PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA TERHADAP HASIL BERLAJAR AKUNTANSI SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 MEDAN

TESIS

DiajukanuntukMemenuhiPersyaratandalamMemperolehGelar Magister Program StudiTeknologiPendidikan

ESRA HUTABARAT 8136122065

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ii

ABSTRACT

ESRA HUTABARAT. NIM 8136122065. The Effect Of Instructional Strategy And The Ability Of Logical Thinking On Students Of Grade XI Social Sience Learning Achievement Of Accounting Of SMA Negeri 10 Medan. A Thesis. Education Technology, Post Graduate School The State University Of Medan, 2015

The aimed of this research were to : (1) finding the learning achievement of Accounting between students taught with contextual instructional strategy and ekspository instructional strategy (2) finding the learning achievement of Accounting between student who had ability of high logical thinking and low logical thinking, and (3) finding interaction between instructional strategy and the ability of logical thinking on the student achievement of accounting.

This research is quasi experiment. The population for this study was 70 from Grade XI Social Sience of SMA Negeri 10 Medan, while the samples taken as a whole because the class taken random sampling consisted of three classes of class XI IPS-1, XI IPS- 2, and XI IPS- 3. Before doing the treatment, the sample was given ability logical thinking test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 40 test items there is 39 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Lilliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test.

The result of the data analysis proved that (1) the results of students studying of accounting is taught in contextual instructional strategy is higher than the results of students studying of accounting is taught by using expository instructional strategy, it is shown by Fcount = 24.64 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05 with dk =

(1.66). (2) the result of studying of accounting students who have high ability to think logically superior accounting learning outcomes of students who have low ability to think logically. It is shown by Fcount = 4.1 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05

with dk = (1.76), and (3) the interaction between instructional strategy and students logical thinking in Accounting affect students learning outcomes. It is shown by Fcount= 9.92 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05 with dk = (1.66).

The result of this research show that in order to crease the learning achievement of Accounting, the contextual strategy is a superior strategy for the students who have ability of high logical thinking level. While for the students who have the lower early logical thinking ability is preferred taught by ekspository instructional strategy.


(7)

iii

ABSTRAK

ESRA HUTABARAT. NIM 8136122065. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Akuntansi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 70 orang yang berasal dari kelas yaitu kelas XI (sebelas) IPS SMA Negeri 10 Medan, sedangkan sampel diambil secara acak yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XI IPS-1, XI IPS- 2 dan XI IPS- 3. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes kemampuan berpikir logis untuk membedakan jenis kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujicobakan, sebanyak 39 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 (dua) jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data dengan uji Lilliefors dan uji Homogenitas varians dengan uji Fisher dan Uji Barlett.

Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 24,64 dan Ftabel = 3,986 untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan

derajat dk (1,66). (2) hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 4,1 dan Ftabel = 3,986

untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat dk (1,66). (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 9,92 dan Ftabel =

3,986 untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat dk (1,66).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi, strategi pembelajaran kontekstual tepat digunakan bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan.

Tesis ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing tesis saya, Prof.Dr.Abdul Hamid K.M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Prof.Dr.Sahat Siagian. M.Pd selaku dosen pembimbing II.

Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Penguji Saya, Prof.Dr.Harun Sitompul,M.Pd, Prof. Dr. Mukhtar,M.Pd dan Dr. Eko Nugrahadi, M.Si

Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Prof. Dr. H Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

3. Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

4. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

5. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan

6. Dr. Mursid, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan


(9)

iv

8. Bapak Drs. H. Sufrizal Tanjung, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Medan dan Guru bidang studi Akuntansi Ibu Nurhayati, Spd.

9. Ayahanda tercinta Wesly Hutabarat dan Ibunda tercinta Tiorly Sibarani dan seluruh saudara/i saya yang telah memberikan dorongan moral, semangat dan materil kepada penulis dapat menyelesaikan pendidikan Magister di Program Pascasarjana.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XXIII, Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, khususnya Yohana Sazlila, Deslina Simamora, Masta Sirait, dan Ibu Kartini Tambunan.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu perbaikan dalam rangka penyempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

Esra Hutabarat NIM. 8136122065


(10)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ………. ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Perumusan Masalah…. ... 11

E. Tujuan Penelitian …….. ... 11

F. Manfaat Penelitian…… ... 12

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 14

1. Hakikat Hasil Belajar Akuntansi ... 14

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24

a. Hakikat Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 28


(11)

vi

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis……….. ... 40

B. Penelitian Yang Relevan ... 46

C. Kerangka Berpikir…… ... 49

D. Hipotesis Penelitian . ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 56

B. Populasi, dan Sampel Penelitian ... 56

C. Metode dan Desain Penelitian ... 58

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 59

E. Prosedur dan Perlakuan Penelitian ... 59

1. Prosedur Perlakuan ... ... 61

2. Perlakuan Penelitian... .... 61

a. Kelompok Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 61

b. Kelompok Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 62

F. Pengontrolan Perlakuan ... 63

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65

1. Teknik Pengumpulan Data ……… 65

2. Instrumen Penelitian ………. 67


(12)

vii BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian ………. ... 73

B. Pengujian Persyaratan Analisis ……… ... 85

C. Pengujian Hipotesis ………. .... 89

D. Diskusi Hasil Penelitian ……….. .... 94

E. Keterbatasan Penelitian ……….. ... 101

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ……….. ... 103

B. Implikasi ……….. .... 104

C. Saran ……… .... 108

DAFTAR PUSTAKA ……….. 110


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1 Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester Akuntansi

di SMA Negeri 10 Medan ………... 5

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2014-2015... 57

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 58

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 66

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis... 71

Tabel 4.1 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 74

Tabel 4.2 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ...75

Tabel 4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi...77

Tabel 4.4 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ...78

Tabel 4.5 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ...80

Tabel 4.6 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ...81

Tabel 4.7 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ...83 Tabel 4.8 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan


(14)

ix

Strategi Pembelajaran Ekspositori dan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 84 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Strategi Pembelajaran ... 86 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Kemampuan

Berpikir Logis Siswa ... 86 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Interaksi Strategi

Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa……….. 86 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa yang

Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 87 Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 88 Tabel 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Strategi Pembelajaran dan

Kemampuan Berpikir Logis ... 88 Tabel 4.15 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan Anava

Faktorial 2 x 2 ... 90 Tabel 4.16 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 90 Tabe 4.17 Rangkuman Uji Scheffe ... 93


(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 75 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 76 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 77 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Akuntansi dengan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 79 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual dan

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 80 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual dan

Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 82 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori dan

Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 83 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Ekspositori dan

Kemapuan Berpikir Logis Rendah... 85 Gambar 4.9 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan


(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Silabus ... 113

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 115

Skenario Pembelajaran ...116

Modul ... 133

Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 152

Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 159

Analisis Butir Uji Coba Instrumen Tes ... 161

Distribusi Data Penelitian ... 175

Pengujian Normalitas Data ... 203

Pengujian Homogenitas Data ... 213

Analisis Varians Dua Jalur Dengan Faktorial 2 x 2 ... 216


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan sekolah berbagai aspek pendidikan dapat dikembangkan, agar menghasilkan tenaga- tenaga manusia yang berkualitas dan bermutu. Sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu diharapkan dapat menghadapi tantangan globalisasi yang sedang terjadi. Perubahan global yang terjadi akan berpengaruh pada tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan tersebut menuntut adanya perbaikan yang berkaitan dengan sistem pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran disekolah. Dengan adanya perbaikan sistem pembelajaran di sekolah, diharapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan meningkat sehingga akan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.

Belajar sangat erat hubungannya dengan hasil belajar. Belajar adalah suatu proses mengkonstruksikan perilaku aktif siswa untuk menuju perubahan yang dengan sengaja diciptakan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi yang hasilnya diwujudkan dalam hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang sejauh mana siswa dalam mencapai


(18)

2

tujuan- tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan- kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA. Mata pelajaran akuntansi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan mata pelajaran yang lain. Salah satu kekhususan itu adalah selain pemahaman terhadap konsep pelajaran tersebut juga menuntut praktek dan retensi karena ada bagian-bagian pelajaran yang harus dikuasai melalui ingatan. Akuntansi dapat diartikan seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomik.

Pengambilan keputusan biasanya memerlukan informasi untuk menyakinkan bahwa harapan-harapannya cukup pasti akan terealisasi. Salah satu informasi yang penting dalam dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-hari adalah informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan tertentu. Unsur penting lain adalah perlunya informasi keuangan untuk pertanggungjawaban. Akuntansi merupakan satu pengetahuan yang banyak menawarkan tantangan intelektual mengingat akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa akuntansi bukan semata-mata keterampilan teknis atau proses pencatatan. Akuntansi melibatkan pula proses


(19)

3

penalaran dan perancangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan. Akuntansi merupakan keahlian khusus yang bersifat melayani masyarakat sehingga faktor sosial, etika, dan moral juga terlibat di dalamnya, faktor tersebut menjadi penting khususnya jika akuntansi diarahkan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati di kota Medan. Siswa di sekolah ini sangat bervariasi, baik dari segi penguasaan bahan materi maupun daya serap ataupun kemampuan berpikir masing- masing siswa yang berbeda antara satu sama lain khususnya untuk kelas XI IPS, pada mata pelajaran Akuntansi. Materi akuntansi yang berkaitan dengan kemampuan berpikir dan penalaran seseorang, menjadi tantangan tersendiri bagi guru sejauh mana mengajarkan materi agar siswa dapat menerima dan memahami materi ajar dengan baik.

Di samping itu, terdapat pula beberapa permasalahan yang terjadi di kelas di antaranya dalam siswa hanya sebatas menghafal materi yang disampaikan guru tanpa pemahaman siswa yang kurang dan tidak merata, dimana terdapat siswa yang cepat memahami penjelasan guru dan ada siswa yang kurang dalam menerima penjelasan guru. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas, hal ini terlihat jelas dari proses pembelajaran yang berlangsung dikelas ketika sebagian siswa ada yang hanya diam duduk untuk mendengarkan begitu saja tanpa mempertanyakan sesuatu yang mungkin tidak dimengerti olehnya. Selain itu, adanya juga siswa yang merasa


(20)

4

jenuh dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa tidak memperhatikan sama sekali penjelasan materi yang diajarkan di dalam kelas, banyak yang melamun dan melakukan kegiatan lain di luar pembelajaran yang sedang berlangsung. Semua permasalahan di atas tentu saja diakibatkan oleh cara ataupun strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang tidak tepat yakni ceramah, tanya jawab dan penugasan saja. Dari hasil wawancara dengan siswa, sebagian siswa memiliki persepsi kurang positif terhadap guru, dikarenakan penjelasan guru juga terlalu cepat, guru hanya peduli dengan sebagian siswa yang mau mendengarkan saja.

Penguasaan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dapat dilihat dari kemampuan dalam melakukan pembukuan. Tidak hanya itu secara nasional penguasaan siswa terhadap mata pelajaran tersebut juga dapat dilihat dari hasil ujian nasional dimana berdasarkan hasil pengamatan masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 10 Medan adalah 75. Dengan demikian siswa harus mencapai nilai yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Hasil observasi dan hasil pengalaman langsung ketika Program Pengalaman Lapangan (PPL) diperoleh data bahwa nilai dalam mata pelajaran akuntansi siswa sebagian besar masih rendah. Adapun rincian dari KKM siswa tuntas dan belum tuntas dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut ini:


(21)

5

Tabel.1.1.

Persentase (%) Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Pada Mata Pelajaran Akuntansi Semester Genap

Tahun Ajaran 2013/2014

Kelas Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa Rata- rata Nilai UTS

XI IPS 1 5% 95% 20 Siswa 57,63

XI IPS 2 3,8% 96,2% 26 Siswa 52,54

XI IPS 3 34% 66% 23 Siswa 57

(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 10 Medan)

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SMA Negeri 10 Medan menunjukkkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi masih dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari data siswa di SMA Negeri 10 Medan masih banyak yang memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran akuntansi sehingga tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran akuntansi di sekolah ini yakni sebesar 75.

Dari penelitian yang dilakukan terdapat hasil belajar mata pelajaran Akuntansi masih cenderung kurang memuaskan. Hal ini dapat disebabkan oleh penyampaian materi secara teori oleh guru lewat ceramah, demonstrasi, latihan dan pengadaan tugas-tugas. Menurut pendapat Yuswani (2007:103) bahwa: penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah: “1) kurang meminati pelajaran, 2) materi bersifat abstrak, dan 3) penggunaan media yang kurang tepat”.

Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya prestasi siswa-siswi yang mengakibatkan hasil belajar tidak maksimal diantaranya terdapat anak yang ketakutan, takut ditertawakan, diejek, ditegur, khawatir, tidak bisa konsentrasi, tidak berani mengemukakan pendapat dan sebagainya. Ini berarti perlu adanya jaminan


(22)

6

bagi siswa untuk merasa aman dan tentram. Hal ini dimaksudkan karena asumsi kebanyakan siswa-siswi IPS khususnya kelas XI di SMA Negeri 10 Medan yang beranggapan bahwa mata pelajaran akuntansi itu merupakan mata pelajaran yang menakutkan bagi para siswa IPS. Mereka berfikir akuntansi sangat sukar dimengerti seperti halnya matematika (dalam Ilmu Exact).

Ditinjau dari segi psikologi pendidikan, maka keberhasilan belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu, misalnya akuntansi dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Seperti pendapat Slameto (2010: 54) bahwa:

“ Faktor intern adalah siswa itu sendiri, misalnya kecerdasan siswa, kesiapan siswa, kemampuan belajar, bakat siswa, kemauan belajar dan minat siswa. Sedangkan faktor ekstern adalah lingkungan, pribadi guru, kompetensi guru, suasana belajar dan metode mengajar”.

Seorang guru harus mampu menentukan strategi ataupun pendekatan yang tepat yang dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar. Penerapan strategi pembelajaran yang tepat menjadi pilihan bila menginginkan pembelajaran menjadi efektif dan efisien, sebagaimana diungkapkan Slameto (2003:65) agar siswa dapat belajar dengan baik maka strategi pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien. Dikatakan efektif bila strategi pembelajaran tersebut menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien apabila strategi pembelajaran yang diterapkan relatif menggunakan tenaga, usaha, biaya dan waktu yang dipergunakan seminimal mungkin. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara stimulan, akibatnya potensi kelas kurang diberdayakan, banyak siswa kurang


(23)

7

serius mengikuti materi pengantar akuntansi karena strategi yang digunakan dalam penyampaian bersifat monoton. Pada akhirnya berpengaruh kepada penguasaan materi mata pelajaran akuntansi yang akan berpengaruh pada praktisi dari lulusan SMA yang diharapkan akan mampu bersaing dalam dunia pasar kerja.

Sejauh ini strategi pembelajaran yang digunakan guru-guru di sekolah SMA Negeri 10 Medan selama ini belum optimal sehingga menyebabkan timbulnya kebosanan siswa yang berakibat rendahnya hasil belajar. Terlebih-lebih adanya kesan selama ini, pembelajaran yang dilaksanakan dipengaruhi pandangan instan yaitu siap pakai. Pandangan ini mendorong guru bersikap cenderung memberitahu konsep saja, dengan kata lain bahwa pembelajaran terfokus kepada guru. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari strategi belajar yang terlalu monoton diupayakan berbagai strategi mengajar yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah, sehingga diharapkan juga menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif dalam pembelajaran.

Terdapat berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan guru di kelas, salah satu di antaranya adalah strategi pembelajaran kontekstual/Contextual Teaching Learning (CTL). Namun perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau terburuk, karena strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini Sudjana (2002:76) menyatakan bahwa "masing-masing strategi/metode ada keunggulan serta kelemahannya". Pada pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang


(24)

8

dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/ konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

Meskipun peneliti menyadari masih banyak strategi lain yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing, namun peneliti memiliki alasan kuat yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih strategi pembelajaran kontekstual dikarenakan dari penelitian awal siswa lebih nyaman untuk bertanya pada temannya dari pada bertanya kepada gurunya. Selain itu pada saat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa cenderung untuk mengerjakannya secara berkelompok. Dari keadaan tersebut, peneliti melihat bahwa siswa tersebut memiliki perbedaan karakteristik dalam belajar, selain itu siswa mengakui bahwa mereka akan lebih mudah menerima materi apabila materi tersebut dapat berhubungan langsung dengan lingkungan.

Di samping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, maka perolehan hasil belajar akuntansi juga dipengaruhi faktor karakteristik siswa. Salah satu faktor karakteristik siswa yaitu kemampuan berpikir logis. Siswa yang mampu berpikir logis akan cepat memahami konsep yang tinggi sehingga dapat menimbulkan tingkat atensi dan antusiasnya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Kemampuan berpikir logis yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks


(25)

9

belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dalam mata pelajaran Akuntansi akan semakin mampu menggunakan berbagai informasi yang dimilikinya untuk menyelesaikan soal latihan maupun memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya jika siswa memiliki kemampuan berpikir logis yang rendah maka diprediksi akan kesulitan dalam melatih diri untuk menyelesaikan soal-soal.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti didasarkan pada penerapan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran kontekstual dan ekspositori dalam mempengaruhi hasil belajar akuntansi. Maka peneliti merasa pengaruh strategi pembelajaran kontekstual akan tepat digunakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah serta hasil survey awal peneliti, maka timbul beberapa pertanyaan yang dapat diidentifikasi sebagai permasalahan yaitu: (1) apakah yang harus diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran akuntansi? (2) bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi ajar yang paling baik dalam pembelajaran akuntansi? (3) urutan bagaimanakah yang lebih tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi? (4) apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran memberikan hasil belajar yang berbeda? (5) apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi


(26)

10

pembelajaran yang berbeda pula? (6) apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar? (7) apakah strategi pembelajaran tertentu hanya layak untuk siswa yang memiliki karekteristik tertentu pula? (8) apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? (9) apakah hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir logis rendah? dan (10) apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir dalam mempengaruhi hasil belajar?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka. masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir siswa terhadap hasil belajar akuntansi. Strategi pembelajaran dibatasi pada kajian tentang strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran ekspositori. Kemampuan berpikir dibedakan atas kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah. Sedangkan hasil belajar akuntansi dibatasi pada kelas XI IPS semester genap dengan aspek yang diukur dibatasi pada aspek kognitif. Sedangkan materi ajar akuntansi dibatasi pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dimana sub temanya adalah jurnal, buku besar dan jurnal penyesuaian.


(27)

11

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari pada hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir siswa terhadap hasil belajar akuntansi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori. 2. Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir siswa terhadap hasil belajar akuntansi


(28)

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini secara teoritis dan praktis. Secara teoretis manfaat, penelitian adalah:

(1) Untuk memperkaya wawasan ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran, dan

(2) Untuk memberikan ide baru dalam paradigma pembelajaran. Sedangkan secara praktis, manfaat penelitian ini adalah:

(a) Bagi siswa

1. Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akuntansi

2. Meningkatkan pemahaman konsep Akuntansi yang dipelajari secara mendalam melalui pengalaman langsung

3. Mendapatkan proses pembelajaran Akuntansi yang lebih bermakna dan berkualitas.

(b) Bagi guru

1. Alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Akuntansi

2. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi

3. Meningkatkan profesionalitas guru dalam proses pembelajaran terutama dalam mata pelajaran Akuntansi.


(29)

13

(c) Bagi sekolah

1. Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu dan efektifitas mata pelajaran Akuntansi

2. Hasil belajar Akuntansi siswa yang maksimal akan berdampak pada peningkatan kualitas sekolah

(d) Bagi peneliti

1. Mendapatkan pengalaman menerapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.


(30)

103

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian strategi pembelajaran kontekstual lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual maupun strategi pembelajaran ekspositori lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual maupun strategi pembelajaran ekspositori.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis, dimana siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dibandingkan dengan strategi pembelajaran kontekstual.


(31)

104

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar Akuntansi siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual daripada diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran kontekstual, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya bekerja menemukan sendiri dan menghubungkan masalah dalam dunia nyata dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Akuntansi berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran.


(32)

105

Dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Akuntansi.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap hasil belajar Akuntansi. Siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar Akuntansi lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan berpikir logis signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi, selalu melatih dirinya secara terus-menerus akan dapat menemukan prosedur belajar yang sistematis yang pada gilirannya akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah. Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah tentu akan rendah pula pencapaian hasil belajar Akuntansi, sebaliknya siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Akuntansi lebih tinggi.

Konsekuensi logis dari pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Akuntansi berimplikasi kepada guru Akuntansi untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menemukan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikir logis siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa,


(33)

106

disamping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi diberikan materi-materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mau membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan diberitahukan oleh guru.

Impilikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan berpikir logis mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran maka mempertimbangkan kemampuan berpikir logis siswa. Dengan adanya kemampuan berpikir logis dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positip atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak, tentunya tergantung dari karakteristik siswa.

Adanya perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi hal tersebut tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi juga bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis


(34)

107

rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi dan minat belajar siswa.

Perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama siswa di mana guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa yang dengan kemampuan berpikir logis tinggi memberikan bantuan kepada siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.

Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih rendah dibandingkan yang dajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir logis tinggi, sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir logis rendah.


(35)

108

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar Akuntansi itu sendiri. Sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis perlu menjadi perhatian sekaligus. Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis berimplikasi kepada guru agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

C. Saran-Saran

Dari hasil temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disajikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan kepada guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih tepat untuk dilaksanakan.

2. Strategi pembelajaran kontekstual memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan strategi pembelajaran


(36)

109

ekspositori. Oleh karena itu, disarankan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi menerapkan strategi pembelajaran kontekstual.

3. Disarankan agar guru dapat lebih meningkatkan minat, sikap dan kemampuan intelektual berpikir logis peserta didik dengan cara melatih siswa dua kali pertemuan setiap minggu 5 menit sebelum pembelajaran dimulai, sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah Akuntansi yang diberikan.


(37)

110

DAFTAR PUSTAKA

A, Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Al. Haryono Jusuf, (2003), Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 2 edisi keenam, Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2005). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.

________________, (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta, cet ke-15.

_________________, (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.

Ausubel dalam Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.

Bloom dalam Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet. IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

David, J. R. dalam Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Dick, W., Carey, L. dalam Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.

Elaine B. Johnson.(2007). Contextual Teaching dan Learning. Bandung: MLC

Gagne, R. M. (2008) The learning of concepts IN Clarizio, H. F., Craig, R. C. & Mehrens W. A. (Eds.) Contemporary Issues in Educational Psychology 230 237 Boston: Allyn & Bacon


(38)

111

Hidayat, Kosadi, dkk. (2000). Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.

Kurt Lewin dalam Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Piaget dalam Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keenam Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Plato dalam Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.

Rahardjo, Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo

Romiszowski, A. J. (1981). Designing Instruction Systems Decision in Course Planning. New York: Nicholag Publishing Company.

Ross dan Kyle dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Roy Killen dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. (Cet. VII). Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

______________, (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipt, cet ke-5.


(39)

112

SR Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet.

IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suriasumantri, Jujun. (2001). Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor, Jakarta

Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Yuswani. (2007). Penggunaan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 07 silaing bawah pada materi luas daerah segi banyak. Jurnal guru. No.2, vol4 : 103

William Burton dalam Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi dan minat belajar siswa.

Perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama siswa di mana guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa yang dengan kemampuan berpikir logis tinggi memberikan bantuan kepada siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.

Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih rendah dibandingkan yang dajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir logis tinggi, sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir logis rendah.


(2)

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar Akuntansi itu sendiri. Sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis perlu menjadi perhatian sekaligus. Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis berimplikasi kepada guru agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

C. Saran-Saran

Dari hasil temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disajikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan kepada guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih tepat untuk dilaksanakan.

2. Strategi pembelajaran kontekstual memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan strategi pembelajaran


(3)

ekspositori. Oleh karena itu, disarankan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi menerapkan strategi pembelajaran kontekstual.

3. Disarankan agar guru dapat lebih meningkatkan minat, sikap dan kemampuan intelektual berpikir logis peserta didik dengan cara melatih siswa dua kali pertemuan setiap minggu 5 menit sebelum pembelajaran dimulai, sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah Akuntansi yang diberikan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

A, Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Al. Haryono Jusuf, (2003), Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 2 edisi keenam, Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2005). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.

________________, (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta, cet ke-15.

_________________, (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.

Ausubel dalam Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.

Bloom dalam Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet. IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

David, J. R. dalam Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Dick, W., Carey, L. dalam Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.

Elaine B. Johnson.(2007). Contextual Teaching dan Learning. Bandung: MLC

Gagne, R. M. (2008) The learning of concepts IN Clarizio, H. F., Craig, R. C. & Mehrens W. A. (Eds.) Contemporary Issues in Educational Psychology 230 237 Boston: Allyn & Bacon


(5)

Hidayat, Kosadi, dkk. (2000). Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.

Kurt Lewin dalam Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Piaget dalam Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keenam Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Plato dalam Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.

Rahardjo, Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo

Romiszowski, A. J. (1981). Designing Instruction Systems Decision in Course Planning. New York: Nicholag Publishing Company.

Ross dan Kyle dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Roy Killen dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. (Cet. VII). Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

______________, (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipt, cet ke-5.


(6)

SR Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet.

IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suriasumantri, Jujun. (2001). Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor, Jakarta

Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Yuswani. (2007). Penggunaan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 07 silaing bawah pada materi luas daerah segi banyak. Jurnal guru. No.2, vol4 : 103

William Burton dalam Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara