KESIAPAN GURU PPKN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMP SE-KOTA MEDAN YANG MENERAPKAN KURIKULUM 2013.

(1)

KESIAPAN GURU PPKn DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMP

SE-KOTA MEDAN YANG MENERAPKAN KURIKULUM 2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Maya Indah Damanik NIM. 3113111040

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Maya Indah Damanik. NIM. 3113111040. “Kesiapan Guru PPKn dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP Se-Kota Medan yang Menerapkan Kurikulum 2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru PPKn dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP se-Kota Medan yang menerapkan Kurikulum 2013 terutama kemampuan guru PPKn dalam memahami dan mendesain pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini ditentukan secara bertujuan (purposive sampling) yaitu seluruh guru PPKn yang mengajar di SMPN 1 Medan, SMPN 34 Medan, SMPN 38 Medan, SMP Swasta Budi Murni 3 Medan, SMP Swasta Laksamana Martadinata. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi yaitu pengamatan langsung di dalam kelas ketika guru mengajar dan wawancara untuk mengetahui pemahaman guru PPKn mengenai Kurikulum 2013. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan pengumpulan data selama dan setelah penelitian, interpretasi data (ditafsirkan menggunakan teori yang dikuasai), dan menyimpulkan data. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ditemukan sejumlah data bahwa secara keseluruhan guru-guru PPKn di SMP Kota Medan siap melaksanakan pendekatan saintifik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kesiapan guru-guru tersebut ditunjukkan melalui inovasi desain pembelajaran yang dihubungkan dengan langkah-langkah mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan yang diterapkan secara kreatif. Penerapan pendekatan saintifik yang dilakukan secara kreatif ditunjukkan melalui penggunaan metode diskusi dalam memecahkan masalah, pemanfaatan multimedia IT seperti media elektronik, pemutaran film, dan internet.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Kesiapan Guru PPKn dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP se-Kota

Medan yang Menerapkan Kurikulum 2013”.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang dihadapi. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik sesuai dengan waktu yang telah diberikan. Merupakan suatu kebahagiaan yang amat besar ketika penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, dengan rasa hormat dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M. Hum, selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

4. Bapak Arief Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan dan membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH., selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Penguji.

7. Bapak Drs. Liber Siagian, M. Si., selaku Dosen Penguji yang selama perkulihan selalu memberikan dukungan.

8. Ibu Sri Yunita, S. Pd., M. Pd., selaku Dosen Penguji

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang turut menempa penulis dan selalu memberikan ilmunya.

10.Bapak Syahril Harahap, S. Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Medan, Bapak Hery Lokot, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 34 Medan, Ibu Hj. Rohanim, S. Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 38 Medan, Bapak Drs. L. M. Sitohang, selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Budi Murni 3 Medan, dan Ibu Dra. Hj. Surita, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Laksamana Martadinata Medan.

11.Kepada Guru-guru PPKn yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini Ibu Hj. Rosnani Hutabarat, S. Pd., MM., Ibu Chresbina Tarigan, S. Pd., Ibu Lyzdamora, S. Pd., Ibu Fatimah Silalahi, S. Pd., Ibu Popy Wahyuni, S. Pd., Bapak Monang Sinaga, S. Pd., dan Bapak Rinaldi Karni, S. Pd.


(7)

iv

12.Bapak Joni selaku Pegawai Administrasi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

13.Teristimewa untuk Bapak tercinta Kardi Damanik dan Mamak tercinta Menti

Haloho yang tidak putus-putusnya memanjatkan doa, yang sudah mengorbankan segalanya mulai dari penulis lahir hingga di jenjang pendidikan saat ini. Tidak kenal lelah untuk mengasuh, memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

14.Abangku Sahata Maruli Tua Damanik yang selalu mendukung dan melihat perkembangan studiku, yang rela memberikan segala sesuatu yang kuinginkan.

15.Mak Tua tercinta Lastiur Haloho yang selalu bersedia mendengar seluruh keluh kesahku dan tangisku dalam perkuliahan dan Tanteku tercinta Sedianna Haloho yang selalu memberikan dukungan dan menghiburku saat aku mengeluh.

16.My Lovely Friends Melianti Lumbantobing, Rida Novalisa Siregar, Debora Estina Panjaitan, Adytia Lumbantobing, Rensus Sari Turnip, Rinaldi Sianturi, dan Mujur Silaban yang menjadi keluargaku, selalu bersama dalam senang maupun susah, saling mendukung, saling membantu. Meskipun terkadang dalam persahabatan itu ada gesekan biarlah kita saling mengasihi agar persahabatan itu menjadi berkat. Sepuluh tahun lagi kita bertemu dengan kesuksesan masing-masing.


(8)

v

17.Teman-teman seperjuangan Reguler B PPKn 2011 dan seluruh abang/kakak dan adik-adik stambuk. Terkhusus Geng Jajabi (Wahyuni Mutia Sari, Siti Syahraini Harahap, Rahmi Sarah P Tanjung, Rizki Rahmadani S, Sulistiani Sulek, Liani, Vini Yovina, Yuspita), Geng Ana (Mardiana, Ana, Rosliana) dan Geng Khacibank (Damayanti, Dessy, Benedihta, Lisnawati, Julaimah, Yuni Afni, Tabe Ida).

18.Teman-teman satu kost Kak Desima Ginting, Kak Natalina Silalahi, Juli Johana Zebua, Sinta Poibe Panjaitan, Januarti Santoso Simatupang, Maria Hutabarat, Cindy Anggraini Lingga yang selalu memberikan semangat. 19.Seluruh pihak-pihak yang tidak penulis tuliskan satu persatu, yang berada di

sekitar penulis, yang turut membantu penulis dari awal hingga akhir.

Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan belum sempurna mengingat keterbatasan penulis. Untuk itu, penulis memohon masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita dan senantiasa melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2015 Penulis

Maya Indah Damanik NIM. 3113111040


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar belakang masalah... 1

B. Identifikasi masalah... 6

C. Pembatasan masalah... 7

D. Perumusan masalah... 8

E. Tujuan penelitian... 8

F. Manfaat penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis... 10

1. Pengertian kesiapan... 10

2. Pengertian kurikulum ... 11

3. Kurikulum 2013... 14

a) Landasan kurikulum 2013... 16

b) Pendekatan Saintifik dalam proses pembelajaran ... 18

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 21

4. Mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013... 25

B. Kerangka berpikir... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

A. Metode penelitian... 31

B. Lokasi Penelitian... 31

C. Subjek Penelitian... 32

D. Teknik pengumpulan data ... 33

E. Teknik analisis data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36


(10)

vii

B. Hasil Penelitian... 37

C. Pembahasan... 65

BAB V PENUTUP... 73

A. Kesimpulan... 73

B. Saran... 74


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Langkah kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik ... 19

Tabel 2. 2 Format RPP Kurikulum 2013... 23

Tabel 2. 3 Perubahan mata pelajaran PPKn setelah Kurikulum 2013... 26

Tabel 2. 4 Muatan Pancasila dalam PPKn 2013 ... 27

Tabel 3. 1 Kisi-kisi observasi... 33

Tabel 4. 1 Hasil observasi terhadap Ibu Hj. Rosnani Hutabarat, S. Pd., MM. 37 Tabel 4. 2 Hasil observasi terhadap Ibu Chresbina Tarigan, S. Pd... 41

Tabel 4. 3 Hasil observasi terhadap Ibu Lyzdamora, S. Pd. ... 45

Tabel 4. 4 Hasil observasi terhadap Ibu Fatimah Silalahi, S. Pd. ... 49

Tabel 4. 5 Hasil observasi terhadap Ibu Popy Wahyuni, S. Pd. ... 53

Tabel 4. 6 Hasil observasi terhadap Bapak Monang Sinaga S. Pd... 57


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Lampiran 4 Nota – Tugas

Lampiran 5 Surat Penerbitan Surat Izin Penelitian Lampiran 6 Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Medan Lampiran 8 Surat Balasan dari SMP Negeri 1 Medan

Lampiran 9 Surat Balasan dari SMP Negeri 34 Medan Lampiran 10 Surat Balasan dari SMP Negeri 38 Medan

Lampiran 11 Surat Balasan dari SMP Swasta Budi Murni 3 Medan

Lampiran 12 Surat Balasan dari SMP Swasta Laksamana Martadinata Medan Lampiran 13 Surat Keterangan dari Laboratorium Jurusan PPKn

Lampiran 14 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan Lampiran 15 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Unimed Lampiran 16 Kartu Mengikuti Seminar Proposal Jurusan PPKn Lampiran 17 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 18 Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 19 Riwayat Hidup


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pasal 1 butir (1) UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Karena itu pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menjadi agen perubahan ke arah yang lebih maju.

Melihat pentingnya pendidikan tersebut, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh yaitu perubahan kurikulum. Di Indonesia, kurikulum sudah berulang diganti, dikembangkan, diperbaiki, dan diperbaharui, dengan harapan menemukan kurikulum yang efektif digunakan di Indonesia. Perubahan kurikulum dilakukan agar sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan Iptek serta meningkatkan proses pembelajaran. Di samping itu kurikulum juga harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik. Dalam hal ini, diperlukan suatu kurikulum baru yang bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi benar-benar mampu membentuk siswa yang berkarakter sejak sekolah dasar dan bermoral dalam kehidupan bermasyarakat. Kurikulum yang tidak hanya menekankan aspek kognitif dan mengungkung peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menarik dan membosankan. Karena itu


(14)

2

disusunlah Kurikulum 2013 yang menekankan keseimbangan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak di Indonesia sejak 15 Juli 2013 tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum ini ditujukan membawa harapan yang besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Apalagi dilihat dari strateginya, kurikulum ini tidak hanya mengembangkan potensi peserta didik di bidang kognitif saja tetapi lebih kepada penerapan nilai-nilai karakter. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan, dan kerampilan. Selain itu, melalui kurikulum ini, diharapkan dapat memberikan ruang gerak bagi siswa untuk berekspresi seluas-luasnya karena pembelajaran bukan lagi terpusat kepada guru tetapi terpusat kepada siswa dan siswalah yang lebih aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.

Perubahan yang terjadi berimbas pada sistem pendidikan yang turut berubah baik sebagian maupun keseluruhan. Hal ini membuat sekolah maupun guru-guru harus siap untuk mempelajari konsep kurikulum 2013. Guru dituntut agar siap dan mampu memahami Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, pendekatan yang digunakan, mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mendesain model pembelajaran yang sesuai, dan sistem penilaian. Karena salah satu keberhasilan implementasi kurikulum 2013 ditentukan kesiapan guru sebagai pelaksana kurikulum yang terlibat langsung dengan siswa dalam proses belajar mengajar.

Masalah-masalah lain juga semakin banyak setelah diterapkannya kurikulum 2013. Hal ini mengakibatkan sikap pro dan kontra dari masyarakat


(15)

3

maupun dari pihak-pihak yang berada dalam dunia akademik. Selain itu, penerapan kurikulum 2013 menimbulkan perdebatan sengit dari berbagai pihak dan kalangan terutama guru-guru yang mengajar. Dalam seminar nasional “Kesiapan Guru dalam Menghadapi Kurikulum Baru dan Problematika yang Dihadapinya” yang dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta menemukan sejumlah masalah dalam Kurikulum 2013. Masalah yang mendasar yaitu:

1. Tidak melalui riset dan evaluasi yang mendalam

2. Menitikberatkan siswa

3. Ketidaksiapan guru karena terkesan mendadak

4. Tematik lebih cocok di kelas dasar

5. Tidak memperhatikan konteks sosiologis keIndonesiaan (didownload dari http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/08/sejumlah-masalah-dalam-kurikulum-2013-549347.html, Senin, 17 Februari 2014, Pukul 19.53). Saat proses seminar berlangsung, banyak pertanyaan-pertanyaan dan kritik yang dilontarkan oleh guru-guru terhadap pemberlakuan kurikulum 2013. Sebagian beranggapan bahwa kurikulum 2013 masih sangat samar, memang ada penjelasan mengenai kurikulum tersebut namun sulit untuk dimengerti. Ditambah lagi dengan permasalahan penggabungan mata pelajaran ke dalam rumpun-rumpun (tematik) dan jumlah mata pelajaran semakin sedikit. Ada berpendapat bahwa jumlah mata pelajaran yang semakin sedikit ini akan mengakibatkan guru sulit berinovasi. Meskipun, pada dasarnya, memang benar ada pelatihan khusus yang diberikan kepada guru-guru agar mengerti pelaksanaan kurikulum dalam proses belajar mengajar.

Di samping itu, sosialisasi kurikulum 2013 dirasakan terlambat karena dilaksanakan juli 2013 tetapi disosialisasikan bulan juni 2013. Penerapan juga dinilai terburu-buru. Sekjen IGI M. Ihsan ketika dilaksanakan bedah kurikulum di Surabaya bertanya, “Apakah kurikulum ini harus diterapkan 2013?” Jawaban


(16)

4

yang didapat dari pertanyaan itu adalah “harus sekarang kalau tidak, tidak sempat 2014, kita sibuk politik. Faktanya kami membuat ini harus diterapkan 2013”.

Selain hal di atas, indikasi – indikasi permasalahan kurikulum 2013 masih banyak lagi. Seperti belum adanya kajian tentang urgensi perpindahan dari KTSP kepada Kurikulum 2013, belum dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum 2013, Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administratif berlebihan bagi para guru, metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa, ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau ketiadaan buku. Namun, sebenarnya permasalahan yang mendasar terletak pada guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Realitanya masih banyak yang belum siap untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terutama dalam mendesain dan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam kegiatan inti pembelajaran. Pembelajaran masih terpusat pada guru padahal Kurikulum 2013 menekankan inovasi siswa dan guru hanya mengendalikan dan mengawasi.

Dalam menyikapi berbagai permasalahan yang telah dijelaskan di atas, dibutuhkan kebijakan pemerintah yang tepat agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi, karena yang dipertaruhkan adalah masa depan anak-anak bangsa. Dengan pertimbangan utama kepentingan anak-anak bangsa dan dengan memperhatikan rekomendasi tim evaluasi implementasi kurikulum, serta diskusi


(17)

5

dengan berbagai pemangku kepentingan, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, memutuskan:

1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006. 2. Tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga

semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah ini (dan sekolah-sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya.

Meskipun pada dasarnya keputusan ini juga menimbulkan pro dan kontra, kesimpangsiuran, dan ketidakstabilan di dunia pendidikan. Adanya keputusan ini bukan berarti kurikulum 2013 dihentikan untuk selamanya. Tetapi dievaluasi agar lebih baik lagi pelaksanaannya di kemudian hari setelah kurikulum ini kembali diterapkan di seluruh Indonesia. Dengan dilaksanakannya Kurikulum 2013 di sekolah yang telah menerapkan selama tiga semester, guru-guru ini diharapkan mampu menjadi contoh dan dituntut kesiapan yang telah matang dalam melaksanakan Kurikulum 2013 terutama pendekatan saintifik. Artinya sekolah tersebut bukan hanya terdaftar sebagai sekolah percontohan Kurikulum 2013 tetapi benar-benar dalam realitanya telah siap dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 tersebut.


(18)

6

Muara akhirnya, kunci dari keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah kesiapan guru. Guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Di atas telah disinggung bahwa kurikulum 2013 tidak hanya menekankan bidang pengetahuan saja tetapi lebih kepada pendidikan karakter dan moral. Dengan tetap diberlakukannya kurikulum 2013 ini di sekolah yang telah tiga semester melaksanakannya, guru PPKn diharapkan siap untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara profesional. Hal ini, mengingat bahwa salah satu mata pelajaran moral dan karakter yaitu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan (PPKn). Namun, melihat perdebatan panjang, masalah, dan pro kontra terhadap kurikulum 2013, apakah guru PPKn yang dikatakan memiliki peran yang sangat urgen dalam pengembangan moral dan karakter telah siap mengimplementasikan kurikulum 2013?

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Kesiapan Guru PPKn dalam Mengimplementasikan

Kurikulum 2013 di SMP se-Kota Medan”. B.Identifikasi Masalah

Ketika suatu penelitian sedang direncanakan perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti. Tujuannya agar penelitian tersebut terarah dan jelas sehingga tidak terjadi kesamaran/kekaburan dan kesimpangsiuran atas masalah-masalah yang sedang dibahas atau diteliti.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, penulis dapat mengindentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembaharuan kurikulum di Indonesia membawa dampak pada


(19)

7

dan kontra, perdebatan panjang, dan timbulnya masalah-masalah baru dalam pendidikan.

2. Butuh waktu yang lama untuk mengevaluasi/membuktikan bahwa

kurikulum cocok untuk perkembangan pendidikan saat ini.

3. Pada realitanya penerapan Kurikulum 2013 belum efektif dilaksanakan oleh guru-guru di dalam kelas ketika proses belajar mengajar.

4. Sebagian besar guru belum siap mengimplementasikan kurikulum

2013 karena kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

5. Guru masih memiliki kesulitan untuk mengembangkan kurikulum

2013 karena sosialisasi yang tergesa-gesa.

6. Kesiapan guru-guru PPKn dalam mendesain, mengembangkan dan

melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam suatu penelitian. Tujuannya agar penelitian tersebut terarah dan tidak mengambang. Di samping itu supaya jelas objek yang diteliti dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini untuk melihat kesiapan guru-guru PPKn di kota Medan untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya dalam mendesain, mengembangkan dan melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam


(20)

8

penelitian ini adalah bagaimana kesiapan guru-guru PPKn SMP di kota Medan dalam menerapkan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013?

E.Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan gambaran faktual tentang kesiapan guru-guru PPKn dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan melihat fakta-fakta yang faktual di sekolah-sekolah mengenai pelaksanaan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian, pasti memiliki manfaat. Penelitian yang baik harus bermanfaat bagi banyak orang dan dapat dimanfaatkan banyak orang. Adapun manfaat penelitian ini yaitu:

1. Bagi pembuat kebijakan pendidikan, mampu mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013 setelah melihat fakta yang terjadi di sekolah, sehingga mampu membuat kebijakan pendidikan yang lebih efektif, serta mampu menyusun kebijakan dengan pertimbangan yang matang.

2. Bagi sekolah, sekolah mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan efektif sehingga tujuan kurikulum 2013 yang lebih menekankan pendidikan karakter dan moral dapat tercapai.

3. Bagi guru PPKn, sebagai bahan masukan kepada setiap guru

khususnya guru PPKn. PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang berbasis pada pendidikan karakter dan moral, dengan demikian guru PPKn memegang peran yang sangat signifikan dalam


(21)

9

keberhasilan untuk menerapkan dan mengembangkan kurikulum 2013.

4. Bagi mahasiswa terkhusus calon guru, untuk menambah wawasan

mengenai kurikulum 2013 sehingga setelah terjun ke dunia pendidikan yang nyata dapat menerapkan secara efektif dan dapat menggunakan metode yang cocok dengan kurikulum 2013.

5. Bagi siswa, memperoleh gambaran mengenai kurikulum 2013

sehingga minat belajar siswa dapat meningkat setelah kurikulum 2013 diterapkan dan menganggap bahwa PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan tidak membosankan. Dengan demikian terbentuk siswa-siswa yang berkarakter dan bermoral.


(22)

(23)

73 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan proses belajar yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif. Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban yang ditemukan. Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah

yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi,

mengomunikasikan.

Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi dan wawancara untuk mengetahui kesiapan guru PPKn untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terkhusus pelaksanaaan pendekatan saintifik maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan guru-guru PPKn di SMP Kota Medan telah siap melaksanakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Guru-guru sudah berupaya untuk mendesain pembelajaran lebih inovatif agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.


(24)

74

B. Saran

Berdasarkan seluruh uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan uraian kesimpulan di atas, maka saran penulis adalah:

1. Kepada pemerintah agar membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih

matang, sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru dengan baik. Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa.

2. Melaksanakan Kurikulum 2013 karena pada dasarnya Kurikulum 2013 sangat

baik untuk mengembangkan spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 3. Guru-guru diharapkan agar tetap terus berinovasi mengembangkan cara

pengajaran yang lebih efektif dan menyenangkan terutama dalam menggunakan metode mengajar yang menekankan pendekatan saintifik. 4. Kepada seluruh mahasiswa calon guru untuk lebih berinovasi lagi untuk


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online)

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Paparan Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Implementasi Kurikulum 2013 dan Relevansinya Dengan Kebutuhan Kualifikasi Kompetensi Lulusan. Semarang, 21 September 2013.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

__________________________. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2011. Asas-asass Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Prkatek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia


(26)

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Pedoman Umum Pembelajaran

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Sumber Internet:

Kompasiana. Sejumlah Masalah dalam Kurikulum 2013 (online) dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/08/sejumlah-masalah-dalam-kurikulum-2013-549347.html, Senin, 17 Februari 2014, Pukul 19.53. Winarno Narmoatmojo. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila Melalui Pendidikan

Kewarganegaraan di Sekolah (Analisis Isi Kurikulum PPKn 2013) (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:35

__________________. Membaca “draft” Kurikulum PPKn 2013 (online) dalam

http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:15 __________________. Selamat Datang Kurikulum PPKn 2013 (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:27


(1)

keberhasilan untuk menerapkan dan mengembangkan kurikulum 2013.

4. Bagi mahasiswa terkhusus calon guru, untuk menambah wawasan mengenai kurikulum 2013 sehingga setelah terjun ke dunia pendidikan yang nyata dapat menerapkan secara efektif dan dapat menggunakan metode yang cocok dengan kurikulum 2013.

5. Bagi siswa, memperoleh gambaran mengenai kurikulum 2013 sehingga minat belajar siswa dapat meningkat setelah kurikulum 2013 diterapkan dan menganggap bahwa PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan tidak membosankan. Dengan demikian terbentuk siswa-siswa yang berkarakter dan bermoral.


(2)

(3)

73 A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan proses belajar yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif. Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban yang ditemukan. Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengomunikasikan.

Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi dan wawancara untuk mengetahui kesiapan guru PPKn untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terkhusus pelaksanaaan pendekatan saintifik maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan guru-guru PPKn di SMP Kota Medan telah siap melaksanakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Guru-guru sudah berupaya untuk mendesain pembelajaran lebih inovatif agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.


(4)

74

B. Saran

Berdasarkan seluruh uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan uraian kesimpulan di atas, maka saran penulis adalah:

1. Kepada pemerintah agar membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih matang, sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru dengan baik. Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa.

2. Melaksanakan Kurikulum 2013 karena pada dasarnya Kurikulum 2013 sangat baik untuk mengembangkan spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 3. Guru-guru diharapkan agar tetap terus berinovasi mengembangkan cara

pengajaran yang lebih efektif dan menyenangkan terutama dalam menggunakan metode mengajar yang menekankan pendekatan saintifik. 4. Kepada seluruh mahasiswa calon guru untuk lebih berinovasi lagi untuk


(5)

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online)

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Paparan Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Implementasi Kurikulum 2013 dan Relevansinya Dengan Kebutuhan Kualifikasi Kompetensi Lulusan. Semarang, 21 September 2013.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

__________________________. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2011. Asas-asass Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Prkatek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia


(6)

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Pedoman Umum Pembelajaran

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Sumber Internet:

Kompasiana. Sejumlah Masalah dalam Kurikulum 2013 (online) dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/08/sejumlah-masalah-dalam-kurikulum-2013-549347.html, Senin, 17 Februari 2014, Pukul 19.53. Winarno Narmoatmojo. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila Melalui Pendidikan

Kewarganegaraan di Sekolah (Analisis Isi Kurikulum PPKn 2013) (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:35

__________________. Membaca “draft” Kurikulum PPKn 2013 (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:15 __________________. Selamat Datang Kurikulum PPKn 2013 (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:27


Dokumen yang terkait

Analisis Kesiapan Guru IPA SMP Muhammadiyah dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang

0 9 21

ANALISIS KESIAPAN GURU BAHASA JEPANG DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013

0 5 72

ANALISIS KESIAPAN GURU IPA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN STABAT.

0 2 30

KESIAPAN GURU PPKN DALAM IMPLEMENTASI MODEL RPP KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 (STUDI KASUS MAN SE KOTA MEDAN).

1 12 25

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP SWASTA SURAKARTA YANG SUDAH Kemampuan Guru IPA Dalam Penerapan Kurikulum 2013 Di SMP Swasta Surakarta Yang Sudah Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 16

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP SWASTA SURAKARTA YANG SUDAH Kemampuan Guru IPA Dalam Penerapan Kurikulum 2013 Di SMP Swasta Surakarta Yang Sudah Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 1 Mojolaban).

0 2 14

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 1 Mojolaban).

0 1 13

PENGARUH KESIAPAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR.

0 0 39

KESIAPAN GURU EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI DIY DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013.

0 0 130