Membentuk Persamaan Regresi Linear Berganda Dengan Menggunakan Metode Stepwise Tentang Jumlah Kriminalitas Di Polresta Medan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berasal dari bahasa latin yang berarti
kejahatan. Kriminalitas atau tindak kejahatan diartikan sebagai suatu perbuatan yang
melanggar
hukum, atau melanggar Undang-Undang, yang dapat merugikan
masyarakat secara moril maupun secara materil, baik dilihat dari segi kesusilaan,
kesopanan, dan ketertiban masyarakat. Kejahatan juga merupakan masalah sosial,
tidak hanya
merupakan masalah bagi masyarakat tertentu, tetapi juga menjadi
masalah yang dihadapi oleh masyarakat di dunia. dapat dinilai sebagai perbuatan
jahat.
Perbuatan atau tingkah laku yang dinilai serta mendapat reaksi yang bersifat tidak
disukai oleh masyarakat. Kejahatan yang dibuat setiap tahun tidak terhitung
banyaknya dan jutaan penjahat telah dihukum. Korban kejahatan selain mengalami
kerugian perekonomian juga mengalami kerugian kesusilaan dan kesusahan.
Adapun faktor-faktor yang meyebabkan tindakan kriminalitas tersebut yaitu faktor
endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya
sendiri,
bahwa
kebenaran relatif
itu
bisa
menciptakan suatu
sikapuntuk
mempertahankan pendapatnya yang berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalam
menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu
bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah
yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang
ekonomi, ketidakadilan dsb, merupakan contoh penyebab terjadinyatindak kriminal
yang berasal dari luar dirinya. Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan
teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan
terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat
sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Pengaruh ekonomi misalnya
1
Universitas Sumatera Utara
karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan Hidup, seperti halnya
kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kejahatan di kota Medan dan Sumatera Utara seakan tak pernah sepi dari kasus
kejahatan. Maraknya kasus kejahatan seperti perampokan, pencurian dengan
kekerasan misalnya sekarang banyak sekali perampokan di toko mas , pencurian
sepeda motor . Pemalsuan uang di Kota Medan juga seakan akan semangkin eksis
sekarang ini .
Dewasa ini kita lihat orang semangkin tidak segan untuk berbuat jahat , tidak merasa
takut lagi dalam menganiaya orang , salah sedikit aja tidak pandang bulu saudara
sekali pun langsung dihajar. Sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, polisi
dituntut untuk lebih sigap mengantisipasi tindak kriminal ini.
Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan instansi pemerintah
yang mempunyai tugas utama untuk menjaga keamanan rakyat . Kantor Kepolisian
Negara Republik Indonesia memiliki data tentang kriminalitas yang terjadi . Sehingga
dalam hal ini penulis hanya akan menganalisa faktor-faktor kriminalitas yang sering
terjadi dalam masyarakat Kota Medan berdasarkan catatan yang terdapat pada Kantor
Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Medan .
Analisa regresi mempelajari hubungan antara variabel tak bebas dan variabel bebas .
Prosedur Stepwise akan mencari kesimpulan dengan menyusupkan peubah satu demi
satu sampai diperoleh persamaan regresi yang memuaskan .
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan
judul
:“MEMBENTUK
PERSAMAAN
REGRESI
LINEAR
BERGANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STEPWISE TENTANG
JUMLAH KRIMINALITAS DI POLRESTA MEDAN”
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah menentukan faktor- faktor manakah yang berpengaruh terhadap tingginya
jumlah kriminalitas di Kota Medan
2
Universitas Sumatera Utara
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Agar proses penelitian ini lebih jelas, maka penulis memberikan batasan masalah
yang akan diteliti yakni:
1. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Polresta Medan
2. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah kriminalitas yang ada di
Polresta Medan , penulis hanya mengambil faktor faktor yang sering terjadi
setiap bulan
3. Pembatasan variabel pada data data kriminalitas yang umum terjadi di
Polresta Medan. Tidak termasuk di dalamnya narkoba dan korupsi
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor faktor yang paling
mempengaruhi jumlah kriminalitas dan menentukan persamaan regresi berganda
untuk jumlah kriminalitas di Polresta Medan.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat di jadikan kajian atau bahan oleh pihak aparat di POLRESTA
MEDAN.
2. Dapat menjadi pedoman dan bahan pertimbangan bagi laporan atau penelitian
selanjutnya.
1.6 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menggunakan beberapa buku panduan
antara lain :
Drafer. Smith, Analisis Regresi Terapan .Edisi kedua.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama 1992
3
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Dari buku ini dikutip prosedur Regresi Bertatar ( Stepwise ).Prosedur
seleksi bertatar akan mencari kesimpulan dengan menyusupkan
peubah satu demi satu sampai diperoleh persamaan regresi yang
memuaskan . Urutan penyisipannya ditentukan dengan menggunakan
koefisien korelasi parsial sebagai ukuran pentingnya peubah yang
masih diluar persamaan .
S. Supardi ,Aplikasi Statistik Dalam Penelitian, PT Prima Ufuk
Semesta 2013
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pola variabel
dependent (kriteria) dapat diprediksikan melalui variabel independent
(prediktor). Analisi regresi linear sederhana yaitu regresi linear dengan
satu variabel prediktor (bebas).
Bentuk Persamaan Regresi Sederhana :
Keterangan:
variabel dependent/kriteria ( yang diprediksikan)
konstanta (harga Y untuk X =0)
angka arah (koefisien regresi), bila b positif(+), atah regresi naik
dan
bila b negatif (-), arah regresi turun
variabel independent (prediktor)
4
Universitas Sumatera Utara
Bentuk umum persamaan regresi linear berganda :
Keterangan:
variabel dependen atau variabel terikat
konstanta regresi
koefisien regresi
variabel independen atau variabel bebas
Supranto.J , Ekonometrika , Buku Dua, LP FEUI 1984
Dari buku ini dikutip tentang pengambilan kesimpulan mengenai
ketetapan atau kecocokan dari penduga ( regresi linear ) berdasarkan
koefisien R2 Koefisien determinan R2 merupakan koefisien penentu
yang mempunyai kegunaan yakni sebagai ukuran kecocokan /
ketepatan ( goodnes of fit ) bagi garis regresi linear untuk pendekatan
suatu kelompok data yang berhubungan dengan kelompok kelompok
data lainnya secara linear , makin besar nilai R2 makin baik .
Pengujian berdasarkan Koefisien korelasi Rank Spearman , awalnya
dilakukan pengurutan rank menaik atau menurun dari dua karakteristik
yang berbeda-beda .Kemudian ditentukan koefisien korelasi Rank
Spearman
∑
Keterangan :
= perbedaan (selisih) dari pasangan rank ke- i
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank
Sugiono , Analisis Regresi ,BPFE-YOGYAKARTA 2002
Kemudian uji dengan t, dimana harga
adalah :
5
Universitas Sumatera Utara
√
√
Keterangan :
uji korelasi spearman rank
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank
Bila
maka asumsi homoskedastisitas dipenuhi
sehingga
peramalan menjadi efisien dan cocok.
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan metode stepwise. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
Langkah 1.
Pengumpulan data
Penelitian
lapangan,
yaitu
metode
pengumpulan
data
untuk
memperoleh data dan informasi dengan cara mengadakan riset di
Polresta Medan dan menulis data yang diperlukan.
Langkah 2.
Menentukan matriks korelasi antara variabel respon ( Y ) terhadap
variabel bebas ( X )
Langkah 3.
Pemilihan variabel yang pertama diregresikan yaitu variabel yang
mempunyai harga mutlak koefisien terbesar terhadap variabel respon (
Y)
Langkah 4.
Pembentukan regresi pertama yaitu regresi sederhana
untuk
variabel terpilih pada Langkah 2. Keberartian regresi di uji dengan
hipotesa:
= Regresi tidak berarti
= Regresi berarti ( signifikan )
6
Universitas Sumatera Utara
Bila terima
maka proses diberhentikan dan diakhiri
jika
terima
maka variabelyang diregresikan tetap di dalam model.
sedangkan
Langkah 5.
Pemilihan variabel kedua diregresikan . Bila pada langkah 3 terima
maka
dilakukan
pemilihan
variabel
kedua
untuk
diregresikan
berikutnya . Variabel terpilih adalah variabel sisa ( di luar regresi )
yang mempunyai korelasi parsial terbesar .
Langkah 6.
Pembentukan regresi kedua yaitu regresi ganda .Bila pada Langkah 3
ternyataterima
selanjutnya variabel yang terpilih pada Langkah 2
dan4 diregresikan sekaligus ( regresi ganda )
Keberartian regresi di uji dengan hipotesa :
= Regresi ganda tidak berarti
= regresi ganda berarti ( signifikan )
Kemudian diuji keberartian koefisien regresi dengan rumus :
(
sedangkan
Bila tidak signifikan maka proses dihentikan sedangkan sebaliknya
bila signifikan maka seluruh variabel tetap .
Langkah 7.
Pembentukan penduga apabila prose pemasukan variabel terhadap
regresi sudah selesai , maka ditetapkan persamaan regresi menjadi
penduga linier yang diinginkan yaitu merupakan persamaan regresi
yang diperoleh terakhir .
Langkah 8.
Pembahasan pada penduga dan pembuatan kesimpulan .
7
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berasal dari bahasa latin yang berarti
kejahatan. Kriminalitas atau tindak kejahatan diartikan sebagai suatu perbuatan yang
melanggar
hukum, atau melanggar Undang-Undang, yang dapat merugikan
masyarakat secara moril maupun secara materil, baik dilihat dari segi kesusilaan,
kesopanan, dan ketertiban masyarakat. Kejahatan juga merupakan masalah sosial,
tidak hanya
merupakan masalah bagi masyarakat tertentu, tetapi juga menjadi
masalah yang dihadapi oleh masyarakat di dunia. dapat dinilai sebagai perbuatan
jahat.
Perbuatan atau tingkah laku yang dinilai serta mendapat reaksi yang bersifat tidak
disukai oleh masyarakat. Kejahatan yang dibuat setiap tahun tidak terhitung
banyaknya dan jutaan penjahat telah dihukum. Korban kejahatan selain mengalami
kerugian perekonomian juga mengalami kerugian kesusilaan dan kesusahan.
Adapun faktor-faktor yang meyebabkan tindakan kriminalitas tersebut yaitu faktor
endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya
sendiri,
bahwa
kebenaran relatif
itu
bisa
menciptakan suatu
sikapuntuk
mempertahankan pendapatnya yang berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalam
menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu
bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah
yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang
ekonomi, ketidakadilan dsb, merupakan contoh penyebab terjadinyatindak kriminal
yang berasal dari luar dirinya. Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan
teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan
terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat
sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Pengaruh ekonomi misalnya
1
Universitas Sumatera Utara
karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan Hidup, seperti halnya
kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kejahatan di kota Medan dan Sumatera Utara seakan tak pernah sepi dari kasus
kejahatan. Maraknya kasus kejahatan seperti perampokan, pencurian dengan
kekerasan misalnya sekarang banyak sekali perampokan di toko mas , pencurian
sepeda motor . Pemalsuan uang di Kota Medan juga seakan akan semangkin eksis
sekarang ini .
Dewasa ini kita lihat orang semangkin tidak segan untuk berbuat jahat , tidak merasa
takut lagi dalam menganiaya orang , salah sedikit aja tidak pandang bulu saudara
sekali pun langsung dihajar. Sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, polisi
dituntut untuk lebih sigap mengantisipasi tindak kriminal ini.
Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan instansi pemerintah
yang mempunyai tugas utama untuk menjaga keamanan rakyat . Kantor Kepolisian
Negara Republik Indonesia memiliki data tentang kriminalitas yang terjadi . Sehingga
dalam hal ini penulis hanya akan menganalisa faktor-faktor kriminalitas yang sering
terjadi dalam masyarakat Kota Medan berdasarkan catatan yang terdapat pada Kantor
Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Medan .
Analisa regresi mempelajari hubungan antara variabel tak bebas dan variabel bebas .
Prosedur Stepwise akan mencari kesimpulan dengan menyusupkan peubah satu demi
satu sampai diperoleh persamaan regresi yang memuaskan .
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan
judul
:“MEMBENTUK
PERSAMAAN
REGRESI
LINEAR
BERGANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STEPWISE TENTANG
JUMLAH KRIMINALITAS DI POLRESTA MEDAN”
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah menentukan faktor- faktor manakah yang berpengaruh terhadap tingginya
jumlah kriminalitas di Kota Medan
2
Universitas Sumatera Utara
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Agar proses penelitian ini lebih jelas, maka penulis memberikan batasan masalah
yang akan diteliti yakni:
1. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Polresta Medan
2. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah kriminalitas yang ada di
Polresta Medan , penulis hanya mengambil faktor faktor yang sering terjadi
setiap bulan
3. Pembatasan variabel pada data data kriminalitas yang umum terjadi di
Polresta Medan. Tidak termasuk di dalamnya narkoba dan korupsi
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor faktor yang paling
mempengaruhi jumlah kriminalitas dan menentukan persamaan regresi berganda
untuk jumlah kriminalitas di Polresta Medan.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat di jadikan kajian atau bahan oleh pihak aparat di POLRESTA
MEDAN.
2. Dapat menjadi pedoman dan bahan pertimbangan bagi laporan atau penelitian
selanjutnya.
1.6 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menggunakan beberapa buku panduan
antara lain :
Drafer. Smith, Analisis Regresi Terapan .Edisi kedua.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama 1992
3
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Dari buku ini dikutip prosedur Regresi Bertatar ( Stepwise ).Prosedur
seleksi bertatar akan mencari kesimpulan dengan menyusupkan
peubah satu demi satu sampai diperoleh persamaan regresi yang
memuaskan . Urutan penyisipannya ditentukan dengan menggunakan
koefisien korelasi parsial sebagai ukuran pentingnya peubah yang
masih diluar persamaan .
S. Supardi ,Aplikasi Statistik Dalam Penelitian, PT Prima Ufuk
Semesta 2013
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pola variabel
dependent (kriteria) dapat diprediksikan melalui variabel independent
(prediktor). Analisi regresi linear sederhana yaitu regresi linear dengan
satu variabel prediktor (bebas).
Bentuk Persamaan Regresi Sederhana :
Keterangan:
variabel dependent/kriteria ( yang diprediksikan)
konstanta (harga Y untuk X =0)
angka arah (koefisien regresi), bila b positif(+), atah regresi naik
dan
bila b negatif (-), arah regresi turun
variabel independent (prediktor)
4
Universitas Sumatera Utara
Bentuk umum persamaan regresi linear berganda :
Keterangan:
variabel dependen atau variabel terikat
konstanta regresi
koefisien regresi
variabel independen atau variabel bebas
Supranto.J , Ekonometrika , Buku Dua, LP FEUI 1984
Dari buku ini dikutip tentang pengambilan kesimpulan mengenai
ketetapan atau kecocokan dari penduga ( regresi linear ) berdasarkan
koefisien R2 Koefisien determinan R2 merupakan koefisien penentu
yang mempunyai kegunaan yakni sebagai ukuran kecocokan /
ketepatan ( goodnes of fit ) bagi garis regresi linear untuk pendekatan
suatu kelompok data yang berhubungan dengan kelompok kelompok
data lainnya secara linear , makin besar nilai R2 makin baik .
Pengujian berdasarkan Koefisien korelasi Rank Spearman , awalnya
dilakukan pengurutan rank menaik atau menurun dari dua karakteristik
yang berbeda-beda .Kemudian ditentukan koefisien korelasi Rank
Spearman
∑
Keterangan :
= perbedaan (selisih) dari pasangan rank ke- i
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank
Sugiono , Analisis Regresi ,BPFE-YOGYAKARTA 2002
Kemudian uji dengan t, dimana harga
adalah :
5
Universitas Sumatera Utara
√
√
Keterangan :
uji korelasi spearman rank
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank
Bila
maka asumsi homoskedastisitas dipenuhi
sehingga
peramalan menjadi efisien dan cocok.
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan metode stepwise. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
Langkah 1.
Pengumpulan data
Penelitian
lapangan,
yaitu
metode
pengumpulan
data
untuk
memperoleh data dan informasi dengan cara mengadakan riset di
Polresta Medan dan menulis data yang diperlukan.
Langkah 2.
Menentukan matriks korelasi antara variabel respon ( Y ) terhadap
variabel bebas ( X )
Langkah 3.
Pemilihan variabel yang pertama diregresikan yaitu variabel yang
mempunyai harga mutlak koefisien terbesar terhadap variabel respon (
Y)
Langkah 4.
Pembentukan regresi pertama yaitu regresi sederhana
untuk
variabel terpilih pada Langkah 2. Keberartian regresi di uji dengan
hipotesa:
= Regresi tidak berarti
= Regresi berarti ( signifikan )
6
Universitas Sumatera Utara
Bila terima
maka proses diberhentikan dan diakhiri
jika
terima
maka variabelyang diregresikan tetap di dalam model.
sedangkan
Langkah 5.
Pemilihan variabel kedua diregresikan . Bila pada langkah 3 terima
maka
dilakukan
pemilihan
variabel
kedua
untuk
diregresikan
berikutnya . Variabel terpilih adalah variabel sisa ( di luar regresi )
yang mempunyai korelasi parsial terbesar .
Langkah 6.
Pembentukan regresi kedua yaitu regresi ganda .Bila pada Langkah 3
ternyataterima
selanjutnya variabel yang terpilih pada Langkah 2
dan4 diregresikan sekaligus ( regresi ganda )
Keberartian regresi di uji dengan hipotesa :
= Regresi ganda tidak berarti
= regresi ganda berarti ( signifikan )
Kemudian diuji keberartian koefisien regresi dengan rumus :
(
sedangkan
Bila tidak signifikan maka proses dihentikan sedangkan sebaliknya
bila signifikan maka seluruh variabel tetap .
Langkah 7.
Pembentukan penduga apabila prose pemasukan variabel terhadap
regresi sudah selesai , maka ditetapkan persamaan regresi menjadi
penduga linier yang diinginkan yaitu merupakan persamaan regresi
yang diperoleh terakhir .
Langkah 8.
Pembahasan pada penduga dan pembuatan kesimpulan .
7
Universitas Sumatera Utara