Insidensi dan Gambaran Penderita Kanker Serviks di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014.

(1)

ABSTRAK

INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes., PA(K)

Kanker serviks adalah keganasan yang berasal dari sel leher rahim. Kanker serviks menempati urutan ke-4 kanker terbanyak pada wanita dan menyebabkan mortalitas yang tinggi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah angka kejadian kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 dengan karakteristik distribusi menurut jumlah insidensi, rentang usia, pendidikan, jumlah paritas, stadium, keluhan utama, dan gambaran histopatologis.

Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap data rekam medis pasien yang didiagnosis menderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014.

Hasil yang diperoleh menunjukkan insidensi kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah 110 orang. Gambaran penderita mempunyai rentang usia terbanyak adalah 41-50 tahun yaitu 44 orang (40%), pendidikan tertinggi adalah sekolah menengah atas (SMA) dengan jumlah 68 orang (61,8%), jumlah paritas terbanyak sebanyak tiga kali yaitu 43 orang (39,1%), stadium yang paling banyak didapatkan adalah stadium III dengan jumlah 48 orang (43,64%). Banyak pasien datang dengan keluhan utama keputihan, yaitu 76 orang atau 69%, dan keluhan perdarahan jalan lahir yaitu 96 orang atau 87,3% dengan gambaran histopatologi terbanyak adalah squamous cell carcinoma, yaitu 50 orang (45,45%).

Simpulan penelitian adalah insidensi kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah 110 orang dengan rentang usia terbanyak adalah 41-50 tahun, pendidikan tertinggi adalah sekolah menengah atas (SMA), jumlah paritas adalah tiga kali, stadium terbanyak adalah stadium III, keluhan utama adalah keputihan, dan gambaran histopatologi terbanyak squamous cell carcinoma.

Kata Kunci: insidensi, gambaran penderita, kanker serviks.


(2)

ABSTRACT

INCIDENCE AND CHARACTHERISTIC OF CERVICAL CANCER PATIENT IN HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG PERIOD 2014

Gizella Amanagapa, 2015 Tutor : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K)

Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes., PA(K)

Cervical cancer is a malignancy derived from the cells of the cervix. Cervical cancer ranks 4th cancer in women and cause high mortality. The purpose of this study to determine the amount of the incidence of cervical cancer in Hasan Sadikin Hospital Bandung Period 2014, with the distribution characteristics according to the amount of the incidence, range in age, education, parity, stage, main complaint, and histopathologic features.

The method of this research is a descriptive survey with a retrospective design study of medical records of the patients that had diagnosed with cervical cancer in Hasan Sadikin Hospital Bandung Period 2014.

The results shows that the incidence of cervical cancer in Hasan Sadikin Hospital Bandung Period 2014 are 110 people. Characteristic of the patients that had the highest age range is 41-50 years with the amount of 44 peoples (40%), the highest education is senior high school with the amount of 68 peoples (61.8%), the highest number of parity is three times with 43 peoples (39 , 1%), the highest stage is the third stage with a number of 48 peoples (43.64%). Many patients came with a main complaints such as vaginal discharge, 76 peoples or 69%, and complaints of bleeding 96 peoples or 87.3% with the highest histopathologic picture is squamous cell carcinoma, which is 50 peoples (45.45%). The conclusions of this research is that the incidence of cervical cancer in Hasan Sadikin Hospital Bandung Period 2014 are 110 peoples with the highest age range is 41-50 years, the highest education is senior high school, the highest number of parity is three times, the highest stage is stage III, the main complaint is vaginal discharge, and the highest histopathological feature is squamous cell carcinoma.

Keywords: incidence, charactheristic of patient, cervical cancer.


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL... ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Landasan Teori...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Uterus ... 6

2.2 Anatomi Serviks ... 7

2.3 Histologi Serviks ... 8

2.4 Kanker Serviks ... 9

2.5 Insidensi dan Epidemiologi Kanker Serviks ... 10

2.6 Klasifikasi Kanker Serviks ... 11


(4)

ix

2.7 Human Papilloma Virus ... ...12

2.8 Perjalanan Penyakit Kanker Serviks...14

2.9 Tanda dan Gejala Klinis Kanker Serviks ... ...17

2.10 Stadium Kanker Serviks ... ...18

2.11 Faktor Risiko Kanker Serviks ... ...20

2.12 Diagnosis dan Skrining Kanker serviks ... ...23

2.13 Penatalaksanaan Kanker Serviks ... ...25

2.14 Pencegahan Kanker Serviks ... ...27

2.15 Prognosis Kanker Serviks ... ...29

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.3.1 Populasi Penelitian ... 30

3.3.2 Sampel Penelitian ... 30

3.4 Kriteria Sampel Penelitian ... 30

3.5 Variabel Penelitian ... 31

3.6 Definisi Operasional ... 31

3.7 Prosedur Kerja Penelitian ... ...32

3.8 Analisis Data ... ...32

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... ...33


(5)

x BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Insidensi Penderita Kanker Serviks ... 34

4.2 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia…... ... 34

4.3 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan ... 36

4.4 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Paritas ... 37

4.5 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium ... 38

4.6 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama ... 39

4.7 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Histopatologi ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 48

RIWAYAT HIDUP ... 51


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-bagian Uterus...….………...…….…………..7 Gambar 2.2 Uterus dan Vagina...……….…....…………...……....…………8 Gambar 2.3 Zona Transformasi Serviks...……..……….………....…………9 Gambar 2.4 Siklus Sel...…………...……….….……….….…....…15 Gambar 2.5 Proses Terjadinya Kanker Ganas...……….……….………....16


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker Serviks Berdasarkan WHO ... 11

Tabel 2.2 Peranan Gen HPV...12

Tabel 2.3Stadium kanker serviks berdasarkan FIGO tahun 2009...20

Tabel 2.4 Rekomendasi skrining berdasarkan usia...25

Tabel 2.5 5-year survival rate kanker serviks...29

Tabel 4.1 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia...35

Tabel 4.2 GambaranPenderita Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan...36

Tabel 4.3 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Paritas...37

Tabel 4.4 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium...38

Tabel4.5 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama...40

Tabel 4.6 Gambaran Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Histopatologi...41


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 48 Lampiran 2 Hasil Penelitian Kanker Serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014...49


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas, dapat menyebabkan kematian dan dapat tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI, 2009). Kanker serviks adalah keganasan yang berasal dari sel leher rahim. Hampir seluruh kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). Ada beberapa tipe HPV, tetapi yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah tipe 16 dan 18, adapun tipe lainnya adalah tipe 31, 33, 45, dan lain - lain (Depkes RI, 2009).

Kanker serviks menempati urutan ke-4 pada wanita dengan perkiraan 528.000 kasus baru di tahun 2012. Daerah berisiko tinggi, dengan perkiraan lebih dari 30 per 100.000, termasuk Afrika Timur (42,7), Selatan (31,5) dan Tengah (30,6), Australia / Selandia Baru (5,5) dan Asia Barat (4,4). Kanker serviks tetap kanker paling umum pada wanita di Timur Tengah dan Afrika. Ada sekitar 266.000 kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia pada tahun 2012. Hampir (87%) kematian akibat kanker serviks terjadi di daerah yang kurang berkembang (WHO, 2012).

Gambaran data global mengenai kanker serviks, menunjukan bahwa penyakit ini memiliki indeks rasio yang lebih tinggi hingga 5 sampai 6 kali pada negara - negara berkembang. Di Amerika Tengah, angka kejadian kanker serviks adalah 30,6 kasus per 100.000 penduduk dan 18,7 kasus per 100.000 di Asia Tenggara (Cancer Research UK, 2015). Inggris, pada tahun 2005 diperkirakan terdapat sebanyak 8,4 kasus per 100.000 penduduk (Cancer Research UK, 2015).


(10)

2

Penyakit kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi diantara provinsi lainnya di Indonesia. Berdasarkan estimasi jumlah, penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2013 di temukan 15.635 kasus kanker serviks di provinsi Jawa Barat. Selama tahun 2010-2013, kanker payudara, kanker serviks dan kanker paru merupakan tiga penyakit terbanyak di RS Kanker Dharmais, dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat. Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), kejadian kanker serviks telah merenggut 8000 kematian di Indonesia setiap tahunnya. Berdasarkan data Patologi Anatomi Yayasan Kanker Indonesia pada tahun 2010, kanker serviks di Indonesia kerap disebut sebagai kanker yang tercatat menduduki ranking kedua terbanyak setelah kanker payudara. Data statistik dari Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah perempuan Indonesia berusia 30 sampai dengan 50 tahun mempunyai faktor risiko pada kisaran 35 juta orang (YKI, 2013).

Faktor risiko kanker serviks adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV), perempuan yang melakukan aktivitas seksual sebelum usia 18 tahun, sering berganti pasangan, penderita infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual, perokok pasif/aktif, ibu atau saudara kandung yang menderita kanker serviks dan penderita imunosupresi seperti HIV/AIDS, menikah muda, memiliki banyak anak, penggunaan DES (dietilstilbestrol), gangguan kekebalan tubuh, pemakaian pil KB yang sudah lama, infeksi herpes atau klamidia menahun (Depkes RI, 2009).


(11)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Berapa insidensi penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014.

2. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan usia.

3. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan tingkat pendidikan.

4. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan jumlah paritas.

5. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan stadium penyakit.

6. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan keluhan utama.

7. Bagaimana gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan gambaran histopatologi.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi dan memberikan gambaran penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah paritas, stadium penyakit, keluhan utama, dan gambaran histopatologi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin tahun 2014 dapat berguna dalam pencegahan dan penatalaksanaan kanker serviks.


(12)

4 1.5 Landasan Teori

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas, dapat menyebabkan kematian dan dapat tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI, 2009). Kanker serviks adalah tumor ganas yang mengenai sel di daerah serviks dan merupakan kanker yang menempati urutan nomor empat terbanyak dan salah satu penyebab kematian pada wanita. Ganas berarti bahwa tumor ini dapat metastasis dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Hampir seluruh kanker leher rahim disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). Ada beberapa tipe HPV, tetapi yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah tipe 16 dan 18 (Canadian Cancer Society, 2015).

Insidensi kanker serviks pada wanita di Indonesia adalah pada usia 35 tahun sampai 50 tahun, tetapi dapat pula pada usia yang lebih muda (<20 tahun). Biasanya, kanker ini terjadi pada wanita yang sudah berumur atau di atas 30 tahun. Akan tetapi, data statistik menunjukkan bahwa kanker serviks juga bisa menyerang wanita yang berumur antara 20-30 tahun (Tanto dkk., 2014). Di negara berkembang, persentase ini meningkat menjadi 60%. Usia rerata penderita kanker serviks adalah 35-39 tahun dan 60-64 tahun (Novak, 2007).

Secara umum kanker serviks dibagi menjadi tiga jenis yaitu karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoadenoskuamosa. Karsinoma sel skuamosa merupakan tipe yang paling banyak ditemukan, sedangkan adenokarsinoma biasanya ditemukan pada wanita yang berusia 20-30 tahun atau wanita dewasa muda (Kumar et al., 2010).

Riwayat kehamilan lebih dari tiga kali atau memiliki banyak anak meningkatkan risiko terjadinya squamous cell carcinoma. Sedangkan, wanita yang melahirkan di bawah usia 17 tahun memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang melahirkan setelah usia 25 tahun (American Cancer Society, 2015).


(13)

5

Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) tahun 2009. Pada sistem ini, angka romawi 0 sampai IV menggambarkan stadium kanker. Semakin besar angkanya, maka kanker semakin serius dan sudah berada dalam tahap lanjut (Tanto dkk., 2014).

Gejala - gejala yang ditimbulkan akibat penyakit kanker serviks stadium lanjut antara lain munculnya rasa sakit saat berhubungan seksual, perdarahan pasca sanggama, keputihan berlebih, perdarahan spontan vagina yang abnormal di luar siklus menstruasi, penurunan berat badan drastis, nyeri atau kesulitan saat berkemih, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul, merasa lelah, nafsu makan berkurang, bahkan patah tulang (Tanto dkk., 2014).


(14)

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Insidensi kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014

adalah 110 orang.

2. Kejadian kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014

tertinggi didapatkan pada rentang usia 41-50 tahun (40%).

3. Didapatkan bahwa pendidikan tertinggi dari penderita kanker serviks di RSUP

Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah sekolah menengah atas (61,8%).

4. Jumlah paritas terbanyak pasien kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2014 adalah mereka yang melahirkan sebanyak tiga kali (39,1%).

5. Stadium yang paling banyak didapatkan pada pasien kanker serviks di RSUP

Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah stadium III (43,64%).

6. Pasien yang didiagnosis kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2014 datang dengan keluhan utama perdarahan jalan lahir (87,3%) dan keputihan (69%).

7. Hampir separuh dari total angka kejadian pasien kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 memiliki gambaran histopatologi squamous cell carcinoma (45,45%).


(15)

44 5.2 Saran

 Kepada bagian rekam medik RSUP Dr Hasan Sadikin agar data penderita

dibuat lebih lengkap dan rapi, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi tenaga medis, paramedis, dan seluruh pihak yang berkepentingan.

 Kepada tenaga medis dan paramedis, agar meningkatkan kewaspadaan dan

mengenali gejala dini dari kanker serviks, sehingga dapat menegakan diagnosis sejak dini dan segera melakukan penatalaksanaan yang dibutuhkan.

 Kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap gejala dini kanker serviks,

khususnya kaum wanita, agar tidak menganggap remeh keluhan-keluhan seperti keputihan atau perdarahan yang berlebihan.

 Kepada wanita yang telah menikah atau berhubungan seksual, agar melakukan

skrining secara rutin sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan.

 Memberikan edukasi terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil,

tentang apa itu kanker serviks dan faktor risikonya, agar mereka mengenali dan mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi risiko kanker serviks dan gejala dari kanker serviks, dan diharapkan segera memeriksakan diri atau melakukan pemeriksaan skrining secara rutin.


(16)

45

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2015. Cervical Cancer. 4 Oktober 2015.

Anwar M, Baziad A, Prabowo R. 2011. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT.

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2 Oktober 2015

Depkes. 2009. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker

Payudara. Jakarta: Depkes RI. 4 Oktober 2015.

Canadian Cancer Society. 2015. Cervical Cancer. 4 Oktober 2015.

Cancer Research UK. 2015. Cervical Cancer. 7 Oktober 2015.

American Joint Committee on Cancer. 2007. Cervix Uteri Staging. 15 Oktober

2015.

Comm YD. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker

Payudara. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal PP & PL, Departemen Kesehatan RI. 13 Oktober 2015.

Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. 2010. Gray's Anatomy for Stdent. 2nd ed.

Elsevier. 13 Oktober 2015.

Einstein MH. 2011. The Immunological Basis for Imunization Series in : Human

papillomavirus infection. 19th ed. 9 Oktober 2015.

_______. 2012. Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide in 2012. World Health Organization. 1 Oktober 2015.

Kampono N. 2011. Kanker Ganas Alat Genital In : Anwar M, Baziad A, Prabowo

P (Eds.). Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. 7 Oktober 2015.

Karjane NW. 2014. Pap Smear.

http://emedicine.medscape.com/article/1947979-overview#a3. 8 Desember 2015.

Kumar V, Abbas KA, Fausto N, Aster C J. 2010. Robbins and Cotran Pathologic

Basis of Disease. 8th ed. 2 Oktober 2015.

Markowitz L, Unger E. 2015. Human Papillomavirus: Epidemiology and

Prevention Vaccine-Preventable disease.

http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/hpv.html. 9 Oktober 2015.


(17)

46

Moore KL, Dalley AF, Agur AM. 2010. Clinically Oriented Anatomy. 6th ed.

Lippincott William&Wilkins. 9 Oktober 2015.

Nadia N. 2007. Korelasi Stadium dengan Usia Penderita Kanker Serviks di

Departemen Patologi Anatomi RSCM pada Tahun 2007. 23 November 2015.

National Cancer Institue. Cervical Cancer. 2015. 4 Oktober 2015.

Novak ER. 2007. Berek & Novak's Gynecology. 14th ed. Lippincott Williams &

Wilkins. 8 Oktober 2015.

Rachimhadhi T. 2013. Anatomi Alat Reproduksi In : BA Saifuddin, T

Rachimhadhi, HG Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan.4th ed. Jakarta: PT. Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7 Oktober 2015.

Rebecca P. 2009. Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin

Bandung Periode Januari -Desember 2009. 7 Oktober 2015.

Schiffman M, Solomon D. 2013. Cervical Cancer Screening with Human

Papillomavirus and Cytologic Cotesting. The New England Journal of Medicine. Massachusetts. 6 Oktober 2015.

Suryapratama SA. 2010. Karakteristik Penderita Kanker Serviks di RSUP Dr

Kariadi Semarang Tahun 2010. 23 November 2015.

Scottish Intercollegiate Guideliness Network. 2008. Management of Cervical

Cancer. Edinburgh. 12 November 2015.

Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta A E. 2014. Kapita Selekta kedokteran.

vol 1. Jakarta, Indonesia: Media Aesculapius. 4 Oktober 2015.

Tewari KS, Monk BJ. 2007. Myths & Facts About Cervical Cancer. CMP

Healthcare Media LLC.

http://imaging.ubmmedica.com/cancernetwork/forpatients/pdfs/3_M&F% 20Cervical%20Cancer.pdf. 11 Oktober 2015.

Waschke FP. 2010. Sobotta:Atlas Anatomi Manusia. 23 ed. Vol 2. EGC. 7

Oktober 2015.

Wiebe E, Denny L, Thomas G. 2012. FIGO Cancer Report: Cancer of The Cervix

Uteri. International Journal of Gynecology and Obstetrics. http://www.ginecologia.unipd.it/sito%20didattica/Unita'%20operative/Gin

ecologia%20Oncologica/FIGO%202012%20CERVIX%20%20.pdf. 8

Oktober 2015.


(18)

47

_______. 2014. Weekly Epidemiological Record. http://www.who.int/wer. 9

Oktober 2015.

Yayasan Kanker Indonesia. 2013. Kanker Leher Rahim.

http://yayasankankerindonesia.org/search/kanker+leher+rahim. 1 Oktober 2015.


(1)

5

Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) tahun 2009. Pada sistem ini, angka romawi 0 sampai IV menggambarkan stadium kanker. Semakin besar angkanya, maka kanker semakin serius dan sudah berada dalam tahap lanjut (Tanto dkk., 2014).

Gejala - gejala yang ditimbulkan akibat penyakit kanker serviks stadium lanjut antara lain munculnya rasa sakit saat berhubungan seksual, perdarahan pasca sanggama, keputihan berlebih, perdarahan spontan vagina yang abnormal di luar siklus menstruasi, penurunan berat badan drastis, nyeri atau kesulitan saat berkemih, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul, merasa lelah, nafsu makan berkurang, bahkan patah tulang (Tanto dkk., 2014).


(2)

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Insidensi kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah 110 orang.

2. Kejadian kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 tertinggi didapatkan pada rentang usia 41-50 tahun (40%).

3. Didapatkan bahwa pendidikan tertinggi dari penderita kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah sekolah menengah atas (61,8%).

4. Jumlah paritas terbanyak pasien kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah mereka yang melahirkan sebanyak tiga kali (39,1%).

5. Stadium yang paling banyak didapatkan pada pasien kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 adalah stadium III (43,64%).

6. Pasien yang didiagnosis kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 datang dengan keluhan utama perdarahan jalan lahir (87,3%) dan keputihan (69%).

7. Hampir separuh dari total angka kejadian pasien kanker serviks di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 memiliki gambaran histopatologi squamous cell carcinoma (45,45%).


(3)

44 5.2 Saran

 Kepada bagian rekam medik RSUP Dr Hasan Sadikin agar data penderita dibuat lebih lengkap dan rapi, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi tenaga medis, paramedis, dan seluruh pihak yang berkepentingan.

 Kepada tenaga medis dan paramedis, agar meningkatkan kewaspadaan dan mengenali gejala dini dari kanker serviks, sehingga dapat menegakan diagnosis sejak dini dan segera melakukan penatalaksanaan yang dibutuhkan.  Kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap gejala dini kanker serviks,

khususnya kaum wanita, agar tidak menganggap remeh keluhan-keluhan seperti keputihan atau perdarahan yang berlebihan.

 Kepada wanita yang telah menikah atau berhubungan seksual, agar melakukan skrining secara rutin sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan.

 Memberikan edukasi terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil, tentang apa itu kanker serviks dan faktor risikonya, agar mereka mengenali dan mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi risiko kanker serviks dan gejala dari kanker serviks, dan diharapkan segera memeriksakan diri atau melakukan pemeriksaan skrining secara rutin.


(4)

45

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2015. Cervical Cancer. 4 Oktober 2015.

Anwar M, Baziad A, Prabowo R. 2011. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2 Oktober 2015

Depkes. 2009. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker

Payudara. Jakarta: Depkes RI. 4 Oktober 2015.

Canadian Cancer Society. 2015. Cervical Cancer. 4 Oktober 2015.

Cancer Research UK. 2015. Cervical Cancer. 7 Oktober 2015.

American Joint Committee on Cancer. 2007. Cervix Uteri Staging. 15 Oktober 2015.

Comm YD. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal PP & PL, Departemen Kesehatan RI. 13 Oktober 2015.

Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. 2010. Gray's Anatomy for Stdent. 2nd ed. Elsevier. 13 Oktober 2015.

Einstein MH. 2011. The Immunological Basis for Imunization Series in : Human papillomavirus infection. 19th ed. 9 Oktober 2015.

_______. 2012. Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide in 2012. World Health Organization. 1 Oktober 2015.

Kampono N. 2011. Kanker Ganas Alat Genital In : Anwar M, Baziad A, Prabowo

P (Eds.). Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7 Oktober 2015.

Karjane NW. 2014. Pap Smear. http://emedicine.medscape.com/article/1947979-overview#a3. 8 Desember 2015.

Kumar V, Abbas KA, Fausto N, Aster C J. 2010. Robbins and Cotran Pathologic

Basis of Disease. 8th ed. 2 Oktober 2015.

Markowitz L, Unger E. 2015. Human Papillomavirus: Epidemiology and

Prevention Vaccine-Preventable disease.

http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/hpv.html. 9 Oktober 2015.


(5)

46

Moore KL, Dalley AF, Agur AM. 2010. Clinically Oriented Anatomy. 6th ed. Lippincott William&Wilkins. 9 Oktober 2015.

Nadia N. 2007. Korelasi Stadium dengan Usia Penderita Kanker Serviks di Departemen Patologi Anatomi RSCM pada Tahun 2007. 23 November 2015.

National Cancer Institue. Cervical Cancer. 2015. 4 Oktober 2015.

Novak ER. 2007. Berek & Novak's Gynecology. 14th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 8 Oktober 2015.

Rachimhadhi T. 2013. Anatomi Alat Reproduksi In : BA Saifuddin, T

Rachimhadhi, HG Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan.4th ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7 Oktober 2015.

Rebecca P. 2009. Prevalensi Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari -Desember 2009. 7 Oktober 2015.

Schiffman M, Solomon D. 2013. Cervical Cancer Screening with Human

Papillomavirus and Cytologic Cotesting. The New England Journal of Medicine. Massachusetts. 6 Oktober 2015.

Suryapratama SA. 2010. Karakteristik Penderita Kanker Serviks di RSUP Dr Kariadi Semarang Tahun 2010. 23 November 2015.

Scottish Intercollegiate Guideliness Network. 2008. Management of Cervical Cancer. Edinburgh. 12 November 2015.

Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta A E. 2014. Kapita Selekta kedokteran. vol 1. Jakarta, Indonesia: Media Aesculapius. 4 Oktober 2015.

Tewari KS, Monk BJ. 2007. Myths & Facts About Cervical Cancer. CMP

Healthcare Media LLC.

http://imaging.ubmmedica.com/cancernetwork/forpatients/pdfs/3_M&F% 20Cervical%20Cancer.pdf. 11 Oktober 2015.

Waschke FP. 2010. Sobotta:Atlas Anatomi Manusia. 23 ed. Vol 2. EGC. 7 Oktober 2015.

Wiebe E, Denny L, Thomas G. 2012. FIGO Cancer Report: Cancer of The Cervix

Uteri. International Journal of Gynecology and Obstetrics. http://www.ginecologia.unipd.it/sito%20didattica/Unita'%20operative/Gin

ecologia%20Oncologica/FIGO%202012%20CERVIX%20%20.pdf. 8

Oktober 2015.


(6)

47

_______. 2014. Weekly Epidemiological Record. http://www.who.int/wer. 9 Oktober 2015.

Yayasan Kanker Indonesia. 2013. Kanker Leher Rahim.

http://yayasankankerindonesia.org/search/kanker+leher+rahim. 1 Oktober 2015.