TUJUH KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN MA
TUJUH KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS
MATA KULIAH GEOLOGI LINGKUNGAN
TKP 042
Oleh :
Sabrianora Putri Rosadi
21040111060004
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota adalah suatu program studi yang mempelajari
tentang cara merencana suatu wilayah dan kota. Ilmu perencanaan wilayah dan kota merupakan
ilmu terdiri dari berbagai konsep ilmu yang lain. Misalnya, ilmu ekonomi, ilmu kependudukan,
ilmu sosial, dan salah satu yang paling penting yaitu geologi lingkungan. Ilmu-ilmu tersebut
diperlukan agar ilmu perencanaan dapat dipergunakan secara maksimal sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai serta dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat atau penduduk sebagai
subjek dan sekaligus objek perencanaan. Sehingga perencana dapat merencanakan suatu wilayah
atau kota yang bersih, rapi, indah, aman, dan berwawasan lingkungan.
Dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota, secara garis besar mempunyai dua aspek yang harus
dikembangkan, yaitu aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik di sini adalah klimatologi, morfologi,
litologi, stratigrafi, hidrologi, hidrogeologi, bahaya geologi, dan sumber daya alam serta aspek
non fisik antara lain ekonomi, sosial, budaya, politik dan hankam. Aspek fisik di sini tidak lain
adalah bagian dari ilmu geologi, yang akan dibahas dalam makalah ini, terutama geologi
lingkungan.
Geologi lingkungan sebagai ilmu terapan dari pengetahuan geologi yang ditujukan dalam upaya
memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan hidup
manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain geologi lingkungan dapat diartikan sebagai
penerapan informasi geologi dalam pembangunan terutama untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan untuk meminimalkan degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan-perubahan
yang terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.
Ada tujuh konsep yang menjadi dasar ilmu geologi lingkungan, yaitu:
1)
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup
2)
Bumi yang kita miliki sebagai tempat tinggal yang paling sesuai dengan kehidupan
manusia ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas
3)
Pada saat ini, proses – proses fisik telah mengubah bentang alam, baik secara alamiah dan
buatan, yang telah tersusun selama periode geologi.
4)
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.
5)
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk
memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti
estetika.
6)
Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita
berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.
7)
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi, dan
pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas
terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.
1.2 Rumusan Masalah
Ketujuh konsep yang telah disebutkan di atas merupakan konsep geologi lingkungan yang
bersifat lebih umum. Tidak semua konsep di atas dapat diterapkan dalam suatu wilayah. Makalah
ini akan membahas mengenai konsep yang relevan dengan kondisi geologi di Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan ketujuh konsep dasar
geologi lingkungan dan analisis konsep yang relevan dengan kondisi geologi Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan :
¨
Konsep I : “The Earth is Essentially a closed system”
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian atau
komponen sehingga membentuk suatu kelompok besar yang menjalankan suatu fungsi tertentu.
Setiap komponen tersebut pada dasarnya memiliki fungsi tersendiri, tetapi komponen-komponen
tersebut dalam suatu kesatuan sistem membentuk suatu fungsi baru yang lebih dinamis dan
kompleks. Beberapa contoh dari sistem ini adalah Bumi.
Bumi menerima pancaran radiasi gelombang pendek dari matahari dan berubah
menjadi gelombang panjang di bumi lalu bumi akan kembali memancarkan radiasi gelombang
panjang ke ruang angkasa. Sehingga dalam sistem tersebut tidak terjadi pertukaran energi
maupun materi.
Bumi terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Atmosfer,yaitu campuran gas yang mengelilingi Bumi. Gas – gas yang dominan adalah
nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida dan uap air.
Hidrosfer, yaitu seluruh air yang ada di Bumi, meliputi samudera, danau, sungai, air
bawah tanah, dan seluruh salju dan es, dengan pengecualian uap air di dalam atmosfer.
Biosfer, yaitu seluruh organisme yang ada di Bumi, termasuk juga berbagi material
organik yang belum mengalami dekomposisi.
Geosfer,yaitu bagian Bumi yang padat, dan terutama tersusun oleh batuan dan regolit
(partikel-partikel batuan lepas yang menutupi bagian Bumi yang padat)
Interaksi antar bagian ini sangat mempengaruhi Bumi, baik dari segi penampakan
permukaan bumi maupun cuaca. Contohnya, apabila terjadi letusan gunung berapi, maka juga
dapat mempengaruhi atmosfer, yaitu karena keluarnya gas vulkanik, dan selain itu juga akan
berpengaruh pada komponen hidrosfer karena akan terjadi hujan pada daerah sekitarnya.
Perubahan pada komponen biosfer dapat merubah kondisi lingkungan juga, dan kadang kondisi
yang curam di daerah lereng dapat menyebabkan erosi atau tanah longsor. Hubungan – hubungan
antar komponen bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat dipelajari dengan mengidentifikasi
setiap bagian, yaitu dengan mengetahui bagaimanakah komponen tersebut dapat mempengaruhi
komponen yang lain serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar. Contohnya adalah hidrosfer,
daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari cahaya matahari sehingga terjadi
evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar air atau kelembaban atmosfer.
Seperti yang kita ketahui, Bumi bukanlah sesuatu yang statis. Namun, bumi lebih
bersifat dinamis, artinya sistem berkembang dimana material dan energi yang terkandung di
dalamnya berubah secara konstan. Dinamis, dapat digolongkan juga ke dalam suatu sistem yang
terbuka dengan tidak adanya batasan energi dan material. Namun, terdapat siklus alam seperti
siklus air dan siklus batuan yang selalu kembali kebentuk semula menjadi energi dan material,
maka sistem ini lebih tepat dikatakan sebagai suatu sistem yang tertutup.
¨
Konsep II : “The Earth is the only suitable habitat we have and its resources are
Limited”
Bumi merupakan satu – satunya tempat kehidupan manusia tetapi sumber daya
alamnya terbatas.
Bumi yang kita tempati ini merupakan satu – satunya tempat hidup manusia dan
sumber – sumber daya bumi kita terbatas. Kita dapat tinggal di bumi ini, karena bumi ini
didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya kehidupan makhluk hidup,
antara lain adanya air, udara untuk bernapas, suhu yang sesuai, dan adanya lapisan atmosfer yang
komposisinya dapat mendukung berlangsungnya kehidupan, serta faktor – faktor lainnya.
Menurut Harun Yahya, kehidupan hanya mungkin ada dalam lingkungan dengan batas – batas
tertentu, dan dalam kondisi yang telah dirancang memiliki faktor pendukung adanya kehidupan
yaitu: suhu bumi yang ideal bagi makhluk hidup; bumi memiliki medan magnet kuat yang
berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup, ukuran bumi begitu tepat-tidak terlalu
kecil sehingga kehilangan atmosfernya, karena gravitasi yang kecil gagal mencegah gas lepas ke
angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga gravitasinya menahan begitu banyak atmosfer,
termasuk gas yang berbahaya.
Bumi secara keseluruhan, termasuk laut dan atmosfer memiliki sumber daya yang
dapat didayagunakan. Sumber daya alam terbagi menjadi 2 yaitu yang dapat diperbaharui(air,
tanah dan udara) dan yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui jumlahnya sangat terbatas. Contohnya, barang tambang.kita dituntut untuk
menggunakan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif, selain itu diupayakan dalam
mencari alternatif sumber energi baru.
¨
Konsep III : “Today’s physical processes are modifying our landscape and have
operated throughout much of geologic time. However,the magnitude and frequency of these
processes are subject to natural and artificially-induced change”
Proses - proses fisik saat ini mengubah bentang alam dan telah tersusun selama
periode geologi. Bagaimanapun, besar dan frekuensi proses tersebut menyebabkan perubahan
baik secara alami maupun buatan.
Konsep ketiga ini adalah konsep yang menyatakan bahwa proses – proses alam yang
terjadi pada saat ini merupakan kunci untuk mengetahui proses alam yang terjadi pada masa lalu
dan merupakan prediksi untuk proses pada masa yang akan datang.
Bumi ini bersifat dinamis dan tidak statis. Bumi selalu mengalami perubahan, baik
yang bersifat alamiah atau terjadi dengan sendirinya karena aktivitas alam maupun yang terjadi
karena perbuatan/ulah manusia. Perkembangan fisik bumi secara alami adalah akibat dari siklus
bumi. Selain perubahan secara alami, terdapat perubahan buatan yang dilakukan oleh manusia,
hal ini diakibatkan aktivitas manusia yang mempengaruhi keadaan alam dan fisik bumi saat ini,
contohnya adalah pemanasan global yang terjadi akibat berbagai macam aktivitas manusia
berdampak pada perubahan iklim dan lingkungan yang terjadi dibumi saat ini. Contoh perubahan
alami adalah peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan
daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini).
¨
Konsep IV : “There have always been earth processes that are hazardous to people.
These natural hazard must be recognized and evoided where possible, and their threat to
human life and property must be minimized”
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
bencana alam ini haruslah dikenali dan sedapat mungkin dihindari, agar kerugian akan
rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir.
Proses alami di bumi ada 2 yaitu :
1.
Eksogenetik terjadinya pada atau dekat permukaan bumi, contoh: perubahan cuaca
pergerakan tanah dan erosi yang disebabkan oleh arus air, angin atau gas, krisis air dll.
2.
Endogenetik yaitu terjadi di dalam atau dibawah kerak bumi contoh aktifitas adalah
vulkanik dan diatropisme.
Proses – proses tersebut pada umumnya dapat merugikan kehidupan manusia. Oleh karena itu
kita harus dapat memprediksi untuk menimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses alam
tersebut. Dari sekian banyak proses bumi seperti kondisi biologi, geografi dan iklim, dapat dibuat
suatu informasi seperti bagi perencana yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai alternatif
untuk menghindari atau meminimumkan tindakan untuk kehidupan manusia.
Proses – proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini dapat terjadi secara alamiah
(contohnya peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan
daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini), ataupun karena
perbuatan manusia. Kejadian tersebut akan sulit untuk dibuktikan apabila hal tersebut bukan
prinsip kesergaman. Selain proses alamiah, proses perubahan tersebut juga berasal dari faktor
aktifitas manusia. Sedangkan, besarnya akibat yang ditimbulkan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan oleh manusia. Adapun, efek dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat
dikatakan kecil dalam skala global, tetapi dalam skala regional efek tersebut akan dapat
dirasakan oleh makhluk hidup.
¨
Konsep V : “Land- and water-use planning must strive to obtain a balance between
economic considerations and the less tangible variables such us aesthetics”
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin
untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata,
seperti estetika.
Pembangunan suatu proyek bagi kehidupan manusia harus ditimbang dengan
membandingkan antara keuntungan ekonomi pada waktu tertentu dengan harga, dengan
mengasumsikan dimana ada keanekaragaman alam, ada keanekaragaman ekosistem, bergabung
dengan bentang alam dan modifikasinya. Evaluasi tentang tata guna lahan mempermudah
mengidentifikasi alternatif yang beranekaragam.
Dewasa ini, keseimbangan antara kriteria ekonomi dan estetika sangat sulit untuk
dicapai. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika
diperlukan adanya pengaturan skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi
estetika, pengembangan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh, dan yang
terakhir, pengembangan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang
berestetika tersebut.
¨
Konsep VI : “The effects of Land-use tend to be cumulative, and, therefore, we have an
obligation to those who follow”
“Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita
berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.”
Beberapa juta tahun yang lalu, kehidupan manusia selalu berpindah – pindah.
Kehidupan manusia masih mengandalkan alam, dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari
hutan dan berburu hewan. Seiring dengan berkembangnya populasi dan kebutuhan terhadap
makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya
mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Dan, kemudian mereka hidup secara
menetap, tidak lagi berpindah – pindah. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan
lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami, yang mengakibatkan mulai
timbulnya masalah – masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan.
Manusia hidup memerlukan lahan. Penggunaan lahan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas
manusia. Lahan digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia, tetapi
pengembangan dapat menimbulkan daerah polusi yang disebabkan sampah dan erosi tanah dari
perubahan vegetasi. Kegiatan pengolahan tanah tersebut berpengaruh pada keseimbangan
ekologi area, sehingga tidak mengherankan bila pertambahan populasi manusia sejajar dengan
semakin langkanya burung dan mamalia.
¨
Konsep VII: “The Fundamental component of every person’s environment is the
geologic factor, and understanding this environment requires a bord-base comprehension and
appreciation of the earth sciences and other related disciplines”
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi,
dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas
terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.
Proses geologi dipengaruhi oleh manusia, sebab adanya fakta bahwa geologi adalah
lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan disiplin ilmu yang berkaitan dengan geologi lingkungan
seperti :
1.
Geomorfologi, adalah studi tentang bentang alam dan proses pembentukan permukaan
bumi
2.
Petrologi, adalah ilmu tentang batuan dan mineral
3.
Sedimentologi, adalah studi tentang tingkat endapan sedimen
4.
Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut, gunung dan
kenampakan struktur alam lainnya
5.
Hidrologi, adalah studi tentang permukaan bumi
6.
Pedologi, adalah studi tentang tanah
7.
Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pengujian tentang bahan
mineral
8.
Geologi tektonik, adalah aplikasi informasi geologi masalah teknik
Cabang ilmu alam dan geologi lingkungan itu dapat dikategorikan lagi ke dalam 3 kategori, yaitu
:
1.
Fisika; meliputi geografi fisik, proses hidrologi, tipe batuan dan tanah, klimatologi
2.
Biologi; meliputi aktivitas hewan dan tanaman, perubahan dalam proses dan kondisi
biologi, informasi biologi tentang analisis ruang
3.
Sumber daya manusia termasuk penggunaan tanah ekonomi, estetika, interaksi antara
aktivitas dan bidang fisika biologi.
BAB III
PEMBAHASAN
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan yang telah dijabarkan diatas pada dasarnya relevan untuk
diterapkan secara umum. Namun dengan mengingat kondisi di Indonesia yang labil, dari ketujuh
konsep dasar tersebut yang paling relevan dengan kondisi geologi di Indonesia adalah konsep
empat dan konsep lima.
A.
Konsep keempat dan terapannya di wilayah Indonesia
“Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.”. Bencana alam adalah
konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa
bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang
2009 hingga 2010 didominasi akibat banjir dengan presentase sebanyak 60% disusul oleh
longsor, gempa bumi dan tsunami. Bencana alam yang terjadi diakibatkan oleh material air
seperti halnya banjir dan untuk longsor meski tidak murni penyebabnya air namun sangat
berkaitan erat khususnya saat curah hujan sangat tinggi. Selain air kerusakan lingkungan seperti
penggundulan hutan juga memicu terjadinya bencana alam di Indonesia. Hal ini bisa terjadi
karena dibawah tanah yang gembur terjadi penampungan – penampungan air yang pada batas
waktu tertentu tanah tidak dapat menahan bebannya sehingga terjadi longsor. Salah satu
contohnya, gempa bumi tsunami yang pernah melanda Aceh yang masih teringat di benak kita.
Bencana tersebut telah merenggut banyak korban. Gelombang tsunami terjadi karena adanya
gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,8 Skala Richter dimana pusat gempanya diperkirakan
ada pada kedalaman 20km dibawah laut, sekitar 149 km sebelah selatan Meulaboh, NAD.
Di Indonesia banyak dijumpai titik – titik pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua.
Indonesia juga dikelilingi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum mediteran dan sirkum
pasifik serta banyak diliputi daerah berpotensi gempa. Selain itu, di negara ini juga masih banyak
ditemui gunung – gunung berapi yang masih aktif dan saat ini mulai menunjukkan keaktifannya,
contohnya anak gunung Krakatau dan gunung Tangkuban Perahu.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam potensi alam yang menjanjikan
seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, serta barang tambang lainnya tetapi sekaligus juga
memiliki banyak potensi gejala alam yang dapat menimbulkan kerugian jika menimpa manusia
seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan sebagainya. Untuk itu, diperlukan penempatan
tata ruang kawasan yang tepat agar bisa terhindar dari pengaruh gejala alam yang terjadi.
Proses alam ini harus dapat dikenali dan diprediksikan dengan mempertimbangkan kondisi iklim,
biologi dan geologi. Setelah para ahli bumi dapat mengidentifikasi proses terjadinya bencana
alam, mereka akan membuat informasi untuk para perencana dan pembuat keputusan. Kemudian,
berbagai macam jalan alternatif diterapkan untuk menghindari atau setidaknya meminimalkan
kerusakan yang akan merugikan kehidupan manusia.
B.
Konsep kelima dan terapannya di wilayah Indonesia
“Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk
memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti
estetika.” Di Indonesia, tata guna lahan dan air belum tercipta antara keseimbangan ekonomi dan
variabel lain, yaitu estetika. Konsep tata guna lahan dan air di Indoneia cenderung
menitikberatkan keuntungan ekonomi. Hal ini mengakibatkan tata guna lahan di Indonesia
mengesampingkan variabel lainnya. Pada perencanaan tata guna lahan dan air yang baik
seharusnya tetap mempertimbangkan variabel lainnya dengan mencari solusi alternatif yang
memaksimalkan kondisi yang menguntungkan bagi semua aspek.
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini keindahan
mempunyai nilai yang tinggi terhadap lingkungan dan manusia. Pertimbangan faktor abstrak
seperti estetika telah menjadi sesuatu yang umum seperti halnya untung rugi. Hal ini terlihat dari
banyak proyek yang hanya melihat pada pertimbangan keuntungan saja tetapi tidak pernah
memperhatikan aspek lingkungan. Penggunaan tata lahan yang tidak sesuai dengan kondisi lahan
dapat mengakibatkan kondisi lahan tidak seimbang. Banyak bangunan gedung – gedung mewah
yang berdiri tegak di kota – kota besari di Indonesia yang tidak sesuai dengan proporsinya
kondisi lahan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
·
Bumi pada dasarnya adalah sistem yang tertutup.
·
Bumi adalah satu – satunya tempat tinggal yang cocok bagi manusia dan memiliki sumber
daya yang terbatas.
·
Perkembangan fisik bumi saat ini telah merubah keadaan alam dan terus mengalami
perubahan selama periode geologi, bagaimanapun juga pentingnya dan frekuensi dalam proses
ini adalah alami dan disebabkan perubahan buatan.
·
Di dalam bumi selalu terdapat proses yang dapat membahayakan manusia, bahaya tersebut
harus dikenali dan dihindari sedapat mungkin, agar ancaman bahaya tersebut dapat
diminimalisir.
·
Perencanaan yang sesuai dalam tata guna lahan dan air harus menciptakan keseimbangan
antara perekonomian dan variabel lain seperti estetika.
·
Dampak penggunaan lahan cenderung kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai
kewajiban untuk menerima dan menanggungnya.
·
Komponen dasar dari lingkungan setiap orang adalah faktor geologi dan pemahaman
terhadap lingkungan. Ini menjadi landasan yang komprehensif dan apresiasi dari ilmu bumi dan
disiplin ilmu yang berhubungan.
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan diatas pada dasarnya relevan untuk diterapkan secara
umum. Mengingat keadaan geologi wilayah Indonesia yang labil, dari ketujuh konsep dasar
geologi lingkungan tersebut, yang paling relevan untuk saat ini adalah konsep keempat dan
konsep lima.
2.
Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa ketujuh konsep dasar geologi lingkungan tersebut, maka
penulis ingin memberikan saran – saran sebagai berikut :
1.
Terdapat proses bumi yang dapat membahayakan manusia. Untuk itu, manusia perlu
waspada dan berusaha untuk mengantisipasinya.
2.
Sebagai seorang perencana wilayah dan kota, harus menyikapi masalah yang berkaitan
dengan bahaya geologi yang terjadi dengan menerapkan ilmu – ilmu geologi lingkungan secara
tepat.
3.
Indonesia memiliki beraneka ragam sumberdaya yang dapat dimanfaatkan sekaligus juga
memiliki wilayah – wilayah yang rawan menimbulkan masalah geologi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://tyastyos.blogspot.com/2011/04/7-konsep-geologi-lingkungan.html. Diunduh Sabtu, 10
Maret 2012
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html. Diunduh Sabtu,
10 Maret 2012
http://kasihdalamkata.blogspot.com/2009/07/tujuh-konsep-dasar-dalam-geologi.html. Diunduh
Sabtu, 10 Maret 2012
http://www.scribd.com/doc/58229041/karya-ilmiah. Diunduh Sabtu, 10 Maret 2012
Keller, A. E. 1982. Environmental Geology. Charles E. Merrill. Publishing Company.
Gurning, Edison. 2004. Berita Gempa Bumi. Jakarta : Badan Meteorologi dan Geofisika dalam
www.bmg.go.id
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html. Diunduh, Sabtu
10 Maret 2012
http://wahyuancol.wordpress.com/2008/06/11/konsep-sistem-bumi/. Diunduh, Sabtu 10 Maret
2012
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS
MATA KULIAH GEOLOGI LINGKUNGAN
TKP 042
Oleh :
Sabrianora Putri Rosadi
21040111060004
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota adalah suatu program studi yang mempelajari
tentang cara merencana suatu wilayah dan kota. Ilmu perencanaan wilayah dan kota merupakan
ilmu terdiri dari berbagai konsep ilmu yang lain. Misalnya, ilmu ekonomi, ilmu kependudukan,
ilmu sosial, dan salah satu yang paling penting yaitu geologi lingkungan. Ilmu-ilmu tersebut
diperlukan agar ilmu perencanaan dapat dipergunakan secara maksimal sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai serta dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat atau penduduk sebagai
subjek dan sekaligus objek perencanaan. Sehingga perencana dapat merencanakan suatu wilayah
atau kota yang bersih, rapi, indah, aman, dan berwawasan lingkungan.
Dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota, secara garis besar mempunyai dua aspek yang harus
dikembangkan, yaitu aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik di sini adalah klimatologi, morfologi,
litologi, stratigrafi, hidrologi, hidrogeologi, bahaya geologi, dan sumber daya alam serta aspek
non fisik antara lain ekonomi, sosial, budaya, politik dan hankam. Aspek fisik di sini tidak lain
adalah bagian dari ilmu geologi, yang akan dibahas dalam makalah ini, terutama geologi
lingkungan.
Geologi lingkungan sebagai ilmu terapan dari pengetahuan geologi yang ditujukan dalam upaya
memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan hidup
manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain geologi lingkungan dapat diartikan sebagai
penerapan informasi geologi dalam pembangunan terutama untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan untuk meminimalkan degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan-perubahan
yang terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.
Ada tujuh konsep yang menjadi dasar ilmu geologi lingkungan, yaitu:
1)
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup
2)
Bumi yang kita miliki sebagai tempat tinggal yang paling sesuai dengan kehidupan
manusia ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas
3)
Pada saat ini, proses – proses fisik telah mengubah bentang alam, baik secara alamiah dan
buatan, yang telah tersusun selama periode geologi.
4)
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.
5)
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk
memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti
estetika.
6)
Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita
berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.
7)
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi, dan
pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas
terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.
1.2 Rumusan Masalah
Ketujuh konsep yang telah disebutkan di atas merupakan konsep geologi lingkungan yang
bersifat lebih umum. Tidak semua konsep di atas dapat diterapkan dalam suatu wilayah. Makalah
ini akan membahas mengenai konsep yang relevan dengan kondisi geologi di Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan ketujuh konsep dasar
geologi lingkungan dan analisis konsep yang relevan dengan kondisi geologi Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan :
¨
Konsep I : “The Earth is Essentially a closed system”
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian atau
komponen sehingga membentuk suatu kelompok besar yang menjalankan suatu fungsi tertentu.
Setiap komponen tersebut pada dasarnya memiliki fungsi tersendiri, tetapi komponen-komponen
tersebut dalam suatu kesatuan sistem membentuk suatu fungsi baru yang lebih dinamis dan
kompleks. Beberapa contoh dari sistem ini adalah Bumi.
Bumi menerima pancaran radiasi gelombang pendek dari matahari dan berubah
menjadi gelombang panjang di bumi lalu bumi akan kembali memancarkan radiasi gelombang
panjang ke ruang angkasa. Sehingga dalam sistem tersebut tidak terjadi pertukaran energi
maupun materi.
Bumi terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Atmosfer,yaitu campuran gas yang mengelilingi Bumi. Gas – gas yang dominan adalah
nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida dan uap air.
Hidrosfer, yaitu seluruh air yang ada di Bumi, meliputi samudera, danau, sungai, air
bawah tanah, dan seluruh salju dan es, dengan pengecualian uap air di dalam atmosfer.
Biosfer, yaitu seluruh organisme yang ada di Bumi, termasuk juga berbagi material
organik yang belum mengalami dekomposisi.
Geosfer,yaitu bagian Bumi yang padat, dan terutama tersusun oleh batuan dan regolit
(partikel-partikel batuan lepas yang menutupi bagian Bumi yang padat)
Interaksi antar bagian ini sangat mempengaruhi Bumi, baik dari segi penampakan
permukaan bumi maupun cuaca. Contohnya, apabila terjadi letusan gunung berapi, maka juga
dapat mempengaruhi atmosfer, yaitu karena keluarnya gas vulkanik, dan selain itu juga akan
berpengaruh pada komponen hidrosfer karena akan terjadi hujan pada daerah sekitarnya.
Perubahan pada komponen biosfer dapat merubah kondisi lingkungan juga, dan kadang kondisi
yang curam di daerah lereng dapat menyebabkan erosi atau tanah longsor. Hubungan – hubungan
antar komponen bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat dipelajari dengan mengidentifikasi
setiap bagian, yaitu dengan mengetahui bagaimanakah komponen tersebut dapat mempengaruhi
komponen yang lain serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar. Contohnya adalah hidrosfer,
daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari cahaya matahari sehingga terjadi
evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar air atau kelembaban atmosfer.
Seperti yang kita ketahui, Bumi bukanlah sesuatu yang statis. Namun, bumi lebih
bersifat dinamis, artinya sistem berkembang dimana material dan energi yang terkandung di
dalamnya berubah secara konstan. Dinamis, dapat digolongkan juga ke dalam suatu sistem yang
terbuka dengan tidak adanya batasan energi dan material. Namun, terdapat siklus alam seperti
siklus air dan siklus batuan yang selalu kembali kebentuk semula menjadi energi dan material,
maka sistem ini lebih tepat dikatakan sebagai suatu sistem yang tertutup.
¨
Konsep II : “The Earth is the only suitable habitat we have and its resources are
Limited”
Bumi merupakan satu – satunya tempat kehidupan manusia tetapi sumber daya
alamnya terbatas.
Bumi yang kita tempati ini merupakan satu – satunya tempat hidup manusia dan
sumber – sumber daya bumi kita terbatas. Kita dapat tinggal di bumi ini, karena bumi ini
didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya kehidupan makhluk hidup,
antara lain adanya air, udara untuk bernapas, suhu yang sesuai, dan adanya lapisan atmosfer yang
komposisinya dapat mendukung berlangsungnya kehidupan, serta faktor – faktor lainnya.
Menurut Harun Yahya, kehidupan hanya mungkin ada dalam lingkungan dengan batas – batas
tertentu, dan dalam kondisi yang telah dirancang memiliki faktor pendukung adanya kehidupan
yaitu: suhu bumi yang ideal bagi makhluk hidup; bumi memiliki medan magnet kuat yang
berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup, ukuran bumi begitu tepat-tidak terlalu
kecil sehingga kehilangan atmosfernya, karena gravitasi yang kecil gagal mencegah gas lepas ke
angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga gravitasinya menahan begitu banyak atmosfer,
termasuk gas yang berbahaya.
Bumi secara keseluruhan, termasuk laut dan atmosfer memiliki sumber daya yang
dapat didayagunakan. Sumber daya alam terbagi menjadi 2 yaitu yang dapat diperbaharui(air,
tanah dan udara) dan yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui jumlahnya sangat terbatas. Contohnya, barang tambang.kita dituntut untuk
menggunakan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif, selain itu diupayakan dalam
mencari alternatif sumber energi baru.
¨
Konsep III : “Today’s physical processes are modifying our landscape and have
operated throughout much of geologic time. However,the magnitude and frequency of these
processes are subject to natural and artificially-induced change”
Proses - proses fisik saat ini mengubah bentang alam dan telah tersusun selama
periode geologi. Bagaimanapun, besar dan frekuensi proses tersebut menyebabkan perubahan
baik secara alami maupun buatan.
Konsep ketiga ini adalah konsep yang menyatakan bahwa proses – proses alam yang
terjadi pada saat ini merupakan kunci untuk mengetahui proses alam yang terjadi pada masa lalu
dan merupakan prediksi untuk proses pada masa yang akan datang.
Bumi ini bersifat dinamis dan tidak statis. Bumi selalu mengalami perubahan, baik
yang bersifat alamiah atau terjadi dengan sendirinya karena aktivitas alam maupun yang terjadi
karena perbuatan/ulah manusia. Perkembangan fisik bumi secara alami adalah akibat dari siklus
bumi. Selain perubahan secara alami, terdapat perubahan buatan yang dilakukan oleh manusia,
hal ini diakibatkan aktivitas manusia yang mempengaruhi keadaan alam dan fisik bumi saat ini,
contohnya adalah pemanasan global yang terjadi akibat berbagai macam aktivitas manusia
berdampak pada perubahan iklim dan lingkungan yang terjadi dibumi saat ini. Contoh perubahan
alami adalah peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan
daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini).
¨
Konsep IV : “There have always been earth processes that are hazardous to people.
These natural hazard must be recognized and evoided where possible, and their threat to
human life and property must be minimized”
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
bencana alam ini haruslah dikenali dan sedapat mungkin dihindari, agar kerugian akan
rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir.
Proses alami di bumi ada 2 yaitu :
1.
Eksogenetik terjadinya pada atau dekat permukaan bumi, contoh: perubahan cuaca
pergerakan tanah dan erosi yang disebabkan oleh arus air, angin atau gas, krisis air dll.
2.
Endogenetik yaitu terjadi di dalam atau dibawah kerak bumi contoh aktifitas adalah
vulkanik dan diatropisme.
Proses – proses tersebut pada umumnya dapat merugikan kehidupan manusia. Oleh karena itu
kita harus dapat memprediksi untuk menimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses alam
tersebut. Dari sekian banyak proses bumi seperti kondisi biologi, geografi dan iklim, dapat dibuat
suatu informasi seperti bagi perencana yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai alternatif
untuk menghindari atau meminimumkan tindakan untuk kehidupan manusia.
Proses – proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini dapat terjadi secara alamiah
(contohnya peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan
daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini), ataupun karena
perbuatan manusia. Kejadian tersebut akan sulit untuk dibuktikan apabila hal tersebut bukan
prinsip kesergaman. Selain proses alamiah, proses perubahan tersebut juga berasal dari faktor
aktifitas manusia. Sedangkan, besarnya akibat yang ditimbulkan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan oleh manusia. Adapun, efek dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat
dikatakan kecil dalam skala global, tetapi dalam skala regional efek tersebut akan dapat
dirasakan oleh makhluk hidup.
¨
Konsep V : “Land- and water-use planning must strive to obtain a balance between
economic considerations and the less tangible variables such us aesthetics”
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin
untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata,
seperti estetika.
Pembangunan suatu proyek bagi kehidupan manusia harus ditimbang dengan
membandingkan antara keuntungan ekonomi pada waktu tertentu dengan harga, dengan
mengasumsikan dimana ada keanekaragaman alam, ada keanekaragaman ekosistem, bergabung
dengan bentang alam dan modifikasinya. Evaluasi tentang tata guna lahan mempermudah
mengidentifikasi alternatif yang beranekaragam.
Dewasa ini, keseimbangan antara kriteria ekonomi dan estetika sangat sulit untuk
dicapai. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika
diperlukan adanya pengaturan skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi
estetika, pengembangan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh, dan yang
terakhir, pengembangan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang
berestetika tersebut.
¨
Konsep VI : “The effects of Land-use tend to be cumulative, and, therefore, we have an
obligation to those who follow”
“Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita
berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.”
Beberapa juta tahun yang lalu, kehidupan manusia selalu berpindah – pindah.
Kehidupan manusia masih mengandalkan alam, dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari
hutan dan berburu hewan. Seiring dengan berkembangnya populasi dan kebutuhan terhadap
makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya
mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Dan, kemudian mereka hidup secara
menetap, tidak lagi berpindah – pindah. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan
lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami, yang mengakibatkan mulai
timbulnya masalah – masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan.
Manusia hidup memerlukan lahan. Penggunaan lahan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas
manusia. Lahan digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia, tetapi
pengembangan dapat menimbulkan daerah polusi yang disebabkan sampah dan erosi tanah dari
perubahan vegetasi. Kegiatan pengolahan tanah tersebut berpengaruh pada keseimbangan
ekologi area, sehingga tidak mengherankan bila pertambahan populasi manusia sejajar dengan
semakin langkanya burung dan mamalia.
¨
Konsep VII: “The Fundamental component of every person’s environment is the
geologic factor, and understanding this environment requires a bord-base comprehension and
appreciation of the earth sciences and other related disciplines”
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor geologi,
dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang luas
terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang masih berkaitan.
Proses geologi dipengaruhi oleh manusia, sebab adanya fakta bahwa geologi adalah
lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan disiplin ilmu yang berkaitan dengan geologi lingkungan
seperti :
1.
Geomorfologi, adalah studi tentang bentang alam dan proses pembentukan permukaan
bumi
2.
Petrologi, adalah ilmu tentang batuan dan mineral
3.
Sedimentologi, adalah studi tentang tingkat endapan sedimen
4.
Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut, gunung dan
kenampakan struktur alam lainnya
5.
Hidrologi, adalah studi tentang permukaan bumi
6.
Pedologi, adalah studi tentang tanah
7.
Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pengujian tentang bahan
mineral
8.
Geologi tektonik, adalah aplikasi informasi geologi masalah teknik
Cabang ilmu alam dan geologi lingkungan itu dapat dikategorikan lagi ke dalam 3 kategori, yaitu
:
1.
Fisika; meliputi geografi fisik, proses hidrologi, tipe batuan dan tanah, klimatologi
2.
Biologi; meliputi aktivitas hewan dan tanaman, perubahan dalam proses dan kondisi
biologi, informasi biologi tentang analisis ruang
3.
Sumber daya manusia termasuk penggunaan tanah ekonomi, estetika, interaksi antara
aktivitas dan bidang fisika biologi.
BAB III
PEMBAHASAN
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan yang telah dijabarkan diatas pada dasarnya relevan untuk
diterapkan secara umum. Namun dengan mengingat kondisi di Indonesia yang labil, dari ketujuh
konsep dasar tersebut yang paling relevan dengan kondisi geologi di Indonesia adalah konsep
empat dan konsep lima.
A.
Konsep keempat dan terapannya di wilayah Indonesia
“Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.”. Bencana alam adalah
konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa
bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang
2009 hingga 2010 didominasi akibat banjir dengan presentase sebanyak 60% disusul oleh
longsor, gempa bumi dan tsunami. Bencana alam yang terjadi diakibatkan oleh material air
seperti halnya banjir dan untuk longsor meski tidak murni penyebabnya air namun sangat
berkaitan erat khususnya saat curah hujan sangat tinggi. Selain air kerusakan lingkungan seperti
penggundulan hutan juga memicu terjadinya bencana alam di Indonesia. Hal ini bisa terjadi
karena dibawah tanah yang gembur terjadi penampungan – penampungan air yang pada batas
waktu tertentu tanah tidak dapat menahan bebannya sehingga terjadi longsor. Salah satu
contohnya, gempa bumi tsunami yang pernah melanda Aceh yang masih teringat di benak kita.
Bencana tersebut telah merenggut banyak korban. Gelombang tsunami terjadi karena adanya
gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,8 Skala Richter dimana pusat gempanya diperkirakan
ada pada kedalaman 20km dibawah laut, sekitar 149 km sebelah selatan Meulaboh, NAD.
Di Indonesia banyak dijumpai titik – titik pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua.
Indonesia juga dikelilingi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum mediteran dan sirkum
pasifik serta banyak diliputi daerah berpotensi gempa. Selain itu, di negara ini juga masih banyak
ditemui gunung – gunung berapi yang masih aktif dan saat ini mulai menunjukkan keaktifannya,
contohnya anak gunung Krakatau dan gunung Tangkuban Perahu.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam potensi alam yang menjanjikan
seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, serta barang tambang lainnya tetapi sekaligus juga
memiliki banyak potensi gejala alam yang dapat menimbulkan kerugian jika menimpa manusia
seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan sebagainya. Untuk itu, diperlukan penempatan
tata ruang kawasan yang tepat agar bisa terhindar dari pengaruh gejala alam yang terjadi.
Proses alam ini harus dapat dikenali dan diprediksikan dengan mempertimbangkan kondisi iklim,
biologi dan geologi. Setelah para ahli bumi dapat mengidentifikasi proses terjadinya bencana
alam, mereka akan membuat informasi untuk para perencana dan pembuat keputusan. Kemudian,
berbagai macam jalan alternatif diterapkan untuk menghindari atau setidaknya meminimalkan
kerusakan yang akan merugikan kehidupan manusia.
B.
Konsep kelima dan terapannya di wilayah Indonesia
“Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal mungkin untuk
memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel yang nyata, seperti
estetika.” Di Indonesia, tata guna lahan dan air belum tercipta antara keseimbangan ekonomi dan
variabel lain, yaitu estetika. Konsep tata guna lahan dan air di Indoneia cenderung
menitikberatkan keuntungan ekonomi. Hal ini mengakibatkan tata guna lahan di Indonesia
mengesampingkan variabel lainnya. Pada perencanaan tata guna lahan dan air yang baik
seharusnya tetap mempertimbangkan variabel lainnya dengan mencari solusi alternatif yang
memaksimalkan kondisi yang menguntungkan bagi semua aspek.
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini keindahan
mempunyai nilai yang tinggi terhadap lingkungan dan manusia. Pertimbangan faktor abstrak
seperti estetika telah menjadi sesuatu yang umum seperti halnya untung rugi. Hal ini terlihat dari
banyak proyek yang hanya melihat pada pertimbangan keuntungan saja tetapi tidak pernah
memperhatikan aspek lingkungan. Penggunaan tata lahan yang tidak sesuai dengan kondisi lahan
dapat mengakibatkan kondisi lahan tidak seimbang. Banyak bangunan gedung – gedung mewah
yang berdiri tegak di kota – kota besari di Indonesia yang tidak sesuai dengan proporsinya
kondisi lahan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
·
Bumi pada dasarnya adalah sistem yang tertutup.
·
Bumi adalah satu – satunya tempat tinggal yang cocok bagi manusia dan memiliki sumber
daya yang terbatas.
·
Perkembangan fisik bumi saat ini telah merubah keadaan alam dan terus mengalami
perubahan selama periode geologi, bagaimanapun juga pentingnya dan frekuensi dalam proses
ini adalah alami dan disebabkan perubahan buatan.
·
Di dalam bumi selalu terdapat proses yang dapat membahayakan manusia, bahaya tersebut
harus dikenali dan dihindari sedapat mungkin, agar ancaman bahaya tersebut dapat
diminimalisir.
·
Perencanaan yang sesuai dalam tata guna lahan dan air harus menciptakan keseimbangan
antara perekonomian dan variabel lain seperti estetika.
·
Dampak penggunaan lahan cenderung kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai
kewajiban untuk menerima dan menanggungnya.
·
Komponen dasar dari lingkungan setiap orang adalah faktor geologi dan pemahaman
terhadap lingkungan. Ini menjadi landasan yang komprehensif dan apresiasi dari ilmu bumi dan
disiplin ilmu yang berhubungan.
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan diatas pada dasarnya relevan untuk diterapkan secara
umum. Mengingat keadaan geologi wilayah Indonesia yang labil, dari ketujuh konsep dasar
geologi lingkungan tersebut, yang paling relevan untuk saat ini adalah konsep keempat dan
konsep lima.
2.
Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa ketujuh konsep dasar geologi lingkungan tersebut, maka
penulis ingin memberikan saran – saran sebagai berikut :
1.
Terdapat proses bumi yang dapat membahayakan manusia. Untuk itu, manusia perlu
waspada dan berusaha untuk mengantisipasinya.
2.
Sebagai seorang perencana wilayah dan kota, harus menyikapi masalah yang berkaitan
dengan bahaya geologi yang terjadi dengan menerapkan ilmu – ilmu geologi lingkungan secara
tepat.
3.
Indonesia memiliki beraneka ragam sumberdaya yang dapat dimanfaatkan sekaligus juga
memiliki wilayah – wilayah yang rawan menimbulkan masalah geologi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://tyastyos.blogspot.com/2011/04/7-konsep-geologi-lingkungan.html. Diunduh Sabtu, 10
Maret 2012
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html. Diunduh Sabtu,
10 Maret 2012
http://kasihdalamkata.blogspot.com/2009/07/tujuh-konsep-dasar-dalam-geologi.html. Diunduh
Sabtu, 10 Maret 2012
http://www.scribd.com/doc/58229041/karya-ilmiah. Diunduh Sabtu, 10 Maret 2012
Keller, A. E. 1982. Environmental Geology. Charles E. Merrill. Publishing Company.
Gurning, Edison. 2004. Berita Gempa Bumi. Jakarta : Badan Meteorologi dan Geofisika dalam
www.bmg.go.id
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html. Diunduh, Sabtu
10 Maret 2012
http://wahyuancol.wordpress.com/2008/06/11/konsep-sistem-bumi/. Diunduh, Sabtu 10 Maret
2012