Analisis determinan struktur modal dan pengaruhnya Terhadap nilai perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Asia Tenggara Periode 2013-2015)
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Peneliti Terdahulu.
Dalam penelitian tesis ini, penulis menggunakan beberapa sumber rujukan
yang dipakai sebagai pedoman penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang
digunakan penulis adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian Yuliani,
H.M.A. Rasyid Hs. Umrie dan Yuliansyah M. Diah
dengan judul “Determinan Struktur Modal dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
Perusahaan pada Pasar yang Sedang Berkembang (Studi pada Sektor Real
Estate
and Property)”.
Tujuan
penelitian
adalah
menjelaskan
dan
menganalisis pengaruh tingkat penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, non-debt tax shield, skala perusahaan, kondisi
intern perusahaan terhadap struktur modal dan menjelaskan dan menganalisis
pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada pasar yang sedang
berkembang (studi pada sektor real estate and property). Sampel penelitian
ini adalah perusahaan sektor real estate and property terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2007-2011 yaitu berjumlah 13 perusahaan. Rasio yang
digunakan sebanyak 9 rasio, dimana 7 rasio merupakan variabel independen
dan 2 variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini difokuskan pada
determinan struktur modal dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada
sektor real estate and property di Bursa Efek Indonesia. Determinan struktur
modal dalam penelitian ini ditentukan oleh struktur aktiva (aktiva), potensi
pertumbuhan
(potensi),
skala
perusahaan
(size).
Struktur
aktiva
Universitas Sumatera Utara
mencerminkan perimbangan antara aktiva lancar dan aktiva tetap sebagai
representasi dari keputusan investasi. Potensi pertumbuhan mencerminkan
prospek perusahaan dengan memberikan sinyal kepada pasar sebagai bentuk
informasi kepada investor atau calon investor. Sedangkan skala perusahaan
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melunasi angsuran dengan
melihat total aktiva yang dimiliki. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
struktur modal memberikan kontribusi dalam perubahan peningkatan nilai
perusahaan yang tercermin dalan Tobin’s Q. Hal ini dapat diartikan keputusan
struktur modal mempunyai relevansi dengan nilai perusahaan. Ketika rasio
hutang meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat.
2.
Penelitian Werner Ria Murhadi dengan judul “Determinan Struktur Modal:
Studi di Asia Tenggara”. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apakah
struktur modal perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas100 periode
tahun 2008 sampai tahun 2010 dipengaruhi oleh beberapa determinannya
(tangibility, profitability, liquidity, growth potential, firm size, cost of debt,
non-debt tax shield, volatility, taxes) baik secara parsial maupun simultan.
Sampel penelitian ini adalah 36 perusahaan yang terdaftar dalam Indeks
Kompas100. Rasio yang digunakan sebanyak 9 rasio, dimana 5 rasio
merupakan variabel independen dan 1 variabel dependen. Dengan kesimpulan
penelitian ini bahwa faktor yang menentukan kebijakan utang pada
perusahaan yang tergabung dalam sektor pertambangan adalah profitabilitas,
ukuran perusahaan, aset nyata dan tingkat pertumbuhan, sedangkan
penghematan pajak yang bukan bersumber dari utang tidak memiliki
pengaruh yang signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada
Universitas Sumatera Utara
perbedaan praktek yang nyata antara penggunaan utang di keenam negara
ASEAN. Penelitian ini secara umum mendukung pecking order theory,
dimana perusahaan cenderung untuk menggunakan pendanaan internal dalam
membiayai investasinya. Penggunaan utang dan penerbitan ekuitas hanya
akan dilakukan bila perusahaan membutuhkannya.
3.
Penelitian Dian Sinthayani dan Ida Bagus Panji Sedana dengan judul
penelitian “DETERMINAN STRUKTUR MODAL (Studi Komparatif pada
Manufacture Multinational Corporation dan Domestic Corporation di BEI)”.
Tujuan penelitian adalah ada tidaknya perbedaan struktur modal antara MNc
dan DMc serta meneliti kembali faktor-faktor (profitability, liquidity, asset
tangibility, dan business risk) yang mempengaruhi struktur modal MNc dan
DMc di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 perusahaan
manufacture dimana pembagiannya 19 perusahaan manufaktur MNc dan 48
perusahaan manufaktur DMc periode 2011-2013. Rasio yang digunakan
sebanyak 5 rasio, dimana 4 rasio merupakan variabel independen dan 1
variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu struktur modal
manufacture MNc berbeda secara signifikan dengan struktur modal
manufacture DMc, serta struktur modal manufacture MNc lebih rendah
daripada struktur modal manufacture DMc, profitability memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap struktur modal manufacture MNc, dan profitability
tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal manufacture DMc, liquidity
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal manufacture
MNc, dan liquidity memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal manufacture DMc, asset tangibility memiliki pengaruh negatif
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap struktur modal manufacture MNc, dan asset tangibility
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal manufacture
DMc dan business risk memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal manufacture MNc, dan business risk tidak memiliki pengaruh terhadap
struktur modal manufacture
4.
Penelitian Dessy Handa Sari, Atim Djazuli, Siti Aisjah (2013) dengan judul
penelitian “Determinan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia)”. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apa yang menjadi
determinan struktur modal dan pengaruh struktur modal tersebut terhadap
nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusahaan
yang memenuhi syarat sebagai anggota sampel. Rasio yang digunakan
sebanyak 7 rasio, dimana 5 rasio merupakan variabel independen dan 2
variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu pada perusahaan
makanan dan minuman,
meningkatnya laba perusahaan mendorong
perusahaan lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari dalam
perusahaan, ukuran perusahaan yang besar merupakan akses bagi perusahaan
untuk mendapatkan kepercayaan investor menanamkan modalnya di
perusahaan, dan mudah memperoleh pembiayaan yang berasal dari hutang
jangka panjang. Pertumbuhan, struktur aktiva dan non debt tax shield tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
5.
Penelitian Shafiq ur Rehman dan Mushtaq ur Rehman (2015) dengan judul
penelitian “Determinant of Capital Structure During The Crisis Period:
Universitas Sumatera Utara
Evidence From The Recent Financial Crisis (2007-2009)”. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur
modal perusahaan swasta diperiode krisis kredit . Model efek tetap digunakan
metodologi penelitian studi. Sampel akhir penelitian meliputi 4.973
perusahaan swasta . Rasio yang digunakan sebanyak 4 rasio, dimana 3 rasio
merupakan variabel independen dan 1 variabel dependen. Dengan kesimpulan
ROA berpengaruh negatif dan signifikan yang terhadap total tutang. ROA
juga berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan selama periode krisis. tingkat
pertumbuhan (GT) berpengaruh positif terhadap total hutang disaat normal
tetapi berpengaruh negatif terhadap total hutang selama krisis. Asset
tangibility (PPE) berpengaruh positif terhadap total hutang disaat normal
tetapi berpengaruh negatif terhadap total hutang selama krisis.
6.
Penelitian Hamid Ahmad, Bashir A. Fida dan Muhammad Zakaria (2013)
dengan judul penelitian “The Co-determinants of Capital Structure and Stock
Returns: Evidence from The Karachi Stock Exchange”. Penelitian ini telah
menggunakan model struktural untuk menemukan co-faktor penentu struktur
modal dan return saham, menggunakan data set panel untuk 100 perusahaan
non keuangan yang terdaftar di KSE untuk periode 2006-10. GMM
digunakan untuk memperkirakan model dan mengatasi potensi masalah
endogeneity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham dan leverage
mempengaruhi satu sama lain, tetapi bahwa efek leverage terhadap return
saham lebih besar dari pengaruh pengembalian saham pada leverage. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa profitabilitas, pertumbuhan, dan
likuiditas merupakan penentu yang signifikan dari kedua variabel yaitu
Universitas Sumatera Utara
leverage dan return saham. Profitabilitas mempengaruhi leverage yang negatif
dan mempengaruhi saham kembali positif. Pertumbuhan memiliki efek positif
dan likuiditas memiliki efek negatif pada variabel leverage dan return saham.
Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kedua
variabel struktur modal atau return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal merupakan yang bisa
menjelaskan perilaku
pembiayaan perusahaan Pakistan dan perusahaan di pakistan tidak memiliki
rasio utang tertentu, perusahaan mengikuti hirarki metode pembiayaan. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan di Pakistan sektor non
finansial lebih memilih untuk menggunakan sumber-sumber pembiayaan
internal dari pada pembiayaan yang sumber eksternal. Jika dilihat dari segi
return saham hasil penelitian mendukung teori market timing untuk
menjelaskan keputusan pendanaan perusahaan Pakistan: Perusahaan akan
mengeluarkan ekuitas ketika pengembalian saham meningkat.
7.
Penelitian Md. Imran Hossain dan Md. Akram Hossain dengan judul
penelitian “Determinants of Capital Structure and Testing of Theories: A
Study on The Listed Manufacturing Companies in Bangladesh”. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
signifikan mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bangladesh. Untuk melakukan penelitian ini, memerlukan
10 tahun data tahunan (2002-2011) dari 74 perusahaan manufaktur di
Bangladesh terdaftar di bawah 8 industri di Bursa Efek Dhaka (DSE)
dikumpulkan dari perpustakaan DSE. Rasio yang digunakan sebanyak 14
rasio, dimana 11 rasio merupakan variabel independen dan 3 variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu kepemilikan berpengaruh
positif pada rasio leverage. Growth rate (tingkat pertumbuhan), profitabilitas,
debt servive coverage ratio, non-debt tax shield, financial cost, free cash flow
to firm, agency cost dan dividen berpengaruh negatif terhadap rasio leverage.
Rasio tangibility dan rasio likuidity berpengaruh positif terhadap
utang
jangka panjang, tetapi berpengaruh negatif terhadap utang jangka pendek dan
total utang. Struktur modal dari berbagai industri di Bangladesh berbeda
secara signifikan satu sama lain.
8.
Penelitian Yusuf Fatoni, Hadi Paramu, Elok Sri Utami dengan judul
penelitian “Determinan Struktur Modal pada Perusahaan Pertambangan Sub
Sektor Batubara dan Non Batubara yang Listed di Bursa Efek Indonesia”.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan sub
sektor batubara dan non batubara yang listed di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2008-2012. Pemilihan sampel pada penelitian ini mengaplikasikan
metode sensus. Variabel dependen pada penelitian ini adalah struktur modal
yang diproksikan dengan rasio hutang, sedangkan variabel independen
penelitian meliputi biaya hutang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta profitabilitas. Rasio yang
digunakan sebanyak 7 rasio, dimana 6 rasio merupakan variabel independen
dan 1 variabel dependen. Dengan hasil penelitian pertama biaya utang, risiko
bisnis, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta
profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal pada sub sektor batubara. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sub
sektor non batubara. Pada sub sektor batubara menunjukkan bahwa
pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap DER. Sedangkan
biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan, kebijakan dividen, serta
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap DER. Pada sub sektor
non batubara menunjukkan bahwa biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap DER. Dividen
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DER. Sedangkan variabel
pertumbuhan dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap DER.
9.
Penelitian Asmawi Noor Saarani & Faridah Shahadan (2013) dengan judul
penelitian “The Determinant of Capital Structure of SMEs in Malaysia:
Evidence From Enterprise 50 (E50) SMEs”. Tujuan penelitian adalah Untuk
menganalisis determinan struktur modal di SMEs in Malaysia. Sampel
penelitian ini sebanyak 334 perusahaan. Rasio yang digunakan sebanyak 10
rasio, dimana 7 rasio merupakan variabel independen dan 3 variabel
dependen. Dengan kesimpulan penelitian variabel umur menunjukkan
pengaruh negatif dan signifikam terhadap struktur modal. Variabel ukuran
menunjukkan pengaruh negatif dan tidak significan terhadap struktur modal.
Variabel tangibility, hasilnya menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan.
Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
Pertumbuhan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur moda
10. Penelitian Danang Fibriyanto, Fransisca Yaningwati dan Zahroh Za dengan
judul penelitian “Analisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
property dan realestate yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 20092011”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuim apakah struktur aktiva,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan memiliki
pengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan property dan real estate
yang go public di BEI periode 2009-2011, dan untuk mengetahui struktur
aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
memiliki pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan property dan real
estate yang go public di BEI periode 2009 – 2011. Jenis penelitian dalam
penelitian ini adalah explanatory research (penelitian eksplanatori) dengan
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Data
yang
digunakan
adalah
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) edisi tahun 2009 sampai tahun
2011 terdapat 18 perusahaan property dan real estate. Sumber data diperoleh
dari Indonesian Capital Market Directory. Analisis data yang digunakan
adalah analisis statistik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
variable
struktur
aktiva,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia.
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh dominan terhadap variabel nilai
perusahaan. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai
perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia mampu
dijelaskan oleh variabel struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan.
11. Penelitian Nguyen Thanh Cuong dengan judul “Threshold Effect of Capital
Structure on Firm Value: Evidence from Seafood Processing Enterprises in
Universitas Sumatera Utara
The South Central Region of Vietnam”. Tujuan dari penelitian untuk
mengetahui apakah struktur modal dengan optimal mampu memaksimalkan
nilai perusahaan. Sampel penelitian menggunakan data 90 perusahaan yang
terdaftar usaha pengolahan makanan laut di wilayah Tengah Vietnam Selatan
( SEASCRs ) selama periode 2005-2011. Rasio yang digunakan sebanyak 5
rasio, dimana 1 rasio merupakan variabel independen dan 2 variabel
dependen dan 2 variavel kontrol. Dengan hasil penelitian yaitu ukuran
perusahaan melalui total aset berpengaruh positif dan signifikan pada nilai
perusahaan. Tingkat pertumbuhan penjualan operasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian menunjukkan adanya
efek pembatas dari rasio utang terhadap nilai perusahaan saat BVE dipilih ke
proxy nilai perusahaan. Ketika ROE dipilih untuk nilai perusahaan proxy,
hasilnya menunjukkan bahwa ada efek ambang ganda antara rasio hutang dan
nilai perusahaan.
12. Robinhot Gultom, Agustina, Sri Widia Wijaya dengan judul penelitian
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisa pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan baik secara simultan
maupun parsial. Populasi pada penelitian ini adalah pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008 sampai 2011.
Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling sehingga diperoleh sebanyak 9 perusahaan dari 10 perusahaan yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian. Rasio yang digunakan sebanyak 5
Universitas Sumatera Utara
rasio, dimana 4 rasio merupakan variabel independen dan 1 variabel
dependen. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
regresi linier berganda. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu secara
simultan struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan.
Sedangkan
secara
parsial
profitabilitas yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun struktur
modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
13. Penelitian Ayu Indira Mega Susanti dan Anak Agung Gede Suarjaya dengan
judul “Determinan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Nilai
Perusahaan”. Tujuan penelitian untuk mencapai nilai perusahaan yang
maksimal salah satunya dapat dipengaruhi oleh keputusan struktur modal.
Penelitian ini fokus pada determinan struktur modal dan dampaknya terhadap
nilai perusahaan pada sektor property and real estate. Penggunaan purposive
sampling untuk teknik sampling, dengan 28 perusahaan sebagai sampel.
Analisis jalur dengan model regresi sebagai teknik analisis. Rasio yang
digunakan sebanyak 5 rasio, dimana 3 rasio merupakan variabel independen
dan 1 variabel dependen dan 1 variavel intervening. Penelitian ini
menemukan bahwa assets structure berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan profitability dan growth tidak berpengaruh signifikan,
profitability berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan
growth, assets structure, struktur modal tidak berpengaruh signifikan.
14. Penelitian Shelly dengan judul “Determinan Struktur Modal dan Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan”. Tujuan penelitian untuk menganalisa analisa
Universitas Sumatera Utara
faktor-faktor penentu atau determinan yang mempengaruhi sruktur modal dan
bagaimana pengaruhnya terhadap nilai perusahaan dengan faktor penentu
yang akan digunakan adalah likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Analisa dilakukan terhadap 21 perusahaan wholesale dan retail terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2012 dengan menggunakan metode
analisis jalur untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung variabel
bebas (likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel
terikat (nilai perusahaan dan struktur modal) serta apakah struktur modal
merupakan variabel intervening. Hasil analisa yang dilakukan membuktikan
bahwa variabel bebas secara simultan dan parsial signifikan mempengaruhi
struktur modal tetapi tidak signifikan mempengaruhi nilai perusahaan dan
struktur modal merupakan variabel intervening yang secara simultan dan
parsial signifikan mempengaruhi nilai perusahaan.
Ringkasan review peneliti terdahulu disajikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
1
Nama/Tahun
Werner
Murhadi
(2011)
Ria
Judul
Variabel
Determinan
Variabel independent:
struktur modal: 1. Profitabilitas
studi di Asia 2. Asset tangibility
Tenggara.
3. Tingkat
pertumbuhan
4. Ukuran perusahaan
5. Non-debt tax shield
Variabel dependent:
1. Struktur modal
2
Asmawi Noor
Saarani1
&
Faridah
Shahadan
(2013)
The determinant Variabel independent:
of capital
1. Umur
structure of
2. Ukuran
SMEs in
3. Tangibility
Malaysia:
4. Liquiditas
evidence from 5. Profitabilitas
enterprise 50
6. Pertumbuhan
(E50) SMEs.
Variabel dependent:
1. Struktur modal
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah:
1. Faktor yang menentukan kebijakan utang pada
perusahaan yang tergabung dalam sektor
pertambangan adalah profitabilitas, ukuran
perusahaan, aset nyata dan
tingkatpertumbuhan, sedangkan penghematan
pajak yang bukan bersumber dari utang tidak
memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak
ada perbedaan praktek yang nyata antara
penggunaan utang di keenam negara ASEAN.
Hasil penelitian adalah:
1.Variabel
umur,
tangibility,
liquiditas,
profitabilitas dan pertumbuhan menunjukkan
pengaruh negatif dan signifikam terhadap
struktur modal.
2.Variabel ukuran menunjukkan pengaruh negatif
dan tidak significan terhadap struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
3
Nama/Tahun
Dessy
Handa
Sari,
Atim
Djazuli,
Siti
Aisjah
(2013)
Judul
Variabel
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Profitabilitas
dan dampaknya
2. Ukuran perusahaan
terhadap nilai
3. Pertumbuhan
perusahaan
4. Struktur aktiva
(studi pada
5. Non-debt tax shield
perusahaan
makanan dan
Variabel dependent:
minuman di
1. Struktur modal
Bursa Efek
2. Nilai perusahaan
Indonesia)
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah:
1. Variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
2.Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap struktur modal.
3. Variabel pertumbuhan, struktur aktiva dan non
debt tax shield berpengaruh tidak signifikan
terhadap struktur modal.
4. Variabel struktur modal berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4
Hamid Ahmad,
Bashir A. Fida
dan Muhammad
Zakaria
(2013)
The coVariabel independent:
determinants of
1. Ukuran perusahaan
capital structure 2. Profitabilitas
and stock
3. Pertumbuhan
returns:
perusahaan
evidence from
4. Likuiditas
the Karachi
Stock Exchange Variabel dependent:
1. Leverage
2. Return saham
Hasil Penelitian adalah:
1. Return saham dan leverage mempengaruhi satu
sama lain, tetapi bahwa efek leverage terhadap
return saham lebih besar dari pengaruh
pengembalian saham pada leverage.
2. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
leverage dan berpengaruh positif terhadap
return saham
3. Pertumbuhan berpengaruh positif terhadap
leverage dan return saham.
4. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap
leverage dan return saham.
5. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap leverage dan return
saham.
Robinhot
Gultom,
Agustina,
Sri
Widia Wijaya
(2013)
Analisis faktorFaktor Yang
Mempengaruhi
Nilai
Perusahaan
Pada
Perusahaan
Farmasi Di
Bursa Efek
Indonesia
Hasil penelitian adalah:
1. Secara simultan terdapat pengaruh antara
struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar ditahun
2008-2011
2. Secara parsial, variabel profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, namun variabel struktur modal,
likuiditas dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5
6
Yusuf Fatoni,
Hadi Paramu,
Elok Sri Utami
(2013)
Variabel independent:
1. Struktur modal
2. Liquiditas
3. Ukuran perusahaan
4. Profitabilitas
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Biaya hutang
pada perusahaan 2. Risiko bisnis
pertambangan
3. Ukuran perusahaan,
sub sektor
4. Pertumbuhan
batubara dan
perusahaan
non batubara
5. Kebijakan dividen
yang listed di
6. Profitabilitas.
Bursa Efek
Indonesia
Variabel dependent:
1. Struktur modal
yang diproksikan
dengan rasio hutang
Hasil penelitian adalah:
1. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen,
serta profitabilitas secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
pada sub sektor batubara.
2. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen,
serta profitabilitas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal pada sub
sektor non batubara.
3. Pada sub sektor batubara menunjukkan bahwa
pertumbuhan
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap DER. Sedangkan biaya
utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
kebijakan dividen, serta profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap DER.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
7
8
Nama/Tahun
Judul
Ayu
Indira
Mega Susanti
dan
Anak
Agung
Gede
Suarjaya
(2014)
Determinan
Struktur Modal
Dan
Dampaknya
Terhadap Nilai
Perusahaan
Nguyen Thanh
Cuong
(2014)
Variabel
Variabel independent:
1. Assets structure
2. Profitability
3. Growth
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Variabel intervening:
1. Struktur modal
Threshold effect Variabel independent:
of capital
1. Struktur modal
structure on
firm value:
Variabel dependent:
evidence from
1. Nilai perusahaan
seafood
a. ROE
processing
b. BVE
enterprises in
the South
Variabel control:
Central Region
1. Ukuran perusahaan
of Vietnam
(size)
2. Tingkat
pertumbuhan
(growth)
9
Yuliani, H.M.A.
Rasyid
Hs.
Umrie
dan
Yuliansyah M.
Diah
(2014)
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Tingkat penjualan
dan
2. Struktur aktiva
pengaruhnya
3. Potensi
terhadap nilai
pertumbuhan
perusahaan pada 4. Profitabilitas
pasar yang
5. Non-dobt tax shield
sedang
6. Skala perusahaan
berkembang
7. Kondisi intern
(studi padan
perusahaan
sektor real
estate and
Variabel dependent:
property)
1. Struktur modal
2. Nilai perusahaan
10
Danang
Fibriyanto,
Fransisca
Yaningwati dan
Zahroh Za
(2015)
Analisis
Variabel independent:
pengaruh
1.Struktur modal
struktur modal
a.Profitabilitas
terhadap nilai
b.Ukuran
perusahaan
perusahaan
property dan
c.Pertumbuhan
real estate yang
penjualan
Hasil Penelitian
4. Pada sub sektor non batubara menunjukkan
bahwa biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap DER. Dividen berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap DER. Sedangkan
variabel pertumbuhan dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap DER
Hasil penelitian adalah:
1. Assets structure berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal, sedangkan
profitability dan growth tidak berpengaruh
signifikan.
2. Profitability berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan, sedangkan growth, assets
structure, struktur modal tidak berpengaruh
signifikan.
Hasil penelitian adalah:
1. Ukuran perusahaan melalui total aset
berpengaruh positif dan signifikan pada nilai
perusahaan.
2. Tingkat pertumbuhan penjualan operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan..
3. Temuan penelitian menunjukkan adanya efek
pembatas dari rasio utang terhadap nilai
perusahaan saat BVE dipilih ke proxy nilai
perusahaan.
4. Ketika ROE dipilih untuk nilai perusahaan
proxy, hasilnya menunjukkan bahwa ada efek
ambang ganda antara rasio hutang dan nilai
perusahaan.
5. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan
antara modal struktur dan nilai perusahaan
memiliki hubungan non linear
Hasil penelitian ini adalah:
1. Tingkat penjualan tidak signifikan sebagai
determinan Struktur Modal.
2. Struktur aktiva signifikan dan positif sebagai
determinan struktur modal.
3. Potensi pertumbuhan signifikan dan negatif
sebagai determinan struktur modal.
4. Profitabilitas tidak signifikan sebagai
determinan struktur modal.
5. Non-debt tax shield tidak signifikan sebagai
determinan struktur modal.
6. Kondisi intern perusahaan tidak signifikan
sebagai determinan struktur modal.
7. Struktur modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian adalah:
1.Variable struktur aktiva (X1), profitabilitas
(X2), ukuran perusahaan (X3), pertumbuhan
penjualan (X4) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan property dan real estate di Bursa
Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
Nama/Tahun
Judul
listing di Bursa
Efek Indonesia
Tahun 20092011
11
12
Variabel
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Hasil Penelitian
2. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh
dominan terhadap variabel nilai perusahaan
(Y).
Dian Sinthayani
dan Ida Bagus
Panji Sedana
(2015)
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Profitability
(studi
2. Liquidity
komparatif pada 3. Asset tangibility
manufacture
4. Bisinees risk
multinational
corporation dan Variabel dependent:
domestic
1. Struktur modal
corporation di
BEI)
Hasil penelitian adalah:
Md. Imran
Hossain1 & Md.
Akram
Hossain2
(2015)
Determinants of Variabel independent:
capital structure 1. Managerial
and testing of
ownership
theories: a study
(kepemilikan)
on the listed
2. Growth rate
manufacturing
(tingkat
companies in
pertumbuhan)
Bangladesh
3. Profitability ratio
4. Tangibility ratio
5. Debt service
coverage ratio
6. Liquidity ratio
7. Non-debt tax
shield
8. Financial cost
9. Free cash flow to
firm
10. Agency cost
11. Deviden
Hasil Penelitian adalah:
1. Struktur modal manufacture MNc berbeda
secara signifikan dengan struktur modal
manufacture DMc, serta struktur modal
manufacture MNc lebih rendah daripada
struktur modal manufacture DMc.
2. Profitability memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan profitability tidak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal
manufacture DMc.
3. Liquidity memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal manufacture MNc,
dan liquidity memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture DMc.
4. Asset tangibility memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan asset tangibility
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal manufacture DMc.
5. Business risk memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan business risk tidak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal
manufacture DMc.
1. Kepemilikan berpengaruh positif pada rasio
leverage.
2. Growth rate (tingkat pertumbuhan),
profitabilitas, debt servive coverage ratio, nondebt tax shield, financial cost , free cash flow
to firm, agency cost dan dividen berpengaruh
negatif terhadap rasio leverage.
3. Rasio tangibility dan rasio likuidity
berpengaruh positif terhadap utang jangka
panjang, tetapi berpengaruh negatif terhadap
utang jangka pendek dan total utang.
4. Struktur modal dari berbagai industri di
Bangladesh berbeda secara signifikan satu
sama lain .
5. Teori pecking -order dan teori static trade - off
adalah modal yang paling dominan teori
struktur di Bangladesh.
Variabel dependent:
1. Struktur modal
a. Sort term debt
ratio
b. Long term debt
ratio
c. Total debt ratio
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
Nama/Tahun
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
13
Shafiq ur
Rehman
dan
Mushtaq ur
Rehman
(2015)
Determinant of Variabel independent:
Hasil penelitian adalah:
capital structure 1. Profitabilitas (ROA) 1.ROA berpengaruh negatif dan signifikan yang
during the
2. Asset tangibility
terhadap total tutang. ROA juga berpengaruh
Crisis period:
(PPE).
negatif tetapi tidak signifikan selama periode
evidence from
3. Tingkat pertumbuhan
krisis .
the recent
(GT)
2.Tingkat pertumbuhan (GT) berpengaruh positif
Financial crisis 4. CR dummy
terhadap total hutang disaat normal tetapi
(2007-2009)
a. Krisis
berpengaruh negatif terhadap total hutang
b. Sebelum krisis
selama krisis.
3.Asset tangibility (PPE) berpengaruh positif
Variabel Dependent:
terhadap total hutang disaat normal tetapi
1. Struktur Modal
berpengaruh negatif terhadap total hutang
selama krisis.
14
Shelly
(2016)
Determinan
Variabel independent:
Struktur Modal
1. Likuiditas
Dan
2. Profitabilitas
Pengaruhnya
3. Ukuran perusahaan
Terhadap Nilai
Perusahaan:
Variabel dependent:
Perusahaan
1. Nilai perusahaan
Wholesale And
Retail Terdaftar Variabel intervening:
Pada BEI 2008- 1. Struktur modal
2012
Hasil penelitian adalah:
1. Variabel bebas secara simultan dan parsial
signifikan mempengaruhi struktur modal tetapi
tidak signifikan mempengaruhi nilai
perusahaan
2. Struktur modal merupakan variabel intervening
yang secara simultan dan parsial signifikan
mempengaruhi nilai perusahaan.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Nilai Perusahaan
Nilai
perusahaan
merupakan
persepsi
investor
terhadap
tingkat
keberhasilan perusahaan yang dapat dikaitkan dengan harga saham dan
profitabilitas. Harga saham yang tinggi akan berdampak pada nilai perusahaan
yang tinggi. Adapun yang dimaksud dengan harga saham di atas adalah harga
yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar bursa (Bursa Efek Negara
di Asia Tenggara), atau lebih tepatnya disebut harga penutupan (clossing price)
saham di pasar bursa. Profit yang maksimal akan mendorong kemakmuran bagi
para pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham akan meningkatkan nilai
perusahaan. Kemakmuran pemegang saham meningkat jika harga saham yang
dimilikinya juga meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan menggunakan nilai wajar pasar
saham. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai wajar pasar sahamnya
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di bursa, yang tercermin
dalam listing price. Harga pasar mencerminkan berbagai keputusan dan kebijakan
manajemen, sehingga nilai perusahaan merupakan akibat dari tindakan
manajemen. Menurut Brigham dan Houston (2006) nilai perusahaan merupakan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
dijual. Sedangkan menurut Keown et al., (2004) nilai perusahaan merupakan nilai
pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas pemegang saham yang beredar.
Dalam mengelola perusahaan para pemegang saham sebagai principal
dapat menunjuk para profesional (manajerial) atau sering juga disebut sebagai
agen untuk mencapai tujuan perusahaan. Agency theory menyatakan, pihak
manajemen bisa saja bertindak mengutamakan kepentingan dirinya sendiri
(Jensen dan Meckling, 1976). Terjadinya konflik yang disebut dengan agency
conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait, yaitu principal dan agen mempunyai
keinginan yang saling bertentangan. Agency conflict dapat menyebabkan
penurunan nilai perusahaan. Oleh karena itu principal membutuhkan berbagai
informasi mengenai tindakan manajemen dalam mengelola perusahaan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut adalah untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham. Nilai pemegang saham akan meningkat
apabila diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan, yang ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada para pemegang saham. Menurut
Soliha dan Taswan (2002), nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan
Universitas Sumatera Utara
pemilik perusahaan sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi akan menunjukan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Menurut Rakhimsyah dan Barbara (2011) nilai perusahaan yang dibentuk
melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang
investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan
harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan juga akan
meningkat.
Untuk
mencapai nilai perusahaan, umumnya para investor
menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional. Para profesional
diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris. Untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut, manajer membuat keputusan investasi yang menghasilkan
net present value positif.
Nilai perusahaan merupakan net present value dari cash flow yang
diharapkan dan discount rate pengembalian yang mencerminkan baik risiko
perusahaan dan financing mix yang digunakan. Tujuan normatif perusahaan
adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang dikemukakan oleh Ross et. al.,
(2005 : 14) “The goal of financial management is to maximize the shareholder’s
wealth by taking action that incrase the current value per share of exiting stock of
the
firm”
yang
diartikan
tujuan
manajemen
keuangan
yaitu
untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dengan mengambil tindakan
pada peningkatan nilai per lembar saham sekarang dari saham yang ada. Tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan tersebut berhubungan dengan keputusan
keuangan, sehingga setiap keputusan sudah selayaknya ditunjukkan dengan
tindakan yang dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tobin s Q =
OS X P + D + I − CA
Total Asset
Dimana: OS = Outstanding Share
P
= Stock Price
D
= Total Debt
I
= Total Inventory
CA = Current Asset
TA
= Total Asset
2.2.2. Struktur Modal
Menurut Wild et.al, (2005) struktur modal merupakan komposisi
pendanaan antara ekuitas (pendanaan sendiri) dan utang pada suatu perusahaan.
Keputusan pendanaan perusahaan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh
dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk membuat kebijakan pendanaan yang tepat. Salah satu langkah
yang diambil perusahaan adalah dengan memiliki manajemen keuangan.
Tanggung jawab utama seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan adalah
merencanakan sumber dan penggunaan dana untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan
perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal
tercermin pada utang jangka panjang dan unsur modal sendiri, dimana kedua
unsur tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dalam
penelitian ini struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan kelompok rasio Levarage (utang).
Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (utang)
terhadap total modal yang dimiliki perusahaan perusahaan dalam memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kewajiban jangka panjangnya. Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan
antara total utang dengan total modal. Debt to Equity Ratio (DER) digunakan
untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity
yang dimiliki perusahaan.
Menurut Mardiyati, et. al, (2012) kebijakan hutang merupakan kebijakan
perusahaan tentang seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan
utang. Terdapat beberapa teori tentang pendanaan hutang dengan hubungan
terhadap nilai perusahaan yaitu:
a. Teori Struktur Modal dari Miller dan Modligiani (Capital Structure Theory)
Teori Modigliani & Miller merupakan teori struktur modal modern
yang dikenal dengan Teori MM (1958) yang mempublikasikan artikelnya yang
berjudul “The Cost of Capital, Corporate Finance and The Theory of
Investment” dimana artikel tersebut merupakan artikel keuangan yang paling
berpengaruh yang pernah ditulis oleh Brigham & Daves (2004). Berdasarkan
dari serangkaian asumsi yang sangat membatasi artikel tersebut, MM
membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur
modalnya. Dengan kata lain, MM menyatakan bahwa tidak menjadi persoalan
dalam hal membiayai kegiatan operasional persuhaan dengan menggunakan
struktur modalnya. Artinya tidak ada hubungan antara nilai dengan struktur
modalnya, dengan demikian struktur modal tidak relevan terhadap nilai
perusahaan.
Pada teori ini mereka berasumsi yang tidak realistik bahwa dengan
asumsi tidak ada pajak, bancruptcy cost, tidak adanya informasi asimetris
antara pihak manajemen dengan para pemegang saham, dan pasar terlibat
Universitas Sumatera Utara
dalam kondisi yang efisien, maka value yang bisa diraih oleh perusahaan tidak
terkait dengan bagaimana perusahaan melakukan strategi pendanaan. Setelah
menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak
yang dibayar (karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang
mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak) sehingga nilai perusahaan
bertambah.
Meskipun beberapa asumsi di atas jelas-jelas merupakan suatu hal yang
tidak realistis, hasil ketidakrelevanan MM memiliki arti yang sangat penting.
Dengan menunjukkan kondisi-kondisi di mana struktur modal tersebut tidak
relevan, MM juga telah memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa yang
dibutuhkan agar membuat struktur modal menjadi relevan yang selanjutnya
akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil karya MM menandai awal
penelitian struktur modal modern, dengan penelitian selanjutnya berfokus pada
melonggarkan asumsi-asumsi MM guna mengembangkan sutau teori struktur
modal yang lebih realistis.
1) Pengaruh Perpajakan.
MM menerbitkan makalah lanjutan pada tahun 1963 di mana di
dalamnya mereka melonggarkan asumsi tidak adanya pajak
perusahaan. Peraturan perpajakan memperbolehkan perusahaan
untuk mengurangkan pembayaran bunga sebagai suatu beban, akan
tetapi pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak dapat
menjadi pengurangan pajak. Perbedaan perlakuan ini mendorong
perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya. Tentu
MM mendemontrasikan bahwa jika seluruh asumsi mereka lain
Universitas Sumatera Utara
yang tetap berlaku, perlakuan yang berbeda ini akan mengarah pada
terjadinya suatu situasi dimana perusahaan didanai 100 persen oleh
hutang.
2) Pengaruh Potensi Terjadinya Kebangkrutan.
Hasil irelevansi MM juga tergantung pada asumsi bahwa
perusahaan tidak akan bangkrut, sehingga tidak akan ada biaya
kebangkrutan. Namun, kebangkrutan pada praktiknya terjadi, dalam
hal ini sangat mahal biayanya. Perusahaan yang bangkrut akan
memiliki beban akuntansi dan hukum yang sangat tinggi, dan juga
mengalami kesulitan untuk mempertahankan pelanggan, pemasok
dan karyawannya. Masalah-masalah yang berhubungan dengan
kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah
perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam struktur
modalnya. Karena itu, biaya kebangkrutan menahan perusahaan
mendorong penggunaan hutangnya hingga ke tingkat yang
berlebihan.
3) Teori Pertukaran.
Fakta bahwa bunga adalah beban pengurangan pajak menjadikan
hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen.
Akibatnya, secara tidak langsung pemeritah akan membayarkan
sebagian biaya dari modal hutang, atau dengan cara lain, hutang
memberikan
manfaat
perlindungan
pajak.
Semakin
banyak
perusahaan menggunakan hutang, maka semakin tinggi nilai dan
harga sahamnya, menurut asumsi tulisan Moddigliani Miller dengan
Universitas Sumatera Utara
pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai
maksimal jika perusahaan sepenuhnya menggunakan hutang 100
persen. Dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan hutang
100 persen. Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan
hutang adalah untuk menjaga biaya-biaya yang berhubungan
dengan kebangkrutan tetap rendah.
4) Teori Persinyalan.
MM berasumsi bahwa investor memiliki informasi yang sama
tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya, hal ini
disebut informasi simetris (symmetric information). Namun
kenyataanya, para manajer seringkali memiliki informasi yang lebih
daripada pihak luar. Hal ini disebut informasi asimetris (asymmetric
information), dan memiliki pengaruh yang penting pada struktur
modal yang optimal.
5) Menggunakan Pendanaan Hutang untuk Membatasi Manajer.
Perusahaan dapat mengurangi arus kas yang berlebihan dengan
beragam cara. Salah satunya adalah dengan menyalurkan kembali
kepada pemegang saham melalui deviden yang lebih tinggi atau
pembelian kembali saham. Alternatif yang lain adalah untuk
mengubah struktur modal ke arah hutang dengan harapan adanya
persyaratan penutupan hutang yang lebih tinggi akan memaksa
manajer untuk lebih disiplin. Jika hutang tidak tertutupi seperti yang
diharuskan, perusahaan akan terpaksa dinyatakan bangkrut.
Pembelian melalui hutang (laverage buyout-LBO) adalah satu cara
Universitas Sumatera Utara
untuk mengurangi kelebihan arus kas. Dalam suatu LBO hutang
digunakan untuk mendanai pembelian saham sebuah perusahaan,
dimana selanjutnya akan dimiliki secara pribadi.
b. Trade off Theory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan
melakukan pendanaan menggunakan hutang maka semakin besar pula resiko
mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap
yang terlalu besar bagi para debtholders setiap tahunnya dengan kondisi laba
bersih yang belum pasti (bancruptcy cost of debt). Trade-off Theory berusaha
mengemukakan
mengenai
rasio
utang
yang
yang
optimal
harus
mempertimbangkan antara manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan dari penggunaan utang perusahaan. Teori ini mengemukakan
bahwa struktur modal yang optimal akan tercapai apabila manfaat nilai tambah
yang diperoleh dari penggunaan utang yaitu berupa penghematan pajak yang
digunakan untuk menutupi peningkatan biaya financial distress sehubungan
dengan penggunaan penggunaan utang (Bradley et. al., 1984). Teori Trade-off
sering juga disebut teori bedasarkan pajak yang menyatakan bahwa pada
struktur modal yang optimal akan diperoleh keuntungan bersih penggunaan
pajak akibat meningkatnya biaya keagenan karena rasio utang mendekati
tingkat
kritis
atau
dengan
kata
lain
mendekati
financial
distress
(kebangkrutan).
Universitas Sumatera Utara
c. Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi
konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham
dengan manajer sebenarnya adalah konsep free cash flow. Tetapi ada
kecenderungan bahwa manajer ingin menahan sumber daya (termasuk free
cash flow) sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya tersebut. Hutang
bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik keagenan terkait free
cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang maka manajer akan dipaksa
untuk mengeluarkan kas dari perusahaan (untuk membayar bunga). Menurut
Jensen dan Meckling (1976) terdapat tiga macam biaya keagenan (agency
cost), antara lain:
1) Biaya Bonding (Bonding Cost).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang timbul akibat sikap manajer
yang berani memberikan jaminan kepada pemilik perusahaan (principal)
untuk tidak membuat perusahaan yang dikelola manajer tersebut merugi.
2) Biaya Monitoring (Monitoring Cost).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul akibat pemegang saham
mengawasi segala tindakan yang dilakukan oleh manajerial di perusahaan.
3) Biaya Kerugian Residual (Residual Loss).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul karena perbedaan
keputusan antara pihak pemegang saham dengan pihak manajerial di mana
seharusnya keputusan tersebut memberikan keuntungan yang maksimal bagi
pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya sifat opportunistic
manajemen akan mengakibatkan rendahnya kualitas laba. Rendahnya kualitas
laba akan mengakibatkan para pemakai laporan keuangan membuat kesalahan
dalam pembuatan keputusan seperti investor dan kreditur, sehingga nilai
perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006)
d. Teori Signalling
Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan
karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut tentunya ingin
mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor. Manajer bisa
menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya berperan sebagai sinyal
yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa
dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa
yang akan datang. Investor diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal
yang mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif
di masa depan. Jadi, kita dapat menyimpulkan dari penjelasan diatas
bahwasanya hutang merupakan tanda atau signal positif dari perusahaan.
Menurut Horne dan Wachoviz (dalam Suharli, 2005), “Debt to equity is
computed by simply dividing the total debt of the firm (including current
liabilities) by its shareholders equity”. Debt to Equity Ratio (DER) dapat
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) juga menunjukkan tingkat utang perusahaan,
perusahaan dengan utang yang besar mempunyai biaya utang yang besar pula. Hal
tersebut menjadi beban bagi perusahaan yang dapat menurunkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan investor. Para investor cenderung menghindari saham – saham yang
memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi.
!"# $ %& # DER =
Total Utang
X 100%
Total Ekuitas
2.2.3. Variabel Determinan Struktur Modal
Berdasarkan teori struktur modal dijelaskan di atas maka tahap selanjutnya
yang akan dijelaskan beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan antara
lain:
1. Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas sebagai tolak ukur dalam menentukan alternatif pembiayaan,
namun cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan yaitu tergantung pada
laba dan aktiva yang dibagikan yaitu laba bersih setelah pajak (net income) yang
berasal dari kegiatan operasi perusahaan di bagi total aktiva (total asets). Dengan
adanya profitabilitas suatu perusahaan tidak mengherankan apabila ada beberapa
perusahaan yang mempunyai perbedaan dalam menentukan suatu alternatif untuk
menghitung profitabilitas. Hal ini bukan suatu keharusan akan tetapi yang paling
penting adalah profitabilitas mana yang akan digunakan. Tujuannya adalah
semata-mata sebagai alat mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam
perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Brigham dan Gapenski (2006), “Profitability is the net results of
a number of policies and decisions.” Maksudnya profitabilitas adalah hasil bersih
dari serangkaian kebijakan dan keputusan perusahaan. Sedangkan menurut silaban
dan siahaan (2011) profitability merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Setiap perusahaan yang didirikan, berorientasi kepada profit
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan dengan tidak mengorbankan kepentingan pelanggannya, agar
mendapatkan kepuasan. Perolehan
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Peneliti Terdahulu.
Dalam penelitian tesis ini, penulis menggunakan beberapa sumber rujukan
yang dipakai sebagai pedoman penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang
digunakan penulis adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian Yuliani,
H.M.A. Rasyid Hs. Umrie dan Yuliansyah M. Diah
dengan judul “Determinan Struktur Modal dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
Perusahaan pada Pasar yang Sedang Berkembang (Studi pada Sektor Real
Estate
and Property)”.
Tujuan
penelitian
adalah
menjelaskan
dan
menganalisis pengaruh tingkat penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, non-debt tax shield, skala perusahaan, kondisi
intern perusahaan terhadap struktur modal dan menjelaskan dan menganalisis
pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada pasar yang sedang
berkembang (studi pada sektor real estate and property). Sampel penelitian
ini adalah perusahaan sektor real estate and property terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2007-2011 yaitu berjumlah 13 perusahaan. Rasio yang
digunakan sebanyak 9 rasio, dimana 7 rasio merupakan variabel independen
dan 2 variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini difokuskan pada
determinan struktur modal dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada
sektor real estate and property di Bursa Efek Indonesia. Determinan struktur
modal dalam penelitian ini ditentukan oleh struktur aktiva (aktiva), potensi
pertumbuhan
(potensi),
skala
perusahaan
(size).
Struktur
aktiva
Universitas Sumatera Utara
mencerminkan perimbangan antara aktiva lancar dan aktiva tetap sebagai
representasi dari keputusan investasi. Potensi pertumbuhan mencerminkan
prospek perusahaan dengan memberikan sinyal kepada pasar sebagai bentuk
informasi kepada investor atau calon investor. Sedangkan skala perusahaan
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melunasi angsuran dengan
melihat total aktiva yang dimiliki. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
struktur modal memberikan kontribusi dalam perubahan peningkatan nilai
perusahaan yang tercermin dalan Tobin’s Q. Hal ini dapat diartikan keputusan
struktur modal mempunyai relevansi dengan nilai perusahaan. Ketika rasio
hutang meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat.
2.
Penelitian Werner Ria Murhadi dengan judul “Determinan Struktur Modal:
Studi di Asia Tenggara”. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apakah
struktur modal perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas100 periode
tahun 2008 sampai tahun 2010 dipengaruhi oleh beberapa determinannya
(tangibility, profitability, liquidity, growth potential, firm size, cost of debt,
non-debt tax shield, volatility, taxes) baik secara parsial maupun simultan.
Sampel penelitian ini adalah 36 perusahaan yang terdaftar dalam Indeks
Kompas100. Rasio yang digunakan sebanyak 9 rasio, dimana 5 rasio
merupakan variabel independen dan 1 variabel dependen. Dengan kesimpulan
penelitian ini bahwa faktor yang menentukan kebijakan utang pada
perusahaan yang tergabung dalam sektor pertambangan adalah profitabilitas,
ukuran perusahaan, aset nyata dan tingkat pertumbuhan, sedangkan
penghematan pajak yang bukan bersumber dari utang tidak memiliki
pengaruh yang signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada
Universitas Sumatera Utara
perbedaan praktek yang nyata antara penggunaan utang di keenam negara
ASEAN. Penelitian ini secara umum mendukung pecking order theory,
dimana perusahaan cenderung untuk menggunakan pendanaan internal dalam
membiayai investasinya. Penggunaan utang dan penerbitan ekuitas hanya
akan dilakukan bila perusahaan membutuhkannya.
3.
Penelitian Dian Sinthayani dan Ida Bagus Panji Sedana dengan judul
penelitian “DETERMINAN STRUKTUR MODAL (Studi Komparatif pada
Manufacture Multinational Corporation dan Domestic Corporation di BEI)”.
Tujuan penelitian adalah ada tidaknya perbedaan struktur modal antara MNc
dan DMc serta meneliti kembali faktor-faktor (profitability, liquidity, asset
tangibility, dan business risk) yang mempengaruhi struktur modal MNc dan
DMc di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 perusahaan
manufacture dimana pembagiannya 19 perusahaan manufaktur MNc dan 48
perusahaan manufaktur DMc periode 2011-2013. Rasio yang digunakan
sebanyak 5 rasio, dimana 4 rasio merupakan variabel independen dan 1
variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu struktur modal
manufacture MNc berbeda secara signifikan dengan struktur modal
manufacture DMc, serta struktur modal manufacture MNc lebih rendah
daripada struktur modal manufacture DMc, profitability memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap struktur modal manufacture MNc, dan profitability
tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal manufacture DMc, liquidity
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal manufacture
MNc, dan liquidity memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal manufacture DMc, asset tangibility memiliki pengaruh negatif
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap struktur modal manufacture MNc, dan asset tangibility
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal manufacture
DMc dan business risk memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal manufacture MNc, dan business risk tidak memiliki pengaruh terhadap
struktur modal manufacture
4.
Penelitian Dessy Handa Sari, Atim Djazuli, Siti Aisjah (2013) dengan judul
penelitian “Determinan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia)”. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apa yang menjadi
determinan struktur modal dan pengaruh struktur modal tersebut terhadap
nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusahaan
yang memenuhi syarat sebagai anggota sampel. Rasio yang digunakan
sebanyak 7 rasio, dimana 5 rasio merupakan variabel independen dan 2
variabel dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu pada perusahaan
makanan dan minuman,
meningkatnya laba perusahaan mendorong
perusahaan lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari dalam
perusahaan, ukuran perusahaan yang besar merupakan akses bagi perusahaan
untuk mendapatkan kepercayaan investor menanamkan modalnya di
perusahaan, dan mudah memperoleh pembiayaan yang berasal dari hutang
jangka panjang. Pertumbuhan, struktur aktiva dan non debt tax shield tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
5.
Penelitian Shafiq ur Rehman dan Mushtaq ur Rehman (2015) dengan judul
penelitian “Determinant of Capital Structure During The Crisis Period:
Universitas Sumatera Utara
Evidence From The Recent Financial Crisis (2007-2009)”. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur
modal perusahaan swasta diperiode krisis kredit . Model efek tetap digunakan
metodologi penelitian studi. Sampel akhir penelitian meliputi 4.973
perusahaan swasta . Rasio yang digunakan sebanyak 4 rasio, dimana 3 rasio
merupakan variabel independen dan 1 variabel dependen. Dengan kesimpulan
ROA berpengaruh negatif dan signifikan yang terhadap total tutang. ROA
juga berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan selama periode krisis. tingkat
pertumbuhan (GT) berpengaruh positif terhadap total hutang disaat normal
tetapi berpengaruh negatif terhadap total hutang selama krisis. Asset
tangibility (PPE) berpengaruh positif terhadap total hutang disaat normal
tetapi berpengaruh negatif terhadap total hutang selama krisis.
6.
Penelitian Hamid Ahmad, Bashir A. Fida dan Muhammad Zakaria (2013)
dengan judul penelitian “The Co-determinants of Capital Structure and Stock
Returns: Evidence from The Karachi Stock Exchange”. Penelitian ini telah
menggunakan model struktural untuk menemukan co-faktor penentu struktur
modal dan return saham, menggunakan data set panel untuk 100 perusahaan
non keuangan yang terdaftar di KSE untuk periode 2006-10. GMM
digunakan untuk memperkirakan model dan mengatasi potensi masalah
endogeneity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham dan leverage
mempengaruhi satu sama lain, tetapi bahwa efek leverage terhadap return
saham lebih besar dari pengaruh pengembalian saham pada leverage. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa profitabilitas, pertumbuhan, dan
likuiditas merupakan penentu yang signifikan dari kedua variabel yaitu
Universitas Sumatera Utara
leverage dan return saham. Profitabilitas mempengaruhi leverage yang negatif
dan mempengaruhi saham kembali positif. Pertumbuhan memiliki efek positif
dan likuiditas memiliki efek negatif pada variabel leverage dan return saham.
Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kedua
variabel struktur modal atau return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal merupakan yang bisa
menjelaskan perilaku
pembiayaan perusahaan Pakistan dan perusahaan di pakistan tidak memiliki
rasio utang tertentu, perusahaan mengikuti hirarki metode pembiayaan. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan di Pakistan sektor non
finansial lebih memilih untuk menggunakan sumber-sumber pembiayaan
internal dari pada pembiayaan yang sumber eksternal. Jika dilihat dari segi
return saham hasil penelitian mendukung teori market timing untuk
menjelaskan keputusan pendanaan perusahaan Pakistan: Perusahaan akan
mengeluarkan ekuitas ketika pengembalian saham meningkat.
7.
Penelitian Md. Imran Hossain dan Md. Akram Hossain dengan judul
penelitian “Determinants of Capital Structure and Testing of Theories: A
Study on The Listed Manufacturing Companies in Bangladesh”. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
signifikan mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bangladesh. Untuk melakukan penelitian ini, memerlukan
10 tahun data tahunan (2002-2011) dari 74 perusahaan manufaktur di
Bangladesh terdaftar di bawah 8 industri di Bursa Efek Dhaka (DSE)
dikumpulkan dari perpustakaan DSE. Rasio yang digunakan sebanyak 14
rasio, dimana 11 rasio merupakan variabel independen dan 3 variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen. Dengan kesimpulan penelitian ini yaitu kepemilikan berpengaruh
positif pada rasio leverage. Growth rate (tingkat pertumbuhan), profitabilitas,
debt servive coverage ratio, non-debt tax shield, financial cost, free cash flow
to firm, agency cost dan dividen berpengaruh negatif terhadap rasio leverage.
Rasio tangibility dan rasio likuidity berpengaruh positif terhadap
utang
jangka panjang, tetapi berpengaruh negatif terhadap utang jangka pendek dan
total utang. Struktur modal dari berbagai industri di Bangladesh berbeda
secara signifikan satu sama lain.
8.
Penelitian Yusuf Fatoni, Hadi Paramu, Elok Sri Utami dengan judul
penelitian “Determinan Struktur Modal pada Perusahaan Pertambangan Sub
Sektor Batubara dan Non Batubara yang Listed di Bursa Efek Indonesia”.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan sub
sektor batubara dan non batubara yang listed di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2008-2012. Pemilihan sampel pada penelitian ini mengaplikasikan
metode sensus. Variabel dependen pada penelitian ini adalah struktur modal
yang diproksikan dengan rasio hutang, sedangkan variabel independen
penelitian meliputi biaya hutang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta profitabilitas. Rasio yang
digunakan sebanyak 7 rasio, dimana 6 rasio merupakan variabel independen
dan 1 variabel dependen. Dengan hasil penelitian pertama biaya utang, risiko
bisnis, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta
profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal pada sub sektor batubara. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, serta profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sub
sektor non batubara. Pada sub sektor batubara menunjukkan bahwa
pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap DER. Sedangkan
biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan, kebijakan dividen, serta
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap DER. Pada sub sektor
non batubara menunjukkan bahwa biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap DER. Dividen
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DER. Sedangkan variabel
pertumbuhan dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap DER.
9.
Penelitian Asmawi Noor Saarani & Faridah Shahadan (2013) dengan judul
penelitian “The Determinant of Capital Structure of SMEs in Malaysia:
Evidence From Enterprise 50 (E50) SMEs”. Tujuan penelitian adalah Untuk
menganalisis determinan struktur modal di SMEs in Malaysia. Sampel
penelitian ini sebanyak 334 perusahaan. Rasio yang digunakan sebanyak 10
rasio, dimana 7 rasio merupakan variabel independen dan 3 variabel
dependen. Dengan kesimpulan penelitian variabel umur menunjukkan
pengaruh negatif dan signifikam terhadap struktur modal. Variabel ukuran
menunjukkan pengaruh negatif dan tidak significan terhadap struktur modal.
Variabel tangibility, hasilnya menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan.
Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
Pertumbuhan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur moda
10. Penelitian Danang Fibriyanto, Fransisca Yaningwati dan Zahroh Za dengan
judul penelitian “Analisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
property dan realestate yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 20092011”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuim apakah struktur aktiva,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan memiliki
pengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan property dan real estate
yang go public di BEI periode 2009-2011, dan untuk mengetahui struktur
aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
memiliki pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan property dan real
estate yang go public di BEI periode 2009 – 2011. Jenis penelitian dalam
penelitian ini adalah explanatory research (penelitian eksplanatori) dengan
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Data
yang
digunakan
adalah
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) edisi tahun 2009 sampai tahun
2011 terdapat 18 perusahaan property dan real estate. Sumber data diperoleh
dari Indonesian Capital Market Directory. Analisis data yang digunakan
adalah analisis statistik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
variable
struktur
aktiva,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia.
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh dominan terhadap variabel nilai
perusahaan. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai
perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia mampu
dijelaskan oleh variabel struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan.
11. Penelitian Nguyen Thanh Cuong dengan judul “Threshold Effect of Capital
Structure on Firm Value: Evidence from Seafood Processing Enterprises in
Universitas Sumatera Utara
The South Central Region of Vietnam”. Tujuan dari penelitian untuk
mengetahui apakah struktur modal dengan optimal mampu memaksimalkan
nilai perusahaan. Sampel penelitian menggunakan data 90 perusahaan yang
terdaftar usaha pengolahan makanan laut di wilayah Tengah Vietnam Selatan
( SEASCRs ) selama periode 2005-2011. Rasio yang digunakan sebanyak 5
rasio, dimana 1 rasio merupakan variabel independen dan 2 variabel
dependen dan 2 variavel kontrol. Dengan hasil penelitian yaitu ukuran
perusahaan melalui total aset berpengaruh positif dan signifikan pada nilai
perusahaan. Tingkat pertumbuhan penjualan operasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian menunjukkan adanya
efek pembatas dari rasio utang terhadap nilai perusahaan saat BVE dipilih ke
proxy nilai perusahaan. Ketika ROE dipilih untuk nilai perusahaan proxy,
hasilnya menunjukkan bahwa ada efek ambang ganda antara rasio hutang dan
nilai perusahaan.
12. Robinhot Gultom, Agustina, Sri Widia Wijaya dengan judul penelitian
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisa pengaruh struktur modal, likuiditas, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan baik secara simultan
maupun parsial. Populasi pada penelitian ini adalah pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008 sampai 2011.
Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling sehingga diperoleh sebanyak 9 perusahaan dari 10 perusahaan yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian. Rasio yang digunakan sebanyak 5
Universitas Sumatera Utara
rasio, dimana 4 rasio merupakan variabel independen dan 1 variabel
dependen. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
regresi linier berganda. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu secara
simultan struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan.
Sedangkan
secara
parsial
profitabilitas yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun struktur
modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
13. Penelitian Ayu Indira Mega Susanti dan Anak Agung Gede Suarjaya dengan
judul “Determinan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Nilai
Perusahaan”. Tujuan penelitian untuk mencapai nilai perusahaan yang
maksimal salah satunya dapat dipengaruhi oleh keputusan struktur modal.
Penelitian ini fokus pada determinan struktur modal dan dampaknya terhadap
nilai perusahaan pada sektor property and real estate. Penggunaan purposive
sampling untuk teknik sampling, dengan 28 perusahaan sebagai sampel.
Analisis jalur dengan model regresi sebagai teknik analisis. Rasio yang
digunakan sebanyak 5 rasio, dimana 3 rasio merupakan variabel independen
dan 1 variabel dependen dan 1 variavel intervening. Penelitian ini
menemukan bahwa assets structure berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan profitability dan growth tidak berpengaruh signifikan,
profitability berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan
growth, assets structure, struktur modal tidak berpengaruh signifikan.
14. Penelitian Shelly dengan judul “Determinan Struktur Modal dan Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan”. Tujuan penelitian untuk menganalisa analisa
Universitas Sumatera Utara
faktor-faktor penentu atau determinan yang mempengaruhi sruktur modal dan
bagaimana pengaruhnya terhadap nilai perusahaan dengan faktor penentu
yang akan digunakan adalah likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Analisa dilakukan terhadap 21 perusahaan wholesale dan retail terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2012 dengan menggunakan metode
analisis jalur untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung variabel
bebas (likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel
terikat (nilai perusahaan dan struktur modal) serta apakah struktur modal
merupakan variabel intervening. Hasil analisa yang dilakukan membuktikan
bahwa variabel bebas secara simultan dan parsial signifikan mempengaruhi
struktur modal tetapi tidak signifikan mempengaruhi nilai perusahaan dan
struktur modal merupakan variabel intervening yang secara simultan dan
parsial signifikan mempengaruhi nilai perusahaan.
Ringkasan review peneliti terdahulu disajikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
1
Nama/Tahun
Werner
Murhadi
(2011)
Ria
Judul
Variabel
Determinan
Variabel independent:
struktur modal: 1. Profitabilitas
studi di Asia 2. Asset tangibility
Tenggara.
3. Tingkat
pertumbuhan
4. Ukuran perusahaan
5. Non-debt tax shield
Variabel dependent:
1. Struktur modal
2
Asmawi Noor
Saarani1
&
Faridah
Shahadan
(2013)
The determinant Variabel independent:
of capital
1. Umur
structure of
2. Ukuran
SMEs in
3. Tangibility
Malaysia:
4. Liquiditas
evidence from 5. Profitabilitas
enterprise 50
6. Pertumbuhan
(E50) SMEs.
Variabel dependent:
1. Struktur modal
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah:
1. Faktor yang menentukan kebijakan utang pada
perusahaan yang tergabung dalam sektor
pertambangan adalah profitabilitas, ukuran
perusahaan, aset nyata dan
tingkatpertumbuhan, sedangkan penghematan
pajak yang bukan bersumber dari utang tidak
memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak
ada perbedaan praktek yang nyata antara
penggunaan utang di keenam negara ASEAN.
Hasil penelitian adalah:
1.Variabel
umur,
tangibility,
liquiditas,
profitabilitas dan pertumbuhan menunjukkan
pengaruh negatif dan signifikam terhadap
struktur modal.
2.Variabel ukuran menunjukkan pengaruh negatif
dan tidak significan terhadap struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
3
Nama/Tahun
Dessy
Handa
Sari,
Atim
Djazuli,
Siti
Aisjah
(2013)
Judul
Variabel
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Profitabilitas
dan dampaknya
2. Ukuran perusahaan
terhadap nilai
3. Pertumbuhan
perusahaan
4. Struktur aktiva
(studi pada
5. Non-debt tax shield
perusahaan
makanan dan
Variabel dependent:
minuman di
1. Struktur modal
Bursa Efek
2. Nilai perusahaan
Indonesia)
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah:
1. Variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
2.Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap struktur modal.
3. Variabel pertumbuhan, struktur aktiva dan non
debt tax shield berpengaruh tidak signifikan
terhadap struktur modal.
4. Variabel struktur modal berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4
Hamid Ahmad,
Bashir A. Fida
dan Muhammad
Zakaria
(2013)
The coVariabel independent:
determinants of
1. Ukuran perusahaan
capital structure 2. Profitabilitas
and stock
3. Pertumbuhan
returns:
perusahaan
evidence from
4. Likuiditas
the Karachi
Stock Exchange Variabel dependent:
1. Leverage
2. Return saham
Hasil Penelitian adalah:
1. Return saham dan leverage mempengaruhi satu
sama lain, tetapi bahwa efek leverage terhadap
return saham lebih besar dari pengaruh
pengembalian saham pada leverage.
2. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
leverage dan berpengaruh positif terhadap
return saham
3. Pertumbuhan berpengaruh positif terhadap
leverage dan return saham.
4. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap
leverage dan return saham.
5. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap leverage dan return
saham.
Robinhot
Gultom,
Agustina,
Sri
Widia Wijaya
(2013)
Analisis faktorFaktor Yang
Mempengaruhi
Nilai
Perusahaan
Pada
Perusahaan
Farmasi Di
Bursa Efek
Indonesia
Hasil penelitian adalah:
1. Secara simultan terdapat pengaruh antara
struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar ditahun
2008-2011
2. Secara parsial, variabel profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, namun variabel struktur modal,
likuiditas dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5
6
Yusuf Fatoni,
Hadi Paramu,
Elok Sri Utami
(2013)
Variabel independent:
1. Struktur modal
2. Liquiditas
3. Ukuran perusahaan
4. Profitabilitas
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Biaya hutang
pada perusahaan 2. Risiko bisnis
pertambangan
3. Ukuran perusahaan,
sub sektor
4. Pertumbuhan
batubara dan
perusahaan
non batubara
5. Kebijakan dividen
yang listed di
6. Profitabilitas.
Bursa Efek
Indonesia
Variabel dependent:
1. Struktur modal
yang diproksikan
dengan rasio hutang
Hasil penelitian adalah:
1. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen,
serta profitabilitas secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
pada sub sektor batubara.
2. Biaya utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen,
serta profitabilitas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal pada sub
sektor non batubara.
3. Pada sub sektor batubara menunjukkan bahwa
pertumbuhan
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap DER. Sedangkan biaya
utang, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
kebijakan dividen, serta profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap DER.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
7
8
Nama/Tahun
Judul
Ayu
Indira
Mega Susanti
dan
Anak
Agung
Gede
Suarjaya
(2014)
Determinan
Struktur Modal
Dan
Dampaknya
Terhadap Nilai
Perusahaan
Nguyen Thanh
Cuong
(2014)
Variabel
Variabel independent:
1. Assets structure
2. Profitability
3. Growth
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Variabel intervening:
1. Struktur modal
Threshold effect Variabel independent:
of capital
1. Struktur modal
structure on
firm value:
Variabel dependent:
evidence from
1. Nilai perusahaan
seafood
a. ROE
processing
b. BVE
enterprises in
the South
Variabel control:
Central Region
1. Ukuran perusahaan
of Vietnam
(size)
2. Tingkat
pertumbuhan
(growth)
9
Yuliani, H.M.A.
Rasyid
Hs.
Umrie
dan
Yuliansyah M.
Diah
(2014)
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Tingkat penjualan
dan
2. Struktur aktiva
pengaruhnya
3. Potensi
terhadap nilai
pertumbuhan
perusahaan pada 4. Profitabilitas
pasar yang
5. Non-dobt tax shield
sedang
6. Skala perusahaan
berkembang
7. Kondisi intern
(studi padan
perusahaan
sektor real
estate and
Variabel dependent:
property)
1. Struktur modal
2. Nilai perusahaan
10
Danang
Fibriyanto,
Fransisca
Yaningwati dan
Zahroh Za
(2015)
Analisis
Variabel independent:
pengaruh
1.Struktur modal
struktur modal
a.Profitabilitas
terhadap nilai
b.Ukuran
perusahaan
perusahaan
property dan
c.Pertumbuhan
real estate yang
penjualan
Hasil Penelitian
4. Pada sub sektor non batubara menunjukkan
bahwa biaya utang, risiko bisnis, ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap DER. Dividen berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap DER. Sedangkan
variabel pertumbuhan dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap DER
Hasil penelitian adalah:
1. Assets structure berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal, sedangkan
profitability dan growth tidak berpengaruh
signifikan.
2. Profitability berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan, sedangkan growth, assets
structure, struktur modal tidak berpengaruh
signifikan.
Hasil penelitian adalah:
1. Ukuran perusahaan melalui total aset
berpengaruh positif dan signifikan pada nilai
perusahaan.
2. Tingkat pertumbuhan penjualan operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan..
3. Temuan penelitian menunjukkan adanya efek
pembatas dari rasio utang terhadap nilai
perusahaan saat BVE dipilih ke proxy nilai
perusahaan.
4. Ketika ROE dipilih untuk nilai perusahaan
proxy, hasilnya menunjukkan bahwa ada efek
ambang ganda antara rasio hutang dan nilai
perusahaan.
5. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan
antara modal struktur dan nilai perusahaan
memiliki hubungan non linear
Hasil penelitian ini adalah:
1. Tingkat penjualan tidak signifikan sebagai
determinan Struktur Modal.
2. Struktur aktiva signifikan dan positif sebagai
determinan struktur modal.
3. Potensi pertumbuhan signifikan dan negatif
sebagai determinan struktur modal.
4. Profitabilitas tidak signifikan sebagai
determinan struktur modal.
5. Non-debt tax shield tidak signifikan sebagai
determinan struktur modal.
6. Kondisi intern perusahaan tidak signifikan
sebagai determinan struktur modal.
7. Struktur modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian adalah:
1.Variable struktur aktiva (X1), profitabilitas
(X2), ukuran perusahaan (X3), pertumbuhan
penjualan (X4) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan property dan real estate di Bursa
Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
Nama/Tahun
Judul
listing di Bursa
Efek Indonesia
Tahun 20092011
11
12
Variabel
Variabel dependent:
1. Nilai perusahaan
Hasil Penelitian
2. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh
dominan terhadap variabel nilai perusahaan
(Y).
Dian Sinthayani
dan Ida Bagus
Panji Sedana
(2015)
Determinan
Variabel independent:
struktur modal
1. Profitability
(studi
2. Liquidity
komparatif pada 3. Asset tangibility
manufacture
4. Bisinees risk
multinational
corporation dan Variabel dependent:
domestic
1. Struktur modal
corporation di
BEI)
Hasil penelitian adalah:
Md. Imran
Hossain1 & Md.
Akram
Hossain2
(2015)
Determinants of Variabel independent:
capital structure 1. Managerial
and testing of
ownership
theories: a study
(kepemilikan)
on the listed
2. Growth rate
manufacturing
(tingkat
companies in
pertumbuhan)
Bangladesh
3. Profitability ratio
4. Tangibility ratio
5. Debt service
coverage ratio
6. Liquidity ratio
7. Non-debt tax
shield
8. Financial cost
9. Free cash flow to
firm
10. Agency cost
11. Deviden
Hasil Penelitian adalah:
1. Struktur modal manufacture MNc berbeda
secara signifikan dengan struktur modal
manufacture DMc, serta struktur modal
manufacture MNc lebih rendah daripada
struktur modal manufacture DMc.
2. Profitability memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan profitability tidak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal
manufacture DMc.
3. Liquidity memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal manufacture MNc,
dan liquidity memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture DMc.
4. Asset tangibility memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan asset tangibility
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal manufacture DMc.
5. Business risk memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal
manufacture MNc, dan business risk tidak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal
manufacture DMc.
1. Kepemilikan berpengaruh positif pada rasio
leverage.
2. Growth rate (tingkat pertumbuhan),
profitabilitas, debt servive coverage ratio, nondebt tax shield, financial cost , free cash flow
to firm, agency cost dan dividen berpengaruh
negatif terhadap rasio leverage.
3. Rasio tangibility dan rasio likuidity
berpengaruh positif terhadap utang jangka
panjang, tetapi berpengaruh negatif terhadap
utang jangka pendek dan total utang.
4. Struktur modal dari berbagai industri di
Bangladesh berbeda secara signifikan satu
sama lain .
5. Teori pecking -order dan teori static trade - off
adalah modal yang paling dominan teori
struktur di Bangladesh.
Variabel dependent:
1. Struktur modal
a. Sort term debt
ratio
b. Long term debt
ratio
c. Total debt ratio
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
No
Nama/Tahun
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
13
Shafiq ur
Rehman
dan
Mushtaq ur
Rehman
(2015)
Determinant of Variabel independent:
Hasil penelitian adalah:
capital structure 1. Profitabilitas (ROA) 1.ROA berpengaruh negatif dan signifikan yang
during the
2. Asset tangibility
terhadap total tutang. ROA juga berpengaruh
Crisis period:
(PPE).
negatif tetapi tidak signifikan selama periode
evidence from
3. Tingkat pertumbuhan
krisis .
the recent
(GT)
2.Tingkat pertumbuhan (GT) berpengaruh positif
Financial crisis 4. CR dummy
terhadap total hutang disaat normal tetapi
(2007-2009)
a. Krisis
berpengaruh negatif terhadap total hutang
b. Sebelum krisis
selama krisis.
3.Asset tangibility (PPE) berpengaruh positif
Variabel Dependent:
terhadap total hutang disaat normal tetapi
1. Struktur Modal
berpengaruh negatif terhadap total hutang
selama krisis.
14
Shelly
(2016)
Determinan
Variabel independent:
Struktur Modal
1. Likuiditas
Dan
2. Profitabilitas
Pengaruhnya
3. Ukuran perusahaan
Terhadap Nilai
Perusahaan:
Variabel dependent:
Perusahaan
1. Nilai perusahaan
Wholesale And
Retail Terdaftar Variabel intervening:
Pada BEI 2008- 1. Struktur modal
2012
Hasil penelitian adalah:
1. Variabel bebas secara simultan dan parsial
signifikan mempengaruhi struktur modal tetapi
tidak signifikan mempengaruhi nilai
perusahaan
2. Struktur modal merupakan variabel intervening
yang secara simultan dan parsial signifikan
mempengaruhi nilai perusahaan.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Nilai Perusahaan
Nilai
perusahaan
merupakan
persepsi
investor
terhadap
tingkat
keberhasilan perusahaan yang dapat dikaitkan dengan harga saham dan
profitabilitas. Harga saham yang tinggi akan berdampak pada nilai perusahaan
yang tinggi. Adapun yang dimaksud dengan harga saham di atas adalah harga
yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar bursa (Bursa Efek Negara
di Asia Tenggara), atau lebih tepatnya disebut harga penutupan (clossing price)
saham di pasar bursa. Profit yang maksimal akan mendorong kemakmuran bagi
para pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham akan meningkatkan nilai
perusahaan. Kemakmuran pemegang saham meningkat jika harga saham yang
dimilikinya juga meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan menggunakan nilai wajar pasar
saham. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai wajar pasar sahamnya
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di bursa, yang tercermin
dalam listing price. Harga pasar mencerminkan berbagai keputusan dan kebijakan
manajemen, sehingga nilai perusahaan merupakan akibat dari tindakan
manajemen. Menurut Brigham dan Houston (2006) nilai perusahaan merupakan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
dijual. Sedangkan menurut Keown et al., (2004) nilai perusahaan merupakan nilai
pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas pemegang saham yang beredar.
Dalam mengelola perusahaan para pemegang saham sebagai principal
dapat menunjuk para profesional (manajerial) atau sering juga disebut sebagai
agen untuk mencapai tujuan perusahaan. Agency theory menyatakan, pihak
manajemen bisa saja bertindak mengutamakan kepentingan dirinya sendiri
(Jensen dan Meckling, 1976). Terjadinya konflik yang disebut dengan agency
conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait, yaitu principal dan agen mempunyai
keinginan yang saling bertentangan. Agency conflict dapat menyebabkan
penurunan nilai perusahaan. Oleh karena itu principal membutuhkan berbagai
informasi mengenai tindakan manajemen dalam mengelola perusahaan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut adalah untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham. Nilai pemegang saham akan meningkat
apabila diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan, yang ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada para pemegang saham. Menurut
Soliha dan Taswan (2002), nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan
Universitas Sumatera Utara
pemilik perusahaan sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi akan menunjukan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Menurut Rakhimsyah dan Barbara (2011) nilai perusahaan yang dibentuk
melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang
investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan
harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan juga akan
meningkat.
Untuk
mencapai nilai perusahaan, umumnya para investor
menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional. Para profesional
diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris. Untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut, manajer membuat keputusan investasi yang menghasilkan
net present value positif.
Nilai perusahaan merupakan net present value dari cash flow yang
diharapkan dan discount rate pengembalian yang mencerminkan baik risiko
perusahaan dan financing mix yang digunakan. Tujuan normatif perusahaan
adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang dikemukakan oleh Ross et. al.,
(2005 : 14) “The goal of financial management is to maximize the shareholder’s
wealth by taking action that incrase the current value per share of exiting stock of
the
firm”
yang
diartikan
tujuan
manajemen
keuangan
yaitu
untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dengan mengambil tindakan
pada peningkatan nilai per lembar saham sekarang dari saham yang ada. Tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan tersebut berhubungan dengan keputusan
keuangan, sehingga setiap keputusan sudah selayaknya ditunjukkan dengan
tindakan yang dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tobin s Q =
OS X P + D + I − CA
Total Asset
Dimana: OS = Outstanding Share
P
= Stock Price
D
= Total Debt
I
= Total Inventory
CA = Current Asset
TA
= Total Asset
2.2.2. Struktur Modal
Menurut Wild et.al, (2005) struktur modal merupakan komposisi
pendanaan antara ekuitas (pendanaan sendiri) dan utang pada suatu perusahaan.
Keputusan pendanaan perusahaan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh
dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk membuat kebijakan pendanaan yang tepat. Salah satu langkah
yang diambil perusahaan adalah dengan memiliki manajemen keuangan.
Tanggung jawab utama seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan adalah
merencanakan sumber dan penggunaan dana untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan
perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal
tercermin pada utang jangka panjang dan unsur modal sendiri, dimana kedua
unsur tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dalam
penelitian ini struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan kelompok rasio Levarage (utang).
Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (utang)
terhadap total modal yang dimiliki perusahaan perusahaan dalam memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kewajiban jangka panjangnya. Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan
antara total utang dengan total modal. Debt to Equity Ratio (DER) digunakan
untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity
yang dimiliki perusahaan.
Menurut Mardiyati, et. al, (2012) kebijakan hutang merupakan kebijakan
perusahaan tentang seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan
utang. Terdapat beberapa teori tentang pendanaan hutang dengan hubungan
terhadap nilai perusahaan yaitu:
a. Teori Struktur Modal dari Miller dan Modligiani (Capital Structure Theory)
Teori Modigliani & Miller merupakan teori struktur modal modern
yang dikenal dengan Teori MM (1958) yang mempublikasikan artikelnya yang
berjudul “The Cost of Capital, Corporate Finance and The Theory of
Investment” dimana artikel tersebut merupakan artikel keuangan yang paling
berpengaruh yang pernah ditulis oleh Brigham & Daves (2004). Berdasarkan
dari serangkaian asumsi yang sangat membatasi artikel tersebut, MM
membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur
modalnya. Dengan kata lain, MM menyatakan bahwa tidak menjadi persoalan
dalam hal membiayai kegiatan operasional persuhaan dengan menggunakan
struktur modalnya. Artinya tidak ada hubungan antara nilai dengan struktur
modalnya, dengan demikian struktur modal tidak relevan terhadap nilai
perusahaan.
Pada teori ini mereka berasumsi yang tidak realistik bahwa dengan
asumsi tidak ada pajak, bancruptcy cost, tidak adanya informasi asimetris
antara pihak manajemen dengan para pemegang saham, dan pasar terlibat
Universitas Sumatera Utara
dalam kondisi yang efisien, maka value yang bisa diraih oleh perusahaan tidak
terkait dengan bagaimana perusahaan melakukan strategi pendanaan. Setelah
menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak
yang dibayar (karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang
mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak) sehingga nilai perusahaan
bertambah.
Meskipun beberapa asumsi di atas jelas-jelas merupakan suatu hal yang
tidak realistis, hasil ketidakrelevanan MM memiliki arti yang sangat penting.
Dengan menunjukkan kondisi-kondisi di mana struktur modal tersebut tidak
relevan, MM juga telah memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa yang
dibutuhkan agar membuat struktur modal menjadi relevan yang selanjutnya
akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil karya MM menandai awal
penelitian struktur modal modern, dengan penelitian selanjutnya berfokus pada
melonggarkan asumsi-asumsi MM guna mengembangkan sutau teori struktur
modal yang lebih realistis.
1) Pengaruh Perpajakan.
MM menerbitkan makalah lanjutan pada tahun 1963 di mana di
dalamnya mereka melonggarkan asumsi tidak adanya pajak
perusahaan. Peraturan perpajakan memperbolehkan perusahaan
untuk mengurangkan pembayaran bunga sebagai suatu beban, akan
tetapi pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak dapat
menjadi pengurangan pajak. Perbedaan perlakuan ini mendorong
perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya. Tentu
MM mendemontrasikan bahwa jika seluruh asumsi mereka lain
Universitas Sumatera Utara
yang tetap berlaku, perlakuan yang berbeda ini akan mengarah pada
terjadinya suatu situasi dimana perusahaan didanai 100 persen oleh
hutang.
2) Pengaruh Potensi Terjadinya Kebangkrutan.
Hasil irelevansi MM juga tergantung pada asumsi bahwa
perusahaan tidak akan bangkrut, sehingga tidak akan ada biaya
kebangkrutan. Namun, kebangkrutan pada praktiknya terjadi, dalam
hal ini sangat mahal biayanya. Perusahaan yang bangkrut akan
memiliki beban akuntansi dan hukum yang sangat tinggi, dan juga
mengalami kesulitan untuk mempertahankan pelanggan, pemasok
dan karyawannya. Masalah-masalah yang berhubungan dengan
kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah
perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam struktur
modalnya. Karena itu, biaya kebangkrutan menahan perusahaan
mendorong penggunaan hutangnya hingga ke tingkat yang
berlebihan.
3) Teori Pertukaran.
Fakta bahwa bunga adalah beban pengurangan pajak menjadikan
hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen.
Akibatnya, secara tidak langsung pemeritah akan membayarkan
sebagian biaya dari modal hutang, atau dengan cara lain, hutang
memberikan
manfaat
perlindungan
pajak.
Semakin
banyak
perusahaan menggunakan hutang, maka semakin tinggi nilai dan
harga sahamnya, menurut asumsi tulisan Moddigliani Miller dengan
Universitas Sumatera Utara
pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai
maksimal jika perusahaan sepenuhnya menggunakan hutang 100
persen. Dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan hutang
100 persen. Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan
hutang adalah untuk menjaga biaya-biaya yang berhubungan
dengan kebangkrutan tetap rendah.
4) Teori Persinyalan.
MM berasumsi bahwa investor memiliki informasi yang sama
tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya, hal ini
disebut informasi simetris (symmetric information). Namun
kenyataanya, para manajer seringkali memiliki informasi yang lebih
daripada pihak luar. Hal ini disebut informasi asimetris (asymmetric
information), dan memiliki pengaruh yang penting pada struktur
modal yang optimal.
5) Menggunakan Pendanaan Hutang untuk Membatasi Manajer.
Perusahaan dapat mengurangi arus kas yang berlebihan dengan
beragam cara. Salah satunya adalah dengan menyalurkan kembali
kepada pemegang saham melalui deviden yang lebih tinggi atau
pembelian kembali saham. Alternatif yang lain adalah untuk
mengubah struktur modal ke arah hutang dengan harapan adanya
persyaratan penutupan hutang yang lebih tinggi akan memaksa
manajer untuk lebih disiplin. Jika hutang tidak tertutupi seperti yang
diharuskan, perusahaan akan terpaksa dinyatakan bangkrut.
Pembelian melalui hutang (laverage buyout-LBO) adalah satu cara
Universitas Sumatera Utara
untuk mengurangi kelebihan arus kas. Dalam suatu LBO hutang
digunakan untuk mendanai pembelian saham sebuah perusahaan,
dimana selanjutnya akan dimiliki secara pribadi.
b. Trade off Theory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan
melakukan pendanaan menggunakan hutang maka semakin besar pula resiko
mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap
yang terlalu besar bagi para debtholders setiap tahunnya dengan kondisi laba
bersih yang belum pasti (bancruptcy cost of debt). Trade-off Theory berusaha
mengemukakan
mengenai
rasio
utang
yang
yang
optimal
harus
mempertimbangkan antara manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan dari penggunaan utang perusahaan. Teori ini mengemukakan
bahwa struktur modal yang optimal akan tercapai apabila manfaat nilai tambah
yang diperoleh dari penggunaan utang yaitu berupa penghematan pajak yang
digunakan untuk menutupi peningkatan biaya financial distress sehubungan
dengan penggunaan penggunaan utang (Bradley et. al., 1984). Teori Trade-off
sering juga disebut teori bedasarkan pajak yang menyatakan bahwa pada
struktur modal yang optimal akan diperoleh keuntungan bersih penggunaan
pajak akibat meningkatnya biaya keagenan karena rasio utang mendekati
tingkat
kritis
atau
dengan
kata
lain
mendekati
financial
distress
(kebangkrutan).
Universitas Sumatera Utara
c. Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi
konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham
dengan manajer sebenarnya adalah konsep free cash flow. Tetapi ada
kecenderungan bahwa manajer ingin menahan sumber daya (termasuk free
cash flow) sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya tersebut. Hutang
bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik keagenan terkait free
cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang maka manajer akan dipaksa
untuk mengeluarkan kas dari perusahaan (untuk membayar bunga). Menurut
Jensen dan Meckling (1976) terdapat tiga macam biaya keagenan (agency
cost), antara lain:
1) Biaya Bonding (Bonding Cost).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang timbul akibat sikap manajer
yang berani memberikan jaminan kepada pemilik perusahaan (principal)
untuk tidak membuat perusahaan yang dikelola manajer tersebut merugi.
2) Biaya Monitoring (Monitoring Cost).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul akibat pemegang saham
mengawasi segala tindakan yang dilakukan oleh manajerial di perusahaan.
3) Biaya Kerugian Residual (Residual Loss).
Biaya ini ditanggung oleh perusahaan yang muncul karena perbedaan
keputusan antara pihak pemegang saham dengan pihak manajerial di mana
seharusnya keputusan tersebut memberikan keuntungan yang maksimal bagi
pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya sifat opportunistic
manajemen akan mengakibatkan rendahnya kualitas laba. Rendahnya kualitas
laba akan mengakibatkan para pemakai laporan keuangan membuat kesalahan
dalam pembuatan keputusan seperti investor dan kreditur, sehingga nilai
perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006)
d. Teori Signalling
Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan
karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut tentunya ingin
mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor. Manajer bisa
menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya berperan sebagai sinyal
yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa
dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa
yang akan datang. Investor diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal
yang mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif
di masa depan. Jadi, kita dapat menyimpulkan dari penjelasan diatas
bahwasanya hutang merupakan tanda atau signal positif dari perusahaan.
Menurut Horne dan Wachoviz (dalam Suharli, 2005), “Debt to equity is
computed by simply dividing the total debt of the firm (including current
liabilities) by its shareholders equity”. Debt to Equity Ratio (DER) dapat
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) juga menunjukkan tingkat utang perusahaan,
perusahaan dengan utang yang besar mempunyai biaya utang yang besar pula. Hal
tersebut menjadi beban bagi perusahaan yang dapat menurunkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan investor. Para investor cenderung menghindari saham – saham yang
memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi.
!"# $ %& # DER =
Total Utang
X 100%
Total Ekuitas
2.2.3. Variabel Determinan Struktur Modal
Berdasarkan teori struktur modal dijelaskan di atas maka tahap selanjutnya
yang akan dijelaskan beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan antara
lain:
1. Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas sebagai tolak ukur dalam menentukan alternatif pembiayaan,
namun cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan yaitu tergantung pada
laba dan aktiva yang dibagikan yaitu laba bersih setelah pajak (net income) yang
berasal dari kegiatan operasi perusahaan di bagi total aktiva (total asets). Dengan
adanya profitabilitas suatu perusahaan tidak mengherankan apabila ada beberapa
perusahaan yang mempunyai perbedaan dalam menentukan suatu alternatif untuk
menghitung profitabilitas. Hal ini bukan suatu keharusan akan tetapi yang paling
penting adalah profitabilitas mana yang akan digunakan. Tujuannya adalah
semata-mata sebagai alat mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam
perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Brigham dan Gapenski (2006), “Profitability is the net results of
a number of policies and decisions.” Maksudnya profitabilitas adalah hasil bersih
dari serangkaian kebijakan dan keputusan perusahaan. Sedangkan menurut silaban
dan siahaan (2011) profitability merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Setiap perusahaan yang didirikan, berorientasi kepada profit
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan dengan tidak mengorbankan kepentingan pelanggannya, agar
mendapatkan kepuasan. Perolehan