Modifikasi Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan perekonomian di Indonesia.Hal ini didasarkan karena sebagian
penduduknya menggantungkan hidupnya disektor pertanian.Oleh karena itu,
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya di
sektor pertanian maka produksi pertanian harus ditingkatkan.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, proses produksi yang meliputi
prapanen sampai pascapanen memerlukan dukungan berbagai sarana dan
prasarana yang efektif, diantaranya adalah dukungan alat dan mesin pertanian
untukmeningkatkan daya kerja manusia dalam proses pengolahan hasil pertanian.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju yang segalanya
dapat dilakukan dengan peralatan elektronik, membuat manusia selalu membuat
inovasi baru dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya adalah alat
penyangrai kopi. Teknologi yang sudah dikembangkan tentang penyangraian biji
kopi masih banyak terdapat kekurangan terutama dalam penghasil sumber
panas.Alat yang sudah ada masih menggunakan sumber panas dari kompor.
Perkembangan areal tanaman kopi rakyat yang cukup pesat di Indonesia,
perlu didukung dengan kesiapan sarana dan metode pengolahan yang cocok untuk
kondisi petani sehingga mereka mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu

seperti yang dipersyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia.Adanya jaminan
mutu yang pasti, Diikuti dengan ketersediaannya dalam jumlah yang cukup dan
faktor pasokan yang tepat waktu serta berkelanjutan merupakan beberapa

1

2

prasyarat yang dibutuhkan agar biji kopi rakyat dapat dipasarkan pada tingkat
harga yang menguntungkan. Untuk memenuhi prasyarat di atas, pengolahan kopi
rakyat harus dilakukan dengan tepatwaktu, tepat cara dan tepat jumlah. Buah kopi
hasil panen, seperti halnya produk pertanian yang lain, perlu segera diolah
menjadi bentuk akhir yang stabil agar amanuntuk disimpan dalam jangka waktu
tertentu. Kriteria mutu biji kopi yang meliputi aspek fisik, citarasa dan kebersihan
serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukanoleh perlakuan pada
setiap tahapan proses produksinya.
Oleh karena itu, tahapan prosesdan spesifikasi peralatan pengolahan kopi
yang menjamin kepastian mutu harusdidefinisikan secara jelas. Demikian juga,
perubahan mutu yang terjadi pada setiaptahapan proses perlu dimonitor secara
rutin supaya pada saat terjadi penyimpangan dapatdikoreksi secara cepat dan

tepat. Sebagai langkah akhir, upaya perbaikan mutu akanmendapatkan hasil yang
optimal jika disertai dengan mekanisme tata niaga kopi rakyat yang berorientasi
pada mutu.
Untuk mendukung era agroindustri di masa datang, sudah saatnya upaya
perbaikan mutu biji kopi dilakukan secara terintegrasi dengan pengembangan
industri sekundernya. Dari total produksi biji kopi nasional yang mencapai
600.000 ton pertahun, hanya 20% yang dapat diolah dan dipasarkan dalam bentuk
produk sekundernya antara lain adalah kopi sangrai, kopi bubuk, kopi cepat saji,
dan beberapa jenis kopi produk sekunder hasil turunan dan pengolahan lainya.
Padahal pengembangan produk yang demikian dapat memberikan nilai
tambah yang lebih besar, membuka peluang pasar dan menyerap tenaga kerja di
pedesaan (Varnamand Sutherland, 1994).

3

Pengolahan hasil-hasil pertanian menjadi suatu bahan pangan bagi
masyarakat menjadi hal menarik untuk diketahui lebih dalam. Ternyata banyak
hasil-hasil pertanian yang setelah mengalami proses olahan tambahan memiliki
nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan proses
pengolahan. Hal ini menimbulkan banyak ide dalam mengembangkan bahan

hasil-hasil pertanian menjadi produk olahan lebih lanjut.
Untuk menghasilkan produk olahan diperlukan ilmu, keahlian dan
keterampilan tersendiri. Teknik dalam mengolahnya juga berbeda-beda. Beberapa
teknik pengolahan pangan yang sering dilakukan adalah menghilangkan lapisan
luar yang tidak diinginkan (mengupas), memotong, memarut, pembagian dan
pelunakan,
pendidihan,

pemerasan,

emulsifikasi,

penggorengan,

fermentasi,

pengukusan,

pemasakan


pemanggangan,

(perebusan,

penyangraian),

pengeringan semprot, pasteurisasi, dan pengepakan.
Bagi beberapa produk hasil pertanian penyangraian sangat dibutuhkan
untuk menghasilkan aroma yang khas dan mempermudah dalam proses
penggilingan. Sebagian besar perkebunan rakyat menjual biji kopi keringdengan
harga yang relatif murah. Namun ada juga perkebunan rakyat yang menjual biji
kopi yang telah disangrai secara manual dengan harga yang lebih tinggi.
Penyangraian secara manual ini sangat tidak efisien dari segi tenaga.
Dewasa ini, sudah banyak penggunaan alat pemanas listrik dalam
kehidupan sehari-hari untuk memasak atau kepentingan lainnya. Alat pemanas
listrik ini lebih efektif dan efisien digunakan karena lebih murah, tanpa
menggunakan bahan bakar, dan lebih aman daripada alat pemanas yang
mengunakan api.

4


Berdasarkan hal diatas penulis berinisiatif untuk memodifikasi alat
penyangrai biji kopi secara mekanis dengan menggunakan alat pemanas listrik
agar proses pemanasan lebih praktis, efektif dan efisien serta mengembangkan
alat tersebut agar kapasitasnya lebih besar dan kualitas hasil penyangraian biji
kopinya lebih baik.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi, membuat, menguji serta
menganalisis nilai ekonomis alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang
merupakansyarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi
Keteknikan PertanianFakultas Pertanian Universitas SumateraUtara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukanpenelitian
lebih lanjut mengenai alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari.
3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan
terutama petani kopi.