merupakan Merek Eksklusif/Berkelas ... 33

Tabel 4.6 Harga Dari Powerade Isotonik Murah (r)¹ ... 33

Tabel 4.7 Toko-Toko Dimana Responden Bisa Membeli Powerade Isotonik Menjual Minuman Isotonik Lain Yang Terkenal... 34

Tabel 4.8 Powerade Isotonik Hanya Bisa Dibeli Di Toko-Toko Tertentu Yang Berkualtas Tinggi ... 35

Tabel 4.9 Toko-Toko Dimana Responden Bisa Membeli Powerade Isotonik Menjual Produk-Produk Yang Berkualitas Tinggi ... 35

Tabel 4.10 Dibandingkan Dengan Minuman Isotonik Lain, Powerade Isotonik Lebih Tersedia Dibanyak Toko ... 36

Tabel 4.11 Jumlah Toko Yang Menjual Powerade Isotonik Lebih Banyak Daripada Toko Yang Menjual Minuman Isotonik Lain ... 37

Tabel 4.12 Didalam Toko Produk Powerade Isotonik Lebih Banyak Tersedia Dibandingkan Minuman Isotonik lain ... 37

Tabel 4.13 Powerade Isotonik Sering Diiklankan ... 38 Halaman


(9)

Tabel 4.14 Powerade Isotonik Secara Rutin Diiklankan... 38

Tabel 4.15 Pengiklanan Powerade Isotonik Lebih Eksklusif Dibandingkan Iklan Minuman Isotonik Lain ... 39

Tabel 4.16 Powerade Isotonik Sering Memberikan Potongan Harga ... 40

Tabel 4.17 Powerade Isotonik Bisa Dibeli Dengan Harga Promosi ... 40

Tabel 4.18 Potongan Harga Sering Ditawarkan Oleh Powerade Isotonik ... 41

Tabel 4.19 Powerade Isotonik Lebih Banyak Memberikan Sumbangan Untuk Mensponsori Berbagai Acara Dibandingkan Minuman Isotonik Lain42 Tabel 4.20 Powerade Isotonik Sering Menjadi Sponsor Diberbagai Event ... 42

Tabel 4.21 Dibandingkan Minuman Isotonik Lain Powerade Isotonik Lebih Banyak Mensponsori Berbagai Event ... 43

Tabel 4.22 Responden sering merekomendasikan Powerade Isotonik sebagai sponsor diberbagai event ... 43

Tabel 4.23 Dibandingkan Minuman Isotonik Lain Responden Lebih Memilih Powerade Isotonik Untuk Menjadi Sponsor Di Berbagai Event ... 44

Tabel 4.24 Powerade Isotonik Benar-Benar Memenuhi Kebutuhan Responden . 44 Tabel 4.25 Karakteristik Dari Powerade Isotonik (Rasa, Kandungan, Ukuran, Kemasan) Benar-Benar Memenuhi Kebutuhan Responden ... 45

Tabel 4.26 Powerade Isotonik Adalah Merek Yang Benar-Benar Memenuhi Kebutuhan Responden ... 45


(10)

Tabel 4.27 Responden Lebih Memilih Untuk Membeli Powerade Isotonik Bahkan Jika Ditawarkan Dengan Minuman Isotonik Lain Yang

Sejenis ... 46

Tabel 4.28 Walaupun Tidak Ada Perbedaan Powerade Isotonik Dengan Minuman Isotonik Lain, Responden Akan Tetap Memilih Powerade Isotonik . 47 Tabel 4.29 Meskipun Merek Lain Memiliki Karakteristik Yang Sama Dengan Powerade Isotonik, Responden Akan Tetap Membeli Powerade Isotonik ... 47

Tabel 4.30 Jika Minuman Isotonik Lain Memiliki Kualitas Yang Sama Dengan Powerade Isotonik, Responden Akan Tetap Membeli Powerade Isotonik ... 48

Tabel 4.31 Uji Validitas ... 49

Tabel 4.32 Uji Realibilitas ... 50

Tabel 4.33 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 52

Tabel 4.34 Coefficientsa ... 53

Tabel 4.35 Uji Heteroskedastisitas ... 54

Tabel 4.36 Model Summaryb ... 56

Tabel 4.37 Uji Anova ... 56

Tabel 4.38 Coefficientsa ... 57

Tabel 4.39 Correlations ... 57


(11)

Tabel 4.41 ANOVAa... 60 Tabel 4.42 Coefficientsa ... 60 Tabel 4.43 Correlations ... 61


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuisioner ... 74 LAMPIRAN B Hasil Uji ... 79 LAMPIRAN C Riwayat Hidup ... 121


(13)

Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coca-Cola adalah perusahaan global yang beroperasi pada skala lokal.Coca-Cola mampu menciptakan jangkauan global dengan fokus lokal karena kekuatan dari sistem Coca-Cola, yang terdiri dari hampir 300 perusahaan dan mitra pembotolan Coca-Cola yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan Coca-Cola adalah perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-Cola beroperasi di lebih dari 200 negara dengan portofolio lebih dari 3.000 produk minuman termasuk yang terdiri dari minuman bersoda, air mineral, jus, teh, kopi, minuman olah raga dan minuman energi.

Fokus Coca-Cola pada penciptaan minuman dan pemasaran yang dapat memahami dan memenuhi kebutuhan minuman yang beragam dan selalu berubah sesuai keinginan konsumen Coca-Cola di seluruh dunia. Sebagai contoh untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen di Indonesia, Coca-Cola mengeluarkan beberapa produk yang dijual di Indonesia yaitu Coca- Cola Zero, Coca-Cola Diet Coke, Sprite Zero, Fanta, Frestea, Minute Maid Pulpy, Powerade Isotonik, Ades, Schweppes, A & W, Burn. Semua produk dijual dengan berbagai varian rasa dan ukuran kemasan.

Adapun salah satu produk Coca-Cola yaitu Powerade Isotonik yang mengandung ion elektrolit yang seimbang dari garam dan mineral, sehingga mudah untuk diserap oleh


(14)

Pendahuluan

tubuh. Minuman ini berfungsi sebagai minuman untuk rehidrasi optimal yang mengandung vitamin B3, B5, B6, B12, dan vitamin C. Powerade Isotonik mampu menghilangkan dahaga dan menggantikan mineral dan karbohidrat dalam tubuh yang hilang saat berolah raga atau melakukan aktivitas yang berat.

Powerade pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990 dan merupakan produk yang tergolong sukses di seluruh dunia. Minuman isotonik ini merupakan sponsor resmi untuk Olimpiade sejak tahun 1992 untuk kategori minuman non-alkohol dan juga sponsor pada piala dunia FIFA tahun 2006. Powerade Isotonik diluncurkan di Indonesia pada bulan Januari 2006 untuk menggantikan varian minuman isotonic sebelumnya, Aquarius. Powerade terdiri dari dua varian rasa yaitu grapefruit lemon dan orange dengan ukuran kemasan Poly Ethylene Terephthalate (PET) 500ml.

Kegiatan pemasaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap eksistensi Powerade yang dapat membawa kembali Powerade kepada kesuksesan sebelumnya. Eksistensi dapat diperoleh dari suatu produk jika produk tersebut memiliki ekuitas merek (brand

equity) yang tinggi. Meningkatnya brand quity ketika (1) konsumen bersedia untuk

membayar harga premium, (2) kemungkinan lisensi merek, (3) efisiensi dari komunikasi pemasaran, (4) kesediaan toko untuk berkolaborasi dan memberikan dukungan, (5) elastisitas konsumen terhadap penurunan harga, dan (6) inelastisitas konsumen terhadap kenaikan harga, dan mengurangi kerentanan perusahaan dalam kompetisi kegiatan pemasaran dan kerentanan perusahaan terhadap krisis (Barwise, 1993;. Farquharetal,1991, Keller, 1993; Keller, 1998; Pitta dan Katsanis, 1995, Simon dan Sullivan,1993; Smith dan Park, 1992;Yooetal, 2000).


(15)

Pendahuluan

Adapun kegiatan pemasaran yang dapat mempengaruhi ekuitas merek seperti yang dicontohkan Simon dan Sullivan (1993) yaitu dengan mendaftar pengeluaran iklan,

sales force dan pengeluaran riset pemasaran, usia merek, pangsa iklan, urutan entri, dan

produk portofolio sebagai sumber ekuitas merek. Kegiatan pemasaran lainnya seperti penggunaan public relations (Aaker 1991); jaminan (Boulding dan Kirmani 1993); slogan atau jingle, simbol, dan paket (Aaker 1991); citra perusahaan, negara asal, dan kegiatan promosi (Keller 1993), dan strategi penamaan merek (Keller, Heckler, dan Houston1998) dapat diusulkan untuk menghasilkan ekuitas merek yang kuat. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada beberapa kunci elemen dari bauran pemasaran. Secara khusus, peneliti memilih harga, citra toko, intensitas distribusi, pengeluaran iklan, harga promosi dan atau penawaran dari kegiatan pemasaran tradisional "4P" (harga, tempat atau distribusi,promosi, dan produk) sebagai seperangkat wakil dari program pemasaran. Meskipun variabel tidak mencakup semua domain pemasaran, namun mereka mewakili tipikal kegiatan pemasaran. Mengetahui bagaimana kegiatan pemasaran berkontribusi tertentu ekuitas merek berkontribusi atau merugikan brand equity akan memungkinkan manajer pemasaran untuk mengembangkan rencana pemasaran yang efektif. Manajer perlu mempromosikan merek dengan kegiatan yang membangun dan mengurangi atau menghindari kegiatan yang merugikan merek.

Kegiatan yang menguntungkan dapat membangun brand equity yang positif. Juga bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki brand tersebut. Menurut Aaker (1991, 1996), brand equity adalah konsep multi dimensi yang terdiri dari loyalitas merek, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan aset merek eksklusif. Peneliti


(16)

Pendahuluan

lain mengidentifikasi dimensi yang sama. Shocker dan Weitz (1988) berpendapat loyalitas merek dan asosiasi merek, dan Keller (1993) mengatakan pengetahuan merek, yang terdiri dari kesadaran merek dan citra merek. Tinggi ekuitas merek menyiratkan bahwa pelanggan memiliki pandangan positif dan asosiasi yang kuat terkait dengan merek, merasakan merek berkualitas tinggi, dan loyal terhadap merek. Secara umum, dapat dikatakan ekuitas merek merupakan sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Bharadwaj et al, 1993; Hoffman, 2000).

Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP BRAND EQUITY

DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA POWERADE ISOTONIK”

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai pengaruh elemen-elemen

marketing mix (price, store image, marketing activities and price deal) terhadap brand equity dengan variabel brand image sebagai variabel mediasi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelutian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana elemen marketing

mix (price, store image, marketing activities and price deal) mempengaruhi brand equity dengan brand image sebagai variable mediasi pada Powerade Isotonik.


(17)

Pendahuluan

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai masukan untuk mengelola masalah pemasaran terutama yang berhubungan dengan brand equity PoweradeIsotonik.

2. Bagi Universitas Kristen Maranatha

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya bagi mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana elemen marketing

mix (price, store image, marketing activities and price deal) mempengaruhi brand equity

dengan brand image sebagai variable mediasi pada Powerade Isotonik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh langsung variable price, marketing activities, price deal dan brand image terhadap

brand equity sebesar 0.087, 0.391, 0.034 dan 0.402. Juga terdapat pengaruh variable price, marketing activities, price deal dan brand image terhadap brand equity secara

gabungan sebesar 0.400.Adapun pengaruh variabel – variabel lain di luar model (€) terhadap brand equity sebesar 0.600. Terdapat pengaruh variable price, marketing

activities danprice deal terhadap brand image sebesar 0.016, 0.423, 0.081 dan pengaruh

variable price, marketing activities, price deal secara gabungan terhadap brand image sebesar 0.139. Adapun pengaruh variabel lain di luar model (€) terhadap brand image sebesar 0.861.


(19)

Kesimpulan dan Saran

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Karena keterbatasan waktu penelitian ini hanya mengambil sampel pada satu cabang olah raga saja yaitu futsal dan hanya di satu tempat saja yaitu futsal 76. Sehingga peneliti tidak dapat meneliti cabang olah raga lain yang menjadi target dari pemasaran produk Powerade Isotonik.

2. Pada pengujian reliabilitas elemen marketing mix yaitu store image (α = 0.418) tidak dianggap reliabel karena kurang dari 0.7. Sehingga terjadi perubahan pada model dan pengujian hipotesis penelitian.

3. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden dalam teknik pengambilan sampel. Sehingga peneliti hanya mendapat informasi yang dimiliki responden saja dan banyak responden yang menjawab asal kuisioner yang diberikan.

5.2 Saran

Dengan demikian, untuk penelitian mendatang beberapa hal disarankan:

1. Karena satu dimensi tidak reliabel, akan lebih baik apabila menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitiannya dapat digeneralisasi.

2. Pengujian reliabel harus memenuhi kriteria reliabel yang baik, yaitu kurang dari 0,6 dikatakan buruk, antara 0,6 sampai 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 dikatakan baik (Sekaran, 2006: 182)


(20)

Kesimpulan dan Saran

3. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dalam mengambil data sampel tidak hanya kuesioner tetapi ada wawancara, observasi secar langsung pada suatu perusahaan.

4. Perusahaan sebaiknya memperbanyak kegiatan pemasaran. Karena dari hasil penelitian bahwa marketing activities lah yang memiliki pengaruh besar terhadap Powerade Isotonik.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Y., Zain D., dan Rahman F. 2004. Hubungan antara Unsur – unsur Bauran Pemasaran dengan Penciptaan Ekuitas Merek. Jurnal Aplikasi Manajemen,

2(3):369-391.

Chattopadhyay, T., Shivani, S., Krishnan, M. 2010. Marketing Mix Elements Influencing Brand Equity and Brand Choice. Vikalpa, 35(3):67-84.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. 2011. Semarang. Badan Penerbit Universitas diponegoro.

Rajh .E,(2005), The Effects of Marketing Mix Elementson Brand Equity, Economic Trends and Economic Policy. No. 102, 2005, pp. 30-59.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati, dan Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi Penelitian

Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jogjakarta. Andi.

Yoo, B., Donthu, N., dan Lee, S. 2000. An Examination of Selected Marketing Mix elements and Brand equity. Journal of the Academy of Marketing Science,

28(2):195-211.

http://coca-colaamatil.co.id/products/index/40.47.107/powerade-isotonik diakses pada tanggal 27 September

http://www.thecoca-colacompany.com/citizenship/the_coca-cola_system.html diakses

pada tanggal 27 September


(1)

Pendahuluan

lain mengidentifikasi dimensi yang sama. Shocker dan Weitz (1988) berpendapat loyalitas merek dan asosiasi merek, dan Keller (1993) mengatakan pengetahuan merek, yang terdiri dari kesadaran merek dan citra merek. Tinggi ekuitas merek menyiratkan bahwa pelanggan memiliki pandangan positif dan asosiasi yang kuat terkait dengan merek, merasakan merek berkualitas tinggi, dan loyal terhadap merek. Secara umum, dapat dikatakan ekuitas merek merupakan sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Bharadwaj et al, 1993; Hoffman, 2000).

Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP BRAND EQUITY DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA POWERADE ISOTONIK”

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai pengaruh elemen-elemen marketing mix (price, store image, marketing activities and price deal) terhadap brand equity dengan variabel brand image sebagai variabel mediasi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelutian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana elemen marketing mix (price, store image, marketing activities and price deal) mempengaruhi brand


(2)

Pendahuluan

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai masukan untuk mengelola masalah pemasaran terutama yang berhubungan dengan brand equity PoweradeIsotonik.

2. Bagi Universitas Kristen Maranatha

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya bagi mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana elemen marketing mix (price, store image, marketing activities and price deal) mempengaruhi brand equity dengan brand image sebagai variable mediasi pada Powerade Isotonik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh langsung variable price, marketing activities, price deal dan brand image terhadap brand equity sebesar 0.087, 0.391, 0.034 dan 0.402. Juga terdapat pengaruh variable price, marketing activities, price deal dan brand image terhadap brand equity secara gabungan sebesar 0.400.Adapun pengaruh variabel – variabel lain di luar model (€) terhadap brand equity sebesar 0.600. Terdapat pengaruh variable price, marketing activities danprice deal terhadap brand image sebesar 0.016, 0.423, 0.081 dan pengaruh variable price, marketing activities, price deal secara gabungan terhadap brand image sebesar 0.139. Adapun pengaruh variabel lain di luar model (€) terhadap brand image sebesar 0.861.


(4)

Kesimpulan dan Saran

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Karena keterbatasan waktu penelitian ini hanya mengambil sampel pada satu cabang olah raga saja yaitu futsal dan hanya di satu tempat saja yaitu futsal 76. Sehingga peneliti tidak dapat meneliti cabang olah raga lain yang menjadi target dari pemasaran produk Powerade Isotonik.

2. Pada pengujian reliabilitas elemen marketing mix yaitu store image (α = 0.418) tidak dianggap reliabel karena kurang dari 0.7. Sehingga terjadi perubahan pada model dan pengujian hipotesis penelitian.

3. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden dalam teknik pengambilan sampel. Sehingga peneliti hanya mendapat informasi yang dimiliki responden saja dan banyak responden yang menjawab asal kuisioner yang diberikan.

5.2 Saran

Dengan demikian, untuk penelitian mendatang beberapa hal disarankan:

1. Karena satu dimensi tidak reliabel, akan lebih baik apabila menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitiannya dapat digeneralisasi.


(5)

Kesimpulan dan Saran

3. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dalam mengambil data sampel tidak hanya kuesioner tetapi ada wawancara, observasi secar langsung pada suatu perusahaan.

4. Perusahaan sebaiknya memperbanyak kegiatan pemasaran. Karena dari hasil penelitian bahwa marketing activities lah yang memiliki pengaruh besar terhadap Powerade Isotonik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Y., Zain D., dan Rahman F. 2004. Hubungan antara Unsur – unsur Bauran Pemasaran dengan Penciptaan Ekuitas Merek. Jurnal Aplikasi Manajemen, 2(3):369-391.

Chattopadhyay, T., Shivani, S., Krishnan, M. 2010. Marketing Mix Elements Influencing Brand Equity and Brand Choice. Vikalpa, 35(3):67-84.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. 2011. Semarang. Badan Penerbit Universitas diponegoro.

Rajh .E,(2005), The Effects of Marketing Mix Elementson Brand Equity, Economic Trends and Economic Policy. No. 102, 2005, pp. 30-59.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati, dan Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jogjakarta. Andi.

Yoo, B., Donthu, N., dan Lee, S. 2000. An Examination of Selected Marketing Mix elements and Brand equity. Journal of the Academy of Marketing Science, 28(2):195-211.

http://coca-colaamatil.co.id/products/index/40.47.107/powerade-isotonik diakses pada tanggal 27 September

http://www.thecoca-colacompany.com/citizenship/the_coca-cola_system.html diakses pada tanggal 27 September