PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAMS GAMES TORUNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN T.A. 2012/2013.
PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
TA. 2012/2013
Oleh :
Nila Wahyuni
NIM 409421016
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Nila Wahyuni dilahirkan di Kelurahan Kayujati, pada tanggal 16 Juni 1991. Ayah
bernama Nasaruddin Matondang dan Ibu bernama Masrohannum Lubis dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Negeri 192569, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Panyabungan dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA 1 Negeri Panyabungan dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Teori Motivasi Kompetensi Melalui Model
Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Teams Games Tournament Pada Materi
Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Panyabungan Ta. 2012/2013”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga mengucapkan
ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis demi penyempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si
dan Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter Sihotang,
M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Syarmadan selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Panyabungan, Ibu Hafsah, S.Pd
selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Alm. Ayahanda tercinta Nasaruddin
Matondang meskipun telah tiada namun cinta dan kasih sayang yang diberikan
tetap penulis rasakan sepanjang hayat. Dan kepada Ibunda tercinta Masrohannum
Lubis yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak
pernah henti kepada penulis. Kepada kedua adik tersayang Nisa Ratnasari
Matondang, dan Nanda Wahyudi Matondang, serta adinda Devy Rismayanti
Matondang dan Abanganda Herlin Saputra Jambak yang cukup banyak berperan
dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Kepada Mamak
dan Nantulang penulis yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
berdoa dan memberikan dukungan moril dan materil selama perkuliahan kepada
penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat
penulis, terutama Devy, Amy, Mita, Imam, Siska, Eldo dan teman – teman fisika
Dik B 09 yang tak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan dorongan
dan semangat kepada penulis. Kepada teman – teman sekos (Dear, Rahma, Tari,
dan Yuni) yang telah memberi dukungan kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
Mei 2013
Penulis,
Nila Wahyuni
NIM. 409421016
PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
TA. 2012/2013
NILA WAHYUNI (NIM 409421016)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe TGT dengan
penerapan teori motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Panyabungan yang terdiri
dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 40
orang dan kelas kontrol berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan jumlah 20 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
penerapan teori motivasi kompetensi melalui model pembelajaran cooperatif
learning tipe TGT dan kelas kontrol dengan model pembelajaran TGT.
Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu
nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 52,5 dengan standar deviasi 13,0 dan nilai
rata-rata pretes kelas kontrol 53,3 dengan standar deviasi 13,6. Pada pengujian
data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan
homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung < ttabel (1,095 < 1,705), maka Ho
diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Kemudian
diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan penerapan teori motivasi
kompetensi melalui model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dan kelas
kontrol dengan model pembelajaran TGT. Selama proses pembelajaran, nilai ratarata aktivitas belajar siswa adalah 73,94 dengan kategori nilai B. Setelah
pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas
eksperimen 73,6 dengan standar deviasi 10,3 dan kelas kontrol 60,8 dengan
standar deviasi 12,9. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes
diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung = 4,91 dan ttabel
= 1,994, sehingga thitung > ttabel (4,91 > 1,994) maka H a diterima yakni ada
perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan melalui model pembelajaran
cooperatif learning tipe TGT dengan teori motivasi kompetensi pada materi listrik
dinamis.
Kata Kunci : quasi eksperimen, Penerapan teori motivasi, TGT
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perhitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain
18
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain
18
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok
19
Tabel 2.4 Kode Warna Resistor
31
Tabel 2.5 Tabel Hambatan Jenis Berbagai Bahan
34
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis
47
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
49
Tabel 3.3 Group pre-test-post-test design (Arikunto, 2006: 86)
50
Tabel 3.4 Kategori Aktivitas
52
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 59
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
59
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
60
Tabel 4.5 Data Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 62
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Posttes
62
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Posttes
62
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II, III dan IV
63
Tabel 4.10 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I, II, III dan IV
64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rangkaian Listrik
25
Gambar 2.2 Aliran muatan listrik posited dari A ke B identik
dengan aliran air dari A ke B yang disebut arus listrik
25
Gambar 2.3 Amperemeter di pasang seri
27
Gambar 2.4 Muatan listrik pada beberapa benda
28
Gambar 2.5 Grafik hubungan antara kuat arus dan beda potensial
29
Gambar 2.6 Penggunaan multimeter
32
Gambar 2.7 Pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian
33
Gambar 2.8 Jumlah arus tiap titik pada rangkaian bercabang
35
Gambar 2.9 Tanda positif dan negative ggl.
36
Gambar 2.10 Rangkaian tertutup
36
Gambar 2.11 Rangkaian satu loop
37
Gambar 2.12 Rangkaian dua loop
38
Gambar 2.13 Rangkaian hambatan seri
39
Gambar 2.14 Rangkaian hambatan paralel
40
Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen
dan kelas kontrol
58
Gambar 4.2 Diagram batang data posttes kelas eksperimen
dan kelas kontrol
61
Gambar 4.3 Perkembangan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen
64
Gambar 4.4 Perkembangan aktivitas belajar siswa di kelas kontrol
65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
72
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
97
Lampiran 3. Tournament
108
Lampiran 4. Format Kartu Turnamen
112
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I
119
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II
121
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III
124
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV
126
Lampiran 9. Tabel Kisi-kisi Hasil Belajar Siswa
127
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar
141
Lampiran 11. Tabel Aktivitas Belajar Siswa
146
Lampiran 12. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
158
Lampiran 13. Distribusi Hasil Posttes Kelas Eksperimen
160
Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
162
Lampiran 15. Distribusi Hasil Posttes Kelas Kontrol
164
Lampiran 16. Data Hasil Belajar
166
Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
168
Lampiran 18. Uji Normalitas Data
170
Lampiran 19. Uji Homogenitas Data
173
Lampiran 20. Uji Hipotesis
177
Lampiran 21. Lembar Skor Permainan TGT Kelas Eksperimen
182
Lampiran 22. Lembar Skor Permainan TGT Kelas Kontrol
184
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian
186
Lampiran 24. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
196
Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
197
Lampiran 26. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
198
Lampitan 27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
200
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penemuan-penemuan baru dalam ilmu teknologi telah membawa pengaruh
yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Perubahan tersebut bukan saja terjadi
pada kurikulum, metodologi pengajaran, tetapi juga terjadi dalam bidang
administrasi, organisasi, dan personil. Perubahan tersebut merupakan suatu
inovasi dalam sistem pendidikan mencakup seluruh komponen yang ada. Asnawir
(2002:17) mengatakan bahwa “Untuk mencapai hal itu diperlukan tenaga pengajar
yang handal dan mempunyai kemampuan (capability) yang tinggi dalam
melaksanakan proses belajar mengajar”.
Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi dasar perkembangan
ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia.
Mengingat begitu pentingnya peranan ilmu fisika, sudah semestinya ilmu ini
dipahami dengan baik oleh siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatanhambatan. Fisika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Hal
itu mungkin menyebabkan hasil belajar fisika siswa menjadi kurang baik. Apabila
diperhatikan pada ajang kompetisi fisika tingkat dunia, misalnya olimpiade fisika,
siswa Indonesia memang sering memperoleh medali, baik medali perunggu,
medali perak, maupun medali emas (www.indosiar.com). Akan tetapi prestasi
yang diperoleh oleh beberapa siswa tersebut belum menunjukkan kondisi rata-rata
siswa mengenai pemahaman fisika, termasuk siswa-siswi di Panyabungan.
Dari angket yang disebarkan kepada siswa SMA Negeri 1 Panyabungan,
terdapat beberapa kesimpulan. Di antaranya: minat belajar siswa pada pelajaran
fisika masih rendah, model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
dan kurangnya penggunaan media pembelajaran menjadi penyebab kurang
aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Dari kesimpulan itu, memperlihatkan
bahwa hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah untuk kelas IPA,
karena nilai yang diperoleh dibawah nilai ketuntasan yaitu 70. Rendahnya hasil
belajar ini disebabkan adanya permasalahan dalam belajar.
Para peneliti bidang pendidikan fisika di Indonesia menyebutkan beragam
alasan mengenai kurangnya pemahaman siswa tentang fisika. Berg Ed. (1991: 1)
menyatakan bahwa “Banyak pihak mengatakan penyebab kurangnya pemahaman
fisika siswa adalah guru yang tidak qualified, fasilitas praktikum yang kurang
memadai, jumlah mata pelajaran yang banyak, silabus yang terlalu padat.
“Journal of Turkish Science Education (2006) mengatakan bahwa “Kondisi buku
pelajaran dan pola pembinaan calon guru yang ada sekarang ini menjadi salah satu
penyebabnya”. Lain halnya dengan Suparno (2005), “Kemampuan dan cara
mengajar guru ditengarai sebagai penyebab lemahnya pemahaman fisika pada
siswa”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, bisa dikatakan bahwa guru
merupakan faktor penting penyebab rendahnya pemahaman konsep fisika siswa.
Hal ini disebabkan peranan sentral
guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Guru dituntut harus memiliki kompetensi profesional yang baik. Guru yang
memiliki
kompetensi
profesional,
tentu
akan
mengajar
dengan
baik.
Pembelajarannya tidak hanya memberikan rumus-rumus semata, tetapi juga
memberikan pemahaman konsep dengan baik dan penggunaan alat peraga dalam
menjelaskan materi juga sangat berpengaruh bagi siswa dalam pemahaman
konsep yang dijelaskan oleh guru. Siswa akan lebih memahami suatu konsep
apabila mereka melihat secara langsung mengenai konsep yang sedang dijelaskan.
Sebaliknya, guru yang kompetensi profesionalnya kurang, hanya mengejar target
penyelesaian silabus semata, dan menyajikan materi apa adanya. Rumus-rumus
matematis diberikan begitu saja tanpa mempertimbangkan bagaimana pemahaman
terhadap rumus tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perubahan dengan cara
mengajar guru, yang salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperatif
Learning
dengan
Tipe
Teams
Games
Tournament
dengan
menggunakan teori motivasi kompetensi. Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih
rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar. Teori motivasi kompetensi merupakan dorongan internal ke
tingkah laku yang membawanya kearah kemampuan dan penguasaan.
Mengingat
pentingnya
pengertian
suatu
konsep
dalam
pembelajaran fisika, maka diperlukan keterlibatan belajar siswa sehingga perlu
diadakannya persaingan sehat di antara siswa-siswi yang berada dalam kelas. Oleh
sebab itu penerapan teori motivasi kompetensi dengan model pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengadakan
penelitian dengan mengambil judul “Penerapan Teori Motivasi Kompetensi
Melalui Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Teams Games
Tournament Pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012-2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang,
2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi,
3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran,
4. Masih rendahnya kemampuan siswa untuk memahami konsep fisika
khususnya materi listrik dinamis,
5. Pemanfaatan media pembelajaran hasil buatan siswa sendiri khususnya
materi listrik dinamis,
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Cooperatif learning tipe TGT.
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X semester genap T.P 2012/2013 di
SMA Negeri 1 Panyabungan.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
3. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
diajar melalui model pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan
penerapan teori motivasi kompetensi dan tanpa penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X Semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui
aktivitas
belajar
siswa
menggunakan
model
pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori
motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori
motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan penerapan
teori motivasi kompetensi dan tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai
calon guru dalam mengajar fisika pada masa yang akan datang.
2. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan
penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
4. Sebagai
salah
satu
pengembangan
media
menggunakan keterampilan yang dimiliki siswa.
pembelajaran
dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas
belajar
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dengan
teori motivasi kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan tahun 2012/2013 diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa pada keempat pertemuan mencapai 73,94
dengan kategori nilai B.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT
dengan teori motivasi kompetensi adalah 73,6. Nilai ketuntasan minimal
pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Panyabungan adalah 70, oleh karena itu
nilai rata-rata hasil belajar siswa tergolong tuntas.
3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dengan teori
motivasi kompetensi adalah 60,8 yang tergolong belum tuntas. Nilai
ketuntasan minimal pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Panyabungan adalah
70, oleh karena itu nilai rata-rata hasil belajar siswa tergolong belum
tuntas.
4. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan melaui model pembelajaran
cooperatif learning tipe Teams Games Tournament dengan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X Semester Genap SMA
Negeri 1 Panyabungan T.P. 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Menggunakan media paku, papan triplek, kelereng dan engsel sebagai alat
percobaan pada submateri energi dan daya listrik.
2. Pada saat melakukan percobaan dengan sumber tegangan dari buah
sebaiknya membawa video yang menunjukkan bahwa baterai dari buah
dapat menyalakan lampu ataupun ipod.
3. Pada saat melakukan percobaan rangkaian seri dan paralel sebaiknya
menggunakan resistor dan memberikan tugas kepada siswa nilai tegangan
dan arus di setiap titik.
4. Membuat siswa agar tidak fokus terhadap satu tahap pembelajaran lagi,
terutama dalam mengerjakan LKS. Pada awal pembagian kelompok
mengarahkan kepada seluruh siswa agar membagi tugas masing – masing
anggota kelompok.
PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
TA. 2012/2013
Oleh :
Nila Wahyuni
NIM 409421016
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Nila Wahyuni dilahirkan di Kelurahan Kayujati, pada tanggal 16 Juni 1991. Ayah
bernama Nasaruddin Matondang dan Ibu bernama Masrohannum Lubis dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Negeri 192569, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Panyabungan dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA 1 Negeri Panyabungan dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Teori Motivasi Kompetensi Melalui Model
Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Teams Games Tournament Pada Materi
Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Panyabungan Ta. 2012/2013”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga mengucapkan
ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis demi penyempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si
dan Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter Sihotang,
M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Syarmadan selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Panyabungan, Ibu Hafsah, S.Pd
selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Alm. Ayahanda tercinta Nasaruddin
Matondang meskipun telah tiada namun cinta dan kasih sayang yang diberikan
tetap penulis rasakan sepanjang hayat. Dan kepada Ibunda tercinta Masrohannum
Lubis yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak
pernah henti kepada penulis. Kepada kedua adik tersayang Nisa Ratnasari
Matondang, dan Nanda Wahyudi Matondang, serta adinda Devy Rismayanti
Matondang dan Abanganda Herlin Saputra Jambak yang cukup banyak berperan
dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Kepada Mamak
dan Nantulang penulis yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
berdoa dan memberikan dukungan moril dan materil selama perkuliahan kepada
penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat
penulis, terutama Devy, Amy, Mita, Imam, Siska, Eldo dan teman – teman fisika
Dik B 09 yang tak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan dorongan
dan semangat kepada penulis. Kepada teman – teman sekos (Dear, Rahma, Tari,
dan Yuni) yang telah memberi dukungan kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
Mei 2013
Penulis,
Nila Wahyuni
NIM. 409421016
PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
TA. 2012/2013
NILA WAHYUNI (NIM 409421016)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe TGT dengan
penerapan teori motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Panyabungan yang terdiri
dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 40
orang dan kelas kontrol berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan jumlah 20 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
penerapan teori motivasi kompetensi melalui model pembelajaran cooperatif
learning tipe TGT dan kelas kontrol dengan model pembelajaran TGT.
Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu
nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 52,5 dengan standar deviasi 13,0 dan nilai
rata-rata pretes kelas kontrol 53,3 dengan standar deviasi 13,6. Pada pengujian
data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan
homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung < ttabel (1,095 < 1,705), maka Ho
diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Kemudian
diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan penerapan teori motivasi
kompetensi melalui model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dan kelas
kontrol dengan model pembelajaran TGT. Selama proses pembelajaran, nilai ratarata aktivitas belajar siswa adalah 73,94 dengan kategori nilai B. Setelah
pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas
eksperimen 73,6 dengan standar deviasi 10,3 dan kelas kontrol 60,8 dengan
standar deviasi 12,9. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes
diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung = 4,91 dan ttabel
= 1,994, sehingga thitung > ttabel (4,91 > 1,994) maka H a diterima yakni ada
perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan melalui model pembelajaran
cooperatif learning tipe TGT dengan teori motivasi kompetensi pada materi listrik
dinamis.
Kata Kunci : quasi eksperimen, Penerapan teori motivasi, TGT
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perhitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain
18
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain
18
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok
19
Tabel 2.4 Kode Warna Resistor
31
Tabel 2.5 Tabel Hambatan Jenis Berbagai Bahan
34
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis
47
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
49
Tabel 3.3 Group pre-test-post-test design (Arikunto, 2006: 86)
50
Tabel 3.4 Kategori Aktivitas
52
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 59
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
59
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
60
Tabel 4.5 Data Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 62
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Posttes
62
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Posttes
62
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II, III dan IV
63
Tabel 4.10 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I, II, III dan IV
64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rangkaian Listrik
25
Gambar 2.2 Aliran muatan listrik posited dari A ke B identik
dengan aliran air dari A ke B yang disebut arus listrik
25
Gambar 2.3 Amperemeter di pasang seri
27
Gambar 2.4 Muatan listrik pada beberapa benda
28
Gambar 2.5 Grafik hubungan antara kuat arus dan beda potensial
29
Gambar 2.6 Penggunaan multimeter
32
Gambar 2.7 Pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian
33
Gambar 2.8 Jumlah arus tiap titik pada rangkaian bercabang
35
Gambar 2.9 Tanda positif dan negative ggl.
36
Gambar 2.10 Rangkaian tertutup
36
Gambar 2.11 Rangkaian satu loop
37
Gambar 2.12 Rangkaian dua loop
38
Gambar 2.13 Rangkaian hambatan seri
39
Gambar 2.14 Rangkaian hambatan paralel
40
Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen
dan kelas kontrol
58
Gambar 4.2 Diagram batang data posttes kelas eksperimen
dan kelas kontrol
61
Gambar 4.3 Perkembangan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen
64
Gambar 4.4 Perkembangan aktivitas belajar siswa di kelas kontrol
65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
72
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
97
Lampiran 3. Tournament
108
Lampiran 4. Format Kartu Turnamen
112
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I
119
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II
121
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III
124
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV
126
Lampiran 9. Tabel Kisi-kisi Hasil Belajar Siswa
127
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar
141
Lampiran 11. Tabel Aktivitas Belajar Siswa
146
Lampiran 12. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
158
Lampiran 13. Distribusi Hasil Posttes Kelas Eksperimen
160
Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
162
Lampiran 15. Distribusi Hasil Posttes Kelas Kontrol
164
Lampiran 16. Data Hasil Belajar
166
Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
168
Lampiran 18. Uji Normalitas Data
170
Lampiran 19. Uji Homogenitas Data
173
Lampiran 20. Uji Hipotesis
177
Lampiran 21. Lembar Skor Permainan TGT Kelas Eksperimen
182
Lampiran 22. Lembar Skor Permainan TGT Kelas Kontrol
184
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian
186
Lampiran 24. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
196
Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
197
Lampiran 26. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
198
Lampitan 27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
200
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penemuan-penemuan baru dalam ilmu teknologi telah membawa pengaruh
yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Perubahan tersebut bukan saja terjadi
pada kurikulum, metodologi pengajaran, tetapi juga terjadi dalam bidang
administrasi, organisasi, dan personil. Perubahan tersebut merupakan suatu
inovasi dalam sistem pendidikan mencakup seluruh komponen yang ada. Asnawir
(2002:17) mengatakan bahwa “Untuk mencapai hal itu diperlukan tenaga pengajar
yang handal dan mempunyai kemampuan (capability) yang tinggi dalam
melaksanakan proses belajar mengajar”.
Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi dasar perkembangan
ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia.
Mengingat begitu pentingnya peranan ilmu fisika, sudah semestinya ilmu ini
dipahami dengan baik oleh siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatanhambatan. Fisika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Hal
itu mungkin menyebabkan hasil belajar fisika siswa menjadi kurang baik. Apabila
diperhatikan pada ajang kompetisi fisika tingkat dunia, misalnya olimpiade fisika,
siswa Indonesia memang sering memperoleh medali, baik medali perunggu,
medali perak, maupun medali emas (www.indosiar.com). Akan tetapi prestasi
yang diperoleh oleh beberapa siswa tersebut belum menunjukkan kondisi rata-rata
siswa mengenai pemahaman fisika, termasuk siswa-siswi di Panyabungan.
Dari angket yang disebarkan kepada siswa SMA Negeri 1 Panyabungan,
terdapat beberapa kesimpulan. Di antaranya: minat belajar siswa pada pelajaran
fisika masih rendah, model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
dan kurangnya penggunaan media pembelajaran menjadi penyebab kurang
aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Dari kesimpulan itu, memperlihatkan
bahwa hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah untuk kelas IPA,
karena nilai yang diperoleh dibawah nilai ketuntasan yaitu 70. Rendahnya hasil
belajar ini disebabkan adanya permasalahan dalam belajar.
Para peneliti bidang pendidikan fisika di Indonesia menyebutkan beragam
alasan mengenai kurangnya pemahaman siswa tentang fisika. Berg Ed. (1991: 1)
menyatakan bahwa “Banyak pihak mengatakan penyebab kurangnya pemahaman
fisika siswa adalah guru yang tidak qualified, fasilitas praktikum yang kurang
memadai, jumlah mata pelajaran yang banyak, silabus yang terlalu padat.
“Journal of Turkish Science Education (2006) mengatakan bahwa “Kondisi buku
pelajaran dan pola pembinaan calon guru yang ada sekarang ini menjadi salah satu
penyebabnya”. Lain halnya dengan Suparno (2005), “Kemampuan dan cara
mengajar guru ditengarai sebagai penyebab lemahnya pemahaman fisika pada
siswa”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, bisa dikatakan bahwa guru
merupakan faktor penting penyebab rendahnya pemahaman konsep fisika siswa.
Hal ini disebabkan peranan sentral
guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Guru dituntut harus memiliki kompetensi profesional yang baik. Guru yang
memiliki
kompetensi
profesional,
tentu
akan
mengajar
dengan
baik.
Pembelajarannya tidak hanya memberikan rumus-rumus semata, tetapi juga
memberikan pemahaman konsep dengan baik dan penggunaan alat peraga dalam
menjelaskan materi juga sangat berpengaruh bagi siswa dalam pemahaman
konsep yang dijelaskan oleh guru. Siswa akan lebih memahami suatu konsep
apabila mereka melihat secara langsung mengenai konsep yang sedang dijelaskan.
Sebaliknya, guru yang kompetensi profesionalnya kurang, hanya mengejar target
penyelesaian silabus semata, dan menyajikan materi apa adanya. Rumus-rumus
matematis diberikan begitu saja tanpa mempertimbangkan bagaimana pemahaman
terhadap rumus tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perubahan dengan cara
mengajar guru, yang salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperatif
Learning
dengan
Tipe
Teams
Games
Tournament
dengan
menggunakan teori motivasi kompetensi. Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih
rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar. Teori motivasi kompetensi merupakan dorongan internal ke
tingkah laku yang membawanya kearah kemampuan dan penguasaan.
Mengingat
pentingnya
pengertian
suatu
konsep
dalam
pembelajaran fisika, maka diperlukan keterlibatan belajar siswa sehingga perlu
diadakannya persaingan sehat di antara siswa-siswi yang berada dalam kelas. Oleh
sebab itu penerapan teori motivasi kompetensi dengan model pembelajaran
kooperatif dengan tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengadakan
penelitian dengan mengambil judul “Penerapan Teori Motivasi Kompetensi
Melalui Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Teams Games
Tournament Pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012-2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang,
2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi,
3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran,
4. Masih rendahnya kemampuan siswa untuk memahami konsep fisika
khususnya materi listrik dinamis,
5. Pemanfaatan media pembelajaran hasil buatan siswa sendiri khususnya
materi listrik dinamis,
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Cooperatif learning tipe TGT.
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X semester genap T.P 2012/2013 di
SMA Negeri 1 Panyabungan.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
3. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
diajar melalui model pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan
penerapan teori motivasi kompetensi dan tanpa penerapan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X Semester genap SMA
Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui
aktivitas
belajar
siswa
menggunakan
model
pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori
motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan cooperative learning tipe TGT dengan penerapan teori
motivasi kompetensi pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan TA. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe TGT tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran cooperative learning tipe TGT dengan penerapan
teori motivasi kompetensi dan tanpa penerapan teori motivasi kompetensi
pada materi Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1
Panyabungan TA. 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai
calon guru dalam mengajar fisika pada masa yang akan datang.
2. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan
penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
4. Sebagai
salah
satu
pengembangan
media
menggunakan keterampilan yang dimiliki siswa.
pembelajaran
dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas
belajar
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dengan
teori motivasi kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X semester
genap SMA Negeri 1 Panyabungan tahun 2012/2013 diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa pada keempat pertemuan mencapai 73,94
dengan kategori nilai B.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT
dengan teori motivasi kompetensi adalah 73,6. Nilai ketuntasan minimal
pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Panyabungan adalah 70, oleh karena itu
nilai rata-rata hasil belajar siswa tergolong tuntas.
3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dengan teori
motivasi kompetensi adalah 60,8 yang tergolong belum tuntas. Nilai
ketuntasan minimal pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Panyabungan adalah
70, oleh karena itu nilai rata-rata hasil belajar siswa tergolong belum
tuntas.
4. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan melaui model pembelajaran
cooperatif learning tipe Teams Games Tournament dengan teori motivasi
kompetensi pada materi listrik dinamis di kelas X Semester Genap SMA
Negeri 1 Panyabungan T.P. 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Menggunakan media paku, papan triplek, kelereng dan engsel sebagai alat
percobaan pada submateri energi dan daya listrik.
2. Pada saat melakukan percobaan dengan sumber tegangan dari buah
sebaiknya membawa video yang menunjukkan bahwa baterai dari buah
dapat menyalakan lampu ataupun ipod.
3. Pada saat melakukan percobaan rangkaian seri dan paralel sebaiknya
menggunakan resistor dan memberikan tugas kepada siswa nilai tegangan
dan arus di setiap titik.
4. Membuat siswa agar tidak fokus terhadap satu tahap pembelajaran lagi,
terutama dalam mengerjakan LKS. Pada awal pembagian kelompok
mengarahkan kepada seluruh siswa agar membagi tugas masing – masing
anggota kelompok.