Cara Menulis Penulisan Ilmiah Yang Baik

Cara Menulis Penulisan Ilmiah Yang Baik
dan Benar
January 3, 2016 · by agusdwicahyadi · Bookmark the permalink. ·
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan
laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah
yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang
persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Menulis laporan karya ilmiah sering kali menjadi masalah banyak orang. Mulai dari anak smp
yang mungkin telah pernah membuat karya ilmiah sampai pada calon doctor yang sedang dalam
masa disertasi. Berbagai Alasan dikemukakan seperti tak ada waktu, sibuk, biaya kurang dan

yang lainnya.
Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui,
menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masi menjadi masalah di negeri kita.
Keterampilan menulis memang tidak bisa muncul dengan serta merta. Dibutuhkan perpaduan
dan kerjasama antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan
semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi modal untuk terampil menulis. Talenta saja
tidak cukup, sebab sebagai sebuah kemampuan dibutuhkan latihan yang rutin dan benar sebagai
tujuan untuk pengasahan kemampuan yang sudah dimiliki. Semakin sering berlatih maka
kemampuan menulis akan semakin baik. Jika hanya sekadar ingin pandai menulis, memang
hanya dibutuhkan waktu beberapa bulan saja. Namun untuk menjadi penulis yang handal
dibutuhkan waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.
Tulisan bersifat efektif apabila didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama seperti yang dilakukan
sebelumnya, yaitu kejelasan, ketetapan, dan kenalaran. Seperti halnya sebuah percobaan, tulisan
harus didasarkan pada koordinasi yang baik dan rapi. Seperti salah satu kata ahli bahasa Petrson,
1980 bahwa koordinasi yang baik merupakan kunci utama tulisan yang baik.

Menulis laporan karya ilmiah sama halnya dengan karya ilmiah popular lainnya. Oleh karena itu
dalam makalah ini saya mengangkat tema penulisan karya ilmiah.
Langkah – langkah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada
tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik
adalah;
1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah.
Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara
penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah
dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah
dapat dilakukan dengan cara;
a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya
tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan
diantaranya;
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita
buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti
rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide

utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh
pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar
tulisan kita tepat sasaran.
3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah
A.MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN
BAHAN UNTUK TULISAN
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam
dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual.

Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di
mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju
adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia,
indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita
dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk
mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku
atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga)
jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan
subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau
tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu membaca
b. Bacalah secara selektif
c. Bacalah secara bertanggung jawab
d. Bacalah secara kritis
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka

Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu
pada kartu indeks yang telah kita buat.
4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber
bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita
gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah
ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK
TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan
proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
4. Mengolah hasil wawancara
2. Proses Penulisan
BAGIAN AWAL

1. Halaman sampul
Berisi judul secara lengkap, kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama
penulis, Institusi, tahun, kota.
2. Lembar Persetujuan
Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap
pembimbing 1 dan pembimbing 2, serta tanda tangan keduanya.
3. Abstrak
Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.
Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada kesimpulan dari
penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang dilakukan peneliti.
4. Kata pengantar
Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran
yang membangun.
5. Daftar isi
Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat
pemuatannya dalam teks. Semua judul bab dikerik dengan huruf capital.
6. Daftar tabel
Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel
yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel

yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2 spasi.
7. Daftar gambar
Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya
dalam teks.
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian
Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki,
bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
2. Identifikasi Masalah
Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang
penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu
fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic
penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat
pernyataan yang menggugah perhatian.
3. Batasan masalah
Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan
masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah,
dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya
diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.

4. Rumusan masalah
Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak
dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup
masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat
Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis
atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.
5. Tujuan penelitian
Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di
tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
6. Kegunaan Penelitian
Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai
seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta pengembangan
sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan
antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.
7. Kerangka Pemikiran
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka
konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk
diagram alur.
8. Hipotesis Penelitian.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan.

Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu
kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti
melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Kajian pustaka memuat dua hal pokok
1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti.
2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang
telah diajukan pada bab 1.



Pemilihan bahan kajian pustaka didasarkan pada dua criteria:
1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis)
2. Prinsip relevansi.
Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis
wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).


BAB III METODE PENELITIAN


Rancangan Penelitian
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.



Populasi dan sampel
Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran
penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek
penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim
disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas
dalam bagian populasi dan sampel adalah:
1. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel.
2. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.
3. Besarnya sampel.




Instrumen penelitian
Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu dipaparkan
prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian.



Teknik pengumpulan data
Bagian ini menguraikan:
1. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data.
2. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data.
3. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.



Analisis Data
Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi data
Uraikan masing-masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing
vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif,
seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.
2. Pengujian hipotesis
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
1. Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2. Menafsirkan temuan penelitian.
3. Menganalisis hasil penelitian.
4. Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5. Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.
6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan
penelitian.
BAB VI PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan
juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.
2. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti
pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.
Daftar Pustaka
Ø Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan
3 ketukan ke kanan.
Ø Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.
Ø Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.
Ø Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus
dicantumkan ulang.

Teknik:
Ø Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.
Ø Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.
Ø Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata kecuali
untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.
Ø Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah
Mada.
LAMPIRAN
Format Penulisan Untuk Karya Tulis IPA.
Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti karya tulis lainnya seperti
karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB III atau pada metodologi penelitian. Pada
Penelitian Sains BAB III Metodologi diganti dengan “Bahan dan Cara Kerja”, yang di dalamnya
memuat unsur:
BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA
Bab ini merupakan bab karya tulis yang penataannya disesuaikan dengan jenis penelitian yang
dilakukan. Penyajian penelitian yang bercorak eksperimental dapat dibagi dalam empat bagian,
yaitu:
1. Lokasi
Dituliskan tempat dan waktu penelitian. Keterangan mengenai tempat diberikan
selengkap mungkin. Jika perlu melengkapi koordinat dan petanya.
2. Bahan
Diuraikan semua bahan yang digunakan dalam penelitian, baik sampel maupun bahan
habis pakai, seperti bahan kimia. Penyebutan bahan yang digunakan hendaknya disertai
keterangan yang terperinci. Misalnya bahan kimia hendaknya disertai dengan merk
dagang.
Contoh :
1. Sampel
a. Sperma diperoleh dari penderita (pasien) RSCM berumur 30-35 tahun yang
menderita….dst. (di sini perlu diberi keterangan jelas mengenai kondisinya, karena tidak
akan dibicarakan lagi dalam bagian cara kerja.
b. Sampel ragi tape dibeli secara acak di pasar X, Y, dan Z dalam keadaan kering dan
terbungkus rapi.

2. Bahan Kimia
Semua bahan kimia dari derajat proanalisis, terkecuali alcohol
Contoh: Asam sitrat 50g
K2HPO4 36g
Na Cl 10g
3. Peralatan
Dituliskan secara jelas dan cermat peralatan yang digunakan dalam penelitian. Peralatan
yang yang berada di dalam laboratorium dituliskan secara lengkap.
Contoh: Alat pengukur kepekatan suspensi Spektronic 20.
Kamera foto Nikon FM.
Mikroskop.
Labu Elyemeyer.
4. Cara Kerja
Nyatakan segala sesuatu yang dilakukan dalam penelitian.: cara pengambilan sampel, perlakuan
sampel di lapangan dan di laboratorium, serta pengawetannya (jika ada). Perincian cara kerja
harus cermat dan jelas agar bila diulang peneliti lain dalam kondisi yang sama akan memberikan
hasil yang sama pula. Uraian dapat berupa:
a. Cara mengambil sampel.
b. Cara memperlakukan sampel dilapangan dan di laboratorium.
c. Cara memelihara objek penelitian selama penelitian.
d. Cara membuat larutan.
e. Cara menentukan PH, Suhu, kelembaban.
f. Cara melakukan assay suatu zat atau senyawa.
g. Cara menginkubasi suatu kultur, dll.
Jika menggunakan statistic, maka bab ini ditutup dengan penjelasan tentang metode statistika
yang dipakai untuk mengolah data yang diperoleh. Teori tidak perlu dijabarkan, cukup dengan
menyebutkan acuannya. Contohnya perhitungan dicantumkan dalam lampiran.