STUDI KOMPARATIF TENTANG PEMBENTUKAN KATA MAJEMUK DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA THAI.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...………..i

KATA PENGANTAR………...…………..………..ii

UCAPAN TERIMA KASIH………...…..……....iii

DAFTAR ISI………...………...…...iv

BAB I PENDUHULUAN………....1

1.1Latar Belakang Masalah….………..……….………...1

1.2Rumusan Masalah……….…………...3

1.3 Tujuan Penelitian……….………....4

1.4 Manfaat Penelitian………...4

1.5 Pembahasan Masalah..………...5

1.6 Definisi Operasional……….5

1.6 Sistematika Penelitian………..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………..………...8

2.1 Pengantar….………...8

2.2 Morfologi ….………..……….8

2.3 Kata……….….10

2.4 Kata Majemuk………..…11

2.5Kata Majemuk dalam Bahasa Indonesia……….…………...…...13 2.6Kata Majemuk dalam Bahasa Thai………..………20


(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..28

3.1Pengantar……….……28

3.2Desian Penelitian Kualitatif Deskriptif………...……….28

3.3Pengumpulan Data..………..…...28

3.3.1 Objek Penelitian...………..……….28

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data.………...29

3.4 Analisis Data………...30

BAB IV ANALISIS DATA…………...………..31

4.1 Pengantar………...31

4.2 Persamaan dan Perbedaan Kata Majemuk Berdasarkan Rujukan dan Bentuk……...31

4.2.1 Sama Rujukan dan Sama Bentuk………....31

4.2.2 Sama Rujukan, Sama Unsur Pembentuk dan Beda Urutan…………...……….40

4.2.3 Sama Rujukan dan Beda Sebagian Unsur Pembentuk………….………..46

4.2.4 Sama Rujukan Beda Unsur Pembentuk.…..……….………..52

4.5 Pembahasan………..55

BAB V KESIMPULAN………...…………..………….67

5.1 Simpulan………..67

5.2 Saran.………...68


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena bahasa itu berfungsi sebagai alat komunikasi, untuk menyatakan hasil pemikiran dan alat untuk melaksanakan aktivitas seharian. Bahasa juga merupakan kaidah atau aturan komunikasi diantara individu dalam pergaulan sehari-hari. Kosakata merupakan unsur bahasa yang sangat penting dan perlu dipelajari sehingga mudah dipahami dan dimengerti serta dalam praktiknya dapat digunakan dengan baik dan benar. Untuk mempelajari kosakata, sebenarnya tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan karena diperlukan persyaratan tertentu seperti perlu aktif dan kreatif, memahami dan mengerti asal-usul kata, perlu membaca buku-buku bacaan serta sering memperhatikan dan mendengarkan informasi dari radio, televisi dan pidato atau ceramah dari orang lain. Dengan aktivitas tersebut akan diperoleh istilah-istilah atau kata-kata tertentu sebagai hal yang baru yang dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan untuk memahami, mengerti, mengembangkan dan menerapkan penguasaan kosakata tersebut dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Kata merupakan unsur yang penting di dalam bahasa. Bahasa tak mungkin ada jikalau tak ada kata. Oleh karena itu, kata merupakan perwujudan bahasa. Di sini di paparkan beberapa pengertian kata dari para linguis.


(4)

Ramlan memdeskripsikan kata sebagai dua macam satuan,, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologik. kata terdiri dari satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem, sedangkan unsur satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Jadi yang dimaksudkan dengan kata menurutnya ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satu satuan bebas merupakan kata.

Kata majemuk adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun terikat, sehingga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru. (A. Chaer, 2007:187-188). Kridalaksana (1996) menyebutkan kata majemuk dengan istilah pemajemukan atau komposisi yaitu proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata. Out put dari proses ini disebut paduan leksem atau kompositum yang menjadi calon kata majemuk. Deskripsi tersebut jelas menempatkan kata majemuk sebagai satuan yang berbeda dengan frase. Frase adalah gabungan kata, bukan gabungan leksem. Yang mengelola kata-kata sehingga menjadi frase adalah proses sintaksis sedangkan kata majemuk berasal dari kompositum.

Bahasa Thailamd biasa disebut bahasa “Thai” (ภาษาไทย). Bahasa Thai memiliki sistem pembentukan kata yang berbeda dari sistem pembentukan kata bahasa lain. Perbedaan pembentukan kata ini juga termasuk dengan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

Sistem pembentukan kata bahasa Thai dapat diamati dari kata-kata berikut ini.


(5)

Bentuk Dasar Bahasa Thai Kata Baru Bahasa Indonesia hong „kamar‟+ ah:an „makanan‟ hong aha:n (ห้องอาหาร) „rumah makan‟

rod „kereta‟+ fai „api‟ rodfai(รถไฟ) „kereta api‟ khon „orang‟+ klang „tengah‟ konklang (คนกลาง) „orang tengah‟

dee „baik‟+ jai „hati‟ deejai(ดีใจ) „senang‟

Contoh-contoh di atas menjelaskan bahwa pembentukan kata baru dalam bahasa Thai didasarkan pada pembentukan kata benda (kb) dan kata benda, menjadi kata benda yang baru (kb+kb> kb), seperti kata hong aha:n (ห้องอาหาร)

rumah makan‟, rodfai (รถไฟ) „kereta api‟, penbentukan kata benda dan kata depan (kd) menjadi kata benda yang baru (kb+kd> kb) seperti kata khoklang ‘orang tengah‟ dan pembentukan kata adjektiva (ka) dan kata benda (kb) menjadi kata benda yang baru (ka+kb> kb) seperti kata deejai ‘senang, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini akan mencari jawaban atas masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa perbedaan dan persamaan konseptual kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?

2. Apa ciri-ciri persamaan dan perbedaan kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?

3. Apa implikasi semantis perbedaan dan persamaan kata majemuk terhadap makna antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?


(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah penelitian, tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. untuk menemukan perbedaan dan persamaan konseptual kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?

2. untuk menemukan ciri-ciri persamaan dan perbedaan kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?

3. untuk implikasi semantis perbedaan dan persamaan kata majemuk terhadap makna antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai ?

Berdasarkan tujuan kajian tersebut, pengkaji akan mengetahui dasar pembentukan kata bahasa Indonesia dan bahasa Thai yang mempunyai bentuk golongan kata yang sama dan yang berbeda.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan manfaat sebagai berikut :

1. Adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat informasi kebahasaan mengenai gambaran pembentukan kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai.

2. Penelitian ini merupakan penelitian yang mempelajari persamaan dan perbedaan atau ciri-ciri mengenai makna yang berkaitan dengan kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai bisa menjadikan bahan-bahan penelitian selanjutnya.


(7)

3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk penutur Thailand dan penutur Indonesia, dengan adanya penelitian ini juga dapat mengetahui persamaan dan perbedaan kata majemuk antara bahasa Indonesia dan bahasa Thai baik dari segi struktur kata maupun ciri-ciri maknanya.

1.5 Pembatasan Masalah

Kata majemuk bahasa Indonesia dan bahasa Thai sebagai objek studi, dalam penelitian ini dapat dikaji dari berbagai aspek dan sudut pandang. Mengingat luasnya objek yang dapat dikaji maka penelitian ini difokuskan pada sistem pembentukan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai sebagai sebuah studi komparatif. Pembentukan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai merupakan masalah yang penting dalam kajian ini. Dipandang dari sudut praktis, kreatifitas para linguis menunjukan peranannya, karena semakin komplek kehidupan masyarakat semakin banyak ungkapan baru yang diperlukan untuk menggabarkan konsep yang terus-menerus bermunculan. Pengungkapan konsep dengan pembentukan kata majemuk kedua bahasa jauh lebih umum dan lebih mudah daripada dengan penciptaan kata baru. Pembentukan kata yang diperhatikan di sini hanyalah pada kata-kata yang konsepnya terdapat dalam tatabahasa Thai dan tatabahasa Indonesia.

1.6 Definisi Oprasional

Kajian ini menggunakan istilah-istilah yang asing bagi seseorang, oleh itu, pengkaji perlu memberi penjelasan tentang istilah-istilah berikut :


(8)

1.6.1 Kata Majemuk dalam Bahasa Indonesia

Kata majemuk adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar lain, baik yang bebas maupun terikat, sehingga terbentuk sebuah leksikal yang berbeda atau yang baru.

1.6.2 Kata Majemuk dalam Bahasa Thai

Kata pemajemukan dalam bahasa Thai adalah kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih, bila disatukan akan memiliki satuan makna dan diucapkan harus dengan secara langsung tidak boleh berhenti.

1.6.3 Studi Komparatif Pembentukan Kata Majemuk

Studi komparasi pembentukan kata majemuk, yaitu teknik analisisi persamaan dan perbedaan antara kata majemuk serta cara membandingkan persamaan dan perbedaan kata majemuk majemuk, dilihat dalam bentuk ungkapan pemaknaan, dan pembentukan kata.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tesisi ini mencakup lima bab, yaitu:

Bab pertama menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan pembatasan masalah.

Bab kedua membahaskan seputar kajian pustaka hal-hal sebagai berikut, yakni pengertian pembentukan kata dalam bahasa Thai, pengertian kata majemuk dalam bahasa Thai, kelasifikasi proses kata majemuk dan proses makna. Bab ketiga menguraikan metodologi penelitian, sampel penelitian, sumber data, pengumpulan data, dan analisis data. Bab keempat memuatkan duahal yaitu analisis dan pembahasan data untuk menghasilkan temuan. Bab


(9)

kelima menyajikan penafsiran temuan penelitian dari pembahasan tentang kata pengantar, temuan penelitian pada analisis proses pembentukan kata dalam bahasa Thai, analisis persamaan dan perbedaan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai, dan analisis makna kata majemuk.


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pengantar

Metodologi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengkajian, untuk memperoleh data objektif dan sampel pada menganalisis data. Metode merupakan alat prosedur, dan teknik dalam pengumpulan data.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur kualitatif dan kuantitatif deskriptif yang bertujuan mencari keakuratan data kebahasaan apa adanya. Dalam hal ini sumber data sebagai objek yang akan diteliti harus benar asli keberadaannya, tidak ada penambahan, pengurangan, dan pemanipulasian data dalam bentuk normal pendeskripsian sejumlah data. Jelas sekali bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk mengetahui keabsahan deskripsi data kebahasaan yang bersifat alami apa adanya. Oleh karena itu studi ini dilakukan secara kualitatif melalui proses identifikasi dan klasifikasi ditentukan secara kualitatif berbasis kepada teori.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan objek adalah seluruh leksikal kata majemuk bahasa Thai dan Bahasa Indonesia, yang dibandingkan,


(11)

baik dari segi persamaan rujukan maupun perbedaan pembentukan kata dan makna kata. Sementara populasi dalam kajian ini adalah seluruh leksikal atau perbendaharaan kata majemuk dalam bahasa Thai dan bahasa Indonesia.

Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu kata majemuk bahasa Thai dan bahasa Indonesia yang memiliki bentuk dan rujukan yang sama dan yang berbeda. Data yang digunakan dalam penelitian untuk bahasa Thai berasal dari dua sumber, yaitu sumber lisan dan sumber tulisan. Sumber lisan diambil dari penutur bahasa Thai yang belajar bahasa Indonesia. Sumber tulisan diambil dari kamus bahasa Thai-Indonesia, Indonesia-Thai, dan kamus besar Thai untuk pelajar. Untuk bahasa Indonesia, sumber yang digunakan adalah sumber tertulis.

Teknik pemilihan sampel berdasarkan leksikal yang terdapat dalam pemerhatian yang sesuai dengan tujuan kajian. Jumlah yang akan diteliti.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pengkaji menggunakan teknik mencatat dan merekam. Teknik mencatat yaitu mencatat kata-kata yang terdapat dalam perhatian . Teknik merekam yaitu merekam apabila setu kelompak berkomunikasi supaya dapat data yang lebih dalam. Data dalam pengkajian ini terdapat dari buku-buku yang dikumpulkan. Teknik Analisis Data Kajian ini memberi perhatian kepada data daripada kajian peminjaman bahasa secara umum dan memberi tumpuan kepada persamaan antara kata majemuk bahasa Thai dengan bahasa Indonesia terutamanya persamaan dari segi rujukan dan pembentuk.


(12)

Setelah data-data kedua bahasa itu terkumpul melalui pencatatan, penulis menganalisis, kemudian mendeskripsikannya. Pendeskripsian yang dimaksud adalah persamaan dan perbedaan antara kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai. Dengan demikian dapat diketahui bahawa analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik komparasi, yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan kata majemuk majemuk bahasa Thai dan Bahasa Indonesia, dilihat dalam bentuk ungkapan pemaknaan, dan pembentukan kata.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil studi komparatif terhadap pembentukan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahasa Indonesia dan bahasa Thai merupakan dua bahasa yang berbeda rumpun, karena bahasa Thai memiliki satu-satuan suku kata yaitu bahasa ton (nada), sedangkan bahasa Indonesia memiliki kata-kata bersilabel. 2. Walaupun bahasa Indonesia dan bahasa Thai berbeda rumpun, tapi masih

ada persamaan dalam pembentukan kata majemuk.

3. Untuk membentukan kata majemuk yang berkategori kata benda dalam bahasa Thai sering menggabungkan antara kata benda, kata kerja dan kata sifat.

4. Dalam bahasa Thai untuk memperkaya kosa kata dengan cara menyerap kosa kata dari bahasa yang berhubungan dengan agama Budha yaitu bahasa Phali dan Sanskarta.


(14)

5.2 Saran

1. Harus diadakan penelitian tentang pembentukan kata dalam bahasa Thai yang lebih luas, baik di segi morfologi dan dari segi pembentukan kata dengan secara khusus.

2. Harus dibuat kamus bahasa Indonesia dan bahasa Thai supaya mudah untuk dipelajari.

3. Penelitian mengenai bahasa Indonesia di negara Thailand belum banyak diteliti baik dari segi morfologi, sintaksis dan semantik. Penelitian bahasa Indonesia dan Thai perlu diadakan kembali untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa tersebut.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa. Alwi, Hassan.1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Bloomfield, Leonard. 1933. Language. New York: Hort, Rinchart and Winston,

Inc.

Bloomfield, Leonard. 1933. Language diindonesiakan oleh Sutikno, I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.

Chaer, Abdul. 1994. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Reneka Cipta.

Hockett, Ch.F. 1958. A Crourse in Mordern Linguistics. New York: The Macmillan and Co.

Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Nida A. Eugene. 1962. Morphology: The Descriptive Analysis of Word. Ann Arbour : The University of Michigan Press.

Pankheankhat, Reandate 1977. Laksanak Kham Praksom Khong Phasa Thai. Chulalongkorn University.


(16)

Pankheankhat, Reandate 1998. Laksanak Kham Praksom Khong Phasa Thai. Mahidol University.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ramlan, M. 1978. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi: Suatu Tinjauan Deskripsi: Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Ramlan, M. 1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yokyakarta: Gajah Mada University Press.

Robins, R.H. 1989. Linguistik Umum Sebuah Pengantar Diindonesiakan oleh Soenarjati Djajanegera. Yokyakarta: Kanisius.

Samsuri, 1994. Analisis Bahasa Indonesia: Memahami Bahasa secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga.

Upkitsilapasarn, Phraya. 1968. Lak Basa Thai. Phranakorn: Samnak Phim Thai Wathana Phanit.

Udomphol, Nisa. 1964. “Compound Word in Thai.” Master’s dissertation, Department of Foundation of Education, Graduate School Chulalongkorn University.


(1)

Sulaiman Smahae, 2012

Studi Komparatif Tentang Pembentukan Kata Majemuk Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Thai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

29

baik dari segi persamaan rujukan maupun perbedaan pembentukan kata dan makna kata. Sementara populasi dalam kajian ini adalah seluruh leksikal atau perbendaharaan kata majemuk dalam bahasa Thai dan bahasa Indonesia.

Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu kata majemuk bahasa Thai dan bahasa Indonesia yang memiliki bentuk dan rujukan yang sama dan yang berbeda. Data yang digunakan dalam penelitian untuk bahasa Thai berasal dari dua sumber, yaitu sumber lisan dan sumber tulisan. Sumber lisan diambil dari penutur bahasa Thai yang belajar bahasa Indonesia. Sumber tulisan diambil dari kamus bahasa Thai-Indonesia, Indonesia-Thai, dan kamus besar Thai untuk pelajar. Untuk bahasa Indonesia, sumber yang digunakan adalah sumber tertulis.

Teknik pemilihan sampel berdasarkan leksikal yang terdapat dalam pemerhatian yang sesuai dengan tujuan kajian. Jumlah yang akan diteliti.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pengkaji menggunakan teknik mencatat dan merekam. Teknik mencatat yaitu mencatat kata-kata yang terdapat dalam perhatian . Teknik merekam yaitu merekam apabila setu kelompak berkomunikasi supaya dapat data yang lebih dalam. Data dalam pengkajian ini terdapat dari buku-buku yang dikumpulkan. Teknik Analisis Data Kajian ini memberi perhatian kepada data daripada kajian peminjaman bahasa secara umum dan memberi tumpuan kepada persamaan antara kata majemuk bahasa Thai dengan bahasa Indonesia terutamanya persamaan dari segi rujukan dan pembentuk.


(2)

Setelah data-data kedua bahasa itu terkumpul melalui pencatatan, penulis menganalisis, kemudian mendeskripsikannya. Pendeskripsian yang dimaksud adalah persamaan dan perbedaan antara kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai. Dengan demikian dapat diketahui bahawa analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik komparasi, yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan kata majemuk majemuk bahasa Thai dan Bahasa Indonesia, dilihat dalam bentuk ungkapan pemaknaan, dan pembentukan kata.


(3)

Sulaiman Smahae, 2012

Studi Komparatif Tentang Pembentukan Kata Majemuk Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Thai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

67 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil studi komparatif terhadap pembentukan kata majemuk dalam bahasa Indonesia dan bahasa Thai dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahasa Indonesia dan bahasa Thai merupakan dua bahasa yang berbeda rumpun, karena bahasa Thai memiliki satu-satuan suku kata yaitu bahasa ton (nada), sedangkan bahasa Indonesia memiliki kata-kata bersilabel. 2. Walaupun bahasa Indonesia dan bahasa Thai berbeda rumpun, tapi masih

ada persamaan dalam pembentukan kata majemuk.

3. Untuk membentukan kata majemuk yang berkategori kata benda dalam bahasa Thai sering menggabungkan antara kata benda, kata kerja dan kata sifat.

4. Dalam bahasa Thai untuk memperkaya kosa kata dengan cara menyerap kosa kata dari bahasa yang berhubungan dengan agama Budha yaitu bahasa Phali dan Sanskarta.


(4)

5.2 Saran

1. Harus diadakan penelitian tentang pembentukan kata dalam bahasa Thai yang lebih luas, baik di segi morfologi dan dari segi pembentukan kata dengan secara khusus.

2. Harus dibuat kamus bahasa Indonesia dan bahasa Thai supaya mudah untuk dipelajari.

3. Penelitian mengenai bahasa Indonesia di negara Thailand belum banyak diteliti baik dari segi morfologi, sintaksis dan semantik. Penelitian bahasa Indonesia dan Thai perlu diadakan kembali untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa tersebut.


(5)

Sulaiman Smahae, 2012

Studi Komparatif Tentang Pembentukan Kata Majemuk Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Thai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

69

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa. Alwi, Hassan.1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Bloomfield, Leonard. 1933. Language. New York: Hort, Rinchart and Winston,

Inc.

Bloomfield, Leonard. 1933. Language diindonesiakan oleh Sutikno, I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.

Chaer, Abdul. 1994. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Reneka Cipta.

Hockett, Ch.F. 1958. A Crourse in Mordern Linguistics. New York: The Macmillan and Co.

Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Nida A. Eugene. 1962. Morphology: The Descriptive Analysis of Word. Ann Arbour : The University of Michigan Press.

Pankheankhat, Reandate 1977. Laksanak Kham Praksom Khong Phasa Thai. Chulalongkorn University.


(6)

Pankheankhat, Reandate 1998. Laksanak Kham Praksom Khong Phasa Thai. Mahidol University.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ramlan, M. 1978. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi: Suatu Tinjauan Deskripsi: Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Ramlan, M. 1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yokyakarta: Gajah Mada University Press.

Robins, R.H. 1989. Linguistik Umum Sebuah Pengantar Diindonesiakan oleh Soenarjati Djajanegera. Yokyakarta: Kanisius.

Samsuri, 1994. Analisis Bahasa Indonesia: Memahami Bahasa secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga.

Upkitsilapasarn, Phraya. 1968. Lak Basa Thai. Phranakorn: Samnak Phim Thai Wathana Phanit.

Udomphol, Nisa. 1964. “Compound Word in Thai.” Master’s dissertation, Department of Foundation of Education, Graduate School Chulalongkorn University.