Prototipe Pembekalan Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Berbasis Multiaspek, Kolaboratif, Dan Sintesis Keunggulan Sumber Belajar – Pengembangan Media Pembelajaran.

Prototipe
Pembekalan
Kompetensi
Pembelajaran
Pendidikan
Jasmani Berbasis Multiaspek, Kolaboratif, Dan Sintesis Keunggulan
Sumber Belajar – Pengembangan Media Pembelajaran
Agus Kristiyanto, Agus Margono, Sunardi
Penelitian HIKOM ini bertujuan untuk : (1) melakukan penajaman aspek
pragmatis model pembekalan kompetensi calon guru pendidikan jasmani,
khususnya dalam pengembangan media pembelajaran yang berkontribusi
bagi pelaksanaan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM/ PAIKEM). Pengembangan media aplikatif dan
implementatif dilakukan melalui azaz-azas pembekalan : (a) kompetensi
multi aspek, yakni menyangkut aspek pedagogis, kepribadian, profesional,
dan sosial (b) kolaboratif, yakni proses pembekalan harus melibatkan pihak
lain yang relevan dan kompeten, dan (c) sharing keunggulan sumber belajar,
yakni memanfaatkan keunggulan sumber belajar yang ada di perguruan
tinggi (kampus) dan keunggulan-keunggulan yang mungkin ada di sekolah
mitra.
Kegiatan penelitian merupakan kegiatan penelitian yang menerapkan

kombinasi dari berbagai pendekatan. Pendekatan yang digunakan meliputi:
Studi Kepustakaan, Survey Deskriptif, Focus Groups Disccusion (FGD),
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Angket serta tahap-tahap tertentu dari
sebuah penelitian tentang Analisis Kebijakan dan penelitian pengembangan.
Serangkaian kegiatan penelitian tentang prototipe pembekalan kompetensi
pembelajaran pendidikan jasmani berbasis multiaspek, kolaboratif, dan
sintesis keunggulan sumber belajar pada tahun ke-2 (2011), disamping
menghasilkan
rekomendasi
dan
prototipe
pengembangan
media
pembelajaran, juga mengarah untuk menghasilkan beberapa produk, yaitu :
(1) artikel hasil penelitian yang dapat dipublikasikan di jurnal nasional
terakreditasi/ jurnal internasional; (2) Pola minimal Draft buku yang berisi:
petunjuk teknis prosedur pengembangan media pembelajaran pendidikan
jasmani inovatif, (3) Buku Ajar “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam
Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga”, (4) Modul untuk PLPG
sertifikasi guru: “Model, Media dan asesmen Pembelajaran Penjasorkes”, (5)

Peneliti diundang peers/ komunitas penjasorkes/ institusi lain/ perguruan
tinggi lain untuk menjadi narasumber seminar nasional, dan (6) peneliti
diundang peers/ komunitas penjasorkes/ institusi lain/ perguruan tinggi lain
untuk menjadi narasumber kegiatan pelatihan teknis penelitian yang relevan
dengan penelitian HIKOM.
Beberapa saran strategis dapat diajukan sebagai berikut:
1. Perlu dikembangkan berbagai model lanjutan terkait dengan upaya-upaya
meminimalkan faktor kesulitan mahasiswa terhadap berbagai komponen
substansi pengembangan media pembelajaran. Belajar apapun akan optimal

hasilnya jika disertai dengan upaya meminimalkan faktor kesulitan yang
sifatnya teknis maupun non teknis. Pembekalan harus merupakan sebuah
solusi atas kesulitan dalam tataran yang sifatnya individual maupun kolektif.
2. Sekolah mitra bukan sekadar sekolah latihan bagi para praktikan untuk
mengisi hari-hari panjang selama PPL, tetapi harus dikonsepkan secara
formal sebagai mitra untuk “belajar dan membelajarkan” kompetensi secara
lengkap dan mendasar. Hal tersebut sangat terkait dengan proses
pembekalan kompetensi multi aspek, kolaboratif, dan sharing keunggulan
sumber belajar. Proses penerapan siklus PTK juga harus terfasilitasi oleh
kemampuan guru pamong dalam membantu praktikan belajar “mengajar

sambil meneliti, meneliti sambil mengajar”.
3. Produk-produk atau outcome penelitian merupakan sesuatu yang harus
teraplikasikan dan bukan merupakan “barang yang sudah jadi”. Tetapi harus
dipahami sebagai sesuatu yang “sedang menjadi”, sehingga luar biasa jika
produk penelitian selalu didiseminasikan dan di- review dari dan untuk stake
holder yang lebih bervariasi dan lebih luas.