Depdiknas Minta Kampus Objektif.
;~SEPUTAR
INDONESIA
-o
Selasa
456
20
o Mar
0
7
21
OApr
. Kamis0 Jumat
Rabu
22
8
23
OMei
9
10
24
11
25
12
26
13
@
14
28
29
PENOLAKANMENERIMA MAHASISWA MALAYSIA
Depdiknas
Minta
Kampus
Objektif
JAKARTA(SI) - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) meminta kalangan Perguruan Tinggi
Negeri(PTN) berpikirobjektif dan
jernih terkait kebijakan penolakan mahasiswa asal Malaysia untuk
belajar diIndonesia.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) Depdiknas Hendarman mengatakan, keputusan untuk tidak menerimil mahasiswa dari Malaysiaharus dilihat seeara jeli
positif dan negatifnya. Apapun
pemikirannya, mahasiswa asing
dapat berkontribusi bagi kemaju-
ankarnpus.
"Namun, kita tidak bisa mendesak lebih jauh hal itu karena sudah dalam koridor otonomi kampus," terangnya ketika dihubungi
Seputar Indonesia kemarin.
Sebelumnya diberitakan UniversitasDiponegoro(Undip )Semarang dalarn penerimaan mahasiswa baru tahunajaran2009-2010,sudah tidak lagi menerima mahasiswa yang berasal dari Malaysia.
" Alasanya, sebagai wujud nyata da-
nalisme.
Rektor Undip Susilo Wibowo
mengatakan, selama ini Malaysia
sering tidak menghargai harkat
dan martabat bangsa Indonesia Iewat berbagai eara, termasuk klaim
Malaysia atas berbagai kebudayaanyangsebenarnya berasaldariIn-
donesia.
Disinggung tentang kerja sarna
yang sering dilakukan Undip dengan perguruan tinggi di Negeri Jiran tersebut, Susilo mengatakan,
untuk kerja sarna memang masih
ada yang dilakukan. Narnun, kerja
sarna tersebut dilakukan untuk
menyerap ilmu dan teknologi yang
dimiliki untuk dimanfaatkan dan
dikembangkan di Indonesia, berbeda dengan penerimaan mahasis-
wa.
Hendarman mengatakan,
pihak rektorat harns berpikir
jernih dan memandang persoalan
seeara luas. Tentunya, keputusan
penghentian harns dipikirkan
masak-masak karena hal ini akan
berimbas pada kualitas dan mutu
perguruan tinggitersebut.
(rendrahanggara)
KII pin 9 Hum 0 .i U n pod
:l 0 0 9 - -----
~~
16
30
ON.,
o S.bw00'"0 Mlngg'
OJunOJul . AgsOSo.
.
lam~engekspre~ka~~io-
15
>/.
31 ~~;f
Ooes,f
INDONESIA
-o
Selasa
456
20
o Mar
0
7
21
OApr
. Kamis0 Jumat
Rabu
22
8
23
OMei
9
10
24
11
25
12
26
13
@
14
28
29
PENOLAKANMENERIMA MAHASISWA MALAYSIA
Depdiknas
Minta
Kampus
Objektif
JAKARTA(SI) - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) meminta kalangan Perguruan Tinggi
Negeri(PTN) berpikirobjektif dan
jernih terkait kebijakan penolakan mahasiswa asal Malaysia untuk
belajar diIndonesia.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) Depdiknas Hendarman mengatakan, keputusan untuk tidak menerimil mahasiswa dari Malaysiaharus dilihat seeara jeli
positif dan negatifnya. Apapun
pemikirannya, mahasiswa asing
dapat berkontribusi bagi kemaju-
ankarnpus.
"Namun, kita tidak bisa mendesak lebih jauh hal itu karena sudah dalam koridor otonomi kampus," terangnya ketika dihubungi
Seputar Indonesia kemarin.
Sebelumnya diberitakan UniversitasDiponegoro(Undip )Semarang dalarn penerimaan mahasiswa baru tahunajaran2009-2010,sudah tidak lagi menerima mahasiswa yang berasal dari Malaysia.
" Alasanya, sebagai wujud nyata da-
nalisme.
Rektor Undip Susilo Wibowo
mengatakan, selama ini Malaysia
sering tidak menghargai harkat
dan martabat bangsa Indonesia Iewat berbagai eara, termasuk klaim
Malaysia atas berbagai kebudayaanyangsebenarnya berasaldariIn-
donesia.
Disinggung tentang kerja sarna
yang sering dilakukan Undip dengan perguruan tinggi di Negeri Jiran tersebut, Susilo mengatakan,
untuk kerja sarna memang masih
ada yang dilakukan. Narnun, kerja
sarna tersebut dilakukan untuk
menyerap ilmu dan teknologi yang
dimiliki untuk dimanfaatkan dan
dikembangkan di Indonesia, berbeda dengan penerimaan mahasis-
wa.
Hendarman mengatakan,
pihak rektorat harns berpikir
jernih dan memandang persoalan
seeara luas. Tentunya, keputusan
penghentian harns dipikirkan
masak-masak karena hal ini akan
berimbas pada kualitas dan mutu
perguruan tinggitersebut.
(rendrahanggara)
KII pin 9 Hum 0 .i U n pod
:l 0 0 9 - -----
~~
16
30
ON.,
o S.bw00'"0 Mlngg'
OJunOJul . AgsOSo.
.
lam~engekspre~ka~~io-
15
>/.
31 ~~;f
Ooes,f