PERTUNJUKAN KESENIAN UBRUG GRUP PUSAKARAMA DI DESA PASIR SEDANG KECAMATAN PICUNG KABUPATEN PANDEGLANG.

(1)

PERTUNJUKAN KESENIAN UBRUG GRUP PUSAKARAMA

DI DESA PASIR SEDANG KECAMATAN PICUNG

KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Seni Musik

Oleh

Aini Hayaturrohmah 0903989

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Pertunjukan Kesenian Ubrug Grup

Pusakarama di Desa Pasir Sedang

Kecamatan Picung

Kabupaten Pandeglang

Oleh

Aini Hayaturrohmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Aini Hayaturrohmah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

AINI HAYATURROHMAH

PERTUNJUKAN KESENIAN UBRUG GRUP PUSAKARAMA DI DESA PASIR SEDANG KECAMATAN PICUNG KABUPATEN PANDEGLANG

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing I

Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M. Pd NIP. 197303262000031003

Pembimbing II

Toni Setiawan Sutanto, S. Pd., M. Sn NIP. 197405012001121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M. Pd NIP. 197303262000031003


(4)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II ... Error! Bookmark not defined. LANDASAN TEORETIS ... Error! Bookmark not defined.

A. Kebudayaan ... Error! Bookmark not defined. B. Kesenian ... Error! Bookmark not defined. 1. Seni Pertunjukan ... Error! Bookmark not defined. 2. Seni Sebagai Hiburan ... Error! Bookmark not defined. 3. Seni Religi/Upacara ... Error! Bookmark not defined. C. Bentuk Kesenian Ubrug ... Error! Bookmark not defined. D. Tahapan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama ... Error! Bookmark not defined. E. Iringan musik dalam Kesenian Ubrug Grup PusakaramaError! Bookmark not defined.

1. Arkuh lagu ... Error! Bookmark not defined. 2. Posisi lagu ... Error! Bookmark not defined. 3. Anceran Wiletan ... Error! Bookmark not defined.


(5)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Struktur Gending ... Error! Bookmark not defined.

BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1. Kesenian ... Error! Bookmark not defined. 2. Ubrug ... Error! Bookmark not defined. 3. Grup Pusakarama ... Error! Bookmark not defined. D. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Penyusunan Proposal Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Persiapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4. Penyusunan Laporan Kegiatan ... Error! Bookmark not defined. 5. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Gambaran Umum Tentang Grup Pusakarama ... Error! Bookmark not defined. 2. Wujud kesenian Ubrug Grup Pusakarama ... Error! Bookmark not defined. 3. Tahapan pertunjukan kesenian Ubrug Grup PusakaramaError! Bookmark not defined.

4. Iringan musik pada pertunjukan kesenian Ubrug Grup PusakaramaError! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Wujud kesenian Ubrug Grup Pusakarama ... Error! Bookmark not defined. 2. Tahapan pertunjukan kesenian Ubrug Grup PusakaramaError! Bookmark not defined. 3. Iringan musik dalam pertunjukan Ubrug Grup PusakaramaError! Bookmark not defined.

BAB V ... Error! Bookmark not defined. KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined.


(6)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kesenian Ubrug merupakan teater tradisional Banten yang memadukan unsur teater, musik, tari, dan seni bela diri. Elemen-elemen ini digelar dalam balutan komedi. Ubrug diiringi oleh seperangkat alat musik seperti gendang,

saron, kempul, gong angkeb, piul dan kecrek. Salah satu Grup Kesenian Ubrug

berada di Kampung Kubang Panjang Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang. Grup ini merupakan perintis tumbuhnya beberapa grup lain khususnya di Kabupaten Pandeglang. Fokus masalah yang dikaji berkaitan dengan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama yang meliputi wujud kesenian, tahapan pertunjukan juga iringan musik dalam pertunjukan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama. Untuk memudahkan proses penelitian, maka metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan mengenai teknik pengumpulan data, dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi, studi literatur dan studi analisis. Berdasarkan hasil penelitian. Perwujudan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama meliputi unsur-unsur yang terdapat pada teater, musik dan tari. Tahapan Kesenian Ubrug diawali dengan lagu pembuka (tatalu), lalaguan, lakon bojeg, lelakon, hingga tahapan terakhir yaitu lagu penutup. Grup Pusakarama menggunakan beberapa lagu dalam mengiringi pertunjukannya diantaranya bendrong dan macan ucul dengan menyanyikan beberapa lagu dari tatar sunda dan lagu-lagu yang sedang hangat di masyarakat.

The art of Ubrug is a Banten’s traditional theater that combines elements of theater, musik, dance, and martial arts. All the elements were staged as a comedy. Ubrug accompanied by a set of musikal instruments such as gendang,

saron, kempul, gong angkeb, piul and kecrek. One of Ubrug group is in Kubang

Panjang sub-village Pasir Sedang Village Picung Sub-District Pandeglang Regency. This group is the growth pionirs of some other groups especially in pandeglang district. Problem focused that was studied relating to the art of ubrug pusakarama group which includes a form of art , stage show performances, and musical accompaniment in the art performances of Ubrug Pusakarama group. According to facilitate the process of the research, the research methods used by


(8)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

researchers is descriptive method with qualitative approach . As for the data collection techniques , conducted by interview , documentation studies , literature review and analysis of the study . Based on the research results . a form of Ubrug art by Pusakarama Group includes the elements contained in the theater , music and dance . Art Stages Ubrug begins with the opening song ( tatalu ), lalaguan, lakon bojeg, lelakon , until the last stages was a final song. Pusakarama Group uses several songs in the show to accompany them, include bendrong and macan ucul by singing a few songs from Sundanese culture and some newest hits songs.


(9)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang kaya akan bentuk dan ragam kebudayaan. Kebudayaan yang hidup pada berbagai suku bangsa menyumbangkan kekayaan melimpah bagi kebudayaan nasional, antara lain berbentuk khazanah kesenian daerah. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jenis kesenian yang hidup dan berkembang di seluruh pelosok tanah air.

Kesenian daerah telah lama dijadikan ciri/identitas suatu daerah. Sebagai konsekuensi dari pemekaran wilayah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), maka sejumlah daerah baru berupaya membina kesenian daerah untuk menjadi ciri/identitas daerahnya, misalnya kesenian daerah yang ada di wilayah Provinsi Banten.

Banten merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia tepatnya di Pulau Jawa dan dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang kemudian terpisah sejak tahun 2000. Provinsi Banten memiliki warisan budaya yang bernilai tinggi. Hal ini ditunjukan oleh banyaknya jenis kesenian yang terdapat di daerah yang berbatasan dengan Laut Jawa, Samudera Indonesia, Selat Sunda, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Di Banten terdapat lebih dari 100 kesenian, meliputi seni teater, musik, tari dan rupa yang menyebar di kabupaten/kota antara lain seperti wayang golek, wayang ceplak, Ubrug, dogdog lojor, rampak bedug, debus, dan lain-lain (Tabel 1. 1). Kesenian-kesenian tersebut belum semuanya mendapat pembinaan yang memadai dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.

Satu dari sekian banyak kesenian Banten yang perlu dijaga dan dilestarikan adalah Kesenian Ubrug. Ubrug hampir serupa dengan Lenong di Betawi, Longser di Jawa Barat, Ketoprak di Jawa Tengah serta Ludruk di Jawa Timur. Jenis-jenis


(10)

2

2

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teater rakyat tersebut cukup mewakili bila mengartikan Ubrug sebagai satu dari beberapa teater rakyat yang ada di wilayah Banten.


(11)

3

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teater rakyat merupakan salah satu tontonan yang digemari masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya hiburan-hiburan yang menyuguhkan teater rakyat hingga sekarang. Hal-hal yang mungkin membuatnya digemari karena isinya yang syarat akan pesan dan di kemas dalam cerita dan tampilan yang menarik dan ‘segar’. Jika melihat ketertarikan masyarakat akan teater rakyat yang cukup

banyak maka tidak heran jika pada masa kejayaannya kesenian Ubrug merupakan salah satu teater rakyat yang cukup berkembang karena banyak masyarakat yang menggemari serta menikmati permainannya. Kesenian ini banyak ditemukan pada acara hiburan-hiburan rakyat, misalnya pada acara pernikahan, selamatan khitanan, peresmian gedung baru, acara promosi pariwisata daerah Banten dan untuk berbagai keperluan lain. Dengan kata lain, pada masanya kesenian ini merupakan kesenian yang cukup populer.

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten (2011:195) mencatat kurang lebih ada 47 Grup kesenian Ubrug yakni dua di Kabupaten Tangerang, 39 di Kabupaten Lebak, satu di kabupaten Serang, satu di Kota Cilegon, tiga di Kota Serang, dan satu di Kabupaten Pandeglang. Grup kesenian Ubrug di wilayah Pandeglang terletak di Kampung Kubang Panjang, Desa Pasir Sedang, Kecamatan Picung.

Grup kesenian Ubrug yang berada di Kampung Kubang Panjang, Desa Pasir Sedang, Kecamatan Picung adalah Pusakarama. Pusakarama merupakan salah satu Grup Ubrug asal Kabupaten Pandeglang yang menjadi cikal bakal lahirnya beberapa Grup Ubrug lain. Maka, Grup Pusakarama bisa disebut sebagai akar tumbuhnya beberapa grup-grup Ubrug yang menyebar disekitar Kabupaten Pandeglang.

Besarnya minat masyarakat terhadap Kesenian Ubrug pada masa kejayaannya ternyata tidak sejalan dengan ketertarikan masyarakat pada saat ini. Karena, setelah ditelusuri lebih lanjut, tidak banyak masyarakat Banten yang mengetahui dan mengenal kesenian ini. Padahal, kesenian Ubrug merupakan kesenian yang


(12)

4

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih sangat layak diapresiasi dan kesenian yang kental menunjukan ciri khas Provinsi Banten dalam pertunjukannya. Maka sudah sepantasnya Ubrug yang notabene merupakan kesenian daerah dijaga dan dilestarikan sebagai kekayaan yang patut diketahui oleh generasi mendatang. Karena pada dasarnya kesenian merupakan suatu kekayaan serta potensi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan baik terhadap aspek adat istiadat maupun budaya masyarakat.

Ubrug dan banyak kesenian lain tidak terjadi begitu saja, akan tetapi merupakan hasil sebuah proses panjang yang dilakukan oleh seniman serta masyarakat khususnya di Provinsi Banten. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Diana (2010: 1) yang mengungkapkan bahwa “kesenian yang tumbuh di setiap daerah merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pembentukan pola hidup masyarakat itu sendiri yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan”.

Menyadari proses penciptaan yang membutuhkan waktu yang panjang dan mengacu kepada berbagai uraian di atas penulis menganggap betapa perlunya pengembangan serta pelestarian kesenian daerah sebagai salah satu cara untuk memacu dan membangunkan kembali masyarakat untuk peduli dan melestarikannya. Selain sebagai tontonan yang menarik, juga sebagai bentuk penghargaan terhadap pelopor-pelopor terciptanya kesenian Ubrug. Melalui tulisan ini diharapkan kesenian ini dapat lebih dikenal di masyarakat luas. Penulis memaparkannya dalam suatu penelitian yang diberi judul Pertunjukan kesenian

Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pertunjukan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama di

Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang? Pernyataan


(13)

5

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana bentuk kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang?

2. Bagaimana tahapan pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang?

3. Bagaimana musik iringan dalam pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan memberi gambaran tentang kesenian Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, yang memiliki tujuan khusus:

1. Untuk mendeskripsikan bentuk kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

2. Untuk mendeskripsikan tahapan pertunjukan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang. 3. Untuk mendeskripsikan iringan musik dalam pertunjukan kesenian Ubrug

Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini berakhir, maka hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Antara lain sebagai berikut.

1. Menambah pengalaman langsung dalam mengkaji serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan seni, terutama kesenian tradisional khususnya kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

2. Sebagai landasan mengembangkan dan meletarikan kesenian Ubrug bagi Grup Pusakarama. Juga sebagai salah satu bahan dokumentasi tentang kesenian


(14)

6

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang bagi pembaca khususnya jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS Universitas Indonesia. Serta sebagai bahan kajian tentang kesenian tradisional bagi para akademik Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI.

4. Sebagai bahan informasi bagi semua masyarakat, tentang kekayaan kesenian tradisional di Banten terutama kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Kebudayaan

B. Seni Pertunjukan C. Karawitan

D. Bentuk Kesenian Ubrug Grup Pusakarama E. Tahapan Kesenian Ubrug Grup Pusakarama

F. Iringan Musik dalam pertunjukan Ubrug Grup Pusakarama


(15)

7

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Lokasi dan Subjek Penelitian

B. Metode Penelitian C. Definisi Operasional D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian meliputi hal-hal yang penulis temukan dalam penelitian. Hal-hal tersebut anatara lain tentang gambaran umum Grup Pusakarama, bentuk Kesenian Ubrug Grup Pusakarama, tahapan pertunjukan Ubrug Grup Pusakarama, dan iringan musik pada pertunjukan Ubrug Grup Pusakarama.

B. Pembahasan

Pembahasan berisi tentang bentuk kesenian Ubrug Grup Pusakarama, tahapan pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama, dan iringan musik dalam kesenian Ubrug Grup Pusakarama.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(16)

8

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang


(17)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Titik lokasi dalam suatu penelitian merupakan hal yang cukup penting. Agar informasi yang dibutuhkan lebih jelas dan tidak terjadi kesimpangsiuran terhadap lokasi yang digunakan. Penulis mengalami sedikit kesulitan dalam penentuan titik lokasi. Kesulitan yang dialami penulis diakibatkan sudah terpisah-pisahnya pemain Pusakarama satu dengan yang lainnya, sehingga tempat latihan dan perkumpulan para pemain sulit ditentukan. Selain itu juga karena Grup Pusakarama yang telah vakum cukup lama dari kesenian Ubrug. Maka dari itu, penulis menentukan titik lokasi Grup Pusakarama berada di kediaman Abah Mamat sebagai pimpinan Grup Pusakarama. Kediaman Abah Mamat berada di Jl. Raya Kadu Bera Kampung Kubang Panjang Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang atau lebih kurang sekitar 35 km dari pusat Kota Pandeglang.

Berbeda dengan titik lokasi pusat, penelitian dilakukan di Kampung Babakan Kanas Desa Kadu Bera Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Lokasi penelitian ini dipilih karena merupakan tempat yang paling stategis dan dapat menghadirkan banyak penonton, selain itu karena waditra yang digunakan dalam pertunjukan Ubrug berada di tempat ini.

Subjek penelitian dikhususkan kepada para pemain kesenian Ubrug dengan narasumber utama Maman Surahmat selaku pimpinan Grup Pusakarama. Maman Surahmat merupakan anak kandung dari Laidan (alm) yang termasuk salah satu sosok yang berperan penting dalam perkembangan kesenian Ubrug di Provinsi Banten khususnya di Kampung Kubang Panjang, Desa Pasir Sedang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang. Laidan merupakan pendiri sekaligus penggagas kesenian Ubrug di wilayah ini. Selain pendiri Grup Pusakarama, Laidan juga merupakan orang yang menggagas dan membimbing beberapa Grup Ubrug yang menyebar di sekitar Kabupaten Pandeglang.


(18)

17

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Suatu penelitian memerlukan metode yang tepat guna mendapatkan berbagai data yang lebih otentik dan terpercaya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian kesenian Ubrug adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penerapan metode deskriptif dalam penulisan ini yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Kemudian, melakukan analisis terhadap data-data tersebut guna untuk menyimpulkan data yang benar-benar mendukung baik yang didapat dari lapangan maupun yang diperoleh dari beberapa referensi yang terkait dan relevan dengan objek penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memaparkan data hasil penelitian secara sistematis dan akurat tentang kesenian Ubrug Grup Pusakarama.

C. Definisi Operasional

Untuk mempermudah agar tidak terjadi salah penafsiran, maka peneliti membuat definisi istilah sebagai berikut.

1. Kesenian

Suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatannya ia dapat mengingatnya, menyarankan, mendidik, dan berpesan kepada masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 1036).

2. Ubrug

Teater rakyat khas daerah Banten yang mengandung unsur lakon atau cerita yang didukung oleh unsur-unsur karawitan (musik), banyolan, (lawak, bodor), tari, dan jajawaraan (Pencak Silat) (Profil Seni Budaya Tradisional Banten, 2011: 20).

3. Grup Pusakarama

Pusakarama berasal dari Bahasa Sunda pusaka dan rama yang berarti suatu peninggalan leluhur yang sifatnya turun temurun serta harus dijaga keberadaannya. Dengan kata lain Pusakarama merupakan salah satu Grup Kesenian Ubrug yang dipimpin oleh Maman Surahmat dan berasal dari Kampung


(19)

18

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kubang Panjang, Desa Pasir Sedang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten (Wawancara Mamat: Oktober 2013)

D. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

1. Penyusunan Proposal Penelitian

Pada langkah awal penelitian, peneliti membuat proposal penelitian sebelum penelitian dilakukan. Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam penyusunan proposal penelitian adalah pengajuan judul, penyusunan proposal, revisi hasil perbaikan yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan pihak-pihak yang terlibat, hingga proses keluarnya SK dari fakultas.

2. Persiapan Penelitian

Setelah proposal dibuat, dilakukan persiapan penelitian. Persiapan diawali dengan kegiatan observasi awal. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan, melihat tempat penelitian dan mencari subjek yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

Sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya tentang kesiapan subjek dalam hal ini Mamat Surahmat dan Sadiin, salah satu anggota Grup Pusakarama untuk diwawancarai. Setelah Mamat dan Sadiin bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara dan penelitian lebih lanjut.

Setelah observasi awal dilakukan, peneliti membuat pedoman observasi yang disusun sesuai dengan rumusan masalah serta apa yang terlihat pada observasi awal. Pedoman observasi merupakan alat observasi yang berfungsi untuk menghimpun data berdasarkan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang. Tahap persiapan selanjutnya peneliti membuat pedoman wawancara berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang kemudian akan berkembang dalam wawancara.


(20)

19

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini merupakan lanjutan dari tahap persiapan. Setelah kesepakatan dengan Mamat dan Sadiin mengenai waktu dan tempat pada tahap persiapan, kegiatan penelitian dapat dilakukan berdasarkan pedoman observasi dan wawancara yang telah dibuat. Pada kegiatan ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada subjek dan objek penelitian guna mengumpulkan data sebanyak-banyaknya hingga kemudian diolah sebagai data awal untuk dijadikan laporan kegiatan.

4. Penyusunan Laporan Kegiatan

Dalam proses ini, peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi dan wawancara tentang kesenian Ubrug pada Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data-data yang dihasilkan, memindahkan hasil rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk tertulis, serta melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan metode yang digunakan.

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data-data secara sistematis. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri karena penelitian dilakukan melalui observasi dan wawancara oleh peneliti sendiri guna melengkapi dan mendukung proses penelitian yang berpedoman kepada:

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi terhadap pelaku kesenian Ubrug selama wawancara dan observasi. Serta pengaruhnya terhadap pelaku kesenian Ubrug dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.

c. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan


(21)

20

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai alat pengumpul data (instrumen penelitian) agar data yang terkumpul sesuai dengan penelitian dan tujuan yang diharapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Pengumpulan data-data dilakukan untuk memperoleh data kepustakaan yang berkaitan dengan Banten, keseniannya, serta data-data pendukung lainnya terutama tentang kesenian Ubrug. Melalui teknik ini data data penelitian dapat dilengkapi dengan berbagai referensi dan sumber pustaka, seperti: buku-buku, jurnal, artikel, skripsi, dan media lainnya yang relevan dengan topik penelitian penulis.

b. Observasi

Teknik observasi yang digunakan yaitu observasi langsung, menurut Sudjana (2004: 12) “observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap

gejala atau proses yang terjadi dalam situasi sebenarnya”. Dengan kata lain pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung mecatat serta mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang. Observasi pertama dilaksanakan pada pertengahan bulan agustus 2013 di kediaman Maman Surahmat di Kampung Kuban Panjang RT/RW 023/007 Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung. Pada observasi pertama, tidak banyak informasi yang didapatkan, hal ini karena observasi ini merupakan observasi awal untuk memasuki tahap pengenalan terhadap kesenian Ubrug Grup Pusakarama.

Observasi selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 8 desember 2013 bertempat yang berlokasi sama dengan observasi sebelumnya, yaitu di kediaman Maman Surahmat. Pengamatan yang dilakukan peneliti saat itu bertujuan untuk mendapatkan data tambahan dan mendokumentasikan tentang kesenian Ubrug Grup Pusakarama di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten


(22)

21

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pandeglang juga untuk membuat kesepakatan hari yang digunakan untuk observasi.

Setelah kesepakatan didapatkan, dipilihlah tempat penelitian di kampung cukang kaung desa kadu bera kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang pada tanggal 21 desember 2013.

c. Wawancara

Dalam suatu penelitian kualitatif, wawancara merupakan salah satu hal yang penting, guna menggali informasi secara mendalam kepada para tokoh, serta beberapa pemain yang terlibat dalam pertunjukan kesenian Ubrug. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa narasumber yang terlibat aktif dalam pertunjukan kesenian Ubrug khususnya Grup Pusakarama, desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

Bentuk wawancara yang digunakan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya dipersiapkan secara sistematis dan terstruktur oleh peneliti yang dirumuskan dalam instrumen penelitian namun dalam pelaksaannya lebih fleksibel. Wawancara dilakukan beberapa kali dengan narasumber di antaranya, Sadiin selaku salah satu pemain kesenian Ubrug, Abah mamat yang juga merupakan anak kandung dari damiri selaku pendiri sekaligus pimpinan kesenian Ubrug Grup Pusakarama, desa Pasir Sedang Kecamatan Picur Kabupaten Pandeglang, para sesepuh, pemain yang terlibat dalam pertunjukan Ubrug, serta para tokoh masyarakat yang turut berapresiasi terhadap kesenian ini.

d. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan media alat rekam audio visual dan kamera untuk merekam pertunjukan kesenian Ubrug. Dokumentasi berfungsi sebagai data dalam bentuk fisik dalam bentuk audio dan visual menggunakan kamera Nikon D3000, Kamera Canon 70 D dan handphone Blackberry 8900. Alat rekam audio visual menggunakan kamera Nikon D3000, Samsung Star Canon 70 D dan handycam.

e. Analisis Data

Dalam kegiatan penelitian kualitatif ini, pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan secara terus menerus, mulai dari tahap pengumpulan data


(23)

22

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hingga akhir penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih lanjut. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk melakukan analisis data dengan cara membandingkan data yang terkumpul dari lapangan dengan teori yang ada.

Berdasarkan kepada uraian di atas, maka penelitian ini mengadaptasi konsep itu dengan melakukan analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) Reduksi Data

Kegiatan reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data suatu penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memahami data yang dikumpulkan dari proses penelitian di lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan menyaring data dalam data yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian. Adapun aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini meliputi pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

2) Penyajian Data (Display)

Langkah selanjutnya setelah melakukan kegiatan reduksi terhadap seluruh data, adalah menyajikan data-data tentang kajian musik pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang secara jelas dan singkat, dengan mengacu kepada judul dan rumusan masalah tentang pertunjukan kesenian Ubrug. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam memahami gambaran data dan kemudian mengambil suatu kesimpulan.

3) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kegiatan pengambilan kesimpulan dalam sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting, untuk memberikan gambaran tentang kesenian Ubrug. Pengambilan kesimpulan dengan cara menganalisis data merupakan intisari dari hasil penelitian. Sedangkan verifikasi merupakan upaya untuk mempelajari kembali data-data yang sudah dikumpulkan, dengan meminta pertimbangan dari berbagai pihak yang relevan dengan penelitian ini, dan agar hasil penelitian memiliki validitas yang tinggi.


(24)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Kampung Kubang Panjang Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang yang telah peneliti uraikan pada pokok bahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

Ubrug merupakan seni teater dari Provinsi Banten yang mencampurkan komedi, musik, tari dan jajawaraan (debus atau pencak silat) dalam pembawaan yang spontan dan fleksibel atau dengan kata lain mengedepankan improvisasi para lakonnya yang dibungkus dalam dialog dan akting dari para pemainnya yang membuat penonton tertawa. Satu dari sekian Grup Ubrug yang berasal dari Kabupaten Pandeglang adalah Pusakarama. Pusakarama merupakan salah satu Grup Ubrug yang menjadi akar dari tumbuhnya beberapa Grup Ubrug lain. Ciri yang khas dalam Ubrug Pusakarama adalah Si Timbel sebagai lakon bojeg.

Kesenian Ubrug Grup Pusakarama menggunakan seperangkat alat musik seperti gendang, saron I, saron II, kempul, gong angkeb, piul (violin), gambang dan kecrek. Karena telah vakum sejak tahun 1992, maka pertunjukan Grup Pusakarama yang masih sangat sederhana dan mengusung keasliannya sejak tahun 1970. Kesederhanaan dapat terlihat dari busana yang dikenakan, riasan, tata cahaya, tata panggung, properti yang digunakan dan banyak hal lain.

Ditinjau dari tahapan pertunjukan Ubrug Grup Pusakarama terdapat beberapa bagian yang menjadi ciri khas, bagian bagian tersebut adalah lagu pembuka (tatalu), lalaguan, lakon bojeg (lawak), lalakon, jajawaraan, dan lagu penutup.

Pada dasarnya, musik iringan dalam Grup Pusakarama hanya menggunakan dua lagu yaitu bendrong di tahapan tatalu dan lagu penutup dan macan ucul pada tahapan lalaguan. Perbedaan yang nampak hanya pada irama lagu yang berubah-ubah satu wilet, dua wilet, kering dan kering kagok. Hal ini mungkin karena


(25)

67

vAini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

waktu vakum yang cukup lama. Sehingga membuat nayaga kesulitan untuk mengingat lagu-lagu yang mereka bawakan dahulu.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti ungkapkan dalam bentuk kesimpulan di atas, peneliti juga berkeinginan menyampaikan rekomendasi dalam bentuk saran, khususnya untuk:

1. Para pemain Ubrug Grup Pusakarama

Kesenian Ubrug merupakan salah satu warisan budaya, oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pada dasarnya pemain Ubrug dihadapkan pada persoalan dasar, yakni pemenuhan kebutuhan dan tekad mempertahankan nilai tradisi. Tarik menarikpun terjadi, alhasil para pelaku Ubrug yang mengedepankan pemenuhan kebutuhan hidup, lebih memilih profesi lain yang menjanjikan finansial.

Demi mempertahankan kesenian tradisi segala upaya dilakukan untuk tetap hidup ditengah-tengah hiruk-pikuknya dunia hiburan. Sehingga pola regenerasi dianggap penting sebagai penerus kebudayaan warisan leluhur dan menjadi kebanggaan jika kesenian tradisional yang ada di tengah-tengah masyarakat masih hidup,

Sebagai bentuk saran, maka para seniman sebaiknya lebih bersifat aktif dalam mengajarkan kesenian Ubrug kepada generasi muda, juga melakukan beberapa inovasi baik dalam cerita yang diangkat, tata artistik, ataupun iringan musik yang digunakan dalam pertunjukan.

2. Masyarakat

Hasil penelitian ini merupakan laporan tentang kesenian Ubrug khususnya dalam hal kajian musiknya yang meliputi wujud pertunjukan, tahapan pertunjukan dan iringan musik dalam pertunjukan kesenian Ubrug. Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan hasil penelitian ini sebaik-baiknya, sebagai media informasi, serta sebagai bahan ajar kesenian Ubrug kepada generasi muda yang ada di Kabupaten Pandeglang.


(26)

68

vAini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten

Kesadaran atas pentingnya kebudayaan daerah sebagai identitas budaya nasional sangat membantu dalam menyiapkan generasi penerus kesenian Ubrug di Banten, dengan adanya event-event pementasan baik setingkat provinsi maupun Nasional. Pembinaan Grup Ubrug juga menjadi keprihatinan dari pelakunya, mengingat masih minimnya bantuan (fasilitas grup atau event).

Karena hal itulah peranan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan Grup Ubrug tentunya sangat dinanti para pelakunya. Kebijakan ataupun event-event kesenian tradisional hendaknya segera direalisasikan dan berkesinambungan. Agar kesenian-kesenian yang terdapat di provinsi dapat dikenal masyarakat baik masyarakat Provinsi Banten ataupun di luar Provinsi Banten.


(27)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.A.M. Djelantik, Estetika: Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni Pertunjukan Danadibrata, R.A (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Departemen Pendidikan Nasional (2008) Kamus Besar Bahsa Indonesia, Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka

Diana, Lestri (2010). Kesenian Ronggeng Lisung di Desa Kujang Jaya

Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Banten. Skripsi S1 FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Giddens, Anthony (2001). Dunia yang lepas kendali. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Indonesia, Bandung, 2001

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi: pokok-pokok etnografi II. Rineka Cipta: Jakarta

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Rineka Cipta: Jakarta

Kubarsah, R. Ubun. (1995). Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa

Barat, Beringin Sakti: Bandung.

Mahdiduri,dkk (2010). tontonan dan tuntunan Ubrug. Banten: dinas pendidikan propinsi banten bekerja sama dengan lembaga keilmuan dan kebudayaan nimus institute.

Natapradja, Iwan. (2003). Sekar Gending. Bandung: PT Karya Cipta Lestari Natsir, Moh (1988). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Panggie. R. N (2010). Penyajian Gambus Inang-Inang Gaya Pak Yuyu di Desa

Batu Penyu Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur. Skripsi S1

FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rinolla, Hasni (2012). Kesenian Didong Grup Bayakku Pada Acara Didong Grup

Bayyaku Pada Acara Syukuran Munik Ni Reje di Redelong Kabupaten Bener Meriah. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rohidi, Tjetjep Rohendi (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan, Bandung: STSI

Rosidi, ajip, dkk (2000). Ensiklopedi Sunda Alam Manusia dan Budaya termasuk

budaya Cirebon dan Betawi.Mino: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Sabatari, Widyabakti. (tidak ada tahun). Seni: Antara bentuk dan isi. Jurnal Fakultas Teknik UNY Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Salim, Peter dkk. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Modern English Press: Jakarta.

Soedarsono. R. M. (1998). Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Jakarta: Depdikbud.

Soepandi, Atik. 1977-1978. Penuntun Pengajaran Karawitan Sunda, Sebagai

Bahan Pelajaran Tk. 1 ASTI Bidang Tari Sunda, Proyek Peningkatan/

Pengembangan ASTI. Bandung: Tidak Diterbitkan Sumardjo, Jakob (2000). Filsafat Seni, Bandung: ITB

Suparli, Lili. (2005). Gamelan Pelog Salendro: Induk Teori Karawitan Sunda.

Bandung: Sunan Ambu Press

Upandi, Pandi.(2011). Gamelan Sunda, Deskripsi Gamelan Pelog-Salendro. STSI: Bandung.


(28)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kusnawan, Heri (2013). Peranan Musik Pada Pertunjukan Kesenian Blantek di

Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Dinas Pariwisata dan kebudayaan (2011).Profil seni Budaya Provinsi Banten. Disbudpar: Serang.

Kencana, Isa.(2013). Kajian musik kesenian Campak Darat di Sanggar Anggrek

Kabupaten Belitung Timur. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak


(1)

22

Aini Hayaturrohmah, 2014

hingga akhir penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih lanjut. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk melakukan analisis data dengan cara membandingkan data yang terkumpul dari lapangan dengan teori yang ada.

Berdasarkan kepada uraian di atas, maka penelitian ini mengadaptasi konsep itu dengan melakukan analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Reduksi Data

Kegiatan reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data suatu penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam memahami data yang dikumpulkan dari proses penelitian di lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan menyaring data dalam data yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian. Adapun aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini meliputi pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.

2) Penyajian Data (Display)

Langkah selanjutnya setelah melakukan kegiatan reduksi terhadap seluruh data, adalah menyajikan data-data tentang kajian musik pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang secara jelas dan singkat, dengan mengacu kepada judul dan rumusan masalah tentang pertunjukan kesenian Ubrug. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam memahami gambaran data dan kemudian mengambil suatu kesimpulan.

3) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kegiatan pengambilan kesimpulan dalam sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting, untuk memberikan gambaran tentang kesenian Ubrug. Pengambilan kesimpulan dengan cara menganalisis data merupakan intisari dari hasil penelitian. Sedangkan verifikasi merupakan upaya untuk mempelajari kembali data-data yang sudah dikumpulkan, dengan meminta pertimbangan dari berbagai pihak yang relevan dengan penelitian ini, dan agar hasil penelitian memiliki validitas yang tinggi.


(2)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pertunjukan kesenian Ubrug Grup Pusakarama Kampung Kubang Panjang Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang yang telah peneliti uraikan pada pokok bahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

Ubrug merupakan seni teater dari Provinsi Banten yang mencampurkan komedi, musik, tari dan jajawaraan (debus atau pencak silat) dalam pembawaan yang spontan dan fleksibel atau dengan kata lain mengedepankan improvisasi para lakonnya yang dibungkus dalam dialog dan akting dari para pemainnya yang membuat penonton tertawa. Satu dari sekian Grup Ubrug yang berasal dari Kabupaten Pandeglang adalah Pusakarama. Pusakarama merupakan salah satu Grup Ubrug yang menjadi akar dari tumbuhnya beberapa Grup Ubrug lain. Ciri yang khas dalam Ubrug Pusakarama adalah Si Timbel sebagai lakon bojeg.

Kesenian Ubrug Grup Pusakarama menggunakan seperangkat alat musik seperti gendang, saron I, saron II, kempul, gong angkeb, piul (violin), gambang dan kecrek. Karena telah vakum sejak tahun 1992, maka pertunjukan Grup Pusakarama yang masih sangat sederhana dan mengusung keasliannya sejak tahun 1970. Kesederhanaan dapat terlihat dari busana yang dikenakan, riasan, tata cahaya, tata panggung, properti yang digunakan dan banyak hal lain.

Ditinjau dari tahapan pertunjukan Ubrug Grup Pusakarama terdapat beberapa bagian yang menjadi ciri khas, bagian bagian tersebut adalah lagu pembuka (tatalu), lalaguan, lakon bojeg (lawak), lalakon, jajawaraan, dan lagu penutup.

Pada dasarnya, musik iringan dalam Grup Pusakarama hanya menggunakan dua lagu yaitu bendrong di tahapan tatalu dan lagu penutup dan macan ucul pada tahapan lalaguan. Perbedaan yang nampak hanya pada irama lagu yang berubah-ubah satu wilet, dua wilet, kering dan kering kagok. Hal ini mungkin karena


(3)

67

vAini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung waktu vakum yang cukup lama. Sehingga membuat nayaga kesulitan untuk mengingat lagu-lagu yang mereka bawakan dahulu.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti ungkapkan dalam bentuk kesimpulan di atas, peneliti juga berkeinginan menyampaikan rekomendasi dalam bentuk saran, khususnya untuk:

1. Para pemain Ubrug Grup Pusakarama

Kesenian Ubrug merupakan salah satu warisan budaya, oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pada dasarnya pemain Ubrug dihadapkan pada persoalan dasar, yakni pemenuhan kebutuhan dan tekad mempertahankan nilai tradisi. Tarik menarikpun terjadi, alhasil para pelaku Ubrug yang mengedepankan pemenuhan kebutuhan hidup, lebih memilih profesi lain yang menjanjikan finansial.

Demi mempertahankan kesenian tradisi segala upaya dilakukan untuk tetap hidup ditengah-tengah hiruk-pikuknya dunia hiburan. Sehingga pola regenerasi dianggap penting sebagai penerus kebudayaan warisan leluhur dan menjadi kebanggaan jika kesenian tradisional yang ada di tengah-tengah masyarakat masih hidup,

Sebagai bentuk saran, maka para seniman sebaiknya lebih bersifat aktif dalam mengajarkan kesenian Ubrug kepada generasi muda, juga melakukan beberapa inovasi baik dalam cerita yang diangkat, tata artistik, ataupun iringan musik yang digunakan dalam pertunjukan.

2. Masyarakat

Hasil penelitian ini merupakan laporan tentang kesenian Ubrug khususnya dalam hal kajian musiknya yang meliputi wujud pertunjukan, tahapan pertunjukan dan iringan musik dalam pertunjukan kesenian Ubrug. Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan hasil penelitian ini sebaik-baiknya, sebagai media informasi, serta sebagai bahan ajar kesenian Ubrug kepada generasi muda yang ada di Kabupaten Pandeglang.


(4)

68

vAini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten

Kesadaran atas pentingnya kebudayaan daerah sebagai identitas budaya nasional sangat membantu dalam menyiapkan generasi penerus kesenian Ubrug di Banten, dengan adanya event-event pementasan baik setingkat provinsi maupun Nasional. Pembinaan Grup Ubrug juga menjadi keprihatinan dari pelakunya, mengingat masih minimnya bantuan (fasilitas grup atau event).

Karena hal itulah peranan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan Grup Ubrug tentunya sangat dinanti para pelakunya. Kebijakan ataupun event-event kesenian tradisional hendaknya segera direalisasikan dan berkesinambungan. Agar kesenian-kesenian yang terdapat di provinsi dapat dikenal masyarakat baik masyarakat Provinsi Banten ataupun di luar Provinsi Banten.


(5)

Aini Hayaturrohmah, 2014

DAFTAR PUSTAKA

A.A.M. Djelantik, Estetika: Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni Pertunjukan Danadibrata, R.A (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Departemen Pendidikan Nasional (2008) Kamus Besar Bahsa Indonesia, Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka

Diana, Lestri (2010). Kesenian Ronggeng Lisung di Desa Kujang Jaya Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Banten. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Giddens, Anthony (2001). Dunia yang lepas kendali. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Indonesia, Bandung, 2001

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi: pokok-pokok etnografi II. Rineka Cipta: Jakarta

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Rineka Cipta: Jakarta

Kubarsah, R. Ubun. (1995). Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat, Beringin Sakti: Bandung.

Mahdiduri,dkk (2010). tontonan dan tuntunan Ubrug. Banten: dinas pendidikan propinsi banten bekerja sama dengan lembaga keilmuan dan kebudayaan nimus institute.

Natapradja, Iwan. (2003). Sekar Gending. Bandung: PT Karya Cipta Lestari Natsir, Moh (1988). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Panggie. R. N (2010). Penyajian Gambus Inang-Inang Gaya Pak Yuyu di Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rinolla, Hasni (2012). Kesenian Didong Grup Bayakku Pada Acara Didong Grup Bayyaku Pada Acara Syukuran Munik Ni Reje di Redelong Kabupaten Bener Meriah. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rohidi, Tjetjep Rohendi (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan, Bandung: STSI

Rosidi, ajip, dkk (2000). Ensiklopedi Sunda Alam Manusia dan Budaya termasuk budaya Cirebon dan Betawi.Mino: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Sabatari, Widyabakti. (tidak ada tahun). Seni: Antara bentuk dan isi. Jurnal Fakultas Teknik UNY Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Salim, Peter dkk. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Modern English Press: Jakarta.

Soedarsono. R. M. (1998). Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Jakarta: Depdikbud.

Soepandi, Atik. 1977-1978. Penuntun Pengajaran Karawitan Sunda, Sebagai Bahan Pelajaran Tk. 1 ASTI Bidang Tari Sunda, Proyek Peningkatan/ Pengembangan ASTI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sumardjo, Jakob (2000). Filsafat Seni, Bandung: ITB

Suparli, Lili. (2005). Gamelan Pelog Salendro: Induk Teori Karawitan Sunda. Bandung: Sunan Ambu Press

Upandi, Pandi.(2011). Gamelan Sunda, Deskripsi Gamelan Pelog-Salendro. STSI: Bandung.


(6)

Aini Hayaturrohmah, 2014

Pertunjukan KEsenian Ubrug Group Pusakarma Didesa PAsir Sedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kusnawan, Heri (2013). Peranan Musik Pada Pertunjukan Kesenian Blantek di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Dinas Pariwisata dan kebudayaan (2011).Profil seni Budaya Provinsi Banten. Disbudpar: Serang.

Kencana, Isa.(2013). Kajian musik kesenian Campak Darat di Sanggar Anggrek Kabupaten Belitung Timur. Skripsi S1 FPBS UPI Bandung: tidak