Contoh Format Dokumen 1 RA TK PAUD Kurikulum 2013

(1)

KURIKULUM RA SESUAI DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NO 3489 TAHUN 2016

SISTEMATIKA Halaman Judul Kata pengantar

Lembar Pengesahan Daftar isi

BAGIAN I. PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat lembaga RA

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA (Penyelenggara, Pengelola, guru dan Uraian Tugas)

C. Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga RA

D. Status Satuan lembaga RA (izin operasional, akreditasi) BAGIAN II. DOKUMEN I

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan Kurikulum RA 3. Tujuan Penyusunan Kurikulum RA

B. Visi, Misi dan Tujuan Satuan RA 1. Visi Satuan RA

2. Misi Satuan RA 3. Tujuan Satuan RA C. Karakterisrik

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

F. Standar Operasional Prosedur BAGIAN III DOKUMEN II

A. Program Semester

B. Rencana Pelaksanan Program Mingguan C. Rencana Pelaksanaan Program Harian D. Penilaian Perkembangan Anak

BAGIAN IV PENUTUP BAGIAN V LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan 2. Program Semester


(2)

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. Dan lain-lain yang dianggap perlu

KURIKULUM

RAUDHATUL ATHFAL


(3)

Konang-Galis-Pamekasan

Tahun Pelajaran 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua sehingga Penyusun Dokumen Kurikulum Raudlatul Athfal ( RA ) Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Dengan menjadikan panduan Dirjen pendis 3489 Tahun 2016 .

Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada 8 standart Instrumen Akreditasi yang telah ditetapkan oleh BAN-PNF . Namun demikian, kami menyadari bahwa pembuatan dokumen ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017.


(4)

seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya.

Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Terima kasih.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan dan pihak – pihak lainnya yang telah meluangkan waktu dan tenaganya serta memberikan masukan pemikiran untuk penyusunan Kurikulum ini. Semoga Allah memberkahi upaya kita, Amin.

Pamekasan, ………..Juli 2016

Hormat Kami

TIM PENYUSUN

RAUDLATUL ATHFAL RA MIFTAHUL QULUB

Jln Masaran Dusun Polagan Utara Polagan Galis Kab. Pamekasan

Sekretariat : Polagan Utara Polagan Galis Kab. Pamekasan

HALAMAN PENETAPAN DAN PENGESAHAN

KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL


(5)

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah maka dengan ini Kurikulum RA ditetapkan dan disahkan serta dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2016/2017. Dan pada

akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagian acuan pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Pamekasan, 03 Agustus 2016

Mempertimbangkan, Menetapkan Ketua Komite RA Kepala RA

WAFI RUDDIN SITI KHOTIJAH LAILIYAH

Mengesahkan,

A.n. Kepala Kankemenag Kab. Pamekasan Kasi Pendidikan Madrasah

Drs. H.NAWAWI, M.Fil.I NIP:196906231995031002

Daftar isi

Kata pengantar ... i Lembar Pengesahan ... ii

Daftar Isi ………... iii

BAGIAN I PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Lembaga RA... 1 B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA ( Penyelenggara Pengelola

guru dan Uraian Tugas) ... 2 C. Alamat Dan Peta lokasi Satuan Lembaga RA ... 3


(6)

D. Status Satuan Lembaga RA ( Izin Operasional Akreditasi ... 3

BAGIAN II DOKUMEN I A. Pendahuluan

1. Latar Belakang ... 5 2. Dasar Operasional Kurikulum RA

3. Tujuan Penyususnan Kurikulum RA B. Visi Misi dan Tujuan Satuan RA

1. Visi Satuan RA 2. Misi Satuan RA 3. Tujuan RA C. Karakteristik

D. Program Pengembangan Dan Muatan Pembelajaran E. Kalender Pendidikan dan Program tahunan

F. Standart Operasional Prosedur BAGIAN III

A. Program Semester

B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan C. Rencana Pelaksanaan Program Harian D. Penilaian Perkembangan Anak

BAGIAN IV PENUTUP

BAGIAN V LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan 2 . Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. dll yang dianggap perlu


(7)

BAGIAN I PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Satuan PAUD

Awal mula berdirinya RA MIFTAHUL QULUB, tidak ubahnya seperti lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Meski bukan lembaga pendidikan yang dananya selalu disubsidi oleh pemerintah, lambat laun sekolah ini menjadi pilihan favorit masyarakat Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.

Pada bulan Juli 2002 mayoritas warga Polagan memasukkan anaknya yang masih usia dini dari umur 4 sampai 6 tahun karena RA MIFTAHUL QULUB memiliki ciri khas. yaitu bisa baca tulis Al Quran dan Buku serta berhitung, akhirnya RA MIFTAHUL QULUB yang berlokasi di desa Polagan Galis Pamekasan yang dulunya hanya satu kelas (sekitar 7 anak), Alhamdulillah saat ini mencapai 47 siswa, yang dulunya masih menumpang di Ruangan LAB. MA Miftahul Qulub dan saat ini masih menumpang di MTs. Miftahul Qulub sebanyak 4 lokal. Pada awal berdirinya RA MIFTAHUL QULUB jumlah guru sebanyak 3 orang. Alhamdulillah saat ini guru RA MIFTAHUL QULUB sebanyak 10 orang dengan jumlah santri satiap tahun selalu mengalami peningkatan.

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA ( Penyelenggara Pengelola guru dan Uraian Tugas)

Ketua Yayasan K.H.ABD MANNAN


(8)

1. Ketua Yayasan RA MIFTAHUL QULUB bertanggung jawab dalam Pengembangan pendidikan RA Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana. Dsb

2. Kepala RA..., bertanggung jawab dalam

 Pengembangan program Taman Raudlatul Adfal  Mengkoordinasikan guru-guru Taman Raudlatul Adfal  Mengelola administratif Taman Raudlatul Adfal

 Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Raudlatul Adfal

 Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Raudlatul Adfal

3. Guru bertanggung jawab dalam:  Menyusun rencana pembelajaran

 Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya  Mencatat perkembangan anak

 Menyusun pelaporan perkembangan anak

 Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program

Tenaga Adminitrasi TITIK USWATUN

HASANAH Kepala RA

SITI KHOTIJAH LAILIYAH

Guru RA AZIZAH

Guru RA NURUL AINI


(9)

parenting

4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:

 Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orang tua dan peserta didik

 Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik  Mengelola sarana dan prasarana Taman Raudlatul Adfal  Mengelola keuangan

C. Alamat Dan Peta lokasi Satuan Lembaga RA

Pendirian RA.MIFTAHUL QULUB yang berlokasi di.Desa Polagan ini telah memperhatikan dan memenuhi persyaratan lingkungan, yaitu faktor keamanan, kebersihan, ketenagaan, jauh dari pemukiman penduduk akan tetapi diminati oleh masyarkat untuk memasukkan putra putrinya ke RA. MIFTAHUL QULUB karena di dukung oleh adanya tansportasi antar jemput yang disediakan oleh lembaga.

D..Status Satuan lembaga RA (izin operasional, akreditasi)

Menerangkan status lembaga secara administratif. Misalnya Kurikulum RA MIFTAHUL QULUB telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan nomor /kep/2002 untuk program Taman Raudlatul Adfal dan Masih Belum Terakriditasi

BAGIAN II DOKUMEN I A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus


(10)

dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD.

Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD/Pengawas. Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengukur peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan.

2. Dasar Operasional Kurikulum RA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan anak Usia Dini Holistik-Integratif Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014.


(11)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

* Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

* Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015. * Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik–

Integratif.

* Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

* Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

* Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7.

3. Tujuan Penyusunan Kurikulum RA

Tujuan Kurikulum RA disusun sebagai:

a. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.

b. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik

c. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. d. Dst.

B. Visi Misi Dan Tujuan Satuan RA

Visi

Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia” Misi


(12)

Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.

Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.

Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri.

Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, bertanggungjawab dan berdaya saing nasional.

Tujuan

Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri b. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri

sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.

Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.

Menjadikan anak beragama sejak dini.

C. Karakteristik

Karakteristik Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB disusun dengan mengusung nilai-nilai Islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik.Nilai-nilai

karakter yang dikembangkan antara lain: kepemimpinan,

jujur, kreativitas, dst… Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui pembiasaan rutin yang diterapkan selama anak berada di satuan PAUD RA RA MIFTAHUL QULUB.

Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Kurikulum RA RA MIFTAHUL QULUB menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. … dst.

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

Muatan kurikulum berisi program-program pengembangan, yang terdiri dari: (1) program pengembangan nilai agama dan moral, (2) program pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4) program pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial-emosional, dan (6) program pengembangan seni.


(13)

Program pengembangan dimaksud adalah perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan berpikir, kinestetik, bahasa, sosial emosional, dan bahasa melalui kegiatan bermain. Suasana belajar diartikan segala sesuatu yang dapat mendorong minat anak untuk belajar. Anak dapat belajar dengan baik apabila :

1. Orang-orang yang ada di sekitarnya menyenangkan. Guru yang ramah, memperlakukan semua anak secara adil, teman bermain yang saling menerima, komunikasi yang hangat, terbuka, santun, dan terjadi dua arah.

2. Lingkungannya menyenangkan. Tersedia alat main yang memadai, bersih, tertata dengan tepat sesuai dengan pertumbuhan fisik anak, dan dapat digunakan oleh anak sesuai dengan pikirannya. Luas tempat di dalam dan di luar cukup untuk anak dapat melakukan kegiatan dengan nyaman adalah pijakan lingkungan yang sangat mendukung kebebasan anak berkreasi.

3. Proses pembelajaran yang mendukung kebebasan berpikir, tanpa tekanan,sedikit instruksi dan pembatasan dari guru. Guru memberi respon yang tepat saat anak bertanya, memberikan penguatan disaat anak menemukan sesuatu/berhasil melakukan sesuatu, memberikan bantuan saat anak memerlukan.

Terkait dengan pemaparan tersebut :

a. Program pengembangan nilai agama berarti ada guru yang menjadi teladan bagipengembangan perilaku yang bersumber dari nilai agama dan moral. Ditunjang dengan lingkungan belajar yang mencerminkan penerapan nilai agama dan moral serta nilai-nilai lain yang berkembang dalam masyarakat.Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan.

b. Program pengembangan fisik-motorik berarti ada guru yang mengerti kebutuhan dan memberikan kesempatan serta dukungan kepada anak untuk bergerak, berlatih motorik kasar dan halus, serta membiasakan menerapkan hidup sehat. Tersedia tempat alat dan waktu yang dapat digunakan anak untuk berlatih kekuatan, kecakapan, kelenturan, koordinasi tubuhnya untuk mencapai kematangan kinestetik dan pembiasaan hidup sehat. Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan.

c. Program pengembangan kognitif berarti ada guru yang mengerti konsep pengetahuan mendasar yang dapat dipelajari anak, memahami cara anak belajar,


(14)

dan mendukung anak untuk, mencari tahu dan melakukan/mencoba untuk mencari jawaban dari keingintahuannya. Mengoptimalkan setiap ruang, alat bahan dan kejadian yang ada di lingkungan untuk mendoron kematangan proses berpikir anak. Dilaksanakan proses dalam belajar saintifik yang mendorong anak menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam setiap tindakan untuk menghasilkan cara mengatasi permasalahannya atau berkreasi.

d. Program pengembangan bahasa berarti ada guru yang menguasai teknikberkomunikasi yang tepat untuk membantu mencapai kematangan bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia tempat sumber, alat dan waktu yang dapat digunakan anak untuk berlatih berbahasa dan mengenal keaksaraan awal. Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan.

e. Program pengembangan sosial-emosional berarti ada guru yang memahami tahapan perkembangan sosial-emosional anak, mendukung berkembangnnya kesadaran mengenal perasaan diri, perasaan orang lain, menjadi contoh berprilaku pro-sosial bagi anak. Terciptanya lingkungan belajar yang membuat anak dapat tumbuh kematangan sosial-emosional melalui proses belajar yang menyenangkan dengan dukungan pendidik.

f. Program pengembangan seni berarti ada guru yang memahami pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan anak untuk bereksplorasi, berekspresi dan mengapresiasi hasil karya dirinya dan orang lain baik dalam bentuk gerakan, musik, drama dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan dalam suasana yang menyenangkan).

Standart Tingkat Perkembangan Anak

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. .

a. Nilai-nilai agama dan moral

Mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri


(15)

dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain. Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNYA

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

2.1 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap jujur 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa

3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia

b. Fisik Motorik

1) Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah serta mengikuti aturan.

2) Motorik Halus : memiliki kemampuan menggunakan alat untuk ngeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.

3) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk

perkembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus. 3.4 Mengetahui cara hidup sehat

4.4Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat c. Kognitif

1) Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima social dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru. 2) Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,

berencana, dan mengenal sebab akibat.

3) Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.


(16)

2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif

3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya).

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya.

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi).

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi).

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu batuan, dll).

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh,dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll).

3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll).

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,

peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya.

d. Bahasa

1) Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan.

2) Mengekspresikan bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui 3) Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk

huruf, serta memahami kata dalam cerita Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar

2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan teman

3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)


(17)

3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya.

e. Sosial-emosional

1) Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain. 2) Rasa tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak haknya,

mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.

3) Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:

2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung- jawab 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar

4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar f. Seni

mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni.


(18)

2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis

3.15. Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni

4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media.

Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan kelompok usia:

1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;

2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan; 3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan 4) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;

5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan; 6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;

7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun; 8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun; 9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan 10) Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.

ProgramPengembangandanBebanBelajar Program

Pengembangan

Kompetensi Usia4-6tahun

1. Nilai Agama Moral

2. Fisik-Motorik 3. Kognitif Spiritual

A.Sikap Spiritual B. Sikap Sosial C.Pengetahuan D.Ketrampilan

900 menit

perminggu terdiri atas 540 menit tatap muka dan 360

900

menitperminggu 150 menit untuk 6 pertemuan per


(19)

4. Bahasa

5. Sosial Emosional 6. Seni

menit pengasuhan terprogram

minggu atau 180 menit untuk 5 pertemuan per minggu

Alokasi Waktu

1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang dilaksanakan setiap hari dan setiap minggu di satuan PAUD.

2. Alokasi waktu kegiatan hanya dihitung dari jumlah jam tatap muka saja. 3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak berbeda

jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir – 2tahun jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.

b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2 – 4 tahun jumlah jam belajar

paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu

c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4 – 6 tahun jumlah jam belajar

paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam seminggu. Ketuntasan Belajar

RA memberi layanan untuk anak usia 4-6 tahun sebanyak 3 kali dari pukul 08.00 – 11.00. Seharusnya layanan untuk anak usia 4-6 tahun selama 90 jam/minggu. Berarti RA kekurangan 56 jam pelajaran. Maka kekurangan tersebut dilengkapi dengan program pengasuhan yang disusun oleh Guru RA untuk orang tua peserta didik agar melanjutkan kegiatan pembelajarannya di rumah melalui proses pengasuhan.

Pengaturan ketuntasan belajar merupakan waktu yang digunakan untuk memberi pengalaman lama belajar kepada anak dalam satu minggu, satu semester,dan

satu tahun. Ketuntasan belajar dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka dengan durasi paling sedikit 900 menit per minggu. untuk kelompok 4-6 tahun yang tidak dapat melakukan pembelajaran 900 menit perminggu wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan terprogram


(20)

Pindah Kelompok

Anak yang pindah dari satu kelompok ke kelompok berikutnya, dicatat perkembangannya dalam buku pindah kelompok. Fungsinya untuk mencatat perpindahan anak dari kelompok tertentu ke kelompok berikutnya. Jika seorang anak didik sudah berkembang dan mencapai usia perkembangan yang cukup untuk mengikuti kelompok siswa tertentu maka sang anak dimasukkan buku pindah kelompok tersebut.

E. Kalender Pendidikan Dan Program tahunan

Kalender pendidikan dan Program Tahunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kalender pendidikan merupakan pemetaan waktu selama satu tahun ajaran berdasarkan waktu efektif yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan. Sedangkan program tahunan berisi deskripsi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran di satuan pendidikan.

Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan selama setahun ajaran.

Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan 1. Pelaksanaan kurikulum

a. Permulaan tahun ajaran b. Kegiatan puncak tema

c. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan d. Hari-hari libur

e. Waktu belajar efektif 2. Kegiatan Khusus

a. Kegiatan mendatangkan nara sumber

b. Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, c. Kegiatan bazar anak,

d. Pentas seni anak,

e. Perayaan hari-hari besar, atau f. Lainnya

3. Kegiatan Pendukung a. Pertemuan orang tua, b. Open house


(21)

c. Hari keluarga, dan sebagainya

KALENDER KEGIATAN RA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JULI.2016 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 19 26

Senin 6 13 20 27 1 EF 17-18 Hari Raya Idul Fitri 1435 H Selasa 7 14 21 28 1 EF

Rabu 1 8 15 22 29 1 EF 6-11 Kegiatan Romadhon EF Kamis 2 9 16 23 30 1 EF

Jum'at 3 10 17 24 31 1 EF

Sabtu 4 11 18 25 1 EF HBE : 5 Hari

AGUSTUS. 2015 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 2 9 16 23 30

Senin 3 10 17 24 31 4 17 Libur Umum HUT Kemerdekaan RI Selasa 4 11 18 25 4

14 - 19 orientasi peserta didik baru dan pengenalan visi misi

25 bhakti sosial

Rabu 5 12 19 26 4

11 -23 tema 17 agustus di sekolah baruku

30 puncak tema lomba 17 agustusan

Kamis 6 13 20 26 4 Jum'at 7 14 21 28 4

Sabtu 1 8 15 22 29 5 HBE : 25 Hari

SEPTEMBER. 2015 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN


(22)

Senin 7 14 21 28 4 24 Libur Hari Raya Idul Adlha Selasa 1 8 15 22 29 5

Rabu 2 9 16 23 30 5 Kamis 3 10 17 24 3 Jumat 4 11 18 25 4

Sabtu 5 12 19 26 4 HBE : 25 Hari

OKTOBER. 2015 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 4 11 18 25

Senin 5 12 19 26 4

Selasa 6 13 20 27 4 14 Tahun Baru Hijriyah Rabu 7 14 21 28 3

Kamis 1 8 15 22 29 5 Jumat 2 9 16 23 30 5

Sabtu 3 10 17 24 31 5 HBE : 26 Hari

NOPEMBER 2015 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 1 8 15 22 29

Senin 2 9 16 23 30 5 Selasa 3 10 17 24 4 Rabu 4 11 18 25 4 Kamis 5 12 19 26 4 Jumat 6 13 20 27 4

Sabtu 7 14 21 28 4 HBE : 25 Hari

DESEMBER 2015 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 6 13 20 27


(23)

Selasa 1 8 15 22 29 3 24 Maulid nabi Rabu 2 9 16 23 30 3 25 Hari Natal Kamis 3 10 17 24 31 3

Jumat 4 11 18 25 3

Sabtu 5 12 19 26 3 HBE : 17 Hari

JANUARI 2016 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 3 10 17 24 31

Senin 4 11 18 25 4 1 Tahun Baru Masehi Selasa 5 12 19 26 4

Rabu 6 13 20 27 4 Kamis 7 14 21 28 4 Jum'at 1 8 15 22 29 4

Sabtu 2 9 16 23 30 5 HBE : 25 Hari

PEBRUARI 2016 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 7 14 21 28

Senin 1 8 15 22 29 4 8 Tahun Baru Imlek Selasa 2 9 16 23 4

Rabu 3 10 17 24 4 Kamis 4 11 18 25 4 Jum'at 5 12 19 26 4

Sabtu 6 13 20 27 4 HBE : 24 Hari

MARET 2016 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 6 13 20 27

Senin 7 14 21 28 4 25 Hari Wafat Isa Al masih Selasa 1 8 15 22 29 5

Rabu 2 9 16 23 30 5 Kamis 3 10 17 24 31 5 Jum'at 4 11 18 25 3


(24)

Hari Belajar Efektif Semester I = 123 Hari Semester II = 129 Hari Contoh Program Tahunan

No KEGIATAN WAKTUPELAKSANAAN

1

2.

3.

Pelaksanaaankurikulum

a. Permulaan tahun ajaran b. Kegiatan puncak tema c. Hari-hari libur

1. Libur semester

2. Libur semester 2 20 – 30 juni

2015

3. Libur hari raya idul fitri

d. Pembagian laporan perkembangan anak 1. Semester 1 2. Semester 2

e. Penerimaan peserta didik baru 2 Kegiatan Pendukung

a. Kegiatan mendatangkan nara sumber b. Kunjungan ke belajar, c. Kegiatan bazaar anak, d. Pentas seni anak, e. Perayaan hari-hari besar

Kegiatan Keorangtuaan a. Pertemuan orang tua, b. Open house,

14 Juli 2015

Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan genap (setiap 2 bulan sekali)

20 – 30 juni 2015

3. Libur hari raya idul fitri 28 Juli – 3 Agustus 2015

19 desember 2015 18 Juni 2015

Januari – Juli 2016

3 kali sesuai tema

akhir ramadhon, hari jadi satuan PAUD

2 kali saat pembagian laporan perkembangan

Setiap hari rabu minggu ke 4 Untuk calon wali murid di minggu ke 3 bulan Juni Setiap akhir tahun ajaran


(25)

dapat menyesuaikan

F. StandarOperasionalProsedur(SOP)Pembelajaran

Standar operasional merupakan langkah-langkah untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang akan dicapai. SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan san keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.

SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara runut, teratur dan produktif.

1 SOP Penataan Alat Bermain 8 SOP Pijakan Sebelum Bermain

2 SOP Penyambutan 9

Kedatangan Anak 9 SOP Pijakan Selama Bermain

3 SOP Jurnal Pagi 1

0 SOP Pijakan Setelah Bermain

4 SOP Materi Pagi 1

1 SOP Makan Sehat dan Pembiasaan Kebersihan Diri

5 SOP Bermain Motorik Kasar 1

2 SOP Jurnal Siang

6 SOP Makan Snack 1

3 SOP Kegiatan Penutup 7 SOP Kegiatan Transisi

13 Sebelum Sentra

1


(26)

Daftar SOP Minimal Di Satuan Raudlatul Athfal CONTOH :

KEGIATAN PIJAKAN PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK DI LEMBAGA RAUDLATUL ADHFAL

Nama Lembaga RA RA MIFTAHUL

QULUB Kode Dokumen SOP / Pros 2016

Unit Program Raudlatul Adhfal Standart Proses Proses Tanggal

disyahkan 10 Juli 2016 Tanggal Revisi …….

1 Judul Penyambutan Kedatangan Anak

2 Tujuan Membangun kenyamanan anak dengan

guru dan lingkungan (2.11)

Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11)

Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah(2.14)

3

Referensi Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga • 4

Pihak-pihak Terkait

Guru piket, Kepala PAUD, pengantar anak, Anak

5 Dokumen Buku kehadiran guru, buku kehadiran

anak, jadwal piket, catatan perkembangan anak

6 Prosedur Kerja 15 menit sebelum anak datang, guru

piket sudah siap dan berdiri didepan pintu masuk sekolah

Guru piket menyambut anak dengan senyuman ramah


(27)

Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan berkomunikasi dengan anak (menanyakan kabar dan

perasaan anak hari ini) dengan posisi tubuh sejajar dengan anak.

Guru piket menanyakan kepada orang tua/pengantar mengenai kondisi fisik dan perasaan anak termasuk obat yang harus diminum bila diperlukan.

Bila anak tidak diantar, guru piket secara langsung menanyakan dan mengecek keadaan anak.

Catat seluruh informasi mengenai kondisi anak dan segera ambil tindakan sesuai prosedur

Guru piket mempersilahkan anak meletakkan tas di loker, melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu yang sudah disediakan.

BAGIAN III DOKUMEN II A. Program Semester

Dalam menentukan KD pada setiap tema mencakup enam program pengembangan (nilai agama dan moral, motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni). Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan keleluasaan dalam menentukan format. Untuk menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), lembaga RA harus menyusun cakupan materi pembelajaran setiap KD yang akan disampaikan kepada anak selama setahun melalui kegiatan bermain.


(28)

B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. RPPM dijabarkan dari Program Semester. RPPM berisi: (1)

Identitas program layanan, (2) KD yang dipilih, (3) materi p embelajaran, dan (4) rencana kegiatan

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH

Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah acuan untuk mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan oleh pendidik. Format RPPH tidak harus baku tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan.

Komponen RPPH terdiri dari: (1) identitas program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian.

Menurut Peraturan menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pengelolaan Pembelajaran terdiri dari:

1) Perencanaan pengelolaan kelas

Rencana pengelolaan kelas mencakup penataan lingkungan belajar serta

pengorganisasian anak dan kelas (dapat didalam maupun diluar ruangan). Pengelolaan kelas disesuaikan dengan model-model pembelajaran yang akan digunakan. Model-model pembelajaran tersebut diantaranya adalah:

a. Model pembelajaran Kelompok berdasarkan sudut-sudut kegiatan b. Model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan pengaman c. Model pembelajaran berdasarkan area (minat)

d. Model pembelajaran berdasarkan sentra

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik terpadu.Dalam model pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema yang dirancang untuk mencapai secara bersama-sama kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan mencakup aspek pengembangan.


(29)

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melaluipembelajaran langsung dan tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran melalui interaksi langsung antara anak dengan sumber belajar yang dirancang dalam Rencana Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan Kompetensi Inti-4 (keterampilan)

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang tidak dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran langsung. Melalui proses pembelajaran langsung untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam Kompetensi Inti 1 (sikap spiritual) dan Kompetensi Inti 2 (sikap sosial).

Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan kegiatan pembukaan, inti, dan penutup.

a. Kegiatan Pembukaan

Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan anak secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan ini berhubungan dengan pembahasan sub tema atau sub-sub tema yang akan dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: berbaris, mengucap salam, berdoa, dan bercerita atau berbagi pengalaman.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai dasar pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan Inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan penutup diantaranya adalah: 1. Membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan, termasuk didalamnya adalah pesan moral yang ingin disampaikan, 2. Nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang baik; 3.


(30)

Refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; 4. Membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan bercerita yang sifatnya menggembirakan, dan; 5. Menginformasikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

3) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.

Beberapa metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk PAUD, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Bercerita

Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik.Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita.

b. Demonstrasi

Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau melakukan sesuatu

c. Bercakap-cakap

Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.

d. Karya Wisata

Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-objek dilingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas

4. Model-model pembelajaran di raudhatul athfal (RA) 4.1 Model Pembelajaran Klasikal

Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan dipendidikan pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan


(31)

model pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan. 4.2. Model Pembelajaran Kelompok

Model pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak digunakan RA di Indonesia, namun perkembangan model pembelajaran selalu berkembang.Kini sudah banyak RA yang menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif.Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak mampu menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia tempat.

4.3 Model Pembelajaran Area

Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan menekankan peda pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran area menggunakan sepuluh area, yaitu : area ibadah/imtak, balok, bahasa, drama, matematika, IPA, music, seni/motorik halus, pasir dan air, membaca dan menulis.

D. Penilaian Perkembangan Anak

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada standar PAUD yakni Permendikbud no 137 Tahun 2014 pasal 18, dan Permendikbud no 146 Tahun 2014 tentang standar PAUD. Dalam standar PAUD dinyatakan bahwa standar penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya.

Sejalan dengan hal tersebut dalam Permendikbud No 146 tahun 2014 menetapkan bahwa penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan,


(32)

menyeluruh, transparan, obyektif, bermakna, tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

1. Pengertian Penilaian

Penilaian merupakan proses pengolahan data dengan cara pengamatan, pencatatan, dan pendokumentasian kemampuan dan karya anak untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak.

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No: 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sujarwo, Jakarta 2010)

2. Manfaat

Penilaian memiliki manfaat bagi semua pihak, termasuk bagi anak itu sendiri. Dibawah ini beberapa manfaat melakukan penilaian di Raudhatul Athfal :

1. Manfaat bagi anak-anak :

a. Memelihara pertumbuhan anak lebih sehat dan konsisten. b. Perkembangan anak menjadi lebih optimal.

c. Anak mendapatkan stimulasi sesuai dengan minat dan perkembangannya.

d. Anak mendapatkan dukungan yang lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangannya.

2. Manfaat bagi orang tua/ keluarga:

a. Orang tua memperoleh informasi tentang pertumbuhan, perkembangan dan minat anak di satuan PAUD.

b. M emudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan di rumah.

c. Membuat keputusan bersama antara orang tua dengan pihak satuan PAUD dalam memberikan dukungan dan memenuhi kebutuhan anak.

3. Manfaat bagi guru

a. Mengetahui perkembangan sikap, dan keterampilan anak.


(33)

kembang anak.

c. Mengetahui kesesuaian stimulasi dalam layanan dengan kebutuhan perkembangan anak.

d. Dapat memberikan dukungan yang tepat kepada anak.

Memiliki data dan informasi tentang perkembangan anak untuk pembuatan rencana pembelajaran serlanjutnya

3. Prinsip

Penilaian hasil belajar anak pada jenjang RA berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. 2. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilaian sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.

4. Akuntabel

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.

5. Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.

6. Sistematis

Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan

berbagai instrumen. 7. Menyeluruh


(34)

anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.

8. Bermakna

Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orang tua dan pihak lain yang relevan.

4. Lingkup Penilaian

Lingkup penilaian di Raudhatul Athfal meliputi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/ panjang badan dan lingkar kepala.

Penilaian perkembangan meliputi informasi bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa dan menghidu ), motorik (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa),

serta sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas yang di rumuskan dalam kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5. Penilaian Otentik

Penilaian pada anak usia dini berupa penilaian otentik. Penilaian otentik adalah jenis penilaian berdasakan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut.

Penilaian otentik dilakukan pada saat anak terlibat dalam kegiatan bermain, harus dilakukan secara alami dalam kondisi yang direncanakan oleh guru. Contoh: Guru ingin mengetahui kemampuan anak mengenal bentuk- bentuk geometri, maka guru menyiapkan kegiatan bermain dengan alat main berbagai bentuk. Guru melakukan pengamatan, bertanya dan mencatat hal-hal yang penting sesuai dengan kompetensi yang di harapkan muncul dari anak. Saat anak tengah bermain mencetak pasir dengan menggunakan cetakan berbagai bentuk, guru dapat mengajukan pertanyaan, seperti: “Ibu pesan kue berbentuk lingkaran ya”. Guru mengamati kemampuan anak apakah anak dapat membuat kue berbentuk lingkaran, kemudian mencatat hasil pengamatannya.


(35)

a. Teknik Penilaian

Teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan, menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.

b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas

c. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.

d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.

e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan

f. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian, mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya.

g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan dan catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

b. Prosedur Penilaian

Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang capaian hasil belajar untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada standar PAUD yakni Permendikbud nomor 137/ 014 pasal 18 dan Permendikbud nomor


(36)

146/2014. Dalam standar PAUD dinyatakan bahwa Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya. Sejalan dengan itu Pedoman penilaian lampiran Permendikbud nomor 146 tahun 2014 menetapkan bahwa Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Penilaian dilakukan secara sistematis yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari, pencatatan harian, penganalisaan data setiap bulan, dan rekap perkembangan selama semester. Hasil analisa selama satu semester dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan semester.

a. Penilaian harian

Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil pengamatan guru di saat anak bermain atau melakukan kegiatan rutin harian. Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknyajelas tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak. Penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

1. Merupakan pengumpulan data dan informasi yang terkait langsung dengan kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari

2. Menggunakan checklist (v) skala capaian perkembangan yang telah ditetapkan dalam RPPH.checklist (V) skala capaian perkembangan berisi indicator perkembangan untuk mengukur ketercapaian tujuan dan kompetensi dasar yang ditetapkan di RPPM.

3. Menggunakan catatan anekdot untuk mencatat perilaku anak pada saat berkegiatan, baik saat bermain di kegiatan inti maupun kegitan rutin.


(37)

4. Menggunakan data /Informasi dari hasil karya anak.

Kolom pencapaian perkembangan diisi dengan kategori 1 (BB), 2 (MB),3 (BSH), dan (BSB)

1) 1 (BB) artinya Belum Berkembang : bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

2) 2 (MB) artinya Mulai Berkembang bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru.

3) 3 (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

4) 4 (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik : Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indicator yang diharapkan.

b. Penilaian bulanan

Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian harian checklist (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak selama satu bulan. Hasil pengolahan data diisikan ke dalam format penilaian.

c. Penilaian semester

Penilaian semester merupakan hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian bulanan yang dicapai selama 6 bulan. Penilaian semester digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan perkembangan anak yang akan disampaikan kepada orang tua anak.

d. Pelapor

Laporan semester berisi hasil pengolahan data tentang perkembangan anak yang di kumpulkan selama enam bulan atau satu semester. Pelaporan ditujukan kepada :

1. Orang tua anak sebagai pertanggung jawaban layanan yang telah diikuti oleh anak.

2. Satuan RA sebagai dokumen hasil pelaksanaan pembelajaran dan sebagai dasar untuk perbaikan maupun pengembangan layanan yang


(38)

lebih baik.

e. Etika Pelaporan

Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis

oleh guru. Penyampaian laporan dilakukan

secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal- hal berikut :

a. Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional b. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga RA

c. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak

BAGIAN IV PENUTUP BAGIAN V LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan 2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. Dan lain-lain yang dianggap perlu


(39)

(40)

(1)

a. Teknik Penilaian

Teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan, menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.

b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas

c. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.

d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.

e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan

f. Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot sebagai jurnal kegiatan harian, mencatat kegiatan anak selama melakukan kegiatan setiap harinya.

g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan dan catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

b. Prosedur Penilaian

Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang capaian hasil belajar untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada standar PAUD yakni Permendikbud nomor 137/ 014 pasal 18 dan Permendikbud nomor


(2)

146/2014. Dalam standar PAUD dinyatakan bahwa Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya. Sejalan dengan itu Pedoman penilaian lampiran Permendikbud nomor 146 tahun 2014 menetapkan bahwa Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Penilaian dilakukan secara sistematis yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari, pencatatan harian, penganalisaan data setiap bulan, dan rekap perkembangan selama semester. Hasil analisa selama satu semester dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan semester.

a. Penilaian harian

Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil pengamatan guru di saat anak bermain atau melakukan kegiatan rutin harian. Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknyajelas tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak. Penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

1. Merupakan pengumpulan data dan informasi yang terkait langsung dengan kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari

2. Menggunakan checklist (v) skala capaian perkembangan yang telah ditetapkan dalam RPPH.checklist (V) skala capaian perkembangan berisi indicator perkembangan untuk mengukur ketercapaian tujuan dan kompetensi dasar yang ditetapkan di RPPM.

3. Menggunakan catatan anekdot untuk mencatat perilaku anak pada saat berkegiatan, baik saat bermain di kegiatan inti maupun kegitan rutin.


(3)

4. Menggunakan data /Informasi dari hasil karya anak.

Kolom pencapaian perkembangan diisi dengan kategori 1 (BB), 2 (MB),3 (BSH), dan (BSB)

1) 1 (BB) artinya Belum Berkembang : bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

2) 2 (MB) artinya Mulai Berkembang bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru.

3) 3 (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan : bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

4) 4 (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik : Bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indicator yang diharapkan.

b. Penilaian bulanan

Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian harian checklist (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak selama satu bulan. Hasil pengolahan data diisikan ke dalam format penilaian.

c. Penilaian semester

Penilaian semester merupakan hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian bulanan yang dicapai selama 6 bulan. Penilaian semester digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan perkembangan anak yang akan disampaikan kepada orang tua anak.

d. Pelapor

Laporan semester berisi hasil pengolahan data tentang perkembangan anak yang di kumpulkan selama enam bulan atau satu semester. Pelaporan ditujukan kepada :

1. Orang tua anak sebagai pertanggung jawaban layanan yang telah diikuti oleh anak.

2. Satuan RA sebagai dokumen hasil pelaksanaan pembelajaran dan sebagai dasar untuk perbaikan maupun pengembangan layanan yang


(4)

lebih baik. e. Etika Pelaporan

Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian laporan dilakukan

secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal- hal berikut :

a. Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional b. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga RA

c. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak

BAGIAN IV PENUTUP BAGIAN V LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan 2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. Dan lain-lain yang dianggap perlu


(5)

(6)