PENGEMBANGAN MULTEMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK HARAPAN STABAT T.A. 2013/2014.

(1)

(2)

i

BENI SETIAWAN, Nim 508121021 Pengembangan Multemedia Interaktif Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar diesel pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Harapan Stabat, 2013

Studi ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa dan dapat dipakai untuk pelajaran individual, (2) untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada Mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel.

Jenis penelitian ini adalahpengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Brod and Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick and Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan yakni: studi literatur, perencanaan atau disain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba tersiri dari dua ahli materi sistem bahan bakar diesel, satu ahli desain pembelajaran, satu ahli media pembelajaran. Tiga siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 32 siswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan (1) uji ahli materi sistem bahan bakar diesel pada kualitas sangat baik (93,83%), (2) uji ahli diesain pembelajaran pada kualifikasi sangat baik (88,55%),(3) uji coba ahli media pembelajaran pada kualifikasi sangat baik (94,10%), (4)uji coba perorangan pada kualifikasi sangat baik (91.43%),(5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (95,87%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (97.91%).


(3)

ii

melimpahkan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul.” Pengembangan Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Harapan Stabat Tahun Ajaran 2013/2014 ”

Penulisan proposal penelitian ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya proposal penelitian ini, penulis banyak sekali menerima dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak ternilai harganya. Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED. 3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

UNIMED.


(4)

iii

6. Bapak Drs. Selamet Riadi selaku ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. 7. Bapak Dr, R. Mursid M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah

memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Nur Basuki M.Pd Yang telah banyak memberikan masukan, saran dalam penulisan skripsi ini.

9. Teristimewa kepada keluargaku terutama kepada kedua orang tuaku Siswadi dan Alm. Saidatul Hanim Siregar yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan hingga selesai.

10.Terkasih buat Mayang Sari yang telah banyak memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

11.Teman–teman FT stambuk 2008 yang telah memberikan semangat dan dukungannya selama ini, teristimewa kepada Bagus, Henry Iskandar, Ilham atut, Hamdi, Arisandi, Akmal, Riza, Aisyah, Mandrak iboy, Anggun, yang telah menemani penulis selama perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi, dan kepada tim mekanik yang berada di Sardana Indar Berlian Motor Sumut serta teman – teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Mei 2013 Beni Setiawan NIM. 508121021


(5)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penlitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Pembelajaran ... 11

2. Multimedia Interaktif ... 23

3. Pembelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ... 35

4. Prosedur Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ... 36

B. Kerangka Berfikir ... 39

C. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENILITIAN ... 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42


(6)

v

C. Metode Penelitian ... 42

D. Tahap Uji Coba Produk ... 46

E. Subjek Uji Coba ... 46

F. Pelaksanaan Uji Coba ... 47

G. Jenis Data ... 48

H. Instrumen Pengumpulan Data ... 49

I. Teknik Analisi Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 56

1. Deskripsi Produk Awal ... 56

2. Deskripsi Data Hasil uji Coba ... 61

a. Data Hasil uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, Ahli Desain Pembelajaran dan Ahli Media. ... 61

b. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 74

c. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil ... 77

d. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan... 80

3. Analisis Data ... 82

a. Analisis I; Analisis Data Hasil Evaluasi Produk Awal ... 82

b. Analisis II; Analisi Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 88

c. Analisis III; Analisis Data hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba kelompok kecil ... 89

d. Analisis IV; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan ... 88

4. Revisi Produk ... 89

a. Revisi Pertama ... 89

b. Revisi kedua ... 91

c. Revisi ketiga ... 92


(7)

vi

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Implikasi ... 95

C. Saran ... 97


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel3.1: Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi Pembelajaran.

Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran ... 50

Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi ... 51

Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan Kualitas Teknis/Tampilan ... 52

Tabel 3. 4: Kriteria Penilaian ... 53

Tablel4.1: Data Analisis Kebutuhan ... 57

Tabel 4.2: Skor Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 62

Tabel4.3: Skor Penilaian Ahli Materi Teantang Kualitas Strategi Pembelajaran ... 62

Tabel4.4: Skor Penilaian Ahli Materi Tentang Sistem Penyampaian ... 63

Tabel4.5: Tingkat Kecendrungan Panilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 64

Tabel4.6: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Strategi Pembelajaran ... 64

Tabel4.7: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 64

Tabel4.8: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran ... 65

Tabel4.9: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desaian Pembelajaran tentang Aspek Kualitas ... 66

Tabel4.10: Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentanag Aspek Kualitas Desain Informasi ... 67

Tabel4.11: Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi ... 67


(9)

viii

Tabel4.12: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Desain Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Presentase ... 68 Tabel4.13: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran ... 69 Tabel4.14: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Informasi ... 69 Tabel4.15: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 69 Tabel4.16: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 70 Tabel4.17: Ikhtiar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif

Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 70 Tabel4.18: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media

Pada Aspek Pemograman ... 71 Tabel4.19: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media

Pada Aspek Kualitas Teknis ... 72 Tabel4.20: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Media Pembelajaran

Terhadap Kualitas Pemograman ... 73 Tabel4.21: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Media Pembelajaran

Terhadap Kualitas Teknik ... 73 Tabel4.22: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif

Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh Ahli Media


(10)

ix

Tabel 4.23: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan Tentang

Materi Pembelajaran ... 74 Tabel4.24: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan Tentang

Aspek Kualitas ... 75 Tabel4.25: Tingkat Kecendrunganb Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan

Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan ... 76 Tabel4.26: Tingkat Kecendrunganb Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan

Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan ... 76 Tabel4.27: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Kelompok Kecil Tentang

Aspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 77 Tabel4.28: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Kelompok Kecil Tentang

Aspek Kualitas Teknik atau Tampilan ... 78 Tabel4.29: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan

Bakar Diesel Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 78 Tabel4.30: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan


(11)

x

Tabel4.31: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba

Kelompok Kecil ... 79 Tabel4.32: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangn Tentang

Aspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 80 Tabel4.33: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan Tentang

Aspek Kualitas Teknik atau Tampilan ... 81 Tabel4.34: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan

Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 81 Tabel4.35: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan

Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 82 Tabel4.36: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh

Ahli Materi ... 83 Tabel4.37: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh

Ahli Media ... 85 Tabel4.38: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada


(12)

xi

Tabel 4.39: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 88

Tabel 4.40: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 88

Tabel4.41: Data Hasil Revisi Pada Topik Oleh Ahli Materi ... 90

Tabel4.42: Data Hasil Revisi Oleh Ahli Materi ... 90

Tabel4.43: Data Hasil Revisi Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 91


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Posisi Media Dalam Sistem Pembelajaran ... 18

Gambar 2.2.: Skema Proses Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran ... 37

Gambar 2.3 : Kerangka Berfikir Penelitian ... 40

Gambar 3.1 : Bagan Prosedur Pengembangan Multimedia Interaktif ... 45

Gambar 4.1 : Tahap Uji Coba Produk Pengembangan ... 60

Gambar 4.2 : Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli Materi ... 84


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3. Angket Ahli Materi

Lampiran 4 Angket Ahli Disain Pembelajaran Lampiran 5 Angkat Ahli Media Pembelajaran Lampiran 6 Angkat Siswa


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan proses pembelajaran, maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pempelajaran di kelas. Pendidikan memilki peranan penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bagi manusia, pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu mengarahkan, mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Sekolah Menegah Kejuruan adalah salah satu jenis lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu alternatif sekolah lanjutan selain Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) bagi peserta didik yang ingin mendapat keahlian dalam suatu bidang tertentu. Sekolah Menegah Kejuruan dibangun atau didirikan untuk menciptakan lulusan agar siap kerja sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Bab I Ayat 1 Pasal 3, bahwa


(16)

mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu” (Kurikulum SMK:2006). Berdasarkan pernyataan tersebut jelas bahwa sekolah menengah kejuruan memfokuskan pada suau program keahlian atau program pendidikan tertentu.

Pembaharuan sistem pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, relevansi pendidikan, dan perubahan kurikulum mutlak diperlukan agar perkembangan pendidikan dapat mengikuti perkembangan jaman. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang berorientasi pada serangkaian pengalaman belajar yang harus dicapai oleh peserta didik. Pada kurikulum KTSP peserta didik diharapakan mampu mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan.

Mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel adalah salah satu materi yang terdapat dalam kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Harapan Stabat yang didalamnya terdapat kompetensi dasar yaitu Memelihara Sistem Bahan Bakar Diesel.. Dalam dunia industri otomotif Memlihara Sistem Bahan Bakar Diesel merupakan satu rangkaian yang rutin diperiksa kondisinya untuk menjaga performa mesin tetap didalam kondisi yang optimal. Mata pelajaran ini menjadi penting untuk dipelajari dikarenakan Memelihara Sistem Bahan Bakar Diesel merupakan bekal utama siswa untuk dapat masuk dalam dunia industri -industriotomotif.

Berdasarkan pengamatan selama Praktek Pengalaman Lapangan dan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas XI di SMK Harapan Stabat nampak para siswa kurang termotivasi dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel. Disamping itu diperoleh data bahwa


(17)

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yangmenunjukkan dalam tiga kelas bahwa hampir 26% dari siswa kelas XI tidak mampu mencapai nilai ketuntasan belajar minimal 75. Suatu kelas disebut tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat minimal 85% siswa yang mencapai nilai sesuai kriteria ketuntasan. Sedangkan dari hasil persentase didapat bahwa hanya 74% saja siswa yang mampu mencapai nilai sesuai dengan kriteria. Alasan ini menguatkan mengapa penelitian ini di lakukan di SMK Harapan Stabat. Berdasarkan observasi di SMK Harapan Stabat proses belajar mengajar pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel masih sepenuhnya dengan bimbingan guru, misalnya : guru menjelaskan tahap demi tahap proses Sistem Bahan Bakar Diesel, bila tidak dibimbinng oleh guru siswa sering kali tidak melakukan semua tahapan proses yang dibutuhkan atau salah dalam mememlihara sistem bahan bakar diesel, kecuali bagi mereka yang dapat dengan cepat memahami.

Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar tidak mampu menarik perhatian siswa, dengan metode ini guru cenderung tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Media bantu yang digunakan guru selama pembelajaran hanya berbatas padaa text book atau power point dan tidak mampu menarik perhatian siswa. Sedangkan untuk pembelajaran produktif sendiri media yang layak dan memenuhi untuk dapat menghantarkan materi adalah yang mengandung unsur gerak sehingga proses belajar dapat diperhatikan dengan baik. Kurangnya motivasi dan perhatian siswa serta rendahnya prestasi belajar tersebut menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan terganggunya informasi yang


(18)

seharusnya diterima oleh siswa. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran yang dipelajari merupakan persiapan mengikuti mata diklat berikutnya. Keberhasilan peserta didik menempuh setiap bidang mata pelajaran merupakan bekal mewujudkan keahlian yang dimilikinya. Pemahaman akan kompetensi sistem bahan bakar diesel menjadi hal yang perlu diperhatikan guna tercapai keberhasilan tujuan pembelajaran, tidak hanya pada hasil belajar saja. Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan peserta didik memahami isi, maksud dan pesan yang diberikan oleh mata pelajaran tersebut.

Jelas dikatakan di atas bahwa kesiapan perangkat pembelajaran baik pembelajaran adaptif maupun produktif harus benar-benar dilakukan oleh guru sehingga peserta didik akan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik dalam proses belajar dibantu oleh seorang guru, tugas guru ialah membantu, membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuannya tersebut guru menggunakan metedologi pengajaran dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa, sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar guru dapat menggunakan model atau metode pembelajaran dan media bantu, media bantu dapat berupa model, buku teks, film transparansi, kaset video, media berbasis komputer dan lainnya.

Di dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran efektif maka diperlukan suatu media yang sesuai dengan karakter peserta didik, mata pelajaran yang disampaikan, suasana dan prasarana penunjang. Dengan perangkat pembelajaran yang baik akan menuntun siswa untuk dapat meningkatkan hasil


(19)

belajar dengan baik. Untuk itu pada kompetensi sistem bahan bakar diesel diperlukan pembelajaran yang menarik dan memudahkan peserta didik untuk memahami proses sistem bahan bakar diesel.

Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi ajar. Media sangat diperlukan dalam pembelajaran sebagai alat penyampaian informasi dan pesan dari guru kepada siswa. Pembelajaran yang baik dan berlangsung lancar memerlukan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi kelas. Pada mata pelajaran sistem bahan bakar diesel merupakan pembelajaran produktif atau praktik sehingga membutuhkan media yang mengandung unsur gerak. Oleh karena itu, pembelajaran Multimedia Interaktif merupakan salah satu media yang sesuai untuk menampilkan tahap-tahap dalam proses sistem bahan bakar diesel yang disesuaikan dengan materi pembelajaraan secara detail dan terperinci.

Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna mendukung proses belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media belajar sebagai sarana pendukung, selain tranformasi belajar secara konvensional atau tatap muka (ceramah) di dalam kelas. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Penggunaan alat bantu, bahan belajar yang abstrak bisa dikongkritkan dan membuat suasana belajar yang tidak menarik menjadi menarik. Banyak alat bantu atau media belajar diciptakan untuk belajar mandiri saat ini, namun untuk mencari suatu pilihan atau solusi alat


(20)

bantu yang benar-benar baik agar proses belajar menjadi efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan yang perlu dicari solusinya. Alat bantu atau media untuk belajar mandiri pada era kemajuan teknologi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibutuhkan untuk menciptakan kualitas manusia yang tidak hanya bergantung melalui transfer ilmu secara verbal, baik yang dilakukan oleh sekolah maupun perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan nonformal pada saat ini.

Alat bantu atau media pembelajaran dibuat dan dapat digunakan sesuai dengan subyek dan urgensi dari mata pelajaran. Subyek mata pelajaran yang cenderung bersifat hafalan atau teoritis dalam pentransferannya mungkin cukup hanya dengan memakai buku panduan. Lain halnya dengan pembelajaran yang cenderung ke arah aplikatif atau praktek yang membutuhkan informasi tambahan. Dalam pelajaran praktek, dalam memvisualkan suatu bahan ajar terkadang mengalami hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan peralatan, alat, bahan, biaya dan sebagainya di mana proses penyampaian informasi atau transfer ilmu tidak cukup hanya dengan penyampaian secara verbal (ceramah).

Kaitannya dengan guru, terkadang guru sebagai penyampai informasi kepada siswa kurang bisa menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif. Dengan pemakaian sistem Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ini juga diharapkan dapat membantu disaat guru tidak bisa hadir untuk menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya. Multimedia Interaktif ini dapat mengurangi suasana yang statis dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif dan menyenangkan. Selain hal-hal yang disampaikan di atas, kegunaan lain dari


(21)

penggunaan alat bantu pembelajaran yang beragam akan dapat menciptakan variasi belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan terhadap siswa. Berkaitan dengan dibutuhkannya alat bantu atau media pembelajaran dalam usaha menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menarik, interaktif dan efektif, maka penulis melakukan penelitian dibidang pendidikan berupa Multimedia Interaktif Untuk Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel bagi Siswa. Sebagai perbandingan, bahwa di negara-negara maju ilmu komputer sudah memasuki segala bidang kegiatan yang dilakukan masyarakat baik dalam bidang bisnis, pengobatan, militer, pendidikan dan sebagainya. Bagi bangsa Indonesia komputer bukan suatu hal yang baru, terkadang orang menafsirkan untuk berinteraksi dengan komputer memerlukan IQ yang tinggi dan harus ahli dalam matematika. Semua anggapan itu tidak benar, memang banyak komputer digunakan orang untuk pemecahan persoalan matematika yang cukup rumit, tetapi janganlah dilupakan bahwa komputer itu bukanlah semata-mata diciptakan untuk memecahkan persoalan matematika saja.

Banyak masalah lain yang bisa dikerjakan dengan bantuan komputer, seperti pendidikan misalnya. Penggunaan komputer sebagai alat bantu pendidikan dewasa ini sangat memungkinkan mengingat komputer bukan merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan.

Manfaat Pembelajaran Multimedia Interaktif ini diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien. Selain itu dengan adanya Pembelajaran Multimedia Interaktif ini, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa karena selama ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah adalah metode tatap muka (ceramah).


(22)

Bertolak dari latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Sistem Bahan Bakar Diesel Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Siswa Kelas XI SMK Harapan Stabat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1) Kurangnya perhatian dan konsentrasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel. Data rerata yang didapat menunjukkan 9 siswa (25%) tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.

2) Penggunaan media pembelajaran yang masih berbatas pada modul dan power point sehingga peserta didik kurang aktif. Kurang aktifnya peserta didik ini dikarenakan modul dan power point tidak mampu menampilkan gambar tiga dimensi yang dapat memperjelas sebuah proses pembealajaran. Maka dibutuhkan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel.

3) Di SMK Harapan Stabat belum terdapat media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel. Media pembelajaran berupa Multimedia Interaktif dapat memvisualisasikan teori maupun praktik dalam Memelihara Sistem Bahan Bakar Diesel sehingga baik apabila diterapkan dalam proses pembelajaran.


(23)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah didapat konsep media yang sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam proses penggunaannya yaitu dengan menggunakan Multimedia Intraktif. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan hanya dibatasi pada masalah pembuatan dan kelayakan media pembelajaran untuk kompetensi Sistem Bahan Bakar Diesel. Penelitian dan pengembangan media ini dibatasi pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Harapa Stabat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan Multimedia Interaktif pada pembelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel di SMK Harapan Stabat?

2. Bagaimana kelayakan Media Interaktif untuk pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel dilihat dari hasil pengujian pada peserta didik?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah :

1. Membuat pengembangan Multimedia Interaktif untuk pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel dengan menggunakan media pembelajaran yang layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran (berfungsi sebagaimana mestinya) sebagai sumber belajar.

2. Mengetahui kelayakan Media Interaktif pembelajaran untuk mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel di SMK Harapan Stabat sehingga


(24)

layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran (berfungsi sebagaimana mestinya) sebagai sumber belajar.

F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat mempermudah siswa dalam menyerap pelajaran khusunya Sistem Bahan Bakar Diesel dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang penggunaan media.

2. Secara Praktis

a) Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar karena kemudahan yang didapat dalam mempelajari materi mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel untuk siswa SMK Harapan Stabat.

b) Sebagai alat bantu mengajar mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel di SMK Harapan Stabat.

c) Merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan Multimedia pembelajaran.

3. Bagi peneliti

a) Mengetahui bagaimana prosedur pengembangan Multimedia Interaktif, pembelajaran Sistem bahan Bakar Diesel.

b) Dapat menjadi media mengajar bagi peneliti apabila kelak menjadi tenaga pengajar.


(25)

A.Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif pada mata Pelajaran sistem bahan bakar diesel yang dikembangkan menunjukkan bahwa; (1) kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 95,00%, (2) kualitas strategi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 94,00%, (3) kualitas sistem pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 92,50%. Dengan demikian media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran sistem bahan bakar diesel yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa program dan macromedia Flash Professional 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

2) Hasil validitas dari ahli desain pembelajaran terhadap media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran bahan bakar diesel yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 menunjukkan bahwa: (1) kualitas desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 87,50%, (2) kualitas desain informasi dinilai sangat baik dengan presentase rata-rata sebesar 87,50%, (3) kualitas desain interaksi dinilai baik dengan presentase rata-rata


(26)

disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran bahan bakar diesel yang dikembangakan termasuk dalam kriteria sangat baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3) Hasil validitas dari ahli media pembelajaran terhadap media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran bahan bakar diesel yang dikembengkan dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 menunjukkan bahwa: (1) program dinilai sangat baik dengan presentase rata-rata sebesar 93,33%, (2) kualitas teknis/tampilandinilai sangat baik dengan presentase rata-rata sebesar 92,70%. Dengan demikian media pembelajaran interaktif yang dikembangkan secara keseluruhan termasuk dalam kriteria sangat baik.

4) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dengan beberapa dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 93,39% dan kualitas teknik tampilan sebesar 89,52% 5) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba kelompok

kecil dinyatakan bahwa media pembelajaran interktif yang dikembangkan dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan


(27)

6) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan presentase rata-rata 97,58% dan kualitas teknis tampilan sebesar 97,95% 7) Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak digunakan sebagai

media pembelajaran sistem bahan bakar diesel untuk siswa SMK Harapan Stabat karena memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai median skala likert.

B.Implikasi

Upaya meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa mata pelajaran bahan bakar diesel, Guru memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada siswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah melalui menggunakan media pembelajaran khusus media pembelaran interaktif yang telah dikemas dalam bentuk CD didukung dengan sarana dan prasaran yang disediakan di sekolah. Kerja sama yang baik dengan ,melibatkan guru sebagai prasarana eduktif, siswa sebagai pembelajar, administrasi, pegawai sebagai pelayan dan penyedia fasilitasi, secara tidak memiliki peran, fungsi dan tugas yang berbeda dengan tujuan yang sama yakni upaya bagaimana meningkatkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.


(28)

dibanding media pembelajran dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini di gunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang di maksud adalah sebagai berikut: (1) media pembelajaran interaktif berbasis mata pelajaran sistem bahan bakar diesel akan memudahkan dalam proses pembelajaran , dimana media pembelajaran interaktif ini dilengkapi dengan gambar, gambar animasi dan video tutorial yang nyata sehingga mempermudah dan meningkatkan daya hayal siswa dalam proses belajar khususnya materi Sistem Bahan Bakar Diesel, (2) media pembelajaran interaktif ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi Guru dimana media pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga dampak pada efektif proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru penyampaian materi pelajaran sistem bahan bakar diesel dan pelajaran lain dengan pertimbangan di mana siswa memiliki karakteristik dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula, (3) penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila penerapan media pembelajaran interktif secara maksimal pula, (4) dengan menggunakan media pembelajran interaktif berbasis komputer siswa siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi pelajaran


(29)

dengan melihat gambar animasi dan video yang telah disediakan, sehigga siswa dapat belajar dengan lebih efektif. (5) dari hasil penilaian menunjukan bahwa hasil belajara mata pelajaran sistem bahan bakar diesel siswa yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media interaktif terdapat perbedaan.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta inplikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

a. Media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada mata pelajaran sistem bahan bakar diesel memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer di SMK Harapan Stabat di tambah sesuai jumlah siswa di kelas.

b. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu proses penyampaian pembelajaran khususnya untuk materi sistem bahan bakar diesel maka dari itu keberadaan guru sangat diperlukan sebagai fasilitator dan mahasiswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran mata pelajaran sistem bahan bakar diesel.

c. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata pelajaran sistem bahan bakar diesel masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif berbasis komputer mulai saat ini sudah harus


(30)

d. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengembangan yang terdiri dari ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yg profesional, ahli media, didukung dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana prasarana dalam produksi media yang memadai.

e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana penelitian, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Astra Internasional Tbk,. (2000). Basic Mechanic Training I. Jakarta : Toyota Astra Motor.

Ahmad Rohani. H.M dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Alessi, S.M. & Trollip, S.R. 2001. Multimedia for learning: methods and development. 3nd ed. USA: Pearson Education.

Arif S Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Dick, W. danCary, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of

America: Scott Foresman and Company.

Ginanjar Anton.2010, “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata

Kuliah Pemindah Tanah MekanikProgram Pendidikan Teknik Sipil/

Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencanaan Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Kebijakan Dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

_________. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.


(32)

Cipta.

Soetomo. 2003. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar.Surabaya: Usaha Nasional

Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Tindakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Suryo Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT. Rieneka Cipta.

Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta : Pustekkom Dikbud.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian. Winarno Surakhmad. (1996). Pengantar Interaksi Mengajar_Belajar (Dasar dan

Teknik Metodologi Mengajar). Bandung: Tarsito. Wingkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. Semarang: UNNES.

Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI. Fiskha Ayu Ningrum 2012, “ Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk

Siswa Kelas X Pada Kompetensi Mengelolah Soup Kontinental Program Studi Pendidikan Teknik Boga Busana Universitas Negeri Yogyakarta.


(1)

presentase rata-rata sebesar 91,39% dan kualitas teknik tampilan sebesar 95,87% .

6) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan presentase rata-rata 97,58% dan kualitas teknis tampilan sebesar 97,95% 7) Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak digunakan sebagai

media pembelajaran sistem bahan bakar diesel untuk siswa SMK Harapan Stabat karena memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai median skala likert.

B.Implikasi

Upaya meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa mata pelajaran bahan bakar diesel, Guru memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada siswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah melalui menggunakan media pembelajaran khusus media pembelaran interaktif yang telah dikemas dalam bentuk CD didukung dengan sarana dan prasaran yang disediakan di sekolah. Kerja sama yang baik dengan ,melibatkan guru sebagai prasarana eduktif, siswa sebagai pembelajar, administrasi, pegawai sebagai pelayan dan penyedia fasilitasi, secara tidak memiliki peran, fungsi dan tugas yang berbeda dengan tujuan yang sama yakni upaya bagaimana meningkatkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.


(2)

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dibanding media pembelajran dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini di gunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang di maksud adalah sebagai berikut: (1) media pembelajaran interaktif berbasis mata pelajaran sistem bahan bakar diesel akan memudahkan dalam proses pembelajaran , dimana media pembelajaran interaktif ini dilengkapi dengan gambar, gambar animasi dan video tutorial yang nyata sehingga mempermudah dan meningkatkan daya hayal siswa dalam proses belajar khususnya materi Sistem Bahan Bakar Diesel, (2) media pembelajaran interaktif ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi Guru dimana media pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga dampak pada efektif proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru penyampaian materi pelajaran sistem bahan bakar diesel dan pelajaran lain dengan pertimbangan di mana siswa memiliki karakteristik dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula, (3) penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila penerapan media pembelajaran interktif secara maksimal pula, (4) dengan menggunakan media pembelajran interaktif berbasis komputer siswa siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi pelajaran


(3)

dalam bahan bakar diesel yang diberikan. Pada saat siswa mengalami masalah dalam mendalami materi, siswa dapat mendalami materi dengan jelas dan mudah dengan melihat gambar animasi dan video yang telah disediakan, sehigga siswa dapat belajar dengan lebih efektif. (5) dari hasil penilaian menunjukan bahwa hasil belajara mata pelajaran sistem bahan bakar diesel siswa yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media interaktif terdapat perbedaan.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta inplikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

a. Media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada mata pelajaran sistem bahan bakar diesel memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer di SMK Harapan Stabat di tambah sesuai jumlah siswa di kelas.

b. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu proses penyampaian pembelajaran khususnya untuk materi sistem bahan bakar diesel maka dari itu keberadaan guru sangat diperlukan sebagai fasilitator dan mahasiswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran mata pelajaran sistem bahan bakar diesel.

c. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata pelajaran sistem bahan bakar diesel masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif berbasis komputer mulai saat ini sudah harus


(4)

digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif mampu memberikan umpan balik yang lebih baik bagi siswa

d. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengembangan yang terdiri dari ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yg profesional, ahli media, didukung dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana prasarana dalam produksi media yang memadai.

e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana penelitian, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(5)

99

DAFTAR PUSTAKA

Astra Internasional Tbk,. (2000). Basic Mechanic Training I. Jakarta : Toyota Astra Motor.

Ahmad Rohani. H.M dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Alessi, S.M. & Trollip, S.R. 2001. Multimedia for learning: methods and development. 3nd ed. USA: Pearson Education.

Arif S Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Dick, W. danCary, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of

America: Scott Foresman and Company.

Ginanjar Anton.2010, “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata

Kuliah Pemindah Tanah Mekanik Program Pendidikan Teknik Sipil/

Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencanaan Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Kebijakan Dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

_________. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.


(6)

100

Cipta.

Soetomo. 2003. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar.Surabaya: Usaha Nasional

Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Tindakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Suryo Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT. Rieneka Cipta.

Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta : Pustekkom Dikbud.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian. Winarno Surakhmad. (1996). Pengantar Interaksi Mengajar_Belajar (Dasar dan

Teknik Metodologi Mengajar). Bandung: Tarsito. Wingkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. Semarang: UNNES.

Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI. Fiskha Ayu Ningrum 2012, “ Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk

Siswa Kelas X Pada Kompetensi Mengelolah Soup Kontinental Program Studi Pendidikan Teknik Boga Busana Universitas Negeri Yogyakarta.