UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK Upaya Mengembangkan Kemampuan Kreativitas Melalui Kegiatan Pencampuran Warna Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Gondang Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK

KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun Oleh MARINEM A53B111023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

ii

PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK

KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

MARINEM

NIM. A53B111023

Telah disetujui dan disyahkan oleh Pembimbing untuk dipublikasikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui, Pembimbing

(Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H) NIK. 142


(3)

iii

PENGESAHAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK

KELOMPOK B TK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

MARINEM A53B111023

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Drs. Sutan Syahrir Zabda, M. Hum ( )

2. Drs. M. Yahya, M.Si ( )

3. Drs. Ilham Sunaryo, M.Pd ( )

Surakarta, 26 Februari 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

iv

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK

KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh : Marinem

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna pada kelompok B TK Aisyiyah Gondang, Klaten. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa TK TK Aisyiyah Gondang, kelompok B yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase kemampuan kreativitas pada anak dari sebelum tindakan atau kondisi awal 29,16 %, pasca Siklus I terjadi peningkatan kemampuan kreativitas karena penerapan kegiatan pencampuran warna menjadi 55,20 %, dan kemudian pasca Siklus II peningkatan kemampuan kreativitas menjadi 83,95%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas pada kelompom B TK Aisyiyah Gondang, Klaten, tahun ajaran 2013/ 2014.


(5)

v A. PENDAHULUAN

Anak TK merupakan bagian dari anak anak usia dini yang berada pada rentang usia 4 – 6 tahun. Pada usia ini, anak memiliki motivasi yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan lingkungan sosialnya dengan lebih baik. Mereka adalah individu yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Anak ingin selalu mencoba hal-hal baru untuk mendapatkan pengalaman. Anak senang berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya maupun dengan orang dewasa.

Setiap usia perkembangan anak mempunyai karakteristik tertentu. Perkembangan setiap anak tergantung dengan usianya. Usia anak Taman Kanak-kanak kelompok B antara 5 – 6 tahun. Anak TK kelompok B diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki yaitu nilai-nilai moral dan agama, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional, kemandirian untuk siap memasuki pendidikan dasar.

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan belum ada sebelumnya. Kreativitas anak bisa muncul jika terus menerus diasah sejak dini. Pada anak-anak, kreativitas merupakan sifat yang komplikatif yaitu seorang anak mampu berkreasi dengan spontan karena anak telah memiliki unsur pencetus kreativitas. Kreativitas anak akan mengembangkan potensi kreatif anak.

Kreativitas anak akan timbul ketika melakukan kegiatan melalui bermain. Dengan bermain akan memberikan pengalaman yang baik dan menyenangkan, selanjutnya akan berdampak positif bagi perkembangan anak. Kreativitas anak dapat dirangsang dengan pembelajaran yang menerapkan metode demonstrasi yang dikombinasikan dengan eksperimen. Salah satu contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas anak menggunakan metode tersebut adalah pencampuran warna. Bermain mencampur warna merupakan suatu kegiatan yang sangat menarik dan menyenangkan bagi


(6)

anak-2

anak. Mereka dapat bereksplorasi dengan warna-warna dasar yang ada, dan kemudian dapat mengamati perubahan warna yang terjadi dengan pencampuran berbagai warna dasar tersebut. Dengan demikian anak akan terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan dapat mengembangkan kreativitasnya untuk mencoba membuat warna-warna yang baru.

TK Aisyiyah Gondang merupakan lembaga pendidikan dimana anak didiknya masih mempunyai kreativitas yang rendah dalam hal percobaan sains. Anak TK kelompok B dari 20 anak, yang aktif hanya 4 anak saja. Kreativitas anak rendah dikarenakan kurang optimalnya guru dalam memanfaatkan sarana yang ada serta keengganan guru untuk melaksanakan kegiatan yang biasanya akan menciptakan sedikit kegaduhan dan ketidaktertiban di dalam kelas. Dalam kegiatan pencampuran warna memang diperlukan banyak persiapan bahan dan alat yang digunakan serta pengawasan yang lebih terhadap kegiatan tersebut agar dapat berjalan secara tertib. Maka dari itu guru biasanya lebih memilih pembelajaran bersistem klasikal atau berpusat pada guru. Selain itu guru juga kurang bervariasi dalam menerapkan metode pembelajaran sehingga anak cepat merasa bosan.

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna kelompok B TK Aisyiyah Gondang tahun ajaran 2013/2014. Selanjutnya tujuan dari penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan dan pengalaman anak serta mengembangkan potensi kreatif anak.

1. Pengertian Pengembangan Kemampuan Kreativitas.

Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangan Kemampuan yaitu kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993:414). Kemampuan dapat diartikan sebagai potensi sesesorang yang dapat melakukan dan menyelesaikan suatu hal dengan baik. Menurut Wijaya (1992:8) kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang diisyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.


(7)

3

Sedangkan menurut Chaplin (Widyasari, 2010:3) kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru menurut Depdikbud (1993:4657) kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta. Sedangkan Supriadi (Widyasari, 2010:3) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, bisa berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan mengembangkan kemampuan kreativitas merupakan suatu usaha untuk mengembangkan proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.

2. Pengertian Mengklasifikasikan Benda

Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-bahan (http://alhamdusnilubis.blogspot.com/ 2012/02/pencampuran-bahan-kimia-mixing-process-html). Dalam Depdikbud (1993: 148) pencampuran adalah proses, cara, perbuatan mencampurkan. Sedangkan warna didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subyektif psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. Secara ilmiah pengertian warna merupakan gelombang elektromagnetik yang menuju ke mata kita dan kemudian diterjemahkan oleh otak sebagai warna (

http://boyfarid.blogspot.com/2012/04/pengertian-warna-dan-pengelompokan-html). B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di TK `Aisyiyah Gondang, yang beralamat di Gondang, Kebonarum, Klaten. Sekolah ini memiliki 2 ruang kelas, penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas B TK `Aisyiyah Gondang, Klaten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas dengan empat


(8)

4

langkah pokok yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas B TK `Aisyiyah Gondang, Klaten. Jumlah siswa kelas B yaitu 20 anak, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan catatan lapangan dan dokumentasi. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu data kemampuan kreativitas anak dan data penerapan pembelajaran pencampuran warna. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komparatif.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 3 Desember 2013. Peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dalam merencanakan kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I. Hal-hal yang didiskusikan antara lain :

1) Peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang akan dilakukan.

2) Peneliti mengusulkan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen dalam pencampuran warna untuk mengembangkan kemampuan kreativitas anak.

3) Peneliti mengusulkan perencanaan pembelajaran berupa Rencana Bidang Pengembangan atau RBP dan guru menyetujuinya.

4) Peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen pokok penelitian kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna. 5) Peneliti menentukan jadwal kegiatan.

Pada waktu diskusi disepakati peneliti sebagai pelaksana tindakan dan guru membantu selama proses pembelajaran dan sebagai observernya. Alokasi waktu di setiap pertemuan ± 60 menit, adapun tindakan perbaikan pada Siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali


(9)

5

pertemuan. Dimulai pada hari Rabu – Kamis, tanggal 4 – 5 Desember 2013.

Beberapa hal yang dipersiapkan untuk pelaksanaan tindakan pada Siklus I yaitu :

1) Peneliti mempersiapkan peralatan dan media yang digunakan dalam kegiatan pencampuran warna seperti gelas aqua, air dan pewarna makanan merah, kuning dan biru.

2) Peneliti membuka kegiatan dengan salam dan doa.

3) Peneliti membuat kesepakatan bersama dengan anak didik dalam pembelajaran pencampuran warna.

4) Peneliti memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan.

5) Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok diminta untuk mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disiapkan.

6) Peneliti melakukan demonstrasi dalam percobaan pencampuran warna.

7) Peneliti menjelaskan kepada anak masing-masing warna baru hasil pencampuran warna primer.

8) Peneliti meminta anak untuk menyebutkan benda-benda yang memiliki warna seperti warna tersebut.

9) Peneliti mengajak anak untuk menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan.

10)Peneliti meminta anak untuk mengumpulkan alat-alat yang digunaka dalam percobaan.

11)Peneliti menutup kegiatan dengan bernyanyi, berdoa pesan-pesan untuk anak kemudian salam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan perbaikan pada Siklus I dimulai pada hari Rabu – Kamis, tanggal 4 – 5 Desember 2013. Pembelajaran ini berlangsung selama ± 60 menit


(10)

6

yaitu pada pukul 08.00 - 09.00 WIB, berada di ruang kelas B TK Aisyiyah Gondang.

c. Observasi/ Pengamatan

Observasi ini dilakukan baik pada proses pembelajaran maupun pada kemampuan kreativitas anak. Hasil observasi yang didapat adalah sebagai berikut :

1) Proses pembelajaran guru

Dari observasi, proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna diperoleh hasil sebagai berikut : a) guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RBP yang telah dibuat, b) waktu yang disediakan untuk melakukan penelitian selama 60 menit sudah cukup, c) Ada beberapa anak yang tidak memperhatikan selama penjelasan, d) Ada juga beberapa anak yang melakukan percobaan semaunya sendiri dan e) Ada lagi beberapa anak yang hanya tertarik bermain air saja.

2) Kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna

Observasi juga dilakukan kepada anak untuk mengetahui kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru. Adapun penilaian dilakukan dengan memberi tanda checklist () pada kolom skor yang sesuai dengan kemampuan anak pada lembar pedoman observasi, kemudian ditabulasikan sehingga diperoleh rata-rata persentase penelitian. Berdasarkan hasil tabulasi diperoleh rata-rata persentase kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna dalam 1 kelas sebesar 55,20 %. Persentase tersebut sudah mencapai hasil skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan Siklus I yaitu 50%.


(11)

7

Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses kegiatan pencampuran warna sebagai upaya mengembangkan kemampuan kreativitas anak. Analisis ini dilakukan peneliti dan guru dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses kegiatan pencampuran warna yang telah dilakukan, serta melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi.

Adapun hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan tindakan perbaikan pada Siklus I adalah sebagai berikut :

1) Ada anak yang tidak memperhatikan penjelasan guru dapat diartikan karena anak kurang termotivasi.

2) Adanya anak yang bermain sendiri serta melakukan percobaan semaunya menunjukkan bahwa anak kurang memahami konsep pencampuran warna.

3) Dalam penelitian ini, upaya mengembangkan kemampuan kreativitas sudah ada peningkatan walaupun belum optimal.

Dari hasil analisis tersebut peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Setelah melalui tindakan pada Siklus I maka peneliti dan guru membuat perencanaan yang ditindaklanjuti pada Siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran dalam upaya mengembangkan kreativitas pada Siklus I belum memuaskan. Peneliti masih menemui anak-anak yang kurang tertarik dan termotivasi untuk melakukan kegiatan pencampuran warna dengan benar serta masih rendahnya pemahaman tentang konsep pencampuran warna. Untuk itu peneliti dan guru sepakat untuk membuat perencanaan tindakan perbaikan pada Siklus II. Berdasarkan perencanaan, pada Siklus II ini akan dilaksanakan selama 2 pertemuan, pelaksanaan pertama pada hari Sabtu, 7 Desember 2013 dan pertemuan kedua pada hari Senin, 9 Desember 2013.


(12)

8

Beberapa hal hasil diskusi pada perencanaan tindakan perbaikan anatara lain :

1) Menindaklanjuti ketidak tertarikan serta kurang termotivasinya anak dalam kegiatan pencampuran warna, maka peneliti dan guru akan lebih banya berinteraksi dengan anak serta lebih memberikan motivasi.

2) Peneliti dan guru sepakat membantu pelaksanaan pembelajaran terutama mengkondisikan anak ketika kegiatan berlangsung.

3) Pemberian reward dan penguatan terus dilakukan agar anak lebih percaya diri.

Adapun tahap-tahap proses kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan untuk pelaksanaan tindakan pada Siklus II adalah sebagai berikut :

1) Peneliti mempersiapkan peralatan dan media yang digunakan dalam kegiatan pencampuran warna seperti gelas aqua, air dan pewarna makanan merah, kuning dan biru.

2) Peneliti membuka kegiatan dengan salam dan doa.

3) Peneliti membuat kesepakatan bersama dengan anak didik dalam pembelajaran pencampuran warna.

4) Peneliti memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan.

5) Peneliti meminta anak untuk mengambil gelas percobaannya sendiri.

6) Peneliti melakukan demonstrasi dalam percobaan pencampuran warna.

7) Peneliti menjelaskan kepada anak masing-masing warna baru hasil pencampuran warna primer.

8) Peneliti meminta anak untuk menyebutkan benda-benda yang memiliki warna seperti warna tersebut.

9) Peneliti mengajak anak untuk menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan.


(13)

9

10)Peneliti meminta anak untuk mengumpulkan alat-alat yang digunaka dalam percobaan.

11)Peneliti menutup kegiatan dengan bernyanyi, berdoa pesan-pesan untuk anak kemudian salam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan perbaikan pada Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dimulai pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2013 dan hari Senin, tanggal 9 Desember 2013. Pembelajaran ini berlangsung selama ± 60 menit berada di ruang kelas B TK Aisyiyah Gondang.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk membandingkan kemampuan kreativitas anak pada Siklus I dengan Siklus II. :Observasi ini dilakukan baik pada proses pembelajaran maupun pada kemampuan kreativitas anak. Hasil observasi yang mengacu pada lembar observasi adalah sebagai berikut :

1) Proses pembelajaran guru

Pada Siklus II ini anak sangat antusias melakukan kegiatan pencampuran warna dan kelihatan senang karena pemberian reward. Dari awal kegiatan sampai pelaksanaan pencampuran warna anak sangat menikmati. Kegiatan bermain yang diberikan peneliti kepada anak dapat dilakukan dengan baik.

Adapun kejadian yang terjadi di luar rencana pada proses penerapan pembelajaran pencampuran warna yang teramati oleh peneliti dapat dilihat pada lembar catatan lapangan.

2) Kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna

Observasi juga dilakukan kepada anak untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak. Adapun penilaian yang dilakukan pada Siklus II adalah dengan memberi tanda checklist () pada kolom skor yang sesuai dengan kemampuan anak pada lembar pedoman observasi, dan ditabulasikan sehingga diperoleh rata-rata


(14)

10

persentase pencapaian. Hasil observasi pelaksanaan tindakan pada Siklus II adalah sebagai berikut :

a) Anak merasa lebih bersemangat dan antusias karena melakukan pencampuran warna dengan gelas percobaannya sendiri.

b) Dengan pemberian motivasi dan hadiah, anak lebih meningkat kemampuan kreativitasnya.

Dari hasil observasi diperoleh rata-rata persentase kemampuan kreativitas anak dalam 1 kelas sebesar 83,95%. Persentase tersebut sudah mencapai hasil skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan Siklus II yaitu 80%.

d. Analisis dan Refleksi

Proses pelaksanaan pada Siklus II sudah baik, kelemahan yang ada pada Siklus I, telah teratasi dengan baik. Hal ini membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan, terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan mengenai kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna mencapai lebih besar dari 80%. Adapun masih ditemukan beberapa anak belum mencapai nilai standar yang telah ditentukan, hal ini peneliti tidak menjadikan masalah dalam proses penelitian karena perbedaan karakteristik anak.

Berdasarkan analisis dan refleksi di atas, tindakan pada Siklus ini dikatakan berhasil hal ini dibuktikan dengan persentase kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan dibandingkan dengan Siklus I dan mencapai rata-rata persentase yang ditargetkan peneliti. Peningkatan kemampuan kreativitas anak pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Perbandingan Kemampuan Kreativitas Anak dengan Indikator Pencapaian

Aspek Pra

Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata kemampuan


(15)

11 dalam satu kelas

Kemampuan indikator yang

dicapai 50,00% 80,00%

3. Deskripsi Penelitian Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal sebelum tindakan dilaksanakan, kemampuan kreativitas anak diperoleh rata-rata persentase 29,16%. Sehingga untuk mengembangkan kemampuan kreativitas anak peneliti mengadakan penelitian yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru dan melakukan penelitian dengan pelaksanaan dua siklus.

Pada Siklus I hasil observasi kemampuan kreativitas anak diperoleh persentase 55,20% meningkat dari kondisi Pra Siklus yang persentasenya hanya 29,16%. Berarti kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan sebesar 26,04%, oleh karena itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk pelaksanaan siklus berikutnya dalam memenuhi target akhir. Sedangkan pada pelaksanaan tindakan perbaikan Siklus II diperoleh persentase kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan 28,75% yaitu dari 55,20% menjadi 83,95%.

4. Pembahasan

Berdasarkan evaluasi hasil belajar, observasi, refleksi diperoleh hasil secara ringkas yaitu upaya mengembangkan kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna mulai dari pra Siklus sampai dengan Siklus II mengalami peningkatan. Adanya peningkatan hasil persentase per Siklus disebabkan:

a. Pada Siklus I kemampuan kreativitas anak meningkat 26,04%. Hal ini terjadi karena diterapkannya pembelajaran pencampuran warna . Namun demikian pada waktu pelaksanaan masih banyak kendala dan kekurangan sehingga dilanjutkan pelaksanaan penelitian pada Siklus II dengan melakukan upaya perbaikan lebih maksimal dan memberi motivasi agar anak semangat.

b. Pada Siklus II persentase rata-rata kemampuan kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan sebesar 28,75% yaitu dari 55,20% menjadi 83,95%. Hasil pengamatan masih ada 5 anak yang


(16)

12

kemampuan kemampuan kreativitasnya belum mencapai persentase yang ditargetkan yaitu 80%, namun secara keseluruhan persentase pencapaian meningkat.

c. Analisis kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran pencampuran warna sesuai yang direncanakan. Peneliti dan guru selalu mengamati keaktivan anak dalam kegiatan pencampuran warna. Peneliti dapat menguasai kelas dengan baik, anak-anak menjadi senang dan sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pencampuran warna.

Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Sujiono (2008:12.4) yang menyatakan secara khusus percobaan sains dalam kegiatan pencampuran warna bermanfaat anatara lain membantu guru dan orang tua dalam menyusun strategi yang dapat merangsang kreativitas anak, misalnya dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang penting yang mendorong anak menguji dan menjelajahi dan merangsang pemikiran mereka untuk menjawab berbagai kemungkinan jawaban dan atau beberapa solusi yang dapat dijadikan alternatif dalam pemecahan masalah. Kegiatan pencampuran warna juga bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta dapat menimbulkan imajinasi-imajinasi pada anak yang pada akhirnya dapat menambah pengetahuan anak secara alamiah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis yang mengatakan bahwa melalui pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok B TK Aisyiyah Gondang tahun ajaran 2013/2014 dapat diterima kebenarannya.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari Siklus I dan II serta hasil seluruh pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas pada anak kelompok B TK Aisyiyah Gondang. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase kemampuan kreativitas pada anak


(17)

13

dari sebelum tindakan atau kondisi awal 29,16%, pasca Siklus I terjadi peningkatan kemampuan kreativitas menjadi 55,20%, dan pasca Siklus II peningkatan kemampuan kreativitas menjadi 83,95% . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok B TK TK Aisyiyah Gondang tahun ajaran 2013/ 2014.


(18)

14

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://alhamdusnilubis.blogspot.com/2012/02/pencampuran-bahan-kimia-mixing-process-html

http://boyfarid.blogspot.com/2012/04/pengertian-warna-dan-pengelompokan-html

Nurani Sujiono, Yuliani. 2008. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.

Widyasari, Choiriyah, 2010. Kreativitas dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Wijaya, Nur. 1992. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Bumi Aksara.


(1)

9

10)Peneliti meminta anak untuk mengumpulkan alat-alat yang digunaka dalam percobaan.

11)Peneliti menutup kegiatan dengan bernyanyi, berdoa pesan-pesan untuk anak kemudian salam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan perbaikan pada Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dimulai pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2013 dan hari Senin, tanggal 9 Desember 2013. Pembelajaran ini berlangsung selama ± 60 menit berada di ruang kelas B TK Aisyiyah Gondang.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk membandingkan kemampuan kreativitas anak pada Siklus I dengan Siklus II. :Observasi ini dilakukan baik pada proses pembelajaran maupun pada kemampuan kreativitas anak. Hasil observasi yang mengacu pada lembar observasi adalah sebagai berikut :

1) Proses pembelajaran guru

Pada Siklus II ini anak sangat antusias melakukan kegiatan pencampuran warna dan kelihatan senang karena pemberian reward. Dari awal kegiatan sampai pelaksanaan pencampuran warna anak sangat menikmati. Kegiatan bermain yang diberikan peneliti kepada anak dapat dilakukan dengan baik.

Adapun kejadian yang terjadi di luar rencana pada proses penerapan pembelajaran pencampuran warna yang teramati oleh peneliti dapat dilihat pada lembar catatan lapangan.

2) Kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna

Observasi juga dilakukan kepada anak untuk mengetahui kemampuan kreativitas anak. Adapun penilaian yang dilakukan pada Siklus II adalah dengan memberi tanda checklist () pada kolom skor yang sesuai dengan kemampuan anak pada lembar pedoman observasi, dan ditabulasikan sehingga diperoleh rata-rata


(2)

10

persentase pencapaian. Hasil observasi pelaksanaan tindakan pada Siklus II adalah sebagai berikut :

a) Anak merasa lebih bersemangat dan antusias karena melakukan pencampuran warna dengan gelas percobaannya sendiri.

b) Dengan pemberian motivasi dan hadiah, anak lebih meningkat kemampuan kreativitasnya.

Dari hasil observasi diperoleh rata-rata persentase kemampuan kreativitas anak dalam 1 kelas sebesar 83,95%. Persentase tersebut sudah mencapai hasil skor maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan Siklus II yaitu 80%.

d. Analisis dan Refleksi

Proses pelaksanaan pada Siklus II sudah baik, kelemahan yang ada pada Siklus I, telah teratasi dengan baik. Hal ini membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan, terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan mengenai kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna mencapai lebih besar dari 80%. Adapun masih ditemukan beberapa anak belum mencapai nilai standar yang telah ditentukan, hal ini peneliti tidak menjadikan masalah dalam proses penelitian karena perbedaan karakteristik anak.

Berdasarkan analisis dan refleksi di atas, tindakan pada Siklus ini dikatakan berhasil hal ini dibuktikan dengan persentase kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan dibandingkan dengan Siklus I dan mencapai rata-rata persentase yang ditargetkan peneliti. Peningkatan kemampuan kreativitas anak pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Perbandingan Kemampuan Kreativitas Anak dengan Indikator Pencapaian

Aspek Pra

Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata kemampuan


(3)

11 dalam satu kelas

Kemampuan indikator yang

dicapai 50,00% 80,00%

3. Deskripsi Penelitian Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal sebelum tindakan dilaksanakan, kemampuan kreativitas anak diperoleh rata-rata persentase 29,16%. Sehingga untuk mengembangkan kemampuan kreativitas anak peneliti mengadakan penelitian yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru dan melakukan penelitian dengan pelaksanaan dua siklus.

Pada Siklus I hasil observasi kemampuan kreativitas anak diperoleh persentase 55,20% meningkat dari kondisi Pra Siklus yang persentasenya hanya 29,16%. Berarti kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan sebesar 26,04%, oleh karena itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk pelaksanaan siklus berikutnya dalam memenuhi target akhir. Sedangkan pada pelaksanaan tindakan perbaikan Siklus II diperoleh persentase kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan 28,75% yaitu dari 55,20% menjadi 83,95%.

4. Pembahasan

Berdasarkan evaluasi hasil belajar, observasi, refleksi diperoleh hasil secara ringkas yaitu upaya mengembangkan kemampuan kreativitas melalui pencampuran warna mulai dari pra Siklus sampai dengan Siklus II mengalami peningkatan. Adanya peningkatan hasil persentase per Siklus disebabkan:

a. Pada Siklus I kemampuan kreativitas anak meningkat 26,04%. Hal ini terjadi karena diterapkannya pembelajaran pencampuran warna . Namun demikian pada waktu pelaksanaan masih banyak kendala dan kekurangan sehingga dilanjutkan pelaksanaan penelitian pada Siklus II dengan melakukan upaya perbaikan lebih maksimal dan memberi motivasi agar anak semangat.

b. Pada Siklus II persentase rata-rata kemampuan kemampuan kreativitas anak mengalami peningkatan sebesar 28,75% yaitu dari 55,20% menjadi 83,95%. Hasil pengamatan masih ada 5 anak yang


(4)

12

kemampuan kemampuan kreativitasnya belum mencapai persentase yang ditargetkan yaitu 80%, namun secara keseluruhan persentase pencapaian meningkat.

c. Analisis kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran pencampuran warna sesuai yang direncanakan. Peneliti dan guru selalu mengamati keaktivan anak dalam kegiatan pencampuran warna. Peneliti dapat menguasai kelas dengan baik, anak-anak menjadi senang dan sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pencampuran warna.

Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Sujiono (2008:12.4) yang menyatakan secara khusus percobaan sains dalam kegiatan pencampuran warna bermanfaat anatara lain membantu guru dan orang tua dalam menyusun strategi yang dapat merangsang kreativitas anak, misalnya dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang penting yang mendorong anak menguji dan menjelajahi dan merangsang pemikiran mereka untuk menjawab berbagai kemungkinan jawaban dan atau beberapa solusi yang dapat dijadikan alternatif dalam pemecahan masalah. Kegiatan pencampuran warna juga bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta dapat menimbulkan imajinasi-imajinasi pada anak yang pada akhirnya dapat menambah pengetahuan anak secara alamiah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis yang mengatakan bahwa melalui pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok B TK Aisyiyah Gondang tahun ajaran 2013/2014 dapat diterima kebenarannya.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari Siklus I dan II serta hasil seluruh pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas pada anak kelompok B TK Aisyiyah Gondang. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase kemampuan kreativitas pada anak


(5)

13

dari sebelum tindakan atau kondisi awal 29,16%, pasca Siklus I terjadi peningkatan kemampuan kreativitas menjadi 55,20%, dan pasca Siklus II peningkatan kemampuan kreativitas menjadi 83,95% . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pencampuran warna dapat mengembangkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok B TK TK Aisyiyah Gondang tahun ajaran 2013/ 2014.


(6)

14

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://alhamdusnilubis.blogspot.com/2012/02/pencampuran-bahan-kimia-mixing-process-html

http://boyfarid.blogspot.com/2012/04/pengertian-warna-dan-pengelompokan-html Nurani Sujiono, Yuliani. 2008. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Widyasari, Choiriyah, 2010. Kreativitas dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Wijaya, Nur. 1992. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA KELOMPOK B 1 TK FKIP UNSYIAH BANDA ACEH

0 7 1

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK USIA DINI DI TK B DARMA BANGSA BANDAR LAMPUNG

3 34 50

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

1 1 11

MODEL PEMBELAJARAN BCCT MELALUI SENTRA SENI UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ISLAMIYAH

0 12 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38