ringkasan - PENGARUH KEMIRINGAN DASAR DAN ARAH ALIRAN SISTEM DRAINASE TERHADAP BANJIR DI KOMPLEK PERUMAHAN KOTA PADANG.
RINGKASAN PENELITIAN FUNDAMENTAL
TAHUN ANGGARAN 2009
PENGARUH KEMIRINGAN DASAR DAN ARAH ALIRAN
SISTEM DRAINASE TERHADAP BANJIR
DI KOMPLEK PERUMAHAN KOTA PADANG
Oleh
Ir. Mas Mera, MT, Ph.D
Ir. Februarman, MT
Dibiayai oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional
Melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Universitas Andalas
Tahun Anggaran 2009
Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
Fundamental
Nomor: 126.b/H.16/PL/HB-PID/IV/2009, tanggal 20 April 2009
FAKULTAS TEKNIK / TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ANDALAS
2009
RINGKASAN (SUMMARY)
Penelitian ini adalah tentang pembuatan sebuah model komputasi
analitik
identifikasi
banjir
untuk
suatu
sistem
drainase
yang
mempunyai lahan yang relatif datar seperti lahan perumahan pada
umumnya di kota Padang. Setiap bentang saluran disimulasikan oleh
sebuah model komputasi (individual model). Sistem drainase terdiri
dari banyak ruas saluran, sehingga model yang dibuat ini merupakan
kumpulan dari beberapa model tunggal.
Persamaan pengatur yang digunakan pada setiap model adalah
persamaan kecepatan aliran seragam dari Manning yang dapat
diselesaikan secara analitik. Karena model ini adalah model komputasi
analitik maka validasi model tidak menjadi keharusan.
Paramater-parameter yang digunakan adalah: intensitas curah
hujan (i) dan luas lahan (A ws) untuk menentukan debit aliran (Q);
dimensi saluran [lebar dasar saluran (b) dan tinggi saluran (d)];
kekasaran dinding dan dasar saluran (n); dan kemiringan memanjang
dasar saluran (S). Keluaran dari model adalah kedalaman aliran (y).
Data yang dimodelkan adalah data fiktif dan data nyata komplek
perumahan yang relatif datar dan rawan banjir pada saat hujan lebat
(hujan dengan intensitas tinggi). Data fiktif adalah sebuah komplek
perumahan dengan sembilan blok yang mempunyai ukuran masingmasing 100 m x 40 m. Data nyata adalah komplek perumahan: (1)
Mutiara Putih; (2) Kharismatama Permai; dan (3) Jihad. Ketiga komplek
perumahan ini terletak di Lubuk Buaya, Padang. Pengambilan data
perumahan dilakukan dengan cara pengukuran langsung ke lapangan.
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur semua: panjang dan
lebar blok perumahan; dimensi saluran; dan elevasi dan kemiringan
dasar saluran menggunakan alat ukur seperti alat ukur sifat datar
(waterpass); rambu ukur (staf) dan pita ukur (tape).
ii
Simulasi terhadap contoh-contoh kasus (data fiktif dan nyata)
menunjukkan bahwa model ini mampu mengidentifikasi lokasi banjir.
Hasil simulasi model ini kemudian ditinjau (reviewed) dengan cara
mengubah kemiringan dasar saluran dan mengubah arah aliran
sehingga akhirnya komplek perumahan yang ditinjau bebas banjir. Cara
pengendalian banjir seperti ini diharapkan tidak akan mengubah lebar
saluran, sehingga tidak akan mengurangi lebar jalan komplek yang
telah ada.
iii
TAHUN ANGGARAN 2009
PENGARUH KEMIRINGAN DASAR DAN ARAH ALIRAN
SISTEM DRAINASE TERHADAP BANJIR
DI KOMPLEK PERUMAHAN KOTA PADANG
Oleh
Ir. Mas Mera, MT, Ph.D
Ir. Februarman, MT
Dibiayai oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional
Melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Universitas Andalas
Tahun Anggaran 2009
Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
Fundamental
Nomor: 126.b/H.16/PL/HB-PID/IV/2009, tanggal 20 April 2009
FAKULTAS TEKNIK / TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ANDALAS
2009
RINGKASAN (SUMMARY)
Penelitian ini adalah tentang pembuatan sebuah model komputasi
analitik
identifikasi
banjir
untuk
suatu
sistem
drainase
yang
mempunyai lahan yang relatif datar seperti lahan perumahan pada
umumnya di kota Padang. Setiap bentang saluran disimulasikan oleh
sebuah model komputasi (individual model). Sistem drainase terdiri
dari banyak ruas saluran, sehingga model yang dibuat ini merupakan
kumpulan dari beberapa model tunggal.
Persamaan pengatur yang digunakan pada setiap model adalah
persamaan kecepatan aliran seragam dari Manning yang dapat
diselesaikan secara analitik. Karena model ini adalah model komputasi
analitik maka validasi model tidak menjadi keharusan.
Paramater-parameter yang digunakan adalah: intensitas curah
hujan (i) dan luas lahan (A ws) untuk menentukan debit aliran (Q);
dimensi saluran [lebar dasar saluran (b) dan tinggi saluran (d)];
kekasaran dinding dan dasar saluran (n); dan kemiringan memanjang
dasar saluran (S). Keluaran dari model adalah kedalaman aliran (y).
Data yang dimodelkan adalah data fiktif dan data nyata komplek
perumahan yang relatif datar dan rawan banjir pada saat hujan lebat
(hujan dengan intensitas tinggi). Data fiktif adalah sebuah komplek
perumahan dengan sembilan blok yang mempunyai ukuran masingmasing 100 m x 40 m. Data nyata adalah komplek perumahan: (1)
Mutiara Putih; (2) Kharismatama Permai; dan (3) Jihad. Ketiga komplek
perumahan ini terletak di Lubuk Buaya, Padang. Pengambilan data
perumahan dilakukan dengan cara pengukuran langsung ke lapangan.
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur semua: panjang dan
lebar blok perumahan; dimensi saluran; dan elevasi dan kemiringan
dasar saluran menggunakan alat ukur seperti alat ukur sifat datar
(waterpass); rambu ukur (staf) dan pita ukur (tape).
ii
Simulasi terhadap contoh-contoh kasus (data fiktif dan nyata)
menunjukkan bahwa model ini mampu mengidentifikasi lokasi banjir.
Hasil simulasi model ini kemudian ditinjau (reviewed) dengan cara
mengubah kemiringan dasar saluran dan mengubah arah aliran
sehingga akhirnya komplek perumahan yang ditinjau bebas banjir. Cara
pengendalian banjir seperti ini diharapkan tidak akan mengubah lebar
saluran, sehingga tidak akan mengurangi lebar jalan komplek yang
telah ada.
iii