EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM E-TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU :Studi Expost Facto di PPPPTK TK PLB/ Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB.

(1)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM E-TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (Studi Expost Facto di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

SRIKANDI AJENG WARDHANI NIM. 0903905

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM E-TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (Studi Expost Facto di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa)

Oleh

Srikandi AJeng Wardhani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Srikandi Ajeng Wardhani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)


(4)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Srikandi Ajeng Wardhani (0903905). Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru, (Studi Expost Facto di PPPPTK TK PLB/ Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Penelitian ini bertitik tolak pada rumusan masalah: “Apakah penyelenggaraan program e-training efektif terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru di PPPPTK TK PLB ?”. Secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana perencanaan program e-training di PPPPTK TK PLB ?; (2) Bagaimana pelaksanaan program e-training di PPPPTK TK PLB ?; (3) Bagaimana evaluasi program e-training di PPPPTK TK PLB ?; (4) Bagaimana keefektifan penyelenggaraan program e-training di PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari usia guru ?; (5) Bagaimana keefektifan penyelenggaraan program e-training di PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari golongan kepangkatan guru ?.

Penelitian ini menggunakan metode expost facto melalui pendekatan kuantitatif, dengan populasi widyaiswara berjumlah 47 orang dan sampel 30 orang yang diapatkan melalui teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan perhitungan skor total tiap instrumen, dan expert judgement. dengan purposive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, disimpulkan bahwa penyelenggaraan program e-training di lembaga PPPPTK TK PLB sudah berjalan dengan baik, dilihat dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yang lebih khusus yaitu: Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru berusia dibawah 45 tahun maupun diatas 45 tahun. Akan tetapi program e-training memiliki keefektifan yang lebih tinggi pada peserta diatas 45 tahun dibandingkan dengan program e-training yang diterapkan pada peserta berusia dibawah 45 tahun. Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru pada golongan kepangkatan III A/B dan IV A/B. Akan tetapi program e-training memiliki


(5)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keefektifan yang lebih tinggi pada golongan III A/B dibandingkan dengan program e-training yang diterapkan pada golongan IV A/B.

Kata Kunci : E-training, Kompetensi Pedagogik Guru, Usia, Golongan Kepangkatan.

ABSTRACT

Srikandi Ajeng Wardhani (0903905). The Effectiveness of E-Training Program Enforcement towards Teacher’s Pedagogical Competence Enhancement. (Ex post facto study at the Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education). Thesis of Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Education University of Indonesia, 2013.

The study is conducted based on preliminary studies and observations by researchers at the Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education, where there is electronic learning (e-learning) innovation, which developed into an electronic-based education and training program, namely e-training. The enforcement of e-training program covers the planning, implementation, and evaluation. E-training program aimed at improving the competence of kindergarten and special education teachers. The main attraction is the e-training program followed by kindergartens and special education teachers with different characteristics, therefore makes difference learning results and competencies enhancement as well, one of which enhances teachers' pedagogical competence. The study starting point in the formulation of the problem: "Is the enforcement of

e-training program effective in increasing teachers’ pedagogical competence in

Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education?” Specifically, the formulations of the study consist of: (1) how is the planning of e-training program in Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and

Special Education?” (2) How does the implementation of e-training program in Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education?” (3) How does the evaluation of e-training program in Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education?” (4) How does The Effectiveness


(6)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

of E-Training Program Enforcement towards Teacher’s Pedagogical Competence

Enhancement views from teachers’ age?” (5) How does The Effectiveness of

E-Training Program Enforcement towards Teacher’s Pedagogical Competence Enhancement views from teachers’ class rank?”

This research uses ex post facto method with quantitative approach, with a total population of 47 instructors and the sample used is 30 people. The research instruments used are questionnaires, interviews and documentary studies. The data analysis technique is done by calculating the total score of each instrument and expert judgment. The sampling technique is done by purposive sampling.

Based on the results of research in the field, it can be concluded that the enforcement of e-training program in Development and Empowerment Center for Teachers and Education Personnel of kindergarten and Special Education runs very well views form planning process, implementation, and evaluation. The study produced some more specific conclusions, those are: the enforcement of e-training program is

effective in increasing teachers’ pedagogical competence, not only to teachers under 45-year-old but also over 45-year-old, but the e-training program with participants aged over 45 years has a higher level of effectiveness than e-training program with participants aged less than 45 years. The enforcement of e-training program is effective in improving teachers' pedagogical competence with class rank III A/B and IV A/B., but the e-training programs have a higher effectiveness in class rank III A / B than the e-training programs applied to class rank IV A / B.


(7)

V

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Pelatihan ... 11

1. Konsep Pendidikan dan Pelatihan ... 11

2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 12

3. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan... 15

B. E-training dalam Pendidikan dan Pelatihan ... 17

1. Konsep E-training ... 17

2. Strategi E-training ... 18

3. Kelebihan dan Kekurangan E-training ... 21

4. Model E-training PPPPTK TK PLB... 22


(8)

Vii

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Konsep Kompetensi ... 24

2. Pengertian Guru ... 24

3. Kompetensi Guru ... 26

D. Kompetensi Pedagogik Guru ... 30

E. Karakteristik Guru ... 32

1. Individu dan Karakteristiknya ... 33

2. Karakteristik Usia Guru ... 34

3. Karakteristik Golongan/Kepangkatan Guru ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Populasi Penelitian ... 44

3. Sampel Penelitian ... 45

B. Desain Penelitian ... 45

C. Metode Penelitian ... 46

D. Definisi Operasional ... 47

1. Efektivitas ... 47

2. Penyelenggaraan Program E-training ... 47

3. Kompetensi Pedagogik Guru ... 48

4. Karakteristik Guru ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Teknik Pengumpulan Data ... 49

1. Angket ... 49

2. Wawancara ... 51

3. Studi Dokumentasi ... 52

G. Teknik Uji Instrumen ... 52


(9)

Vii

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas ... 54

H. Teknik Analisis Data ... 56

1. Menghitung Skor Penelitian ... 56

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Hasil Penelitian ... 60

1. Gambaran Perencanaan Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB ... 61

2. Gambaran Pelaksanaan Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB ... 69

3. Gambaran Evaluasi Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB... 74

4. Gambaran Keefektifan Penyelengaraan Program E-Training terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dilihat dari Segi Usia Guru di PPPPTK TK PLB ... 82

5. Gambaran Keefektifan Penyelengaraan Program E-Training terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dilihat dari Segi Golongan/kepangkatan Guru di PPPPTK TK PLB ... 87

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Gambaran Perencanaan Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB ... 90

2. Gambaran Pelaksanaan Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB ... 63

3. Gambaran Evaluasi Program E-Trainingdi PPPPTK TK PLB... 94

4. Gambaran Keefektifan Penyelengaraan Program E-Training terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dilihat dari Segi Usia Guru di PPPPTK TK PLB ... 95

5. Gambaran Keefektifan Penyelengaraan Program E-Training terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dilihat dari Segi Golongan/kepangkatan Guru di PPPPTK TK PLB ... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 101


(10)

Vii

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran ... 102 DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Vii

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Design Penelitian Keefektivan Variable X dan Variabel Y ... 46 Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 50 Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X ... 60 Tabel 4.2 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Perencanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Tujuan Program di

PPPPTK TK PLB ... 61 Tabel 4.3 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Perencanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Strategi Program di

PPPPTK TK PLB ... 62 Tabel 4.4 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Perencanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Materi Program di

PPPPTK TK PLB ... 64 Tabel 4.5 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Perencanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Media Program di

PPPPTK TK PLB ... 66 Tabel 4.6 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Perencanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Evaluasi Program di

PPPPTK TK PLB ... 67 Tabel 4.7 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Pelaksanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Sistem Program E-training di PPPPTK TK PLB... 69 Tabel 4.8 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Pelaksanaan

Program E-training berdasarkan Indikator Relevansi Sistem Program E-training di PPPPTK TK PLB ... 70 Tabel 4.9 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Pelaksanaan


(12)

Vii

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program E-training berdasarkan Indikator Kegiatan Pembelajaran

Program E-training di PPPPTK TK PLB ... 72

Tabel 4.10 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Evaluasi Program E-training berdasarkan Indikator Sistem Evaluas i Program di PPPPTK TK PLB ... 74

Tabel 4.11 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Evaluasi Program E-training berdasarkan Indikator Bentuk Evaluas i Program di PPPPTK TK PLB ... 76

Tabel 4.12 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Evaluasi Program E-training berdasarkan Indikator Alat Evaluas i Program di PPPPTK TK PLB ... 77

Tabel 4.13 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Evaluasi Program E-training berdasarkan Indikator Prosedur Evaluas i Program di PPPPTK TK PLB ... 78

Tabel 4.14 Jawaban Responden (widyaiswara) terhadap Evaluasi Program E-training berdasarkan Indikator Hasil Evaluas i Program di PPPPTK TK PLB ... 80

Tabel 4.15 Kriteria Interpretasi Skor Variabel Y ... 82

Tabel 4.16 Data Nilai Peserta Program E-training dibawah 45 Tahun ... 82

Tabel 4.17 Data Nilai Peserta Program E-training diatas 45 Tahun ... 84 Tabel 4.18 Data Nilai Peserta Program E-training golongan kepangktan III A/B 86 Tabel 4.19 Data Nilai Peserta Program E-training golongan kepangktan IV A/B 88


(13)

1 Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu masalah pendidikan utama di Indonesia saat ini adalah mengenai mutu pendidikan. Merosotnya mutu pendidikan nasional di Indonesia sangat erat kaitanya dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan. Menurut survey Michael G. fullan (1991:27) menyatakan bahwa “Educational change depends on what teachers do and think”. Artinya bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada“what teacher do and think” atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.

Saat kita amati lebih jauh tentang realita kompetensi guru pada saat ini agaknya masih beragam. Salah satu ciri krisis pendidikan di indonesia adalah guru belum dapat menunjukan work performance (kemampuan bekerja) yang mempuni. Oleh karena itu perlu adanya usaha yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.

Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai cara meningkatkan kualitas SDM pendidikan, termasuk guru sebagai profesi yang sangat dekat kaitanya dengan proses belajar mengajar siswa disekolah. sebagai agen pembelajar yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan dan mengembangkanya. Guru juga berperan sebagai sebagai pembawa alur pembelajaran memiliki tugas utama untuk menciptakan strategi belajar yang tepat dan menyenangkan untuk siswa. Dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran siswa.

Saat ini guru difasilitasi dengan berbagai program pelatihan yang tidak hanya meningkatkan pemahaman guru, melainkan juga meningkatkan kompetensi dan skill guru agar dapat unggul dan bersaing. Peningkatan kompetensi ini diharapkan


(14)

2

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dapat meningkatkan kemampuan teknik (technical skill), kemampuan sosial (human skill), dan kemampuan konsep (conceptual skill). Technical skill adalah kemampuan secara praktik berupa tindakan, performance atau praktek sebagai wujud pemahaman atau pengaplikasian materi pembelajaran. human skill diartikan sebagai kemampuan guru sebagai seorang individu atau manusia dalam lingkungan, baik sebagai masyarakat maupun sebagai guru di sekolah. Setelah mendapatkan peningkatan kemampuan baik secara teknik, konsep, maupun sosial maka guru memenuhi salah satu kriteria guru yang unggul.

Guru yang unggul adalah guru yang dapat terus meningkatkan kemampuanya dan menyesuaikanya dengan keadaaan pembelajaran siswa. Artinya, guru yang sejak dulu dianggap menjadi sentral keberhasilan pembelajaran saat ini harus berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Tidak menurunkan peran guru, tetapi guru dituntut untuk memberikan siswa kesempatan mendapatkan pengetahuan dengan lebih mandiri. Guru harus membuat siswa aktif dalam menggali ilmu, dan memberikan pemaparan yang baik dan benar terhadap materi pelajaran sehingga siswa mampu mengkontruksikan pengetahuanya sendiri dengan menerapkan teori konstruktivisme.

Untuk menjadi guru yang unggul dan profesional guru harus memiliki empat kompetensi dasar. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian. Hasil observasi peneliti di salah satu SMP Negeri di kota Bandung diperoleh informasi bahwa empat kompetensi yang seharusnya dimiliki guru, pada kenyataanya masih tidak diterapkan disekolah. Beberapa kekurangan kompetensi guru saat ini diantaranya, guru belum memiliki pemahaman terhadap peserta didik dalam mengembangkan peserta didik sesuai potensi, minat, dan bakatnya.

Pada segi akademik guru kurang menguasai materi pelajaran yang seharusnya dikuasai secara luas dan mendalam, guru masih memiliki kemampuan yang rendah dalam penguasaan dan pengaplikasian kurikulum mata pelajaran di sekolah seperti model belajar, strategi belajar, media belajar, dsb. Guru juga


(15)

3

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum bisa melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan yang didasarkan pada unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, dan pengakuan masyarakat. Kekurangan-kekurangan tersebut memperlihatkan bahwa guru belum memiliki kemampuan dasar mengajar dan belum bisa menjadi guru yang profesional.

Di era globalisasi ini guru yang profesional adalah guru yang dapat bersaing. Artinya, guru tidak hanya memiliki kemampuan standar tetapi harus membuka diri terhadap kemajuan teknologi yang terus berkembang. Teknologi saat ini menjadi bagian yang sangat erat kaitanya dengan keberhasilan pendidikan, ini dibuktikan dengan digunakanya teknologi sebagai alat, dan sumber belajar utama siswa dalam belajar selain buku pelajaran.

Teknologi tersebut salah satunya adalah teknologi internet. Internet sebagai bagian dari teknologi informasi saat ini menjadi sebuah jaringan komunikasi elektronik yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran informasi dan pengetahuan, termasuk dalam dunia pendidikan. Paradigma internet saat ini dipandang sebagai media atau sumber belajar yang efektif, inovatif dan efisien dalam membantu peserta didik memperoleh informasi yang dibutuhkan. Guru dituntut untuk peka terhadap teknologi, dan tidak hanya terpaku dengan buku. Sehingga guru saat ini harus dapat menggunakan (using) teknologi internet baik sebagai sumber referensi ilmu pengetahuan mengajar, atau bahkan sebagai media interaksi dengan siswa.

Pemerintah menilai keberadaan teknologi saat ini sebagai sebuah inovasi dan peluang untuk memberikan solusi masalah mutu pendidikan di Indonesia. Faktor yang menjadi masalah utama pendidikan salah satunya adalah pemerataan pendidikan, ini dipicu dan disebabkan oleh berbagai hal diantaranya mengenai biaya, jarak tempuh, waktu, gaya belajar dsb. Maka dibutuhkan inovasi yang memudahkan guru dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui pembelajaran jarak jauh. Dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan guru, peran teknologi sama seperti yang digunakan untuk pembelajaran siswa yaitu teknologi


(16)

4

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai media atau alat pembelajaran yang juga bisa menjadi sumber belajar bagi guru yang memiliki banyak faktor atau hambatan dalam menerima pendidikan dan pelatihan.

Salah satu program pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang dicanangkan pemerintah bekerjasama dengan intansi dan lembaga-lembaga pendidikan pelatihan guru ini disebut e-training yang salah satunya sudah diterapkan di Lembaga PPPPTK TK PLB (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepependidikan TK dan PLB). Keberhasilan pembelajaran jarak jauh ini, memunculkan berbagai istilah selain e-training, diantaranya e-learning, on-line learning, internet-enable learning, virtual learning, web-based learning, dan e-training.

E-training adalah bagian dari e-learning. E-learning telah lebih dulu dikenal dan melanda dunia akademis. Menurut survey Gerhad Casper (Empy Effendi, 2010:4) diketahui bahwa e-learning telah ada sejak dulu dan digunakan di hampir 90% universitas yang memiliki lebih dari 10.000 mahasiswa, sehingga dalam waktu kurang dari sepuluh tahun ke depan pendidikan akan berganti dari pendidikan di kelas ke pendidikan online. Menurut survey yang diadakan ASTD (American Society For Training and Development) (Empy Effendi, 2010:4) mengungkapkan bahwa hampir 60% perusahaan di Amerika telah atau mulai mengimplementasikan e-training dalam perusahaan dan organisasi.

E-training atau bisa disebut dengan pelatihan elektronik merupakan program pendidikan dan pelatihan berbasis internet yang dirancang untuk membantu guru melaksanakan pelatihan dengan segala keterbatasan yang ada. Keterbatasan guru tersebut diantaranya dari segi waktu (time constraint), biaya (money constraint), jarak (distance constraint) dan gaya belajar. Perencanaan dan sistem pembelajaran e-training hanya sedikit melakukan tatap muka belajar dikelas. Sehingga kegiatan e-training terus dapat dimonitor pelaksanaanya agar lebih efektif dan efisien. Suatu studi oleh J.D Fletcher (Empy Effendy, 2010:12) mengungkapkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi pelajaran e-training meningkat 25% dibandingkan


(17)

5

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pelatihan secara tradisional. E-training memusatkan pada pengetahuan dan pengembangan kemampuan yang bersifat khusus, dengan jangka waktu yang lebih singkat. Pelatihan elektonik (e-training) memungkinkan fasilitas transfer data yang cepat dan membuat penggunanya dapat men-download pelajaran dalam waktu singkat sehingga kenyamanan peserta pelatihan meningkat.

Guru harus dapat memanfaatkan jaringan internet sebagai media belajar jarak jauh yang bertujuan meningkatkan kompetensi keguruan guru. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara pengetahuan guru, kemampuan guru, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja, dsb. Dengan kompetensi yang baik diharapkan guru akan mampu menerapkan kurikulum mata pelajaran yang sesuai dan diterapkan oleh sekolah/lembaga pendidikan yang menyangkut ketepatan design, metode, media, materi, dsb. Selain itu guru juga diharapkan dapat melakukan treatment yang tepat dan sesuai berdasarkan karakteristik siswa.

Peningkatan kompetensi ini selain dipengaruhi banyak faktor eksternal yang sudah disebutkan sebelumnya, dipengaruhi juga oleh faktor internal guru (karakteristik guru). Guru sebagai seorang individu memiliki ciri yang khas dan tidak mungkin disamakan dengan guru lainya. Beberapa karakteristik yang menjadi faktor keberhasilan peningkatan kompetensi guru adalah faktor usia, golongan dan kepangkatan, pengalaman mengajar, dan latar belakang pendidikan guru.

Faktor usia bisa menjadi patokan perbedaan kemampuan komptensi guru satu dengan yang lainya. Faktor pertumbuhan fisik seperti usia, akan berpengaruh pada perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik guru. Diantaranya seperti ingatan guru, intelegensi guru, dan skill motorik guru. Pada kenyataanya disimpulkan bahwa guru yang relatif muda atau dibawah 45 tahun, cenderung aktif dalam menggunakan teknologi informasi seperti komputer, gadget, dsb tetapi lebih sedikit dalam penguasaan kompetensi. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa proses secara afektif e-training akan jauh lebih mudah dilakukan oleh peserta dengan usia dibawah 45 tahun tetapi secara peningkatan kognisi akan


(18)

6

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih rendah dibandingkan dengan guru/peserta diatas 45 tahun. Usia di atas 45 tahun memang cenderung pasif dalam menggunakan teknologi komputer tetapi kuat dalam kemampuan kompetensi dasar keguruanya, ini berkaitan dengan lama mengajar, pengalaman mengajar dsb. Sehingga proses pembelajaran e-training sanggat dipengaruhi oleh persepsi awal peserta. Persepsi awal yang positif akan membuat proses belajar melalui e-training terasa lebih ringan dan menyenangkan, sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajaranya.

Perbedaan peningkatan kompetensi guru juga bisa dilihat dari segi golongan/kepangkatan guru. Golongan dan kepangkatan secara garis besar juga menunjukan intelegensi guru, termasuk pengalaman guru dalam mengajar. Secara rasional guru dengan golongan/kepangkatan lebih tinggi akan mampu mengembangkan atau meningkatkan kompetensi keguruanya dengan lebih baik tetapi mungkin memiliki kelemahan dalam mengoperasikan komputer maupun internet. Dibutuhkan pengalaman, atau rentang penggunaan komputer yang cukup agar dapat memahami penggunaanya. Pengalaman atau experience merupakan pembelajaran langsung yang akan lebih mudah dipahami.

Latar belakang pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi, karena idealnya adalah guru dengan jurusan akademik yang sesuai dengan profesi mengajarnya akan lebih mudah menerima kompetensi baru. Contohnya adalah guru dengan lulusan pendidikan biologi akan memiliki peningkatan kompetensi yang berbeda dengan guru yang telah lulus pendididikan luar biasa (PLB).

Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki jabatan tertentu. Akan tetapi dengan berbagai tujuan dan manfaat yang dimiliki e-training, e-training masih memiliki banyak kekurangan. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya peningkatan kompetensi guru melalui e-training dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor karaketristik setiap guru yang berbeda, seperti usia dan golongan kepangkatan.


(19)

7

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagiamana keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru di lembaga PPPPTK TK PLB.

B. Indentifikasi dan Perumusan Masalah

Ada empat komptensi guru yang wajib dimiliki guru yaitu, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial. Dari seluruh kompetensi yang wajib dimiliki guru, kompetensi pedadogik merupakan kompetensi dasar utama yang harus dimiliki guru. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi mengenai dasar-dasar mengajar untuk peserta didik

PPPPTK TK PLB sebagai unit Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB mencanangkan program e-training yang diharapkan dapat membuat proses Diklat guru menjadi lebih efektif dan efisien. E-training adalah program pelatihan berbasis elektronik yang proses pembelajaranya 80% dilakukan melalui jaringan internet online dengan dua kali pertemuan tatap muka pada awal dan akhir pembelajaran. Karena minimnya proses tatap muka, maka pihak lembaga harus dengan konsisten memonitoring kegiatan pembelajaran e-training yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang baik.

Pada kenyataanya hasil e-training dalam meningkatkan kompetensi guru tidak bisa disamaratakan. Mengingat faktor karakteristik setiap guru yang pasti berbeda satu sama lainya. Faktor karakteristik tersebut diantaranya adalah faktor usia guru, dan golongan kepangkatan guru. Maka perlu di kaji keefektifanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi masalah pada keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi guru dilihat dari perbedaan karakteristik atau ciri setiap individu guru yaitu usia, dan golongan kepangkatan. Permasalahan secara umum dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “bagaimana keefektifan penyelenggaraan program e-training


(20)

8

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilaksanakan PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru?”

Secara khusus maka penelitian ini dibatasi pada sub masalah yang di identifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan program e-training di PPPPTK TK PLB? 2. Bagaimana pelaksanaan program e-training di PPPPTK TK PLB? 3. Bagaimana evaluasi program e-training di PPPPTK TK PLB?

4. Bagaimana keefektifan program e-training di PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari usia guru?

5. Bagaimana keefektifan program e-training di PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari golongan kepangkatan guru?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keefektifan program e-training yang dilaksanakan di PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru.

Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Memperoleh gambaran mengenai perencanaan program e-training di PPPPTK TK PLB.

2. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan program e-training di PPPPTK TK PLB.

3. Memperoleh gambaran mengenai evaluasi program e-training di PPPPTK TK PLB.

4. Memperoleh gambaran mengenai bagaimana keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari usia guru.


(21)

9

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Memperoleh gambaran mengenai bagaimana keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari golongan/kepangkatan guru.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan gambaran bagi semua pihak dalam dunia pendidikan maupun masyarakat umum, khususnya bagi pengembang pendidikan, guru, dan lembaga-lembaga pendidikan. Salah satunya untuk Lembaga Pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan peranan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran dalam pelatihan dan pembelajaran jarak jauh untuk peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru ditinjau dari aspek karakteristik guru (usia, dan golongan kepangkatan).

2. Manfaat Praktis

Bagi lembaga PPPPTK TK PLB Bandung, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada lembaga. Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan serta dapat dijadikan evaluasi yang dianggap positif untuk perbaikan proses kegiatan pembelajaran kedepannya, baik dari segi teori, metode, maupun media yang digunakan.

Manfaat penelitian ini bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan diantaranya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang positif, terutama sebagai pengembang kurikulum dan pembelajaran. Penelitian ini juga termasuk ke dalam bagian teknologi pendidikan, yaitu metode belajar jarak jauh, media pembelajaran internet, dan kegiatan pelatihan Guru.


(22)

10

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi Peneliti pengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih luas dan lebih dalam, serta menjawab rasa keingintahuan peneliti mengenai keefektifan program e-training yang dilaksanakan di lembaga PPPPTK TK PLB terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru.

E. Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep pendidikan dan pelatihan, konsep program e-training, konsep kompetensi guru, konsep karakteristik guru, dan penelitian terdahulu.

Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur atau langkah-langkah penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau rekomendasi.


(23)

44 Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Lembaga PPPPTK TK PLB (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa) Jl. Dr. Cipto No. 9 Bandung.

Penelitian dilakukan di Lembaga PPPPTK TK PLB karena berdasarkan studi pendahuluan, Lembaga PPPPTK TK PLB menyelenggarakan program e-training yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, yang salah satunya yaitu meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan hal tersebut sehingga dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya” Sugiyono (2011:117). Populasi dalam penelitian ini adalah widyaiswara lembaga PPPPTK TK PLB dengan jumlah 47 orang serta peserta e-training yang berjumlah 120 orang.


(24)

45

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan subjek penelitian yang dapat mewakili dari seluruh populasi penelitian. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:118), bahwa

“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Senada dengan itu Sukardi (2004:55) menyatakan bahwa :

untuk penelitian sosial, pendidikan, ekonomi dan politik yang berkaitan dengan masyarakat yang mempunyai karakteristik heterogen, pengambilan sampel disamping syarat tentang besarnya sampel harus memenuhi syarat representativenes (keterwakilan) atau mewakili semua komponen populasi. Berdasarkan pendapat tersebut perlu dilakukan pengambilan sampel yang mewakili dengan prosedur tertentu. Menurut Zainal Arifin (2011:215), “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau juga dapat dikatakan

bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini.” Pendapat ini juga sejalan

dengan pendapat Sugiyono (2011;118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan didapat dengan teknik pengambilan sampel (purposive sampling) yaitu suatu cara pengambilan sampel berdasarkan pada pertimbangan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Dari kualifikasi data sampel yang memenuhi syarat (purposive sampling) yaitu 30 orang widyaiswara PPPPTK TK PLB dan peserta e-training PPPPTK TK PLB yang sudah diklasifikasi usia dan kepangkatanya yaitu sebanyak 60 orang. Sampel peserta e-training dikategorikan berdasarkan karakteristik usia di bawah 45 tahun 30 orang dan diatas 45 tahun 30 orang. Sampel tersebut juga dikategorikan berdasarkan karakteristik kepangkatan pengatur muda/pembina yang masing-masing kategori berisi sebanyak 30 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, desain


(25)

46

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian tersebut. Zaenal Arifin (2011:59) menjelaskan, bahwa :

Dalam menyusun desain penelitian perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan analisis data.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dengan desain penelitian korelasional. Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan program e-training dan variabel terikat (Y) adalah peningkatan kompetensi pedagogik guru.

Adapun Keefektifan antara variabel X dan Y digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1

X Y

Penyelenggaraan Program E-training (X) Peningkatan Kompetensi

Pedagogik Guru dilihat dari usia guru (Y1)

XY1

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dilihat dari golongan/ kepangkatan (Y2)

XY2

Keterangan :

XY : Keefektifan penyelenggaraan program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari karakteristik usia dan kepangkatan guru.


(26)

47

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam sebuah penelitian

untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3), “metode

penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian expost facto dengan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan keefektifan program e-training dalam peningkatan kompetensi guru dilihat dari karakteristik guru.

Menurut istilah, expost facto adalah sesudah fakta. Artinya penelitian yang dilakukan sesudah kejadian itu terjadi. Expost facto juga juga biasa disebut restropectrive study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-factor yang dapat menghasilkan kejadian tersebut. Expost facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variable bebas x telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu membuat perlakuan lagi, dan tinggal melihat efeknya pada variable terikat.

Design Penelitian Expost Facto:

D. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dirumuskan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam menafsirkan konsep variabel yang dilakukan oleh peneliti. Menurut Zaenal

Arifin (2011:190), “definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan Perumusan

Masalah

Analisis Data

Penafsiran Hasil Pengumpulan

Data Hipotesis

Pengelompokan Data


(27)

48

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati, dan dilaksanakan oleh peneliti

lain”. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Efektivitas

Kata efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai ukuran keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru. Penyelenggaraan program e-training dikatakan efektif apabila hasil abutir angket mencapai kategori skor presentase diatas angka 41% - 60% = cukup baik, angka 61% - 80% = baik dan angka 81% - 100% = sangat baik.

2. Penyelengaraan Program E-Training

Dalam penelitian ini, yang dimaksud penyelenggaraan program e-training adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program e-training yang disusun dan ditetapkan sebagai sistem untuk mencapai tujuan program e-training, yaitu peningkatan kompetensi pedagogik guru.

3. Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedagogik guru pada penelitian ini mencakup kemampuan mendasar yang harus dimiliki guru dalam mengajar diantaranya yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki guru.

4. Karakteristik Guru

Karakeristik guru dalam penelitian ini adalah ciri dari keadaan guru yang akan pasti berbeda satu dengan yang lain. Penelitian ini mengkaji perbedaan peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui penyelenggaraan program e-training yang dilihat dari karakteristik usia dan golongan/kepangkatan guru. Usia guru dibedakan menjadi usia guru dibawah 45 tahun dan diatas 45 tahun dan golongan kepangkatan dibedakan menjadi golongan III A/B dan golongan IV A/B.


(28)

49

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, pedoman wawancara dan pedoman studi dokumentasi. Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam mengumpulkan data penelitian digunakan instrumen penelitian. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Seperti yang dikemukakan Sugiyono

(2011:148), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian.

Angket sebagai instrumen penelitian yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian atau responden. Dalam penelitian ini, angket sebagai instrumen penelitian utama. Angket ini digunakan untuk melihat gambaran penyelenggaraan program e-training yang dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Selain itu pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang lebih mendalam lagi dengan cara melakukan wawancara kepada kepala Bagian Umum PPPPTK TK PLB. Pedoman studi dokumentasi digunakan untuk melihat keefektifan e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar peserta Diklat e-training PPPPTK TK PLB untuk dapat diolah dan memberikan gambaran keefektifan program e-training terhadap peningkatan kompetensi guru.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk sebuah penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan


(29)

50

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil suatu kesimpulan. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrumen pengumpulan datanya harus baik pula. Cara menyusun instrumen menurut Sugiyono (2011:149), yaitu :

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen.

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden. Seperti yang yang dikemukakan Zaenal Arifin (2011:228), “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan

pendapatnya”. Hal ini senada dengan Sugiyono (2011:199), “angket atau

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”.

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada sampel penelitian, yaitu widyaiswara PPPPTK TK PLB sebanyak 30 orang. Peneliti menggunakan agket sebagai alat pengumpul data karena diharapkan dengan penyebaran angket ini, peneliti dapat memperoleh informasi mengenai masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang menyediakan beberapa pertanyaan dimana setiap pertanyaan sudah tersedia berbagai alternatif jawaban. Riduwan (2012:72) menjelaskan, “angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu


(30)

51

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Dengan digunakannya angket tertutup ini, responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternative jawaban.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan genap, yaitu

empat pilihan kategori. Menurut Sukardi (2004:147), “untuk menskor skala

kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1 untuk empat pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan

negatif”.

Berikut rentang skala Likert dalam penelitian ini. Tabel 3.2

Rentang Skala Likert Pernyataan Sangat

Setuju Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Sukardi, 2004:147) Adapun langkah-langkah mengumpulkan data dengan angket dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi angket dengan merumuskan indikator pertanyaan. b. Menyusun pertanyaan dengan bentuk pertanyaan berstruktur dan jawaban

tertutup.

c. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, guna memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan.

d. Menyusun kisi-kisi uji coba instrumen penelitian e. Menyusun uji coba instrument penelitian


(31)

52

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Melakukan expert judgement kepala ahli atau pakar yang sesuai dengan bidang permasalahan

h. Merevisi angket, baik dari segi susunan, bahasa atau kesesuaian pernyataan dengan rumusan masalah. Atau dihapus apabila pertanyaan lain masih dapat mewakili indikator yang ada.

i. Mengolah data hasil penelitian

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya guna menemukan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Menurut Zaenal Arifin (2011:233), “wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk

mencapai tujuan tertentu”.

Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas, dimana terjadi tanya jawab bebas antara peneliti dengan responden, namun peneliti tetap menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Wawancara ini dilakukan guna untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam lagi dari responden. Data yang diperoleh melalui wawancara ini dapat digunakan sebagai data penunjang mengenai permasalahan dalam penelitian ini, yakni mengenai penyelenggaraan program e-training dan keefektifanya terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru. Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan Kepala Bagian Umum PPPPTK TK PLB.

Adapun langkah-langkah teknik pengumpulan data dengan wawancara, adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan wawancara.

b. Membuat kisi-kisi dan pedoman wawancara.

c. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan. d. Melakukan expert judgement kepada ahli/pakar


(32)

53

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Melakukan revisi apabila pertanyaan masih kurang baik f. Melaksanakan wawancara.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik untuk melihat data-data penelitian, mempelajari dan menganalisis, diantaranya seperti : daftar nama peserta Diklat, biodata peserta Diklat, butir soal kuis, jawaban peserta, daftar nilai peserta, daftar nilai rata-rata kuis, kriteria penialian, kelulusan peserta Diklat, juknis (petunjuk teknis), dsb. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran keefektifan penyelenggaraan program e-training terhadap peningkatan kompetensii guru dilihat dari karakteristik usia, dan golongan kepangkatan guru. .

G. Teknik Uji Instrument

Teknik uji instrumen dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang akan digunakan dalam penelitian memeiliki kualitas yang baik. Dalam sebuah penelitian, kualitas dari sebuah instrumen penelitian sangat mempengaruhi kualitas data hasil penelitian tersebut. Sebuah instrumen penelitian pada umumnya memiliki dua syarat penting yaitu validitas dan reabilitas.

1. Uji Validitas

Valid dapat diartikan shahih, sehingga validitas instrumen dapat diartikan sebagai keshahihan sebuah instrumen tersebut. Uji validitas dilakukan untuk mengukur seberapa besar kevalidan suatu instrumen. Senada dengan Arikunto

(2006:168), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menguji coba instrumen, dimana instrumen yang telah disetujui diujicobakan kepada sampel


(33)

54

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

darimana populasi diambil. Uji validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu :

(Riduwan, 2012:98) Keterangan :

: Koefisien korelasi N : Jumlah responden X : Jumlah skor item

Y : Jumlah skor total (seluruh item)

Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel maka item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila nilai rhitung < rtabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid. Adapun nilai rtabel dari n = 30 yaitu sebesar 0,374. Instrumen variabel X yang diujicobakan sebanyak 45 item pernyataan.

Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel X dari 45 item pernyataan terdapat 40 item yang dinyatakan valid dan 5 item yang dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang, yaitu item no 23, 24, 33, 38, 40 karena item yang lainnya masih dapat mewakili indikator yang ada. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 40 item pernyataan, yaitu no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39,41,42,43,44,45


(34)

55

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan (Arifin, 2011:248). Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan pengujian reliabilitas internal consistency dengan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien Alpha.

Peneliti menggunakan rumus Croncbach’s Alpha dikarenakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Seperti menurut Arikunto

(2006:196), “rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.” Pengujian

reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alpha, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:115) adalah sebagai berikut :

a) Mencari Varians Total

Keterangan :

: varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden

: jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden : jumlah responden uji coba


(35)

56

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

: jumlah responden uji coba

c) Rumus Alpha

( ) ( )

Keterangan :

: reliabilitas instrumen

: banyaknya butir item

: jumlah varians item : varians total

Dalam perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan IBM SPSS Statistics 20 dengan nilai rtabel dari n = 30 yaitu

sebesar 0,374, pada α = 0,05. Apabila hasil rhitung > rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable.

Hasil perhitungan uji relibilitas instrumen variabel X dari 40 item didapat rhitung = 0,886. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 30 dan α = 0,05 yaitu 0,374, maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,886) > rtabel (0,374). Apabila nilai rhitung > rtabel maka instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.


(36)

57

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang didapat dari instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan. Sugiyono (2011:207) menjelaskan “dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul”.

Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2011:207)

Karena dalam penelitian ini tidak terdapat hipotesis maka tidak terdapat uji hipotesis. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah presentase dari data yang diperoleh.

1. Mengukur Skor Penelitian Rumus Presentase

Presentase untuk setiap kemungkinan jawaban dapat diperoleh dengan cara membagi frekuensi yang diperoleh (fo) dengan jumlah sampel (N), kemudian dikalikan dengan 100% atau dengan rumus sebagai berikut:

(Nana Sudjana & Ibrahim, 2004 :129) Keterangan :

P : Presentase

f : Frekuensi yang diperoleh n : Jumlah sampel


(37)

58

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah selesai melakukan perhitungan data, selanjutnya dirumuskan kriteria interprestasi skornya. Adapun Kriteria Interprestasi Skor menurut Riduwan (2012:89), sebagai berikut :

Angka 0% - 20% = Sangat Kurang Baik Angka 21% - 40% = Kurang baik

Angka 41% - 60% = Cukup Baik Angka 61% - 80% = Baik

Angka 81% - 100% = Sangat kuat

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai prosedur penelitian umum, yaitu dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pembuatan laporan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu terhadap prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:22), yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian.

1. Pembuatan Rancangan Penelitian

a. Memilih Masalah dan Studi Pendahuluan

Peneliti memilih masalah setelah melakukan studi pendahuluan di PPPPTK TK PLB. Dalam studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Departemen Multimedia, sehingga peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah penelitian.

b. Merumuskan Masalah

Setelah memilih masalah, selanjutnya peneliti melakukan perumusan masalah penelitian. Merumuskan masalah ini, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan.


(38)

59

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam tahap penyusunan rancangan penelitian, peneliti memilih metode dan pendekatan penelitian yang akan digunakan. Adapun metode yang digunakan adalah metode expost facto dengan studi deskriptif dan pendekatan kuantitatif.

d. Menentukan variabel

Setelah merumuskan masalah maka akan didapat variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu penyelenggaraan program e-training (Variabel X) dan peningkatan kompetensi pedagogik guru (variabel Y)

e. Menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan

Instrumen yang dipakai berupa angket, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi. Dalam tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu :

1) Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai acuan dalam pembuatan instrumen.

2) Penyusunan angket, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi

3) Melakukan expert judgement untuk mengetahui apakah instrumen pernyaataan angket dan wawancara sudah baik dan valid untuk diambil datanya

4) Melakukan revisi angket

2. Pelaksanaan Penelitian a. Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dari instrumen yang telah disebarkan kepada responden.


(39)

60

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang sudah diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian data tersebut dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan. c. Menarik kesimpulan

Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.

3. Pembuatan Laporan Penelitian

Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis yang disusun secara rinci dan sistematis dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah.


(40)

101 Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini terdapat simpulan, sebagai berikut :

1. Perencanaan pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses penetapan tujuan program, materi program, media program, strategi program dan evaluasi program sudah berjalan dengan baik.

2. Pelaksanaan pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses sistem pelaksanaan program e-training, relevansi program e-training, dan kegiatan pembelajaran e-training sudah berjalan dengan baik.

3. Evaluasi pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses sistem evaluasi program, bentuk evaluasi program, alat evaluasi program, prosedur evaluasi program dan hasil evaluasi program sudah berjalan dengan baik. 4. Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru dilihat dari karakteristik usia dibawah 45 tahun dan diatas 45 tahun. Tetapi karakteristik usia diatas 45 tahun lebih besar keefektifanya dibandingkan dengan karakteristik usia dibawah 45 tahun.

5. Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru dilihat dari karakteristik golongan/kepangkatan guru III A/B dan golongan/kepangkatan guru IV A/B. Tetapi karakteristik golongan/kepangkatan guru III A/B lebih besar keefektifanya dibandingkan dengan karakteristik usia diatas IV A/B.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam simpulan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :


(1)

101

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini terdapat simpulan, sebagai berikut :

1. Perencanaan pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses

penetapan tujuan program, materi program, media program, strategi program dan evaluasi program sudah berjalan dengan baik.

2. Pelaksanaan pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses

sistem pelaksanaan program e-training, relevansi program e-training, dan kegiatan pembelajaran e-training sudah berjalan dengan baik.

3. Evaluasi pada penyelenggaraan program e-training dilihat dari proses sistem

evaluasi program, bentuk evaluasi program, alat evaluasi program, prosedur evaluasi program dan hasil evaluasi program sudah berjalan dengan baik.

4. Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru dilihat dari karakteristik usia dibawah 45 tahun dan diatas 45 tahun. Tetapi karakteristik usia diatas 45 tahun lebih besar keefektifanya dibandingkan dengan karakteristik usia dibawah 45 tahun.

5. Penyelenggaraan program e-training efektif dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru dilihat dari karakteristik golongan/kepangkatan guru III A/B

dan golongan/kepangkatan guru IV A/B. Tetapi karakteristik

golongan/kepangkatan guru III A/B lebih besar keefektifanya dibandingkan dengan karakteristik usia diatas IV A/B.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam simpulan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :


(2)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. PPPPTK TK PLB

a. Dalam penyelenggaran program e-training ini lembaga sebaiknya lebih

mematangkan strategi pembelajaran, terutama design teknis kegiatan pembelajaran.

b. Dalam proses perencanaan, lembaga sebaiknya melakukan survey terlebih

dahulu guna mengetahui sejauh mana kemampuan dasar guru dalam menggunakan komputer. Termasuk kemampuan guru menggunakan internet (email, skype, google, dsb)

c. Lembaga harus memiliki inovasi dan solusi yang tepat untuk

meminimalisir ketidak jujuran peserta pelatihan dalam mengisi jawaban soal, seperti melalukan test wawancara melalui teknologi skype atau test performance melalui you tube, dsb.

d. kebijakan/sangsi yang tegas untuk guru yang tidak serius mengikuti

e-training, mengingat program e-training di Lembaga PPPPTK TK PLB merupakan kegiatan dalam anggaran negara dalam bidang pendidikan.

2. Tutor

a. Tutor lebih fleksibel terhadap perkembangan sosial media sebagai media

belajar atau program pembelajaran.

b. Tutor tidak menilai kemampuan pedagogik guru melalui jawaban soal kuis

peserta saja, tetapi juga melihat intensitas waktu belajar peserta dalam membuka web yang tercatat secara sistem dimualai saat login sampai dengan logout.

c. Tutor memberikan akses untuk berdiskusi dengan peserta e-training diluar

jam pelatihan melalui account atau situs pribadi sebagai bentuk tambahan layanan.


(3)

103

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Peserta e-training diharapkan mampu mengkontruksikan pengetahuan

secara mandiri dengan tutor sebagai fasilitator.

b. Peserta didik harus menerapkan rasa disiplin yang tinggi dalam proses

pembelajaran, khususnya mengenai jam belajar saat e-training.

c. Peserta e-training harus aktif dalam menggunakan forum diskusi yang

disediakan, baik sharing pengetahuan dengan sesama peserta maupun untuk bertanya pada pengampuh (tutor).

4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Sebagai pengembang kurikulum dan pembelajaran, jurusan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan sebaiknya tidak hanya memfokuskan pada metode pembelajaran tatap muka dalam kelas saja, tetapi juga memberikan pemahaman dan praktek pembelajaran jarak jauh pada proses pembelajaran mahasiswa.

b. Baik jurusan, dosen, alumni, maupun mahasiswa untuk terus bisa

berinovasi mengembangkan program pelatihan dalam mengembangkan suatu profesi melalui program pembelajaran jarak jauh berbasis elektronik.

5. Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini hanya meneliti tentang keefektifan penyelenggaraan

program e-training terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dilihat dari segi perbedaan karakteristik usia, dan pangkat guru saja. Masalah training masih sangat jarang diungkap dalam penelitian, e-learning lebih dulu dikenal dan banyak dikaji sebagai proses pembelajaran jarak jauh. Bagi peneliti yang tertarik mengkaji masalah e-training, perlu kiranya memahami model e-training yang sudah diterapkan sebelumnya pada lembaga, ini harus dilakukan untuk memahami betul design pembelajaran e-training yang baik dan teapt seperti apa.


(4)

104

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Admodiwirjo, Toto. E. (2005). Optimalisasi Perkembangan dan Pengembangan Potensi Untuk Meningktaktan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas. Jakarta: PT. Rajarafindo Persada

Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Pasal 28 ayat (3) butir A , Tentang Standar Nasioanal Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 14, Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 16 Pasal 31, Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta : Depdiknas

Effendi, Empy. (2005). E-learning Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: C. V. Andi Offset.

Finch, R dan Crunkilton, R. (1999). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknik Kejuruan. Jakarta: Teacher College Press, N.Y.

Michael G.F. (1991). Makna Baru Perubahan Pendidikan. Jakarta: Teacher College Press, N.Y.

Hamalik, Oemar. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu (Pengembangan Sumber Daya Manusia). Jakarta: PT. Bumi Aksara.


(5)

105

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moenir. (1983). Tatalaksana (Menejemen) Perkantoran Dan Penerapanya. Jakarta : Pradya Paramita.

Mulyasa, E. (2008). Standart Kompetensi dan Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moekijat. (2010). Administrasi Kepegawaian Negara. Yogyakarta: Mandar Maju Nasution, Nur. (2010). Manajemen Perubahan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwadarminta W.J.S. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Popham dan Baker (1992). Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nasution, S. (2000). Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Robbins, P.S. (2010). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Al Fabeta

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar interpratama.

Sudjana, Nana. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunarto dan Hartono. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sumantri. (2009). Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Suparlan. (2008). Wawasan Pendidikan. Jakarta: Ar Ruzz Media

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa (Teori dan Aplikasi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.


(6)

Srikandi Ajeng Wardhani,2013

Efektivitas Penyelenggaraan Program E-Training Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru (Studi Expost Facto Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan TK Dan PLB)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.

Yusuf, Syamsu dan Sugandi, Nani. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rajarafindo Persada