Gambaran Penderita Rawat Inap Tumor Payudara Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari - Desember 2010.
iv
ABSTRAK
GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR
PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
Sielvyana Sie, 2011
Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Pembimbing II : Sri Nadya J.S., dr., Mkes
Jumlah kejadian tumor jinak payudara lebih banyak dibandingkan dengan
tumor ganas payudara, tetapi, jumlah mortalitas keganasan sangat tinggi. Tumor jinak, seperti hiperplasia atipikal, dapat meningkatkan risiko keganasan. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan pada wanita.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian, kelompok usia,
lokasi, dan tipe tumor payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Metode penelitian deskriptif retrospektif, yang dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang periode Januari-Desember 2010 sebanyak 161 data.
Hasil penelitian didapatkan 90,1% merupakan keganasan, sedangkan tumor jinak payudara hanya 9,9%. Pada tumor jinak banyak mengenai kelompok usia 41-44 tahun (36,6%), 68,8% ditemukan di payudara kiri, 25% pada bagian puting dan areola, serta 43,8% adalah fibroadenoma. Fibroadenoma banyak ditemukan usia 33-44 tahun (28,6%), 85% di payudara kiri, dan 42,9% di kuadran dalam atas. Tumor filodes banyak ditemukan pada usia 42-46 tahun (60%), 60% di temukan di payudara kanan, dan 80% mengenai seluruh kuadran. Pada tumor ganas, 49,7% ditemukan pada kelompok usia 43-55 tahun, 50,3% di payudara kanan, 48,2% mengenai puting dan areola, serta 87,6% jenis karsinoma duktus invasif. Karsinoma duktus invasif banyak ditemukan pada kelompok usia 43-55 tahun (51,2%), 51,2% di payudara kiri, dan 48% pada bagian puting dan areola. Karsinoma medular banyak ditemukan pada usia 42-52 tahun(57,1%), 57,1% ditemukan puting dan areola pada payudara kanan.
Jumlah kejadian tumor ganas payudara lebih banyak daripada tumor jinak payudara. Tumor jinak payudara paling banyak pada kelompok usia 41-44 tahun, sedangkan keganasan pada kelompok usia 43-55 tahun. Lokasi yang banyak ditemui pada tumor jinak adalah payudara kanan dan di seluruh kuadran, tetapi pada keganasan pada payudara kanan dan daerah puting dan areola. Tipe yang sering ditemukan pada tumor jinak adalah fibroadenoma, sedangkan pada keganasan adalah karsinoma duktus invasif.
(2)
ABSTRACT
THE PATTERN OF INPATIENTS WITH BREAST TUMOR AT HASAN SADIKIN HOSPITAL PERIOD
JANUARY- DECEMBER 2010
Sielvyana Sie, 2011
Supervisor I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Supervisor II : Sri Nadya J.S., dr., Mkes
Benign breast tumor cases more than malignant breast tumors, however mortality in malignant tumors is very high. Benign tumors, such as atypical hyperplasia, can increase the risk of malignancy. This causes health problems for women.
Purpose of this study to know the pattern of prevalence, age groups, locations, and types of breast tumors in Hasan Sadikin Hospital, Bandung. Methods of this study is retrospective descriptive, by taking a complete medical record in the period January to December 2010. There are found 161 datas. The results are found 90.1% malignancies, benign breast tumors only 9.9%. Benign tumors more found in the age group 41-44 years (36.6%), 68.8% in the left breast, 25% are found at regio nipple and areola, and 43.8% are fibroadenomas. Fibroadenomas commonly found at the age of 33-44 years (28.6%), 85% in the left breast, and 42.9% in the upper quadrant. Tumor filodes are found in the age group 42-46 years (60%), 60% are found in the right breast, and 80% found in the entire quadrant. Malignant tumor are found in the age group 43-55 years (49.7%), 50.3% found in the right breast, 48.2% are found at regio nipple and areola, and 87.6% of type are invasive ductal carcinoma. Invasive ductal carcinomas are found in the age group 43-55 years (51.2%), 51.2% in the left breast, and 48% at regio nipple and areola.
Medullary carcinoma is usually found at the age of 42-52 years (57.1%), 57,1% are found in at regio nipple and areola of the right breast. Malignant breast tumor cases more than benign breast tumors. Benign breast tumors most in the age group 41-44 years, and malignancy in the age group 43-55 years. The location of benign tumor commonly found in the right breast and around the quadrant, but the malignancy most found in the right breast and nipple and areola areas. The type of benign tumor commonly found are fibroadenoma, but the malignancies most found are ductal carcinoma invasive of the breast.
(3)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4. Manfaat Karya Tulis ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat praktis ... 3
1.5 Metodologi ... 3
(4)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Payudara ... 4
2.2. Histologi Payudara ... 5
2.3. Faal Hormonal ... 7
2.3.1 Fungsi Primer Estrogen pada Payudara ... 7
2.3.2 Fungsi Progesteron ... 7
2.4. Biokimia Hormonal ... 7
2.5. Dasar-dasar Tumor ... 8
2.5.1 Tata Nama... 8
2.5.2 Karakteristik tumor ... 9
2.5.2.1 Diferensiasi dan Anaplasia ... 9
2.5.2.2 Kecepatan Pertumbuhan... 9
2.5.2.3 Invasi Lokal ... 9
2.5.2.4 Metastasis ... 10
2.5.3 Biologi Seluler dan Molekuler Tumor... 10
2.5.3.1 Menghasilkan Sinyal Pertumbuhan... 11
2.5.3.2 Insensitivitas terhadap Sinyal ... 12
2.6. Tumor Jinak Payudara... 13
2.6.1 Fibroadenoma ... 13
2.6.1.1 Gambaran Klinis ... 14
2.6.1.2 Mikroskopik ... 14
2.6.2 Tumor Filodes ... 15
(5)
iv
2.6.2.2 Prognosis ... 15
2.6.3 Papiloma Intraduktus ... 15
2.6.4 Hiperplasia Duktal dan Lobular ... 16
2.6.5 Mikroglandular Adenosis ... 16
2.7. Tumor Ganas Payudara ... 16
2.7.1 Sarkoma ... 16
2.7.1.1 Definisi ... 16
2.7.1.2 Insidensi ... 16
2.7.1.3 Faktor Risiko ... 17
2.7.1.4 Jenis-jenis Sarkoma ... 18
2.7.2 Karsinoma Payudara ... 20
2.7.2.1 Karsinoma Noninvasif ... 21
2.7.2.2 Karsinoma Invasif ... 22
2.7.2.3 Patogenesis ... 24
2.7.2.4 Gejala Klinis... 24
2.7.2.5 Penyebaran Karsinoma Payudara ... 25
2.7.2.6 Penentuan Stadium Karsinoma Payudara ... 25
2.7.2.7 Prognosis ... 27
2.8. Pemeriksaan Penunjang ... 29
2.8.1 Pemeriksaan Sadari... 29
2.8.2 Mamografi ... 30
2.8.2 Ultrasonografi ... 31
(6)
2.9. Penatalaksanaan ... 32
2.9.1 Pembedahan ... 32
2.9.2 Radioterapi... 33
2.9.3 Kemoterapi ... 33
2.9.4 Terapi Hormonal ... 34
2.10 Komplikasi ... ...34
2.11 Pencegahan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ... 35
3.2. Populasi dan Sampel ... 35
3.3 Kriteria Pemilihan Subjek ... 35
3.4 Cara Pemilihan Sampel ... 35
3.5 Variabel dalam Penelitian ... 36
3.6 Prosedur Penelitian ... 36
3.7 Rencana Analisis ... 36
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 46
(7)
iv
DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN ... 50 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 57
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Sarkoma Pada Orang Dewasa ... 18
Tabel 2.2 Faktor Risiko Karsinoma Payudara ... 20
Tabel 2.3 Klasifikasi Penyebaran TNM ... 27
Tabel 2.4 Prognosis Dan Tingkat Penyebaran Tumor ... 29
Tabel 4.1 Profil Tumor Jinak Berdasarkan Kelompok Usia ... 38
Tabel 4.2 Tumor Jinak Berdasarkan Lokasi ... 38
Tabel 4.3 Jenis-Jenis Tumor Jinak ... 39
Tabel 4.4 Profil Fibroadenoma Berdasarkan Kelompok Usia ... 39
Tabel 4.5 Fibroadenoma Berdasarkan Lokasi ... 40
Tabel 4.6 Profil Tumor Filodes Berdasarkan Kelompok Usia ... 40
Tabel 4.7 Tumor Filodes Berdasarkan Lokasi ... 41
Tabel 4.8 Profil Tumor Ganas Berdasarkan Kelompok Usia ... 41
Tabel 4.9 Tumor Ganas Berdasarkan Lokasi ... 42
Tabel 4.10 Jenis Tumor Ganas ... 42
Tabel 4.11 Profil Karsinoma Duktus Invasif Berdasarkan Usia ... 43
Tabel 4.12 Karsinoma Duktus Invasif Berdasarkan Lokasi... 43
Tabel 4.13 Profil Karsinoma Medular Berdasarkan Kelompok Usia ... 44
Tabel 4.14 Karsinoma Medular Berdasarkan Lokasi ... 44
Tabel 4.15 Profil Karsinoma Lobulus Berdasarkan Kelompok Usia ... 44
(9)
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Payudara ... 4
Gambar 2.2 Kelenjar Nonlaktans ... 6
Gambar 2.3 Kelenjar Selama Laktasi... 6
Gambar 2.4 Model Kerja Gen RAS ... 12
Gambar 2.5 Fibroadenoma ... 13
Gambar 2.6 Pola intrakanalikular ... 14
Gambar 2.7 Pola Perikanalikular ... 14
Gambar 2.8 Karsinoma Duktus Invasif ... 22
Gambar 2.9 Karsinoma Medular ... 23
Gambar 2.10 Pemeriksaan Sadari ... 29
Gambar 2.11 Mamografi ... 31
Gambar 2.12 Pembedahan Payudara... 33
Diagram 4.1 Diagram Perbandingan Jumlah Tumor Jinak dan Ganas Payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari- Desember 2010 .... 37
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN TUMOR JINAK... 50
LAMPIRAN 2 DATA HASIL PENELITIAN TUMOR GANAS ... 51
LAMPIRAN 3 SURAT IJIN PENELITIAN ... 55
(11)
50
LAMPIRAN 1
DATA HASIL PENELITIAN TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011
Tabel L1.1 Hasil penelitian tumor jinak payudara
No
Usia
(tahun) Lokasi Tipe Tumor Jinak
1 44 Kanan Dalam atas Fibroadenoma
2 45 Kiri Seluruh kuadran Tumor Filodes
3 40 Kiri Dalam atas Fibroadenoma
4 36 Kiri Puting dan areola Mikroglandula Adenosit
5 33 Kiri Dalam atas Fibroadenoma
6 47 Kiri Dalam bawah Fibroadenoma
7 33 Kiri Seluruh kuadran Fibroadenoma 8 48 Kanan Luar bawah Penyakit Fibrokistik 9 37 Kiri Seluruh kuadran Fibroadenoma 10 41 Kiri Puting dan areola Fibroadenoma 11 43 Kanan Seluruh kuadran Tumor Filodes
12 37 Kiri Luar atas Penyakit Fibrokistik
13 41 Kanan Seluruh kuadran Tumor Filodes 14 42 Kiri Puting dan areola Tumor Filodes 15 37 Kanan Seluruh kuadran Tumor Filodes
(12)
LAMPIRAN 2
DATA HASIL PENELITIAN TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011
Tabel L1.1 Hasil penelitian tumor ganas payudara
No
Usia
(tahun) Lokasi Tipe
1 56 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 2 50 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 3 44 Kanan Puting dan areola Karsinoma Papilaris
4 45 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif
5 53 Kanan Dalam bawah Karsinoma Duktus Invasif
6 44 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
7 34 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 8 45 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
9 47 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
10 36 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 11 38 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 12 50 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 13 40 Kanan Luar atas Karsinoma Lobulus Invasif 14 47 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif
15 61 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
16 36 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 17 46 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif
18 58 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
19 55 Kanan Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 20 36 Kiri Seluruh kuadran Karsinoma Duktus Invasif
21 58 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
22 35 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 23 55 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 24 32 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 25 30 Kanan Puting dan areola Karsinoma Papilaris 26 47 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 27 44 Kiri Seluruh kuadran Karsinoma Duktus Invasif 28 60 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 29 61 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 30 47 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 31 48 Kanan Seluruh kuadran Karsinoma Duktus Invasif
(13)
52
32 44 Kiri Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif No
Usia
(tahun) Lokasi Tipe
33 44 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 34 31 Kiri Seluruh kuadran Karsinoma Duktus Invasif
35 51 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
36 48 Kiri Luar atas Karsinoma Lobulus Invasif
37 36 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 38 51 Kanan Luar atas Karsinoma Lobulus Invasif 39 39 Kanan Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 40 53 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 41 49 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 42 63 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 43 37 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
44 58 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
45 43 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 46 55 Kiri Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 47 57 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 48 39 Kanan Puting dan areola Karsinoma Lobulus Invasif 49 33 Kiri Puting dan areola Karsinoma Medular
50 50 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 51 62 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 52 45 Kanan Puting dan areola Karsinoma Medular 53 36 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 54 34 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 55 51 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
56 50 Kanan Luar atas Karsinoma Medular
57 37 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 58 35 Bilateral Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 59 48 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 60 49 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 61 44 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 62 58 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 63 50 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
64 44 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
65 52 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 66 42 Kanan Puting dan areola Karsinoma Medular 67 58 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 68 57 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 69 54 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 70 46 Kanan Dalam bawah Karsinoma Duktus Invasif
(14)
71 50 Kiri Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 72 43 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif No
Usia
(tahun) Lokasi Tipe
73 45 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 74 52 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 75 32 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif
76 49 Kiri Luar atas Karsinoma Musinosa
77 53 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 78 54 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 79 50 Kanan Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 80 53 Kanan Luar atas Karsinoma Lobulus Invasif 81 44 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 82 52 Kiri Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 83 46 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 84 36 Kanan Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 85 46 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 86 35 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 87 45 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 88 48 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
89 80 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
90 51 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
91 51 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 92 43 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 93 48 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 94 39 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 95 50 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 96 40 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
97 73 Kiri Dalam atas Karsinoma Medular
98 60 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
99 50 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
100 47 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 101 59 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 102 37 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 103 45 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 104 50 Kiri Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 105 33 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus In Situ
106 57 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
107 54 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 108 69 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 109 39 Kiri Dalam bawah Karsinoma Duktus Invasif
(15)
54
110 34 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 111 66 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 112 54 Kanan Seluruh kuadran Karsinoma Duktus Invasif
No
Usia
(tahun) Lokasi Tipe
113 34 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 114 69 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 115 34 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 116 50 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 117 59 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 118 65 Kiri Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 119 50 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 120 49 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 121 36 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 122 42 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 123 39 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 124 58 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 125 70 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 126 46 Kanan Puting dan areola Karsinoma Medular 127 61 Kanan Dalam atas Karsinoma Duktus Invasif 128 38 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 129 40 Kanan Dalam bawah Karsinoma Duktus Invasif 130 70 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 131 40 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 132 61 Kanan Luar atas Karsinoma Duktus Invasif 133 50 Kanan Dalam bawah Karsinoma Duktus Invasif
134 73 Kanan Luar atas Karsinoma Musinosa
135 55 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 136 46 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 137 42 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 138 50 Kiri Luar atas Karsinoma Duktus Invasif
139 31 Kiri Luar atas Karsinoma Medular
140 59 Kanan Luar bawah Karsinoma Duktus Invasif 141 42 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 142 45 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 143 35 Kiri Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif 144 37 Kiri Puting dan areola Karsinoma Papilaris 145 46 Kanan Puting dan areola Karsinoma Duktus Invasif
(16)
LAMPIRAN 3
(17)
56
LAMPIRAN 4
(18)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sielvyana Sie
Tempat, tanggal lahir : Balikpapan, 3 April 1990
Alamat : JL. Sukamekar II no 7a, Bandung Email : [email protected] Riwayat Pendidikan :
1996, lulus TK Katholik Santa Miriam, Balikpapan. 2002, lulus SD Katholik Santa Theresia, Balikpapan. 2005, lulus SMP Katholik Santo Mikail, Balikpapan. 2008, lulus SMA Katholik Santo Louis I, Surabaya.
2008, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung.
(19)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Neoplasma mammae atau tumor payudara, yaitu benjolan yang terdapat pada
payudara, kelainan tersebut dapat bersifat ganas dan jinak, tetapi sering kali disalah artikan sebagai suatu keganasan (Hayley, 2009).
Risiko terjadinya neoplasma, atau yang lebih dikenal masyarakat, tumor payudara, akan meningkat tergantung pada usia, riwayat keluarga/genetik, hormon, riwayat menarche, pajanan radiasi, nulipara, dan menopause (Loscalzo, 2007).
Penelitian yang dilakukan secara retrospektif di Sheffield, England, jumlah kejadian tumor jinak lebih tinggi (60%) dibandingkan tumor ganas payudara (8%) pada wanita berusia 16-85 tahun (Hayley, 2009) tetapi, mortalitas tumor ganas tinggi (Fauci et al, 2008). Insidensi tumor jinak mulai meningkat pada dekade kedua kehidupan dan mencapai puncak pada dekade keempat dan kelima, yang dapat berkembang menjadi keganasan (Guray, 2006), yang risikonya meningkat seiring dengan meningkatnya usia (Loscalzo, 2007), misalnya, hiperplasia atipikal (Bader, 2007).
Di seluruh dunia, karsinoma payudara adalah jenis tumor ganas yang paling sering didiagnosis pada wanita dan dapat mengancam jiwa (Swart, 2011). Tumor ganas ini sering didiagnosis pada wanita usia 40 tahun, yang dahulu lebih banyak didiagnosis pada wanita usia 80 tahun (Loscalzo, 2007).
Pada tahun 2007, di Amerika Serikat terdapat 180.510 kasus dan menyebabkan 40.910 kematian (Fauci, 2008). Penelitian lain didapatkan bahwa pada tahun 2011, diperkirakan sekitar 230.480 wanita akan terdiagnosa tumor ganas dan 39.520 wanita akan meninggal (Howlader et al, 2010). Hal tersebut menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan pada wanita di dunia, terutama pada negara berkembang yang mempunyai sumber daya terbatas, seperti Indonesia.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, karsinoma payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap dengan
(20)
2
diagnosa keganasan di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), sedangkan karsinoma serviks menempati urutan kedua (11,78%) (DepKes, 2008). Alasan utama meningkatnya tumor ganas payudara di negara berkembang adalah karena kurangnya program penapisan yang efektif untuk mendeteksi dan rendahnya kemampuan dan aksesibilitas untuk pengobatan (DepKes, 2010).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik mengambil topik mengenai tumor payudara. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena Rumah Sakit Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan di Jawa Barat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan diidentifikasi: 1. Bagaimana gambaran mengenai kejadian tumor jinak dan ganas
payudara pada Rumah Sakit Hasan Sadikin.
2. Pada usia berapa tumor jinak dan ganas payudara yang paling banyak terjadi.
3. Di mana predileksi tumor jinak dan ganas payudara yang sering timbul. 4. Tipe tumor jinak dan ganas apa yang sering timbul.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Mengetahui gambaran penderita tumor payudara selama periode Januari- Desember 2010 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
1.3.2 Tujuan
A. Mengetahui gambaran mengenai kejadian tumor jinak dan ganas payudara. B. Mengetahui usia pasien tumor jinak dan ganas payudara paling banyak
terjadi.
(21)
3
D. Mengetahui tipe tumor jinak dan ganas payudara yang sering timbul pada penderita.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat akademis (ilmiah)
A. Hasil penelitian ini dapat sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan mengenai tumor payudara.
B. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
1.4.2 Manfaat praktis
Dapat dipakai sebagai referensi untuk promosi kesehatan sehingga dapat didiagnosis lebih dini.
1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan KTI ini adalah deskriptif retrospektif dengan pengambilan dan pengumpulan data berupa rekam medik tumor jinak dan ganas payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin periode Januari-Desember 2010. Data yang diambil peneliti adalah pasien yang didiagnosa tumor payudara.
1.6 Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian : Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Waktu penelitian : Desember 2010 – Juli 2011
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tumor ganas payudara lebih banyak dari tumor jinak payudara.
2. Tumor jinak payudara paling banyak pada kelompok usia 41-44 tahun, sedangkan tumor ganas payudara banyak mengenai kelompok usia 43-55 tahun.
3. Tumor jinak banyak mengenai payudara kiri dan seluruh kuadran, tetapi tumor ganas banyak mengenai payudara kanan, di daerah puting dan areola.
4. Tipe tumor jinak yang banyak ditemukan adalah fibroadenoma, sedangkan tumor ganas payudara yang banyak adalah tipe duktus invasif.
5.2 Saran
- Perlu melengkapi data rekam medik pada bagian onkologi atau pelaksana di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian dengan hasil yang lebih baik.
- Perlu diadakannya promosi kesehatan secara umum dengan melakukan pola hidup sehat dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sadari pada masyarakat luas, khususnya perempuan, sehingga dapat mendeteksi secara dini dan memperoleh pengobatan segera.
- Wanita yang berusia 40 tahun atau lebih diharapkan melakukan pemeriksaan mamografi.
- Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko tumor payudara.
(23)
47
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Sarcoma www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Sites-Types/soft-tissue-sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2007. Sarcoma. www.cancer.net/patient/Cancer+Types/sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2009. Sarcoma. www.mskcc.org/mskcc/html/435.cfm. Sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2009. www.MedicineNet.com. Diunduh 3 November 2011.
Arlinda Sari Wahyuni. 2006. Hubungan Jenis Histologi dengan Ketahanan Hidup 5 Tahun Penderita Kanker Payudara. Majalah Kedokteran Nusantara, 1(39). Bader T.J. 2007. Obgyn Secrets. 3rd ed. Jakarta: Elsevier. p. 131-4.
Cory Primanturia. 2009. Prevalensi Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Hal 44-5.
Daniel S.Wibowo, Widjaja Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Singapura: Elsevier. Hal 204-6.
Depkes. 2008. Jika Tidak Dikendalikan Dua Puluh Enam Juta Orang Menderita Kanker. http://www.depkes.go.id. Diunduh 14 Desember 2010.
Depkes. 2010. Kanker Payudara.
www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20796%20ttg% 20Kanker%20Rahim.pdf. Diunduh 23 Oktober 2011.
Eddy Sumiyati. 2005. Akurasi diagnosis USG Doppler pada kanker payudara. Mediamedika. http://www.mediamedika.net/archive/68. Diunduh 5 November 2011
Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 326-30.
Fauci A.S., et al. 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. United States of America: McGraw-Hill Book Company. p. 566 – 70
(24)
48
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 1070-2.
Guray M., Sahin A.A. 2006. Benign Breast Diseases: Classification, Diagnosis,
and Management. The Oncologist, 5(11): 435-49.
http://theoncologist.alphamedpress.org/content/11/5/435.long. Diunduh 1 November 2011.
Hayley W. 2009. Benign Breast Disease. www.patient.co.uk/doctor/Benign-Breast-Disease.htm. Diunduh 5 November 2011.
Hind N. 2011. Breast non-malignant.
http://www.pathologyoutlines.com/topic/breastfibroadenoma.html. Diunduh 1 November 2011.
Howlader N., et al. 2010. SEER Cancer Statistics Review.
http://seer.cancer.gov/csr/1975_2008. Diunduh 4 November 2011.
Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Jakarta: EGC. Hal 186-94, 200-11, 788-801.
Loscalzo J. 2007. Cecil Essentials of Medicine. 6th ed. Elsevier. p. 660. Malik M et al. 2010. Breast disease. Proffesional Med J. 17 (3) : 366 – 72. McFarlane S.C. 2011. Fibrosarcoma.
http://www.healthline.com/galecontent/fibrosarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Murray R.K., Granner D.K., Rodwell V.W. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 459-60, 463-5.
Pam S. 2011. Phyllodes Tumor.
http://breastcancer.about.com/od/types/p/phyllodes_sa.htm. Diunduh 1 November 2011.
Rini Indarti. 2005. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kanker Payudara Wanita. http://eprints.undip.ac.id/5248/1/Rini_Indarti.pdf. Diunduh 5 November 2010.
Schorge J.O., Schaffer J.I., et al. 2008. Williams Gynecology. McGraw-Hill Book Company.
Schwartz R.A. 2011. Liposarcoma.
http://emedicine.medscape.com/article/1102007-overview. Diunduh 1 November 2011.
(25)
49
Siti Fitria Dewi. 2008. Insidensi fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2005 – 2008. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hal. 3, 38.
Sjamsuhidajat R. & De Jong W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 391-401.
Speroff L., Fritz M.A. 2005. Clinical Gynecologic Endokrinology & Infertility. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins.
Swart R. 2011. Breast Cancer. http://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview. Diunduh 1 November 2011.
Traxler C. 2010. Breast Anatomy. http://www.breastcancerinsight.com/breast-anatomy.html. Diunduh 20 November 2011.
Vogel V.G. 2008. Breast Cancer.
http://www.merckmanuals.com/home/womens_health_issues/breast_disorders/ breast_cancer.html?qt=&sc=&alt. Diunduh 5 Novmber 2011.
(1)
2
diagnosa keganasan di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), sedangkan karsinoma serviks menempati urutan kedua (11,78%) (DepKes, 2008). Alasan utama meningkatnya tumor ganas payudara di negara berkembang adalah karena kurangnya program penapisan yang efektif untuk mendeteksi dan rendahnya kemampuan dan aksesibilitas untuk pengobatan (DepKes, 2010).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik mengambil topik mengenai tumor payudara. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena Rumah Sakit Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan di Jawa Barat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan diidentifikasi: 1. Bagaimana gambaran mengenai kejadian tumor jinak dan ganas
payudara pada Rumah Sakit Hasan Sadikin.
2. Pada usia berapa tumor jinak dan ganas payudara yang paling banyak terjadi.
3. Di mana predileksi tumor jinak dan ganas payudara yang sering timbul. 4. Tipe tumor jinak dan ganas apa yang sering timbul.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Mengetahui gambaran penderita tumor payudara selama periode Januari- Desember 2010 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
1.3.2 Tujuan
A. Mengetahui gambaran mengenai kejadian tumor jinak dan ganas payudara. B. Mengetahui usia pasien tumor jinak dan ganas payudara paling banyak
terjadi.
(2)
3
D. Mengetahui tipe tumor jinak dan ganas payudara yang sering timbul pada penderita.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat akademis (ilmiah)
A. Hasil penelitian ini dapat sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan mengenai tumor payudara.
B. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
1.4.2 Manfaat praktis
Dapat dipakai sebagai referensi untuk promosi kesehatan sehingga dapat didiagnosis lebih dini.
1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan KTI ini adalah deskriptif retrospektif dengan pengambilan dan pengumpulan data berupa rekam medik tumor jinak dan ganas payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin periode Januari-Desember 2010. Data yang diambil peneliti adalah pasien yang didiagnosa tumor payudara.
1.6 Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian : Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Waktu penelitian : Desember 2010 – Juli 2011
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tumor ganas payudara lebih banyak dari tumor jinak payudara.
2. Tumor jinak payudara paling banyak pada kelompok usia 41-44 tahun, sedangkan tumor ganas payudara banyak mengenai kelompok usia 43-55 tahun.
3. Tumor jinak banyak mengenai payudara kiri dan seluruh kuadran, tetapi tumor ganas banyak mengenai payudara kanan, di daerah puting dan areola.
4. Tipe tumor jinak yang banyak ditemukan adalah fibroadenoma, sedangkan tumor ganas payudara yang banyak adalah tipe duktus invasif.
5.2 Saran
- Perlu melengkapi data rekam medik pada bagian onkologi atau pelaksana di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian dengan hasil yang lebih baik.
- Perlu diadakannya promosi kesehatan secara umum dengan melakukan pola hidup sehat dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sadari pada masyarakat luas, khususnya perempuan, sehingga dapat mendeteksi secara dini dan memperoleh pengobatan segera.
- Wanita yang berusia 40 tahun atau lebih diharapkan melakukan pemeriksaan mamografi.
- Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko tumor payudara.
(4)
47
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Sarcoma www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Sites-Types/soft-tissue-sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2007. Sarcoma. www.cancer.net/patient/Cancer+Types/sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2009. Sarcoma. www.mskcc.org/mskcc/html/435.cfm. Sarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Anonymous. 2009. www.MedicineNet.com. Diunduh 3 November 2011.
Arlinda Sari Wahyuni. 2006. Hubungan Jenis Histologi dengan Ketahanan Hidup 5 Tahun Penderita Kanker Payudara. Majalah Kedokteran Nusantara, 1(39). Bader T.J. 2007. Obgyn Secrets. 3rd ed. Jakarta: Elsevier. p. 131-4.
Cory Primanturia. 2009. Prevalensi Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Hal 44-5.
Daniel S.Wibowo, Widjaja Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Singapura: Elsevier. Hal 204-6.
Depkes. 2008. Jika Tidak Dikendalikan Dua Puluh Enam Juta Orang Menderita Kanker. http://www.depkes.go.id. Diunduh 14 Desember 2010.
Depkes. 2010. Kanker Payudara.
www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20796%20ttg% 20Kanker%20Rahim.pdf. Diunduh 23 Oktober 2011.
Eddy Sumiyati. 2005. Akurasi diagnosis USG Doppler pada kanker payudara. Mediamedika. http://www.mediamedika.net/archive/68. Diunduh 5 November 2011
Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 326-30.
Fauci A.S., et al. 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. United States of America: McGraw-Hill Book Company. p. 566 – 70
(5)
48
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 1070-2.
Guray M., Sahin A.A. 2006. Benign Breast Diseases: Classification, Diagnosis, and Management. The Oncologist, 5(11): 435-49. http://theoncologist.alphamedpress.org/content/11/5/435.long. Diunduh 1 November 2011.
Hayley W. 2009. Benign Breast Disease. www.patient.co.uk/doctor/Benign-Breast-Disease.htm. Diunduh 5 November 2011.
Hind N. 2011. Breast non-malignant.
http://www.pathologyoutlines.com/topic/breastfibroadenoma.html. Diunduh 1 November 2011.
Howlader N., et al. 2010. SEER Cancer Statistics Review.
http://seer.cancer.gov/csr/1975_2008. Diunduh 4 November 2011.
Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Jakarta: EGC. Hal 186-94, 200-11, 788-801.
Loscalzo J. 2007. Cecil Essentials of Medicine. 6th ed. Elsevier. p. 660. Malik M et al. 2010. Breast disease. Proffesional Med J. 17 (3) : 366 – 72. McFarlane S.C. 2011. Fibrosarcoma.
http://www.healthline.com/galecontent/fibrosarcoma. Diunduh 1 November 2011.
Murray R.K., Granner D.K., Rodwell V.W. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 459-60, 463-5.
Pam S. 2011. Phyllodes Tumor.
http://breastcancer.about.com/od/types/p/phyllodes_sa.htm. Diunduh 1 November 2011.
Rini Indarti. 2005. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kanker Payudara Wanita. http://eprints.undip.ac.id/5248/1/Rini_Indarti.pdf. Diunduh 5 November 2010.
Schorge J.O., Schaffer J.I., et al. 2008. Williams Gynecology. McGraw-Hill Book Company.
Schwartz R.A. 2011. Liposarcoma.
http://emedicine.medscape.com/article/1102007-overview. Diunduh 1 November 2011.
(6)
49
Siti Fitria Dewi. 2008. Insidensi fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2005 – 2008. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hal. 3, 38.
Sjamsuhidajat R. & De Jong W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 391-401.
Speroff L., Fritz M.A. 2005. Clinical Gynecologic Endokrinology & Infertility. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins.
Swart R. 2011. Breast Cancer. http://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview. Diunduh 1 November 2011.
Traxler C. 2010. Breast Anatomy. http://www.breastcancerinsight.com/breast-anatomy.html. Diunduh 20 November 2011.
Vogel V.G. 2008. Breast Cancer.
http://www.merckmanuals.com/home/womens_health_issues/breast_disorders/ breast_cancer.html?qt=&sc=&alt. Diunduh 5 Novmber 2011.