PEMENUHAN HAK ANAK ATAS INFORMASI SELAMA MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN PP NOMO.
PEMENUHAN HAK ANAK ATAS INFORMASI SELAMA MENGIKUTI
PENDIDIKAN FORMAL DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR
35 TAHUN 2014 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN PP NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUATAN, PENYEBARLUASAN,
DAN PENGGUNAAN PRODUK PORNOGRAFI
Bellia Kerna Teniro
110110110523
ABSTRAK
Berbicara mengenai keluarga maka tidak akan lepas dari anak sebagai
amanat dari Tuhan Yang Maha Esa. Anak sebagai pihak yang lemah harus dilindungi
hak-haknya. Sebagaimana terjadi kasus penyebaran buku pelajaran kelas 6 Sekolah
Dasar yang mengandung materi pornografi. Oleh karena itu bagaimanakah bentuk
tanggung jawab orang tua terhadap anak yang mengikuti pendidikan formal dalam
pemenuhan hak anak atas informasi dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun 2014 jo.
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak? dan bagaimanakah akibat
hukumnya apabila buku pelajaran di sekolah mengandung informasi pornografi
dihubungkan dengan PP no.5 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan
Pembuatan, Penyebarluasan, dan Penggunaan Produk Pornografi?
Metode penelitian yang digunakan disini yaitu Normatif Empiris, yaitu
pendekatan menekankan pada norma hukum serta menelaah kaidah-kaidah hukum
yang berlaku. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, meneliti,
dan mengkaji berbagai bahan pustaka (data sekunder) baik berupa bahan hukum
primer, sekunder, maupun tersier yang menyangkut tentang perlindungan terhadap
hak anak dalam menerima informasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usia
selama mendapatkan pendidikan formal.
Terdapat hal-hal yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Pertama, mengenai
bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak yang mengikuti pendidikan formal
dalam pemenuhan hak anak atas informasi dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun
2014 jo. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Kedua Akibat hukum
apabila buku pelajaran di sekolah mengandung informasi pornografi dihubungkan
dengan PP no.5 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan Pembuatan,
Penyebarluasan, dan Penggunaan Produk Pornografi. Hendaknya Orang tua sebagai
pihak yang bertanggungjawab untuk mendidik dan melindungi anak harus memiliki
komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Komunikasi tidak hanya perlu
dibangun oleh orang tua dan anak tetapi juga antara orang tua dan guru di sekolah
selain itu Peneliti merekomendasikan agar Pemerintah mencabut izin dari penerbit
yang melakukan kesalahan dengan menerbitkan buku pelajaran yang terindikasi
pornografi pada siswa siswi tingkat sekolah dasar, agar penerbit tidak mengulang
kembali penerbitan buku pelajaran yang terindikasi pornografi.
iv
PENDIDIKAN FORMAL DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR
35 TAHUN 2014 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN PP NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUATAN, PENYEBARLUASAN,
DAN PENGGUNAAN PRODUK PORNOGRAFI
Bellia Kerna Teniro
110110110523
ABSTRAK
Berbicara mengenai keluarga maka tidak akan lepas dari anak sebagai
amanat dari Tuhan Yang Maha Esa. Anak sebagai pihak yang lemah harus dilindungi
hak-haknya. Sebagaimana terjadi kasus penyebaran buku pelajaran kelas 6 Sekolah
Dasar yang mengandung materi pornografi. Oleh karena itu bagaimanakah bentuk
tanggung jawab orang tua terhadap anak yang mengikuti pendidikan formal dalam
pemenuhan hak anak atas informasi dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun 2014 jo.
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak? dan bagaimanakah akibat
hukumnya apabila buku pelajaran di sekolah mengandung informasi pornografi
dihubungkan dengan PP no.5 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan
Pembuatan, Penyebarluasan, dan Penggunaan Produk Pornografi?
Metode penelitian yang digunakan disini yaitu Normatif Empiris, yaitu
pendekatan menekankan pada norma hukum serta menelaah kaidah-kaidah hukum
yang berlaku. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, meneliti,
dan mengkaji berbagai bahan pustaka (data sekunder) baik berupa bahan hukum
primer, sekunder, maupun tersier yang menyangkut tentang perlindungan terhadap
hak anak dalam menerima informasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usia
selama mendapatkan pendidikan formal.
Terdapat hal-hal yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Pertama, mengenai
bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak yang mengikuti pendidikan formal
dalam pemenuhan hak anak atas informasi dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun
2014 jo. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Kedua Akibat hukum
apabila buku pelajaran di sekolah mengandung informasi pornografi dihubungkan
dengan PP no.5 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan Pembuatan,
Penyebarluasan, dan Penggunaan Produk Pornografi. Hendaknya Orang tua sebagai
pihak yang bertanggungjawab untuk mendidik dan melindungi anak harus memiliki
komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Komunikasi tidak hanya perlu
dibangun oleh orang tua dan anak tetapi juga antara orang tua dan guru di sekolah
selain itu Peneliti merekomendasikan agar Pemerintah mencabut izin dari penerbit
yang melakukan kesalahan dengan menerbitkan buku pelajaran yang terindikasi
pornografi pada siswa siswi tingkat sekolah dasar, agar penerbit tidak mengulang
kembali penerbitan buku pelajaran yang terindikasi pornografi.
iv