Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggun
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Job Order Costing (Studi Kasus UMKM CV. TRISTAR Alumunium)
Rully Kusumawardani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jalan M. T. Haryono 165 Malang rully.kusumawardani90gmail.com
Dosen Pembimbing:
Drs. Harlendro, MM.
RINGKASAN
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi CV. TRISTAR, khususnya produk alumunium standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan tapi terdapat kesalahan pada penentuan biaya bahan baku dan tarif tenaga kerja langsung serta pembebanan biaya overhead. Selanjutnya dilakukan perhitungan harga pokok produksi metode Job Order Costing dengan menggunakan rata-rata harga bahan baku, rata-rata tarif tenaga kerja langsung dan pembebanan biaya overhead aktual menggunakan cost driver volume produksi. Hasil perhitungan menunjukkan perbedaaan yang signifikan dimana harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan lebih rendah dari harga pokok produksi menggunakan metode Job Order Costing. Perbedaaan harga pokok produksi tentunya mempengaruhi harga jual dan laba rugi perusahaan dimana harga jual yang ditentukan dan laba yang diperoleh perusahaan terlalu rendah.
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Job Order Costing, Manajemen Keuangan UMKM.
RESUME
This research is a case study which aims to determine the cost of production calculation of CV. TRISTAR, especially the standard aluminum products. The results showed that the company uses the cost of production calculations based on order but there is an error in the determination of the cost of materials and direct labor rates and overhead expense allocation. Further calculation of the cost of production was used in this research by Job Order Costing method using the average price of raw materials, the average direct labor rates and the actual overehead cost allocation using volume production cost driver. The result shows a significant differences in the cost of production which is calculated by the company that lower than the cost of production using Job Order Costing method. Differences in the cost of production would affect the selling price and the company's income where the selling price is determined and profits from the company too low .
Keywords : Cost of Production, Job Order Costing, Financial Management SMEs .
PENDAHULUAN
penting dimana dengan biaya produksi yang lebih rendah dari pesaing, berarti dapat
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
menurunkanbiaya secara keseluruhan.
(UMKM) memiliki peran yang strategis
Perencanaan dan pengendalian biaya
dalam pembangunan ekonomi nasional sejak
produksi dapat dilakukan dengan perhitungan
krisis tahun 1997 sampai dengan sekarang.
harga pokok produksi secara tepat dan akurat
UMKM telah membuktikan diri sebagai katup
dengan tetap menjaga kualitas daribarang atau
produk yang dihasilkan. Informasi yang
perekonomian Indonesia dan sudah teruji
dibutuhkan dalam perhitungan harga pokok
kekuatan dan kehandalannya ketika Indonesia
produksi adalah informasi mengenai biaya
mengalami krisis ekonomi tahun 1997 dan
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
krisis ekonomi dunia seperti Sub-prime
overhead pabrik. Harga pokok produksi ini
mortgage US dan European Sovereign
nantinya akan digunakan untuk penentuan
Debt(Mohammad Hanif, 2012).
harga jual produk maupun untuk perhitungan
Perkembangan UMKM dari tahun 2005
laba rugi periodik.
sampai tahun 2012 terus meningkat terbukti
Dalam prakteknya, pembebanan biaya ke
dari data UMKM sandingan Departemen
produk dan
jasa dilakukan dengan
Koperasi dan UMKM yang menyebutkan
menghitung rata-rata untuk antarwaktu dan
peningkatan jumlah UMKM yang lebih besar
antarproduk. Cara untuk menghitung rata-rata
daripada usaha besar, peningkatan jumlah
sangat tergantung pada tipe proses produksi
tenaga kerja yang diserap UMKM yang lebih
yang terkait. Para pelaku usaha biasanya tidak
besar dari tenaga kerja yang diserap oleh
detail
dan
kurang rinci dalam
usaha besar dan peningkatan pendapatan
mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi
domestik bruto (PDB) yang disumbangkan
biaya produksi dan tidak menerapkan metode
oleh UMKM dimana kontribusinya lebih
perhitungan harga pokok produksi yang
besar dibandingkan dengan PDB yang
sesuai. Akibatnya perhitungan harga pokok
disumbangkan usaha besar.
produksi
menjadi
tidak tepat dan
Namun bersamaan dengan perkembangan
mempengaruhi laba rugi yang diperoleh
UMKM yang pesat, angka kematian UMKM
perusahaan, dimana laba atau rugi tersebut
juga meningkat
disebabkan berbagai
tidak sesuai dengan laba yang sesungguhnya
permasalahan yang dihadapi UMKM.
diterima perusahaan dan menjadi tujuan
Masalah manajemen keuangan dinilai
perusahaan.
menjadi kelemahan utama pelaku usaha kecil
CV. TRISTAR bergerak di bidang
menengah (UKM) dalam mengembangkan
produksi produk berbahan dasar alumunium,
bisnisnya dimana kemampuan mereka dalam
stainless steel, besi dan kaca dimanamenjadi
menyusun laporan keuangan diragukan
fokus bisnis perusahaan selama beberapa
karena keterbatasan sumber daya yang ada.
tahun terakhir. Saat ini alumunium banyak
(Stevanus dalam Kewirausahaan UKM, 2007
diminati konsumen selain karena keunggulan
: 189). Mereka mencampuradukkan dana
yang dimilikinya, juga sebagai pengganti
usaha dan keluarga, tidak memiliki laporan
kayu ketika kayu semakin langka dan harga
keuangan, dan bersikap konsumtif.
bahan kayu melambung. Alumunium
Perusahaan baik perusahaan manufaktur
memiliki keunggulan berupa harganya yang
maupun jasa pada umumnya mempunyai
terjangkau, lebih tahan lama, anti rayap, anti
tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal
karat dan perawatan yang mudah.
dengan melakukan proses manajemen yang
CV. TRISTAR melakukan produksi
baik, efektif, dan efisien dan memanfaatkan
sesuai pesanan dan menghitung harga pokok
peran manajer melalui proses perencanaan,
produksi menggunakan metode Job Order
pengendalian dan pengambilan keputusan
Costing, tapi masih belum sesuai dengan
yang tepat berdasarkan informasi yang
teori. Banyak biaya-biaya yang seharusnya
berkaitan dengan biaya dalam organisasi.
dibebankan
tidak
dimasukkan dalam
Pada perusahaan manufaktur, biaya produksi
perhitungan
harga
pokok produksi.
merupakankomponen biaya yang paling
Perusahaan sering mengabaikan proses Perusahaan sering mengabaikan proses
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
lazim terutama dalam hal pengelompokan dan
serta biaya produksi tidak langsung yang
pencatatan biaya produksi dan biaya non
terdiri dari biaya-biaya selain biaya bahan
produksi lainnya. Akibatnya biaya-biaya
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Khusus
aktual yang dikeluarkan perusahaan tidak
untuk penetapan taksiran biaya overhead
terhitung dan tidak menjadi komponen harga
pabrik, perusahaan menetapkan berdasarkan
pokok produksi yang ditetapkan.
pada biaya yang dibebankan langsung pada
pesanan yang dilihat dari perhitungan biaya
permasalahan tersebut, maka diperlukan
tahun buku sebelumnya. Penentuan harga
adanya evaluasi dalam mengelompokkan dan
pokok setiap pesanan dilakukan pada saat
mengumpulkan biaya untuk menyusun harga
pesanan tersebut selesai dikerjakan.
pokok produksi. Perusahaan disarankan untuk
Widiyastuti (2007) dalam skripsinya
melakukan perhitungan harga pokok produksi
yang berjudul Analisis Perhitungan Harga
Pokok Produksi Tas Wanita (Studi Kasus
Costinguntuk pengakumulasian biaya, biaya
UMKM Lifera Hand Bag Collection),
penyerapan (absorption costing), atau sering
menyimpulkan bahwa perhitungan harga
juga disebut dengan pendekatan biaya penuh
pokok produksi yang dilakukan perusahaan
(full costing) untuk perlakuan biaya overhead
masih sangat sederhana dan tidak sesuai
tetap dan sistem tradisional untuk
dengan teori. Biaya overhead pabrik tidak
pembebanan biaya dengan menggunakan cost
dialokasikan ke masing-masing produk secara
driver volume produksi. Kita menyebut
rinci dan tidak disesuaikan dengan pemakaian
metode perhitungan harga pokok produksi
biaya secara nyata, melainkan hanya
dalam penelitian ini dengan metode Job
merupakan suatu estimasi biaya yang
dianggarkan dalam kelompok biaya lain-lain.
pemahaman. Alasan penggunaan metode ini
Selanjutnya dilakukan perhitungan harga
sebagai perhitungan harga pokok produksi
pokok produksi dengan metode Activity Based
perusahaan karena perusahaan memproduksi
Costing (ABC) dan menghasilkan harga
produk sesuai pesanan dan metode ini mudah
pokok produksi yang lebih besar daripada
dilakukan dan tidak membutuhkan banyak
metode perhitungan
yang digunakan
biaya. Metode ini cukup membantu
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh
perusahaan dalam membuat laporan keuangan
banyaknya penggunaan sumberdaya yang
eksternal dan mengambil beberapa keputusan
dilakukan
dalam
perhitungan ABC
terkait produksi.
dibandingkan dengan jika menggunakan metode perusahaan karena dalam metode
PENELITIAN TERDAHULU
ABC setiap aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi dimasukkan dalam
Pudjiastusi (2003) meneliti tentang
perhitungan. Margin dari hasil penetapan
peranan Job Order Costing method dalam
harga jual yang diperoleh perusahaan
menetapkan Harga Pokok Produksi pada PT.
berdasarkan metode perusahaan lebih besar
Harost Irmi Bandung, perusahaan pembuat
daripada dengan metode ABC. Walaupun
furnitur berbahan rotan. Penelitian ini
dengan metode ABC margin yang diperoleh
bertujuan untuk menganalisis biaya produksi,
lebih rendah daripada margin dengan metode
menghitung harga pokok produksi dan
perusahaan, namun dengan metode ABC
melihat peranan Job Order Costing dalam
semua biaya produksi yang diperlukan dalam
menetapkan harga pokok produksi. Hasil
proses produksi sudah diperhitungkan sesuai
dengan pemakaian biaya yang sebenarnya
perhitungan harga pokok produksi pada
sehingga menghasilkan harga pokok produksi
perusahaan telah menerapkan metode harga
yang lebih akurat.
pokok berdasarkan pesanan (Job Order
Indah Fitri (2012) meneliti tentang
Costing)yang dilakukan dengan melakukan
penerapan metode Full Costing dalam
pemisahan biaya produksi menjadi biaya
menetapkan harga produksi pada peternakan
produksi langsung yang terdiri dari biaya
ayam UD. Family Poultry Shop di Kabupaten
Blitar. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha
perhitungan harga pokok produksi perusahaan
mikro, kecil dan menengah.
tidak memasukkan semua komponen biaya
Dewasa ini banyak bermunculan usaha-
produksi, sehingga laba yang diterima
usaha baru mulai dari skala kecil hingga besar
dengan berbagai macam produk dan jasa yang
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
ditawarkan. Akan tetapi seiring dengan
Peneliti menghitung kembali harga pokok
bertambahnya angka usaha kecil, angka
produksi menggunakan metode Full Costing
kematian usaha kecil yang baru lahir pada
dan ditemukan perbedaan yang signifikan
umumnya
juga
cukup tinggi bila
dibandingkan dengan usaha menengah dan
perusahaan dibandingkan dengan perhitungan
usaha besar (Soeharto Prawirokusumo, 2010 :
menggunakan Full Costing. Harga pokok
229). Menurut Soeharto Prawirokusumo
produksi yang selama ini dibebankan oleh
(2010 : 229-230) angka kematian usaha kecil
perusahaan ternyata lebih rendah daripada
yang cukup tinggi tersebut disebabkan oleh
adanya permasalahan dalam ketidakmampuan
menggunakan metode Full Costing. Analisis
manajemen mengelola bisnis, kurangnya
perhitungan harga jual juga dilakukan dengan
pengalaman dalam pengoperasian fisik bisnis
menggunakan metode return on asset dan
dan kemampuan konsep, lemahnya kendali
margin laba 15. Hasilnya mengungkapkan
keuangan dalam hal permodalan dan
bahwa harga jual yang selama ini diterapkan
kebijakan
kredit
pembayaran, gagal
perusahaan lebih rendah dari dari harga jual
mengembangkan
perencanaan strategis,
yang menggunakan metode return on asset.
pertumbuhan yang tak terkendali, pemilihan lokasi yang buruk, persediaan yang tidak
LANDASAN TEORI
baik, dan ketidakmampuan mengatasi transisi kewirausahaan.
UMKM
Perbaikan dan pengembangan UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
perlu dilakukan agar dapat bertahan di
(UMKM) saat ini merupakan usaha yang
kerasnya persaingan di dunia bisnis. Hal ini
masih dapat bertahan di tengah badai krisis
merupakan tanggung jawab semua pihak
moneter yang berkepanjangan. UMKM
bukan hanya pemerintah. Menurut Soeharto
berperan strategis dalam pembangunan
Prawirokusumo (2010 : 223), beberapa saran
perekonomian nasional dan mengalami
untuk perbaikan dapat dilakukan oleh UMKM
perkembangan tiap tahun yang cukup pesat.
berdasarkan penyebab-penyebab kegagalan
Untukitu, pemerintah berupaya dengan keras
UMKM.
UMKM
disarankan untuk
untuk membina usaha kecil dan menengah
melakukan hal-hal berikut ini :
guna menjadikannya sebagai penyumbang
Mengenali bisnis secara mendalam
devisa bagi Negara.
Mengembangkan rencana bisnis yang
Definisi usaha kecil untuk setiap negara
matang
tidak sama tergantung pertumbuhan ekonomi
Mengelola sumber daya keuangan
dan kesejahteraan suatu negara dan
dengan menerapkan sistem informasi
tergantung pula oleh konsep pembangunan
keuangan
dan
digunakan untuk
dan pembinaan terhadap usaha kecil oleh
pengambilan
keputusan bisnis,
permodalan yang mencukupi, dan
Prawirokusumo, 2010 : 46-48). Adapun
pengelolaan arus kas yang baik.
definisi dari UMKM dijelaskan dalam
Memahami laporan keuangan sebagai
peraturan pemerintahan mulai dari Undang-
alat pengendali dan alat indikator
Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha
kesehatan perusahaan dengan mencatat
Kecil, Keputusan
Menteri
Keuangan
semua kondisi
keuangan bisnis.
No.316KMK.0161994, Keputusan Menteri
Mengelola manusia secara efektif
Keuangan
No.250KMK.041995
dan
dengan melatih dan memotivasi
peraturan yang paling baru yaitu Undang-
karyawan.
Menjaga kondisi pribadi dengan
Pengertian dan Konsep Biaya
memantau kesehatan dan menghindari
mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai
Setiap perusahaan, baik besar maupun
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
kecil, memerlukan biaya untuk beroperasi.
mendapatkan barang atau jasa yang
Untuk mendapatkan uang, perusahaan harus
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di
terlebih dahulu mengeluarkan uang untuk
masa datang bagi organisasi.
membeli persediaan dan mendapat pasokan,
Carter (2009 : 30) mendefinisikan biaya
perlengkapan dan fasilitas, dan untuk
sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau
menggaji karyawan kemudian memanfaatkan
pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin
sumber daya yang ada tersebut untuk
perolehan manfaat. Dalam
akuntansi
menghasilkan suatu produk atau memberikan
keuangan, pengeluaran atau pengorbanan
jasa kepada konsumen. Manajemen keuangan
pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh
adalah seni dan ilmu tentang pengelolaan
penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi
uang perusahaan untuk mencapai tujuannya.
pada saat ini atau di masa yang akan datang.
Manajemen keuangan berhubungan erat
Sedangkan menurut Horngren, et al (2008 :
dengan akuntansi dimana akuntan bertugas
31), Biaya adalah sumber daya yang
untuk mengumpulkan dan menyajikan data
dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan
keuangan, sedangkan manajer keuangan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu.
menggunakan
laporan
keuangan dan
Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan
informasi yang disajikan oleh akuntan untuk
tujuan tertentu. Garisson (2008 : 64)
mengambil keputusan keuangan (Mas’ud
mengklasifikasikan
biaya tersebut
Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, 2011 :
berdasarkan tujuan untuk menyiapkan laporan
keuangan eksternal menjadi biaya produksi
Pada perusahaan kecil, fungsi keuangan
dan biaya non produksi. Biaya produksi
mungkin ditangani oleh bagian akuntansi
adalah biaya yang berkaitan dengan
yang kemudian
berkembang menjadi
pembuatan barang dan penyediaan barang.
depertemen atau bagian tersendiri. Pada
Biaya non produksi adalah biaya yang
lingkup perusahaan yang lebih kecil, fungsi
berkaitan
dengan
fungsi desain,
keuangan ditangani oleh bagian administrasi
pengembangan pemasaran, distribusi, layanan
atau bahkan pemilik perusahaan itu sendiri.
pelanggan dan administrasi umum (Hansen
Bagian keuangan mengawasi operasi
dan Mowen, 2009 : 56).
keuangan sehari-hari, seperti perencanaan
Terdapat tiga istilah yang kerap
pembiayaan, manajemen kas, kredit dan
digunakan dalam menggambarkan biaya
tagihan, dan aktivitas keuangan jangka
produksi, yaitu (Garisson, et all., 2008 : 51) :
panjang, misalnya menciptakan investasi,
1. Biaya Bahan Langsung (Direct Material
pengembangan dana dan pengelolaan rencana
Costs)
pesangon perusahaan (Mas’ud Machfoedz
Bahan mentah merupakan bahan yang
dan Mahmud Machfoedz, 2011 : 164).
digunakan untuk menghasilkan produk
Stevanus dalam Kewirausahaan UKM (2007 :
jadi. Bahan langsung adalah bahan yang
189) menyebutkan bahwa permasalahan yang
menjadibagian yang tak terpisahkan dari
sering muncul dalam UKM adalah peranan
produk jadi dan dapat ditelusuri secara
akuntansi dalam upaya pengelolaan keuangan
fisik dan mudah ke produk tersebut.
UKM secara lebih baik. Dengan segala
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct
keterbatasan sumber daya yang ada,
Labor Costs)
kemampuan UKM untuk menyusun laporan
Tenaga kerja langsung digunakan untuk
keuangan yang layak dan memanfaatkan
biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
berbagai rasio keuangan untuk pengambilan
ke produk jadi dengan mudah. Disebut
keputusan
bagi kegiatan
operasional
juga dengan istilah touch labor karena
diragukan.
tenaga kerja langsung melakukan kerja tanganatas produk pada saat produksi secara langsung.
3. Biaya Overhead Pabrik
atau jasa antara lain (Blocher, et all., 2007 :
Biaya overhead merupakan seluruh
biaya manufaktur yang terkait dengan
1. Menentukan harga jual produk
objek biaya (barang dalam proses
2. Menilai dampak keuangan dari
kemudian barang jadi), namuntidak
penambahan atau penghapusan produk,
dapat dilacak ke objek biaya secara
divisi atau suatu bagian dalam
ekonomis.
perusahaan
Biaya nonproduksi dibagi menjadi dua
3. Memutuskan untuk membuat atau
(Garisson, et all., 2008 : 52) :
membeli
1. Biaya pemasaran atau penjualan
4. Mengevaluasi kinerja produk, jasa atau
Biaya pemasaran atau penjualan meliputi
divisi
semua biaya yang diperlukan untuk
Beberapa metode penentuan Harga
menangani pesanan konsumen dan
Pokok Produksi telah ditemukan oleh
memperoleh produk atau jasa untuk
beberapa ahli di bidang akuntansi. Salah
disampaikan kepada konsumen.
satunya menurut Blocher, et all., (2007 : 147-
2. Biaya administrasi
149) mengklasifikasikan beberapa sistem
Biaya administrasi meliputi pengeluaran
penentuan biaya produk yang pemilihannya
eksekutif, organisasi, dan klerikal yang
tergantung pada (1) sifat industri dan produk
berkaitan dengan menajemen umum
atau jasa, (2) strategi perusahaan dan
organisai.
informasi manajemen yang dibutuhkan, dan (3) biaya dan manfaat untuk memperoleh,
Harga Pokok Produksi
merancang,
memodifikasi dan
Harga pokok produksi adalah semua
mengoperasikan sistem tertentu.
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
Blocher, et all. (2007 : 147-149)
suatu barang atau jasa selama periode
mengklasifikasikan beberapa jenis penentuan
bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga
biaya produk yaitu :
pokok produksi merupakan biaya untuk
a. Metode Akumulasi Biaya :
memperolehbarang jadi yang siap jual
Sistem Biaya Berdasarkan Pesanan
(Mulyadi, 2009:14).
(job order costing), menjadikan
Adapun tujuan dilakukannyaperhitungan
pesanan atau satu batch produk atau
harga pokok produksi menurut Horngren dan
jasa sebagai objek biaya. Sistem ini
Foster (2008 : 90) adalah sebagai berikut:
biasa digunakan oleh perusahaan yang
a. Untuk memenuhi keperluan pelaporan
mempunyai banyak jenis produk yang
eksternal dalam hal penilaian persediaan
berbeda.
dan penentuan laba.
Sistem Biaya Berdasarkan Proses
b. Untuk pedoman pengambilan keputusan
(process costing), menjadikan proses
mengenai harga dan strategi produk.
produksi atau departemen menjadi
c. Untuk menilai prestasi bawahannya dan
objek biaya. Sistem berdasarkan proses
bagian organisasi tersebut sebagai
biasa digunakan oleh perusahaan yang
investasi ekonomi.
mempunyai produk yang homogen
Pengertian lain tentang harga pokok
yang memproduksi saru atau beberapa
produksi oleh Blocher, et all., (2007 : 147)
jenis produk secara masal.
disebut biaya produk (product costing)
b. Metode Pengukuran Biaya
menjelaskan bahwa penentuan biaya produk
Sistem Biaya Sesungguhnya (actual
costing system), menggunakan jumlah
pengakumulasian, pengklasifikasian dan
biaya yang sesungguhnya dikeluarkan
pembebanan bahan langsung,
tenaga
untuk menghasilkan produk, yang
langsung, dan biaya overhead pabrik ke
meliputi biaya untuk bahan langsung,
produk atau jasa.
tenaga langsung, dan overhead pabrik.
Sistem Biaya Normal (normal costing),
operasional yang dibuat oleh manajer
menggunakan biaya sesungguhnya
berdasarkan tentang informasi biaya produk
untuk bahan langsung dan tenaga kerja untuk bahan langsung dan tenaga kerja
menurut pesanan termasuk dalam kategori ini,
biaya overhead pabrik menggunakan
begitu juga pesanan yang menyediakan jasa
tarif yang ditentukan di muka.
yang berbeda kepada pelanggan. Perusahaan
Sistem
Biaya Standar (standar
yang umumnya menggunakan sistem
costing), menggunakan tarif standar
berdasarkan pesanan adalah percetakan,
(biaya) dan kuantitas untuk ketiga jenis
konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan
biaya produksi (bahan langsung, tenaga
mobil, perusahaan pakaian yang menerima
kerja langsung dan overhead pabrik).
order desain pakaian, dan perusahaan jasa
Biaya standar merupakan target biaya
seperti rumah sakit, kantor konsultan hukum,
yang ditetapkan di muka yang
studio film, kantor akuntan, agen iklan, toko
seharusnya dicapai oleh perusahaan.
reparasi. (Garisson, et all., 2008: 123 dan
c. Metode Pembebanan Biaya Overhead
Hansen dan Mowen, 2009 : 290)
Sistem
Tradisional
(traditional
Job Order Costing dimulai dengan
adanya pesanan dari konsumen yang
overhead ke produk atau pesanan
menginginkan produk dengan spesifikasi
berdasarkan cost driver volume, seperti
tertentu. Pesanan tersebut kemudian dicatat
biaya tenaga kerja langsung atau jam
pada kartu biaya pesanan yang terdiri dari
kerja langsung.
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
Sistem Berdasarkan Aktivitas (activity
dan biaya overhead. Pada saat produksi telah
based costing), mengalokasikan biaya
selesai, total biaya yang telah dicatat dalam
kartu biaya merupakan total biaya pesanan.
menggunakan kriteria sebab-akibat
Biaya rata-rata per unit ditentukan dengan
dengan cost driver majemuk, cost
cara membagi biaya pesanan total dengan
driver berbasis volume dan cost driver
jumlah unit pesanan yang dihasilkan.
yang tidak berbasis volume, supaya
(Blocher, et all., 2007 : 157)
dapat mengalokasikan biaya overhead
Semua biaya yang dicatat dalam kartu
pabrik secara lebih akurat ke produk
biaya dimasukkan dalam rekening produk
yang mendasarkan konsumsi sumber
dalam proses. Rekening pembantu untuk
daya pada berbagai aktivitas.
rekening produk dalam proses (bahan baku
d. Perlakuan Biaya Overhead Tetap
langsung, tenaga kerja langsung, dan berbagai
Sistem Biaya Variabel (variable
overhead pabrik) terdiri dari kartu-kartu biaya
costing), hanya memasukkan biaya
yang di dalamnya memuat biaya produksi
produksi variabel dalam biaya produk
selama atau sebelum periode pemrosesan
dan memperlakukan biaya overhead
pesanan. Jumlah kartu biaya sama dengan
jumlah pada sisi debit rekening produk dalam
(beban’expense’).
Sistem
biaya
proses. Jumlah ini merupakan biaya produksi
variabel untuk tujuan perencanaan dan
total yang dibebankan. Jumlah ini dilaporkan
pengendalian manajerial internal.
dalam laporan biayaharga pokok produksi.
Sistem Biaya Penuh (full costing),
(Blocher, et all., 2007 : 158)
memasukkan atau menyerap semua
Menurut Blocher, et all (2007 : 158-164),
biaya produksi, baik yang tetap
sistem biaya pesanan dilakukan dengan
maupun variabel. Sistem biaya penuh
mengikuti alur berikut ini :
disyaratkan untuk tujuan pelaporan
a. Biaya Bahan Baku
kepada pihak luar.
Job order costing menggunakan formulir permintaan bahan untuk mendokumentasikan
Job Order Costing
dan mengendalikan bahan yang digunakan.
Sistem perhitungan berdasarkan pesanan
Formulir permintaan bahan merupakan
(Job-Order Costing) digunakan untuk
dokumen sumber yang digunakan oleh
perusahaan yang memproduksi berbagai
supervisor departemen produksi untuk
produk yang cukup berbeda antara yang satu
meminta bahan yang diperlukan untuk
dengan yang lain selama periode tertentu.
produksi ke gudang. Formulir permintaan
Produk khusus atau produk yang dibuat
bahan menunjukkan departemen, pesanan, bahan menunjukkan departemen, pesanan,
Cost driver berbasis aktivitas : jumlah
digunakan.
setup, pesanan, waktu siklus produksi,
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
dan jam inspeksi.
Biaya tenaga kerja langsung dicatat
Tarif overhead yang ditentukan di muka
dalam kartu biaya pesanan dengan
biasanya dihitung pada saat atau sebelum
menggunakan kartu waktu (time ticket) yang
awal tahun sebagai berikut :
disiapkan setiap hari untuk setiap karyawan. Kartu waktu menunjukkan waktu karyawan
Tarif overhead
yang digunakan untuk setiap pesanan, tarif
ditentukan
gaji, dan biaya total yang dibebankan pada
dimuka
setiap pesanan. Biaya tenaga kerja langsung
Sumber : Garisson, et all., 2008 : 65
didebit ke rekening produk dalam proses dan dikredit pada utang gaji pada saat biaya
Rumus untuk membebankan biaya
dikeluarkan.
overhead ke produk atau pekerjaan adalah
c. Biaya Overhead Pabrik
sebagai berikut :
Pembebanan atau alokasi overhead
Overhead yang
merupakan proses membebankan biaya
Tarif overhead
Jumlah dari basis
overhead untuk pesanan yang sesuai. Alokasi alokasi yang
dibebankan
untuk pekerjaan = ditentukan
x
di muka
terjadi dalam
diperlukan karena biaya overhead tidak dapat
tertentu
suatu pekerjaan
ditelusuri ke pesanan individual. Ada tiga pendekatan dalam membebankan biaya
Sumber : Garisson, et all., 2008 : 66
overhead pabrik ke berbagai pesanan actual
e. Pembebanan biaya overhead terlalu
costing, normal costing, dan standar costing.
tinggi dan terlalu rendah
d. Tarif Overhead
Perbedaan antara biaya overhead pabrik
Tarif overhead yang ditentukan dimuka
sesungguhnya dengan jumlah biaya overhead
merupakan taksiran tarif overhead pabrik
pabrik dibebankan disebut selisih overhead.
yang digunakan untuk membebankan biaya
Selisih tersebut dapat disebabkan karena
overhead pabrik ke pesanan tertentu.
pembebanan terlalu rendah (underapplied)
Penentuan tarif overhead yang ditentukan
atau pembebanan terlalu tinggi (overapplied).
dimuka dilakukan dengan menganggarkan
Biaya
overhead
underapplied dan
biaya overhead pabrik untuk periode operasi
overapplied.
yang sesuai, menentukan dasar yang paling
Selisih biaya overhead tersebut dapat
tepat untuk membebankan biaya overhead
dihilangkan dengan dua cara :
(cost driver), menganggarkan jumlah total
1. Menyesuaikan rekening harga pokok
aktivitas dari cost driver yang telah dipilih
penjualan
dalam periode operasi dan membagi biaya
2. Membagi secara rata ketidaksesuaian
overhead pabrik yang dianggarkan dengan
(selisih) ke dalam saldo akhir rekening
tingkat aktivitas yang dianggarkan dari cost
produk dalam proses, produk selesai dan
driver yang telah dipilih.
harga pokok penjualan.
Kriteria yang ideal untuk pemilihan dasar
Perhitungan harga pokok produksi
alokasi adalah hubungan yang erat dalam
menggunakan metode Job Order Costing
perilaku biaya overhead total. Pemilihan
tersebut dilaporkan dalam skedul harga pokok
terbaik untuk cost driver adalah aktivitas atau
produksi dan harga pokok penjualan.
ukuran output yang menunjukkan apa yang
Pelaporan harga pokok tersebut ditampilkan
memicu atau menyebabkan terjadinya biaya
pada gambar 1. Selanjutnya skedul harga
overhead. Beberapa cost driver yang biasa
pokok tersebut masuk ke dalam bagian
digunakan antara lain :
laporan laba rugi seperti ditampilan pada
Cost driver berbasis volume : jam
gambar 2.
kerjalangsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan jam mesin.
Gambar 1
kos produk yang membebankan hanya biaya
Skedul Harga Pokok Produksi
produksi yang berperilaku variabel saja
dan Harga Pokok Penjualan
kepada produk.
Harga Pokok Produksi
Metode variable costing terdiri dari
Persediaan awal bahan mentah . . . . . . . . . . . . .
xxx
unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut:
(+) Pembelian bahan mentah . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Total bahan mentah tersedia . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Bahan mentah digunakan dalam produksi . . . .
xxx
Persediaan Awal
xxx
(-) Bahan baku tidak langsung termasuk dalam overhead pabrik . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Biaya bahan baku
xxx
xxx
Biaya tenaga kerja
Tenaga Kerja Langsung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Overhead pabrik yang dibebankan
Biaya overhead pabrik variabel
ke barang dalam proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Total Biaya Produksi
xxx
Total biaya produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Persediaan Akhir
(xxx)
(+) Persediaan awal akhir barang dalam proses . .
xxx xxx
Harga Pokok Produksi
xxx
(-) Persediaan akhir barang dalam proses . . . . . . . xxx
Harga Pokok Produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Metode Penetapan Harga Jual
Harga Pokok Penjualan Salah satu kebijakan perusahaan yang
Pesediaan awal barang jadi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
penting adalah keputusan untuk menetapkan
(+) Harga pokok produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Barang tersedia untuk dijual . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
harga jual atas produknya agar profitable dan
(-) Persediaan akhir barang jadi . . . . . . . . . . . . . .
xxx
markable. Jika harga ditentukan terlalu tinggi,
Harga pokok penjualan yang belum disesuaikan..
xxx
Ditambah: Underapplied overhead . . . . . . . . . . .
xxx
pembeli akan menghindari pembelian produk
Harga Pokok Penjualan disesuaikan . . . . . . . . . . .
xxx
perusahaan. Jika harga yang ditentukan terlalu rendah, biaya perusahaan mungkin tidak
Sumber : Garisson, et all., 2008 : 146
tertutupi. Banyak faktor yang mempengaruhi
penentuan harga jual selain biaya dari Laporan Laba Rugi pembuatan produk itu sendiri. Harga jual ini
harus disesuaikan dengan jenis perusahaan,
(-) Harga pokok penjualan
xxx
Margin Kotor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
produk, dan pasarnya.
(-) Beban penjualan dan administrasi
Menurut Garisson (2009 : 531)
Beban gaji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
Beban depresiasi . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
pendekatan yang umum dalam penentuan
Beban iklan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
harga adalah Markup biaya. Markup produk
Beban lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
xxx
Laba bersih operasi . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxx
adalah perbedaan antara harga jual dengan biayanya yang biasa dinyatakan sebagai Sumber : Garisson, et all., 2008 : 14 presentase dari biaya.
Metode Full Costing dan Variable Costing
Harga Jual =
Full Costing merupakan salah satu
Biaya + (Presentase markup × Biaya)
metode penentuan kos produk, yang
Sumber : Garrison, 2009 : 531
membebankan seluruh biaya produksi sebagai
kos produksi, baik biaya produksi yang
METODE PENELITIAN
berperilaku variabel maupun tetap (Mulyadi,
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Metode full costing terdiri dari unsur-
penelitian ini adalah penelitian kasus (case
unsur biaya produksi sebagai berikut:
study), yaitu meneliti tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
Persediaan Awal
xxx
spesifik atau khas dari keseluruhan
Biaya bahan baku
xxx
personalitas (Nazir, 2011:54). Creswell dalam
Biaya tenaga kerja
Lilik Sugiharti dan Unggul Heriqbaldi (2012 :
Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap
21) menyatakan bahwa studi kasus
Total Biaya Produksi
xxx
merupakan pendekatan kualitatif, di mana
Persediaan Akhir
(xxx)
peneliti mengeksplorasi sebuah kasus atau
Harga Pokok Produksi
xxx
lebih dari waktu ke waktu.
Objek penelitian yang diteliti adalah
Menurut Mulyadi (2001 : 18) variable
UMKM CV. TRISTAR Madiun, yang
costing merupakan satu metode penentuan costing merupakan satu metode penentuan
20 dan diskon sebesar 5 dari biaya
Madiun.
CV. TRISTAR
merupakan
produksi.
perusahaan pembuatan perabotan, interior,
2. Pengumpulan dan Pengelompokan Biaya
dan eksterior berbahan alumunium, stainless
Biaya-biaya yang terjadi selama bulan
steel, dan kaca.
Januari sampai Juni 2013 dikumpulkan
Menurut Moleong (2007 : 234), data
dan dikelompokkan berdasarkan biaya
dalam penelitian kualitatif dikumpulkan
produksi
dan
biaya non
melalui wawancara, observasi, review
produksi.Selanjutnya dianalisis mana
dokumen atau secara gabungan. Metode
yang merupakan komponen-komponen
analisis data yang digunakan dalam penelitian
biaya produksi sehingga dapat dilakukan
ini adalah metode trianggulasi dimana metode
perhitungan harga pokok produksi
kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama-
dengan tepat.
sama dalam sebuah penelitian (Burhan
3. Analisis Harga Pokok Produksi dengan
Bungin, 2010 : 198).
Metode Job Order Costing Perhitungan
Metode analisis data dimulai dengan
harga pokok produksi dengan metode Job
pengumpulan data penelitian dengan cara
Order
Costing
diawali dengan
mengelompokkan, mengategorikan, dan
pengidentifikasian proses produksi yang
mengurutkan data sehingga data tersebut
dilakukan oleh perusahaan dan biaya-
mempunyai makna untuk menjawab masalah
biaya
yang
digunakan untuk
dan bermanfaat untuk menarik kesimpulan.
memproduksi produk. Biaya tersebut
Aktivitas dalam analisis data kualitatif
meliputi biaya bahan baku langsung,
dilakukan secara interaktif dan terus menerus
biaya tenaga kerja langsung dan biaya
yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan
overhead. Biaya overhead pabrik (biaya
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data
tidak langsung) yang ditimbulkan akibat
diolah dengan komputer menggunakan
dilakukannya aktivitas tersebut meliputi
kalkulator dan program Microsoft Excel.
biaya penggunaan bahan penolong, biaya
Analisis data dikelompokkan menjadi analisis
pembelian bahan, biaya listrik, biaya
kuantitatif yaitu menghitung harga pokok
pemeliharaan mesin dan kendaraan, biaya
produksi dan analisis kualitatif, yaitu
penyusutan mesin dan peralatan, serta
membandingkan hasil perhitungan harga
biaya penyusutan bangunan. Pembebanan
pokok produksi dengan menggunakan metode
biaya overhead menggunakan metode
perusahaan dan metode Job Order Costing
Full Costing dimana memasukkan semua
serta melihat pengaruh dari hasil perhitungan
unsur biaya overhead baik variabel
harga pokok produksi tersebut terhadap harga
maupun tetap kedalam biaya produksi.
jual dan laba rugi perusahaan.
Pembebanan biaya overhead juga
1. Analisis Harga Pokok Produksi dengan
dilakukan dengan sistem tradisional
Metode Perusahaan
dimana dasar alokasinya menggunakan
Analisis harga pokok produksi dilakukan
cost driver volume produksi.
terhadap 3 produk alumunium standar
4. Penyajian
Data
dan Penarikan
yang banyak dipesan konsumen selama
Kesimpulan
bulan Januari sampai Juni 2013.
Data disajikan dalam bentuk hasil
Perhitungan harga pokok produksi
perhitungan harga pokok produksi
alumunium per unit yang dilakukan
menggunakan metode perusahaan dan
perusahaan masih sangat sederhana yaitu
menggunakan metode Job Order Costing.
dengan menjumlahkan biaya bahan yang
Selanjutnya ditampilkan perbandingan
dibutuhkan dalam pembuatan produk,
hasil analisa untuk harga pokok produksi,
biaya tenaga kerja langsung yang
harga jual dan perhitungan laba rugi
dibutuhkan untuk menyelesaikan produk,
operasi sehingga nantinya dapat ditarik
dan beberapa biaya overhead yang
kesimpulan dan dianalisis lebih lanjut
dibebankan dengan metode estimasi
implikasi dari hasil penelitan tersebut.
biaya standar.Harga jual ditentukan dengan memperhitungan laba sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Harga Pokok Produksi Alumunium dengan Metode Perusahaan
Perhitungan harga pokok produksi produk alumunium yang telah dilakukan oleh CV. TRISTAR selama ini masih sederhana. Perhitungannnya dilakukan berdasarkan pesanan yaitu menggunakan Job Order Costing, akan tetapi penerapannya masih belum sesuai dengan teori. CV. TRISTAR menggolongkan biaya produksi ke dalam biaya bahan, biaya material kecil, biaya listrik dan ongkos tukang pengerjaan produk. Biaya overhead lain seperti penyusutan peralatan dan bangunan serta perhitungan biaya penunjang lainnya tidak dibebankan pada biaya produksi. Ongkos tukang dibebankan berdasarkan lama pengerjaan produk.
a. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku yang dihitung oleh CV. TRISTAR dilakukan dengan menggunakan estimasi jumlah bahan baku yang dipakai selama proses produksi. Estimasi ini didasarkan pada proses produksi yang sebelumnya pernah dilakukan sehingga dapat diketahui pemakaian aktual bahan bakunya.Pemakaian bahan baku kemudian dikalikan dengan harga bahan baku yang berlaku. Sedangkan penentuan harga bahan baku hanya didasarkan pada harga awal pembelian bahan. Perhitungan lainnya yang tidak tepat adalah biaya bahan penunjang yang dimasukkan kedalam perhitungan biaya bahan baku dengan metode pembebanan estimasi. Bahan- bahan penunjang tersebut seharusnya dimasukkan ke dalam biaya overhead karena tidak dapat ditelusuri dengan pasti pembebannya biayanya untuk masing- masing produk.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan biaya tenaga kerja dilakukan dengan
mengalikan tarif tenaga kerja perhari dengan jumlah standar hari penyelesaian produk. Tarif tenaga kerja yang dipakai dalam perhitungan harga pokok produksi perusahaan hanya menggunakan 1 tarif
tenaga kerja saja yang dipilih berdasarkan pada tenaga kerja yang paling sering menerima pesanan, yaitu sebesar Rp 57.000. Tarif tenaga kerja tersebut terdiri dari ongkos kerja dan uang makan tukang dalam satu hari.
c. Biaya Overhead Biaya overhead yang dibebankan dalam biaya produksi CV. TRISTAR hanya biaya karet, biaya material kecil dan biaya listrik yang dasar perhitungannya menggunakan estimasi yang ditentukan dimuka tanpa ada dasar basis alokasi atau cost driver. Biaya ini juga dijadikan satu dengan perhitungan bahan baku. Untuk itu biaya ini dipisahkan dan biaya-biaya lain yang seharusnya masuk biaya overhead juga dibebankan, antara lain mur baut, lem fox, lem sealent silicon, amplas kaca, biaya ekspedisi bahan baku, biaya pengiriman produk, biaya pemeliharaan peralatan produksi, biaya konsumsi pekerja langsung dan penyusutan peralatan dan bangunan. Selanjutnya perusahaan juga tidak memperhitungkan biaya overhead aktual yang dikeluarkan selama proses produksi pada akhir periode, sehingga
pembebanan biaya overhead yang ditentukan dimuka tersebut overapplied atau underapplied.
Perhitungan Harga Pokok Produksi Alumunium dengan Metode Job Order Costing
Analisis telah dilakukan terhadap perhitungan harga pokok produksi produk alumunium yang dilakukan oleh perusahaan dan menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan CV. TRISTAR
menggunakan
metode
pengumpulan biaya Job Order Costing belum dilakukan dengan semestinya. Metode perhitungan
menggunakan Job Order Costing seharusnya memisahkan biaya produksi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung seharusnya dihitung menggunakan biaya aktual yang dipakai dalam produksi sedangkan biaya overhead dihitung menggunakan estimasi tarif overhead yang ditentukan dimuka dan dibebankan ke menggunakan Job Order Costing seharusnya memisahkan biaya produksi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung seharusnya dihitung menggunakan biaya aktual yang dipakai dalam produksi sedangkan biaya overhead dihitung menggunakan estimasi tarif overhead yang ditentukan dimuka dan dibebankan ke
Tabel 2
volume produksi, jam tenaga kerja langsung
Rata-Rata Tarif Tenaga Kerja Divisi
atau jam mesin.
Alumunium dan Kaca
Selain metode Job Order Costing, CV.
(dalam Rupiah)
TRISTAR menggunakan sistem pengumpulan
Ongkos
Uang Jumlah
biaya standar dengan menghitung tarif standar
dan kuantitas standar dari bahan baku, tenaga (UM)
kerja langsung, dan beberapa biaya overhead, hari
khususnya biaya penunjang, biaya aksesoris 77.000
dan biaya listrik, yang dibutuhkan untuk
3 Tukang 3
mengerjakan suatu produk. Tarif dan
4 Tukang 4
kuantitas standar dari biaya produksi tersebut
5 Tukang 5
diperoleh dari perhitungan yang pernah
6 Tukang 6
dilakukan sebelumnya.
7 Tukang 7
Berikut ini evaluasi perhitungan harga
komponen biaya produksi yang terdiri dari 47.000
10 Tukang 10
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja 47.000
11 Tukang 11
langsung dan biaya overhead yang dihitung 51.091
RATA-RATA
Sumber : Ongkos Kerja CV. TRISTAR (Data
menggunakan metode Job Order Costing :
diolah, 2013)
a. Biaya Bahan Baku
c. Biaya Overhead
CV. TRISTAR sebenarnya sudah
Dalam perhitungan biaya overhead yang
melakukan pengidentifikasian bahan-
akan kita lakukan menggunakan metode
bahan yang terdiri dari bahan baku,
Job Order Costing, biaya overhead aktual
aksesoris dan bahan penunjang. Akan
selama bulan Januari sampai Juni 2013
tetapi semua pemakaian bahan tersebut
dipakai dalam perhitungan pembebanan
dibebankan ke dalam biaya bahan baku.
biayanya. Biaya overhead dibebankan
Dalam perhitungan harga pokok produksi
menggunakan metode tradisional dimana
menggunakan Job order Costing ini,
biaya overhead dialokasikan ke produk
pengelompokkan bahan-bahan produksi
dengan menggunakan cost driver volume,
ini kemudian dibebankan ke perhitungan
yaitu volume produksi selama 6 bulan
harga pokok produksi sesuai dengan
terakhir, bulan Januari sampai dengan Juni
posnya dan harga bahan baku dihitung
2013. Cost driver volume produksi dipilih
dengan mengalikan jumlah pemakaian
sebagai dasar alokasi karena dirasa paling
bahan standar dengan rata-rata harga
mudah untuk menelusurinya dibandingkan
bahan selama bukan Januari sampai Juni
dengan menggunakan jam tenaga kerja
langsung ataupun jam mesin.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selanjutnya untuk perlakukan biaya
Perhitungan yang akan kita pakai dalam
overhead, dilakukan dengan menggunakan
metode Job Order Costing ini
metode full costing dimana tidak
menggunakan rata-rata dari tarif tenaga
dipisahkan antara biaya tetap dan biaya
kerja yang ada di CV. TRISTAR dengan
variabel. Metode variable costing yang
hanya menggunakan tarif ongkos kerja
memisahkan biaya overhead menjadi biaya
saja, tanpa memasukkan uang makan,
tetap dan biaya variabel memang akan
yaitu sebesar Rp 45.000 (dengan
memberikan hasil perhitungan yang lebih
pembulatan keatas). Tabel 2 berikut ini
akurat
untuk
tujuan pengambilan
menampilkan rata-rata tarif tenaga kerja
keputusan manajemen, akan tetapi sulit
CV. TRISTAR, khususnya divisi
untuk diterapkan pada perusahaan ini
alumunium dan kaca.
karena ketidaktersediaan rekapan data
yang menunjang perhitungan. Sehingga metode full costing dianggap paling mudah yang menunjang perhitungan. Sehingga metode full costing dianggap paling mudah
tradisional
untuk
pembebanan biaya
mengetahui biaya produksi dan untuk
overhead, metode Full Costing untuk
pelaporan eksternal.
perlakuan biaya overhead, serta pengukuran
Perhitungan biaya overhead aktual
biaya standar dan biaya aktual untuk biaya
overhead, bahan baku dan biaya tenaga kerja
beberapa biaya yang ada di CV. TRISTAR
langsung. Selanjutnya kita akan menyebut
selama bulan Januari sampai Juni 2013 ke
metode perhitungan harga pokok produksi
dalam biaya produksi dan biaya non
yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan metode Job Order Costing
penggunaan biaya dan volume produksi.
untuk memudahkan dalam memahaminya.
Hal ini dikarenakan biaya-biaya tersebut belum dilakukan pemisahan sesuai
Perbandingan Hasil Analisis
penggunaan biaya didapat dengan
Analisis harga pokok produksi beberapa
menghitung beban yang ditanggung untuk
produk standar CV. TRISTAR telah
produksi dan non produksi yang
dilakukan
dan
selanjutnya adalah
merupakan hasil dari observasi dan
membandingkan hasil analisis tersebut. Harga
wawancara dengan pemilik dan karyawan
pokok produksi tersebut pastinya berpengaruh
produksi.
pada harga jual dan laba masing-masing produk. Perbandingan hasil analisis harga
Dari analisa di atas, selanjutnya kita
pokok produksi, harga jual dan laba masing-
menghitung kembali harga pokok produksi
masing produk disajikan pada tabel 3 berikut
yang telah dilakukan perusahaan dengan
ini :
menerapkan metode Job Order Costing untuk
pengakumulaisan biaya produksi, metode
Tabel 3 Perbandingan Hasil Analisis
Harga Pokok Produksi, Harga Jual dan Laba masing-masing Produk
(dalam Rupiah)
ETALASE
JEMURAN
ALMARI RAK PIRING
URAIAN
METO DE
METO DE JOB
METO DE JOB
METO DE JOB
METO DE
METO DE ORDER SELISIH
PERUSAHAAN COSTING
Biaya Bahan Baku
Biaya T enaga Kerja Langsung
Biaya Overhead
Harga Pokok Produksi
Mark up (Laba 20 + Diskon 5)
Harga Jual
Harga Jual Pe mbulatan
Sumber : Data diolah (2013)
a. Analisis Perbandingan Harga Pokok
menunjukkan bahwa harga pokok produksi
Produksi
yang dilakukan perusahaan lebih tinggi
Hasil analisis menunjukkan adanya
daripada harga pokok produksi menggunakan
perbedaan yang cukup besar dalam
metode Job Order Costing. Selisih ini
perhitungan harga pokok produksi untuk
merupakan evaluasi biaya yang terdiri dari:
masing-masing produk dimana ada selisih
1. Biaya bahan yang telah dipisahkan
yang yang positif dan ada yang negatif.
menjadi biaya bahan baku khusus untuk
Selisih yang positif menunjukkan bahwa
bahan alumunium dan kaca, sedangkan
harga pokok produksi yang dilakukan
biaya aksesoris dan biaya penunjang
perusahaan lebih rendah daripada harga
lainnya masuk ke perhitungan biaya
pokok produksi menggunakan metode Job
overhead dimana harga bahannya diubah
Order Costing. Sedangkan selisih negatif
menjadi harga rata-rata bahan.
2. Biaya tenaga kerja langsung yang
standar, harga jual yang ditetapkan
perhitungannya telah diubah menjadi tarif
perusahaan lebih tinggi dari harga jual yang
rata-rata tenaga kerja langsung dan
dihitung menggunakan Job Order Costing.