PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT HUMBANG HASUNDUTAN (SUATU PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN) TAHUN 1990-2011.

ABSTRAK
Ros Andriany Pakpahan, Nim. 308121132,” Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat Humbang Hasundutan (Suatu Perbandingan Sebelum Dan
Sesudah Pemekaran) Tahun 1990-2011”, Jurusan Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Judul dari skripsi ini adalah Perubahan Sosial Budaya Masyarakat
Humbang Hasundutan (Suatu Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Pemekaran)
Tahun 1990-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan sosial
budaya masyarakat Humbang Hasundutan sebelum dan sesudah pemekaran, untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya masyarakat di
Humbang Hasundutan, dan untuk mengetahui wujud dan respon masyarakat
masyarakat terhadap perubahan sosial budaya yang terjadi di Humbang
Hasundutan.
Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini digunakan
penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data
juga diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat yang mengetahui
perkembangan dan perubahan yang terjadi di Humbang Hasundutan. Selain itu,
data juga diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian, peneliti dapat mengetahui perubahan sosial budaya
yang terjadi di Humbang Hasundutan. Perubahan sosial yang terjadi di Humbang

Hasundutan yakni menyangkut pola perilaku dan pandangan masyarakat terhadap
dalihan na tolu, gotong royong, dan perkawinan. Perubahan budaya menyangkut
sarana transportasi dan perhubungan, telekomunikasi dan informasi, dan
pendidikan. Peneliti juga mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan
sosial budaya di Humbang Hasundutan dan juga wujud perubahan sosial budaya
serta respon masyarakat terhadap perubahan sosial budaya yang terjadi di
Humbang Hasundutan.
Dari keseluruhan hasil penelitian di lapangan di peroleh kesimpulan
bahwa pembentukan Humbang Hasundutan menjadi sebuah kabupaten telah
membawa perubahan sosial budaya pada masyarakat Humbang Hasundutan.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan karunianya, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan dari skripsi ini yang
berjudul “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Humbang Hasundutan
(Suatu Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Pemekaran) Tahun 19902011”.Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan.
Berkat bantuan dari berbagai pihak baik sacara moril maupun materil,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah turut membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :
1. Terkhusus bagi orangtua penulis yaitu St. S. Pakpahan (Bapak) dan P.
Purba (Ibu), penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
karena tidak bosan-bosannya melimpahkan kasih sayangnya dan nasehatnasehat, serta petuah-petuah kepada penulis.
2. Buat Abang, Kakak, serta keluarga besar penulis, yang selalu memberikan
doa dan dukungannya baik secara moral dan materi.
3. Kepada Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik,M.Si, sebagai Rektor
Universitas Negeri Medan.
4. Kepada Bapak Drs. H. Restu, M.S. sebagai Dekan Fakultas ILmu Sosial.
5. Kepada Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah

yang telah banyak membimbing penulis selama dalam

perkuliahan.
6. Kepada Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Sejarah yang telah banyak membimbing penulis selama dalam
perkuliahan.
7. Kepada Bapak Phil Ichwan Azhari selaku dosen pembimbing akademik

penulis yang telah banyak membimbing penuis selama perkuliahan.

i

8. Kepada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, sebagai dosen pembimbing,
yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada Bapak Pristi Suhendro M.Hum, sebagai dosen penguji dan
pembanding.
10. Kepada Ibu Syarifah M.Pd sebagai dosen penguji.
11. Kepada seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak
menyumbangkan ilmunya kepada penulis.
12. Kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan, Camat
Doloksanggul, Kepala BPS, BAPPEDA Humbang Hasundutan dan
seluruh pihak atau instansi-instansi yang terkait yang berada di
Doloksanggul yang telah banyak membantu penulis.
13. Kepada seluruh masyarakat Doloksanggul yang telah banyak memberikan
dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Kepada teman-teman saya Sadvent, Edy, Sri hartati, Suhendra dan anggota
ASISI yang lainnya yang selalu menghibur dan memberi masukan kepada

penulis.
15. Kepada sahabat-sahabat saya, Dear, Resnawati, Donal, Rasita, Era, Betti
yang selalu mau berbagi baik duka maupun suka dengan penulis.
16. Kepada teman-teman penulis, stambuk 08 reguler dan Ekstensi.
Terimakasih atas kebaikan kalian selama ini.

Penulis hanya bisa membalas semua kebaikan kalian semua lewat doa agar
kita selalu mendapat berkat yang melimpah dariNYA.

Medan,

Juli 2012

Ros Andriany Pakpahan
Nim. 308121132

ii

DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………..


i

KATA PENGANTAR……………………………………………….

ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………

iv

DAFTAR TABEL…………………………………………………....

vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………..

1


B. Identifikasi Masalah……………………………………..

4

C. Rumusan Masalah……………………………………….

5

D. Tujuan Penelitian……………………………………….

5

E. Manfaat Penelitian………………………………………

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori………………………………….................

7


1. Perubahan Sosial……………………………………

7

2. Budaya……………………………….......................

9

3. Masyarakat......................…………………………...

11

B. Kerangka Berpikir……………………………………….

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian………………………………………..
i


14

B. Lokasi Penelitian……………………………………........

14

C. Sumber Data………………………………………….….

15

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………

15

E. Teknik Analisa Data………………………………….….

16

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................................
1. Gambaran Umum Kabupaten Humbang Hasundutan............

17
17

2. Luas Wilayah Dan Letak Geografis Humbang Hasundutan..... 18
3. Topografi ..............................................................................

20

4. Iklim .....................................................................................

20

5. Hidrologi ...............................................................................

21

6. Demografi .............................................................................


22

B. Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Humbang Hasundutan....... 23
a. Perubahan Sosial.....................................................................

23

b. Perubahan Kebudayaan...........................................................

24

1. Humbang Hasundutan Sebelum Menjadi Kabupaten...................

24

2. Humbang Hasundutan Sesudah Menjadi Kabupaten....................

33


C. Perubahan Sosial Budaya Yang Terjadi.......................................

49

D. Faktor-Faktor Perubahan Sosial Budaya......................................

50

1. Faktor-faktor perubahan sosial...............................................

50

2. Faktor-faktor perubahan budaya.............................................

52

E. Wujud Perubahan Sosial Budaya Humbang Hasundutan.............

52

ii

F. Respon Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya..............

58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................

59

B. Saran............................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

ix

DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA.................................................

xi

DAFTAR RESPONDEN.........................................................................

xii

LAMPIRAN.............................................................................................

xvi

PETA HUMBANG HASUNDUTAN.....................................................

xxvi

iii

DAFTAR TABEL
Tabel IV.1.
Tabel IV.2.
Tabel IV.3.
Tabel IV.4.
Tabel IV.5.
Tabel IV.6.
Tabel IV.7.
Tabel IV.8.
Tabel IV.9.
Tabel IV.10.
Tabel IV. 11.
Tabel IV.12.
Tabel IV.13.
Tabel IV.14.
Tabel IV.15.
Tabel IV.16.
Tabel IV.17.
Tabel IV.18.
Tabel IV.19.
Tabel IV.20.

Luas Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut
Kecamatan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Humbang Hasundutan
serta Pemanfaatannya
Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Humbang
Hasundutan
Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Menurut
Kecamatan.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Sebelum Menjadi
Kabupaten tahun 1990-2002
Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kecamatan
1990/1991
Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kecamatan
2002/2003
Panjang jalan menurut status jalan (Km)
Kondisi Permukaan Jalan Kabupaten Humbang Hasundutan
Kondisi jembatan di Kabupaten Humbang Hasundutan
Jumlah pelanggan Telkom di Kabupaten Humbang Hasundutan
Jumlah fasilitas peribadatan Kabupaten Humbang Hasundutan
dirinci menurut Kecamatan
Jumlah Sekolah menurut Kecamatan dan tingkat pendidikan
tahun 2010/2011
Perkembangan PAUD tahun 2006-2010
Jumlah guru dan murid jenjang SD/MI Tahun 2007-2010
Kabupaten Humbang Hasundutan
Jumlah guru dan murid pada pendidikan SMP/MTs tahun 20072010 Kabupaten Humbang Hasundutan
Perkembangan pendidikan menengah tahun 2006-2010
Jumlah guru dan murid pada pendidikan SMA/MA/SMK tahun
2007-2010 Kabupaten Humbang Hasundutan
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan
Berdasarkan Partai
Organisasi Kepemudaan

i

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Setiap masyarakat senantiasa akan selalu mengalami perubahan.

Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dapat diketahui dengan
membandingkan keadaan masyarakat pada masa sekarang dengan keadaan masa
lampau. Misalnya, di masa lalu kedudukan suami sangat dominan dalam segala
urusan rumah tangga, khususnya dalam hal ekonomi keluarga. Akan tetapi, saat
ini peran suami tidak selalu sebagai penentu jalannya roda perekonomian
keluarga. Begitu pula dengan peran wanita dalam roda politik dan pemerintahan.
Di masa yang lalu wanita dianggap tabu dan tidak pantas dijadikan sebagai
pemimpin sebuah negara atau pemerintahan. Akan tetapi saat ini, baik wanita
maupun pria sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa aktif di bidang politik
dan pemerintahan.
Laju perubahan tidak selalu sama antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lainnya. Misalnya, masyarakat kota lebih cepat dalam
mengalami perubahan sosial, sedangkan masyarakat desa cenderung lebih lambat.
Demikian juga masyarakat terasing (terisolasi) dan masyarakat terbuka dalam
berhubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat yang terisolasi cenderung
menutup diri terhadap masyarakat lain sehingga akan tertutup pula terhadap
perubahan-perubahan yang datangnya dari luar. Sebaliknya, masyarakat terbuka
bersifat terbuka dalam hubungannya dengan masyarakat luas.

1

Perubahan-perubahan masyarakat terjadi terhadap nilai-nilai sosial,
norma-norma, pola-pola perilaku organisasi susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan kewenangan interaksi sosial dan
lain sebagainya. Dari sisi lain dari wujudnya, kebudayaan dapat dibedakan atas
tiga yaitu (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasangagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan. (2) wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktifitas serta berpola dari manusia dalam masyarakat. (3) wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Humbang Hasundutan adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Utara
yang ibukotanya adalah Doloksanggul. Kabupaten ini dulu adalah bagian dari
Kabupaten Tapanuli Utara. Selama menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli
Utara, daerah Humbangini merupakan salah satu daerah yang masih cukup
tertinggal baik dari segi ekonomi dan juga dari segi pemerintahannya, karena pada
masa itu mayoritas penduduknya berpenghasilan dari bertani. Terbitnya UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang dilengkapi
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun

2000 tentang Persyaratan

Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah,
menjadi peluang munculnya wacana perlunya usul pemekaran melalui
pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Berbekal keinginan untuk mendambakan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, peluang tersebut dimanfaatkan secara tepat oleh masyarakat di
wilayah Humbang Hasundutan melalui Panitia Pembentukan Kabupaten
Humbang Hasundutan. Ternyata sejalan dengan tuntutan kemajuan jaman mampu

2

menumbuhkan aspirasi masyarakat untuk mengusulkan Pemekaran Kabupaten
Tapanuli Utara, melalui usul pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Aspirasi murni masyarakat tersebut disambut dan di fasilitasi oleh
pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, serta dukungan DPRD Kabupaten
Tapanuli Utara, yang kemudian memperoleh dukungan Gubernur Sumatera Utara
dan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Maka, berdasarkan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2003 pada tanggal 28 Juli 2003 menjadi hari resminya Humbang
Hasundutan ini menjadi sebagai Kabupaten dan beribukota di Doloksanggul.
Humbang Hasundutan terdiri atas 10 Kecamatan. Kesepuluh Kecamatan
itu adalah Kecamatan Parlilitan, Pakkat, Tarabintang, Doloksanggul, Pollung,
Onan Ganjang, Sijamapolang, Lintong Nihuta, Paranginan dan Kecamatan Bakti
Raja.
Mayoritas penduduk Humbang Hasundutan adalah petani. Beberapa
komoditas unggulan dalam pertanian yakni Kopi dan perkebunan lainnya seperti
kemenyan, karet, kayu manis, kemiri, coklat, kelapa sawit, aren, kelapa, tebu,
jahe, cengkeh dan andaliman. Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan
sekarang ini umumnya adalah etnik Batak Toba, Simalungun, Nias, Tionghoa, dan
lain-lain.
Dalam segala aspek kehidupan masyarakat Humbang Hasundutan selalu
dikaitkan dengan kebiasaan adat-istiadat yang telah diwarisi turun temurun dari
para leluhurnya namun tidak terlepas dari ajaran agama yang dianut oleh
masyarakat Humbang Hasundutan. Hal ini tampak dari kehidupan beragama yang
dapat saling berdampingan secara rukun walaupun dengan keyakinan yang

3

berbeda. Selain itu budaya yang dimiliki oleh masyarakat di Humbang
Hasundutan terbuka terhadap inovasi, budaya agraris yang telah mengakar di
masyarakat dengan adanya budaya “Marsiadapari” atau dalam bahasa Indonesia
yang artinya gotong royong.
Sebelum menjadi Kabupaten Humbang Hasundutan telah memiliki nilainilai institusi yang dapat dilihat sehari-hari yaitu adanya perkumpulan tokohtokoh masyarakat yang telah lama dikenal, dan selain itu masyarakat Humbang
Hasundutan telah lama mengenal arisan punguan marga (kelompok marga) serta
serikat tolong-menolong. Dan salah satunya yang sejak dulu telah lama berakar di
Humbang Hasundutan yaitu “Tolu Sahundulan, Lima Sauduran” yang merupakan
sistem kekerabatan di kalangan masyarakat Humbang Hasundutan.
Dengan adanya perubahan pada struktur pemerintahan Humbang
Hasundutan menyebabkan terjadinya perubahan pada kehidupan sosial budaya
masyarakat yang tinggal di Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk mengetahui
perubahan yang terjadi di Humbang Hasundutan maka penulis mengangkat judul
“PERUBAHAN

SOSIAL

BUDAYA

MASYARAKAT

HUMBANG

HASUNDUTAN (Suatu Perbandingan Sebelum dan Sesudah Pemekaran) Tahun
1990-2011
B. Identifikasi Masalah
Yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kehidupan sosial budaya masyarakat Humbang Hasundutan,
2. Perubahan yang terjadi pada masyarakat Humbang Hasundutan.

4

C. Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dituliskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana

perubahan

yang

terjadi

pada

masyarakat

Humbang

Hasundutan menyangkut struktur masyarakat, pendidikan dan pola
perilaku masyarakat sebelum dan sesudah pemekaran?
2. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya masyarakat Humbang
Hasundutan?
3. Bagaimana wujud perubahan sosial budaya yang terjadi di Humbang
Hasundutan?
4. Bagaimana respon masyarakat Humbang Hasundutan terhadap perubahan
sosial budaya?

D. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat Humbang
Hasundutan sebelum terbentuk menjadi Kabupaten.

2.

Untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat Humbang
Hasundutan setelah terbentuk menjadi Kabupaten.

3.

Bagaimana wujud perubahan sosial budaya yang terjadi di Humbang
Hasundutan.

4.

Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap perubahan Humbang
Hasundutan.

5

E. Manfaat Penelitian
1.

Memberikan informasi bagi pembaca tentang perubahan sosial budaya
yang terjadi di Humbang Hasundutan sebelum dan sesudah pemekaran.

2.

Menambah wawasan bagi peneliti tentang sebuah karya ilmiah.

3.

Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan
penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis.

4.

Memenuhi tugas akhir akademis dalam memperoleh gelar sarjana pada
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri
medan.

5.

Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui
perubahan sosial budaya di

Kabupaten Humbang Hasundutan setelah

terjadi pemekaran.
6.

Memperkaya khasanah sejarah lokal dalam upaya melengkapi sejarah
nasional.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:
1.

Humbang Hasundutan terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu
Kecamatan Pakkat, Onan Ganjang, Lintong Nihuta, Paranginan,
Doloksanggul, Parlilitan, Pollung, Sijamapolang, Dan Baktiraja.

2.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tidak
merata, karena penduduk masih berlomba untuk tinggal di daerah
ibukota kabupaten. Luas wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan
relatif luas yakni 2.502,71 km2 akan tetapi penyebaran penduduk
Humbang Hasundutan masih bertumpu di ibukota Kabupaten yaitu
Kecamatan Doloksanggul sebesar 25,22% kemudian diikuti oleh
Kecamatan Lintong Nihuta sebesar 16,92% sedangkan Kecamatan
Sijamapolang hanya sebesar 2,98%.

3.

Prasarana transportasi yang terdapat di wilayah Humbang Hasundutan
adalah transportasi darat berupa jalan dan jembatan, akan tetapi
sebagian kecil masyarakat menggunakan transportasi air terutama
masyarakat di Kecamatan Bakti Raja yang berada di tepi Danau Toba.

4.

Sarana dan prasarana telekomunikasi dan informasi di wilayah
Humbang Hasundutan tahun 1990-2002 jumlahnya masih sedikit dan

1

masih sederhana. Hingga tahun 2002 jumlah kantor pos dan pos
pembantu hanya ada 5 unit.
5.

Sarana peribadatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Humbang
Hasundutan terdiri dari tiga jenis agama yaitu Kristen Protestan,
Katolik dan Islam. Dan penganut yang paling banyak adalah agama
Kristen Protestan.

6.

Sarana dan Prasarana Pendidikan di Humbang Hasundutan sebelum
menjadi Kabupaten kondisinya kurang mendapat perhatian dari
pemerintah. Berbeda dengan kondisi setelah menjadi Kabupaten.

7.

Masyarakat Humbang Hasundutan baik sebelum dan sesudah
pemekaran menjadi Kabupaten secara umum adalah etnik Batak Toba.
Masyarakat Humbang Hasundutan yang kental dengan adatnya selalu
mengutamakan adat dalam segala hal. Termasuk dalam hal
penyelesaian pertikaian atau konflik.

8.

Sebelum menjadi Kabupaten masyarakat Humbang Hasundutan yang
sangat mudah diajak bergotong royong tanpa upah. Masyarakat
senang bergotong royong dan rela memberikan bantuan kerja demi
memperoleh hubungan kemasyarakatan dengan orang lain. Berbeda
dengan keadaan sesudah menjadi Kabupaten, Pandangan dan
penilaian masyarakat Humbang Hasundutan sekarang ini terhadap
gotong royong (Marsiadapari) sudah berubah. Sekarang ini di
Humbang Hasundutan sangat sukar mengerahkan tenaga orang untuk
bekerja tanpa upah. Sebab kerja tanpa upah dipandang bukan lagi

2

merupakan kerja kemasyarakatan. Bahkan lebih dirasakan sebagai
suatu beban. Sehingga kegiatan “Marsiadapari” di Humbang
Hasundutan sudah sangat jarang dijumpai.
9.

Sejak

terbentuknya

Kabupaten

Humbang

Hasundutan

sektor

pendidikan menjadi sektor yang mendapatkan perhatian khusus, untuk
meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan maka usaha yang
dilakukan adalah dengan melengkapi fasilitas pendidikan yang
ditujukan dengan keberadaan prasarana dan sarana pendidikan yang
ada, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar
9 tahun, pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
10.

Perbaikan kondisi jalan di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan
diikuti dengan semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor baik
roda dua maupun roda empat. Hal itu mempermudah masyarakat
dalam melaksanakan aktivitasnya.

11.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya
pada

masyarakat

Humbang

Hasundutan

antara

lain

adalah

bertambahnya jumlah penduduk, adanya kemajuan teknologi dan
kontak dengan kebudayaan lain.
12.

Berbagai perubahan sosial budaya yang terjadi seperti Pengetahuan
masyarakat terhadap teknologi semakin bertambah; Kesulitankesulitan dalam kehidupan masyarakat semakin berkurang karena
adanya

fasilitas-fasilitas

yang

disediakan

oleh

pemerintah;

Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan semakin tinggi; Pola

3

perilaku masyarakat mulai berubah terutama perilaku para generasi
muda; dan Pandangan masyarakat terhadap gotong royong dan
perkawinan.
13.

Wujud perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Kabupaten
Humbang hasundutan adalah perubahan yang dikehendaki oleh
masyarakat.

14.

Masyarakat Humbang Hasundutan adalah masyarakat yang sangat
terbuka akan perubahan yang terjadi. Masyarakat memberikan respon
positif terhadap hal-hal yang baru.

B. Saran
1. Dalam bidang kependudukan, penulis mengharapkan pemerintah
meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, khususnya pada usia
produktif,
pemerintah

yang dapat
harus

pengembangan
memaksimalkan

menghambat

lebih

melibatkan

kegiatan
perencanaan

pembangunan
masyarakat

fisik. Dan
lokal

dalam

ekonomi

perkotaan.

Sehingga

maupun

pelaksanaan

penyuluhan

pemerintah daerah untuk peningkatan produktifitas penduduk.
2. Dalam bidang Pendidikan, penulis mengharapkan dalam bidang
pendidikan yang erat hubungannya dengan masalah sumber daya
manusia, pemerintah meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana
pendidikan di Humbang Hasundutan Sehingga mereka yang sudah

4

berpendidikan tinggi seperti S1 dan S2 dapat bekerja atau
mengabdikan dirinya daerah Humbang Hasundutan.
3. Kepada

penduduk

Humbang

Hasundutan

supaya

memberikan

partisipasi dan dukungan kepada pemerintah agar pemerintahan
Kabupaten Humbang Hasundutan dapat berjalan lancar dan mencapai
kesuksesan.

5

DAFTAR PUSTAKA
Fakultas ilmu Sosial. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal
Penelitian Mahasiswa
Haviland, William. 1985. Antropologi – Jilid I. Jakarta : Erlangga
Horton, Paul.B. 1984. Sosiologi – Jilid I. Jakarta : Erlangga
Kayam, Umar. Dkk.1983. Perubahan Nilai-Nilai Di Indonesia.

Bandung :

Alumni
Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi – jilid I cetakan kedua. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Setiadi, Elly M. Dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung : Kencana
Prenada Media Group
Silaban, Juniarta. 2008. Terbentuknya Kabupaten Humbang Hasundutan
(Analisis Sejarah). Skripsi. Fis Unimed
Simanjuntak, Bungaran A. &Soedjito S. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan:
Bina Media Perintis
Simanjuntak, Bungaran A. 2009. Pikiran Kritis Untuk Rakyat Indonesia.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Grafindo
Persada
Soemardjan, Selo. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sujanto, Ahmad.1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru
i

Sumaatmadja, Nursid. 1981. Pengantar Studi Sosial. Bandung : Alumni
Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada
Biro Pusat Statistik.1990. Tapanuli Utara Dalam Angka 1990
_______________. 1992. Tapanuli Utara Dalam Angka 1992
_______________. 1994. Tapanuli Utara Dalam Angka 1994
_______________. 1996. Tapanuli Utara Dalam Angka 1996
_______________. 1998. Tapanuli Utara Dalam Angka 1998
_______________. 2000. Tapanuli Utara Dalam Angka 2000
_______________. 2001. Tapanuli Utara Dalam Angka 2001
_______________. 2002. Tapanuli Utara Dalam Angka 2002
Biro Pusat Statistik. 2006. Humbang Hasundutan Dalam Angka 2006
_______________. 2007. Humbang Hasundutan Dalam Angka 2007
_______________. 2008. Humbang Hasundutan Dalam Angka 2008
_______________. 2009. Humbang Hasundutan Dalam Angka 2009
_______________. 2010. Humbang Hasundutan Dalam Angka 2010

ii