PEMAHAMAN GURU FISIKA SMA SE-KOTA MADYA MEDAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN STANDAR EVALUASI PENDIDIKAN.

PEMAHAMAN GURU FISIKA SMA SE-KOTA MADYA MEDAN
DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN STANDAR
EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh :

Rahmansyah
NIM.408321044
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2 0 12


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan nikmatNya kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pemahaman Guru Fisika SMA Se Kota Madya Medan
Dalam Mengimplementasika Standar Evaluasi Pendidikan”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Alkhafi Maas Siregar, M.si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak persiapan sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si,, Drs. Pintor Simamora, M.Si, dan
Ibu Dra. Eva Marlina Ginting, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Rita Juliani,
S.Si.M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, demikian juga kepada Bapak
Kepala Sekolah SMA Di Kota Medan, yang telah membantu penulis sewaktu

melaksanakan penelitian. Teristimewa juga disampaikan kepada orang tua penulis
Ayahanda Sunardi dan Ibunda tercinta Suartik yang memberikan kasih sayangnya,
dukungan, bimbingan, dan yang selalu berdoa serta menyediakan dana buat
penulis dalam menyelesaikan studi, buat abang dan kakak yang paling kusayangi
dan buat semua keluarga yang mendukungku. Sahabat-sahabat yang selalu
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini OneKozE (Ade, Ardhi, Eko,
Wahyu, Nirwan), Genk Nero (Farida, Rina, Pita, Young, Iwan, Irfan, Andre, Erni,
Cahya), Team Skripsi (Risdo, Rhendi, Candra, Arini, Bobi, Febri)

Special

someone Adik (Iyoet), yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan buat
hidup jadi lebih hidup. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
mahasiswa UNIMED khususnya mahasiswa Fisika Ext’08 UNIMED yang

mungkin namanya tidak penulis sebutkan satu persatu serta seluruh pihak yang
turut membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis
mengucapkan terimakasih,

semoga

Allah SWT

senantiasa

memberikan

nikmatNya, dan hidayahNya kepada kita semua.

Medan, Agustus 2012
Penulis,

Rahmansyah
NIM. 408321044


i

ABSTRAK
Rahmansyah, 408321044, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pemahaman Guru Fisika SMA SeKota Madya
Medan Dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi standar evaluasi di SMA
di Kota Medan dan mengukur evaluasi yang ada di sekolah tersebut serta
memberikan tentang isi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, Sampel Sumber Data dipilih Secara
Stratified Purposive Sampling.yang sampelnya di ambil dari akreditas sekolah,
kualifikasi guru, dan lama mengajar. penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angket yang disebarkan kepada guru-guru bidang studi fisika di
SMA Se Kota Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua butir-butir standar evaluasi
diterapkan di sekolah tersebut. Untuk Angket Wakil Kepala Sekolah
Persentasenya rata-rata dari enam wakasek adalah 71,70%. Untuk angket Guru
Bidang Studi Fisika Persentase rata-rata dari enam guru fisika adalah 73,16%.
Dan Untuk Angket Siswa Persentase rata-rata dari enam kelas siswa adalah

27,83%. Dan ini masih jauh di bawah yang di harapkan yaitu 80% 100%.Berdasarkan data di atas, para guru yang ada di sekolah tersebut perlu
ditingkatkan pemahaman tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

iv

DAFTAR ISI
Abstrak

i

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iv

Daftar Tabel


vi

Daftar Lampiran

vii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan Masalah


4

1.4. Rumusan Masalah

4

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

4

1.7. Definisi Operasional

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


6

2.1. Kerangka Teoritis

6

2.1.1. Pengertian Evaluasi

6

2.1.1.1. Defenisi Evaluasi

6

2.1.1.2. Tujuan Evaluasi Pendidikan

6

2.1.1.3. Fungsi Evaluasi Pendidikan


7

2.2.1. Standar Nasional Pendidikan

8

2.2.2. Standar penilaian Pendidikan

10

2.2.2.1. Landasan Filosafis dan Yuridis Standar penilaian

10

2.3.1. Badan Standar nasional Pendidikan

12

2.3.1.1. Standar Penilaian Menurut BSNP


14

2.3.1.2. Prinsip Penilaian Menurut BSNP

15

2.3.1.3. Pedoman Penilaian Oleh Pendidik

16

2.3.1.4. Standar Penilaian Oleh Satuan Pendidik

20

2.3.1.5. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Menurt BSNP

21

iv


2.3.1.5.1. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

22

2.3.1.5.2. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik

23

2.3.1.5.3. Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidik

25

2.3.1.5.4. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah

29

2.3.2. Teknik penilaian Oleh BSNP

30

2.4.1. Evaluasi

32

2.4.1.1. Evaluasi Pengolaan

32

2.4.1.2. Evaluasi Pembelajaran

34

2.5. Pendekatan Penilaian

37

2.6. Syarat-syarat Pembuatan Instrumen Penilaian

39

2.7. Penjelasan Tentang UUD 14 Tahun 2005

43

BAB III METODE PENELITIAN

47

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

47

3.2. Sampel Sumber Data

47

3.3. Instrumen Penelitian

47

3.3.1. Angket

47

3.3.2. Wawancara

47

3.3.3. Obsevasi

48

3.3.4. Dokumentasi

48

3.4. Jenis dan Desain Penelitian

48

3.5. Teknik Pengumpulan Data

48

3.6. Teknik Analisis Data

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

50

4.1 Hasil Penelitian

50

4.2 Pembahasan

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

59

5.1 Kesimpulan

59

5.2 Saran

59

iv

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

60

iv

DAFTAR TABEL
Halaman
31

Tabel 3.2.

Interpretasi jawaban Angket untuk pemahaman

Tabel 3.3.

Interpretasi jawaban angket untuk implementasi

32

Tabel 4.1

Daftar sekolah dan jumlah guru fisika

42

Tabel 4.2

Persentase Angket Untuk Wakasek

43

Tabel 4.3

Persentase Angket Untuk Guru Fisika

45

Tabel 4.4

Persentase Angket Untuk Siswa

47

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi sekolah merekam perjalan sekolah yang berkembang
sejalan dengan banyaknya program yang dijalankan. Namun yang terjadi saat ini,
proses berjalan tidak sebagaimana yang diharapkan.
Banyak sekolah melaksanakan program peningaktan mutu, namun belum
disertai dengan melaksanakan pengukuran dan membangun sistem data yang
merekam perkembangan. Pimpinan sekolah biasanya dapat menjelaskan
keseluruhan proses, namun data pendukung yang tertulis selalu lebih sederhana
daripada apa yang sekolah kerjakan.
Instrumen pengukuran yang ada biasanya berupa perangkat pengukuran
kinerja belajar siswa. Perangkat penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan baik yang muncul dari hasil evaluasi diri, maupun dari hasil
penilaian pihak lain berlum terstruktur secara sistematis. Sulit mendapatkan model
pada sekolah terbaik hasil supervisi yang lengkap.
Apabila kunci utama dalam penerapan standar adalah menentukan kriteria
dan mengukur proses dan output maka sewajarnya sekolah menghimpun data
yang terdokumentasikan. Profil input siswa dan keberhasilan sebelumnya yang
sekolah wujudkan, peta posisi terhadap keberhasilan sekolah lain merupakan
landasan penetapan mutu yang dicita-citakan. Oleh karenanya hasil evaluasi yang
akurat sangat diperlukan dalam merumuskan target.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi 8 ruang lingkup pendidikan,
yaitu standar sisi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar evaluasi atau penilaian pendidikan.Kedelapan
ruang lingkup pendidikan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan,

2

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu.
Apabila ditinjau lebih dekat, kita akan memahami bahwa Standar
Penilaian Pendidikan berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Pada Peraturan Pemerintah tersebut
diamanatkan tiga jenis penilaian yaitu; (1) penilaian oleh pendidik dilakukan
secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
pembelajaran, (2) penilaian oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran sesuai programnya
sebagai bentuk transparansi, profesional, dan akuntabel lembaga, (3) penilaian
oleh pemerintah bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu. penilaian oleh pemerintah, dalam pelaksanaannya
diserahkan kepada bsnp. hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk pemetaan mutu program, dasar seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik, pembinaan, dan
pemberian bantuan kepada pihak sekolah dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan
Evaluasi sebagai salah satu standar pendidikan nasional, jelas terasa
berbeda di setiap tingkat pendidikan. Tentu saja, terdapat beberapa factor yang
mempengaruhinya. Yang dimaksud evaluasi itu sendiri, bukan sekadar membahas
yang berkaitan dengan hasil belajar siswa saja. Jika bicara lebih luas lagi,
sebaiknya pendidik diharapkan dapat mencari tahu bagaimana seorang siswa bisa
memiliki prestasi.
Jika ditilik lebih dalam masih banyak sekolah yang belum menerapkan
standar evaluasi pendidikan sesuai dengan BSNP. Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan di Sekolah selama ini dirasakan belum memberikan distribusi yang
cukup untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan oleh sistem
evaluasi yang digunakan belum tepat atau pelaksanaan evaluasi belum seperti
yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan inovasi terhadap sistem evaluasi

3

pendidikan ke arah yang lebih baik, agar dapat mengukur semua kemampuan
yang dimiliki oleh peserta didik tanpa hanya mengukur ranah kognitifnya saja.
Definisi yang pertama dikembangkan oleh Raplh Tyler (1950), ahli ini
mengatakan bahwa
“Evaluasi

merupakan

sebuah

proses

pengumpulan

data

untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi
yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan
Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan
sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan”. (Dr. Suharsimi Arikunto. 1995: 3)
Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas guru
adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian,
guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya,
yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur
apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan
guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa guru fisika
di Sekolah Menengah Atas (SMA), bahwa guru tidak memahami secara
keseluruhan dari evaluasi. Dan berdasarkan latar belakang masalah di atas, hal
yang perlu diteliti adalah sejauh mana pengetahuan guru tehadap standar evaluasi
pendidikan dan penerapannya di sekolah. Dan kemampuan guru yang berbeda
terhadap standar evaluasi pendidikan. Maka dari uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:


Pemahaman

Guru

Fisika

Se-Kota

Madya

Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan ”

Medan

Dalam

4

1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini adalah.
1. Rendahnya pemahaman guru tentang standar evaluasi pendidikan.
2. Guru

belum

sepenuhnya

mengimplementasikan

standar

evaluasi

pendidikan.
1.3 Batasan Masalah
Masalah pada penelitian ini di batasi hanya pada Tingkat “ Pemahaman
Guru Fisika SMA di Kota Madya Medan dalam mengimplementasikan Standar
Evaluasi Pendidikan”.
1.4 Perumusan Masalah
Penulis membuat suatu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Tingkat pemahaman Guru Fisika terhadap Standar Evaluasi
Pendidikan.
2. Apakah

Guru

Fisika

SMA

Se

kota

Madya

Medan

Sudah

Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat
pemahaman

Guru

fisika

SMA

se-kota

madya

Medan

dalam

mengimplementasikan standar evaluasi pendidikan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1) Sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan di Kota Madya Medan
untuk mengambil

kebijakan dalam pelaksanaan Standar Evaluasi

Pendidikan.
2) Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada
seluruh komponen masyarakat pendidik dalam mensukseskan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) Khususnya Standar Evaluasi Pendidikan.

5

1.7 Defenisi Oprasional
Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan penelitian, maka berikut ini di
ajukan defenisi oprasional yang mengacu pada arahan penelitian, antara lain:
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Standar evaluasi pendidikan: adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosda Karya:
Bandung
Daryanto, H. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Hamalik, Umar. 2008.Pendidikan Guru (Berdasarkan Pendekatan
Kopetensi). Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi, H. M. 2009. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya.
Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: P.T
Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran
Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Berorientasi

Standar

-----------------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005, tentang Standar Nasioanal Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
-----------------------------. 2003. Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
----------------------------.2005. Undang- Undang No 14 Tahun 2005
Tentang guru dan dosen. Jakarta: Depdiknas.
Wardhani, S. 2008. Standar Penilaian Pendidikan (Implikasinya Terhadap
Tugas Guru Matematika dan Sekolah). Yogyakarta: PPPPTK
Matematika

60

RIWAYAT HIDUP

Rahmansyah dilahirkan di Batang Serangan, pada tanggal 16 Juni 1990.
Ibu bernama Suartik dan ayah bernama Sunardi, dan merupakan anak kelima dari
5 bersaudara. Pada tahun 1996, Penulis masuk SDN Impres 050618 Kampung
Bamban, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, Penulis melanjutkan
sekolah di SMP Swasta Swadaya, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005
Penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Persiapan 2 Padang Tualang, dan
lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 Penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Program Ekstensi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal
28 Agustus 2012. Dan telah berhasil menyelesaikan studi nya dan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).