Aspek Hukum Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank yang tidak Berbadan Hukum

ABSTRAK

Aspek Hukum Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan
Bank yang tidak Berbadan Hukum.
Prof. Dr. Sunarmi, S.H. M.Hum.*)
Dr. Mahmul Siregar, S.H, M.Hum.**)
Erwin Misvin Nazara***)
Izin Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA ) merupakan
pengawasan yang dilakukan pemerintah untuk mencegah resiko yang timbul dari
KUPVA. Terdapat dualisme izin dalam penerbitan izin KUPVA Bukan Bank,
yaitu melalui Peraturan Bank Indonesia dan beberapa peraturan diluar dari
Peraturan Bank Indonesia misalnya salah satunya Peraturan Daerah, berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia nomor 18/20/PBI/2016 dan Peraturan Daerah Kota
Medan Nomor 9 tahun 2014. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam
skripsi ini adalah : Bagaimana kedudukan Bank Indonesia dalam sistem keuangan
di Indonesia, Bagaimana peran Bank Indonesia terhadap Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing Bukan Bank berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
18/20/PBI/2016, dan Bagaimana aspek hukum Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing Bukan Bank yang tidak Berbadan Hukum.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum
normatif dengan cara meneliti bahan pustaka (Library Research), disertai dengan

mengumpulkan data dan membaca referensi melalui peraturan perundang –
undangan, internet dan sumber lainnya, serta menggunakan metode kualitatif
dalam menganalisis data dengan cara mengumpulkan bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier, mengelompokkan, mengolah bahan-bahan hukum dan juga
memaparkan kesimpulan, kemudian diseleksi menjadi data – data yang layak
untuk mendukung penulisan.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki fungsi utama yaitu mengatur
masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan negara secara luas. Dalam
hal valuta asing/money changer Bank Indonesia mengatur Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) atau disebut juga dengan
money changer yang merupakan badan usaha bukan bank berbadan hukum
Perseroan Terbatas yang meliputi kegiatan penukaran yang dilakukan dengan
mekanisme jual dan beli Uang Kertas Asing (UKA) serta pembelian Cek Pelawat.
Peraturan izin KUPVA BB ini menegaskan kepada KUPVA BB yang tidak
memiliki izin dari Bank Indonesia harus melaporkan usahanya guna mendapatkan
izin usaha. Pengaturan perizinan bagi KUPVA BB juga menjadi sangat penting
untuk memudahkan pengawasan. Akan tetapi Peraturan Bank Indonesia tidak
mengatur izin daripada KUPVA BB yang tidak berbadan hukum, KUPVA BB
yang tidak berbadan hukum hanya diatur diluar dari Peraturan Bank Indonesia
seperti KUHD, Keputusan Menperindag dan Peraturan Daerah.

Kata kunci : Valuta asing, tidak berbadan hukum, non bank.
______________________
*) Dosen Pembimbing I
**) Dosen Pembimbing II
***) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara