POLITIK HUKUM ADAT BIMA: Politik Hukum Adat Bima: Dari Sintesis, Transpalntasi Hingga Konservasi Hukum.

POLITIK HUKUM ADAT BIMA:
Dari Sintesis, Transpalntasi Hingga Konservasi Hukum
TESIS

Diajukan Kepada
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Hukum

OLEH
RIDWAN
NIM : R100100011

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
 

 




POLITIK HUKUM ADAT BIMA:
Dari Sintesis, Transpalntasi Hingga Konservasi Hukum
TESIS

Diajukan Kepada
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Hukum

OLEH
RIDWAN
NIM : R100100011

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012
iii  
 

NOTA PEMBIMBING

Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H. M.Hum.
Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudara Ridwan
Kepada Yth.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Assalamu’ Alaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi, dan mengadakan perbaikan seperlunya
terhadap tesis saudara :
Nama

NIM
Judul

: Ridwan
: R100100011
: Politik Hukum Adat Bima: Dari Sintesis, Transplantasi Hingga
Konservasi Hukum.

Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk di ajukan dalam
sidang ujian tesis pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wassalamu’ Alaikum wr. wb.

Surakarta, 10 Juli 2012
Pembimbing Utama,

Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M. Hum.

iiiii 
 


NOTA PEMBIMBING
Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H. M.Hum.
Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudara Ridwan
Kepada Yth.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Assalamua’ Alaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi, dan mengadakan perbaikan seperlunya
terhadap tesis saudara :
Nama
NIM
Judul

: Ridwan

: R100100011
: Politik Hukum Adat Bima: Dari Sintesis, Transplantasi Hingga
Konservasi Hukum.

Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk di ajukan dalam
sidang ujian tesis pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wassalamu’ Alaikum wr. wb.

Surakarta, 09 Juli 2012
Pembimbing Pendamping,

Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H., M. Hum.

iv 
iii 
 

PERNYATAAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: RIDWAN

NIM

: R100100011

Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi

: Hukum Tata Negara

Judul

: Politik Hukum Adat Bima: Dari Sintesis, Transplantasi Hingga
Konservasi Hukum.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasanringkasan yang telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari tesis ini
jiplakan, gelar yang telah diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta
batal saya terima.

Surakarta, 09 Agustus 2012
Yang membuat pernyataan,

RIDWAN
NIM: R100100011

 

vi 


MOTTO

“kematangan berawal dari ketidak matangan”

vii 

vi 
 

ABSTRAK
RIDWAN: R100100011, Politik Hukum Adat Bima:
Dari Sintesis,
Transplantasi, Hingga Konservasi Hukum.Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarajana Universitas Muhammadiya Surakarta. Tujuan peneltian ini
adalah untuk mengetahui pola perkembangan hukum adat Bima dan melihat
bagaiman politik hukum adat Bima serta eksistensinya pasca reformasi, sehingga
diketahui kecenderungannya. Jenis penelitian adalah non-doctrinal atau socio
legal (kualitatif), dengan pendekatan sejarah dan yuridis (historical and juridical
approach), Data yang digunakan terdiri atas, data primer dan data sekunder. Hasil
dari penelitian menemukan; (1) pola perkembangan hukum adat Bima terdapat, a)
sitensis hukum, yaitu ketika hukum adat dan hukum Islam bertemu lalu saling
mengisi, dan tidak terdapat konfrontasi diantara keduanya, b) transplantasi
hukum, terjadi ketika sistem hukum kolonial merangsek ke dalam tatanan lokal
dengan membatasi kewenangan lembaga peradilan Islam, yang menyebabkan
kekosongan hukum, c) Integrasi hukum, ketika pemerintah pusat membangun
politik hukum keseragaman lewat kodivikasi dan univikasi, (2) ketika reformasi

berhembus, hukum adat Bima terpositivisasi, lewat berbegai bentuk kebijakan,
seperti perda, (3) adalah komunitas masyarakat Donggo yang yang sampai saat ini
masih menjalankan hukum adat, dengan segala kelentunturan dan berbagai bentuk
sanksinya, mulai dari di nasehati, di nikahkan secara paksa, di pukul, di ‘baja’ (di
arak keliling kampung), sampai pada pemberian sanksi ganda. Bertahannya
hukum adat di Donggo akibat langsung dari upaya konservasi oleh berbagai
pihak, poin dua dan tiga selain menjadi pola perkerkembangan hukum adat Bima
(positivisasi dan konservasi) juga menjadi kecenderunganya pasca reformasi.
Kata Kunci: Politik Hukum, Pola Perkembangan, Kecenderungan.

viii 
vii
 

ABSTRACT
RIDWAN: R100100011, Politik Hukum Adat Bima:
Dari Sintesis,
Transplantasi, Hingga Konservasi Hukum. Student of Master of Law of
Graduate Program Muhammadiyah University of Surakarta 2012. The purpose of
this is to achieve the development route of adaetrech of Bima, and to show how is

the Bimanese ethnic in the contekcs of its politic of law within its existene after
revormation, thus the intention of that idea could be understood. The type of this
tudy is non-doctrinal or socio legal research (qualitative), with historical and
juridical approach, the dat utilizet were consists of primary data and secondary
data. The result of this study founds; (1) the development route of Bima adatrech
was consist of, a) the synthesis of law when the adatrech and the Islamic law is
faces and acculturate each and other, and there is no conrotation among them, b)
the process of transplantation has been happening when the system of colonial law
infiltrates the local system though limiting the authority of Islam juridical
institution where it impacts to the emptiness of law itself, c) law integration, when
the central of government estabilishes the political law through codivication and
univication foundations, (2) when the flows of reformation, the law of Bima
adatrech has constructed in pocitivistic through the from regional rules, (3) there
was Donggo’s social of community who still runs the and adatrech itself, it is
held with the all of its dynamic and the from of punishment, starting from the
advisement, marrying, bitten, then ‘baja’ (rounded on the street), until giving the
double punishment. The robustness of adatrech in Donggo has been established as
the development route of adatrech of Bima (through the positivistic and
conservation) have also being the tendentions after revormation.
Key words: Political Law, Development route, intentional/tendency.


 

ix 
viii 

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kenikmatan dan kesempatan, terutama nikmat iman dan kesehatan,
salam serta sholawat selalu tercurahkan atas junjungan penjuang pembebasan,
yakni Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Nabi penutup para Nabi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada satupun manusia yang bisa
hidup menyendiri tanpa bersosialisasi, kerja sama dan saling membutuhkan, walau
manusia super sekalipun. Tesis ini tidak mungkin hadir dihadapan pembaca bila
tidak didukung, didorong, dan dibimbing, oleh banyak pihak, untuk itu lewat
pengantar ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya, terutama kepada pihak-pihak yang disebutkan dibawah ini:
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.S selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum, sebagai Direktur Program
Pascasarjan Universitas Muhammadiyah Surakarta, sekaligus sebagai
pembimbing utama tesis ini.
3. Prof. Dr. Harun, S.H., M.Hum, Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang juga sebagai anggota
dewan penguji tesis ini.
4. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H., M.Hum, selaku pembimbing
pendamping tesis ini.
5. Prof. Dr. Absori, S.H., M.Hum, selaku Purek III UMS.
6. Ketua Pengadilan Negari Raba Bima, Yayasan Samparaja Bima, Bagian
Hukum dan Humas Pemkab Bima, Kapolres Bima, Kapolsek Donggo,
 

ixx 

Kepada BPS Kabupaten Bima, Camat beserta para pejabatnya, dan Kepala
Desa dan pejabatnya Se-Kabupaten Bima yang sempat kami wawancarai,
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
7. Kepada Segenap Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Pascasarjana Dan
Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta.
8. Dr. Natangsah, S.H., M.Hum, Dr. Nurhardiantomo, S.H, Kelik Wardiano,
S.H., M.Hum, Dr. Imam Hardjono.
9. Drs. H. Mustahid H Kako, M.M, (Tokoh Donggo/legislator Bima) KH.
Abdul Gany Masjkur, KH. Said Amin, KH. Abdul Majid Bakry, Dr. Drs.
H. Umar (mantan Wakil Walikota Bima) Dr. Hj. Siti Maryam R.
Salahuddin, S.H, (Ketua Lembaga Adat Bima), Dr. Muslimin, Drs.
Nurfarhati, M.Si (Ketua KPUD Kota Bima), Drs. Arif Sukirman, M.H,
(Puket III STISIP Mbojo) Surip, S.H., M.H, Darwis Har, M.Si (Ketua
STKIP Bima), N. Marewo, (Budayawan Bima) Drs. Arfin Z. Anat. (Ketua
Lasdo), Alan Malingi, Yan Suryadin, Arief Ranchman, Husen La Odet, S.
Samada (para pemerhati budaya Bima), Zulkifli, S,H., M.Hum,
Syarifuddin Lakuy, S.H. (Ketua KNPI Kota Bima), H. Abubakar Ismail,
Drs. H. Ahmad Husen, Drs. Tajuddin (Pimpinan Bazda Kab. Bima), Hj.
Siti Aisyah, Drs. M. Natsir (Unram), Kasman/Aba Moa (Raba Ntala).
10. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada ayahanda Drs. Ichwan
P. Syamsuddin, M.AP dan Drs. Sirajuddin Taher, (Ketua PDM Kabupaten
dan Kota Bima), Drs. Sukirman Azis, S.H., M.H. (Ketua STIH
Muhammadiyah Bima), Ayahanda Sekaligus guru kami bapak Munir
Husen, S.H., M.H, (Ketua STIH Muh. Bima terdahulu), bapak Ilyas

xi 
 

Sarbini, S.H (Ketua STIH Muh. Bima terdahulu dan juga Komisioner
KPU NTB sekarang) Adnan, S.H. M.H, (Puket I Stih Muh. Bima/Mantan
Ketua Panwaslu Kota Bima), Gufran Sanusi, S.Sos., M.H (Puket III
STIH), Sukrin HT, M.Pd (Ketua fokal IMM Bima), Kak Mursalin, S.Pd,
Nasrullah, S.E., M.M, Ahmad Yasin, S.H., M.H, Amar Maarif, S.H. MH.
11. Rekan-rekan di Magister Ilmu Hukum UMS, Mbak Lingga, Galuh, ibu
Yuni, pak Ali, pak Darmawan, Candra, pak Fahrudin, mas Agus Cilik, pak
Agus Widagdo, mas Dimas.
12. Untuk teman-teman seperjuangan di FoRMS (Forum Mahasiswa
Pascasarjana NTB-Surakarta), ada Don Bazini (Bang Muslimin), Abrar,
Wahyudinsah, Hamjah, Kasman, Hasan, Don Clas Father (Ichlas), ustad
Hendra, bung Kadafi, Yayan/Ali Ahyar Ridha, aya Ainun/Ihsan.
13. Untuk teman-teman AMM (Angkatan Muda Muhamadiyah Bima) Di
Jogja ada Zuhrah, Husna, Walid, Pipin, Taufik Firmanto, Ilham, Sadat,
Hedon, di Malang ada, Irmasah, Andang, Ipul, Kahar, Anton, Subhan, dan
bung M. Tohir, di Bima ada kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah,
Imran, Syamsudin, Ebit, Sukardin, Aris, Muhaemin, Rehan, Jek, Andi,
Nurdiansah, Tresna, Yanti, Fat, Eka, Fani, Fahrul, Firman, Eon dan Guru
Jai.
14. Persembahan untuk keluarga, kedua orang tua H.M. Said Umar, dan Hj.
Rohani Abdullah, Untuk istri tercinta Eka Fitiah N, S.Pd, kedua mertua H.
Junaidin Mas’ud, dan Nurjanah H. Nurdin, buat adik-adik, Darmin,
Ardiani, M.Noris, Osi, Rizal, dan Atun, spesial untuk anakda tercinta AlArqam.
xii
xi   
 

Tentu saja dalam lembaran pengantar ini tidak cukup kami sebutkan satupersatu, namun jasa dan bantuan semuan pihak akan selalu terpatri dalam ingatan
kami. Tidak ada karya manusia yang sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat dibutuhkan.
Surakarta, 09 Agustus 2012
Penulis,

R I D W A N
R100100011

 

xiii 
xii 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
NOTA PEMBIMBING …………….......................................................... ii
PENGESAHAN …………….....................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ………….......................................

v

MOTTO ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ……………………………………………………………...

vii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................

xiii

BAB 1: PENDAHULUAN ….……………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….

1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………

19

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….

20

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………...

20

E. Kerangka Teoritik …………………………………………………

21

F. Metode Penelitian …………………………………………………

28

G. Sistimatika Pembahasan …………………………………………..

37

BAB II: KAJIAN PUSTAKA …………………………………………….

39

A. Tinjauan Tentang Hukum Adat …………………………………….. 39
1.

Pengertian Hukum Adat ……………………………………..… 39

2.

Lahirnya Hukum Adat …………………………………............

42

3.

Dasar Berlakunya Hukum Adat ………………………………..

42

B. Tinjauan Tentang Hukum Modern …………………………............. 49

 

xiiixiv 
xiv

1.

Hukum Modern ………………………………………………...

49

2.

Keluarga Sistem Hukum …………………………………….....

50

C. Pembangunan Hukum Nasional ……………………………............. 52
1.

Melakukan Transplatansi ….…………………………………...

2.

Melakukan Kondivikasi dan Univikasi ………………..………. 54

3.

Model Pembangunan Hukum Nasional …………………..……

55

a. Masa Kolonial …………………………………………..…..

55

52

b. Pascakolonial ……..………………………………………… 62
c. Menyingkirkan Hukum Adat ………………………..……...

63

D. Globalisasi dan Kebangkitan Hukum Adat …………………..…….. 70
E. Kritik Atas Hukum Modern ……………………………….………..

74

BAB III: SEJARAH SINGKAT TENTANG BIMA ……………………..

81

A. Bima Masa lalu …………………………………………….……....

81

1.

Fase Sebelum Berbentuk Kerajaan ……………………….……

81

2.

Fase Setelah Berbentuk Kerajaan ………………………….…..

83

3.

Fase Berbentuk Kesultanan ……………………………..……... 87
a. Pemeritahan yang Berdasarkan Islam ………………..……..

87

b. Kelas Sosial dan Asal Usul Masyarakat Bima ……...………

93

c. Kontak Bima dengan VOC/ Kolonial ………………..……..

94

d. Peran Sultan Bima ……………………………………...…...

97

e. Pengaruh Kesultanan Bima ……………………………..…..

98

f. Bergabung dengan NKRI …………..........………………….

98

B. Bima Masa Kini …………………………………...………………

99

1. Perubahan Sistem Pemerintahan …………………….………… 99
xv 
 

2. Geografis, Tupografi, Geologi ……………………….………...

100

3. Demografi Dan Ketenagakerjaan …………………….………... 104
4. Kondisi Sosial Budaya dan Keagamaan ……………….………

106

a. SDM Dan IPM …………………………………………….

106

b. Pendidikan ………………………………………….……... 107
c. Kesehatan …………………………………………………. 109
d. Budaya …………………………………………………….

111

BAB IV: PERKEMBANGAN DAN POLITIK HUKUM ADAT BIMA ..

113

A. Pola Perkembangan Hukum Adat Bima Sebelum Reformasi …….

113

1. Sintesi Hukum: Antara Hukum Adat Dan Hukum Islam ………

113

a. Embrio Hukum Adat …………………………….………… 118
b. Hukum Era Kesultanan …………………………….………

119

1) Dua Sumber Hukum Sekaligus …………………..…….. 121
2) Macam Hukum dan Bentuk Sanksinya ………….……..

124

3) Lembaga Pelaksana Hukum …………………….……..

137

2. Tranplantasi Hukum Kolonial: Awal melemahnya hukum Islam

139

a. Pengalihan Proses Peradilan…………………..……………

140

b. Kekosongan Hukum ……………………………...………... 143
c. Hukum di Era Pendudukan Jepang ……………..………….

145

3. Hukum di Awal Kemerdekaan dan Terbentuk Kembalinya
Badan Hukum Syara’ ……………………………………..……

148

4. Integarasi Kedalam Hukum Nasional ………………….………... 158
B. Politik Politik Hukum Adat di Bima Pasca Reformasi ……...…..... 161
1. Inspirasi Kebangkitan Hukum Adat di Indonesia ……...……...
xvi 
 

165

a. Kebangkitan Gerakan Tribal Peoples …………...……….

165

b. Globalisasi dan Glokalisasi Hukum ……………...………. 168
2. Reformasi dan Kebangkitan Hukum Adat di Bima …………...

174

a. Lahirnya Perda Pembedayaan Lembaga Adat ……...……..

176

b. Wacana dan Usaha Dari Masyarakat …………...………...

179

c. Indentifikasi Pengangkatan Kearifan Lokal Lewat RPJMD
dan RPJPD ………………………………………………...

182

d. Perda Larangan Pelacuran ………………………....……… 186
e. Program Perda Jilbanisasi (Modernisasi Budaya Rimpu) ...

189

f. Perda Zakat ………………………………………………..

191

g. Perda Jum’at Khusu’ …………………………...…………. 191
h. Perda Miras ……………………………………………..…

194

i. Perda Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa …...

196

j. Perda Pengelolaan dan Pelaksanaan Pendidikan ………….

203

k. Penetapan Lima Desa Pilot Projek Lembaga Adat …....…..

204

3. Politik hukum adat: Upaya Positivisasi Hukum ………………

204

C. Esksistensi Hukum Adat Bima Hinggga Kini ………………...…..

208

1. Penegakan dan Budaya Hukum Masyarakat Bima ……..…….. 208
2. Tinjauan Umum Eksistensi Hukum Adat Bima …………..…..

216

a. Desa-Desa yang Sudah Hilang Sama Sekali Hukum
Adat…………………….…………………………..……… 216
b. Beberapa Segi Hukum Adat yang Merangkak di Beberapa
Desa ………………………………………………….........

219

c. Kades Sebagai Faktor Utama Pemeberdayaan Hukum Adat 222
xvii 
xvii 
 

3. Sekilas Tentang Donggo Sebagai Basis Keberlakuan Hukum
Adat …………………………………………………………… 223
4. Tinjauan

Pelaksanaan

Hukum

Adat

Pada

Komunitas

Masyarakat Donggo …………………………………………..

230

a. Tinjauan Tentang Lembaga Adat …………………………

230

b. Konstruksi Pelanggaran atau Kejahatan …………………..

235

c. Konsensus Antara Aparat Dan Lembaga Adat ……………

253

d. Kompetensi Lembaga Adat …………………………….....

257

e. Larangan Atau Kejahatan Dalam Hukum Adat Donggo .....

260

f. Proses Peradilan dan Bentuk-Bentuk Hukuman ………….. 272
g. Upaya Hukum …………………………………………..…

282

5. Alasan Masih Bertahannya Hukum Adat Di Donggo ……...…

283

a. Perspektif Teori Perubahan Sosial …………………..……

283

b. Tipologi Masyarakat Agraris ……………………..………. 290
c. Penanama dan Pengadopsian Sistem Baru yang Lemah ….

297

d. Kemampuan Menyesuaikan Diri ………….……………… 303
6. Kebertahanan Hukum Adat Donggo: Konservasi Atau
Resistensi ? ...……………………..…………………………...

306

BAB V : PENUTUP ………………………………………………………

310

A. Simpulan …………………………………………………………..

310

B. Saran ………………………………………………………………

314

DAFTAR PUSTAKA

 

xviii
 
xviii