Pedoman Penyusunan Kurikulum KTSP PAUD

(1)

PEDOMAN

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014


(2)

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal ...2

Kata Pengantar Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini ...3

Daftar Isi ...4

Bab I. Pendahuluan ...5

A. Latar Belakang ...5

B. Tujuan ...6

C. Dasar ...6

D. Sasaran ...7

Bab II. Prinsip, Prosedur, Dan Mekanisme Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PAUD...8

A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP ... 8

B. Prosedur Pengembangan KTSP...10

Bab III. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD (KTSP)...12

A. Outline KTSP Dokumen I...12

B. Tekhnik Penyusunan ...13

Bab IV. Pengesahan dan Pemberlakuan KTSP PAUD ...34

A. Pengesahan KTSP PAUD ...34

B. Pemberlakuan KTSP PAUD ...34

C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD ...35


(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal tersebut adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan tujuan pendidikan nasional, yaitu: mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan kata lain kurikulum disusun untuk: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Merujuk pada amanat tersebut maka membuka peluang adanya pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan termasuk satuan PAUD dengan menambahkan keunggulan lokal/kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara lain. Dengan demikian sangat memungkinkan adanya keragaman dalam kurikulum operasional yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan, atau dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuan pendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya secara mandiri atau keleluasaan pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum minimal.

Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan, karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan.

Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). Maka pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Sehingga cita-cita pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.

Untuk itu perlu disusun pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD atau KTSP PAUD sebagai acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam mengembangkan kurikulum yang efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan


(4)

B. Tujuan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyelenggara, pengelola, pendidik (pendidik) serta para pengembang kurikulum di setiap satuan pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.

C. Dasar

Penyusunan pedoman KTSP PAUD ini mengacu dan merujuk pada dasar legal formal sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

D. Sasaran

Sasaran pengguna pedoman penyusunan KTSP PAUD ini adalah : 1. Pendidik PAUD (TK, KB, TPA dan SPS)

2. Tenaga Kependidikan (Kepala PAUD/pengelola, pengawas dan penilik PAUD) 3. Penyelenggara lembaga PAUD


(5)

BAB II

PRINSIP, PROSEDUR, DAN MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD

A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP PAUD

Agar pengembangan kurikulum terfokus, tepat sasaran dan terkendali, maka para pengembang KTSP PAUD hendaklah memegang dan menjunjung tinggi prinsip yang seharusnya dijalankan. Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunanKTSP PAUD adalah:

a. Pembentukan sikap spiritual dan sosial anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bermakna bukan hanya sekedar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru di lingkungan rumah, tempat bermain, dan satuan PAUD.

b. Mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat, dan karakteristik anak.

Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia anak (age appropriateness), dan selaras dengan potensi, minat, dan karakteristik anak sebagai kekhasan perkembangan individu anak (individual appropriateness).

c. Holistik-Integratif

Komponen kurikulum yang disusun mencakup keseluruhan ranah perkembangan (holistik) dalam Kompetensi Dasar yang dimuat dalam Panduan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan langkah terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan gizi maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan social-emosional, layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan layanan perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal yaitu dengan cara dukungan kondisi dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security), yaitu yang bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut.

d. Dilaksanakan dengan cara belajar melalui bermain

Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di bawah bimbingan pendidik. Proses penerapan Kurikulum bersifat aktif dimana anak terlibat langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan, menggunakan ide-ide baru yang diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sederhana.

e. Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan khusus

Kurikulum PAUD bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikhis. Sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.

f. Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir hingga 6 tahun Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran), dan kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak: dari bayi, batita, balita, dan prasekolah merupakan rangkaian yang saling berkesinambungan).


(6)

Penyusunan kurikulum mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan keilmuan dan teknologi untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sepanjang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan seni budaya Indonesia.

h. Memperhatikan sosial budaya

Kurikulum disusun dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran bagi anak usia dini.

B. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP

Secara umum terdapat tiga langkah dalam pengembangan KTSP PAUD, yaitu: 1) Analisis Konteks, 2) Penyusunan dokumen KTSP, dan 3) Pengesahan dokumen KTSP PAUD.

1. Analisis Konteks

Analisis konteks dimaksudkan melihat, menelaah peraturan perundang-undangan dan sumber rujukan lainnya yang terkait dengan kurikulum anak usia dini. Analisis konteks sangat penting dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan dapat diterima, lebih sesuai dengan kaidah peraturan serta tidak menyimpang dari landasan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di satuan PAUD. Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

d. Draf Permendiknas Nomor... Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. e. Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah. f. Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dan

g. Acuan lainnya yang diperlukan oleh Satuan PAUD.

Dari kegiatan analisis konteks diharapkan membangun pemahaman tentang:

a. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran anak usia dini.

b. Visi, misi, dan tujuan yang ingin dibangun dan peserta didik yang dihasilkan oleh Satuan PAUD.

c. Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh satuan PAUD dalam rangka mengelola kegiatan pembelajaran yang dinilai paling sesuai untuk anak usia dini untuk membantu pencapaian visi, misi, dan tujuan lembaga serta tujuan pendidikan secara umum.

d. Kebutuhan akan sumber daya manusia, sarana/prasarana, anggaran dan potensi yang dimiliki sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengembangan satuan PAUD.

2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

Proses penyusunan KTSP memuat mekanisme terstuktur yang dapat diikuti langkahnya sebagai berikut;

a. Membentuk tim pengembang KTSP. Tim pengembang ditentukan oleh Satuan PAUD. Tim pengembang KTSP terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite PAUD, atau pihak lain yang diperlukan.

b. Tim pengembang bertugas:

1) Melakukan analisis konteks (sarana, prasarana, lingkungan, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite, biaya, dukungan lainnya).

2) Menyusun draft kurikulum


(7)

4) Melakukan revieu dan perbaikan hasilrevieu 5) Finalisasi dokumen kurikulum satuan PAUD

c. Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas nama pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

d. Dokumen yang telah disyahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan sebagai tanggung jawab bersama.

BAB III

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)

Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu : Dokumen I dan Dokumen II. Dalam Petunjuk teknis ini ditekankan pada penyusunan dokumen I, sedangkan dokumen II ditekankan pada penyusunan program tahunan, sedangkan untuk penyusunan program semester, program mingguan, program harian dan penilaian pembelajaran dijabarkan pada Peunjuk Teknis lainnya.

I. Outline KTSP DOKUMEN I A. Pendahuluan

1. Latar Belakang 2. Tujuan KTSP 3. Dasar KTSP B. Visi, Misi, Tujuan

1.Visi 2.Misi 3.Tujuan C. Karakteristik D. Struktur KTSP E. Kalender Pendidikan

II. Outline KTSP DOKUMEN II 1. Program Tahunan

2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian 5. Evaluasi Pembelajaran

LAMPIRAN:

1. Kalender Pendidikan

2. Standar Operasional Prosedur 3. Program Tahunan

4. Program Semester

5. Tata Tertib Satuan PAUD 6. dll

II. Teknik Penyusunan : A. Dokumen I:

a. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan:

- Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan pendidikan. - Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD.


(8)

b. Tujuan KTSP

Tujuan KTSP berisi rumusan manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik, dan orang tua peserta didik.

LEMBAR TUGAS 1. Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Penyusunan Latar Belakang dan Tujuan KTSP

Hari/tanggal : ………..

Contoh rumusan latar belakang: 1. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus

dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Taman Kanak-Kanak Kencana … (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD, dst…..

Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kencana disusun oleh ……., ………, (diisi dengan unsur apa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP), keberadaannya sangat penting karena KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran. KTSP sebagai data bagi peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. Dst ...

Contoh rumusan Tujuan KTSP: 2. Tujuan KTSP

KTSP bertujuan untuk:

1. Memberikan acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.

2. Memberikan informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik

3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. 4. Dst.

1. Buatlah rumusan latar belakang mengapa perlu membuat KTSP

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

2. Apa tujuan dari penyusunan KTSP

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

1.Buatlah rumusan latar belakang mengapa perlu membuat KTSP

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

2.Apa tujuan dari penyusunan KTSP

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………


(9)

c. Dasar penyusunan

Dasar penyusunan diisi dengan berbagai rujukan yang digunakan dalam penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD A. Visi

Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh Satuan PAUD.

Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk: 1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.

2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksana (pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan.

3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meraih cita-cita bersama.

Cara menyusun visi:

1) Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai pada kondisi saat ini. 2) Berisi gagasan besar yang ingin dicapai oleh satuan PAUD

Contoh rumusan Dasar Penyusunan KTSP:

3. Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kencana

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor… tentang Kurikulum tahun

2013 PAUD

3. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014 4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan ….


(10)

Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya.

Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:

1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD. 2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan datang 3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD Cara penyusunan misi:

1) Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada dalam visi.

2) Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk mendukung indikator yang ada dalam visi.

3) Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk mencapai visi.

B. Tujuan

Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan dengan lulusan yang diharapkan.

Contoh rumusan misi:

2. Misi Taman Kanak-Kanak Kencana

a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.

b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.

c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri.

d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan berdaya saing nasional.

Contoh rumusan visi:

1. Visi Taman Kanak-Kanak Kencana

“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia”

Contoh rumusan tujuan:

3. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kencana

a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak Alqur’ani sejak dini.

e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.


(11)

LEMBAR KERJA 2

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD

Hari/tanggal : ………..

1. Buatlah rumusan Visi satuan PAUD Anda:

……… ……… ……… ……… ……… ………

2. Buatlah Rumusan Misi yang diturunkan dari Visi Satuan PAUD:

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

3. Susulah tujuan Satuan PAUD yang mewadahi visi dan misi nya:

……… ……… ……… ………..

……… ……… ………..


(12)

C. Karakteristik KTSP

Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan, dan strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan belajar anak.

Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:

1) Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga 2) Model pembelajaran yang digunakan

3) Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:

1) Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD

2) Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan PAUD 3) Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.

Contoh rumusan Karakteristik:

4. Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana

Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana disusun dengan mengusung nilai-nilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik… Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kencana menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu kematangan keaksaraan anak…


(13)

LEMBAR KERJA 3

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Karakteristik KTSP

Hari/tanggal : ………..

Susunlah karakteristik KTSP yang diterapkan di Satuan PAUD Anda, apa cirri-cirinya, keunggulan, serta bagaimana strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan.

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………


(14)

C. Struktur Kurikulum Satuan PAUD

Struktur kurikulum Satuan PAUD diturunkan dari kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dengan ditambah kekhasan satuan PAUD atau mengadopsi sebagian kurikulum asing.

Struktur kurikulum Satuan PAUD berisi:

1. Bidang perkembangan yang terdiri dari 6 bidang perkembangan yakni: nilai moral dan agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

2. Ranah pengembangan berisi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ada dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Kompetensi dasar tambahan yang mewakili kekhasan satuan PAUD.

3. Program pengembangan berisi berbagai program yang dilaksanakan di satuan PAUD untuk mendukung pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan di kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan bidang perkembangan. 4. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program kurikulum.


(15)

CONTOH STRUKTUR KURIKULUM PAUD TK "KENCANA"

Bidang/Aspek

Perkembangan Ranah PengembanganKompetensi Inti Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Nilai

Moral dan Agama

KI. 1: Menerima ajaran agama yang dianutnya

KI. 2: Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan

keluarga, guru, dan teman.

KI. 3: Mengenal diri, keluarga, teman, guru, lingkungan sekitar,

teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain, dan satuan PAUD dengan cara mengamati

1.1. Mempercayai adanya Tuhan

melalui ciptaan-Nya Alokasi waktupembelajaran dalam seminggu

sebanyak 5 hari @ 4 jam @ 45

menit 1.2. Menghargai diri sendiri, orang

lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan.

Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang

mencerminkan hidup sehat 2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis 2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri. Sosial

Emosional

2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan

2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian 2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya

2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerja sama

Kognitif 2.11. Memiliki perilaku yang dapat

menyesuaikan diri

2.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, guru, dan teman

3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia

3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus

3.4. Mengetahui cara hidup sehat 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif


(16)

dengan indera (melihat, men-dengar, menghidu, me-rasa, meraba), mena-nya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/menga sosiasikan, dan mengkomu-nikasikan melalui kegiatan main KI 4: Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, music, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia.

3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain

3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri

3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa

4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus

4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)

4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 4.9. Menggunakan teknologi

Bahasa


(17)

sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya

4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya

4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat

4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

TAMBAHAN KEUNGGULAN LOKAL


(18)

LEMBAR KERJA 4

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Struktur KTSP

Hari/tanggal : ………..

Buatkah Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan visi, misi dan keunggulan satuan PAUD.

Bidang/Aspek

Perkembangan Kompetensi Inti Kompetensi DasarRanah Pengembangan Alokasi Waktu

Pemetaan Program Pengembangan ke dalam Jadwal Harian.

Program pengembangan yang tertuang dalam struktur kurikulum satuan PAUD di atas diterapkan selama setahun. Oleh karena itu Program pengembangan dapat disebut sebagai Program Tahunan yang diterapkan setiap hari sepanjang tahun.

Untuk menerapkan program tahunan, maka satuan PAUD menyusun Jadwal Harian dan Standar Operasinal prosedur (SOP) yang diterapkan di satuan PAUD yang dimulai dari kedatangan anak hingga pulang.

Jadual harian dan SOP memuat seluruh kegiatan yang dapat diikuti anak.

Penyusunan Jadual Harian dan SOP dituangkan dalam Pedoman tersendiri. D. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun. Kalender pendidikan diturunkan dari rencana tahunan satuan PAUD.

Kalender pendidikan penting disusun, untuk:

1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan pembelajaran dalam setahun.

2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dan diikuti peserta didik dalam kurun waktu setahun.

3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang ditetapkan di wilayahnya. Kalender pendidikan memuat:

1) Permulaan tahun ajaran 2) Waktu belajar efektif 3) Hari-hari libur


(19)

4) Perayaan hari-hari besar 5) Kegiatan puncak tema 6) Kegiatan pendukung.

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kencana JULI

AGUSTU S MINGG

U 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 31

SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25

SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26

RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27

KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28

JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29

SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30

14 - 19 ORIENTASI UNTUK PESERTA DIDIK BARU

4 - 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA TRANSISI)

28 - 28 HARI RAYA IDUL FITRI

11 -23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH BARUKU

21 - 31 LIBUR HARI RAYA IDUL

FITRI 30 PUNCAK TEMA LOMBA 17 AGUSTUSAN

SEPTEMBER OKTOBER

MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26

SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27

SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28

RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29

KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30

JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31

SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25

Tema: keluargaku

27 Puncak Tema bermain dengan keluarga

LEMBAR KERJA 5

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Menyusun Kalender Pendidikan

Hari/tanggal : ………..


(20)

... ...

... ...

... ...

... ...

... ...

... ...

... ...

... ...


(21)

DOKUMEN II KTSP PAUD

Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan program tahunan, semester, mingguan, harian, dan penilaian. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap rencana kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Tahunan

Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan dari mulai awal tahun ajaran hingga akhir tahun ajaran. Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kurikulum (minggu belajar, libur, hari-hari istimewa), kegiatan yang menunjang kurikulum (kegiatan mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya). Kegiatan tahunan ini disusun bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.

Contoh program Tahunan

No Bulan Kegiatan Keterangan

1 Juli 1. Orientasi Sekolah

2. Pengenalan tempat kegiatan main anak 3. Mendatangkan orang tua untuk pengenalan

Visi, Misi dan cara belajar di sekolah 4. Bakti sosial Romadhon

2 Agustus 1. Presentasi hasil karya anak kepada orangtua

2. Kunjungan ke suatu tempat sesuai dengan tema

3. Pemeriksaan kesehatan & Vit.A 1. Peringatan HUT RI

3 September 2.

4 Dst

2. Program Semester

Rencana kegiatan program semester merupakan rencana kegiatan yang terkait dengan kegiatan kurikulum dalam rentang satu semester atau setara dengan enam bulan waktu kalender. Rencana kegiatan semester setidaknya memuat unsur waktu, tema, sub tema, dan kegiatan pendukung.

Contoh penyusunan program semester dituangkan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih lengkap dan lebih operasional. Dalam program mingguan sudah diidentifikasi tema dan sub tema, pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam satu minggu, dan muatan materi yang akan dibangun ke anak serta sejumlah aktivitas bermain sesuai dengan tema dan indikator yang akan dicapai serta penetapan media, alat dan bahan yang akan digunakan. Contoh penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dituangkan dalam

pedoman perencanaan pembelajaran.

4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit perencanaan terkecil dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan yang berisi kegiatan–kegiatan yang dipilih dari indikator yang direncanakan untuk satu hari sesuai dengan tema dan sub tema. Penulisan RPPH disesuaikan dengan


(22)

model atau pendekatan yang telah ditentukan atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis Kegiatan atau Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan.

5. Pelaksanaan Evaluasi yang diterapkan di Satuan PAUD

Evaluasi pembelajaran untuk Pendidikan Anak usia Dini sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah penilaian otentik dan penilaian kinerja.


(23)

LEMBAR KERJA 6

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Menyusun Program tahunan

Hari/tanggal : ………..

Buatlah program tahunan dengan memperhatikan visi, misi dan kekhasan atau keunggulan di satuan PAUD Saudara.

... ...

... ...

... ... ... ...

... ...


(24)

BAB IV

PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN KTSP PAUD

Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini dinas pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari fihak-fihak yang terkait tersebut.

Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Pengesahan KTSP PAUD

Produk KTSP PAUD hendaklah dapat disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam penerapannya dapat optimal. Terkait dengan KTSP PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangan KTSP PAUD dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan diantaranya:

1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara, setidaknya adalah kepala bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan penyelenggara.

2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun pada Satuan PAUD tersendiri.

3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu pegawai dinas pendidikan tingkat kabupaten, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten yang diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD tingkat kecamatan.

B. Pemberlakuan KTSP PAUD

Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh pihak-pihak sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa alasan yang rasional, pemberlakukan dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang, misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya.

Masa berlaku KTSP PAUD juga amat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu lima atau sepuluh tahun. Atau masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang waktu masa akreditasi yang diatur diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal maupun nasional.

C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD

Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direvieu, bahkan dengan tiba-tiba. Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau memperbaiki kurikumum diantaranya adalah:

1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD 2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD. 3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD

4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD 5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD 6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD

7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat 8. Dan sebagainya

Naskah Akhir KTSP PAUD

Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai berikut:


(25)

Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi

BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA

A. Profile Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan pendidik) B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll) BAGIAN II. DOKUMEN I

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD 3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD

B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD 1. Visi Satuan PAUD

2. Misi Satuan PAUD 3. Tujuan Satuan PAUD C. KARAKTERISTIK

D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM E. KALENDER PENDIDIKAN

BAGIAN III. DOKUMEN II A. Program Tahunan B. Program Semester

C. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan D. Rencana Pelaksanaan Program Harian E. Evaluasi /Penilain yang digunakan BAGIAN IV. PENUTUP

BAGIAN V. LAMPIRAN 1. Kalender Pendidikan

2. Program Tahunan Satuan PAUD 3. Program Semester Satuan PAUD

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. Dll yang perlu


(26)

BAB V PENUTUP

Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan PAUD. Semua pihak yang terkait dengan satuan pendidikan PAUD, terutama penyelenggara, pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan KTSP PAUD.

Jika semua fihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa KTSP PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.


(1)

DOKUMEN II KTSP PAUD

Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan program tahunan, semester, mingguan, harian, dan penilaian. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap rencana kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Tahunan

Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung kegiatan anak, yang akan dilaksanakan dari mulai awal tahun ajaran hingga akhir tahun ajaran. Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kurikulum (minggu belajar, libur, hari-hari istimewa), kegiatan yang menunjang kurikulum (kegiatan mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya). Kegiatan tahunan ini disusun bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.

Contoh program Tahunan

No Bulan Kegiatan Keterangan

1 Juli 1. Orientasi Sekolah

2. Pengenalan tempat kegiatan main anak 3. Mendatangkan orang tua untuk pengenalan

Visi, Misi dan cara belajar di sekolah 4. Bakti sosial Romadhon

2 Agustus 1. Presentasi hasil karya anak kepada orangtua

2. Kunjungan ke suatu tempat sesuai dengan tema

3. Pemeriksaan kesehatan & Vit.A 1. Peringatan HUT RI

3 September 2.

4 Dst

2. Program Semester

Rencana kegiatan program semester merupakan rencana kegiatan yang terkait dengan kegiatan kurikulum dalam rentang satu semester atau setara dengan enam bulan waktu kalender. Rencana kegiatan semester setidaknya memuat unsur waktu, tema, sub tema, dan kegiatan pendukung.

Contoh penyusunan program semester dituangkan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih lengkap dan lebih operasional. Dalam program mingguan sudah diidentifikasi tema dan sub tema, pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam satu minggu, dan muatan materi yang akan dibangun ke anak serta sejumlah aktivitas bermain sesuai dengan tema dan indikator yang akan dicapai serta penetapan media, alat dan bahan yang akan digunakan. Contoh penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dituangkan dalam

pedoman perencanaan pembelajaran.

4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit perencanaan terkecil dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan yang berisi kegiatan–kegiatan yang dipilih dari indikator yang direncanakan untuk satu hari sesuai dengan tema dan sub tema. Penulisan RPPH disesuaikan dengan


(2)

model atau pendekatan yang telah ditentukan atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis Kegiatan atau Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan.

5. Pelaksanaan Evaluasi yang diterapkan di Satuan PAUD

Evaluasi pembelajaran untuk Pendidikan Anak usia Dini sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah penilaian otentik dan penilaian kinerja.

Contoh penilaian hasil pembelajaran dituangkan dalam pedoman penilaian pembelajaran.


(3)

LEMBAR KERJA 6

Nama Kelompok : ………

Judul Tugas : Menyusun Program tahunan

Hari/tanggal : ………..

Buatlah program tahunan dengan memperhatikan visi, misi dan kekhasan atau keunggulan di satuan PAUD Saudara.

... ...

... ...

... ... ... ...

... ...


(4)

BAB IV

PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN KTSP PAUD

Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini dinas pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari fihak-fihak yang terkait tersebut.

Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Pengesahan KTSP PAUD

Produk KTSP PAUD hendaklah dapat disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam penerapannya dapat optimal. Terkait dengan KTSP PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangan KTSP PAUD dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan diantaranya:

1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara, setidaknya adalah kepala bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan penyelenggara.

2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun pada Satuan PAUD tersendiri.

3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu pegawai dinas pendidikan tingkat kabupaten, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten yang diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD tingkat kecamatan.

B. Pemberlakuan KTSP PAUD

Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh pihak-pihak sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa alasan yang rasional, pemberlakukan dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang, misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya.

Masa berlaku KTSP PAUD juga amat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu lima atau sepuluh tahun. Atau masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang waktu masa akreditasi yang diatur diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal maupun nasional.

C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD

Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direvieu, bahkan dengan tiba-tiba. Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau memperbaiki kurikumum diantaranya adalah:

1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD 2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD. 3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD

4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD 5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD 6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD

7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat 8. Dan sebagainya

Naskah Akhir KTSP PAUD

Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai berikut:

Halaman Judul


(5)

Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi

BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA

A. Profile Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan pendidik) B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll) BAGIAN II. DOKUMEN I

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD 3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD

B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD 1. Visi Satuan PAUD

2. Misi Satuan PAUD 3. Tujuan Satuan PAUD C. KARAKTERISTIK

D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM E. KALENDER PENDIDIKAN

BAGIAN III. DOKUMEN II A. Program Tahunan B. Program Semester

C. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan D. Rencana Pelaksanaan Program Harian E. Evaluasi /Penilain yang digunakan BAGIAN IV. PENUTUP

BAGIAN V. LAMPIRAN 1. Kalender Pendidikan

2. Program Tahunan Satuan PAUD 3. Program Semester Satuan PAUD

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak 7. Dll yang perlu


(6)

BAB V PENUTUP

Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan PAUD. Semua pihak yang terkait dengan satuan pendidikan PAUD, terutama penyelenggara, pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan KTSP PAUD.

Jika semua fihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa KTSP PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.

Semoga bermanfaat. Amin.