SITEPU, KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU NIAS DI DESA GONGSOL KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO.

(1)

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU NIAS

DI DESA GONGSOL KECAMATAN MERDEKA

KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

NINA MARIYANA SYAPUTRI BR SITEPU

3103122042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Nina Mariyana Syaputri Br. Sitepu, Nim: 3103122041, Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini membahas mengenai kehidupan sosial budaya suku Nias di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang kedatangan suku Nias di desa Gongsol, bagaimana interaksi antara suku Nias dan suku Karo sebagai masyarakat setempat, serta untuk mengetahui proses adaptasi suku Nias di Tanah Karo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didasarkan pada penelitian lapangan, menyajikan data data yang akurat, serta datanya di proleh berdasarkan wawancara dengan informan. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 9 (Sembilan) orang, informan yang dipilih adalah suku Nias yang telah lama tinggal di desa Gongsol dan yang berhubungan dengan penelitian penulis. Penelitian ini menggambarkan secara mendetail kondisi dan prilaku yang terjadi di tempat penelitian, yang dianalisis secara mendetail dan sisitematis berdasarkan prosedur penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, di dapatkan hasil bahwa suku Nias datang ke Tanah Karo tepatnya di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka adalah untuk mencari pekerjaan dan mengubah perekonomian menjadi lebih baik. Interaksi sosial yang terjalin antara kedua suku cukup baik, hal tersebut terlihat dalam aktifitas sehari- hari terjalin interaksi sosial yang baik dalam berbagai kegiatan, misalnya interaksi di desa, di warung kopi, di ladang bahkan interaksi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan adat istiadat, seperti gotong-royong dan ritual pesta perkawinan dan adat kematian. Adaptasi yang dilakukan oleh suku Nias terhadap suku Karo cukup baik, mereka berbaur dalam kehidupan suku Karo, serta menciptakan interaksi yang baik serta menciptakan suatu sikap saling menghargai antara kedua suku.

Akhirnya dapat disimpulan bahwa kehidupan sosial budaya suku Nias di Tanah Karo cukup baik, masyarakat setempat memperlakukan mereka sama dengan masyarakat setempat lainnya. Masyarakat setempat tidak pernah menganggap suku Nias sebagai pekerja di desa mereka. serta kehadiran mereka sebagai masyarakat pendatang diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Pujidan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul “Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memproleh gelar sarjana Pendidikan Antropologi FakultasIlmu Sosia Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersipatmembangun demi penyempurnaanskripsiini.

Penyelesaianskripsiinitidakterwujudtanpabantuandariberbagaipihak yang bersifat moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu. M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra.Puspita Wati M.SiselakuketuajurusanPendidikanAntropologi .

4. Bapak Drs. Waston Malau M.SP selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurjannah Mpd, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai adminitrasi Jurusan


(7)

iii

7. Khususnya buat orang tuaku, Bapakku Drs. Syarifudin Sitepu dan mamakku tercinta Sriyana Br Ginting yang telah banyak berkorban bagi penulis dari awal kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini, baik moril maupun materil. Serta terima kasih juga atas doa serta dukungan yang membuat penulis menjadi semangat.

8. Buat Ayahku Risqi Reza Demaraja yang telah menemaniku dalam keadaan senang maupun duka serta tercinta terima kasih atas dukungan serta doa yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan semangat.

9. Terima kasih buat abangku Hagata Syaputra Sitepu yang telah mendukung dan memberikan banyak nasehat dan masukan kepada penulis serta tidak lupa buat adik adikku: Nursiti Hanifah Syaputri S, Nining Rahma Syaputri S. Mardiyah Agita Syaputri S, M. Akbar Syaputra S dan M. Noufal Syaputra S yang sangat kusayangi terima kasih atasdoanya.

10. Buat Ayah dan Ibuku beserta keluarga besar Demaraja di Siantar, : KakYuni berserta adikku Umay dan Noufal yang sangat kusayangi terima kasih atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan.

11. Buat Kakakku Hel Putriyani Br. Ginting yang paling kusayangi yang selalu ada dalam keadaan apapun semenjak mengenalmu mulai masuk kuliah bahkan menemani penulis dilokasi penelitian terima kasih atas doa dan dukungannya. Serta Buat Pak Uda Yang kusayanyi Suranta Edi Sitepu Yang selalu ada dalam keadaan apapun dan juga menemaniku dalan penelitian di


(8)

iv

Desa Gongsol bahkan menjadi foto grafer dalam penelitian penulis terima kasih atas doa dan dukungannya.

12. Buat sahabat seperjuanganku yang telah menemaniku dalam keadaan suka maupun duka yang tak akan lekang di hati yang telah mengajariku banyak hal dan membantuku dalam segala hal terkusus buat Sri Ika Silvia Ginting yang sangat kusayangi dan Karmila Sembiring. Dan buat sahabat-sahabatku di kelas yang menemani dalamsuka duka dancanda tawa Juneidi Hutasoit, AgusmanTalangbanua dan seluruh teman teman kuanak Antropologi angkatan 2010 yang sangat kusayangi dan tak bisaku sebut satu per satu terima kasih atas dukungan kalian semua.

13. Buat teman-teman kos: Dwi Retno, Dewi Anjunisa, Rara Sinta, Cici, Mora, Siska, Fitri, Kiki Putri, Diah, Aini.

14. Buat abang abang kosku yang kusayangi: Mustofa (roy), Sandri, aidi, aco, iyal, Struat, Bakri dan seluruh penghuni gang R7.

Mudah-mudahan semua jasa, doa serta bantuan dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis menjadi amal soleh dan mendapat pahala dari Allah SWT Amin YaRobbalAlamin.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, Juli 2014 Penulis

Nina MariyanaSyaputri S NIM. 3103122042


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Kerangka Teori ... 7

2.2.1 Interaksi Sosial ... 7

2.2.2 Teori Interaksi Simbolik ... 8

2.2.3 Teori Adaptasi ... 10

2.2.4 Teori Perubahan ... 13

2.3 Kerangka Berfikir ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Jenis Penelitian ... 16


(10)

vi

3.3 Penentuan Informan ... 17

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.5 Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 20

4.1.1 Letak dan Luas Wilayah ... 20

4.1.2 Kondisi Wilayah ... 21

4.1.3 Keadaan Penduduk ... 21

4.1.4 Mata Pencaharian ... 22

4.1.5 Agama ... 24

4.1.6 Kondisi Sosial dan Budaya ... 25

4.1.7 Sarana dan Prasarana ... 26

4.2 Pembahasan ... 28

4.2.1 Identitas informan ... 28

4.2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kedatangan Suku Nias ke Tanah karo ... 33

4.2.2.1 Faktor Utama Informan Meninggalkan Asal ... 33

4.2.3 Kehidupan Suku Nias di Desa Gongsol ... 38

4.2.3.1 Interaksi Antara Suku Nias Dengan Suku Karo... 40

4.2.3.2 Kebudayaan Suku Nias di Tanah Karo ... 44

4.2.3.3 Pandangan Suku Karo Terhadap Suku Nias ... 46

4.2.3.4 Pandangan Suku Nias Terhadap Suku Karo ... 49 4.2.3.5 Pengaruh Kedatangan Suku Nias Terhadap Kehidupan


(11)

vii

Suku Karo di Desa Gongsol ... 51

4.2.4 Cara Suku Nias Beradaptasi di Lingkungan Masyarakat Karo . 53 BAB V PENUTUP ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan budaya dan suku bangsa yang beraneka ragam. Salah satu dari suku bangsa tersebut adalah sub suku bangsa Batak Karo yang mendiami daerah asal Tanah Karo di provinsi Sumatra Utara.

Tanah Karo merupakan salah satu daerah pertanian yang terkenal di Sumatra Utara. Iklim Tanah Karo yang trofis menyebabkan tumbuh berbagai macam tanaman yang sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Berbagai macam sayur sayuran dan buah buahan serta hasil hasil pertanian lainnya yang kita temui di kota sebagian besar adalah hasil pertanian dari Tanah Karo.

Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa tersebut adalah bertani. Sejak zaman dahulu masyarakat mengelola lahan untuk bercocok tanam sebagai warisan budaya dari nenek moyang mereka,

Namun zaman dahulu para petani hanya menanam tanaman pangan seperti padi dan jagung serta sedikit tanaman muda saja. Pengelolaannya juga hanya dilakukan oleh petani itu sendiri dan keluarga, terkadang di bantu secara gotong-royong oleh masyarakat setempat. Gotong gotong-royong biasa dilakukan dari satu ladang ke ladang yang lain secara bergantian.


(13)

2

Seiring berkembangnya zaman, pertanian di desa tersebut juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Para petani mulai mengelola lahan pertanian dengan menanam berbagai macam tanaman buah buahan dan sayur sayuran dalam jumlah yang besar, sehingga para petani tidak mampu mengelola pertaniannya sendiri dan membutuhkan para pekerja sebagai buruh tani. Karena hal tersebut banyak masyarakat dari berbagai suku dan daerah merantau ke desa ini untuk mencari pekerjaan. Mayarakat yang datang merantau mencari pekerjaan ke Tanah Karo yaitu dari daerah Jawa, Padang, Pak-pak, dan Nias,namun kebanyakan pendatang di sana adalah suku Nias,

Bagi masyarakat Nias yang tinggal di pulau Nias, Tanah Karo menjadi tempat yang ideal untuk mencari pekerjaan dan dapat merubah kehidupan mereka. Masyarakat Nias umumnya beranggapan Tanah Karo merupakan daerah pertanian yang subur sehingga membuka peluang pekerjaan walaupun hanya sebagai buruh tani.

Menurut Pelly (1994;8):

“Kemiskinan merupakan faktor yang mendorong penduduk meninggalkan tanahnya, gerakan keluar itu sifatnya merantau yang sangat selektif dan

kemiskinan itu sendiri tidak merupakan alasan yang cukup untuk bermigrasi”.

Tanpa mempersoalkan dekat jauhnya perpindahan, mudah atau sulit, setiap migrasi mempunyai tempat asal dan tempat tujuan serta bermacam-macam rintangan yang menghambat. Dari beberapa penghalang antara itu faktor jarak perpindahan merupakan faktor yang selalu ada.


(14)

3

Setiap suku diberbagai daerah memiliki karakter dan cirri khas tersendiri. Begitu juga dengan suku Nias dan Karo, tentunya memiliki cirri cirri tersendiri. Menurut pandangan sebagian besar masyarakat Karo di berbagai daerah, suku Nias merupakan suku yang kasar dan tertutup. Namun suku Karo juga terkenal dengan khas batak yang keras namun ramah dan bersipat terbuka dengan masyarakat lain. Bagaimana hubungan antara kedua suku yang berbeda karakter tersebut?. Hal ini lah yang kana dibahas penulis dalam penelitian ini.

Kehadiran Suku Nias di Tanah Karo tentunya akan memberikan dampak baik dari aspek kependudukan dan juga aspek aspek sosial dan budaya lainnya. Kehadiran suku Nias di tengah tengah masyarakat Karo tentunya membutuhkan adaptasi yang kuat untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Dalam kehidupan berbeda suku ini , tentunya banyak terjadi fenomena-fenomena dalam proses sosialnya. Dalam proses sosial kehidupan masyarakat bisa saja terjalin interaksi yang baik, namun bisa juga terjadi interaksi yang bersifat disosiatif seperti konflik sosial dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias Sebagai Masyarakat Pendatang Di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:


(15)

4

2. Interaksi antara masyarakat Nias sebagai masyarakat pendatang dengan suku Karo sebagai masyarakat setempat,

3. Cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat Karo

4. Kebudayaan suku Nias di desa Gongsol. 5. Pandangan suku Nias terhadap suku Karo. 6. Pandangan suku Karo terhadap suku Nias.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yakni pada Kehidupan suku Nias sebagai

masyarakat pendatang di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan :

1. Apa yang melatarbelakangi kedatangan suku Nias ke desa Gongsol? 2. Bagaimana interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat pendatang

dengan suku Karo?

3. Bagaimana cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat Gongsol?

1.5Tujuan Penelitian


(16)

5

1. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan suku Nias ke desa Gongsol. 2. Untuk mengetahui interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat

pendatang dengan masyarakat Karo.

3. Untuk mengetahui cara suku Nias sebagai masyarakat pendatang beradaptasi dengan masyarakat Karo

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Penambahan khasanah keilmuan di bidang Sosiologi dan Antropologi Khususnya yang membahas interaksi dan kebudayaan.

2. Studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.

3. Secara praktis juga dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemerintah untuk memahami permasalah sosial antar etnit dalam kehidupan masyarakat.

4. Sebagai masukan bagi suku Nias dan masyarakat karo untuk dapat menjalin hugungan atau interaksi sosial yang lebih baik.


(17)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pendorong suku Nias merantau dari daerah asal menuju desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo terutama disebabkan oleh faktor ekonomi pendapatan yang rendah serta sulitnya mencari pekerjaan di daerah mereka hampir 100%.

2. Faktor–faktor penarik suku Nias dating dan menetap di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo sangat bervariasi, pada umumnya 45% karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi mencari pendapatan yanng lebih tinggi(35%), dan faktor kelengkapan sarana dan prasarana (20%).

3. Interaksi antara masyarakat setempat (Suku Karo) dengan suku Nias di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo cukup baik. Kedua kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda hidup berdampingan dan saling menghargai dalam interaksi satu sama lainnya. 4. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap informan, suku

Nias telah dapat beradaptasi dengan baik terhapat lungkungan masyarakat setempat. Sikap hormat terhadap masyarakat setampat selalu diperlihatkan oleh suku Nias, sehingga mereka diterima dengan baik oleh mayarakat


(18)

60

setempat. Selain itu juga suku Nias juga mengikuti kebudayaan setempat seperti gotong royong dan kegiatan kegiatan kebudayaan lainnya seperti adat kematian, perkawinan dan acara budaya yaitu perta tahunan. Mereka menuturkan walaupu mereka tidak melaksanakan adat Karo tetapi mereka ikut memeriahkan dan menghargai adat istiadat masyarakat setempat.

5.2Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat pendatang, baik suku Nias maupun

suku suku lain agar senantiasa menjaga dan menjalin kerjasama dalam berbagai hal dengan memebrikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan serta saling menghormati baik sesame pendatang maupun terhadap masyarakat setempat untuk memperkuat silaturahmi antar suku bangsa.

2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan masyarakat desa Gongsol, baik masyarakat yanng pendatang ataupun masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. 3. Diharapkan bagi masyarakat pendatang dan masyarakat setempat agar tetap

menjalin tali persaudaraaan dan saling menghargai serta bekerja sama untuk meningkatkan kemajuan desa.


(19)

61

DAFTAR PUSTAKA

Barth,Fredrik.(1988).KelompokEtnisdanBatasannya.Jakarta:UI Press.

Endraswara, Suwardi.(2006). MetodologiPenelitianKebudayaan.Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Giting,M,Ukur.AdatKaroSirulo,Medan, 2008

Koentjaraningrat. 2002. PengantarIlmuAntropologi. Jakarta: RinekaCipta. ____________. 2007. SejarahTeoriAntropologi II. Jakarta: UI Press.

____________. 2007. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

____________. 2003. KamusIstilahAntropologi. Jakarta: Progress.

Lutan, Rusli.(2001). KeniscayaanPluralitasBudaya Daerah. Bandung: PercetakanAngkasa Bandung.

Moleong, J.Lexy. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: Rosda.

Parsudi, Suparlan. (1999) .Kemajumukan,

HipotesisKebudayaanDominandanKesukubangsaan.;DalamJurnalAntropo

logi Indonesia. Jakarta :JurusanAntropologiPisip- UI.

Paryudha. 1997. InteraksisukuNiasdanSukuBatakKarosebagaipekerja di Medan

Marelan.Skripsi. Medan. Universitas Sumatra Utara.

Soekanto, Soerjono. 1988. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Szompka,Piotr.1993.SosiologiPerubahanSosial.Jakarta:Prenada Media Grup. Sugiyono. 2008. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


(20)

62

Sumber lain:

(http://rahmanpl06.blogspot.com/ (Senin, 3 Maret 2014,15:2) (www.museum.pustaka-Nias.html. (kamis,4 Mei2014,19:2) Goegle Books/Ono Niha-PerahuDarat di PulauBergoyang


(1)

2. Interaksi antara masyarakat Nias sebagai masyarakat pendatang dengan suku Karo sebagai masyarakat setempat,

3. Cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat Karo 4. Kebudayaan suku Nias di desa Gongsol.

5. Pandangan suku Nias terhadap suku Karo. 6. Pandangan suku Karo terhadap suku Nias.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yakni pada Kehidupan suku Nias sebagai masyarakat pendatang di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan :

1. Apa yang melatarbelakangi kedatangan suku Nias ke desa Gongsol? 2. Bagaimana interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat pendatang

dengan suku Karo?

3. Bagaimana cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat Gongsol?

1.5Tujuan Penelitian


(2)

5

1. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan suku Nias ke desa Gongsol. 2. Untuk mengetahui interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat

pendatang dengan masyarakat Karo.

3. Untuk mengetahui cara suku Nias sebagai masyarakat pendatang beradaptasi dengan masyarakat Karo

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Penambahan khasanah keilmuan di bidang Sosiologi dan Antropologi Khususnya yang membahas interaksi dan kebudayaan.

2. Studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.

3. Secara praktis juga dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemerintah untuk memahami permasalah sosial antar etnit dalam kehidupan masyarakat.

4. Sebagai masukan bagi suku Nias dan masyarakat karo untuk dapat menjalin hugungan atau interaksi sosial yang lebih baik.


(3)

59 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pendorong suku Nias merantau dari daerah asal menuju desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo terutama disebabkan oleh faktor ekonomi pendapatan yang rendah serta sulitnya mencari pekerjaan di daerah mereka hampir 100%.

2. Faktor–faktor penarik suku Nias dating dan menetap di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo sangat bervariasi, pada umumnya 45% karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi mencari pendapatan yanng lebih tinggi(35%), dan faktor kelengkapan sarana dan prasarana (20%).

3. Interaksi antara masyarakat setempat (Suku Karo) dengan suku Nias di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo cukup baik. Kedua kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda hidup berdampingan dan saling menghargai dalam interaksi satu sama lainnya. 4. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap informan, suku

Nias telah dapat beradaptasi dengan baik terhapat lungkungan masyarakat setempat. Sikap hormat terhadap masyarakat setampat selalu diperlihatkan oleh suku Nias, sehingga mereka diterima dengan baik oleh mayarakat


(4)

60

setempat. Selain itu juga suku Nias juga mengikuti kebudayaan setempat seperti gotong royong dan kegiatan kegiatan kebudayaan lainnya seperti adat kematian, perkawinan dan acara budaya yaitu perta tahunan. Mereka menuturkan walaupu mereka tidak melaksanakan adat Karo tetapi mereka ikut memeriahkan dan menghargai adat istiadat masyarakat setempat.

5.2Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat pendatang, baik suku Nias maupun

suku suku lain agar senantiasa menjaga dan menjalin kerjasama dalam berbagai hal dengan memebrikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan serta saling menghormati baik sesame pendatang maupun terhadap masyarakat setempat untuk memperkuat silaturahmi antar suku bangsa.

2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan masyarakat desa Gongsol, baik masyarakat yanng pendatang ataupun masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. 3. Diharapkan bagi masyarakat pendatang dan masyarakat setempat agar tetap

menjalin tali persaudaraaan dan saling menghargai serta bekerja sama untuk meningkatkan kemajuan desa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Barth,Fredrik.(1988).KelompokEtnisdanBatasannya.Jakarta:UI Press.

Endraswara, Suwardi.(2006). MetodologiPenelitianKebudayaan.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Giting,M,Ukur.AdatKaroSirulo,Medan, 2008

Koentjaraningrat. 2002. PengantarIlmuAntropologi. Jakarta: RinekaCipta. ____________. 2007. SejarahTeoriAntropologi II. Jakarta: UI Press.

____________. 2007. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

____________. 2003. KamusIstilahAntropologi. Jakarta: Progress.

Lutan, Rusli.(2001). KeniscayaanPluralitasBudaya Daerah. Bandung: PercetakanAngkasa Bandung.

Moleong, J.Lexy. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: Rosda.

Parsudi, Suparlan. (1999) .Kemajumukan,

HipotesisKebudayaanDominandanKesukubangsaan.;DalamJurnalAntropo logi Indonesia. Jakarta :JurusanAntropologiPisip- UI.

Paryudha. 1997. InteraksisukuNiasdanSukuBatakKarosebagaipekerja di Medan Marelan.Skripsi. Medan. Universitas Sumatra Utara.

Soekanto, Soerjono. 1988. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Szompka,Piotr.1993.SosiologiPerubahanSosial.Jakarta:Prenada Media Grup. Sugiyono. 2008. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


(6)

62

Sumber lain:

(http://rahmanpl06.blogspot.com/ (Senin, 3 Maret 2014,15:2) (www.museum.pustaka-Nias.html. (kamis,4 Mei2014,19:2) Goegle Books/Ono Niha-PerahuDarat di PulauBergoyang