Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) terhadap Kinerja pada Divisi Technology Engineering Service PT.Dirgantara Indonesia.

(1)

ABSTRACT

This study aimed at obtaining information on the effects of occupational safety and health programs to employee performance in Division of Technology Engineering Service PT.DI Bandung. The variables used in this study include safety programs as the first independent variable (X1), occupational health programs as the second independent variable (X2), and employee performance as the dependent variable (Y). Methods of data collection conducted by the research literature and questionnaires. The method of analysis used, among others, test validity, test reliability, multiple regression, t-tests, F-test and R square.

Primary data was then processed with the program SPSS Version 17:00 and obtain the results of the study, proved to have a significant effect between occupational safety and health performance of employees in the division of TES PT.Dirgantara Indonesia. This is indicated by the F test, hit F> F Table, 17.203> 4.11 and the t test that the health and safety as individuals have influence employee performance, safety (X1) hit t> t table, 2.579> 2.028 and health (X2) hit t> t table, 2.975> 2.028 and more dominant variable is the variable occupational health program (X2).


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Technology

Engineering Service PT.DI Bandung. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain Program keselamatan kerja sebagai variabel independen pertama (X1), Program kesehatan kerja sebagai variabel independen kedua (X2), dan Kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan kuisioner. Metode analisis yang digunakan antara lain Tes validitas, Tes reliabilitas, regresi berganda, T-test, F-test dan R square.

Data primer kemudian diolah dengan Program SPSS Versi 17.00 dan memperoleh hasil penelitian, terbukti terdapat pengaruh yang signifikan antara keselamatan kerja dan kesehatan kerja kinerja karyawan di divisi TES PT.Dirgantara Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh Uji F, F hit> F Tabel, 17,203> 4,11 dan uji t bahwa kesehatan dan keselamatan kerja secara individu memiliki pengaruh kinerja karyawan, keselamatan kerja (X1) t hit> t Tabel, 2,579 > 2,028 dan kesehatan kerja (X2) t hit> t Tabel, 2,975> 2,028 dan variabel yang lebih dominan adalah variabel program kesehatan kerja(X2).


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penlitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 6

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 6

2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 11

2.1.4 Peranan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 14

2.2 Pemeliharaan Karyawan ... 16

2.3 Lingkungan Kerja ... 18

2.3.1 Pengawasan Lingkungan Kerja ... 19

2.4 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 21


(4)

2.4.1.1 AlasanYang Mendukung Keselamatan Kerja ... 23

2.4.1.2 Tujuan Program Keselamatan Kerja ... 24

2.4.1.3 Faktor-Faktor Keselamatan Kerja ... 25

2.4.1.4 Kecelakaan Kerja ... 26

2.4.1.5 Penyebab Kecelakaan Kerja ... 26

2.4.1.6 Biaya Kecelakaan Kerja ... 28

2.4.2 Kesehatan Kerja ... 29

2.4.3 Sistem Manajemen K3 ... 33

2.5 Kinerja Karyawan ... 34

2.5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan... 35

2.5.2 Penilaian Kinerja ... 36

2.5.2.1 Metode Penilaian Kinerja Karyawan ... 38

2.6 Hubungan Antara Program K3 dengan Kinerja ... 40

2.7 Penelitian Terrdahulu ... 41

2.8 Rerangka Karyawan ... 42

2.9 Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

3.1 Objek Penelitian ... 44

3.2 Metode Penelitian ... 44

3.3 Operasional Variabel ... 46

3.4 Populasi dan Sampel ... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.6 Teknik Pengolaha Data ... 50

3.7 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 52

3.7.1 Uji Validitas ... 52

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 54

3.7.3 Pemilihan Tes Statistik dan Pengujian Hipotesis ... 55


(5)

3.7.3.2 Pengujian Hipotesis ... 56

3.7.3.3 Koefisien Determinasi ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Profil Responden ... 59

4.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 61

4.2.1 Analisis Validitas Keselamatan kerja (X1)... 62

4.2.2 Analisis Validitas Kesehatan kerja (X2)... 63

4.2.3 Analisis Validitas Kinerja Karyawan (Y) ... 64

4.2.4 Uji Reliabilitas Keselamatan Kerja, Kesehetan Kerja dan Kinerja Karyawan ... 65

4.3 Tanggapan Respomden ... 66

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Keselamatan Kerja ... 66

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Kesehatan Kerja ... 74

4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan ... 80

4.4 Pengaruh Program K3 Terhadap Kinerja Karyawan ... 87

4.4.1 Analisis Regresi Berganda ... 87

4.4.2 Uji Korelasi Pearson ... 89

4.4.3 Uji Hipotesis (Uji-F & Uji-T) ... 90

4.4.3.1 Uji F ... 90

4.4.3.2 Uji T ... 91

4.4.4 Uji Deteminasi ... 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.3.1 Proses Penerapan Sistem Manajemen K3 ... 34 Gambar 2.8.1 Rerangka Pemikiran ... 43


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 47

Tabel 3.2 Pemberian Kode Untuk Pertanyaan Positif Tertutup ... 51

Tabel 3.3 Interval Koefisien dan Tingkat Hubungan ... 54

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ... 59

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 60

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 60

Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan ... 61

Tabel 4.6 Validitas Keselamatan Kerja ... 62

Tabel 4.7 Validitas Kesehatan Kerja ... 63

Tabel 4.8 Validitas Kinerja Karyawan ... 64

Tabel 4.9 Reliabilitas Keselamatan Kerja ... 65

Tabel 4.10 Reliabilitas Kesehatan Kerja ... 65

Tabel 4.11 Reliabilitas Kinerja Karyawan ... 65

Tabel 4.12 Program keselamatan kerja pada perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan ... 66

Tabel 4.13 Mengetahui cara menggunakan peralatan keselamatan apabila terjadi kebakaran ... 67

Tabel 4.14 Peralatan pelindung diri seperti helm, sepatu khusus, safety belt, dsb fungsinya sudah sesuai dengan tujuanya ... 67

Tabel 4.15 Perusahaan sangat memperhatikan aspek keselamatan karyawan . 68 Tabel 4.16 Anda merasa aman dan nyaman saat bekerja karena menggunakan alat pelindung ... 69

Tabel 4.17 Setiap karyawan yang melanggar peraturan keselamatan diberikan sanksi yang berat ... 69

Tabel 4.18 Standar keselamatan yang diatur perusahaan menjamin kondisi yang aman ... 70

Tabel 4.19 Program keselamatan kerja pada perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan ... 70

Tabel 4.20 Analisis Tanggapan Mengenai Keselamatan Kerja ... 72


(8)

Tabel 4.22 Fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan memuaskan ... 74

Tabel 4.23 Prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan sangat mudah ... 75

Tabel 4.24 Jam kerja anda tidak melebihi kemampuan fisik anda ... 76

Tabel 4.25 Perusahaan melaksanakan tindakan pencegahan, penyembuhan, dan perawatan agar karyawan tetap dalam keadaan sehat ... 76

Tabel 4.26 Perusahaan memenuhi kebutuhan gizi karyawan dengan menu yang seimbang ... 77

Tabel 4.27 Asuransi kesehatan sangat bermanfaat bagi anda ... 77

Tabel 4.28 Beban kerja anda sesuai dengan kemampuan anda ... 78

Tabel 4.29 Analisis Tanggapan Mengenai Kesehatan Kerja ... 79

Tabel 4.30 Anda mampu bekerja sesuai dengan standar perusahaan ... 80

Tabel 4.31 Hasil kerja anda akurat dan jarang membuat kesalahan ... 81

Tabel 4.32 Anda bekerja denga mutu hasil yang efektif dan efisien ... 81

Tabel 4.33 Pimpinan anda memberikan reward (penghargaan) terhadap kinerja anda ... 82

Tabel 4.34 Dengan adanya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat memotivasi anda untuk meningkatkan kinerja ... 83

Tabel 4.35 Anda mematuhi peraturan K3 karena takut dikenakan sanksi ... 83

Tabel 4.36 Anda tidak pernah absen dalam bekerja ... 84

Tabel 4.37 Dengan K3 anda cepat dan tepat dalam menyelesaikan pekerjaan . 85 Tabel 4.38 Analisis Tanggapan Mengenai Kinerja Karyawan ... 85

Tabel 4.39 Analisis Regresi... 87

Tabel 4.40 Korelasi Pearson ... 89

Tabel 4.41 Uji-F ... 91


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A LEMBARAN KUISIONER ... 100

LAMPIRAN B TABULASI JAWABAN RESPONDEN ... 105

LAMPIRAN C HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 108


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya setiap perusahaan atau organisasi mempunyai sistem yang tersusun dari bagian-bagian. Dimana bagian-bagian tersebut selalu berkaitan antara satu dengan yang lainya, walaupun setiap bagian tersebut memiliki kedudukan dan fungsi masing-masing. Konsep tersebut menjelaskan bahwa mekanisme kerja suatu perusahaan berjalan dalam keserasian antara beberapa unit bagian. Oleh sebab itu baik atau buruknya profil perusahaan bergantung kepada kinerja dari bagian-bagin tersebut. Salah satu permasalahan yang sangat krusial dalam mekanisme suatu perusahaan adalah masalah karyawan dan kinerjanya. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan bergantung pada bagaimana perusahaan mengelola sumber dayanya baik itu : manusia, modal, bahan baku, mesin, dan metode atau dikenal dengan (5M) : man, money, material, machine dan method (Dharmestha dan Sukotjo,1993:14). Dari kelima faktor tersebut faktor manusialah yang menjadi kunci utama keberhasilan organisasi, manusia meurpakan faktor penggerak utama sebuah organisasi.Manusia mampu melaksanakan pengorganisasian sumber daya lain baik yang bersifat strategis, operasional dan taktis.

Masih banyaknya perusahaan yang kurang menyadari akan pentingnya faktor sumber daya manusia, biasanya perusahaan tersebut kurang memelihara faktor


(11)

sumber sumber daya manusia. Gejala tersebut dapat dilihat dari masih tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia dimana menurut data yang dihimpun Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), pada 2008, tingkat kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 23 orang per 100 ribu pekerja.Angka tersebut masih terbilang cukup tinggi jika kita bandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dan Thailand (6 orang), Jepang (2,5 orang), Singapura (3,5 orang), dan Skandinavia (1,5 orang). Sedangkan menurut Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi (Kemnakertrans), Sepanjang tahun 2010, terjadi 65.000 kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian sekitar 1.965 orang, juga tercatat 3.662 pekerja yang mengalami cacat fungsi, 2.713 cacat sebagian, 31 cacat total dan sisanya berhasil sembuh.

Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan dan kurang telitinya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin, tetapi frekuensi terjadinya kecelakaan kerja lebih banyak terjadi karena faktor manusia , karena manusia yang paling banyak berperan dalam menggunakan peralatan perusahaan.

Dengan terjadinya kecelakaan kerja maka akan banyak menimbulkan kerugian bagi banyak pihak mulai dari karyawan, pemerintah, dan yang paling utama adalah perusahaan. Kerugian tersebut bias berupa kerugian materil dan kerugian non materil, kerugian materil yang langsung nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan yang tidak


(12)

langsung nampak adalah kerusakan alat produksi , penghentian alat produksi, dan terbuangnya waktu kerja. Kerugian nonmateril antara lain timbulnya korban yang cedera, cacat, dan meninggal dunia. Korban merupakan bagian dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dan sumber daya manusia adalah penggerak dari perusahaan yang tidak dapat digantikan oleh apapun, karena secanggih apapun teknologi pasti sumber daya manusia masih tetap dibutuhkan.

Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan kerja karyawan perusahaan perlu memperhatikan segala aspek baik itu yang bersifat medis maupun teknis. Aspek yang bersifat medis adalah segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan kesehatan pekerjaan seperti melakukan pelayanan kesehatan pada karyawan, sedangkan yang bersifat teknis adalah segala sesuatu yang bersifat higiene industri atau kesehatan lingkungan kerja seperti ergonomic lingkungan kerja, kebersihaan lingkungan kerja.

Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kesehatan kerja karyawan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja perlu dan sangat penting, karena membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program keselamatan kerja bagi dirinya maupun bagi perusahaan itu sendiri.

Dengan adanya pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja ini maka akan timbul rasa aman, terlindungi dan terjamin keselamatan kesehatanya sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Mengingat sangat pentingnya


(13)

pelaksanaan program keselamatan kerja ini, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH PELAKSANAAN

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)

TERHADAP KINERJA PADA DIVISI TECHNOLOGY ENGINEERING SERVICE PT.DIRGANTARA INDONESIA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja pada Divisi

Technology Engineering Service PT.DI?

Bagaimana kinerja karyawan pada Divisi Technology Engineering Service PT.DI?

 Bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja pada Divisi Technology Engineering Service PT.DI?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adaiah untuk mengumpulkan data, menganalisa dan menginterpretasikanya guna penyusunan suatu karya ilmiah yang digunakan untuk kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat ujian sarjana jurusan manajemen fakultas ekonomi di Universitas Kristen Maranatha.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja Divisi Technology Engineering Service PT.DI.


(14)

Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada Divisi Technology

Engineering Service PT.DI.

 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja pada Divisi Technology Engineering

Service PT.DI

1.4. Kegunaan Penelitian  Manfaat bagi akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan akademis, khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dan pembaca tentang bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.

 Manfaat bagi praktisi bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak dan masukan positif kepada perusahaan serta memberikan informasi berguna yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan kinerja.


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas didapat hasil bahwa instrumen keselamatan kerja (X1), kesehatan kerja (X2), dan kinerja karyawan adalah valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan model regresi berganda yang diperoleh maka dapat disimpulkan persamaan regeresi berganda adalah :

Y=5,030+0,370X1+0442X2

Arti tanda positif (+) pada persamaan regresi berganda diatas menunjukan arah yang searah, artinya apabila keselamatan dan kesehatan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

3. Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja pada divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan . Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan SPSS 17.00 yang menyatakan bahwa nilai F hitung 17,203 yaitu lebih besar dari nilai F tabel 4,11 maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh


(16)

yang signifikan dari program keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan(Y).

4. Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung berpengaruh individual terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan . Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan SPSS 17.00 yang menyatakan bahwa nilai t hitung untuk program keselamatan kerja (X1) 2,579 yaitu lebih besar dari nilai t tabel 2,028 maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan dari program keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan. Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja (X2) 2,975 yaitu lebih besar dari nilai t tabel 2,028 maka H0 ditolak, berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil hitung keduanya maka dapat dikatakan bahwa kesehatan kerja (X2) memiliki perngaruh yang paling besar.

5. Berdasarkan perhitungan secara dengan alat bantu software SPSS 17.0 diketahui bahwa angka R square sebesar 0,496, menunjukan 49,6% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan sisanya (50,4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar variabel-variabel yang diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembahasan dan kesimpulan, penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung. Adapun saran tersebut antara lain:


(17)

1. Program keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia, maka sebaiknya kedua program tersebut dipertahankan dan dikelola dengan lebih baik lagi melalui pembinaan, sarana dan fasilitas,. Sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan perasaan aman tanpa mengalami kecelakaan dan tetap sehat sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik dan tetap terjaga.

2. Disarankan kepada PT. Dirgantara Indonesia Bandung agar lebih memperhatikan pengelolaan dan pemeliharaan alat-alat produksi dan alat-alat keselamatan kerja agar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan lebih terjamin .

3. Disarankan kepada peneliti lain, untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan sub variabel lain dalam penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2010) Evaluasi Kinerja SDM , PT.Refika Aditama, Bandung.

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitiam Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dessler, Gary (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. INDEKS, Jakarta.

Dewi, Rijuna (2006), Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Terhadap

Kinerja Karyawan Pada. PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Skripsi

Sarjana Ekonomi, Program Strata I Universitas Sumatera Utara, Medan.

Handoko T. Hani (2000) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keemapat belas, Penerbit BPFEE, Yogyakarta.

Hasibuam, Malayu S.P (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Cetakan Ketigabelas, Bumi Aksara, Jakarta

Hendra (2000). Intro to OHS (K3).2000 diakses dari

smkyadika3.sch.id/pembelajaran/IntrotoK3.pdf

Handoko T. Hani (2000) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keemapat belas, Penerbit BPFEE, Yogyakarta.

Marwansyah (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, Cetakan Kesatu, Alfa Beta, Bandung

Mathis, dan Jackson (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Moekijat (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesembilan. CV. Mandar Maju, Bandung

Nazir, Moh (2009), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Sedarmayanti (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Cetakan Ketiga. CV. Mandar Maju, Bandung

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV. Alfabeta, Bandung

T.Sirait, Justin (2007) Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia


(19)

Tri,B (2011). 1965 Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja. Pos Kota. 12 Januari 2011 diakses dari http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/01/12/1-965-meninggal-akibat-kecelakaan-kerja

Wibowo,Arinto (2010).Budaya K3 Berpotensi Tekan Kecelakaan Kerja.

Vivanews.com, 13 Januari 2010 diakses dari

http://metro.vivanews.com/news/read/120986-budaya_k3_berpotensi_tekan_kecelakaan_kerja


(1)

Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada Divisi Technology

Engineering Service PT.DI.

 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja pada Divisi Technology Engineering

Service PT.DI

1.4. Kegunaan Penelitian  Manfaat bagi akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan akademis, khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dan pembaca tentang bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.

 Manfaat bagi praktisi bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak dan masukan positif kepada perusahaan serta memberikan informasi berguna yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan kinerja.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas didapat hasil bahwa instrumen keselamatan kerja (X1), kesehatan kerja (X2), dan kinerja karyawan adalah valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan model regresi berganda yang diperoleh maka dapat disimpulkan persamaan regeresi berganda adalah :

Y=5,030+0,370X1+0442X2

Arti tanda positif (+) pada persamaan regresi berganda diatas menunjukan arah yang searah, artinya apabila keselamatan dan kesehatan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

3. Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja pada divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan . Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan SPSS 17.00 yang menyatakan bahwa nilai F hitung 17,203 yaitu lebih besar dari nilai F tabel 4,11 maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh


(3)

yang signifikan dari program keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan(Y).

4. Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung berpengaruh individual terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan . Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan SPSS 17.00 yang menyatakan bahwa nilai t hitung untuk program keselamatan kerja (X1) 2,579 yaitu lebih besar dari nilai t tabel 2,028 maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan dari program keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan. Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja (X2) 2,975 yaitu lebih besar dari nilai t tabel 2,028 maka H0 ditolak, berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil hitung keduanya maka dapat dikatakan bahwa kesehatan kerja (X2) memiliki perngaruh yang paling besar.

5. Berdasarkan perhitungan secara dengan alat bantu software SPSS 17.0 diketahui bahwa angka R square sebesar 0,496, menunjukan 49,6% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan sisanya (50,4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar variabel-variabel yang diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembahasan dan kesimpulan, penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia Bandung. Adapun saran tersebut antara lain:


(4)

1. Program keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Divisi TES PT. Dirgantara Indonesia, maka sebaiknya kedua program tersebut dipertahankan dan dikelola dengan lebih baik lagi melalui pembinaan, sarana dan fasilitas,. Sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan perasaan aman tanpa mengalami kecelakaan dan tetap sehat sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik dan tetap terjaga.

2. Disarankan kepada PT. Dirgantara Indonesia Bandung agar lebih memperhatikan pengelolaan dan pemeliharaan alat-alat produksi dan alat-alat keselamatan kerja agar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan lebih terjamin .

3. Disarankan kepada peneliti lain, untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan sub variabel lain dalam penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2010) Evaluasi Kinerja SDM , PT.Refika Aditama, Bandung.

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitiam Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dessler, Gary (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. INDEKS, Jakarta.

Dewi, Rijuna (2006), Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Terhadap

Kinerja Karyawan Pada. PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Skripsi

Sarjana Ekonomi, Program Strata I Universitas Sumatera Utara, Medan.

Handoko T. Hani (2000) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keemapat belas, Penerbit BPFEE, Yogyakarta.

Hasibuam, Malayu S.P (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Cetakan Ketigabelas, Bumi Aksara, Jakarta

Hendra (2000). Intro to OHS (K3).2000 diakses dari

smkyadika3.sch.id/pembelajaran/IntrotoK3.pdf

Handoko T. Hani (2000) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keemapat belas, Penerbit BPFEE, Yogyakarta.

Marwansyah (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, Cetakan Kesatu, Alfa Beta, Bandung

Mathis, dan Jackson (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Moekijat (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesembilan. CV. Mandar Maju, Bandung

Nazir, Moh (2009), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Sedarmayanti (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Cetakan Ketiga. CV. Mandar Maju, Bandung

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV. Alfabeta, Bandung

T.Sirait, Justin (2007) Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia


(6)

Tri,B (2011). 1965 Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja. Pos Kota. 12 Januari 2011 diakses dari http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/01/12/1-965-meninggal-akibat-kecelakaan-kerja

Wibowo,Arinto (2010).Budaya K3 Berpotensi Tekan Kecelakaan Kerja.

Vivanews.com, 13 Januari 2010 diakses dari


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pemahaman Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Manajer Konstruksi Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan suatu Proyek Dilihat dari Sisi Peningkatan Kinerja Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek di PT. Waskita Karya (Persero) Medan

7 42 200

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

2 54 109

Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ.

5 13 176

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA.

0 5 16

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 7 12

PENDAHULUAN STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 3 6

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA K3

0 5 9

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) - PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3), LINGKUNGAN KERJA, SERTA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

0 1 27