Keberadaan Mikroorganisme Perombak Bahan Organik di Bawah Tegakan Pohon Kemenyan (Styrax spp)
DAFTAR PUSTAKA
Agung, G, I. Wayan, I. Made. 2013. Perbedaan Sifat Biologi Tanah Pada
Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Di Tanah Andisol, Inceptisol, Dan Vertisol. EJurnal Agroekoteknologi Tropika 2 (4): 214-223
Aiman, U dan Astuti, N. 2012. Mikroorganisme Selulolitik Dari Berbagai Substrat
Peranannya Dalam Meningkatkan Kualitas Hijauan Makanan Ternak. Jurnal Agri
Sains Fakultas Agro Industri Universitas Mercu Buana Yogyakarta 3 (4)
Anas, I. 1989.Biologi Tanah Dalam Praktek.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas
Bioteknologi.Institut Pertanian Bogor. Bogor
Antralina, M, D. Kania, J. Santoso. 2015. Pengaruh pupuk hayati terhadap
kelimpahan bakteri penambat nitrogen dan pertumbuhan tanaman kina (Cinchona
ledgeriana Moens) klon Cib.5. Fakultas Pertanian Universitas Bale Bandung,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat Peneliti Pusat Penelitian Teh dan Kina.
Ardi, R. 2010. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai
Kelerengan dan Kedalaman Hutan Alam (Studi Kasus di Taman Nasional Gunung
Leuser, Seksi Besitang). Universitas Sumatera Utara
Arif, M, A. Rauf dan B. Hidayat. 2014. Evaluasi Status Hara Tanah Berdasarkan
Posisi Lahan Di Kebun IntiTanaman Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) Kabupaten
Pakpak Bharat. Jurnal Online Agroekoteknologi 2 (4): 1433 - 1438
Bio Intelligence Service (BIS), Europe Commision. 2010. Soil Biodiversity:
Functions, Threats andToolsfor Policy Makers. Technical Reports 2010. Tersedia
di : www.biois.com/soilbiodiversity/231_html
Breure, A.M. 2004. Soil Biodiversity: Measurements, Indicators, Threats and Soil
Functions. September15th 17th 2004, León Spain.www. intl'conf
/soil_compost_ectersedia di: obiology _2004/breure/paper_oral
BPS Provinsi Sumatera Utara. 2015. SumateraUtara Dalam Angka 2015. Badan
Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Cahyo, T, Oksana dan E. Aryanti. 2013. Analisis Sifat Kimia Tanah Gambut
Yang Dikonversi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kampar.
Jurnal Agroteknologi, Vol. 4 No. 1, September 2013 : 25-30
Effendi, I. 1999. Pengantar Mikrobiologi Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekan Baru
34
Universitas Sumatera Utara
Ekosari, T, Aminatun, I, Putu, Djuanto dan N, Faturrahman. 2013. Petunjuk
Praktikum Biologi Tanah. Universitas Negeri Yogyakarta
Evans, S, P. Marbun dan P. Marpaung. 2014. Klasifikasi Inceptisol Pada
Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten
Hasundutan. Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.4
: 1451 - 1458 September 2014
Gandjar, Indrawati, W. Sjamsuridjal dan A. Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan
Terapan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Gilman, J.C. 1971. A Manual of Soil Fungi. The Low a State University Press.
USA
Husein, E. 2007. Pengambilan Contoh Tanah Untuk AnalisisMikroba. Balai Besar
Penelitian dan PengembanganSumberdaya Lahan Pertanian. Bogor
Jayusman.2014. Mengenal Pohon Kemenyan (Styrax spp) Jenis Dengan Spektrum
Pemanfaatan Luas Yang Belum Dioptimalkan. IPB Pres. Jakarta
Maryandini, A, W. Widosari, B. Maranatha, T. C. Sunarti, N. Rachmania dan H.
Satria. 2009. Isolasi Bakteri Selulotik dan Karakterisasi Enzimnya. MAKARA,
SAINS, VOL. 13, NO. 1, APRIL 2009: 33-38
Mulyani, M, Kartasapoetra, Sastroatmodjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Melton
Putra. Jakarta
Pangaribuan, E. 2004.Variasi Tingkat Semai Pada Uji Keturunan Kemenyan
Durame (Sytrax benzion Dryand). Universitas Sumatera Utara. Medan
Purwaningsih, S. 2012. Isolasi, Populasi Dan Karakterisasi BakteriPelarut Fosfat
Pada Daerah Perakaran DanTanah Dari Bengkulu, Sumatera. Jurnal Teknologi
Lingkungan Volume 13 Nomor 1 Januari 2012. Jakarta
Rahmah, S, Yusran, dan H, Umar. 2014.Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Tipe
Penggunaan Lahan Di Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. WARTA
RIMBA ISSN: 2406-8373 Volume 2, Nomor 1 Hal: 88-95 Juni 2014
Rao, N.S.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Universitas
Indonesia Press. Jakarta
Rohmawati, D. 2013. Pembuatan Kompos Dengan MOL Limbah Organik. Jurdik
Kimia. FMIPA Uiversitas Negeri Yogyakarta
Samosir, R. 2009. Identifikasi Fungi Dekomposer Jaringan Kayu Mati Yang
Berasal Dari Tegakan Di Lahan Gambut. Universitas Sumatera Utara. Medan
35
Universitas Sumatera Utara
Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kansius.
Yogyakarta
Soemarno. 2010. Ekologi Tanah. Manajemen Agroekosistem Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya.
Saraswati, R,E. Husen dan R. D. M. Simanungkalit. 2007. Metode Analisis
Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian. Bogor
Suryanti. 2015. Keberadaan Fungi Pelarut Posfat Pada Tanah Bekas Erupsi
Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo. Uiversitas Sumatera Utara. Medan
Susilawati, 2008. Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Ubi Kayu. Jurnal Teknologi
Industri dan Hasil Pertanian Vol. 13, No. 2.
Tillman, A. D, H. Hartadi, S.Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S.
Lebdosoekojo.1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Wanda, A. 2012. Isolasi dan Biodegradasi Limbah Daduk Oleh Kapang Selulotik
dari Perkebunan Tebu. ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Waluyo, L. 2007. Mikro Biologi
Malang.Malang
Umum. Universitas Muhammadiyah
Waluyo, L. 2010. Teknik Metode Dasar Dalam Mikro Biologi. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang
Widyati, E. 2013.Pentingnya Keragaman Fungsional Organisme Tanah Terhadap
Produktivitas Lahan. Jurnal Tekno Hutan TanamanVol.6 No.1, 29 – 37
Young, R. 1986. Cellulosa Structure Modification and Hydrolysis. New York
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu.
Yogyakarta
36
Universitas Sumatera Utara
Agung, G, I. Wayan, I. Made. 2013. Perbedaan Sifat Biologi Tanah Pada
Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Di Tanah Andisol, Inceptisol, Dan Vertisol. EJurnal Agroekoteknologi Tropika 2 (4): 214-223
Aiman, U dan Astuti, N. 2012. Mikroorganisme Selulolitik Dari Berbagai Substrat
Peranannya Dalam Meningkatkan Kualitas Hijauan Makanan Ternak. Jurnal Agri
Sains Fakultas Agro Industri Universitas Mercu Buana Yogyakarta 3 (4)
Anas, I. 1989.Biologi Tanah Dalam Praktek.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas
Bioteknologi.Institut Pertanian Bogor. Bogor
Antralina, M, D. Kania, J. Santoso. 2015. Pengaruh pupuk hayati terhadap
kelimpahan bakteri penambat nitrogen dan pertumbuhan tanaman kina (Cinchona
ledgeriana Moens) klon Cib.5. Fakultas Pertanian Universitas Bale Bandung,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat Peneliti Pusat Penelitian Teh dan Kina.
Ardi, R. 2010. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai
Kelerengan dan Kedalaman Hutan Alam (Studi Kasus di Taman Nasional Gunung
Leuser, Seksi Besitang). Universitas Sumatera Utara
Arif, M, A. Rauf dan B. Hidayat. 2014. Evaluasi Status Hara Tanah Berdasarkan
Posisi Lahan Di Kebun IntiTanaman Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) Kabupaten
Pakpak Bharat. Jurnal Online Agroekoteknologi 2 (4): 1433 - 1438
Bio Intelligence Service (BIS), Europe Commision. 2010. Soil Biodiversity:
Functions, Threats andToolsfor Policy Makers. Technical Reports 2010. Tersedia
di : www.biois.com/soilbiodiversity/231_html
Breure, A.M. 2004. Soil Biodiversity: Measurements, Indicators, Threats and Soil
Functions. September15th 17th 2004, León Spain.www. intl'conf
/soil_compost_ectersedia di: obiology _2004/breure/paper_oral
BPS Provinsi Sumatera Utara. 2015. SumateraUtara Dalam Angka 2015. Badan
Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Cahyo, T, Oksana dan E. Aryanti. 2013. Analisis Sifat Kimia Tanah Gambut
Yang Dikonversi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kampar.
Jurnal Agroteknologi, Vol. 4 No. 1, September 2013 : 25-30
Effendi, I. 1999. Pengantar Mikrobiologi Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekan Baru
34
Universitas Sumatera Utara
Ekosari, T, Aminatun, I, Putu, Djuanto dan N, Faturrahman. 2013. Petunjuk
Praktikum Biologi Tanah. Universitas Negeri Yogyakarta
Evans, S, P. Marbun dan P. Marpaung. 2014. Klasifikasi Inceptisol Pada
Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten
Hasundutan. Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.4
: 1451 - 1458 September 2014
Gandjar, Indrawati, W. Sjamsuridjal dan A. Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan
Terapan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Gilman, J.C. 1971. A Manual of Soil Fungi. The Low a State University Press.
USA
Husein, E. 2007. Pengambilan Contoh Tanah Untuk AnalisisMikroba. Balai Besar
Penelitian dan PengembanganSumberdaya Lahan Pertanian. Bogor
Jayusman.2014. Mengenal Pohon Kemenyan (Styrax spp) Jenis Dengan Spektrum
Pemanfaatan Luas Yang Belum Dioptimalkan. IPB Pres. Jakarta
Maryandini, A, W. Widosari, B. Maranatha, T. C. Sunarti, N. Rachmania dan H.
Satria. 2009. Isolasi Bakteri Selulotik dan Karakterisasi Enzimnya. MAKARA,
SAINS, VOL. 13, NO. 1, APRIL 2009: 33-38
Mulyani, M, Kartasapoetra, Sastroatmodjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Melton
Putra. Jakarta
Pangaribuan, E. 2004.Variasi Tingkat Semai Pada Uji Keturunan Kemenyan
Durame (Sytrax benzion Dryand). Universitas Sumatera Utara. Medan
Purwaningsih, S. 2012. Isolasi, Populasi Dan Karakterisasi BakteriPelarut Fosfat
Pada Daerah Perakaran DanTanah Dari Bengkulu, Sumatera. Jurnal Teknologi
Lingkungan Volume 13 Nomor 1 Januari 2012. Jakarta
Rahmah, S, Yusran, dan H, Umar. 2014.Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Tipe
Penggunaan Lahan Di Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. WARTA
RIMBA ISSN: 2406-8373 Volume 2, Nomor 1 Hal: 88-95 Juni 2014
Rao, N.S.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Universitas
Indonesia Press. Jakarta
Rohmawati, D. 2013. Pembuatan Kompos Dengan MOL Limbah Organik. Jurdik
Kimia. FMIPA Uiversitas Negeri Yogyakarta
Samosir, R. 2009. Identifikasi Fungi Dekomposer Jaringan Kayu Mati Yang
Berasal Dari Tegakan Di Lahan Gambut. Universitas Sumatera Utara. Medan
35
Universitas Sumatera Utara
Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kansius.
Yogyakarta
Soemarno. 2010. Ekologi Tanah. Manajemen Agroekosistem Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya.
Saraswati, R,E. Husen dan R. D. M. Simanungkalit. 2007. Metode Analisis
Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian. Bogor
Suryanti. 2015. Keberadaan Fungi Pelarut Posfat Pada Tanah Bekas Erupsi
Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo. Uiversitas Sumatera Utara. Medan
Susilawati, 2008. Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Ubi Kayu. Jurnal Teknologi
Industri dan Hasil Pertanian Vol. 13, No. 2.
Tillman, A. D, H. Hartadi, S.Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S.
Lebdosoekojo.1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Wanda, A. 2012. Isolasi dan Biodegradasi Limbah Daduk Oleh Kapang Selulotik
dari Perkebunan Tebu. ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Waluyo, L. 2007. Mikro Biologi
Malang.Malang
Umum. Universitas Muhammadiyah
Waluyo, L. 2010. Teknik Metode Dasar Dalam Mikro Biologi. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang
Widyati, E. 2013.Pentingnya Keragaman Fungsional Organisme Tanah Terhadap
Produktivitas Lahan. Jurnal Tekno Hutan TanamanVol.6 No.1, 29 – 37
Young, R. 1986. Cellulosa Structure Modification and Hydrolysis. New York
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu.
Yogyakarta
36
Universitas Sumatera Utara