TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN KLAUSUL NON-KOMPETISI DALAM PERJANJIAN WARALABA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM PERSAINGAN USAHA.
TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN KLAUSUL NON-KOMPETISI
DALAM PERJANJIAN WARALABA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM
PERSAINGAN USAHA
Hadi Nuskah Alhaqi
110110090053
ABSTRAK
Klausul-klausul dalam perjanjian waralaba dapat mengandung
ketentuan yang berpotensi membatasi persaingan usaha, salah satu
klausul tersebut adalah klausul non-kompetisi. Klausul non-kompetisi
merupakan klausul yang melarang franchisee untuk melakukan usaha
yang sejenis dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian waralaba dalam
jangka waktu tertentu. Walaupun perjanjian waralaba dikecualikan dari
ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, namun tetap tidak boleh menyimpang dari
tujuan pembentukan UU No. 5 Tahun 1999. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memperoleh kepastian hukum mengenai akibat hukum
penerapan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba dihubungkan
dengan hukum persaingan usaha serta untuk mengetahui gambaran
mengenai pelaksanaan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba
dihubungkan dengan UU No. 5 Tahun 1999.
Penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif analitis dengan
menggunakan metode pendekatan yuridis normatif melalui peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan teori-teori hukum dan
diperkuat dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder
berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti. Data yang diperoleh untuk penulisan skripsi kemudian dianalisis
secara yuridis kualitatif yaitu baik hasil penelitian kepustakaan maupun
lapangan diuraikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa klausul non-kompetisi dalam
perjanjian waralaba perjanjian waralaba kebab turki baba rafi dan LP3I
College tidak termasuk kedalam pengecualian ketentuan UU No. 5 Tahun
1999 sehingga mengakibatkan perjanjian tersebut batal demi hukum, hal
ini dikarenakan klausul non-kompetisi pada perjanjian tersebut berpotensi
menghambat persaingan usaha, sedangkan klausul non-kompetisi dalam
perjanjian waralaba bengkel motor center dapat dikecualikan dari
ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 serta sah menurut hukum. Selain itu,
penggunaaan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba yang
berpotensi menghambat persaingan usaha dapat dikenakan ketentuan
Pasal 10 UU No. 5 Tahun 1999 mengenai pemboikotan dan Pasal 19 UU
No. 5 Tahun 1999 mengenai penguasaan pasar.
iv
ABSTRACT
Clause in a franchise agreement may contain provisions limiting
business competition, potentially one clause was non-compete clause.
Non-competition clause is a clause that prohibits the franchisee for doing
business that are akin to that in the agreement enforced by a franchise in
a certain period. Although the franchise agreement are exempt from the
provisions of law no. 5/1999 antitrust, but still cannot deviate from the
purpose of the law no. 5/1999. The purpose of this research is to obtain
legal certainty about the impact of law non-competition clause in a
franchise agreement according to antitrust law and to know an idea of the
non-competition clause in a franchise agreement according to law no. 5/
1999.
The research in this thesis is descriptive analytic with normative
juridical approach using the method through the applicable legislation,
associated legal theories and reinforced with the study of librarianship to
obtain data in the form of secondary legal materials related to the issues
examined. The Data obtained for the writing of theses is then analyzed by
qualitative juridical i.e. good results of research libraries as well as the field
of descriptive quantitatively.
The results of this research show that the non-competition clause in
the franchise agreement of the Kebab Turki Baba Rafi and LP3I College
does not exclude the provisions of law No. 5/1999 resulting in the
agreement annulled by law, this is due to the non-competition clause in
the Treaty could potentially hinder competition effort, whereas a noncompetition clause in the franchise agreement of the bengkel motor center
can be excluded from the provisions of law No. 5/1999 as well as legally
valid. In addition, the implementation of the non-competition clause in the
agreement that potentially inhibit competition franchise businesses may be
subject to the provisions of article 10 of law No. 5/1999 concerning a
boycott and article 19 of law No. 5/1999 concerning market domination.
v
DALAM PERJANJIAN WARALABA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM
PERSAINGAN USAHA
Hadi Nuskah Alhaqi
110110090053
ABSTRAK
Klausul-klausul dalam perjanjian waralaba dapat mengandung
ketentuan yang berpotensi membatasi persaingan usaha, salah satu
klausul tersebut adalah klausul non-kompetisi. Klausul non-kompetisi
merupakan klausul yang melarang franchisee untuk melakukan usaha
yang sejenis dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian waralaba dalam
jangka waktu tertentu. Walaupun perjanjian waralaba dikecualikan dari
ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, namun tetap tidak boleh menyimpang dari
tujuan pembentukan UU No. 5 Tahun 1999. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memperoleh kepastian hukum mengenai akibat hukum
penerapan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba dihubungkan
dengan hukum persaingan usaha serta untuk mengetahui gambaran
mengenai pelaksanaan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba
dihubungkan dengan UU No. 5 Tahun 1999.
Penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif analitis dengan
menggunakan metode pendekatan yuridis normatif melalui peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan teori-teori hukum dan
diperkuat dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder
berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti. Data yang diperoleh untuk penulisan skripsi kemudian dianalisis
secara yuridis kualitatif yaitu baik hasil penelitian kepustakaan maupun
lapangan diuraikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa klausul non-kompetisi dalam
perjanjian waralaba perjanjian waralaba kebab turki baba rafi dan LP3I
College tidak termasuk kedalam pengecualian ketentuan UU No. 5 Tahun
1999 sehingga mengakibatkan perjanjian tersebut batal demi hukum, hal
ini dikarenakan klausul non-kompetisi pada perjanjian tersebut berpotensi
menghambat persaingan usaha, sedangkan klausul non-kompetisi dalam
perjanjian waralaba bengkel motor center dapat dikecualikan dari
ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 serta sah menurut hukum. Selain itu,
penggunaaan klausul non-kompetisi dalam perjanjian waralaba yang
berpotensi menghambat persaingan usaha dapat dikenakan ketentuan
Pasal 10 UU No. 5 Tahun 1999 mengenai pemboikotan dan Pasal 19 UU
No. 5 Tahun 1999 mengenai penguasaan pasar.
iv
ABSTRACT
Clause in a franchise agreement may contain provisions limiting
business competition, potentially one clause was non-compete clause.
Non-competition clause is a clause that prohibits the franchisee for doing
business that are akin to that in the agreement enforced by a franchise in
a certain period. Although the franchise agreement are exempt from the
provisions of law no. 5/1999 antitrust, but still cannot deviate from the
purpose of the law no. 5/1999. The purpose of this research is to obtain
legal certainty about the impact of law non-competition clause in a
franchise agreement according to antitrust law and to know an idea of the
non-competition clause in a franchise agreement according to law no. 5/
1999.
The research in this thesis is descriptive analytic with normative
juridical approach using the method through the applicable legislation,
associated legal theories and reinforced with the study of librarianship to
obtain data in the form of secondary legal materials related to the issues
examined. The Data obtained for the writing of theses is then analyzed by
qualitative juridical i.e. good results of research libraries as well as the field
of descriptive quantitatively.
The results of this research show that the non-competition clause in
the franchise agreement of the Kebab Turki Baba Rafi and LP3I College
does not exclude the provisions of law No. 5/1999 resulting in the
agreement annulled by law, this is due to the non-competition clause in
the Treaty could potentially hinder competition effort, whereas a noncompetition clause in the franchise agreement of the bengkel motor center
can be excluded from the provisions of law No. 5/1999 as well as legally
valid. In addition, the implementation of the non-competition clause in the
agreement that potentially inhibit competition franchise businesses may be
subject to the provisions of article 10 of law No. 5/1999 concerning a
boycott and article 19 of law No. 5/1999 concerning market domination.
v