Pemetaan dan Analisis Kompetensi Peserta Didik SMA Berbasis Ujian Nasional serta Alternatif Pemecahannya (Penelitian Kebijakan di Wilayah Propinsi Jawa Tengah 2).

Pemetaan dan Analisis Kompetensi Peserta Didik SMA Berbasis Ujian Nasional serta Alternatif
Pemecahannya (Penelitian Kebijakan di Wilayah Propinsi Jawa Tengah 2)
Sajidan, Joko Nurkamto, Sarwiji Suwandi, Ashadi, Wiedy Murtini, Mardiyana, Sukarmin,
Sugiyanto, Zaeni Rahmat, Sunardi
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan data hasil pemetaan Standar
kompetensi/kompetensi dasar/indikator oleh peserta didik SMA Negeri di 12 Kabupaten/Kota di
Jawa Tengah untuk mata pelajaran pelajaran Ujian Nasional kelas IPA (Bahasa Indonesia,Bahasa
Inggris, matematika, fisika, kimia,biologi), dan kelas IPS (Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris,
matematika, geografi, sejarah, sosiologi antropologi dan ekonomi) dalam 3 tahun ujian nasional
(tahun 2008, 2009 dan 2010);(2). menganalisis secara mendalam dan komprehensif berbagai
faktor yang menyebabkan peserta didik SMA Negeri di tiga wilayah tersebut tidak menguasai
standar kompetensi/kompetensi dasar/indikator untuk mata pelajaran ujian nasional tahun
pelajaran tahun 2008, 2009 dan 2010; dan (3). merumuskan model inovasi peningkatan mutu
pendidikan di 12 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk mata pelajaran Ujian Nasional kelas IPA
(Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia,biologi), dan kelas IPS (Bahasa
Indonesia,Bahasa Inggris, matematika, geografi, sejarah, sosiologi antropologi dan ekonomi).
Penelitian menerapkan metode penelitian kebijakan (policy research). Penelitian kebijakan
adalah penelitian yang menganalisis masalah-masalah sosial (termasuk pendidikan) untuk
memberikan masukan kepada penentu kebijakan yang berupa rekomendasi yang berorientasi
pada tindakan untuk memecahkan masalah. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian
kebijakan ini adalah sebagai berikut: (1) persiapan, (2) pengumpulan dan analisis data, (3)

penyusunan konsep kebijakan, (4) analisis konsep kebijakan, (5) penyusunan rekomendasi
kebijakan, dan (6) komunikasi hasil penelitian kebijakan.
Berdasarkan analisis penyebab, peneliti mengusulkan rekomendasi kebijakan berkenaan dengan
upaya mengatasi permasalahan pembelajaran dan upaya menyusun model inovatif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran mata pelajaran Ujian Nasional kelas IPA
(Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia,biologi), dan kelas IPS (Bahasa
Indonesia,Bahasa Inggris, matematika, geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi), khususnya di
wilayah di 12 Kabupaten/Kota terkait.
Hasil penelitian merekomendasikan bahwa (1) siswa yang belum tuntas di tingkat pendidikan
dasar sebaiknya tidak dipaksakan untuk diluluskan, sehingga kemampuan prasyarat yang harus
dikuasai untuk belajar SMA dapat dikuasai.(2). perlu pengembangan media inovatif yang terkait
dengan pembelajaran terutama pada SK/KD/Indikator yang belum tuntas. (3). Perlu
pengembangan buku diktat/modul yang lebih detail dan dapat meningkatkan motivasi siswa
untuk pokok-pokok bahasan tersebut (pembuatan buku ini dapat dilakukan dengan kerjasama
antara guru dan dosen), (4). Pelatihan pemanfaatan software (ICT based learning) untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran, (5). perlu pengembangan model
evaluasi yang tidak membebani guru dan siswa, tetapi siswa dapat tuntas dalam belajar,
pelatihan dan kajian terhadap model-model evaluasi dan assesment perlu ditingkatkan.

Kata kunci: kebijakan, kompetensi dasar, peserta didik dan ujian Nasional.