Model Rule dengan Pendekatan Fuzzy Simple Additive Weighting dan Weighted Product pada Penentuan Jabatan di Institusi Pendidikan Tinggi Chapter III V

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah memberi nilai dalam setiap kriteria pada setiap jabatan
menggunakan metode SAW dan WP dimana dengan metode ini apakah hasil keputusan
mendapatkan nilai yang sama atau tidak, untuk penentuan nilai dari setiap kriteria dapat
dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian Menggunakan SAW dan WP
Adapun penjelasan flowchart dari gambar 3.1 diatas adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

20

1. Input Nilai dari setiap kriteria
Nilai ini merupakan kriteria yang terdiri dari Ketua STTH, Ketua Program Studi,
dan Sekertaris Program Studi, masing-masing nilai akan di evaluasi ulang untuk
penentuan nilai dari setiap kriteria yang akan di hitung menggunakan Metode SAW

dan WP.
2. Perhitungan menggunakan SAW dan WP
Perhitungan yang dilakukan akan melalui 2 tahap, perhitungan yang pertama adalah
menggunakan Metode SAW dengan beberapan tahapan yang akan dilakukan
secara teliti dan benar yaitu dengan rumus pemberian bobot sebagai berikut:
=
perhitungan yang kedua adalah menggunakan Metode WP dengan beberapan
tahapan yang akan dilakukan secara teliti dan benar yaitu dengan rumus pemberian
bobot sebagai berikut:

3. Membandingkan Hasil SAW dan WP
Setelah mendapatkan hasil perhitungan antara SAW dan WP, maka dari setiap
kriteria akan dibandingkan apakah perhitungan dengan menggunakan SAW dan
WP mendapatkan hasil yang sama atau tidak.
4. Mendapatkan Nilai dari setiap kriteria
Setelah membandingkan dari hasil SAW dan WP maka penulis akan mendapatkan
keputusan dari setiap kriteria yang di hitung.

3.2 Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem yang akan dibuat mengunakan SAW dan WP untuk

mendapatkan nilai dari setiap kriteria yang akan dihitung. Dan setelah mendapatkan
nilai dari SAW dan WP penulis akan membandingkan hasil dari setiap metode apakah
sama atau tidak. Dalam mendapatkan nilai dari metode SAW dan WP variabel dari
setiap kriteria akan di hitung menggunakan fuzzy. Dan representasi kurva yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kurva bahu dan segitga.

Universitas Sumatera Utara

21

3.3 Klasifikasi Variabel
Sebagai langkah awal dari klasifikasi yang akan dilakukan oleh penulis, penentuan
dalam variabel berguna untuk proses perhitungan dan pemberian bobot yang ada dalam
Metode SAW dan WP, adapun klasifikasi variabel yang digunakan adalah seperti pada
table 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Klasifikaasi Variabel
Variabel

Klasifikasi
C1


Umum

Khusus

a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT
c. Tidak

a. Diutamakan
memiliki

jenjang

pendidikan
sedang

menjalani


proses

hukuman
d. Tidak berstatus sebagai anggota
salah satu partai politik
e. Tidak sedang dalam kedudukan
sebagai anggota lembaga-lembaga
pemerintah
f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut
S2 atau S3

yang

S2/S3

di

akui

pemerintah


dalam

bidang ilmu sesuai
dengan
studi

program
yang

akan

dipimpin nya
b. Minimal
jabatan

memiliki
akademik

asisten ahli


g. Berdomisili pada tempat dimana c. Telah bertugas di
Perguruan Tinggi STT Harapan

STT-Harapan

berada

sebagai

h. Diutamakan dosen tetap Yayasan
Pendidikan Harapan Medan

pengajar

staf
sekurang

kurangnya selama 5
(lima) tahun terakhir

secara berturut-turut
d. Tidak

sedang

menjabat

dalam

jabatan yang setara
pada

perguruan

tingggi lain.

Universitas Sumatera Utara

22


Variabel

Klasifikasi

Umum

Khusus
e. Diutamakan pernah
menjabat

sebagai

salah

satu

fungsionaris

STT-


Harapan atau pernah
menjadi

anggota

Senat STT-Harapan
f. Ketua

Program

Studi dapat diangkat
kembali

dengan

ketentuan

tidak

lebih dari 2 kali

masa

jabatan

berturut turut
C2

a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT
c. Tidak

a. Diutamakan
memiliki

jenjang

pendidikan
sedang


menjalani

proses

hukuman
d. Tidak berstatus sebagai anggota
salah satu partai politik
e. Tidak sedang dalam kedudukan
sebagai anggota lembaga-lembaga
pemerintah
f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut
S2 atau S3

yang

S2/S3

di

akui

pemerintah

dalam

bidang ilmu sesuai
dengan
studi

program
yang

akan

dipimpin nya
b. Minimal
jabatan

memiliki
akademik

asisten ahli

g. Berdomisili pada tempat dimana c. Telah bertugas di
Perguruan Tinggi STT Harapan

STT-Harapan

berada

sebagai
pengajar

staf
sekurang

Universitas Sumatera Utara

23

Variabel

Klasifikasi

Umum

Khusus

h. Diutamakan dosen tetap Yayasan
Pendidikan Harapan Medan

kurangnya selama 5
(lima) tahun terakhir
secara berturut-turut
d. Tidak

sedang

menjabat

dalam

jabatan yang setara
pada

perguruan

tingggi lain.
e. Diutamakan pernah
menjabat

sebagai

salah

satu

fungsionaris

STT-

Harapan atau pernah
menjadi

anggota

Senat STT-Harapan
f. Ketua

Program

Studi dapat diangkat
kembali

dengan

ketentuan

tidak

lebih dari 2 kali
masa

jabatan

berturut turut
C3

a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT
c. Tidak

sedang

a. Memiliki

pendidikan minimal
S2

menjalani

proses

hukuman
d. Tidak berstatus sebagai anggota
salah satu partai politik

jenjang

yang

diakui

pemerintah
b. Memiliki

jabatan

akademik sekurangkurangnya Asisten
Ahli

Universitas Sumatera Utara

24

Variabel

Klasifikasi

Umum

Khusus

e. Tidak sedang dalam kedudukan
sebagai anggota lembaga-lembaga
pemerintah
f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut
S2 atau S3
g. Berdomisili pada tempat dimana
Perguruan Tinggi STT Harapan
berada
h. Diutamakan dosen tetap Yayasan
Pendidikan Harapan Medan

3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pemberian nilai untuk klasifikasi diperlukan data yang akan menjadi sumber
acuan dalam pembuatan Menggunakan Metode SAW dan WP. Adapun prosedur
pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data diambil dari STT Harapan Medan.
2. Data merupakan persyaratan seleksi baik dari syarat umum dan syarat khusus.
3. Setelah mendapat persayaratan dari kriteria yang di dapat maka akan dihitung
menggunakan metode SAW dan WP.
4. Keluaran yang dihasilkan adalah kelayakan pada masing-masing calon dalam
pemilihan di STT Harapan Medan
Model yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data mengggunakan metodel
SDLC (System Development Life Cycle)
1. Planning
Tahap ini penulis merencanakan pembuatan proses pemilihian dalam sebuah
universitas dalam hal ini di STT Harapan untuk membantu dalam pemgambilan
keptusan secara baik dan benar

Universitas Sumatera Utara

25

2. Analisis
Kebutuhan informasi yang diambil dalam pengambilan keputusan yaitu tentang
kebutuhan dalam pemilihan dalam sebuah universitas baik dari Ketua, Ketua
Prodi dan Sekertaris Jurusan.
3. Design
Tahap ini penulis akan merancang sebuah kriteria yang akan digunakan dalam
proses pemilihan, pemilihan ini akan diambil dari kriteria yang sudah di
tetapkan dalam proses pemilihan.
4. Development
Proses ini penulis akan membuat sebuah pengembangan berupa program dengan
menggunakan metode SAW dan WP dan di dalam program tersebut akan
dianalisa dan membandingkan nilai mana yang paling akurat untuk dijadikan
penilaian yang baik.
5. Testing
Melakukan uji coba pada perhitungan menggunakan metode SAW dan WP dan
mana yang baik digunakan dalam proses pemilihan sebuat jabatan.
6. Implementation
Setelah diuji maka akan dihasilkan sebuah nilai, dan nilai tersebut akan di
implementasikan dalam sebuah struktur untuk pemilihan jabatan di universitas.
7. Maintenance
Penulis berusaha membuat sebuah pemeliharaan berkala, jika ada kriteria yang
berubah, kriteria yang ditambah atau penghapusan kriteria dalam pemilihan
jabatan di universitas.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan bagaimana menentukan
sebuah pemilihan didalam institusi pendidikan tinggi menggunakan metode SAW dan
WP, dan hasil ini akan dianalisa serta membandingkan mana hasil yang paling akurat.
Pada Tabel ini masing-masing variabel akan diberikan bobot, bobot ini dibuat oleh
pengambil keputusan yaitu penulis, variabel terdiri dari Variabel A dan B dapat dilihat
pada table 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Variabel A dan Bobot
Variabel

Bobot

a. Diutamakan memiliki jenjang pendidikan S2/S3 yang di akui

20

pemerintah dalam bidang ilmu sesuai dengan program studi yang
akan dipimpin nya.
b. Minimal memiliki jabatan akademik asisten ahli

20

c. Telah bertugas di STT-Harapan sebagai staf pengajar sekurang

20

kurangnya selama 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut
d. Tidak sedang menjabat dalam jabatan yang setara pada perguruan

10

tingggi lain.
e. Diutamakan pernah menjabat sebagai salah satu fungsionaris STT-

20

Harapan atau pernah menjadi anggota Senat STT-Harapan
f. Ketua Program Studi dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak

10

lebih dari 2 kali masa jabatan berturut turut
Total Bobot

100

Pada tabel 4.1 varibel A dikhusukan untuk pemilihan Ketua Umum dan Ketua Prodi di
STT Harapan Medan, variabel ini diambil dari persyaratan khusus dengan 6 variabel.

Universitas Sumatera Utara

27

Masing masing variabel diberi bobot oleh pembuat keputusan dan nilai ini akan dihitung
menggunakan metode SAW dan WP

Tabel 4.2 Variabel B dan Bobot
Variabel

Bobot

a. Memiliki jenjang pendidikan minimal S2 yang diakui pemerintah

50

b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli

50

Total Bobot

100

Pada tabel 4.2 varibel B dikhusukan untuk pemilihan Sekertaris di STT Harapan Medan,
variabel ini diambil dari persyaratan khusus dengan 2 variabel. Masing masing variabel
diberi bobot oleh pembuat keputusan dan nilai ini akan dihitung menggunakan metode
SAW dan WP.

4.2 Proses Fuzzyfikasi
Tabel 4.3 Tingkat Kepentingan Kriteria
Kriteria

Variabel

Nilai

Pendidikan

S2

[0 – 50]

S3

[45 – 100]

Assiten Ahli

[0 – 45]

Lektor

[40 – 80]

Lektor Kepala

[70 – 100]

≥ 5 Tahun

[0 – 45]

≥ 10 Tahun

[40 – 80]

≥ 15 Tahun

[70 – 100]

Jabatan

Masa Kerja

4.2.1 Kriteria Pendidikan
Tabel 4.4 Kriteria Pendidikan
Variabel

Nilai

S2

[0 – 50]

S3

[45 – 100]

Universitas Sumatera Utara

28

Pendidikan
1

0,66

25
5

0

45

50

75

65

100

Gambar 4.1 Fuzzy Keanggotaan Variabel Pendidikan

S2

S3

[x] =

1; < 25
; 25

[x] =

0;
; 45

0;

> 50

45

1;

75

50
< 75

Pendidikan = 65
μ
μ

S2

[65] = 0

S3

[65] = 65 – 45 / 75 - 45 = 0,66

4.2.2 Kriteria Jabatan

Tabel 4.5 Kriteria Jabatan
Variabel

Nilai

Assiten Ahli

[0 – 45]

Lektor

[40 –80]

Lektor Kepala

[70 – 100]

Universitas Sumatera Utara

29

Lektor

Asisten Ahli

Lektor Kepala

1

0,5
0,16
0

20

30
40

40 45

60

70 75 80

100

Gambar 4.2 Fuzzy Keanggotaan Variabel Jabatan

μ

Asisten Ahli

[x] =

0;

45

0;

45

; 30

< 45

0 ; 80
; 40 <

Lektor[x]

μ

=

Lektor Kepala[x]

μ

=

; 70 <

1 ; 45

40
< 45

< 80
70

0;
70
; 70 < < 100
1;
100

Pendidikan: 75
μ

μ

μ

Asisten Ahli

[75] = 0

Lektor[75]

= 80 -75 / 80 - 70 = 5/10 =0,5

Lektor Kepala[75]

= 75 – 70 / 100 – 70 = 5/30 =0,16

4.2.3 Kriteria Masa Kerja
Tabel 4.6 Kriteria Masa Kerja
Variabel

Nilai

≥ 5 Tahun

[0 – 45]

≥ 10 Tahun

[40 – 75]

≥ 15 Tahun

[70 – 100]

Universitas Sumatera Utara

30

5 Tahun

15 Tahun

10 Tahun

1

0,5
0,16

0

40 45

20

60

70 75 80

100

Gambar 4.3 Fuzzy Keanggotaan Masa Kerja

5Tahun

[x]

=

0;
; 30

0;

45
< 45

45

0 ; 80
; 40 <

10Tahun[x]

15Tahun[x]

=

=

; 70 <

1 ; 45

40
< 45

< 80
70

0;
70
; 70 < < 100
1;
100

Masa Kerja : 75
μ

5Tahun

μ

μ

[75] = 0

10Tahun[75]

= 80 -75 / 80 - 70 = 5/10 =0,5

15Tahun[75]

= 75 – 70 / 100 – 70 = 5/30 =0,16

4.3 Pengujian Data
Contoh Perhitungan Menggunakan Data Variabel A dan dihitung dengan metode SAW
dan WP. Data pelatihan akan diambil dari pemilihan Ketua Umum Masa Bakti 2015
sampai 2020. Diketahui calon yang ikut serta berjumlah 9 calon.

4.4 Pengujian Menggunakan Metode SAW
Diketahui nilai yang akan dihitung adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

31

Tabel 4.7 Nilai Variabel
Variabel

Alternatif
V1

V2

V3

V4

V5

V6

A1

90

85

70

80

85

85

A2

80

75

70

80

80

80

A3

90

80

75

80

80

80

A4

85

80

75

85

80

90

A5

85

90

80

80

70

90

A6

75

85

85

80

75

85

A7

80

80

85

90

75

85

A8

80

80

80

75

75

85

A9

80

85

80

75

75

85

4.4.1 Proses Pengujian SAW
Maka diperoleh Nilai dalam bentuk matriks sebagai berikut:
90
80
90
85
85
75
80
80
80

85
75
80
80
90
85
80
80
85

70
70
75
75
80
85
85
80
80

80
80
80
85
80
80
90
75
75

85
80
80
80
70
75
75
75
75

85
80
80
80
90
85
85
85
85

Berikut adalah perhitungan normalisasi matriks keputusan dengan cara menghitung
nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari setiap alternatif berdasarkan kriteria Cost
dan Benefit, dalam penulisan ini kriteria Cost tidak ditemukan, sehingga semua
perhitungan menggunakan Benefit:
Kriteria benefitnya yaitu (V1, V2, V3, V4, V5 dan V6). Untuk normalisai nilai, jika
faktor kriteria benefit digunakan rumusan
Rii = ( Xij / max{Xij})
Dari kolom V1 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap bari dari kolom V1 dibagi oleh
nilai maksimal kolom V1
R11 = 90 / 90 = 1

Universitas Sumatera Utara

32

R21 = 80 / 90 = 0.88
R31 = 90 / 90 = 1
R41 = 85 / 90 = 0.94
R51 = 85 / 90 = 0.94
R61 = 75 / 90 = 0.83
R71 = 80 / 90 = 0.88
R81 = 80 / 90 = 0.88
R91 = 80 / 90 = 0.88
Maka diperoleh matriks kolom pertama
1
0.88
1
0.94
0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

Didalam kolom V2 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V2 dibagi
oleh nilai maksimal Kolom V2
R12 = 85 / 90 = 0.94
R22 = 75 / 90 = 0.83
R32 = 80 / 90 = 0.88
R42 = 80 / 90 = 0.88
R52 = 90 / 90 = 1
R62 = 85 / 90 = 0.94
R72 = 80 / 90 = 0.88
R82 = 80 / 90 = 0.88
R92 =85 / 90 = 0.94
Maka diperoleh matriks kolom kedua

Universitas Sumatera Utara

33

1
0.88
1
0.94
0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

Didalam kolom V3 nilai maksimalnya adalah 85, maka tiap baris dari kolom V3 dibagi
oleh nilai maksimal Kolom V3
R13 = 70 / 85 = 0.82
R23 = 70 / 85 = 0.82
R33 = 75 / 85 = 0.88
R43 = 75 / 85 = 0.88
R53 = 80 / 85 = 0.94
R63 = 85 / 85 = 1
R73 = 85 / 85 = 1
R83 = 80 / 85 = 0.94
R93 = 80 / 85 = 0.94
Maka diperoleh matriks kolom ketiga
1
0.88
1
0.94
0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

0.82
0.82
0.88
0.88
0.94
1
1
0.94
0.94

Didalam kolom V4 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V4 dibagi
oleh nilai maksimal Kolom V4
R14 = 80 / 90 = 0.88
R24 = 80 / 90 = 0.88
R34 = 80 / 90 = 0.88
R44 = 85 / 90 = 0.94
R54 = 80 / 90 = 0.88
R64 = 80 / 90 = 0.88

Universitas Sumatera Utara

34

R74 = 90 / 90 = 1
R84 = 75 / 90 = 0.83
R94 = 75 / 90 = 0.83
Maka diperoleh matriks kolom keempat
1
0.88
1
0.94
0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

0.82
0.82
0.88
0.88
0.94
1
1
0.94
0.94

0.88
0.88
0.88
0.94
0.88
0.88
1
0.83
0.83

Didalam kolom V5 nilai maksimalnya adalah 85, maka tiap baris dari kolom V5 dibagi
oleh nilai maksimal Kolom V5
R15 = 85 / 85 = 1
R25 = 80 / 85 = 0.94
R35 = 80 / 85 = 0.94
R45 = 80 / 85 = 0.94
R55 = 70 / 85 = 0.82
R65 = 75 / 85 = 0.88
R75 = 75 / 85 = 0.88
R85 = 75 / 85 = 0.88
R95 = 75 / 85 = 0.88
Maka diperoleh matriks kolom kelima
1
0.88
1
0.94
0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

0.82
0.82
0.88
0.88
0.94
1
1
0.94
0.94

0.88
0.88
0.88
0.94
0.88
0.88
1
0.83
0.83

1
0.94
0.94
0.94
0.82
0.88
0.88
0.88
0.88

Didalam kolom V6 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V6 dibagi
oleh nilai maksimal Kolom V6
R16 = 85 / 90 = 0.94
R26 = 80 / 90 = 0.88

Universitas Sumatera Utara

35

R36 = 80 / 90 = 0.88
R46 = 80 / 90 = 0.88
R56 = 90 / 90 = 1
R66 = 85 / 90 = 0.94
R76 = 85 / 90 = 0.94
R86 = 85 / 90 = 0.94
R96 = 85 / 90 = 0.94
Maka diperoleh matriks kolom kelima
1
0.88
1
0.94
R = 0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

0.82
0.82
0.88
0.88
0.94
1
1
0.94
0.94

0.88
0.88
0.88
0.94
0.88
0.88
1
0.83
0.83

1
0.94
0.94
0.94
0.82
0.88
0.88
0.88
0.88

0.94
0.88
0.88
0.88
1
0.94
0.94
0.94
0.94

Setelah diperoleh matriks dari masing masing kolom, akan dikalikan setiap kolom di
tabel tersebut dengan bobot kriteria yang telah dideklarasikan sebelumnya.
Nilai Bobot preferensi (W) = 20, 20, 20, 10, 20, 10
=

Nilai vector tersebut akan digunakan sebagai perhitungan nilai tertinggi pada tabel
V1 = (1 * 20) + (0,94 * 20) + (0,82 * 20) + (0,88 * 10) + (1 * 20) + (0,94 * 10) = 93.4
V2 = (0,88 * 20) + (0,83 * 20) + (0,82 * 20) + (0,88 * 10) + (0.94 * 20) + (0,88 * 10) =
87
V3 = (1 * 20) + (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (0,88 * 10) + (0.94 * 20) + (0,88 * 10) =
91.6
V4 = (0,94 * 20) + (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (0,94 * 10) + (0.94 * 20) + (0,88 * 10)
= 91
V5 = (0,94 * 20) + (1 * 20) + (0,94 * 20) + (0,88 * 10) + (0.82 * 20) + (1 * 10) = 92.8

Universitas Sumatera Utara

36

V6 = (0,83 * 20) + (0,94 * 20) + (1 * 20) + (0,88 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) =
91.2
V7 = (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (1 * 20) + (1 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) = 92.2
V8 = (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (0,94 * 20) + (0,83 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10)
= 89.3
V9 = (0,88 * 20) + (0,94 * 20) + (0,94 * 20) + (0,83 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10)
= 90.5
Berikut tabel masing masing dari nilai Vektor

Tabel 4.8 Nilai Vector
Vektor (Vi)

Nilai Vektor (Vi)

V1

93.4

V2

87

V3

91.6

V4

91

V5

92.8

V6

91.2

V7

92.2

V8

89.3

V9

90.5

Nilai V1 menunjukkan nilai terbesar sehinggaVariabel A1 Terpilih dalam Menjadi Ketua
Umum.
4.5 Proses Pengujian Menggunakan Metode Weight Product (WP)
Berikut ini akan dilakukan pengujian menggunakan Metode Product (WP) dapat
dilihat pada penjelasan dibawah ini:
Perbaikan Bobot sehingga

W1 =

= 20, 20, 20, 10, 20, 10

=

= 0.2

Universitas Sumatera Utara

37

W2 =

=

= 0.2

W3 =

=

= 0.2

W4 =

=

= 0.1

W5 =

=

= 0.2

W6 =

=

= 0.1

Penentuan Vektor S untuk preferensi alternatif
1
0.88
1
0.94
= 0.94
0.83
0.88
0.88
0.88

0.94
0.83
0.88
0.88
1
0.94
0.88
0.88
0.94

0.82
0.82
0.88
0.88
0.94
1
1
0.94
0.94

0.88
0.88
0.88
0.94
0.88
0.88
1
0.83
0.83

1
0.94
0.94
0.94
0.82
0.88
0.88
0.88
0.88

0.94
0.88
0.88
0.88
1
0.94
0.94
0.94
0.94

S1 = (10,2) + (0,940,2) + (0,820,2) + (0,880,1) + (10,2) + (0,940,1) = 5.9299
S2 = (0.880,2) + (0,830,2) + (0,820,2) + (0,880,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.8615
S3 = (10,2) + (0,880,2) + (0,880,2) + (0,880,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.9118
S4 = (0.940,2) + (0,880,2) + (0,880,2) + (0,940,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.9060
S5 = (0.940,2) + (10,2) + (0,940,2) + (0,880,1) + (0,820,2) + (10,1) = 5.9237
S6 = (0.830,2) + (0,940,2) + (10,2) + (0,880,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9070
S7 = (0.880,2) + (0,880,2) + (10,2) + (10,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9181
S8 = (0.880,2) + (0,880,2) + (0,940,2) + (0,830,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.8873
S9 = (0.880,2) + (0,940,2) + (0,940,2) + (0,830,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9002
Berikut ini adalah tabel normalisasi

Universitas Sumatera Utara

38

Tabel 4.9 Nilai Normalisasi
Si

Nilai Si

S1

5.9299

S2

5.8615

S3

5.9118

S4

5.9060

S5

5.9237

S6

5.9070

S7

5.9181

S8

5.8873

S9

5.9002

Nilai vektor S digunakan untuk Pencarian Nilai Tertinggi dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

V1

=
=

V2

=
=

V3

=
=

V4

=
=

V5

=
=

V6

=

5.9299
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

.

= 1.1157

.

= 0.1102

.

= 1.1123

.

= 0.1111

.

= 0.1114

5,8615
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.9118
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.9060
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.9237
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.9070
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002

Universitas Sumatera Utara

39

=
V7

=
=

V8

=
=

V9

=
=

.

.

= 0.1111

.

= 0.1113

.

= 0.1107

.

= 0.1110

5.9181
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.8873
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

5.9002
5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.9002
.

Tabel 4.10 Nilai Vektor
Vektor (Vi)

Nilai Vektro (Vi)

V1

1.1157

V2

0.1102

V3

1.1123

V4

0.1111

V5

0.1114

V6

0.1111

V7

0.1113

V8

0,10144

V9

0.1107

Nilai V1 menunjukkan nilai terbesar sehingga Variabel A1 Terpilih dalam pemilihan
Ketua Umum

4.6 Analisa Perbandingan Pengujian Manual dan Program
Dibawah ini penulis akan menjelaskan hasil dari masing masing keputusan antara
penggunaan program dan manual
1. Proses Input Data Calon
Berikut ini adalah calon yang akan diseleksi dalam proses kelayakan jabatan
sebanyak 9 calon, dan dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

40

Gambar 4.4 Data Calon

Gambar 4.1 menjelaskan tentang data-data calon yang terdiri dari 9 calon dan data
tersebut akan masuk kedalam proses persyaratan umum.
2. Proses Persyaratan Umum
Berikut ini adalah tahap proses persyaratan umum yang dilakukan dalam seleksi,
dan dapat dilihat pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5 Persyaratan Umum

Persyaratan Umum yang di Proses adalah
1. Apakah calon warga negara Indonesia?
2. Apakah calon beriman dan bertakwa kepada Allah SWT?

Universitas Sumatera Utara

41

3. Apakah calon tidak sedang menjalani proses hukuman?
4. Apakah calon tidak berstatus sebagai anggota partai politik?
5. Apakah calon tidak sedang dalam kedudukan sebagai anggota lembaga-lembaga
pemerintah?
6. Apakah calon tidak sedang mengikuti S2 atau S3?
7. Apakah calon berdomisili pada tempat dimana perguruan tinggi STT Harapan
berada?
8. Apakah calon menjadi dosen tetap yayasan pendidikan harapan?
Setelah diproses persyaratan diatas dan semua bernilai “ya” maka akan masuk kedalam

set nilai peryaratan calon.
3. Set Nilai Persyaratan Calon
Berikut ini adalah set nilai persyaratan calon, dan dapat dilihat pada penjelasan
seperti gambar berikut:

Gambar 4.6 Set Nilai Persyaratan Calon
Set nilai persayaratan calon merupakan nilai inputan yang diambil dari hasil manual
pada proses seleksi kelayakan jabatan, dan nilai ini akan di proses, menggunakan
Metode SAW dan WP
.
4. Perhitungan Menggunakan Metode SAW
Berikut ini adalah perhitungan menggunakan Metode SAW dan dapat dilihat pada
gambar 4.7 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

42

Gambar 4.7 Proses Perhitungan Menggunakan SAW
Gambar diatas menjelaskan tentang data calon dan nilai manual yang telah di input
dengan manual, nilai tersebut di hitung menggunakan Metode SAW dan hasil yang
didapat adalah pada calon yang bernama Drs Abdul Zebar, M. Hum merupakan biodata
dengan nilai tertinggi dengan hasil penilaian 96.1111111111111. setelah perhitungan
menggunakan metode SAW dilakukan maka proses selanjutnya akan dihitung dengan
menggunakan metode WP.
5. Proses Perhitungan Menggunakan WP
Berikut ini adalah proses perhitungan menggunakan WP dan dapat dilihat pada
gambar 4.8 seperti berikut:

Gambar 4.8 Perhitungan Menggunaka WP

Universitas Sumatera Utara

43

Gambar 4.5 menjelaskan tentang data calon dan nilai manual yang telah di input dengan
manual, nilai tersebut di hitung menggunakan Metode WP dan hasil yang didapat adalah
pada calon yang bernama Drs Abdul Zebar, M. Hum merupakan biodata dengan nilai
tertinggi dengan hasil penilaian 5.95985807335703. setelah perhitungan menggunakan
metode WP dilakukan analisis perbandingan nilai akurasi dari masing masing Metode
Yaitu SAW dan WP
6. Analisis Perbandingan Metode SAW
Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode SAW dan dapat dilihat pada
penjelasan sebagai berikut:

Tabel 4.11. Analisis Perbandingan Metode SAW
Metode SAW

Akurasi

Manual

Program

93.4

96.1111111111111

2.711111

87

87.7124183006536

0.712418

91.6

92.156862745098

0.556863

91

92.7124183006536

1.712418

92.8

94.2483660130719

1.448366

91.2

90.4248366013072

-0.77516

92.2

90.4248366013072

-1.77516

89.3

88.7581699346405

-0.54183

90.5

90.9803921568627

0.480392

Berikut ini adalah grafik perbandingan yang dilakukan antara manual dan program.

Universitas Sumatera Utara

44

98
96
94
92
Metode SAW Manual

90

Metode SAW Program

88
86
84
82
1

2

3

4

5

6

7

8

9

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan SAW

Gambar diatas merupakan grafik yang dihasilkan dari tabel 4.6, grafik diatas adalah
hasil dari nilai program dan manual, sehingga penulis bisa membuat sebuah
perbandingan menggunakan grafik chart
7. Analisis Perbandingan Metode WP
Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode WP Nilai Normalisasi dan dapat
dilihat pada penjelasan sebagai berikut:
Untuk mendapatkan nilai akurasi, penulis membuat sebuah alur perhitungan yaitu
Nilai Program – Nilai Manual = Akurasi.

Tabel 4.12. Analisis Perbandingan Metode WP
Metode WP Normalisasi

Akurasi

Manual

Program

5.9299

5.95985807335703

0.029958

5.8615

5.86963355645016

0.008134

5.9118

5.91796723230608

0.006167

5.9060

5.92431952766151

0.01832

5.9237

5.93883726335028

0.015137

Universitas Sumatera Utara

45

5.9070

5.89932866691913

-0.00767

5.9181

5.89973460410123

-0.01837

5.8873

5.88166764866314

-0.00563

5.9002

5.90549710221871

0.005297

Berikut ini adalah grafik perbandingan yang dilakukan antara manual dan program

5.98
5.96
5.94
5.92
Metode WP
Normalisasi Manual

5.9
5.88

Metode WP
Normalisasi Program

5.86
5.84
5.82
5.8
1

2

3

4

5

6

7

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan WP Normalisasi

Gambar 4.7 merupakan grafik yang dihasilkan dari tabel 4.7, grafik 4.7 adalah hasil
dari nilai program dan manual, sehingga penulis bisa membuat sebuah
perbandingan menggunakan grafik chart.

8.

Analisis Perbandingan Metode WP Nilai Vektor
Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode WP Nilai Vektor dan dapat dilihat
pada penjelasan sebagai berikut:
Untuk mendapatkan nilai akurasi, penulis membuat sebuah alur perhitungan yaitu
Nilai Program – Nilai Manual = Akurasi

Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 4.13. Analisis Perbandingan Metode WP Vektor
Metode WP Vektor

Akurasi

Manual

Program

0.1157

0.112034054309031

-0.00367

0.1102

0.110338004117444

0.000138

0.1123

0.111246585764715

-0.00105

0.1111

0.111365996897343

0.000266

0.1114

0.11163890285728

0.000239

0.1111

0.110896216004043

-0.0002

0.1113

0.110903846854937

-0.0004

0,10144

0.110564222279681

0.009124

0.1107

0.111012170915527

0.000312

Berikut ini adalah grafik perbandingan yang dilakukan antara manual dan program

0.12
0.115
0.11
0.105

Metode WP Vektor
Manual

0.1

Metode WP Vektor
Program

0.095
0.09
1

2

3

4

5

6

7

8

9

Gambar 4.11. Grafik Perbandingan WP Vektor

Universitas Sumatera Utara

47

Gambar 4.7 merupakan grafik yang dihasilkan dari tabel 4.8, grafik 4.7 adalah hasil
dari nilai program dan manual, sehingga penulis bisa membuat sebuah
perbandingan menggunakan grafik chart.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil dari penggunaan Metode SAW dan WP menghasilkan keputuan hasil
yang sama yaitu Alternatif 1 diputuskan sebagai kelayakan menduduki jabatan
Ketua Umum
2. Indikator yang sangat penting didalm pemilihan ialah jenjang pendidikan dan
masa kerja.
3. Hasil dari penggunaan Metode SAW dan WP memperoleh hasil yang lebih
akurat, optimal dan tidak bersifat subjektif.
4. Hasil dari perbandingan SAW Manual dan Program berjumlah 4.529418, dan
jumlah perbandingan perhitungan WP manual dan program nilai normalisasi
berjumlah 0.051343, sementara perhitungan WP manual dan program nilai
vector berjumlah 0.004759.

5.2 Saran
Saran dari penulisan tesis ini adalah
1. Masalah yang diputuskan dalam kelayakan adalah hanya Ketua Umum, Ketua
Prodi dan Sekertaris Jurusan, penulis berharap adanya kriteria yang lebih agar
aplikasi dan penelitian ini semakin luas dan baik.
2. Analisis Perbadingan ini dilakukan Antara Metode SAW dan WP, penulis
berharap adanya beberapa perhitungan untuk optimasi dengan keakuratan yang
lebih baik dengan menggunakan metode lain.

Universitas Sumatera Utara