Pedoman Penyusunan KTSP PAUD

PEDOMAN
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP) PAUD

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN
INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

1

DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal ....................2
Kata Pengantar Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini .................................................3
Daftar Isi ........................................................................................................................................4
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................................................5
A. Latar Belakang .............................................................................................................5
B. Tujuan ..........................................................................................................................6
C. Dasar ............................................................................................................................6
D. Sasaran .........................................................................................................................7

Bab II. Prinsip, Prosedur, Dan Mekanisme Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
PAUD..................................................................................................................................8
A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP ............................................................................. 8
B. Prosedur Pengembangan KTSP...................................................................................10
Bab III. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD (KTSP)..................................................12
A. Outline KTSP Dokumen I..........................................................................................12
B. Tekhnik Penyusunan ...................................................................................................13
Bab IV. Pengesahan dan Pemberlakuan KTSP PAUD .................................................................34
A. Pengesahan KTSP PAUD ...........................................................................................34
B. Pemberlakuan KTSP PAUD .......................................................................................34
C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD ........................................................................35
Bab V. Penutup .............................................................................................................................37

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti
yang termaktub dalam pasal tersebut adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum
dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan tujuan pendidikan nasional, yaitu: mengembangkan manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan kata lain kurikulum disusun untuk: a.
peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Merujuk pada
amanat tersebut maka membuka peluang adanya pengembangan kurikulum di tingkat satuan
pendidikan termasuk satuan PAUD dengan menambahkan keunggulan lokal/kekhasan

lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara lain. Dengan demikian sangat memungkinkan
adanya keragaman dalam kurikulum operasional yang dikembangkan oleh masing-masing
satuan pendidikan, atau dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuan pendidikan anak
usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan PAUD memiliki kewenangan
dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya secara mandiri atau keleluasaan
pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan
mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum minimal.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan, karena
kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau
pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik
dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta memperlancar
keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan
kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan
penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia
potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). Maka pihak-pihak yang
terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini harus merupakan orang-orang
yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak secara optimal. Sehingga cita-cita pembangunan pendidikan anak usia dini
Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan
dapat diwujudkan.
Untuk itu perlu disusun pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PAUD atau KTSP PAUD sebagai acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam
mengembangkan kurikulum yang efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
3

B. Tujuan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD diharapkan dapat
menjadi acuan bagi penyelenggara, pengelola, pendidik (pendidik) serta para pengembang
kurikulum di setiap satuan pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.
C. Dasar
Penyusunan pedoman KTSP PAUD ini mengacu dan merujuk pada dasar legal formal
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini
D. Sasaran
Sasaran pengguna pedoman penyusunan KTSP PAUD ini adalah :
1. Pendidik PAUD (TK, KB, TPA dan SPS)
2. Tenaga Kependidikan (Kepala PAUD/pengelola, pengawas dan penilik PAUD)
3. Penyelenggara lembaga PAUD
4. Orang Tua/Masyarakat Pemangku Kepentingan Lain.

4

BAB II
PRINSIP, PROSEDUR, DAN MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD
A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP PAUD
Agar pengembangan kurikulum terfokus, tepat sasaran dan terkendali, maka para pengembang
KTSP PAUD hendaklah memegang dan menjunjung tinggi prinsip yang seharusnya dijalankan.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan KTSP PAUD adalah:
a. Pembentukan sikap spiritual dan sosial anak
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bermakna bukan hanya
sekedar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya.

Sikap spiritual dan sosial dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup
sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,
mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru di lingkungan rumah, tempat bermain, dan satuan PAUD.
b. Mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat, dan karakteristik
anak.
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang disusun memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia anak (age
appropriateness), dan selaras dengan potensi, minat, dan karakteristik anak sebagai kekhasan
perkembangan individu anak (individual appropriateness).
c. Holistik-Integratif
Komponen kurikulum yang disusun mencakup keseluruhan ranah perkembangan (holistik)
dalam Kompetensi Dasar yang dimuat dalam Panduan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini. Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan langkah
terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan gizi
maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan social-emosional, layanan
kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan layanan
perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal yaitu dengan cara dukungan kondisi
dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security), yaitu yang bebas dari kecemasan, tekanan

dan rasa takut.
d. Dilaksanakan dengan cara belajar melalui bermain
Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya
dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di
bawah bimbingan pendidik. Proses penerapan Kurikulum bersifat aktif dimana anak terlibat
langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan, menggunakan ide-ide baru yang
diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
sederhana.
e. Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan khusus
Kurikulum PAUD bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak baik
dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikhis. Sehingga semua anak
terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.
f. Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir hingga 6 tahun
Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara tujuan
pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran), dan
kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak: dari bayi, batita, balita, dan
prasekolah merupakan rangkaian yang saling berkesinambungan).
g. Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
5


Penyusunan kurikulum mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan keilmuan dan teknologi
untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sepanjang sesuai dengan tahapan perkembangan
anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan seni budaya Indonesia.
h. Memperhatikan sosial budaya
Kurikulum disusun dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses
pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak
dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-norma
komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai obyek dalam
kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran bagi anak usia dini.

B. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP
Secara umum terdapat tiga langkah dalam pengembangan KTSP PAUD, yaitu: 1) Analisis
Konteks, 2) Penyusunan dokumen KTSP, dan 3) Pengesahan dokumen KTSP PAUD.
1.

Analisis Konteks
Analisis konteks dimaksudkan melihat, menelaah peraturan perundang-undangan dan
sumber rujukan lainnya yang terkait dengan kurikulum anak usia dini. Analisis konteks
sangat penting dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan dapat diterima, lebih sesuai
dengan kaidah peraturan serta tidak menyimpang dari landasan dan nilai-nilai yang

dijunjung tinggi di satuan PAUD. Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum
PAUD adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan
pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
d. Draf Permendiknas Nomor....... Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
e. Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah.
f. Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dan
g. Acuan lainnya yang diperlukan oleh Satuan PAUD.
Dari kegiatan analisis konteks diharapkan membangun pemahaman tentang:
a. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan bagaimana menerapkannya dalam
pembelajaran anak usia dini.
b. Visi, misi, dan tujuan yang ingin dibangun dan peserta didik yang dihasilkan oleh
Satuan PAUD.
c. Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh satuan PAUD dalam rangka mengelola
kegiatan pembelajaran yang dinilai paling sesuai untuk anak usia dini untuk membantu
pencapaian visi, misi, dan tujuan lembaga serta tujuan pendidikan secara umum.
d. Kebutuhan akan sumber daya manusia, sarana/prasarana, anggaran dan potensi yang

dimiliki sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengembangan
satuan PAUD.

2.

Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
Proses penyusunan KTSP memuat mekanisme terstuktur yang dapat diikuti langkahnya
sebagai berikut;
a. Membentuk tim pengembang KTSP. Tim pengembang ditentukan oleh Satuan PAUD.
Tim pengembang KTSP terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite
PAUD, atau pihak lain yang diperlukan.
b. Tim pengembang bertugas:
1) Melakukan analisis konteks (sarana, prasarana, lingkungan, peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, komite, biaya, dukungan lainnya).
2) Menyusun draft kurikulum
3) Menyusun program pengembangan lembaga
6

4) Melakukan revieu dan perbaikan hasil revieu
5) Finalisasi dokumen kurikulum satuan PAUD

c. Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat di
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas nama
pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
d. Dokumen yang telah disyahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan
sebagai tanggung jawab bersama.

BAB III
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu : Dokumen I dan
Dokumen II. Dalam Petunjuk teknis ini ditekankan pada penyusunan dokumen I, sedangkan
dokumen II ditekankan pada penyusunan program tahunan, sedangkan untuk penyusunan program
semester, program mingguan, program harian dan penilaian pembelajaran dijabarkan pada Peunjuk
Teknis lainnya.
I. Outline KTSP DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan KTSP
3. Dasar KTSP
B. Visi, Misi, Tujuan
1.Visi
2.Misi
3.Tujuan
C. Karakteristik
D. Struktur KTSP
E. Kalender Pendidikan
II.
1.
2.
3.
4.
5.

Outline KTSP DOKUMEN II
Program Tahunan
Program Semester
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
Evaluasi Pembelajaran

LAMPIRAN:
1. Kalender Pendidikan
2. Standar Operasional Prosedur
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Tata Tertib Satuan PAUD
6. dll
II. Teknik Penyusunan :
A. Dokumen I:
a. Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan:
- Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan pendidikan.
- Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD.
7

Contoh rumusan latar belakang:
1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya
manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut,
maka Taman Kanak-Kanak Kencana … (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu
untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD, dst…..
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kencana disusun oleh …….,
………, (diisi dengan unsur apa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP),
keberadaannya sangat penting karena KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan
pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP juga dijadikan
sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan,
program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran. KTSP sebagai data bagi peningkatan
dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan.
Dst ...........

b. Tujuan KTSP
Tujuan KTSP berisi rumusan manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik,
dan orang tua peserta didik.
Contoh rumusan Tujuan KTSP:
2. Tujuan KTSP
KTSP bertujuan untuk:
1. Memberikan acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun
program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang
mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.
2. Memberikan informasi tentang program layanan PAUD yang
diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik
3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
4. Dst.

LEMBAR TUGAS 1.
Nama Kelompok : ……………………………………
Judul Tugas
: Penyusunan Latar Belakang dan Tujuan KTSP
1. 1.
Buatlah
Buatlah
rumusan
rumusan
latar
latar
belakang
belakang
mengapa
mengapa
perlu
perlu
membuat
membuat
KTSP
KTSP
Hari/tanggal
: ……………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. 2.
Apa
Apa
tujuan
tujuan
dari
dari
penyusunan
penyusunan
KTSP
KTSP
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

8

c. Dasar penyusunan
Dasar penyusunan diisi dengan berbagai rujukan yang digunakan dalam penyusunan
KTSP, baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya.

Contoh rumusan Dasar Penyusunan KTSP:
3. Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kencana
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor… tentang
Kurikulum tahun 2013 PAUD
3. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan ….
5. Dst.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD
A. Visi
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh
Satuan PAUD.
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksana (pendidik dan tenaga
kependidikan) yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin
diwujudkan.
3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
meraih cita-cita bersama.
Cara menyusun visi:
1) Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai pada kondisi saat ini.
2) Berisi gagasan besar yang ingin dicapai oleh satuan PAUD

9

Contoh rumusan
visi: upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka
Misi adalah
mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan
1. Visi Taman
Kanak-Kanak
mengapa
organisasiKencana
itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana
melakukannya.
“Membentuk
generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak
mulia”Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.
2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan datang
3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD
Cara penyusunan misi:
1) Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada dalam visi.
2) Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk mendukung
indikator yang ada dalam visi.
3) Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk mencapai visi.

Contoh rumusan misi:
2. Misi Taman Kanak-Kanak Kencana
a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan
tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia
secara mandiri.
d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait
dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan
berdaya saing nasional.
B. Tujuan
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai pada waktu tertentu. Visi
dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan
untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan dengan lulusan yang
diharapkan.

Contoh rumusan tujuan:
3.Tujuan Taman Kanak-Kanak Kencana
a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri,
teman, dan lingkungan sekitarnya.
c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif
dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.
d. Menjadikan anak Alqur’ani sejak dini.
e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan,
perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat nasional.

10

LEMBAR KERJA 2
Nama Kelompok
Judul Tugas
Hari/tanggal

: ……………………………………
: Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD
: ……………………………………..

1. Buatlah rumusan Visi satuan PAUD Anda:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………
2. Buatlah Rumusan Misi yang diturunkan dari Visi Satuan PAUD:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Susulah tujuan Satuan PAUD yang mewadahi visi dan misi nya:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

11

C. Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan, dan strategi
yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi
dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan belajar
anak.
Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:
1) Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
2) Model pembelajaran yang digunakan
3) Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak
Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:
1) Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD
2) Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan PAUD
3) Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.

Contoh rumusan Karakteristik:
4.Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana disusun dengan mengusung nilainilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik…
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan
partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kencana menerapkan model pembelajaran
sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang
didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra
yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra
persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di
sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu
kematangan keaksaraan anak…
……………. dst

12

LEMBAR KERJA 3
Nama Kelompok
Judul Tugas
Hari/tanggal

: ……………………………………
: Karakteristik KTSP
: ……………………………………..

Susunlah karakteristik KTSP yang diterapkan di Satuan PAUD Anda, apa cirricirinya, keunggulan, serta bagaimana strategi yang diterapkan untuk mencapai
tujuan.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

13

C. Struktur Kurikulum Satuan PAUD
Struktur kurikulum Satuan PAUD diturunkan dari kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini dengan ditambah kekhasan satuan PAUD atau mengadopsi sebagian
kurikulum asing.
Struktur kurikulum Satuan PAUD berisi:
1. Bidang perkembangan yang terdiri dari 6 bidang perkembangan yakni: nilai moral
dan agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
2. Ranah pengembangan berisi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
ada dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Kompetensi dasar
tambahan yang mewakili kekhasan satuan PAUD.
3. Program pengembangan berisi berbagai program yang dilaksanakan di satuan
PAUD untuk mendukung pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan di
kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan bidang perkembangan.
4. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program kurikulum.

14

CONTOH STRUKTUR KURIKULUM PAUD
TK "KENCANA"
Bidang/Aspek
Perkembangan
Nilai
Moral dan
Agama
Motorik

Sosial
Emosional

Kognitif

Ranah Pengembangan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI. 1: Menerima 1.1. Mempercayai adanya Tuhan
ajaran agama
melalui ciptaan-Nya
yang dianutnya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan sekitar sebagai
rasa syukur kepada Tuhan.
KI. 2: Memiliki 2.1. Memiliki perilaku yang
perilaku hidup
mencerminkan hidup sehat
sehat, rasa ingin 2.2. Memiliki perilaku yang
tahu, kreatif dan mencerminkan sikap ingin tahu
estetis, percaya
2.3. Memiliki perilaku yang
diri, disiplin,
mencerminkan sikap kreatif
mandiri, peduli, 2.4. Memiliki perilaku yang
mampu
mencerminkan sikap estetis
bekerjasama,
2.5. Memiliki perilaku yang
mampu
mencerminkan sikap percaya diri.
menyesuaikan
2.6. Memiliki perilaku yang
diri, jujur, dan
mencerminkan sikap taat terhadap
santun dalam
aturan sehari-hari untuk melatih
berinteraksi
kedisiplinan
dengan
2.7. Memiliki perilaku yang
keluarga, guru,
mencerminkan sikap sabar (mau
dan teman.
menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain berbicara) untuk
melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli dan
mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap kerja sama
2.11. Memiliki perilaku yang dapat
menyesuaikan diri
2.12. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap jujur
2.13. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun kepada
orang tua, guru, dan teman
KI. 3: Mengenal
3.1. Mengenal kegiatan beribadah
diri, keluarga,
sehari-hari
teman, guru,
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai
lingkungan
cerminan akhlak mulia
sekitar,
3.3. Mengenal anggota tubuh,
teknologi, seni,
fungsi, dan gerakannya untuk
dan budaya di
pengembangan motorik kasar dan
rumah, tempat
motorik halus
bermain, dan
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
satuan PAUD
3.5. Mengetahui cara memecahkan
dengan cara
masalah sehari-hari dan berperilaku
mengamati
kreatif

Alokasi Waktu
Alokasi waktu
pembelajaran
dalam seminggu
sebanyak 5 hari
@ 4 jam @ 45
menit

15

dengan indera
(melihat, mendengar,
menghidu, merasa, meraba),
mena-nya,
mengumpulkan
informasi,
mengolah
informasi/menga
sosiasikan, dan
mengkomunikasikan
melalui kegiatan
main

Bahasa

Seni

KI 4:
Menunjukkan
yang diketahui,
dirasakan,
dibutuhkan, dan
dipikirkan
melalui bahasa,
music, gerakan,
dan karya secara
produktif dan
kreatif, serta
mencerminkan
perilaku anak
berakhlak mulia.

3.6. Mengenal benda -benda
disekitarnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal,
tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam
(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana
(peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif
(menyimak dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal
melalui bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan
orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan,
keinginan, dan minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan
aktivitas seni
4.1. Melakukan kegiatan beribadah
sehari-hari dengan tuntunan orang
dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun
sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik kasar
dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri
untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan masalah seharihari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan
bagaimana benda-benda disekitar
yang dikenalnya (nama, warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya
dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan sosial (keluarga, teman,
tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya
dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan alam (hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi
16

sederhana (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan
kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan
berbahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan
keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi
diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan,
keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media
TAMBAHAN KEUNGGULAN
LOKAL

17

LEMBAR KERJA 4
Nama Kelompok
Judul Tugas
Hari/tanggal

: ……………………………………
: Struktur KTSP
: ……………………………………..

Buatkah Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan visi,
misi dan keunggulan satuan PAUD.
Bidang/Aspek
Perkembangan

Ranah Pengembangan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu

Pemetaan Program Pengembangan ke dalam Jadwal Harian.
Program pengembangan yang tertuang dalam struktur kurikulum satuan PAUD di atas diterapkan
selama setahun. Oleh karena itu Program pengembangan dapat disebut sebagai Program Tahunan
yang diterapkan setiap hari sepanjang tahun.
Untuk menerapkan program tahunan, maka satuan PAUD menyusun Jadwal Harian dan Standar
Operasinal prosedur (SOP) yang diterapkan di satuan PAUD yang dimulai dari kedatangan anak
hingga pulang.
Jadual harian dan SOP memuat seluruh kegiatan yang dapat diikuti anak.
Penyusunan Jadual Harian dan SOP dituangkan dalam Pedoman tersendiri.
D. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun. Kalender
pendidikan diturunkan dari rencana tahunan satuan PAUD.
Kalender pendidikan penting disusun, untuk:
1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan pembelajaran dalam setahun.
2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dan diikuti
peserta didik dalam kurun waktu setahun.
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang ditetapkan di wilayahnya.
Kalender pendidikan memuat:
1) Permulaan tahun ajaran
2) Waktu belajar efektif
3) Hari-hari libur
18

4) Perayaan hari-hari besar
5) Kegiatan puncak tema
6) Kegiatan pendukung.

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kencana
AGUSTU
JULI
S
MINGG
U
6
13
20
27
MINGGU

3

10

17

24

SENIN

7

14

21

28

SENIN

4

11

18

25

SELASA

1

8

15

22

29

SELASA

5

12

19

26

RABU

2

9

16

23

30

RABU

6

13

20

27

KAMIS

3

10

17

24

31

KAMIS

7

14

21

28

JUMAT

4

11

18

25

JUMAT

1

8

15

22

29

SABTU

5

12

19

26

SABTU

2

9

16

23

30

14 - 19 ORIENTASI UNTUK PESERTA
DIDIK BARU
28 - 28 HARI RAYA
IDUL FITRI
21 - 31 LIBUR HARI RAYA IDUL
FITRI

31

4 - 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA
TRANSISI)
11 -23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH
BARUKU
30 PUNCAK TEMA LOMBA 17 AGUSTUSAN

SEPTEMBER

OKTOBER

MINGGU

7

14

21

28

MINGGU

5

12

19

26

SENIN

1

8

15

22

29

SENIN

6

13

20

27

SELASA

2

9

16

23

30

SELASA

7

14

21

28

RABU

3

10

17

24

RABU

1

8

15

22

29

KAMIS

4

11

18

25

KAMIS

2

9

16

23

30

JUMAT

5

12

19

26

JUMAT

3

10

17

24

31

SABTU

6

13

20

27

SABTU

4

11

18

25

Tema: keluargaku
27 Puncak Tema bermain dengan keluarga
LEMBAR KERJA 5
Nama Kelompok
Judul Tugas
Hari/tanggal

: ……………………………………
: Menyusun Kalender Pendidikan
: ……………………………………..

Buatlah kalender pendidikan di satuan PAUD Saudara.
19

...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

20

DOKUMEN II KTSP PAUD
Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan
program tahunan, semester, mingguan, harian, dan penilaian. Dokumen II berisi inti
pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap rencana
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Program Tahunan
Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung
kegiatan anak, yang akan dilaksanakan dari mulai awal tahun ajaran hingga akhir tahun
ajaran. Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kurikulum (minggu
belajar, libur, hari-hari istimewa), kegiatan yang menunjang kurikulum (kegiatan
mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar
anak, pentas seni anak, atau lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang tuaan/parenting
(pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya). Kegiatan tahunan ini
disusun bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta
disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
Contoh program Tahunan
No

Bulan

Kegiatan

1

Juli

1. Orientasi Sekolah
2. Pengenalan tempat kegiatan main anak
3. Mendatangkan orang tua untuk pengenalan
Visi, Misi dan cara belajar di sekolah
4. Bakti sosial Romadhon

2

Agustus

1. Presentasi hasil karya anak kepada
orangtua
2. Kunjungan ke suatu tempat sesuai dengan
tema
3. Pemeriksaan kesehatan & Vit.A
1. Peringatan HUT RI

3

September

2.

4

Dst

Keterangan

2. Program Semester
Rencana kegiatan program semester merupakan rencana kegiatan yang terkait dengan
kegiatan kurikulum dalam rentang satu semester atau setara dengan enam bulan waktu
kalender. Rencana kegiatan semester setidaknya memuat unsur waktu, tema, sub tema, dan
kegiatan pendukung.
Contoh penyusunan program semester dituangkan dalam
pedoman perencanaan
pembelajaran.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih lengkap dan lebih
operasional. Dalam program mingguan sudah diidentifikasi tema dan sub tema, pemetaan
kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam satu minggu, dan muatan materi
yang akan dibangun ke anak serta sejumlah aktivitas bermain sesuai dengan tema dan
indikator yang akan dicapai serta penetapan media, alat dan bahan yang akan digunakan.
Contoh penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dituangkan dalam
pedoman perencanaan pembelajaran.
4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit perencanaan terkecil
dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan
RPP Mingguan yang berisi kegiatan–kegiatan yang dipilih dari indikator yang direncanakan
untuk satu hari sesuai dengan tema dan sub tema. Penulisan RPPH disesuaikan dengan
21

model atau pendekatan yang telah ditentukan atau dipilih serta disesuaikan dengan jenis
Kegiatan atau Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana kegiatan mingguan.
5. Pelaksanaan Evaluasi yang diterapkan di Satuan PAUD
Evaluasi pembelajaran untuk Pendidikan Anak usia Dini sesuai dengan Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah penilaian otentik dan penilaian kinerja.
Contoh penilaian hasil pembelajaran dituangkan dalam pedoman penilaian pembelajaran.

22

LEMBAR KERJA 6
Nama Kelompok
Judul Tugas
Hari/tanggal

: …………………………………
: Menyusun Program tahunan
: ………………………………..

Buatlah program tahunan dengan memperhatikan visi, misi dan kekhasan atau
keunggulan di satuan PAUD Saudara.
............................................................................................................................................................
....................
............................................................................................................................................................
.......................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.......................................................
............................................................................................................................................................
..........................

23

BAB IV
PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN KTSP PAUD
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap
pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di
satuan pendidikan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan
bagian dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini
dinas pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa revisi
hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari fihak-fihak yang terkait tersebut.
Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Pengesahan KTSP PAUD
Produk KTSP PAUD hendaklah dapat disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini
penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam penerapannya dapat
optimal. Terkait dengan KTSP PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil
pengembangan KTSP PAUD dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda
bukti pengesahan diantaranya:
1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara, setidaknya adalah kepala
bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan penyelenggara.
2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun pada
Satuan PAUD tersendiri.
3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu pegawai dinas pendidikan tingkat
kabupaten, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten yang
diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD tingkat kecamatan.
B. Pemberlakuan KTSP PAUD
Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim
pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh pihak-pihak sebagaimana yang
telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa alasan yang rasional, pemberlakukan dapat
disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang, misal menunggu
tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM
tambahan, menunggu dukungan ang