Contoh Model Pembelajaran PAUD RA TK Kurikulum 2013 Model Pembelajaran

Model –Model Pembelajaran

UTIN RITAYANTI, M.Pd

PAUD

Bermain
Lingkungan

Pengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas ?
Penataan lingkungan belajar dengan
menggunakan pendekatan SAINTIFIK
akan terkait dengan model
pembelajaran yang digunakan.
Model Pembelajaran yang banyak
digunakan di Indonesia : (1) Sudut (2)
Kelompok (3) Area dan (4) Sentra

Lingkungan Belajar PAUD
PAUD perlu di

desain agar
menarik dan
fungsional untuk
bermain dan
belajar.

Menurut ki hajar
dewantara, PAUD
sebaiknya
dirancang sehingga
merupakan
taman bagi anak.

Sesuai dengan
tahapan
perkembangan anak

Sesuai dengan
jumlah anak.


Penataan
Lingkungan
Belajar
Sesuai dengan sosial
budaya masyarakat
setempat.

Sesuai dengan jenis
layanan PAUD.

Prinsip Lingkungan Main
Aman, nyaman, terang, dan memenuhi
kriteria kesehatan bagi anak.

Sesuai dengan tingkat perkembangan anak,
memberikan kesempatan bereksplorasi dan
berinteraksi.
Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada di lingkungan sekitar, termasuk barang
limbah/bekas layak pakai


Belajar dan Lingkungan
Lingkungan Kelas
Biasa

Lingkungan Kelas
yang ditata

• Belajar itu kuno,
melelahkan, usang,
menjemukan,
membosankan & tidak
nyaman

• Belajar itu segar,
hidup, semangat,
bergairah, nyaman,
betah, enjoy, dll.

Ruangan Indoor

Menyenangkan

Alas/karpet
Mendukung
keaksaraan






Warna-warna cerah, kontras, menarik
Terang
Harum
Musik

• Pembelajaran di lantai/tanah,
misalnya saat lingkaran

• Ditempelkan abjad

• Papan tulis rendah
• Disediakan alat tulis di dekat papan

Gambar/poster
di dinding

• Gambar yg dapat digunakan untuk
membantu dalam mengingat pesan secara
visual. Misalnya:
• Gambar ketrampilan hidup
• Gambar perbuatan baik

Tempat
memajang hasil
karya anak

• Biasanya dalam waktu 1
minggu
• Untuk memberikan
kebanggaan


Bangku

• Bila memang ada kegiatan yang harus dilakukan
dengan bangku
• Atur sesuai dengan kebutuhan, melingkar, U, dsb
• Usahakan selalu berubah-ubah, baik bentuk
pengaturannya maupun menghadapnya

Ruangan Outdoor

Luas

Keamanan

• Minimal 7m2 per anak/leluasa

• Tidak ada binatang
menyengat
• Pengecekan berkala

• Area basah dekat sumber
air, tidak licin
• Bahan tidak mengandung
racun
• Ketinggian maks 1.5m
• Pagar

Model-Model Pembelajaran

Bahan
Sudut
Alam

Area

••
••
••
••



Sudut
Peran kehidupan praktis
Sudut
Rancang
sensorik
Bangun
Sudut
Persiapan
matematika
Sudut
dst bahasa
Sudut budaya












Area
Area
Area
Area
Area
Area
Area
Area
Area

Balok
Drama
Seni
Keaksaraan
Pasir dan Air
Gerak dan Musik

Sain
Matematika
Imtaq

Model-Model Pembelajaran

Kelompok

Sentra






Meja 1
Meja 2
Meja 3
Kegiatan pengaman








Bahan Alam
Peran
Rancang Bangun
Persiapan
dst

Model pembelajaran sudut
memberikan kesempatan kepada anak
didik belajar dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Model ini bersumber pada
teori pendidikan dan perkembangan
Montessori

FOKUS PEMBELAJARAN MELIPUTI 5 HAL SBB:

1.Praktek kehidupan.

Anak-anak diajarkan berbagai hal dalam
kehidupan sehari-hari yang melibatkan
keterampilan dan kemandirian, seperti
mengikat tali sepatu, menyiapkan bekal
makan mereka, pergi ke toilet tanpa
bantuan, dan membersihkan diri sendiri
ketika mereka menumpahkan sesuatu.
2.Pendidikan kesadaran sensori.
Anak dilatih untuk peka menggunakan lima
indera yang mereka miliki.

..........FOKUS PEMBELAJARAN
3. Seni berbahasa.
Anak-anak didorong untuk mengekspresikan diri
mereka secara verbal. Anak-anak juga belajar
membaca, mengeja, tata bahasa, dan
kemampuan menulis.
4. Matematika dan geometri.

Anak-anak diajarkan tentang angka, baik itu
dengan menggunakan tangan maupun dengan
alat.
5. Budaya.
Pendidikan budaya di sini mencakup geografi,
hewan, waktu, sejarah, musik, gerak, sains, dan
seni.

a. Sudut Kehidupan Praktis
• Di sudut ini anak-anak diberi
kesempatan untuk meniru apa yang
dilakukan oleh orang dewasa di sekitar
mereka setiap hari.
– Misalnya, mereka menyapu, mencuci,
memindahkan suatu barang dengan
berbagai alat yang berbeda (sendok,
sumpit dan lain-lain), membersihkan
kaca, membuka dan menutup
kancing atau resleting, membuka dan
menutup botol/kotak/kunci,
mengelap gelas yang sudah di cuci
dan sebagainya.
• Melalui berbagai aktivitas yang menarik
ini, anak-anak belajar untuk membantu
diri mereka sendiri (self help),
berkonsentrasi dan mengembangkan
kebiasaan bekerja dengan baik.

b. Sudut Sensorik
• Sudut sensorik mengembangkan
sensitivitas penginderaan anak,
yakni penglihatan, pendengaran,
penghiduan, perabaan, dan
pengecapan.
• Di sudut sensorik focus pada
pengenalan benda seperti berbagai
perbedaan warna, merasakan berat
ringan, berbagai bentuk dan
ukuran, merasakan tekstur halus
dan kasar, tinggi- rendah suara,
berbagai bebauan dari berbagai
benda, dan mengecap berbagai
rasa dari benda yang dijumpai
sehari-hari.

c. Sudut Matematika
• Di sudut ini matematika diperkenalkan
kepada anak-anak melalui konsepkonsep matematika yang jelas dan
menarik mulai dari hal yang kongkrit
hingga abstrak.
– Anak-anak belajar memahami
konsep dasar kuantitas/jumlah dan
hubungannya dengan lambanglambang serta mempelajari angkaangka yang lebih besar dan operasi
matematika seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan
pembagian secara alami.
• Selain itu, di sudut ini anak dapat
belajar matematika melalui
pengukuran, seperti mengukur jarak,
mengukur literan, mengukur besar
kecil dan lain-lain.

d. Sudut Bahasa
• Di sudut ini anak-anak belajar
mendengar dan menggunakan
kosa kata yang tepat untuk
seluruh kegiatan, mempelajari
nama-nama susunan, bentuk
geometris, komposisi,
tumbuh-tumbuhan,dan
sebagainya.
• Selain itu, anak-anak mulai
diperkenalkan tentang
komposisi/susunan kata,
kalimat dan cerita.

e. Sudut Budaya
• Di sudut ini anak-anak diperkenalkan
mempelajari Geografi, Sejarah, IImu
tentang tumbuh-tumbuhan dan IImu
pengetahuan yang sederhana. Anakanak belajar secara individual, kelompok
dan diskusi mengenai dunia sekitar
mereka, pada saat ini dan masa lalu.
– Pengenalan akan tumbuh-tumbuhan
dan kehidupan binatang seperti juga
pengalaman sederhana untuk
mengetahui lebih jauh tentang ilmu
pengetahuan alam.
– Selain itu, anak-anakpun
diperkenalkan tentang masakan khas
daerah, melalui kegiatan memasak.

Catatan Penting Model Pembelajaran Sudut
• Semua sudut saling berkaitan dan dibukakan secara
bersamaan setiap harinya.
• Anak-anak dibolehkan untuk memilih sudut mana yang paling
diminatinya.
• Anak-anak dapat berpindah ke sudut lainnya dengan tidak
mewajibkan untuk menguasai Sudut sensorik dan
kemampuan di sudut sebelumnya.
• Sudut Latihan Kehidupan Praktis merupakan fondasi yang
mendasar bagi sudut yang lain. Artinya anak usia yang lebih
muda lebih banyak bermain di dua sudut tersebut.
• Sepanjang hari di sekolah diperkenalkan pula aktivitasaktivitas yang memungkinkan anak-anak menikmati dan
mengembangkan keahlian dan kepekaan sosial mereka.
• Di Indonesia ditambahkan dengan Sudut Ketuhanan untuk
mengenalkan nilai-nilai dan kegiatan praktis kegiatan agama.

• Dalam model pembelajaran ini, anak dibagi menjadi 3
kelompok
• Masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang
berbeda-beda

• Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 – 3
kegiatan dalam kelompok secara bergantian

• Kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang
lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema
atau sub tema yang dibahas

• Model ini dikembangkan oleh Highscope di Amerika Serikat
dan dikembangkan di Indonesia oleh Children Resources
International. Inc.
• Model area memfasilitasi kegiatan anak secara individu dan
kelompok untuk pengembangan semua aspek.
• Area di tata secara secara menarik.
• Setiap area memiliki beberapa kegiatan yang menggunakan
alat dan bahan yang berbeda.
• Semua anak dapat memilih area mana yang paling sesuai
dengan minatnya.
• Untuk semua area difasilitasi oleh seorang guru.
• Guru mengawasi anak-anak yang bermain di semua area
yang dibukanya.

Tiga kesempatan main dimaksudkan
untuk
Balok
Drama

Seni
Keaksaraan
Pasir dan Air

Tiga kesempatan main dimaksudkan
untuk

Gerak dan Musik
Sains
Matematika
Imtaq

a. Area Balok
• Area balok memfasilitasi anak
untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
berpikir matematik, pola, bentuk
geometri, hubungan satu dengan
yang lain, penambahan,
pengurangan, pengkalian dan
pembagian melalui kegiatan
membangun dengan balok.
• Saat anak menggunakan balok ia
akan merasakan berat-ringan,
panjang-pendek, dengan tanpa
dipaksa anak mengenal bentuk dan
konsep-konsep lainnya.

b. Area Drama
• Area bermain drama memfasilitasi kegiatan anak
untuk mengenal lingkungan sekitar dan kehidupan
sosial yang ada di dalamnya. Di sentra drama anak
belajar berpikir symbol atau berpikir abstrak,
kemampuan berpikir di atas berpikir konkret. Main
drama membantu anak dalam menyalurkan
pengalaman yang tidak menyenangkan (stress,
perasaan tertekan, dan sebagainya).
• Victoria Brown dan Sara Pleydell menyatakan
bahwa bermain drama penting untuk anak usia
dini sebagai proses melatih fungsi kognitif seperti;
mengingat, mengatur diri sendiri,
mengembangkan kemampuan berbahasa,
meningkatkan kemampuan fokus atau konsentrasi,
merencanakan, menentukan strategi, menentukan
prioritas, mengembangkan gagasan, dan
keterampilan-keterampilan lain yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan di sekolah nanti.
• Kemampuan mengontrol dan mengatur perilaku
diri sendiri termasuk bagian dari kemampuan
fungsi eksekutif.

c. Area Seni
• Area seni mendukung
pengembangan kreativitas dan
pengalaman taktil anak dalam
menggunakan berbagai bahan
dan alat. Inti dari kegiatan
seni adalah anak-anak
mengekspresikan apa yang
mereka amati, pikirkan,
bayangkan, dan rasakan
melalui alat dan bahan yang
digunakannya.

d. Area Keaksaraan
• Area keaksaraan bukan berarti
mengajarkan anak untuk membaca
dan menulis seperti layaknya kegiatan
membaca dan menulis di Sekolah
Dasar.
• Area keaksaraan dimulai dengan
mengenal simbol-simbol sederhana
dari benda yang ada disekelilingnya,
membuat coretan di atas kertas.
Kegiatan melihat-lihat buku atau
dibacakan cerita adalah kegiatan yang
dilakukan di area ini.

e. Area Pasir dan Air
• Area pasir dan air lebih kepada
pengembangan sensori-motorik.
Namun demikian sentra ini sangat
kaya dengan konsep-konsep
matematika dan sain. Anak belajar
penuh-kosong, berat-ringan, volume,
dan sebagainya. Anak juga dapat
belajar tentang perubahan bentuk,
perubahan warna dan sebagainya.
• Area pasir dan air sangat diminati
anak. untuk kelompok anak yang
lebih kecil biasanya belum dapat
mengendalikan diri sehingga perlu
membawa baju ganti untuk
digunakan selesai bermain.

f. Area Gerak dan Musik


Gerak dan musik untuk anak usia dini
sangat penting untuk membangun
kesadaran akan gerakan diri sensiri,
melatih kelenturan, mengikuti irama
music, mengenal bunyi alat musik,
mengeksplorasi alat-alat sederhana
menjadi alat musik bebas.



Kegiatan gerak dan lagu merupakan
kebutuhan sehari-hari untuk anak usia
dini.



Dengan berkegiatan yang menyenangkan
di area gerak dan lagu, akan berpengaruh
pada: kemampuan berpikir dan berbahasa,
kemampuan memecahkan masalah,
kemampuan focus, membangun kesadaran
spasial, mengembangkan rasa percaya
diri, melatih kekuatan, kelenturan, dan
koordinasi fisik, serta membangun
keterampilan sosial.

g. Area Sain
• Area Sain menyediakan
banyak kesempatan bagi anakanak untuk menggunakan
panca indera dan menyalurkan
langsung minat mereka
terhadap kejadian-kejadian
alamiah dan kegiatan-kegiatan
manipulatif.
• Area sain juga dapat
dilakukan di luar ruangan
dengan tanaman, binatang,
dan benda-benda di sekitar.

h. Area Matematika
• Area matematika sangat
kental dengan kegiatan
manipulative.
• Di area ini anak dapat belajar
tentang bentuk, hitungan,
angka, jumlah,
pengelompokkan, ukuran,
pola, memasangkan.
• Di sentra ini juga anak belajar
pengembangan bahasa, sosial,
emosional, dan aspek
perkembangan lainnya.

i. Area Imtaq
• Area di Indonesia
ditambah dengan area
imtaq. Area imtaq
memfasilitasi anak belajar
tentang kegiatan ibadah
sesuai dengan agama
yang dianut anak.

Model yang dikembangkan Creative Curiculum
mengelola kegiatan pembelajaran yang seimbang
antara bimbingan guru dengan inisiatif anak.
Bermain dipandang sebagai kerja otak sehingga
anak diberi kesempatan untuk memulai dari
pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan
hasil karyanya “start and finish”.

Pendekatan Sentra


Dukungan guru memfasilitasi anak mengembangkan kecakapan
berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan untuk melakukan berbagai
kegiatan untuk mendapatkan pengalaman tentang dunia
sekelilingnya.



Sentra yang dikembangkannya tidak berbeda dengan sistem area.
Perbedaan nampak dalam pengelolaan kelas.



Dalam model sentra semua anak bebas bergerak di semua area yang
dikelola oleh seorang guru.



Dalam model sentra anak bebas memilih bermain yang disiapkan
dalam satu sentra.



Di dalam sentra dilengkapi dengan 3 jenis kegiatan bermain yaitu
bermain sensorimotorik, main peran, dan main pembangunan.



Keragaman main atau disebut juga densitas main memfasilitasi untuk
dapat memilih mainan sesuai dengan minat nya. Kelompok anak
berpindah bermain dari satu sentra ke sentra lainnya setiap hari.



Tiap sentra dikekola oleh seorang guru. Proses pembelajarannya
dengan menggunakan 4 pijakan yaitu pijakan penataan alat (pijakan
lingkungan), pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan
setelah bermain.

a. Sentra Balok
• Sentra balok memfasilitasi
anak bermain tentang konsep
bentuk, ukuran, keterkaitan
bentuk, kerapihan, ketelitian,
bahasa, dan kreativitas.
• Bermain balok selalu dikaitkan
dengan main peran mikro,
dimana bangunan yang
dibangun anak digunakan
untuk bermain peran.

b. Sentra Main Peran Kecil/Mikro
• Main peran kecil
mengembangkan kemampuan
berpikir abstrak, kemampuan
berbahasa, sosial-emosional,
menyambung-kan
pengetahuan yang sudah
dimiliki dengan pengetahuan
baru dengan menggunakan
alat main peran berukuran
kecil.

c. Sentra Main Peran Makro
• Sentra main peran makro
mengembangkan kemampuan
mengenal lingkungan sosial,
mengembangkan kemampuan
bahasa, kematangan emosi
dengan menggunakan alat
main yang berukuran besar
sesuai dengan ukuran
sebenarnya.

d. Sentra Imtaq
• Sentra Imtaq mengenalkan
kehidupan beragama dengan
keterampilan yang terkait
dengan agama yang dianut
anak. sentra Imtaq untuk
satuan PAUD umum
mengenalkan atribut berbagai
agama, sikap menghormati
agama.

e. Sentra Seni
• Sentra seni dapat dibagi
dalam seni music, seni tari,
seni kriya, atau seni pahat.
Penentuan sentra seni yang
dikembangkan tergantung
pada kemampuan satuan
PAUD.
• Disarankan minimal ada dua
kegiatan yang dikembangkan
di sentra seni yakni seni musik
dan seni kriya.
• Sentra seni mengembangkan
kemampuan motorik halus,
keselarasan gerak, nada, aspek
sosial-emosional dan lainnya.

f. Sentra Persiapan
• Sentra persiapan lebih
menekankan pengenalan
keaksaraan awal pada anak.
penggunaan buku, alat tulis
dapat dilakukan di semua
sentra, tetapi di sentra
persiapan lebih diperkaya jenis
kegiatan bermainnya.
• Pada kelompok anak paling
besar yang segera masuk
sekolah dasar, frekuensi main
di sentra persiapan lebih
banyak. Kegiatan persiapan
dapat juga diperkuat dalam
jurnal siang.

g. Sentra Bahan Alam
• Sentra bahan alam kental
dengan pengetahuan sain,
matematika, dan seni.
• Sentra bahan alam diisi dengan
berbagai bahan main yang
berasal dari alam, seperti air,
pasir, bebatuan, daun.
• Di sentra bahan alam anak
memiliki kesempatan
menggunakan bahan main
dengan berbagai cara sesuai
pikiran dan gagasan masingmasing dengan hasil yang
berbeda.

h. Sentra Memasak
• Sentra memasak kaya
dengan pengalaman unik bagi
anak mengenal berbagai bahan
makanan dan proses sain yang
menyenangkan.
• Di sentra memasak anak
belajar konsep matematika,
sain, alam, sosial, sehingga
menunjang perkembangan
kognitif, sosial-emosional,
bahasa, motorik, dan juga
seni, serta nilai agama.

Penataan Lingkungan
Main Dalam Sentra

Penataan lingkungan main/belajar
harus mendukung:
Per
kembangan
anak

Intensitas
main

Densitas
main

Perilaku
sosial

Intensitas Main
• Sejumlah waktu yang dibutuhkan anak
untuk pengalaman dalam tiga jenis main
sepanjang hari dan sepanjang tahun.

• Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk
memilih dari serangkaian kegiatan main
setiap hari yang menyediakan
kesempatan untuk terlibat dalam main
peran, pembangunan, dan sensorimotor.

Densitas Main
• Berbagai macam cara setiap jenis main yang
disediakan untuk mendukung pengalaman anak.
• Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis,
nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja,
dan sebagainya, untuk melatih keterampilan
pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat
menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku
dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem
tembak, dan LegoTM untuk berlatih keterampilan
pembangunan terstruktur

Memenuhi Densitas
Pengalaman Main
Berbagai macam cara setiap jenis main yang
disediakan untuk mendukung pengalaman
anak
* keragaman bahan main
* keragaman cara main
* keragaman penggunaan

Contoh Densitas Main

Contoh Penataan Main Di Sentra
Bahan Alam

Contoh Penataan Lingkungan Di Sentra
Bermain Peran

KB-RA Istiqlal Jakarta

Contoh kegiatan main di sentra peran

Contoh Penataan Bahan Main
di Sentra Main Peran Mikro

Contoh Penataan Lingkungan Di Sentra
Balok/Rancang Bangun

Contoh Penataan Lingkungan Di Sentra
Persiapan

Contoh Sentra main peran
Usia 3 – 4 th sejumlah 10 anak x 3 = 30 tempat main
Ragam Main
Tempat main
• Kegiatan di ruang tamu
5
• Kegiatan diruang keluarga
4-5
• Kegiatan diruang tidur
2-3
• Kegiatan dikamar mandi
1
• Kegiatan diruang dapur
2-3
• Kegiatan di ruang makan
5-6
• Kegiatan sholat dirumah
6
Jumlah kurang lebih
30

Contoh Sentra Alam
Usia 3 – 4 th sejumlah 10 anak x 3 = 30 tempat main
Ragam Main
Tempat main
• Memandikan bayi
2
• Mencuci piring
4
• Membuat kue dari playdough
4
• Menyikat lantai
4
• Membuat bubur dari tepung
4
• Mengisi air ke dalam botol memakai corong
2
• Merobek kertas menjadi mi
4
• Melukis dengan kuas dan cat
4
• Memindah air dengan spon
2
Jumlah
=
30

MENGELOLA
KEGIATAN BERMAIN

1.
2.
3.
4.

Pijakan Lingkungan
Pijakan Sebelum Main (Sentra)
Pijakan Selama Main(Sentra)
Pijakan Sesudah Main (Sentra

PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN
• Mempersiapan bahan-bahan, alat-alat main bagi anak
• Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main: sensorimotor,
pembangunan dan main peran
• Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengenalan keaksaraan
• Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif

PIJAKAN SEBELUM MAIN













Salam
Membaca doa
Absen
Tanggal, bulan dan tahun
Menyanyi
Membahas tema
Tanya jawab tentang tema
Membaca buku cerita terkait dengan tema
Mengenalkan kosakata baru
Mengenalkan alat permainan yang akan digunakan
Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan
Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main (anak
diminta pendapatnya untuk menyebutkan aturan main)
 Memberikan anak kesempatan memilih permainan

PIJAKAN SAAT BERMAIN

Melakukan prosedur 5 M, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar dan mengomunikasikan
Memberikan anak waktu untuk bermain (1 jam)
Mengembangkan dan memperluas bahasa anak
Meningkatkan kemampuan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman
sebaya
Mengamati dan mencatat perkembangan dan kemajuan main anak

PIJAKAN
SETELAH MAIN
• Membereskan bahan dan hasil main dengan cara
pengelompokan, mengurutkan bahan main secara tepat
• Merangsang anak untuk mengingat kembali pengalaman
main dan saling menceritakan pengalaman mainnya
• Review tema
• Bernyanyi/bertepuk
• Doa
• Pulang

KD

MATERI

RENCANA KEGIATAN

1.1

Tebu ciptaan Tuhan
Perbedaan ciptaan Tuhan dan buatan
manusia

2.1

Terbiasa menggunakan gelas yg
bersih
Terbiasa membuang sampah di
tempat sampah
Terbiasa mencuci tangan sebelum
makan dan minum

Senin
1. Area Sains : Mencampur air warna
2. Area matematika :Mencocokkan bentuk yg
sama
3. Area Seni : Melukis
4. Area Drama : bermain peran menjual es
tebu

3.6-4.6

Warna hijau
Ukuran (berat-ringan. Panjangpendek, kosong-penuh, banyaksedikit)
Beragam Rasa manis
Fungsi
Bentuk

3.11-4.11

Bercerita proses pembuatan es tebu
Bercerita pengalaman minum es tebu

2.8

Terbiasa mengembalikan gelas

Selasa
1. Area Keaksaraan: membaca cerita tentang
proses pembuatan gula pasir
2. Area matematika : Mengelompokkan tutup
botol sesuai warna
3. Area sains : Membuat es tebu
4. Area gerak dan musik : senam menirukan
gerakan pohon tertiup angin
Rabu
1. Area Balok: bermain Balok
2. Area Imtaq : menebali huruf hijaiyah
3. Area Pasir dan air : membuat kebun tebu
4. Area Keaksaraan : menyusun huruf TEBU

KOMPETEN MATERI
SI DASAR

RENCANA KEGIATAN

1.1

Tebu ciptaan Tuhan
Perbedaan ciptaan Tuhan dan buatan manusia

2.1

Terbiasa menggunakan gelas yg bersih
Terbiasa membuang sampah di tempat
sampah
Terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan
minum

Senin
1. Mencampur air warna
2. Mencocokkan bentuk yg
sama
3. Melukis
4. menggunting
Selasa
1. Mengelompokkan tutup
botol sesuai warna
2. Membuat es tebu
3. meronce
4. menempel

3.6-4.6

Warna hijau
Ukuran (berat-ringan. Panjang-pendek,
kosong-penuh, banyak-sedikit)
Beragam Rasa manis
Fungsi
Bentuk

3.11-4.11

Bercerita proses pembuatan es tebu
Bercerita pengalaman minum es tebu

2.8

Terbiasa mengembalikan gelas

Rabu
1. Lego
2. Balok

Hasil karya seni dari sampah tebu

Kamis
1. Field trip ke sawah

3.15-4.15

KOMPETEN MATERI
SI DASAR

RENCANA KEGIATAN

1.1

Tebu ciptaan Tuhan
Perbedaan ciptaan Tuhan dan buatan manusia

2.1

Terbiasa menggunakan gelas yg bersih
Terbiasa membuang sampah di tempat
sampah
Terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan
minum

Senin/Sentra bahan alam
1. Mencampur air warna
2. Mencocokkan bentuk yg
sama
3. Melukis
4. Mengecat dengan
menggunakan ampas tebu

3.6-4.6

Warna hijau
Ukuran (berat-ringan. Panjang-pendek,
kosong-penuh, banyak-sedikit)
Beragam Rasa manis
Fungsi
Bentuk

3.11-4.11

Bercerita proses pembuatan es tebu
Bercerita pengalaman minum es tebu

2.8

Terbiasa mengembalikan gelas

3.15-4.15

Hasil karya seni dari sampah tebu

Selasa: Sentra peran
1. Membuat es tebu
Rabu: Sentra persiapan
1. Mengelompokkan tutup
botol sesuai warna
2. Menggunting dan
menempel
3. meronce
4. menempel
Kamis: Sentra balok
1. Bermain balok

CONTOH 1. MODEL SENTRA SENI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) TAMAN KANAK-KANAK KENANGA
SEMESTER / BULAN/MINGGU KE : 1/JULI/2
HARI / TANGGAL
: SENIN /14 JULI 2014
KELOMPOK / USIA : B/5 – 6 TAHUN
TEMA / SUB TEMA : DIRIKU/TUBUHKU
1.1, 3.4- 4.4, 2.5, 3.13-4.13, 3.6-4.6; 3.10-4.10, 3.15- 4.15
Materi
Tubuhku ciptaan Tuhan,
nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat,
Pengelompokan berdasarkan warna (ungu, hijau, dan jingga), bentuk tiga dimensi (silinder, kubus,), dan jumlah bilangan (5 - 10)*
Aku senang memberi salam
Perasaan senang dan sedih
Aku suka mendengar cerita
lagu “ Tuhan Ciptakan Aku”
Alat dan Bahan

APE bongkar pasang orang dan pakaian (ungu, jingga dan hijau)
Tali rafia
Gambar anggota tubuh, lem, kerta untuk menempel, gunting untuk kegiatan menggunting dan menempel gambar
anggota tubuh.
Potongan kertas bentuk tiga dimensi (ungu, jingga dan hijau)
Piring kertas dengan tulisan lambang bilangan

A.PEMBUKAAN (08.00 – 08.30)
• Penerapan SOP Pembukaan
• Membaca buku cerita “Aku anak hebat” dan mendiskusikannya
• Menyanyikan lagu “Aku anak hebat”
B. INTI 908.30-09.30)
• Guru mengajak anak mengamati temannya
• Guru memberikan anak kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang terkait dengan tema yang didiskusikan
• Anak melakukan kegiatan sesuai minat dan gagasannya.
– Area Matematika
– Area Budaya
– Area Sensorik
beragam tekstur
– Area Bahasa

: Mencocokan gambar orang dan pakiannnya
: Menghias bingkai foto keluarga
: Bermain mengelompokkan biji-bijian dengan
: Membaca cerita keluarga Ara

• Guru menanyakan kepada anak perbedaan fungsi tangan dan
sayap
• Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya

A.PEMBUKAAN (08.00 – 08.30)
• Penerapan SOP Pembukaan
• Membaca buku cerita “Aku anak hebat” dan mendiskusikannya
• Menyanyikan lagu “Aku anak hebat”
B. INTI 908.30-09.30)
• Guru mengajak anak mengamati temannya
• Guru memberikan anak kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang terkait dengan tema yang didiskusikan
• Anak melakukan kegiatan sesuai minat dan gagasannya.





Area Matematika
Area Seni
Area Pasir dan Air
Area Keaksaraan

: Mencocokan gambar orang dan pakiannnya
: Menghias bingkai foto keluarga
: Mengukur tinggi badan dengan tali rapia
: Membaca cerita keluarga Ara

• Guru menanyakan kepada anak perbedaan fungsi tangan dan
sayap
• Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya

A.PEMBUKAAN (08.00 – 08.30)
• Penerapan SOP Pembukaan
• Membaca buku cerita “Aku anak hebat” dan
mendiskusikannya
• Menyanyikan lagu “Aku anak hebat”
B. INTI 908.30-09.30)
• Guru mengajak anak mengamati temannya
• Guru memberikan anak kesempatan untuk menanyakan
hal-hal yang terkait dengan tema yang didiskusikan
• Anak melakukan kegiatan sesuai minat dan gagasannya.
– Kegiatan 1 : Mencocokan gambar orang dan pakaiannnya
– Kegiatan 2 : Menggambar
– Kegiatan 3 : Fingerpainting

• Guru menanyakan kepada anak perbedaan fungsi tangan
dan sayap
• Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya

A.PEMBUKAAN (08.00 – 08.30)
• Penerapan SOP Pembukaan
• Membaca buku cerita “Aku anak hebat” dan mendiskusikannya
• Menyanyikan lagu “Aku anak hebat”
B. INTI 908.30-09.30)
• Guru mengajak anak mengamati temannya
• Guru memberikan anak kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang terkait dengan tema yang didiskusikan
• Anak melakukan kegiatan sesuai minat dan gagasannya.





Kegiatan 1 : Mencocokan gambar orang dan pakaiannnya
Kegiatan 2: Bermain puzzle gambar orang
Kegiatan 3: Mengukur tinggi badan dengan tali rapia
Kegiatan 4: Mengelompokkan potongan kertas bentuk tiga dimensi
sesui jumlah lambang bilangan

• Guru menanyakan kepada anak perbedaan fungsi tangan dan
sayap
• Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya

Tugas
• Membuat denah lingkungan belajar untuk
– Model pembelajaran sudut
– Model pembelajaran kelompok
– Model pembelajaran area
– Model pembelajaran sentra