PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS RUMAH BERSUBSIDI DIKAITKAN DENGAN PROGRAM PEMERINTAH MENGENAI PENGADAAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH.

PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS RUMAH
BERSUBSIDI DIKAITKAN DENGAN PROGRAM PEMERINTAH
MENGENAI PENGADAAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH
ABSTRAK
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1)
menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Sudah menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk menjamin setiap warganya hidup
sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia,
dalam Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman Pasal 19 ayat (1) menyatakan penyelenggaraan
rumah dan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah
sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Seharusnya pemerintah membantu
masyarakatnya untuk memiliki tempat tinggal sebagai kebutuhan
hidupnya. Tujuan penulisan ini untuk memperoleh pemahaman mengenai
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap rumah bersubsidi
dan upaya pemerintah atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

bagi rumah bersubsidi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang
menitikberatkan pada pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum
primer, sekunder dan tersier serta didukung oleh penelitian lapangan
melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran yang lengkap tentang
permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, Dalam rangka
program rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR), Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA) melakukan
kerjasama dengan Kementerian Keuangan (KEMENKEU) dengan
mengeluarkan kebijakan bebas Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) terhadap rumah bersubsidi, namun dalam prakteknya dikenakan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah agar dapat
menanggulangi pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap
rumah bersubsidi dapat dilihat dari peran pemerintah sebagai Provider
dan Enabler dalam pengadaan rumah bersubsidi.