PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SMA PGRI 20 SIBORONG-BORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.
-----
------
-
.
.
u
ALPA SIMANJlJNTAK
~
EG'
~
,.~
NIM: 065020397
~
~
~
I
Telan-Dipertabankan di-depan Paoitia Ujiao Tesis Pada _
Tanggal6 Pebruari 2008 dan dinyatakan Telah Memenubi
Salah Satu Syarat Untuk Mempuoleb Gelar Magister Pendidikao
~ ~
_ , _ ·,
~
•,
;;
(~
.\
Me(lan, 6 Pebruari 2008
-fll• '
: r: gram Studi Telmologi-Ptndidikau ~
c/
Ketua Program Studi
Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Muhammad lladiran MPd.
NIP. 130535891
Direktur Progr m Pascasarjana
( \Univers"-
~
ri Medan
~
Prof. Dr. lktiferik Manullan£.
NIP. 130518778
I'ERSETl J.JlJAN BE WAN PENGlJ.JI
li.JIAN TESIS ~1AGISTER
PENDIDIKAN
~-"/}
No
...
Nama
1
2
3
NIP.l3053589l
(Anggota)
~
~
4
5
~
Prof. Dr. Muhammad Badiran MP •
Dr. Mara Bangun Harabap MS.
NIP. 131413655
(Anggota)
·
·
:)
!&
·
KATAPENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena dengan berkat dan ridhoNya menyertai penulis dalam
penyususnan tesis ini hingga dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas yang menjadi syarat untuk menempuh
ujian ~ist
er
kependidikan.. pada Program Pasca
sarjana Universitas
Negeri Medan.
'~ selesainya
...~,.
; : ; o(P'
~
....
/~'
'~\/tfr
Dalam penelitian serta pembahasan
hasil penelitian hingga
penyususnan
tesis
ini penulis
m,enerima
bantuan dari
pembimbing dan berbagai pillak:. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Dan Dr. Sabat Siagian
s!l~
M.Pd.
komisi pembimbing yang penuh- dengan keiklasan Telah
rnemberikan bimbingan dan dorongan yang sangat berhaga sehingga tesis
ini dapat diselesaikan.
Kepada ketiga nara sumber; bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran
M.Pd., bapak Prof Dr. Suha.rta Msi, dan bapak Dr. Marabangun Harahap
Msi, yang telah memberikan koreksi dan
masukn~
untuk
perbaikan dan penyempumaan tesis ihi penulis menyampaikan tetima kasih.
...
PenuJis
j2~
menyampaikan_ .terima
kasih kepada Direktur PaSca
Sarjana; para asisten direktur Pasca Saijana, ketua dan skretaris
Program Studi Teknologi Pendidikan, para dosen dan staf administrasi
Program
)
Pasca
Sarjana
Universitas Negeri Medan
vii
yang
telah
-v
memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran studi dan penyeJesaian tesis
ini.
{
~
~s
NE:a~
~ras
~a(:"
/,.....(,~-
~
...
Penulis juga mengucapkan teririui -kasih kepada Ketua YPLP PGRI }
Sumatera
Utar~-Kepi
a
Dinas "Pendidikan ·Kabupaten·TapanuJi Utara; Pembina------ - · -- --- ·
dan Kepala.SMA PGRI 20 Siborongborong yang memberi kesempatan kepada
penulis tmtuk melakukan~nelita
TapllluliUtara
di S~
¥)\~
PGRI 20 Siborongborong Kabupaten -)
_:;~
/~
Juga__k__epada ibu Dra. Magda SimanjWitak dan
~ bapk
.
e litan
yang telah
ini. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa PPS UNIMED, kbususnya Program
studi TeknoiOgi Pendidikan angkatan
X. yang telah berperan membantu penulis
dalam hal samn, sumbangan pemikiran hingga tesis ini dapat selesai.
Pengbargaan yang
seting~
penulis persembahkan pada seluruh
keluarga tercinta ibunda T. br Hutagalung, istri tercinta Roemen br Ompusunggu
serta anakku • Franky H T. Simanjunta.k Sked. Daslan B.H. Simanjuntak Sked,
dan Mey Warista Simanjtmtak Spd. yang seriantiasa memberi dorongan dan
semangat juga bantuan dalam hal tugas-tugas diperkuli_aJtan; sehingga penulis
dapat mengikuti studi dengan Jancar dan tesis ini dapat diselesaikan.
Masih banyak pihak: yang membantu dalam penyelesaian studi ini namun
tidak dapat disebutkan satu
pers~tu
-
kepada semuany!!_._penulis menyampaikan
viii
.")
Drs. Janpiter Saragih
selaku guru bidang studi fisika SMA PGRI 20 Siborongborong
membantu penulis bingga terlaksananya pe~
~
)
terima kasih, kiranya Tuhan membaJas kebaikan atas semua bantuan yang
diberikan.
f
....G..,.
a:::
Kiranya tulisan ini dapat bennanfaat dan menambah wawasan berfikir bagi
setiap yang membaca dan penulis dengan hati yang terbuka menyampaikan
Alpa Simanjuntak
. ..
ix
~
ABSTRAK
Alpa
Simanjuntak,
NIM.
065020397.
Pengaruh
strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Fisika
siswa . SMA PGRI 20 Siborong-borong. Tesis Medan : Program Pasca
sarjana Universitas Negeri Medan 2008.
1
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar Fisika antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Interaktif dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional, mengetahui perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah serta mengetahui-apakah ada Interaksi
antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis dalam
..: 1
mempengaruhi basil belajar Fisika.
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
Siborn
dilaksanakan di SMA PGRI 20
kuasieksprimen
g-b~£n
.
yang
Populasi dalam
penelitian ini terdiri dari 153 orang siswa dan sebagai sampel berjumlah
80 orang yang diambil dengan Cluster random sampling, terdiri dari 40
orang Siswa Kelas XI IPAl yang mendapat perlakuan strategi
pembelajaran Interaktif dan 40 orang siswa Kelas XI IPA2 dengan
strategi pembelajaran Konvensional.
.--
Untuk menguji hipotesis ; basil bel ajar yang digunakan adalah basil
belajar Fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan
basil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Uji
statistik yang digunakan dalam-penelitian ini adalah statistik
des
kri~tf
untuk menyajikan data dan statistik infrensial digunakan ANAVA 2 jalur.
Sebelum ANAVA 2 jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis data yaitu uji nonnalitas dengan uji lilefors dan uji
hom
geni~
Varians dengan ~
!_ Bart
let.
iii
~
----,,
Instrumen penelitian hasil belajar Fisika menggunakan tes
berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 butir dan memiliki reliabilitas
0, 76 I menggunakan rumus KR 20. Untuk memilih siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan
....
..
berpikir logis rendah menggunakan tes kemampuan berpikir logis dari
Piaget yang sudah baku.
&>
~
•
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar
dengan strategt Interaktif memlliki hasil belajar Fi'Sika yang lebih tinggi
dibandingkan
hasil
belajar
siswa
yang
Konvensional. Hal ini di tunjukan oleh
pada taraf signifikasi
diajar
F rutung =
dengan
191,16>
Flable
strategi
= 3,968,
a = 0,05. Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis tinggi hasil belajar Fisikanya lebih tinggi dibanding dengan
siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini
ditujukkan oleh
Frutung = 4,25>
Ftabel
=3,968 pada taraf signifikan a =
0,05 dengan dk =(1,76), dan terdapaf interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan berpik:ir logis siswa terhadap hasil bel!i~
--
--
fisika. Hal ini di tujkkan Fmtuo8=9,05> F~abe
=
1 =3,9
68
--
pada tarafsignifikan a
0,05. Dengan uji lanjut menggunakan uji Scheffe dibuktikan bahwa
siswa yang
menggunakan
strategi pembelajaran interaktif ak:an
memperoleh basil belajar lebih tinggi dibanding siswa yang di ajar
dengan strategi pembelajaran Konvensional. Sedangkan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir logis rendah memperoleh hasil belajar
lebih tinggi jika di ajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional
dibanding dengan siswa yang di ajar dengan strategi pembelajaran
- --
Interaktif.
iv
ABSTRACT
Alpa Simanjuntak NIM. 065020397. The effect of learning strategy
and logical thinking ability toward the learning out come of physic.
Students SMA PORI 20, Siborong-borong. Thesis Medan; Graduated
Program, State University of Medan 2008 .
The Objectives of this research where to find out the difference
between stuoent learning out come in physic taught with the interactive
Strategy and Conventional learning strategy. The difference of physic
learning out come between students with high and low logical thinking
ability and to fmd out whether there was.
I
This r-esearch a quasi-experiment research which was conducted-at
SMA PGRI 20, Siborong-borong. The population consisted of 153
students and 80 students where taken as the sample through Cluster
random sampling technique, composing 40 students grade XI IPAh who
got the interactive learning strategy and 40 student grade XI IPA2 with
conventional learning strategy.
.-r: ..
To the hypothesis the learning out come used student which high
and low logical thinking ability in physic. The statistical testing applied in
these study was descriptive statistic to present the data and for inferential
static 2 way-ANOVA was used:"' Before the 2 way ANOVA was used frrst
the conditional test of data analysis, normality test of Liliefors and
homogeneity variance test with Bartlett.
•~
The instrument used for learning out come was multiple. Choice
...
with 30 items
~ with
the reliability_O ,761 using KR20 Fonnula; To Sorft
students with high and low logical thinking ability Piaget had
moduficated by University of Malang; r = 0,86.
The hypothesis testing showed that student taught with interactive
strategy had a higher learning out come compare with student taught with
v
Conventional learning strategy. This was proped by Fcount = 191,16 >
= 3,968 at the
level of significance a
=
Ftabie
0,05. Student with high logical
thinking ability the learning out come was higher than student with low
logical thinking ability. This was proped by the Fcouni
•
=
4,25 >
3,968 the level of significance a = 0,05 with level accuracy
Ftable
=
= (1.76) and
the was interaction between learning strategy and student logical thinking
ability towered physic learning OQt come this was shown by Fcount::;; 9,05
>
Ftable
= 3,968 at the level of significance a= 0,05-
~
With the follow up testing using Scheffe test it was proped that
students using interactive learning strategy got higher learning out come
compared with taught with Conventional learning strategy. While student
with low logi,£al thinking ability._got higher learning out come if taught
with conventional learning strategy compared with student taught with
interactive learning strategy.
p ..
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
J. Kaitan hasil belajar, proses belajar-dan pr-eses-pembelajaran :..........~ .. IM 13
._____
2. Sistem lnstruksional ...................... ,................~
.....Z">
., ...
.....~:-
.........................
22
3. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi interaktif ....
)
60
4. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional
61
5. HistOSf!I!!. basil belajar fisikl!.}'1lllg diajar dengan strategi interaktif dengan
6.
=~:
: j:.~=·
~:
:~
63
kemampuan berfikir logis rendah ........................................
&.
.
, .!. ............~ . ...
64
7. HistograD]hasil belajar fisika- y8ng diajar dengan strategi konvensional
..1 Qf .
. Iogts
. tmggt
. . ..............................~ ·;·\..............
dengan kemampuan berfiiktr
8. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional
dengan kemampuan berfikir logis rendah ......... -:. . ~ . ~ ....~ ........................ _
-
~
9. Interaksi antara strategi dengan kemampuan berfikir logis ter.hadap
..
n
xiii
66
~
BABI
..
/.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masal3h
Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatarrkuatitas · ······-··········· sumber day
~ manusi.
Dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, pemen ntah
tidak merupakan suatu sistim yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat.
,)
Hubungan pemerintafi, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak
terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan.
Oleh karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat baik dalam pembiayaan, tenaga dan fasilitas yang diperlukan. Pada
akhir-akhir ini masalah pendidikan merupakan paling banyak disoroti yaitu
)
rendahnya kualitas pengajaran. Dalam kaitan ini mutu- pengajaran di Indonesia
harus kita akui belum menggembirakan (Raka Joni 1993). Menurut Raka Joni
bahwa proses pengajaran telah dikebiri menjadi perolehan informasi dengan
sistem tagihan yang mengutamakan basil belajar jangka pendek, sementara
)
kemampuan berfikir dan kemampuan menyelesaikan masalah masih jauh
tertinggal penanganannya. Selanjutnya Radikum (1989) mengemukakan bahwa
kegiatan pengajaran di Indonesia kurang efektif, kurang efisien dan kurang
menggairah!.,a,g siswa belajar. Qe.!lgan kurang efel£!.if. dan kurang efisie!!_Dya
.....
•
pembelajaran yang dilaksanakan akan menghasilkan basil belajar yang tidak
memadai. Dalam penelitian ini nantinya basil belajar yang diperoleh siswa
dibatasi pada aspek kognitif dengan indikator mengingat, pemahaman,
menerapkan-:dim menganalisis.
1
)
Guru sebagai perancang pengajaran dalam setiap proses belajar
..
memerlukan penanganan khusus untuk menentukan strategi yang akan -digunakan.
Untuk mendapatkan hal ini guru/perancang pengajaran perlu melakukan analisis
materi. dari basil analisis materi ini akan didapat domain kognitif mana yang akan
)
dicapai sel1!_!agam pengetahW!!l_apa yang terkandung pada materi tersebut
sehingga dapat ditentukan strategi pelajaran yang digunakan agar siswa berhasil
dalam belajamya. Langkah analisis materi tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabell: Analisis Materi
Kompetensi iliiSar
Peserta didik
Berfilcir
.
Strategi Pmebelajaran
CQntoh
Meogeoali
Peogeta!rua.n
Media
Metode
Falda
Real things
Diskusi,
Cahaya yang ada di
Mengingat
sekitar kila
~
/
t
Memahami
--
Defeoisi cabaya
Jenis Penunbatan
•
Koosep
OEff,LCD
ocmmah
Konsep
OHT
Diskusi
Membuat
Meocari posisi
Fakta
Real things
contoh
berdiri agar timbul
Demonslnlsi
Keias,halaman
-'"G~
.......
~
baya.og--bayang - .
' Melaksanakan
Menerapbn
_l"
.
Menganalisis
kan
'
Membedakan
--
I
- l~
~~
---.....
ill ME-'()
~
,-J
Prosedur
(!
~
Menandai
i
demons~ti
--
Linglrungan
cahaya
Mengerti
..
~
Ragam
Riocia.n
__.!__:!_
'
~
: MenganaiiSissifat-sifat cahaya
: Kelas XI IPA semester ll
_..0 c/
' -
'
~
Prinsip
-
Prinsipdan
-,
,..-
Prinsip
CI-s
___....
/
Jill
.......__
Prosedur
~
;
;
~
~NEe
~I ME-'()
._.._..........
~
Untuk meningkatkan keefektifan pengajaran. guru rnata pelajaran harus
-
--
berusaha mengembangkan proses belajar rnengajar Y
A. SIMPULAN
~
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
~
~.
o/~
¥)
diajar_dengan strategi i n_teraktif dengan Y,!~
diajar dengan strategi
konvensional. Hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi interaktif
memperoleh basil belajar yang lebib tinggi daripada basil belajar siswa )
(
yang diajar dengan strategi k:onvensional.
J . .o
c
c
2. Siswa-yang mempunyai kemampuan berfikiClogis tinggi basil belajarnya
l
~.
akan lebih tinggi dari basil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan
•
berfi•·=
. rendah.
tl'..lr Iogts
~J
oo;
I\ ::_
~
~}I
_
\
::_
~
~
:-
3. Tenlapt interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berfikir
Jogis terhadap basil belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan
berfikir logis tinggi.
4. Uji lanjut dengan menggunakan Uji Scheffe, memperlibatkan basil sebagai
benkut:
••
a.
Terdapat perbedaan basil belajar antara kelompok
siswa yang
mempunyai kemampuan berfikir logis tinggi yang diajar dengan
strategi interaktif dengan strategi konvensional.
79
b. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis
tinggi akan lebih tinggi dari basil belajar fisika siswa yang mempunyai
~
~
•
~
kemampuan berfikir logis rendah bila diajar dengan strategi interaktif
c. Hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis finggi dengan straegi
@
~ interakf
~
akan lebi)l.baik dari basil belajar siswa
yang diajar dengan strategi konvensional dengan kemamuan berfikir ~)
to
IJJ
>
logis rendah.
-z.~
d
~
)
g Jl i.
li
-
Hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis
tinggi hila diajar dengan strategi konvensional akan lebih tinggi dari
basil belajar siswa yang diajar dengan strategi interaktif dengan .... )
~
kemampuan berfikir logisnya rendah.
e.
~'
/
\~
Hasil belajar fisika- siswa yang diajar dengan strategi nv ko
"'"
~
ional
yang kemampuan berfikimya lebih tinggi akan lebih tinggi dari hasil
~
belajar siswa yang kemampuan bedikir logisnya rendah
f.
"
Tidak ada perbedaan basil belajar fisika siswa yang diajar dengan
strategi interaktif dan strategi konvensional untuk siswa- dengan
kemampuan bertikir logisnya rendah.
B. IMPUKASI
...
/to~
Berdasarkan simpulan pertama. dik:etahui bahwa k.elompok siswa yang
diajar menggunakan sttategi interalctif memperoleh basil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Hal ini menunjUkkan bahwa kegiath
80
~ pemblajrn
yang-terpusat
j
kepada si~
dengan memberi kesempatan bagi siswa terlibat langsung secara
fisik, emosi, ·dan- mental·- untuk -·menemukan -sendiri --pengetahuannya --pertu
•
dikembangkan oleh perancang pembelajaran, karena dapat menjadikan
pembelajran lebih menarik, tidak membosankan, dan dapat mendorong siswa
untuk bersikap ilmiah dan kritis,-sehingga efektivitas pembelajaran tercapai.(~
....-
Berdasarkan pengertian dan hak:ikat belajar, bahwa proses belajar
menghasilkan perubahan. Perubaban sebaga.i hasil belajar, dihasilkan dari
pengal
am~
_dengan lingkungan, dimana terjadi hubungan-hubungan antara
stimulus-stimulus
dan
respon-respon.
Walaupun
penggunaan
strategi
pembelajaran interaktif teruji dapat meningkatkan perolehan basil belajar, bukan
berarti strategi ini merupakan strategi yang terbaik yang dapat digunakan ootuk
semua siswa- dan kondisi pembelajaran. Sebnary
a ~ semua strategi itu- baik,
karena masing+masing strategi pembelajaran mempunyat kelebihan dan
keterbatasan-keterbatasan,
karena
itu dalarn penggunaan setiap strategi
pembelajaran perlu diperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung pelaksanaan
strategi tersebut Karena itu dalam penggunaan strategi pembelajaran interaktif
perlu memperhatikan hal-hal berikut :
TT~
1. Strategi pembelajaran interaktif, hams direncanakan sebaik mungkin, karena
tahap ini turut mempengaruni keberhasilan p r~nte
••
raktif
. Tahap ~gan
tar
sebagai tahap pendahuluan. Materi pembelajaran yang disajikan harus terkait
dengan materi-yat)g telah diketahui siswa. Permasalahan yang disampaikan
hams x:oampu dipertanyakan oleh siswa, menimbulkan rasa ingin tabu, dan
merupakan hal menarik untuk didiskusikan yang memerlukan -berbagai
81
~
alternatif pemecahan masala.IL Pennasalahan dapat diperoleh dari berbagai
..
•
sumber, seperti buku·pelajanm, koran. majalah, internet, dan sebagainya.
r:~.o
2. Pembelajaran lebih terpusat pada siswa, strategi pembelajaran interaktif yang
berpusat pada siswa, dapat mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa untuk:
menemuki"n sendiri pengetahuannya Untuk -itu jpengajar harus- dapat
mengurangi dominasinya sebagai penentu kegiatan pembelajaran, peranan
pelllllljar
dalam
stmtegi
internktif adalah mengoptimalkan kegitan
pembelajaran yaitu dengan fungsinya sebagai fasilitator dan pengarah serta
mengawasi siswa sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
-'S N~
3. Tahapan kegiatan atau sintaks strategi pembelajaran interaktif merupakan
tahapan kegiatan strategi ilmiah dalam memecahkan masala.IL Untuk: itu guru
harus mengetahui proses atu
~ tahpn
kegiatan ilmiah, agar dapat me_mbantu
mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan ilmiahnya sehingga
dapat menunjang dan menambah kemampuan siswa.
4. Penggunaan strategi pembelajaran interaktif memberi pengalaman kepada
siswa untuk mendapatkan pandangan yang luas dan bervariasi dari berbagai
teori dan fakta. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber informasi yaitu internet
dan perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan buku-bulru. koran, majalah dan basil penelitian-peneliti_an.
••
5. Adanya lima sintaks (tahapan) kegiatan datam stmtegi pembelajaran interaktif
membutuhkan waktu yang cukup agar kelima tahapan dapat dilaksanakan
dalam proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan basil penelitian.
agaknya waktu 2 x 45 ~ e 'ir t untuk satu
82
kalr pertemuan. membuaC proses
)
pembelajaran dengan interalcti( hal ini mengakibatkan tahapan kegiatan dan
proses interalctifoptimal.
•
•
s
t:G~
4
6. Dampak dari penggunaan strategi interalctif adalah ketrampilan melakukan
)
kegiatan ilmiah, pengernbangan daya kreatif dan berfikir kritis, belajar
mandiri:-bersikap toleransi d8ilmenghargai berbagai sikap pandg
altematif pemecahan masalah.
\--;
sebagai as~
'~
\ /
tP
.,.~ \, /
~ dalm
-P,.~\
(j
Berdasarkan simpulan diatas, diketahui kemampuan berfikir logis
~ kognitif merupakan salah saru karakteristik siswa, terbukti turut
memberi pengaruh yang berarti dalam perolehan hasil belajar. Kemampuan
berfikir logis yang dimitiki siswa tentu sangat bervariasi, berdasarkan basil
penelitian siswa yang berk:emampuan logis tinggi mempunyai basil belajar yang
lebih tinggi - dari siswa yang -mempunyai kemampuan berfikir logis rendah.
Adanya perbedaan individual ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
dengan demikian perlu mendapat perhatian' pengajar pada saat merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
r:
/
-
Pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik siswa. terbukti
memberi pengaruh terhadap perolehan basil belajar. Guru yang menempatkan
kemampuan berfikir logis tinggi sebagai salah satu karakteristik siswa, perlu
memperbatikan hal-hal berikut : __,...
• 'Ill
1. Guru perlu mengetahui 1erlebih dahulu tingkat pemahaman dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa, sebagai bahan apersepsiagar materi pembelajaran
dapat diterima dengan baik dan bermak::na,
83
J
2. Pembelajaran
hendaknya
dirancang
dengan
memberikan
kebebasan
kepadasiswa untuk mengembangkan aspek kognitif yang dimiliki siswa, dan
..
dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merangsang kemampuan
berfikir seseorang. Untuk itu permasalahan yang disampaikan diawal kegiatan
J
mengajar;- hendaknya merupakan suatu masalah yang menarik- 'llD.tuk
dipecahkan, yang mengundang pertanyaan dan rasa ingin tahu untuk dijawab.
)
Hal ini dapat dilakukan bila guru kaya akan infonnasi dan selalu mengikuti
informasi terkini, yang terdapat di masyarakat, terutama yang dapat menarik
perhatian dan minat siswa untuk: dipelajari.
rs NEe.....
3. Guru perlu mengetahui kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa sebagai
J
sal.ah satu karakteristik yang turut mempengaruhi basil belajar, dengan
demikan
~ gur
dapat menggunakan strategi yang_herbeda untuk setiap_ .siswa.
Untuk itu perlu dilakukan tes kemampuan berfikir Iogis siswa. yang dilakukan
pada setiap awal tahun ajaran. Disamping itu, guru dapat melakukan
pengelompokkan siswa sesuai kemampuan berfik:ir logis yang dim.iliki siswa,
dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
dimaksud, agai" perolehan basil belajar lebih optimal. Tes kemampuan berfikir t
logis, dapat ditakuk:an oleh psikolog, atau dilakuk:an sekolah sendiri dengan
mengaJJaptasi tes.
.
/
~
..
~
Berdasarkan kesimpulan ketiga, terdapat
interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemamuan berfikir logis siswa terhadap basil belajar fisika.
Perolehan basil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis tinggi,
menunjulCbn basil belajarnya- le gih tinggi daripadas iswa yang berkemampuan
84
logis rendah, walau diajar denga strategi pembelajaran yang bervariasi, karena
baik diajar dengan strategi interaktif maupun strategi konvensional, kelompok ini
tetap mernpunyail basil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang rnempunyai
kemarnpuan
...
)
berfikir logis rendah. Sebaliknya bagi siswa yang rnempunyai
kemarnpuan- berfikir logis rendah,- hasil belajar yang
~ diperolh
lebih baik- bila
diajar dengan strategi konvensional. Walaupun demikian, agar perolehan basil )
belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembeljarandan kemampuan berftkir
logis, perlu rnemperhatikan hal-hal berikut:
CJ 10 ,
~e.'O
/
CJ 10 ,
e.'O
0
l. Gwu perlu memperhatikan kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa
)
dalarn rancangan pernbelajaran yang disu sunnya. Bagi siswa yang mempunyai
kemampuan berfikir logis tinggi, pembelajaran hendaknya dapat merangsang
siswa untuk aktif, dan m_engembangk:an puank~Jm
berfi
kir,
~ _yaitu
kemarnpuan kognitif siswa, melalui pemberian tugas-tugas, dan metode
pemecahan rnasalah yang memerlukan kemampuan berfikir tingk:at tinggi, dan
pennasalahan yang disampaikan memerlukan berbagai altematifjawaban.
}
c)
2. Guru dapat memilih dan mengembangk:an strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, dan kondisi serta ~:)
~ ) \-.:..
system pendukung yang tersedia di sekolah.
..
~
3. Sebaikn)'! guru dapat melalcukan penilaian terbadap strategi pembelajaran
-
--
--
--
••
yang digunakan selama ini, dan apabila ternyata tida.k: efektif, dapat
•
melakukan revisi atau meninggalkannya dan selanjutnya mengembangkan
sendiri strategi pembelajaran yang sesuai denga kebutuhan, dengan
mempernatikan kondisi sekoliih, siswa, dan system pendukung yang tersedia.
85
C. Saran
..
Sesuai dengan basil penelitian, simpulan , dan keterbatasan penelitian,
•
..
dikemukakan saran-saran sebagai berilrut :
1~
\i: ' 1~
~ }
1. Karakteristik siswa perlu diperhatikan, karena kemampuan berfikir logis
yang-merupakan aspek kognitif memberi pengaruh terhadap peningkatan
.J
basil belajar.
~,.
/ ~
~
~"-\
~
2. Untuk mengeta.hui tingkat kemampuan berftkir logis siswa., perlu
dilakukan tes berfikir logis tes Piaget di setiap awal ta.hun ajaran.
o :/
1 M €.
3. Guru, pera.ncang pembelajaran. pengelola pendidikan, kepala diD4lS,
kepala sekolah, dan para pengambil keputusan perlu mengembangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran, dan
karakteristik siswa.
~
4. Hendaknya di sekolah tersedia perpustakaa.n, internet yang dikelola secara
professional olell petugas khusus.
[ ;_
l! II;_
5. Pelatiban untuk guru dalam peningk:atan kemampuan penguasaan materi,
merancang strategi pembelajaransangat dibutuhkan.
6. Perlu dilalrukan penelitian lanjutan dalam penggunaan strategi untem.ktif
\
)
dengan karak:teristik siswa yang bemneka ragam.
.'
86
l!)
DAFfAR PUSTAKA
..
Abdurrahman M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta
Rineka Cipta
I
Arcaro Jarome S. 1983. Pendidikan Berbasis Mut;
Langkah Penerapan. Yogyakarta Pelopor.
Arikunto S. 2002. Prosedur Pene/itian
Rineka Cipta.
, .•
-
~ Prinsp-
S uatu
J
dan- Tata
Pendkat~
Pr:ktek.
,..,
J
Jakrt
~ ~)
~
Atwi Supa.l!!lan. 1997. Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas Direktorat
----Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ' ) )
l
~ 'r { $'
Azwar S. 2006. Psikologi lntelegensi Yogyakarta Pelajar.
,
BudiNingsih A. 2005. Be/ajar dan Pembelajaran. Asdi Maha Satya. Jakarta.
...
Chalijah Hasan H. 1994. Dimensi-Dimensi PsikiologLPendidikan.Surahay_a Al
Ikhlas. ,.,.
/ """-
~It>-
,
If
·~
,
.L
~
Degeng I.N.S. 1988. Pengorganisasian Pengajaran Berdasarkan Teori Elaborasi
\
dan Pengaruhnya Terhadap Perolehan Be/ajar Informasi Verbal tkln
Konsep. Malang : PPS IKIP
/
)
Degeng I.N :- ~ S 1989. 1/mu Pengiijaran; Taksonomi Variabel. Jakarta DepQilebud,
Dirjen Dikti, P2 LPTK.
f f'A
/(
Depdiknas Dirjen Dikdasmen. 2003. Pedoman khusus pengembangan si/abus dan
penilaian mala p elajaran frsika. Jakarta
I
Dick W dan Carrey L. 1990. T~.syt
ematic
design of.Jnstruction. Third ewtion
~
Haper Colling Publisher.
• I
Dwisalma Prawiradelaga 2007. Prinsip Desain Pembe/ajaran.Jakarta. Kencana
Prenadi Media Group.
1
Djaali H. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta Bruni Aksara
87
}
1
Gagne RM. BriggsJJ dan Wager WW 1992. Principles of Instructional Design,
New york : Holt Rmehort and Winston.
.,
...
Gerlach V S dan Elly DP 1971. Teaching and Media a systematic approach New
Jersey Practice. Hall Inc
)
J>
>
Hasan Iqbal 2004. Ana/isis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta Bumi
Aksara.
Hamachek D. 1990. Pshology in Teaching, Learning and Growth Toronto; Allya ~
and Bacon.
-I
...
I
~:
;;1J
~·
Hedi Sutrisno 1984. Metodologi Research.Yogyakarta Andi Offset. )
Joko Susilo M:- 2007. Kurikulum-Tingkat Sistem Pendidikan. Yogyakarta. Pustak:a
Pelajar. R
,
,
~,
Marthen Kanginan. 1997. Fisika SMU. Jakarta Erlangga.
Merril MD 1979 Learner Controlled Instructional Strategies : An Empirical
In v~ti_ga
on.
Final Re po~
~n
NSF Grant No.S_!':!?-7601650
_
Miarso Yusuf Hadi. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan, Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta. Rajawali.
Miarso Yusuf Hadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta
Pustekom DIKNAS.
r
...
Mukhtar.2002. Kiat subes mengajar di kelas. Jakarta Nimas Multima.
Muhibbin S. 2002. Psilcologi Be/ajar. Jakarta Raja Grafindo.
\ ( Uf
Muslich M. 1993. Metode Kuantitatif.Jakarta. Fakultas Ekonomi ill.
.
Nazir M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia_
••
..
Nurkancana N. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional.
PaJliaitan B. 2006. Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Terhadap Hasil
Be/ajar. Medan Poda.
Pane, Pauliffin lkk: 200. Be/ajar diin Pembelajaran. JaKiifta Universitas Terlfulca.
88
r.;
)
Pasaribu I.L. 1983. Proses Be/ajar Mengajar Bandung.Tarsito.
. , ~'("
Program Pasca SarjanaUNIMED:-2005-:-Pedoman Penulisan TesisPascaSarjana UNIMED. PPS UNIMED.
.,
9
~
Radikurn 1989. Pengem6angan Sistem Instruksional Dalam Sudjorwo S.
Beberapa Pengembangan Sumber Belajar: Madyatama Sarana Perkasa
Raka Joni T. 1993. Peningkatan- Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran A ktif
dan
Bermalcna. Jakarta: Ilmu Pendidikan Dikti
""'
r
Robert B. Sund 1976. Piaget for educator. A multi media program. Charles E
Merril. Ohio
Sarlito W S 2002 Teori Psikologi Sosial. Jakarta Raja Grafindo Persada.
Setiawan H_ 2005. Fisika SMAIMA Kelas XI. Jakarta Piranti Danna Kolo
Katama
II-
0
01
II""'
...
Skinner E A dan Belmount MJ 1993 Motivation in the class room, RETB Jumal of
~
education pyichology
~
__,..
Slameto 1990. Proses Be/ajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS.
Salatiga. Bumi Aksara.
\ I ""
"' I
I
I
Slameto 2003. Be/ajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta Rineka
Cipta.
r
Slavin.E.R 1994. Educational Psychology: Theory and Practice. Toronto Allya
and
Bacon.
Soemanto W.
1983.
~ sikolg
Pendidikan Landasan
Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Sri Esti
W
~
Psikologi -Pendidikan.
2002.
c K d rj ~ LJ.· Penrap
Jakarta- Gramedia Widyasarana
,
Indonesia.
~o
..
c~
Sura Pranata S. 2006. Ana/isis, Validitas, Reliabilitas dan lnterpretasi Basil Tes.
Bandung. Remaja Rosdakarya.
Surakhmad}V__,_ 1961.
Metod
log j_~
J
n gajrn
,
Nasiona( _Bandung Jemars
89
,
~ -
e,O
)
Suriaswnantri. Jujun S. 2005. Filsafat llmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta,
Swya
B:SP
sikol ~ PendklWm.Yo ~
:
Raja Grafindo
:~
~
Sutherland P. 1992. Cognitive development today; Piaget and his critics. London -)
Paul Chaprnagh Publishing Ltd..
.,
,~
{) /
Thornas,Jw dan Rahwer GK Jr 1986. Academic Studying The Role of Learning
., Strategies Educational Psychologiest.
Tuckman BW. 1978. Conducting Educational Research. HBJ. USA.
1)
Utomo Cipto 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakrt~
Graiiiedia Pustak:a Utama: Walgito B. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Seko/ah. Yogyak:arta Yayasan
Fakultas Psikologi UGM.
,1_
Yul Iskandar H. 2000. Test Intelegensi Gamma Jakarta. Yayasan Dharma Graha.
Yul Iskandar 2001. Test PotensrAkademik TPA. Jakaiti Yayasan Dharma Graha.
Zamroni 2004. lnovasi Pembelajaran. Jakarta Pengembangan Wawancara
Kei/muan .
..
90
~
)
/
------
-
.
.
u
ALPA SIMANJlJNTAK
~
EG'
~
,.~
NIM: 065020397
~
~
~
I
Telan-Dipertabankan di-depan Paoitia Ujiao Tesis Pada _
Tanggal6 Pebruari 2008 dan dinyatakan Telah Memenubi
Salah Satu Syarat Untuk Mempuoleb Gelar Magister Pendidikao
~ ~
_ , _ ·,
~
•,
;;
(~
.\
Me(lan, 6 Pebruari 2008
-fll• '
: r: gram Studi Telmologi-Ptndidikau ~
c/
Ketua Program Studi
Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Muhammad lladiran MPd.
NIP. 130535891
Direktur Progr m Pascasarjana
( \Univers"-
~
ri Medan
~
Prof. Dr. lktiferik Manullan£.
NIP. 130518778
I'ERSETl J.JlJAN BE WAN PENGlJ.JI
li.JIAN TESIS ~1AGISTER
PENDIDIKAN
~-"/}
No
...
Nama
1
2
3
NIP.l3053589l
(Anggota)
~
~
4
5
~
Prof. Dr. Muhammad Badiran MP •
Dr. Mara Bangun Harabap MS.
NIP. 131413655
(Anggota)
·
·
:)
!&
·
KATAPENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena dengan berkat dan ridhoNya menyertai penulis dalam
penyususnan tesis ini hingga dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas yang menjadi syarat untuk menempuh
ujian ~ist
er
kependidikan.. pada Program Pasca
sarjana Universitas
Negeri Medan.
'~ selesainya
...~,.
; : ; o(P'
~
....
/~'
'~\/tfr
Dalam penelitian serta pembahasan
hasil penelitian hingga
penyususnan
tesis
ini penulis
m,enerima
bantuan dari
pembimbing dan berbagai pillak:. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Dan Dr. Sabat Siagian
s!l~
M.Pd.
komisi pembimbing yang penuh- dengan keiklasan Telah
rnemberikan bimbingan dan dorongan yang sangat berhaga sehingga tesis
ini dapat diselesaikan.
Kepada ketiga nara sumber; bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran
M.Pd., bapak Prof Dr. Suha.rta Msi, dan bapak Dr. Marabangun Harahap
Msi, yang telah memberikan koreksi dan
masukn~
untuk
perbaikan dan penyempumaan tesis ihi penulis menyampaikan tetima kasih.
...
PenuJis
j2~
menyampaikan_ .terima
kasih kepada Direktur PaSca
Sarjana; para asisten direktur Pasca Saijana, ketua dan skretaris
Program Studi Teknologi Pendidikan, para dosen dan staf administrasi
Program
)
Pasca
Sarjana
Universitas Negeri Medan
vii
yang
telah
-v
memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran studi dan penyeJesaian tesis
ini.
{
~
~s
NE:a~
~ras
~a(:"
/,.....(,~-
~
...
Penulis juga mengucapkan teririui -kasih kepada Ketua YPLP PGRI }
Sumatera
Utar~-Kepi
a
Dinas "Pendidikan ·Kabupaten·TapanuJi Utara; Pembina------ - · -- --- ·
dan Kepala.SMA PGRI 20 Siborongborong yang memberi kesempatan kepada
penulis tmtuk melakukan~nelita
TapllluliUtara
di S~
¥)\~
PGRI 20 Siborongborong Kabupaten -)
_:;~
/~
Juga__k__epada ibu Dra. Magda SimanjWitak dan
~ bapk
.
e litan
yang telah
ini. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa PPS UNIMED, kbususnya Program
studi TeknoiOgi Pendidikan angkatan
X. yang telah berperan membantu penulis
dalam hal samn, sumbangan pemikiran hingga tesis ini dapat selesai.
Pengbargaan yang
seting~
penulis persembahkan pada seluruh
keluarga tercinta ibunda T. br Hutagalung, istri tercinta Roemen br Ompusunggu
serta anakku • Franky H T. Simanjunta.k Sked. Daslan B.H. Simanjuntak Sked,
dan Mey Warista Simanjtmtak Spd. yang seriantiasa memberi dorongan dan
semangat juga bantuan dalam hal tugas-tugas diperkuli_aJtan; sehingga penulis
dapat mengikuti studi dengan Jancar dan tesis ini dapat diselesaikan.
Masih banyak pihak: yang membantu dalam penyelesaian studi ini namun
tidak dapat disebutkan satu
pers~tu
-
kepada semuany!!_._penulis menyampaikan
viii
.")
Drs. Janpiter Saragih
selaku guru bidang studi fisika SMA PGRI 20 Siborongborong
membantu penulis bingga terlaksananya pe~
~
)
terima kasih, kiranya Tuhan membaJas kebaikan atas semua bantuan yang
diberikan.
f
....G..,.
a:::
Kiranya tulisan ini dapat bennanfaat dan menambah wawasan berfikir bagi
setiap yang membaca dan penulis dengan hati yang terbuka menyampaikan
Alpa Simanjuntak
. ..
ix
~
ABSTRAK
Alpa
Simanjuntak,
NIM.
065020397.
Pengaruh
strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Fisika
siswa . SMA PGRI 20 Siborong-borong. Tesis Medan : Program Pasca
sarjana Universitas Negeri Medan 2008.
1
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar Fisika antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Interaktif dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional, mengetahui perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah serta mengetahui-apakah ada Interaksi
antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis dalam
..: 1
mempengaruhi basil belajar Fisika.
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
Siborn
dilaksanakan di SMA PGRI 20
kuasieksprimen
g-b~£n
.
yang
Populasi dalam
penelitian ini terdiri dari 153 orang siswa dan sebagai sampel berjumlah
80 orang yang diambil dengan Cluster random sampling, terdiri dari 40
orang Siswa Kelas XI IPAl yang mendapat perlakuan strategi
pembelajaran Interaktif dan 40 orang siswa Kelas XI IPA2 dengan
strategi pembelajaran Konvensional.
.--
Untuk menguji hipotesis ; basil bel ajar yang digunakan adalah basil
belajar Fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan
basil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Uji
statistik yang digunakan dalam-penelitian ini adalah statistik
des
kri~tf
untuk menyajikan data dan statistik infrensial digunakan ANAVA 2 jalur.
Sebelum ANAVA 2 jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis data yaitu uji nonnalitas dengan uji lilefors dan uji
hom
geni~
Varians dengan ~
!_ Bart
let.
iii
~
----,,
Instrumen penelitian hasil belajar Fisika menggunakan tes
berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 butir dan memiliki reliabilitas
0, 76 I menggunakan rumus KR 20. Untuk memilih siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan
....
..
berpikir logis rendah menggunakan tes kemampuan berpikir logis dari
Piaget yang sudah baku.
&>
~
•
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar
dengan strategt Interaktif memlliki hasil belajar Fi'Sika yang lebih tinggi
dibandingkan
hasil
belajar
siswa
yang
Konvensional. Hal ini di tunjukan oleh
pada taraf signifikasi
diajar
F rutung =
dengan
191,16>
Flable
strategi
= 3,968,
a = 0,05. Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis tinggi hasil belajar Fisikanya lebih tinggi dibanding dengan
siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini
ditujukkan oleh
Frutung = 4,25>
Ftabel
=3,968 pada taraf signifikan a =
0,05 dengan dk =(1,76), dan terdapaf interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan berpik:ir logis siswa terhadap hasil bel!i~
--
--
fisika. Hal ini di tujkkan Fmtuo8=9,05> F~abe
=
1 =3,9
68
--
pada tarafsignifikan a
0,05. Dengan uji lanjut menggunakan uji Scheffe dibuktikan bahwa
siswa yang
menggunakan
strategi pembelajaran interaktif ak:an
memperoleh basil belajar lebih tinggi dibanding siswa yang di ajar
dengan strategi pembelajaran Konvensional. Sedangkan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir logis rendah memperoleh hasil belajar
lebih tinggi jika di ajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional
dibanding dengan siswa yang di ajar dengan strategi pembelajaran
- --
Interaktif.
iv
ABSTRACT
Alpa Simanjuntak NIM. 065020397. The effect of learning strategy
and logical thinking ability toward the learning out come of physic.
Students SMA PORI 20, Siborong-borong. Thesis Medan; Graduated
Program, State University of Medan 2008 .
The Objectives of this research where to find out the difference
between stuoent learning out come in physic taught with the interactive
Strategy and Conventional learning strategy. The difference of physic
learning out come between students with high and low logical thinking
ability and to fmd out whether there was.
I
This r-esearch a quasi-experiment research which was conducted-at
SMA PGRI 20, Siborong-borong. The population consisted of 153
students and 80 students where taken as the sample through Cluster
random sampling technique, composing 40 students grade XI IPAh who
got the interactive learning strategy and 40 student grade XI IPA2 with
conventional learning strategy.
.-r: ..
To the hypothesis the learning out come used student which high
and low logical thinking ability in physic. The statistical testing applied in
these study was descriptive statistic to present the data and for inferential
static 2 way-ANOVA was used:"' Before the 2 way ANOVA was used frrst
the conditional test of data analysis, normality test of Liliefors and
homogeneity variance test with Bartlett.
•~
The instrument used for learning out come was multiple. Choice
...
with 30 items
~ with
the reliability_O ,761 using KR20 Fonnula; To Sorft
students with high and low logical thinking ability Piaget had
moduficated by University of Malang; r = 0,86.
The hypothesis testing showed that student taught with interactive
strategy had a higher learning out come compare with student taught with
v
Conventional learning strategy. This was proped by Fcount = 191,16 >
= 3,968 at the
level of significance a
=
Ftabie
0,05. Student with high logical
thinking ability the learning out come was higher than student with low
logical thinking ability. This was proped by the Fcouni
•
=
4,25 >
3,968 the level of significance a = 0,05 with level accuracy
Ftable
=
= (1.76) and
the was interaction between learning strategy and student logical thinking
ability towered physic learning OQt come this was shown by Fcount::;; 9,05
>
Ftable
= 3,968 at the level of significance a= 0,05-
~
With the follow up testing using Scheffe test it was proped that
students using interactive learning strategy got higher learning out come
compared with taught with Conventional learning strategy. While student
with low logi,£al thinking ability._got higher learning out come if taught
with conventional learning strategy compared with student taught with
interactive learning strategy.
p ..
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
J. Kaitan hasil belajar, proses belajar-dan pr-eses-pembelajaran :..........~ .. IM 13
._____
2. Sistem lnstruksional ...................... ,................~
.....Z">
., ...
.....~:-
.........................
22
3. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi interaktif ....
)
60
4. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional
61
5. HistOSf!I!!. basil belajar fisikl!.}'1lllg diajar dengan strategi interaktif dengan
6.
=~:
: j:.~=·
~:
:~
63
kemampuan berfikir logis rendah ........................................
&.
.
, .!. ............~ . ...
64
7. HistograD]hasil belajar fisika- y8ng diajar dengan strategi konvensional
..1 Qf .
. Iogts
. tmggt
. . ..............................~ ·;·\..............
dengan kemampuan berfiiktr
8. Histogram basil belajar fisika yang diajar dengan strategi konvensional
dengan kemampuan berfikir logis rendah ......... -:. . ~ . ~ ....~ ........................ _
-
~
9. Interaksi antara strategi dengan kemampuan berfikir logis ter.hadap
..
n
xiii
66
~
BABI
..
/.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masal3h
Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatarrkuatitas · ······-··········· sumber day
~ manusi.
Dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, pemen ntah
tidak merupakan suatu sistim yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat.
,)
Hubungan pemerintafi, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak
terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan.
Oleh karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat baik dalam pembiayaan, tenaga dan fasilitas yang diperlukan. Pada
akhir-akhir ini masalah pendidikan merupakan paling banyak disoroti yaitu
)
rendahnya kualitas pengajaran. Dalam kaitan ini mutu- pengajaran di Indonesia
harus kita akui belum menggembirakan (Raka Joni 1993). Menurut Raka Joni
bahwa proses pengajaran telah dikebiri menjadi perolehan informasi dengan
sistem tagihan yang mengutamakan basil belajar jangka pendek, sementara
)
kemampuan berfikir dan kemampuan menyelesaikan masalah masih jauh
tertinggal penanganannya. Selanjutnya Radikum (1989) mengemukakan bahwa
kegiatan pengajaran di Indonesia kurang efektif, kurang efisien dan kurang
menggairah!.,a,g siswa belajar. Qe.!lgan kurang efel£!.if. dan kurang efisie!!_Dya
.....
•
pembelajaran yang dilaksanakan akan menghasilkan basil belajar yang tidak
memadai. Dalam penelitian ini nantinya basil belajar yang diperoleh siswa
dibatasi pada aspek kognitif dengan indikator mengingat, pemahaman,
menerapkan-:dim menganalisis.
1
)
Guru sebagai perancang pengajaran dalam setiap proses belajar
..
memerlukan penanganan khusus untuk menentukan strategi yang akan -digunakan.
Untuk mendapatkan hal ini guru/perancang pengajaran perlu melakukan analisis
materi. dari basil analisis materi ini akan didapat domain kognitif mana yang akan
)
dicapai sel1!_!agam pengetahW!!l_apa yang terkandung pada materi tersebut
sehingga dapat ditentukan strategi pelajaran yang digunakan agar siswa berhasil
dalam belajamya. Langkah analisis materi tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabell: Analisis Materi
Kompetensi iliiSar
Peserta didik
Berfilcir
.
Strategi Pmebelajaran
CQntoh
Meogeoali
Peogeta!rua.n
Media
Metode
Falda
Real things
Diskusi,
Cahaya yang ada di
Mengingat
sekitar kila
~
/
t
Memahami
--
Defeoisi cabaya
Jenis Penunbatan
•
Koosep
OEff,LCD
ocmmah
Konsep
OHT
Diskusi
Membuat
Meocari posisi
Fakta
Real things
contoh
berdiri agar timbul
Demonslnlsi
Keias,halaman
-'"G~
.......
~
baya.og--bayang - .
' Melaksanakan
Menerapbn
_l"
.
Menganalisis
kan
'
Membedakan
--
I
- l~
~~
---.....
ill ME-'()
~
,-J
Prosedur
(!
~
Menandai
i
demons~ti
--
Linglrungan
cahaya
Mengerti
..
~
Ragam
Riocia.n
__.!__:!_
'
~
: MenganaiiSissifat-sifat cahaya
: Kelas XI IPA semester ll
_..0 c/
' -
'
~
Prinsip
-
Prinsipdan
-,
,..-
Prinsip
CI-s
___....
/
Jill
.......__
Prosedur
~
;
;
~
~NEe
~I ME-'()
._.._..........
~
Untuk meningkatkan keefektifan pengajaran. guru rnata pelajaran harus
-
--
berusaha mengembangkan proses belajar rnengajar Y
A. SIMPULAN
~
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
~
~.
o/~
¥)
diajar_dengan strategi i n_teraktif dengan Y,!~
diajar dengan strategi
konvensional. Hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi interaktif
memperoleh basil belajar yang lebib tinggi daripada basil belajar siswa )
(
yang diajar dengan strategi k:onvensional.
J . .o
c
c
2. Siswa-yang mempunyai kemampuan berfikiClogis tinggi basil belajarnya
l
~.
akan lebih tinggi dari basil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan
•
berfi•·=
. rendah.
tl'..lr Iogts
~J
oo;
I\ ::_
~
~}I
_
\
::_
~
~
:-
3. Tenlapt interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berfikir
Jogis terhadap basil belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan
berfikir logis tinggi.
4. Uji lanjut dengan menggunakan Uji Scheffe, memperlibatkan basil sebagai
benkut:
••
a.
Terdapat perbedaan basil belajar antara kelompok
siswa yang
mempunyai kemampuan berfikir logis tinggi yang diajar dengan
strategi interaktif dengan strategi konvensional.
79
b. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis
tinggi akan lebih tinggi dari basil belajar fisika siswa yang mempunyai
~
~
•
~
kemampuan berfikir logis rendah bila diajar dengan strategi interaktif
c. Hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis finggi dengan straegi
@
~ interakf
~
akan lebi)l.baik dari basil belajar siswa
yang diajar dengan strategi konvensional dengan kemamuan berfikir ~)
to
IJJ
>
logis rendah.
-z.~
d
~
)
g Jl i.
li
-
Hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis
tinggi hila diajar dengan strategi konvensional akan lebih tinggi dari
basil belajar siswa yang diajar dengan strategi interaktif dengan .... )
~
kemampuan berfikir logisnya rendah.
e.
~'
/
\~
Hasil belajar fisika- siswa yang diajar dengan strategi nv ko
"'"
~
ional
yang kemampuan berfikimya lebih tinggi akan lebih tinggi dari hasil
~
belajar siswa yang kemampuan bedikir logisnya rendah
f.
"
Tidak ada perbedaan basil belajar fisika siswa yang diajar dengan
strategi interaktif dan strategi konvensional untuk siswa- dengan
kemampuan bertikir logisnya rendah.
B. IMPUKASI
...
/to~
Berdasarkan simpulan pertama. dik:etahui bahwa k.elompok siswa yang
diajar menggunakan sttategi interalctif memperoleh basil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Hal ini menunjUkkan bahwa kegiath
80
~ pemblajrn
yang-terpusat
j
kepada si~
dengan memberi kesempatan bagi siswa terlibat langsung secara
fisik, emosi, ·dan- mental·- untuk -·menemukan -sendiri --pengetahuannya --pertu
•
dikembangkan oleh perancang pembelajaran, karena dapat menjadikan
pembelajran lebih menarik, tidak membosankan, dan dapat mendorong siswa
untuk bersikap ilmiah dan kritis,-sehingga efektivitas pembelajaran tercapai.(~
....-
Berdasarkan pengertian dan hak:ikat belajar, bahwa proses belajar
menghasilkan perubahan. Perubaban sebaga.i hasil belajar, dihasilkan dari
pengal
am~
_dengan lingkungan, dimana terjadi hubungan-hubungan antara
stimulus-stimulus
dan
respon-respon.
Walaupun
penggunaan
strategi
pembelajaran interaktif teruji dapat meningkatkan perolehan basil belajar, bukan
berarti strategi ini merupakan strategi yang terbaik yang dapat digunakan ootuk
semua siswa- dan kondisi pembelajaran. Sebnary
a ~ semua strategi itu- baik,
karena masing+masing strategi pembelajaran mempunyat kelebihan dan
keterbatasan-keterbatasan,
karena
itu dalarn penggunaan setiap strategi
pembelajaran perlu diperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung pelaksanaan
strategi tersebut Karena itu dalam penggunaan strategi pembelajaran interaktif
perlu memperhatikan hal-hal berikut :
TT~
1. Strategi pembelajaran interaktif, hams direncanakan sebaik mungkin, karena
tahap ini turut mempengaruni keberhasilan p r~nte
••
raktif
. Tahap ~gan
tar
sebagai tahap pendahuluan. Materi pembelajaran yang disajikan harus terkait
dengan materi-yat)g telah diketahui siswa. Permasalahan yang disampaikan
hams x:oampu dipertanyakan oleh siswa, menimbulkan rasa ingin tabu, dan
merupakan hal menarik untuk didiskusikan yang memerlukan -berbagai
81
~
alternatif pemecahan masala.IL Pennasalahan dapat diperoleh dari berbagai
..
•
sumber, seperti buku·pelajanm, koran. majalah, internet, dan sebagainya.
r:~.o
2. Pembelajaran lebih terpusat pada siswa, strategi pembelajaran interaktif yang
berpusat pada siswa, dapat mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa untuk:
menemuki"n sendiri pengetahuannya Untuk -itu jpengajar harus- dapat
mengurangi dominasinya sebagai penentu kegiatan pembelajaran, peranan
pelllllljar
dalam
stmtegi
internktif adalah mengoptimalkan kegitan
pembelajaran yaitu dengan fungsinya sebagai fasilitator dan pengarah serta
mengawasi siswa sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
-'S N~
3. Tahapan kegiatan atau sintaks strategi pembelajaran interaktif merupakan
tahapan kegiatan strategi ilmiah dalam memecahkan masala.IL Untuk: itu guru
harus mengetahui proses atu
~ tahpn
kegiatan ilmiah, agar dapat me_mbantu
mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan ilmiahnya sehingga
dapat menunjang dan menambah kemampuan siswa.
4. Penggunaan strategi pembelajaran interaktif memberi pengalaman kepada
siswa untuk mendapatkan pandangan yang luas dan bervariasi dari berbagai
teori dan fakta. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber informasi yaitu internet
dan perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan buku-bulru. koran, majalah dan basil penelitian-peneliti_an.
••
5. Adanya lima sintaks (tahapan) kegiatan datam stmtegi pembelajaran interaktif
membutuhkan waktu yang cukup agar kelima tahapan dapat dilaksanakan
dalam proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan basil penelitian.
agaknya waktu 2 x 45 ~ e 'ir t untuk satu
82
kalr pertemuan. membuaC proses
)
pembelajaran dengan interalcti( hal ini mengakibatkan tahapan kegiatan dan
proses interalctifoptimal.
•
•
s
t:G~
4
6. Dampak dari penggunaan strategi interalctif adalah ketrampilan melakukan
)
kegiatan ilmiah, pengernbangan daya kreatif dan berfikir kritis, belajar
mandiri:-bersikap toleransi d8ilmenghargai berbagai sikap pandg
altematif pemecahan masalah.
\--;
sebagai as~
'~
\ /
tP
.,.~ \, /
~ dalm
-P,.~\
(j
Berdasarkan simpulan diatas, diketahui kemampuan berfikir logis
~ kognitif merupakan salah saru karakteristik siswa, terbukti turut
memberi pengaruh yang berarti dalam perolehan hasil belajar. Kemampuan
berfikir logis yang dimitiki siswa tentu sangat bervariasi, berdasarkan basil
penelitian siswa yang berk:emampuan logis tinggi mempunyai basil belajar yang
lebih tinggi - dari siswa yang -mempunyai kemampuan berfikir logis rendah.
Adanya perbedaan individual ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
dengan demikian perlu mendapat perhatian' pengajar pada saat merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
r:
/
-
Pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik siswa. terbukti
memberi pengaruh terhadap perolehan basil belajar. Guru yang menempatkan
kemampuan berfikir logis tinggi sebagai salah satu karakteristik siswa, perlu
memperbatikan hal-hal berikut : __,...
• 'Ill
1. Guru perlu mengetahui 1erlebih dahulu tingkat pemahaman dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa, sebagai bahan apersepsiagar materi pembelajaran
dapat diterima dengan baik dan bermak::na,
83
J
2. Pembelajaran
hendaknya
dirancang
dengan
memberikan
kebebasan
kepadasiswa untuk mengembangkan aspek kognitif yang dimiliki siswa, dan
..
dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merangsang kemampuan
berfikir seseorang. Untuk itu permasalahan yang disampaikan diawal kegiatan
J
mengajar;- hendaknya merupakan suatu masalah yang menarik- 'llD.tuk
dipecahkan, yang mengundang pertanyaan dan rasa ingin tahu untuk dijawab.
)
Hal ini dapat dilakukan bila guru kaya akan infonnasi dan selalu mengikuti
informasi terkini, yang terdapat di masyarakat, terutama yang dapat menarik
perhatian dan minat siswa untuk: dipelajari.
rs NEe.....
3. Guru perlu mengetahui kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa sebagai
J
sal.ah satu karakteristik yang turut mempengaruhi basil belajar, dengan
demikan
~ gur
dapat menggunakan strategi yang_herbeda untuk setiap_ .siswa.
Untuk itu perlu dilakukan tes kemampuan berfikir Iogis siswa. yang dilakukan
pada setiap awal tahun ajaran. Disamping itu, guru dapat melakukan
pengelompokkan siswa sesuai kemampuan berfik:ir logis yang dim.iliki siswa,
dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
dimaksud, agai" perolehan basil belajar lebih optimal. Tes kemampuan berfikir t
logis, dapat ditakuk:an oleh psikolog, atau dilakuk:an sekolah sendiri dengan
mengaJJaptasi tes.
.
/
~
..
~
Berdasarkan kesimpulan ketiga, terdapat
interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemamuan berfikir logis siswa terhadap basil belajar fisika.
Perolehan basil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berfikir logis tinggi,
menunjulCbn basil belajarnya- le gih tinggi daripadas iswa yang berkemampuan
84
logis rendah, walau diajar denga strategi pembelajaran yang bervariasi, karena
baik diajar dengan strategi interaktif maupun strategi konvensional, kelompok ini
tetap mernpunyail basil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang rnempunyai
kemarnpuan
...
)
berfikir logis rendah. Sebaliknya bagi siswa yang rnempunyai
kemarnpuan- berfikir logis rendah,- hasil belajar yang
~ diperolh
lebih baik- bila
diajar dengan strategi konvensional. Walaupun demikian, agar perolehan basil )
belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembeljarandan kemampuan berftkir
logis, perlu rnemperhatikan hal-hal berikut:
CJ 10 ,
~e.'O
/
CJ 10 ,
e.'O
0
l. Gwu perlu memperhatikan kemampuan berfikir logis yang dimiliki siswa
)
dalarn rancangan pernbelajaran yang disu sunnya. Bagi siswa yang mempunyai
kemampuan berfikir logis tinggi, pembelajaran hendaknya dapat merangsang
siswa untuk aktif, dan m_engembangk:an puank~Jm
berfi
kir,
~ _yaitu
kemarnpuan kognitif siswa, melalui pemberian tugas-tugas, dan metode
pemecahan rnasalah yang memerlukan kemampuan berfikir tingk:at tinggi, dan
pennasalahan yang disampaikan memerlukan berbagai altematifjawaban.
}
c)
2. Guru dapat memilih dan mengembangk:an strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, dan kondisi serta ~:)
~ ) \-.:..
system pendukung yang tersedia di sekolah.
..
~
3. Sebaikn)'! guru dapat melalcukan penilaian terbadap strategi pembelajaran
-
--
--
--
••
yang digunakan selama ini, dan apabila ternyata tida.k: efektif, dapat
•
melakukan revisi atau meninggalkannya dan selanjutnya mengembangkan
sendiri strategi pembelajaran yang sesuai denga kebutuhan, dengan
mempernatikan kondisi sekoliih, siswa, dan system pendukung yang tersedia.
85
C. Saran
..
Sesuai dengan basil penelitian, simpulan , dan keterbatasan penelitian,
•
..
dikemukakan saran-saran sebagai berilrut :
1~
\i: ' 1~
~ }
1. Karakteristik siswa perlu diperhatikan, karena kemampuan berfikir logis
yang-merupakan aspek kognitif memberi pengaruh terhadap peningkatan
.J
basil belajar.
~,.
/ ~
~
~"-\
~
2. Untuk mengeta.hui tingkat kemampuan berftkir logis siswa., perlu
dilakukan tes berfikir logis tes Piaget di setiap awal ta.hun ajaran.
o :/
1 M €.
3. Guru, pera.ncang pembelajaran. pengelola pendidikan, kepala diD4lS,
kepala sekolah, dan para pengambil keputusan perlu mengembangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran, dan
karakteristik siswa.
~
4. Hendaknya di sekolah tersedia perpustakaa.n, internet yang dikelola secara
professional olell petugas khusus.
[ ;_
l! II;_
5. Pelatiban untuk guru dalam peningk:atan kemampuan penguasaan materi,
merancang strategi pembelajaransangat dibutuhkan.
6. Perlu dilalrukan penelitian lanjutan dalam penggunaan strategi untem.ktif
\
)
dengan karak:teristik siswa yang bemneka ragam.
.'
86
l!)
DAFfAR PUSTAKA
..
Abdurrahman M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta
Rineka Cipta
I
Arcaro Jarome S. 1983. Pendidikan Berbasis Mut;
Langkah Penerapan. Yogyakarta Pelopor.
Arikunto S. 2002. Prosedur Pene/itian
Rineka Cipta.
, .•
-
~ Prinsp-
S uatu
J
dan- Tata
Pendkat~
Pr:ktek.
,..,
J
Jakrt
~ ~)
~
Atwi Supa.l!!lan. 1997. Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas Direktorat
----Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ' ) )
l
~ 'r { $'
Azwar S. 2006. Psikologi lntelegensi Yogyakarta Pelajar.
,
BudiNingsih A. 2005. Be/ajar dan Pembelajaran. Asdi Maha Satya. Jakarta.
...
Chalijah Hasan H. 1994. Dimensi-Dimensi PsikiologLPendidikan.Surahay_a Al
Ikhlas. ,.,.
/ """-
~It>-
,
If
·~
,
.L
~
Degeng I.N.S. 1988. Pengorganisasian Pengajaran Berdasarkan Teori Elaborasi
\
dan Pengaruhnya Terhadap Perolehan Be/ajar Informasi Verbal tkln
Konsep. Malang : PPS IKIP
/
)
Degeng I.N :- ~ S 1989. 1/mu Pengiijaran; Taksonomi Variabel. Jakarta DepQilebud,
Dirjen Dikti, P2 LPTK.
f f'A
/(
Depdiknas Dirjen Dikdasmen. 2003. Pedoman khusus pengembangan si/abus dan
penilaian mala p elajaran frsika. Jakarta
I
Dick W dan Carrey L. 1990. T~.syt
ematic
design of.Jnstruction. Third ewtion
~
Haper Colling Publisher.
• I
Dwisalma Prawiradelaga 2007. Prinsip Desain Pembe/ajaran.Jakarta. Kencana
Prenadi Media Group.
1
Djaali H. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta Bruni Aksara
87
}
1
Gagne RM. BriggsJJ dan Wager WW 1992. Principles of Instructional Design,
New york : Holt Rmehort and Winston.
.,
...
Gerlach V S dan Elly DP 1971. Teaching and Media a systematic approach New
Jersey Practice. Hall Inc
)
J>
>
Hasan Iqbal 2004. Ana/isis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta Bumi
Aksara.
Hamachek D. 1990. Pshology in Teaching, Learning and Growth Toronto; Allya ~
and Bacon.
-I
...
I
~:
;;1J
~·
Hedi Sutrisno 1984. Metodologi Research.Yogyakarta Andi Offset. )
Joko Susilo M:- 2007. Kurikulum-Tingkat Sistem Pendidikan. Yogyakarta. Pustak:a
Pelajar. R
,
,
~,
Marthen Kanginan. 1997. Fisika SMU. Jakarta Erlangga.
Merril MD 1979 Learner Controlled Instructional Strategies : An Empirical
In v~ti_ga
on.
Final Re po~
~n
NSF Grant No.S_!':!?-7601650
_
Miarso Yusuf Hadi. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan, Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta. Rajawali.
Miarso Yusuf Hadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta
Pustekom DIKNAS.
r
...
Mukhtar.2002. Kiat subes mengajar di kelas. Jakarta Nimas Multima.
Muhibbin S. 2002. Psilcologi Be/ajar. Jakarta Raja Grafindo.
\ ( Uf
Muslich M. 1993. Metode Kuantitatif.Jakarta. Fakultas Ekonomi ill.
.
Nazir M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia_
••
..
Nurkancana N. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional.
PaJliaitan B. 2006. Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Terhadap Hasil
Be/ajar. Medan Poda.
Pane, Pauliffin lkk: 200. Be/ajar diin Pembelajaran. JaKiifta Universitas Terlfulca.
88
r.;
)
Pasaribu I.L. 1983. Proses Be/ajar Mengajar Bandung.Tarsito.
. , ~'("
Program Pasca SarjanaUNIMED:-2005-:-Pedoman Penulisan TesisPascaSarjana UNIMED. PPS UNIMED.
.,
9
~
Radikurn 1989. Pengem6angan Sistem Instruksional Dalam Sudjorwo S.
Beberapa Pengembangan Sumber Belajar: Madyatama Sarana Perkasa
Raka Joni T. 1993. Peningkatan- Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran A ktif
dan
Bermalcna. Jakarta: Ilmu Pendidikan Dikti
""'
r
Robert B. Sund 1976. Piaget for educator. A multi media program. Charles E
Merril. Ohio
Sarlito W S 2002 Teori Psikologi Sosial. Jakarta Raja Grafindo Persada.
Setiawan H_ 2005. Fisika SMAIMA Kelas XI. Jakarta Piranti Danna Kolo
Katama
II-
0
01
II""'
...
Skinner E A dan Belmount MJ 1993 Motivation in the class room, RETB Jumal of
~
education pyichology
~
__,..
Slameto 1990. Proses Be/ajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS.
Salatiga. Bumi Aksara.
\ I ""
"' I
I
I
Slameto 2003. Be/ajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta Rineka
Cipta.
r
Slavin.E.R 1994. Educational Psychology: Theory and Practice. Toronto Allya
and
Bacon.
Soemanto W.
1983.
~ sikolg
Pendidikan Landasan
Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Sri Esti
W
~
Psikologi -Pendidikan.
2002.
c K d rj ~ LJ.· Penrap
Jakarta- Gramedia Widyasarana
,
Indonesia.
~o
..
c~
Sura Pranata S. 2006. Ana/isis, Validitas, Reliabilitas dan lnterpretasi Basil Tes.
Bandung. Remaja Rosdakarya.
Surakhmad}V__,_ 1961.
Metod
log j_~
J
n gajrn
,
Nasiona( _Bandung Jemars
89
,
~ -
e,O
)
Suriaswnantri. Jujun S. 2005. Filsafat llmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta,
Swya
B:SP
sikol ~ PendklWm.Yo ~
:
Raja Grafindo
:~
~
Sutherland P. 1992. Cognitive development today; Piaget and his critics. London -)
Paul Chaprnagh Publishing Ltd..
.,
,~
{) /
Thornas,Jw dan Rahwer GK Jr 1986. Academic Studying The Role of Learning
., Strategies Educational Psychologiest.
Tuckman BW. 1978. Conducting Educational Research. HBJ. USA.
1)
Utomo Cipto 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakrt~
Graiiiedia Pustak:a Utama: Walgito B. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Seko/ah. Yogyak:arta Yayasan
Fakultas Psikologi UGM.
,1_
Yul Iskandar H. 2000. Test Intelegensi Gamma Jakarta. Yayasan Dharma Graha.
Yul Iskandar 2001. Test PotensrAkademik TPA. Jakaiti Yayasan Dharma Graha.
Zamroni 2004. lnovasi Pembelajaran. Jakarta Pengembangan Wawancara
Kei/muan .
..
90
~
)
/