Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Siswa Kelas X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009 2010 | Joko Ariyanto | Bio-Pedagogi 5506 11799 1 SM

BIO-PEDAGOGI
Fatmawati
al. – Penerapan
Strategi Pembelajaran Think Talk Write
Volume 2, et
Nomor
1
Halaman 1-15

ISSN: 2252-6897
1
April 2013

Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar Biologi Siswa Kelas X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010
The Implementation of Think Talk Write Learning Strategy to Improve Student’s Learn Activities in
Biology Learning Class X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta of 2009/2010 Academic Year

Dwitya Nadia Fatmawati, Slamet Santosa, Joko Ariyanto
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret

Email: slametsantosa_bio@yahoo.co.id
Diterima 28 September 2012, disetujui 3 Maret 2013

ABSTRACT- The purpose of the research to improve student learning activities in teaching and learnig activities with the implementation of Biology learning strategy Think Talk
Write on Environmental Pollution material. This research is a classroom action research.
The experiment was conducted in two cycles, with each cycle consisting of the planning,
observation, evaluation, analysis, and reflection. Subjects were students of class XI
SMA Al Islam 1 Surakarta academic year 2009/2010. Source of data derived from
teacher and student information, observation, and documentation. Techniques and
tools of data collection is a questionnaire, observation, and interviews. Validate data
using triangulation techniques of data sources. Data analysis techniques used are
qualitative analysis. Research procedure is a spiral model of inter-related. The results
showed that the application of learning strategies can improve student activities in
biology learning in class X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta 2009/2010 academic year.
Improved student learning activities can be viewed through a questionnaire and
observation sheet. The average percentage based on observation of student activity sheets
for 41.90% of pre cycle, a cycle of 73.07% and 87.23% for cycle 2.Questionnaire
pre-cycle calculation results indicate student activity at 70.49%, a cycle of 73.83%,
and the second cycle result indicate that student activity of 77.96%.
Key Words: Think talk write learning strategy, student activity, biology learning


diubah. Guru hendaknya

Pendahuluan

variasi
Kualitas proses belajar mengajar
di kelas dapat mempengaruhi mutu
pendidikan.

Fenomena

yang

penerapan pembelajaran di dalam kelas.
Kebanyakan dalam praktek pendidikan
selama ini guru memegang peran yang
dominan,

sehingga


guru

berfungsi

sebagai sumber belajar dan pemegang
otoritas

tertinggi

keilmuan (teacher

centered). Pandangan semacam ini perlu

pembelajaran

dan

menekankan agar peserta didik aktif
dalam kegiatan pembelajaran.


sering

dialami adalah bagaimana proses dan

strategi

menerapkan

Hasil

observasi

pada

mata

pelajaran Biologi di kelas X-1 SMA Al
Islam


1 Surakarta

tahun ajaran

2009/2010 menunjukkan bahwa siswa
yang membaca buku paket

51,21%,

mengantuk selama mengikuti pelajaran
14,63%, bertanya kepada teman 14,63%
dan bertanya kepada guru 12,19%.
Berdasarkan

hasil

observasi

awal


2

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15

tersebut, masalah pada kelas X-1 SMA

pembelajaran yang diterapkan adalah

Al

paling

ceramah disertai tanya jawab. Penerapan

dan mungkin untuk dicarikan

metode ini belum dapat membuat siswa

Islam


penting

1 Surakarta

solusinya adalah

yang

aktif

rendahnya

dan

menyampaikan

aktivitas belajar Biologi.
Sebagai tindak lanjut terhadap

komunikatif


dalam

pendapat

selama

pembelajaran berlangsung.
Solusi

kesimpulan sementara hasil observasi

yang

dapat

dilakukan

awal di kelas X-1 SMA Al Islam 1


untuk mengatasi masalah yang telah

Surakarta, maka dilakukan observasi

teridentifikasi di kelas X-1 SMA Al Is-

lanjutan dengan menggunakan indikator

lam 1 Surakarta adalah menggunakan

aktivitas belajar siswa. Persentase siswa

strategi

yang

mendorong siswa untuk

memperhatikan


menjelaskan

materi

saat

adalah

guru

pembelajaran

aktif

65,85%,

yang

dapat


lebih

dalam

pro-ses

menyatakan pendapat ketika diminta oleh

pembelajaran. Strategi

guru 34,14% bertanya kepada guru

yang digunakan untuk meningkatkan

21.95% dan 31.70% bertanya kepada

aktivitas belajar dan

teman ketika belum memahami materi.

antara siswa adalah melalui think talk

Siswa yang mendengarkan pada saat

write (TTW). Penerapan strategi TTW

diskusi

membuat

dapat mendorong siswa untuk berpikir,

memecahkan

aktif berpartisipasi dalam pembelajaran,

kelas

rangkuman
masalah

46,34%,

48,78%,

yang

diberikan

oleh

guru

berkomunikasi

pembelajaran

komunikasi

dengan

baik,

di

siap

36,58% dan mengingat materi yang telah

mengemukakanpendapatnya, menghargai

disampaikan 34,14%. Hasil observasi

orang lain, dan melatih siswa untuk

lanjutan

menuliskan hasil diskusinya ke dalam

menguatkan

kesimpulan

sementara bahwa aktivitas belajar siswa

bentuk

tulisan

secara

sistematis.

di kelas X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta

Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang

masih kurang.

dapat ditingkatkan melalui penerapan
penyebab

strategi TTW adalah aktivitas melihat,

rendahnya aktivitas siswa adalah strategi

berbicara, mendengarkan, menulis, men-

yang digunakan dalam mengajar berpusat

tal, dan aktivitas emosional.

Akar

masalah

pada guru (teacher centered) sehingga

Strategi pembelajaran merupakan

siswa bertindak sebagai obyek dalam

salah

pembelajaran. Hasil wawancara dengan

Strategi pembelajaran dapat

guru

sebagai setiap kegiatan yang dipilih,

menunjukkan

bahwa

metode

satu

variabel

pembelajaran.
diartikan

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write
yaitu yang dapat

atau bantuan kepada para peserta didik
menuju
pembelajaran

bagian dalam

pendahuluan
sistem

sebagai

pembelajaran

secara keseluruhan memegang peranan

ter-capainya

tujuan

tertentu.

Strategi

penting.

seluruh

pembelajaran khusus yang diharapkan

pembelajaran terdiri
komponen

Kegiatan

memberikan fasilitas

3

atas

materi pembelajaran dan

Guru

menjelaskan

tujuan

dicapai peserta didik di
kegiatan.

prosedur atau tahapan kegiatan belajar

akhir

Pemberian

apersepsi

dalam

kegiatan

yang akan digunakan oleh guru dalam

juga

rangka mencapai tujuan pembelajaran

pendahuluan yang merupakan jembatan

tertentu (Uno, 2007: 1).

antara

Strategi Pembelajaran Think, Talk,

termasuk

pengetahuan

dengan

pengetahuan baru yang akan dipelajari.
Penyampaian informasi

Write
peserta
Strategi pembelajaran merupakan
hal yang perlu diperhatikan guru dalam
proses

pembelajaran

karena

dalam

strategi pembelajaran terdapat cara-cara
yang akan digunakan pengajar untuk
memilih kegiatan belajar selama proses
pembelajaran.

Pemilihan

tersebut

dilakukan dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi, sumber belajar,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik
yang dihadapi dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran tertentu. Pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat akan
mengoptimalkan

kualitas

belajar

mengajar yang terjadi di kelas.

terdapat

lima

pembelajaran

komponen

strategi

yaitu kegiatan pembe-

pendahuluan,

penyampaian

informasi, partisipasi peserta didik, tes,
dan kegiatan lanjutan.

didik

beberapa

perlu

hal

memperhatikan

meliputi

penyampaian, ruang
yang

kepada

urutan

lingkup materi

disampaikan dan jenis

Urutan penyampaian materi
berdasarkan

pola

materi.
diberikan

yang tepat

yaitu

berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal
yang sederhana atau mudah menuju hal
yang

lebih kompleks. Ruang lingkup

materi yang

disampaikan

bergantung

pada karakteristik peserta didik dan
materi yang dipelajari. Ruang lingkup
materi sudah tergambar

pada

saat

penentuan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat

Uno (2007:3) menyatakan bahwa

lajaran

lama

dari suatu kegiatan belajar dan dikenal
dengan istilah cara belajar siswa aktif.
Proses pembelajaran akan lebih berhasil
apabila peserta didik secara

aktif

melakukan latihan secara langsung dan

4

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15

relevan dengan tujuan pembelajaran yang

Wiederhold membuat catatan berarti

sudah ditetapkan.

menganalisiskan tujuan isi teks dan

Komponen strategi pembelajaran

memeriksa bahan-bahan yang

ditulis.

setelah partisipasi siswa adalah tes yang

Belajar rutin membuat atau menulis

biasanya

akhir kegiatan

catatan sebelum

peserta

merangsang aktivitas berpikir sebelum,

dilakukan di

pembelajaran

setelah

didik

membaca

akan

melalui berbagai proses pembelajaran.

selama

Komponen terakhir

strategi

dan Ansari (2008: 85). Menurut Wijaya

pembelajaran adalah kegiatan lanjutan

(2007: 71) berpikir dapat didefinisikan

yang diberikan oleh guru (Uno, 2007: 3-

sebagai

7).

kegiatan merakit, menggunakan dan

dari

Yamin dan Ansari (2008: 84)

dan setelah membaca

serentetan

Yamin

proses-proses

memperbaiki model-model simbolik in-

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

ternal.

Think Talk Write yang diperkenalkan

menambahkan bahwa berpikir adalah

oleh Huinker dan Laughlin ini

pada

suatu kemampuan untuk menganalisa,

berpikir,

mengkiritik, dan menarik kesimpulan

berbicara dan menulis. Alur kemajuan

berdasar pada inferensi atau pendapat.

strategi TTW dimulai dari keterlibatan

Seseorang perlu berpikir agar dapat

siswa

menggunakan informasi yang dimiliki

dasarnya dibangun melalui

dalam berpikir atau berdialog

dengan dirinya sendiri
membaca, selanjutnya

setelah proses
berbicara

dan

Arends

dengan

baik

(1997:

jika

158)

informasi

yang

diperoleh tidak lengkap.

membagi ide dengan temannya sebelum

Wijaya (2007: 79) menyatakan

menulis. Strategi ini lebih efektif jika

bahwa upaya yang dapat dilakukan guru

dilakukan dalam

dalam membina siswa

dengan

3-5

kelompok heterogen

siswa.

Siswa

diminta

adalah

dengan

agar berpikir

menciptakan

lingkungan

yang

menjelaskan, mendengar, dan membagi

mengajar

lebih banyak ditampilkan

ide

keterampilan

membaca,

membuat

bersama

catatan

kecil,

teman dalam kelompok

kondusif,

kondisi

memecahkan

masalah

kemudian mengungkapkannya melalui

daripada

tulisan.

dan mengajukan pertanyaan untuk bahan

dapat

menyampaikan

strategi

pengetahuan

Aktivitas berpikir atau think yang

berpikir. Adanya pertanyaan-pertanyaan

dilihat

dari

dari

proses

membaca

guru

membuat

siswa

suatu teks kemudian membuat catatan

mengembangkan

apa

tertentu di bawah bimbingan guru.

yang

telah

dibaca.

Menurut

cara-cara

mulai
berpikir

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

talk

5

Tahap kedua setelah think adalah

diskusi

yaitu

dengan

membantu peserta didik merefleksikan

dan bahasa

pengalaman-pengalaman yang mereka

berkomunikasi

menggunakan kata-kata
yang mereka

pahami. Talking

juga

secara

menulis

pemahaman

ide,karena

sehingga

dalam

dapat

perlengkapan

belajar,

mempersiapkan

pembelajaran

yang

Menulis

alami (Silberman, 2001: 179). Aktivitas

dapat membantu guru untuk mengetahui
siswa

individual.

berarti

berdialog

mengkonstruksi

setelah

berdiskusi

atau

antar teman dan kemudian

mengungkapkannya

melalui tulisan.

dibutuhkan. Komunikasi dalam metode

Aktivitas menulis akan membantu siswa

TTW

dalam membuat hubungan dan juga

memungkinkan

siswa

untuk

terampil berbicara. Proses komunikasi

memungkinkan

dipelajari siswa dalam kehidupan sebagai

pengembangan konsep siswa. aktivitas

individu

dengan

menulis siswa bermanfaat bagi guru

lingkungan sosialnya. Proses komunikasi

untuk dapat memantau kesalahan siswa,

dapat dibangun di kelas secara alami dan

miskonsepsi dan konsepsi siswa terhadap

mudah serta dapat dimanfaatkan sebagai

ide yang sama.

yang

berinteraksi

alat sebelum menulis. Komunikasi dalam
suatu

diskusi

dapat

membantu

guru

melihat

Langkah-Langkah bStrategi
Pembelajaran Think Talk Write

kolaborasi dan meningkatkan aktivitas
Suherman

belajar dalam kelas, hal ini dapat terjadi
karena ketika siswa diberi kesempatan
untuk berkomunikasi
berpikir

bagaimana

mengungkapkannya
Keterampilan
tahap

sekaligus

talk

kemampuan

cara

dalam

berkomunikasi
dapat
siswa

dapat

tulisan.
dalam

mempercepat
mengungkapkan

idenya melalui tulisan. Berkomunikasi
atau berdialog baik antar siswa maupun
guru

juga

dapat

meningkatkan

pemahaman (Yamin dan Ansari, 2008:

bahwa

urutan

dalam strategi

Tahap ketiga dalam strategi TTW
adalah write yaitu menuliskan hasil

menyatakan

proses

pembelajaran

Think

Talk

Write

dimulai dengan berpikir melalui bahan
bacaan,

hasil

bacaannya

dikomunikasikan dengan diskusi, dan
dilanjutkan presentasi

dari perwakilan

kelompok. Tahap selanjutnya adalah
mengkonstruksi hasil pengetahuan hasil
dari tahap

think dan talk secara

in-

dividual. Sintaknya adalah: informasi,
kelompok,
melaporkan.

85).

(2009)

diskusi,

presentasi

dan

6

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15
Langkah-langkah yang lebih rinci

kesulitan

serta

memonitoring

dan

dijelaskan oleh Yamin dan Ansari (2008:

menilai partisipasi siswa dalam diskusi

90):

dan memutuskan kapan dan bagaimana

1) Guru membagi teks bacaan berupa

mendorong

lembar aktivitas siswa yang memuat
situasi masalah.

setiap

siswa

untuk

berpartisipasi.
Aktivitas Belajar

2) Siswa membaca teks dan membuat
Definisi aktivitas menurut Kamus

catatan dari hasil bacaan secara individual, untuk dibawa ke forum diskusi

Besar Bahasa Indonesia (1990: 17)
adalah kegiatan atau keaktifan atau

(think).
3) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi
dengan teman untuk membahas isi
catatan, dilanjutkan presentasi dari
perwakilan kelompok dan ditanggapi
oleh kelompok lain (talk). Guru
berperan

sebagai

fasilitator

kesibukan. Tidak ada belajar jika tidak
ada

dalam

guru

dalam

metode

pembelajaran Think Talk Write menurut
(2008: 84) adalah

mengajukan pertanyaan dan tugas yang
mendatangkan
menantang

keterlibatan
siswa

untuk

dan
berpikir,

mendengar secara hati-hati ide siswa,
menyuruh siswa mengungkapkan ide
secara

lisan dan tertulis. Guru juga

memutuskan apa yang digali dan dibawa
siswa
kapan

dalam

diskusi, memutuskan

memberi

informasi,

mengklarifikasikan persoalan-persoalan,
menggunakan model, membimbing, dan
membiarkan siswa

berjuang

merupakan

belajar

mengajar.

Pendapat ini men-dapatkan pengakuan
dari berbagai ahli pendidikan.
menyatakan

bahwa

manusia sebagai pencipta. Prinsip utama
yang dikemukakan Frobel bahwa anak

secara individual (write).

Yamin dan Ansari

interaksi

Frobel

4) Siswa mengkonstruksi pengetahuan

Aktivitas

prinsip atau asas yang sangat penting di

lingkungan belajar.

Peranan

aktivitas.

dengan

itu harus bekerja sendiri. Penerapannya
digunakan sebuah semboyan berikir dan
berbuat. Berpikir dan berbuat dalam
dinamika kehidupan manusia sebagai
suatu

rangkaian

dipisahkan.

yang

tidak

dapat

Seseorang

yang

telah

berhenti berpikir dan berbuat perlu
diragukan eksistensi kemanusiaannya.
Pendidikan harus berlangsung dengan
cara berbuat sebagai pengganti kata-kata
(Sardiman, 2007:96).
Seorang

ahli

menemukan suatu

Biologi, Berson

konsep atau

teori

yang disebut Elan vital pada manusia.
Elan vital adalah suatu daya hidup pada

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

7

diri manusia yang menyebabkan manusia

sebagaimana aktivitas dalam kehidupan

berbuat segala sesuatu. Seorang yang

di masyarakat.

memiliki
memiliki

Elan vital yang

besar kuat

kemampuan berbuat lebih

Yamin (2007:

77) menyatakan

bahwa keaktivan siswa dalam proses

banyak dan luas. Sebaliknya, seseorang

pembelajaran dapat

yang memiliki Elan vital yang kecil

mengembangkan bakat yang dimilikinya,

maka daya dan ruang geraknya juga

berpikir kritis dan dapat memecahkan

kecil dan sempit. (Hamalik, 2003: 171).

permasalahan dalam kehidupan sehari-

Pentingnya keterlibatan langsung
siswa

dalam

belajar dijelaskan oleh

hari. Guru sebagai

dan

pengajar dapat

merekayasa sistem pembelajaran secara

John Dewey dalam teorinya learning

sistematis

by doing yang berarti belajar dengan

keaktifan

perbuatan. Belajar sebaiknya dialami

pembelajaran.

melalui perbuatan langsung

merangsang

dan harus

sehingga
siswa

merangsang
dalam

Pembelajaran

yang

proses

dilakukan

dilakukan oleh siswa secara aktif baik

harus

individual maupun kelompok dengan

aktivitas siswa. Dimyati dan Mudjiono

cara memecahkan masalah (Dimyati dan

(2006: 51) menyatakan bahwa

Mudjiono, 2006:46). Hamalik (2003:

dituntut

175) menambahkan pentingnya aktivitas

memproses dan mengolah perolehan

dalam pembelajaran yaitu para siswa

belajarnya. Siswa diharapkan aktif secara

mencari

dan

fisik, intelektual dan emosional untuk

langsung mengalami sendiri. Berbuat

dapat mengolah perolehan belajarnya

sendiri akan mengembangkan seluruh

secara efektif. Implikasi keakifan bagi

aspek pribadi siswa secara integral,

siswa berwujud perilaku seperti mencari

memupuk kerjasama yang harmonis di

sumber informasi yang

kalangan siswa, bekerja menurut minat

menganalisis hasil percobaan, membuat

dan kemampuan sendiri, mempererat

karya tulis dan perilaku sejenis lainnya.

pengalaman

sendiri

hubungan sekolah dan masyarakat, dan

mengacu

pada

peningkatan

siswa

untuk selalu aktif dalam

Ngozi

(2009:

dibutuhkan,

30) melakukan

hubungan antara orang tua dengan guru.

penelitian

Pengajaran

prestasi siswa di sekolah menengah

realistis

diselenggarakan
dan

konkret

secara
sehingga

tentang

dengan

keterlibatan

menggunakan

mengembangkan pemahaman siswa serta

metakognitif.

pengajaran di sekolah menjadi hidup

adanya strategi metakognitif

dan

strategi

Hasil penelitian bahwa

membantu siswa

dapat

dapat membantu

8

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15

memecahkan masalah dan mencapai

diketahui dengan melihat unsur kejiwaan

kesuksesan

seseorang belajar atau subyek didik.

akademis.

Siswa

secara

efektif membedakan antara
informasi

yang

Komponen manusiwi yang melakukan

telah dipelajari

dan

aktivitas dalam belajar mengajar dilihat

informasi yang belum dipelajari untuk

dari

dijadikan bahan belajar baru. Strategi ini

siswa dan guru. Prinsip aktivitas belajar

memberi

untuk

belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa

memahami

dibagi menjadi dua yaitu ilmu jiwa la-

kesempatan siswa

belajar, mengerti

dan

informasi yang diterima di dalam kelas
dan dalam kehidupannya sehari-hari.

sudut pandang ilmu jiwa adalah

ma dan ilmu jiwa modern.
2. Pandangan Ilmu Jiwa Lama

Penelitian mengenai partisipasi

dalam pembelajaran menggunakan tugas
berbasis

online dalam mempelajari

lingkungan juga dilakukan oleh Lang
(2010:

338).

Berdasarkan

penelitian

diketahui bahwa para siswa sekolah
menengah berpartisipasi langsung dan
berinteraksi

secara

mental

dalam

Aktivitas

merupakan kegiatan

seseorang yang ditandai dengan adanya
perbuatan

baik

yang

bersifat

fisik

maupun mental. Aktivitas belajar dalam
pendidikan diwujudkan dalam kegiatan
melihat,

mendengar,

mengibaratkan jiwa seseorang bagaikan
kertas putih yang tidak bertulis. Kertas
putih ini kemudian akan mendapatkan
coretan atau tulisan dari luar. Kertas itu
bersifat reseptif, terserah unsur dari luar
apa yang akan ditulis. Konsep semacam
ini kemudian ditransfer ke dalam dunia
pendidikan. Siswa

pembelajaran yang berbasis online.

tabularasa

Konsep

dan interaksi siswa sekolah menengah

diibaratkan sebagai

kertas putih sedangkan unsur dari luar
yang menulisi adalah guru. Aktivitas
dalam pembelajarann didominasi oleh
guru sedangkan anak didik bersifat pasif
(Sardiman, 2007: 97-98).
Pandangan ilmu jiwa

mencatat

lama

ditandai dengan adanya pembelajaran

dan lain-lain.

yang
1. Prinsip-Prinsip Aktivitas
Prinsip-prinsip

aktivitas

bersifat

teacher

centered

(pembelajaran yang berpusat pada guru).
dalam

3.

Pandangan Ilmu Jiwa Modern

belajar dalam hal ini dilihat dari sudut
pandang

perkembangan konsep jiwa

menurut ilmu jiwa. Prinsip aktivitas
yang terjadi

dalam

belajar dapat

Aliran ilmu jiwa modern akan
menerjemahkan jiwa manusia sebagai
sesuatu yang dinamis, memiliki potensi

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

9

dan energi sendiri. Secara alami anak

adalah menyediakan kondisi

didik bisa menjadi aktif karena adanya

kondusif (Sardiman, 2007: 99-100).

motivasi dan didorong oleh bermacam-

yang

Pembelajaran

yang

macam kebutuhan. Anak didik dipandang

mengoptimalkan

mempunyai potensi untuk berkembang.

aktivitas siswa merupakan pembelajaran

Tugas pendidik adalah membimbing dan

yang bersifat student centered atau

menyediakan kondisi agar anak

didik

pembelajaran yang berpusat pada siswa.

dan

Siswa dituntut untuk dapat berpartisipasi

dapat mengembangkan

bakat

potensinya.

kemampuan

dan

aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

Dimyati

dan Mudjiono (2006:

44) menyatakan bahwa anak merupakan

mengajar.
4. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

makhluk yang aktif yang mempunyai
Team Didaktik Metodik (1993:

dorongan berbuat sesuatu, mempunyai
kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar
tidak bisa dipaksakan oleh orang lain
dan dilimpahkan kepada

orang

lain.

Belajar hanya mungkin terjadi apabila
anak aktif mengalami sendiri. Belajar
menyangkut apa yang harus dikerjakan
siswa

untuk dirinya sendiri, maka

inisiatif harus datang dari siswa sendiri.
Guru

bertugas

menyediakan

bahan pelajaran, tetapi yang mengolah
dan mencerna bahan makanan tersebut
adalah para

siswa

sesuai

bakat,

kemampuan dan latar belakang masingmasing. Belajar adalah
sekaligus

berbuat

membuat anak didik

dan
harus

aktif. Hal ini sesuai dengan hakikat
anak

didik sebagai manusia

penuh dengan potensi
berkembang
kondisi

secara

yang

yang bisa

optimal apabila

mendukungnya.

Peran

guru

26) membagi aktivitas belajar menjadi
dua yaitu aktivitas jasmani atau fisik
dan aktivitas

rohani

atau mental.

Aktivitas yang meliputi aktivitas jasmani
yaitu kegiatan yang nampak bila murid
sibuk bekerja,dan aktivitas mental yaitu
kegiatan yang Nampak
sedang

mengamati

bila

murid

dengan

teliti,

mengingat, memecahkan persoalan dan
mengambil kesimpulan.
Aktivitas mental yang terlihat
pada dimensi peserta didik antara lain:
keberanian

menyatakan

pikiran, perasaan,
keinginan

dan

pendapat,

mengingat,
keberanian

berpartisipasi, memecahkan masalah dan
menambil keputusan. Usaha yang dapat
dilakukan guru untuk membangkitkan
aktivitas mental siswa yaitu mengajukan
pertanyaan

dan membimbing diskusi,

memberikan tugas untuk menganalisa,

10

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15

memecahkan masalah dan mengambil

analisis kualitatif mengacu pada model

keputusan.

analisis Miles dan Huberman (1992: 16-

Para ahli berpendapat tentang
aktivitas, Yamin (2007:

85) membagi

kegiatan belajar dalam 8 kelompok yaitu
visual activities, oral activities, listening

19) yang

dilakukan dalam

tiga

komponen yaitu reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan

activities, writing activities, drawing acHasil

tivities, motor activities, mental activities

perhitungan

aktivitas siswa dengan penerapan strategi

dan emotional activities.

pembelajaran think
Metode Penelitian

adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif
yaitu lebih bersifat mendeskripsikan da-

dalam

talk

write

tiap

aspek dapat dilihat pada Tabel 1.

Jenis penelitian yang digunakan

ta, fakta

angket

dan keadaan yang

ada

di

kelas. Penelitian dilaksanakan

Tabel 1. Skor Capaian Setiap Aspek
pada Angket Aktivitas Belajar Siswa Pra
Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
No

Aspek

1
Melihat
2
Lisan
3
Mendengar
4
Menulis
5
Mental
6
Emosional
Rata-Rata

Pra
Siklus
78.70
71.75
80.00
77.50
64.41
72.97
70.49

Siklus
1
80.04
76.00
80.65
78.00
77.00
77.00
73.83

Siklus
2
80.73
76.52
81.00
79.00
77.56
77.60
77.96

dalam dua siklus, masing-masing siklus
terdiri dari tahap perencanaan, tahap

Berdasarkan data tabel 1 dapat

pelaksanaan tindakan, tahap observasi

dilihat bahwa aktivitas siswa pada siklus

dan tahap refleksi.

II berkisar antara76.52%-81% dengan ra-

Subyek penelitian adalah siswa

ta-rata kelas 77,96%. Nilai

tersebut

kelas X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta

menunjukkan adanya

tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah

dibandingkan dengan nilai pada pra

41 orang. Teknik yang digunakan dalam

siklus dan siklus I, baik nilai setiap

penelitian

aspek maupun nilai rata-rata kelas.

Teknik

adalah

triangulasi

teknik

triangulasi.

dalam

Hasil

penelitian

peningkatan jika

perhitungan

angket

aktivitas belajar siswa pra siklus adalah

adalah triangulasi sumber data.
Analisis data dalam penelitian ini

70,49%, setelah dilakukan tindakan pada

dimulai sejak awal sampai berakhirnya

siklus

pengumpulan data. Data-data dari hasil

pembelajaran think talk write, aktivitas

penelitian

di

belajar

dianalisis

secara

lapangan

diolah

kualitatif.

dan

Teknik

1 yaitu penerapan strategi

siswa

meningkat

berdasarkan

angket

menjadi 73,83% dan pada

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

11

siklus II juga mengalami peningkatan

perhatian siswa terhadap guru mengalami

menjadi 77,96%.

peningkatan karena siswa mendapat hal

Berdasarkan data

dari

lembar

yang baru.

Indikator memperhatikan

observasi siklus 1, rata-rata aktivitas

presentasi yang sebelumnya memiliki

belajar

73,07%.

persentase 0% mengalami peningkatan

Peningkatan aktivitas siswa pada siklus

menjadi 63,41%, hal ini terjadi karena

I

guru mewajibkan kelompok

siswa

sebesar

disebabkan

karena

proses

non pre-

pembelajaran siklus I berbeda dengan

senter untuk membuat pertanyaan bagi

kegiatan pembelajaran pada pra siklus

kelompok presenter.

sehingga memberikan pengalaman baru

Aktivitas lisan yang terdiri dari

pada siswa. Pengalaman yang diperoleh

empat indikator yaitu menyatakan

adalah

pengetahuan dan keterampilan

pendapat, bertanya

siswa

tentang

bertanya kepada teman dan menjawab

yang

lebih

strategi pembelajaran

kepada

guru,

dapat

pertanyaan

meningkatkan peran serta siswa dalam

persentase

pembelajaran. Guru berusaha membuat

siklus. Masalah tersebut dapat

siswa lebih aktif berpartisipasi dalam

dengan tahapan talk

diskusi kelompok maupun pada saat

pembelajaran Think Talk Write. Talk

presentasi pada saat proses pembelajaran

merupakan tahap bertukar ide

di siklus 1. Tugas guru adalah sebagai

harus dilakukan oleh siswa

fasilitator

kelompok kecil dan dilanjutkan dengan

inovatif

dalam

dan

kegiatan

belajar

rata-rata

terendah pada

saat

pra

diatasi

dalam strategi

yang
dalam

diskusi kelas. Diskusi kelompok dapat

mengajar.
Aktivitas melihat yang terdiri dari
indikator

memiliki

membaca

buku

sumber,

meningkatkan aktivitas
menyatakan pendapat

siswa
yang

dalam
dimiliki,

memperhatikan guru dan memperhatikan

bertanya kepada teman dan menjawab

presentasi

peningkatan

pertanyaan teman. Efek dari tindakan

I. Aktivitas

yang dilakukan dapat terlihat bahwa

buku sumber

rata-rata aspek aktivitas lisan siswa

persentase
siswa dalam

mengalami
pada

siklus

membaca

mengalami peningkatan
dalam strategi

karena
pembelajaran

think talk write siswa harus

meningkat dari 26,21% pada pra siklus
menjadi 56,70% pada siklus I. Respon
terbaik dengan adanya tindakan

membaca buku sumber secara individu-

terlihat

al. Selama proses pembelajaran Biologi

pendapat.

dengan strategi TTW berlangsung

talk

pada indikator menyatakan

12

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15
Aktivitas

yang

mendengarkan siswa

terdiri

dari

indikator

dipresentasikan di depan kelas. Indikator
mengerjakan tugas mengalami kenaikan

mendengarkan diskusi, penjelasan guru

persentase

dan presentasi mengalami peningkatan.

tugas dari guru kepada siswa untuk

Siswa mendengarkan dengan seksama

mengerjakan soal-soal di buku paket.
Aktivitas mental siswa setelah

penjelasan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.

Aktivitas

siswa

dalam

dengan adanya pemberian

pelaksanaan strategi pembelajaran Think

mendengarkan diskusi dalam kelompok

Talk Write menunjukkan hasil

yang

kecil dan diskusi kelas juga meningkat

lebih baik. Indikator-indikator

pada

berdasarkan

aspek

pengamatan

observasi.

Indikator

lembar

mendengarkan

mental

masalah,

yaitu

mengingat

memecahkan

dan

membuat

presentasi yang sebelumnya memiliki

hubungan.

Pengamatan

indikator

persentase 0% mengalami peningkatan

memecahkan

masalah

membuat

menjadi 58,54%, hal ini terjadi karena

hubungan tidak dapat dilakukan secara

guru mewajibkan kelompok non present-

langsung,

secara

Aktivitas menulis terdiri dari

tetapi

menggunakan

bantuan yaitu pemberian tugas

er untuk membuat pertanyaan bagi
kelompok presenter.

akan

dan

individual

berupa pertanyaan

yang dibuat khusus untuk mengukur

membuat

indikator tersebut. Indikator mengingat

rangkuman, menulis laporan diskusi dan

materi yang telah disampaikan diukur

mengerjakan tugas. Aktivitas

siswa

dengan pemberian soal posttest di akhir

dalam membuat

dapat

pembelajaran. Jawaban siswa dianalisis

beberapa

indikator

yaitu

rangkuman

meningkat dengan adanya tahap write.

untuk

Selama

indikator dalam aspek mental.

tahap write siswa

menulis

secara individual mengenai

materi yang dipelajari selama
pembelajaran
menulis

diminta

berlangsung.

laporan hasil

siklus 1

Indikator

diskusi pada

mengalami

dibandingkan pada

proses

saat

kenaikan
pra

siklus,

mengetahui

persentase

tiap

Aktivitas emosional siswa selama
pembelajaran yaitu semangat dan berani
mulai

terlihat

pada

pelaksanaan

strategi pembelajaran pada

siklus

1.

Aktivitas emosional merupakan aktivitas
yang terdapat

dalam

semua

jenis

Setiap kelompok harus membuat satu

kegiatan dan overlap satu sama

laporan hasil diskusi berisi pemecahan

Semangat

masalah dari

pembelajaran sudah terlihat sejak guru

Selanjutnya

materi
hasil

pencemaran.
diskusi

memberikan

siswa dalam

apersepsi,

lain.

mengikuti

diskusi

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write

13

kelompok, tanya jawab saat presentasi,

penelitian dapat dihentikan. Tindak lanjut

dan menulis hasil diskusi secara individ-

dari guru biologi tetap diperlukan dalam

ual. Indikator lain dalam

meningkatkan

aktivitas

emosional yaitu berani juga mengalami

proses

pembelajaran

untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

peningkatan yang berarti. Siswa berani

Strategi pembelajaran Think Talk

mengemukakan pendapat saat diskusi,

Write

berani bertanya kepada teman

pembelajaran

yang

presentasi, berani bertanya kepada guru

mengakomodasi

keterlibatan

dan menjawab pertanyaan yang diberikan

didik

oleh guru.

Penelitian tentang keefektifan strategi

saat

Peningkatan prosentase
tiap

indikator

merupakan salah satu strategi

dalam

dapat

proses

peserta

pembelajaran.

capaian

pembelajaran dilakukan oleh Nurcahyati

bahwa

(2007) menunjukkan bahwa penerapan

menandakan

jumlah siswa yang yang ikut aktif dalam

strategi Think

proses pembelajaran juga

lembar kerja lebih efektif daripada

semakin

Talk

Write berbantuan

bertambah. Hasil ini menunjukkan bahwa

pembelajaran

keterlibatan siswa dalam mengarahkan

pembelajaran Think Talk Write tanpa

perhatian pada kegiatan pembelajaran,

lembar kerja

ikut

dengan metode ekspositori pada siswa

serta

dalam kegiatan

proses

belajar,

berusaha

sungguh-sungguh

dalam

pembelajaran

dan semangat

siswa

mengikuti

pembelajaran

mengalami peningkatan yang berarti.
Berdasarkan data

dari

lembar

kelas X

dengan

strategi

maupun pembelajaran

SMA Negeri 1 Purwareja

Klampok Kabupaten Banjarnegara tahun
pelajaran 2006/2007. Andriani

(2009)

juga meneliti tentang pengembangan
perangkat

pembelajaran

berbasis

observasi siklus 2, rata-rata aktivitas

strategi pembelajaran Think Talk Write.

siklus II

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebesar

aspek aktivitas
diukur

87,23%.

Rata-rata

belajar siswa

berdasarkan

data

yang
lembar

pembelajaran

memenuhi

batas

pembelajaran.

pembelajaran

yang

berhasil yaitu ≥ 75 aktif dalam proses

menggunakan

strategi pembelajaran Think Talk Write

observasi pada siklus II telah mencapai
minimal

dengan

kriteria

keefektifan

Penelitian yang

relevan dengan

pembelajaran. Hasil ini menunjukkan

penerapan strategi pembelajaran Think

keberhasilan penerapan strategi Think

Talk Write dilakukan oleh Fikriyyah

Talk Write dalam meningkatkan
aktivitas belajar siswa, dengan demikian

(2007) yang

meneliti

kemampuan

komunikasi dan pemecahan masalah

14

BIO-PEDAGOGI Vol.2, No.1, hal. 1-15

siswa terhadap pelajaran matematika

biologi

pokok bahasan logika melalui belajar

konsep. Hasil

dalam kelompok kecil dengan strategi

bahwa

Think Talk Write pada siswa kelas X

aktivitas

SMA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran

meneliti tentang penerapan Student Cen-

2006/2007.

tered

Hasil

menunjukkan bahwa
siswa

dalam

penelitian
aktivitas belajar

kelompok kecil dengan

strategi Think Talk Write adalah baik.
Penerapan strategi pembelajaran
Think

Talk

Write

juga

meningkatkan prestasi

dapat

belajar dan

kemandirian siswa dalam pembelajaran.

melalui

penggunaan peta
penelitian diperoleh

terjadi peningkatan persentase
siswa.

Nugraheni

Learning

(2007)

terhadap

proses

pembelajaran, dalam strategi ini siswa
dituntut

untuk

bertanggungjawab
belajarnya
berperan

sendiri
sebagai

lebih

aktif

terhadap

dan
proses

sedangkan guru
fasilitator

dalam

pembelajaran.
Kesimpulan

Kurniasih (2010) melakukan penelitian
mengenai

pengaruh

strategi pembelajaran Think Talk Write
terhadap prestasi

belajar matematika

siswa ditinjau dari kemandirian siswa.
Hasil

penelitian
bahwa

matematika

menunjukkan

prestasi
dengan

belajar
implementasi

strategi TTW lebih baik daripada tanpa
implementasi

strategi

pembelajaran

hasil

penelitian

tindakan kelas yang dilakukan dalam
dua siklus dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran Think
Talk Write (TTW) dapat meningkatkan
aktivitas

belajar

siswa

dalam

pembelajaran biologi kelas X-1 SMA Al
Islam

1

Surakarta

tahun

pelajaran

2009/2010.
Daftar Pustaka

TTW.
Sunyono dan Maryatun (2007)
melakukan

penelitian

untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Hasil penelitian bahwa pembelajaran
melalui metode eksperimen berbasis
lingkungan dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran dari siklus ke
siklus.

Berdasarkan

implementasi

Yusuf

melakukan

dkk

(2006)

juga

penelitian mengenai upaya

peningkatan aktivitas dan hasil belajar

Andriani, M. 2009. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Strategi Think Talk Write
untuk Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi dan Pemecahan Masalah
Matematika
Siswa
Madrasah
Ibtidaiyah.
Thesis.
Yogyakarta:
Pascasarjana UNY.
Arends, R. 1997. Classroom Instrument
and Management. USA: The
Mc.Graw-Hill Companies.

Fatmawati et al. – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fikriyyah, Z. 2007. Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi
dan
Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Terhadap Pembelajaran
Matematika
Pokok Bahasan
Logika Melalui Belajar dalam
Kelompok Kecil Dengan Strategi
Pembelajaran Think Talk Write
pada Siswa Kelas X SMA Negeri
2 Kudus Tahun Pelajaran 2006/
2007. Skripsi. S1 UNNES. Semarang.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar
Mengajar.
Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Kurniasih. 2010. Pengaruh Implementasi
Strategi Pembelajaran Think Talk
Write terhadap Prestasi Belajar
Matematika
Siswa
dalam
Menyelesaikan
Soal
Cerita
ditinjau
dari
Kemandirian
Belajar Siswa pada Siswa SMK
Jurusan Bisnis Manajemen Kota
Madya Surakarta Tahun Ajaran
2008/2009. Thesis. Surakarta:
Pascasarjana UNS.
Lang, Quek Choon. 2010. Analysing
high school students’participation
and interaction in an asynchronous online project-based learning environment. Australasian
Journal of Educational Technology. 26(23): 327-340.
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru.
Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Ngozi, I.H. 2009. Metacognitive Strategies on Classroom Participation
and Student Achievement in
Senior Secondary School Science
Classrooms. International Journal of Science Education. 12(1:2)
25-31.

15

Nugraheni, E. 2007. Student Centered
Learning
dan
Implikasinya
terhadap Proses Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan 8(1):1-10.
Nurchayati. 2007. Keefektifan Strategi
Pembelajaran Think Talk Write
berbantuan lembar kerja pada
Pokok Bahasan Trigonometri
Kelas X SMA 1 Purwareja
Kabupaten Banjarnegara Tahun
Pelajaran 2006/2007. Skripsi.
Semarang: S1 UNNES.
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Silberman, M. 2001. Active learning:
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yapendis.
Team
Didaktik
Metodik.
1993.
Pengantar Didaktik Metodik
Kurikulum PBM. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim
Penyusun Kamus
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. 1990. Kamus
Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Uno, H.B. 2007. Model Pembelajaran
Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan
Efektif.
Wijaya, Cece. 2007. Pendidikan Remedial sarana pengembangan mutu
sumber daya manusia. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Yamin, M. 2007. Kiat Membelajarkan
Siswa. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Yusuf,Y., Natalina, M., Suryawati, M.,
Wulandari, S., Aisah, N., dan Sari, K. 2006. Upaya Peningkatan
Aktivitas Dan Hasil
Belajar
Biologi Melalui Penggunaan Peta
Konsep Pada Siswa Kelas II4
SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun
Ajaran 2004/2005. Jurnal Biogenesis. 2(2): 59-63.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3