ASAS ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
ASAS-ASAS HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA
PENGERTIAN
•
HAN adalah hukum tentang pemerintahan di dalam kedudukan, tugas dan fungsinya
sebagai administrator negara
•
Pengertian HAN:
– Secara luas:
1.
Hukum tata pemerintahan: hukum tata pelaksanaan UU yang menyangkut
pengendalian penggunaan kekuasaan publik
2.
Hukum TUN: hukum birokrasi, seperti surat menyurat kedinasan, legalisasi,
kearsipan, pencatatan sipil dan lainnya
3.
Hukum administrasi
4.
Hukum administrasi pembangunan yang mengatur penyelenggaraan
pembangunan
5.
Hukum administrasi lingkungan
– Secara sempit: HAN adalah hukum tata pengurusan rumah tangga, baik internal maupun
eksternal
•
Rumah tangga negara adalah keseluruhan dari urusan yang menjadi tugas,
kewajiban dan fungsi negara sebagai suatu organisasi
•
Rumah tangga internal adalah menyangkut urusan internal instansi-instansi
administrasi negara, seperti personil, kesejahteraan PNS, keuangan dan
sebagainya
•
Rumah tangga eksternal adalah urusan yang awalnya dilakukan oleh
masyarakat, kemudian dialihkan kepada negara melalui dinas atau lembaga
PARA AHLI
• Utrecht = HAN = hukum pemerintahan yaitu menguji
•
•
•
•
hubungan hukum antara para pejabat administrasi
negara dalam melakukan tugas mereka
Van Vollenhouven = HAN adalah keseluruhan kaidah
hukum tetapi bukan HTN secara materiil, hukum
perdata secara materiil dan hukum pidana secara
materiil
Baron de Gerando = HAN adalah peraturan yang
mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah
dan rakyat
Oppenheim = HAN adalah keseluruhan aturan
hukum yang harus menjalankan kekuasaannya, atau
mengatur negara dalam keadaan bergerak
Romijn = HAN adalah keseluruhan aturan hukum
yang mengatur negara dalam keadaan bergerak
TIGA ASAS DALAM HAN
1. Asas yuridiktas (rechtmatigheid), yakni
bahwa tindakan pejabat administrasi
negara tidak boleh melanggar hukum
2. Asas legalitas (wetmatigheid), yaitu bahwa
setiap tindakan pejabat administrasi
negara harus ada dasar hukumnya
3. Asas diskresi (freies ermessen), yaitu
kebebasan dari pejabat administrasi
negara untuk mengambil keputusan
berdasarkan pendapatnya sendiri namun
tidak bertentangan dengan asas legalitas
HAKEKAT DAN CAKUPAN HAN
• Hakekat HAN adalah mengatur hubungan hukum
antara pemerintah dan warganya serta memberikan
perlindungan hukum kepada masyarakat dari
tindakan sewenang-wenang pejabat pemerintah
• Cakupan HAN
– Prajudi Atmosudirdjo: HAN mengatur wewenang,
tugas, fungsi dan tingkah laku pejabat administrasi
negara
– Konjnenbelt & Haan: HAN meliputi:
• Mengatur sarana bagi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan masyarakat
• Mengatur cara-cara partisipasi warganegara dalam proses di
atas
• Memberikan perlindungan hukum
• Menetapkan norma-norma dasar bagi penguasa untuk
pemerintahan yang baik
FUNGSI HAN
1. Menjamin kepastian hukum
2. Menjamin keadilan hukum
3. Sebagai pedoman dan ukuran
a. Pedoman artinya sebagai petunjuk arah
dari perilaku manusia
b. Ukuran artinya untuk menilai apakah
pelaksanaannya telah dilakukan secara
baik dan benar atau tidak
TUJUAN HAN
1. Memberikan batasan kewenangan kepada
pejabat administrasi negara
2. Memberikan perlindungan bagi rakyat
atau badan hukum perdata dari tindakan
sewenang-wenang pejabat administrasi
negara
SUMBER HUKUM HAN
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa sehingga apabila
ada aturan yang dilanggar maka akan menimbulkan sanksi
baginya
• Sumber hukum materiil, yaitu sumber hukum yang turut
menentukan isi kaidah hukum. Sumber hukum materiil ini
berasal dari peristiwa yang terjadi di masyarakat dan peristiwa
ini dapat mempengaruhi bahkan menentukan sikap manusia
• Sumber hukum formil, yaitu sumber hukum yang sudah diberi
bentuk tertentu, antara lain:
•
1.
2.
3.
4.
5.
UU
Traktat
Yurisprudensi
Kebiasaan
Doktrin
UNDANG-UNDANG
• UU adalah peraturan negara yang dibentuk
oleh alat kelengkapan negara yang berwenang
dan mengikat individu
• UU dibagi 2:
1.
2.
UU dalam arti materiil, yaitu setiap peraturan
per-UU-an yang isinya mengikat langsung
kepada masyarakat
UU dalam arti formil, yaitu setiap peraturan
per-UU-an yang dibentuk oleh alat
kelengkapan negara yang berwenang melalui
tata cara atau prosedur yang berlaku
ASAS-ASAS BERLAKUNYA UU
Lex posterior derogat legi priori
Lex superior derogat legi inferiori
Lex specialis derogat legi generali
TRAKTAT
Traktat adalah perjanjian internasional yang
dibuat oleh Presiden dan berlaku bagi
negara
Perjanjian internasional tentang wilayah,
perdagangan, kerjasama di bidang ekonomi,
seperti loan (pinjaman)
YURISPRUDENSI
• Pasal 22 AB jo Pasal 14 UU Nomor 14 Tahun 1970
tentang Kekuasaan Kehakiman menerangkan
bahwa hakim tidak boleh menolak perkara dengan
alasan tidak ada aturan hukumnya
– Hakim dapat melakukan rechtsvinding (penemuan
hukum)
• Dua macam yurisprudensi
1. Yurisprudensi tetap, yaitu putusan hakim yang terjadi
karena serangkaian putusan serupa dan dijadikan
dasar untuk memutus suatu perkara (standar
arresten)
2. Yurisprudensi tidak tetap, yaitu putusan hakim
terdahulu yang bukan standar arresten
KEBIASAAN
Usage custom, syaratnya adalah:
States’ practices
2. Opinio juris
1.
DOKTRIN
Pendapat para ahli di bidang tertentu, tidak
mengikat namun mempengaruhi hakim
dalam mengambil putusan
OBYEK HAN
• Obyek adalah pokok permasalahan yang sedang
dibicarakan
• Obyek HAN adalah pokok permasalahan yang
sedang dibicarakan dalam HAN
• Prof. Djokosutono = HAN adalah hukum yang
mengatur hubungan hukum antara pejabat negara
dengan warga masyarakat, maka obyeknya adalah
pemegang jabatan dalam negara dan warga
masyarakat
• Prof. Soehino = obyek HAN adalah negara, yang
dilandasi bahwa HAN dan HTN sama-sama
mengatur negara, bedanya HAN mengatur negara
dalam keadaan “bergerak”, sedangkan HTN dalam
keadaan “diam”
PERBUATAN PEMERINTAH
• Perbuatan pemerintah:
– Perbuatan pemerintah yang dilaksanakan
berdasarkan:
a.
b.
UU
Freies Ermessen/Discretion/kebijakan
Sjachran Basah = adalah keleluasaan dalam
menentukan kebijakan melalui sikap tindak
administrasi negara yagn dapat
dipertanggungjawabkan
Dicey (Bagir Manan) = adalah kebebasan
pejabat negara untuk mengambil tindakan
tanpa harus meminta persetujuan dari
pembuat UU
Marbun = adalah kebebasan untuk bertindak
atas inisiatif sendiri dalam menyelesaikan
persoalan penting dan mendesak yang muncul
tiba-tiba tanpa ada aturan yang jelas
TOLOK UKUR FREIES
ERMESSEN
Adanya kebebasan yang dimungkinkan oleh hukum
kepada pejabat administrasi negara untuk bertindak
atas inisiatif sendiri
Adanya persoalan penting dan mendesak untuk segera
diselesaikan
Harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan
hukum
Secara moral: berdasarkan Pancasila dan Sumpah/Janji
Secara hukum:
Batas atas: wajib taat asas, baik secara vertikal maupun
horisontal dan tidak melanggar hukum
Batas bawah: tidak boleh melanggar hak dan kewajiban warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
SUMBER KEWENANGAN
• Atribusi, yaitu pemberian wewenang
pemerintahan oleh pembuat UU kepada organ
pemerintah
• Delegasi, yaitu pelimpahan wewenang dari
pemerintahan kepada organ pemerintahan
lainnya
• Mandat, yaitu perintah untuk melaksanakan,
kewenangan dapat setiap saat dilakukan oleh
pemberi mandat, tanpa terjadi peralihan
tanggungjawab, tidak berdasarkan UU dan
dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan
PENGERTIAN
REGELING
BESCHIKKING
Bersifat umum dan
Bersifat individual
abstrak
Pengujiannya di
bawah UU ke MA
(judicial review), dan
di atas UU ke MK
(constitutional
review)
Berlaku terus
menerus
dan konkrit
Pengujiannya
melalui gugatan di
PTUN
Bersifat sekali –
selesai
PERBEDAAN
HAN
HTN
Lebih mengarah pada
Lebih mengarah pada
proses pelaksanaan
daripada kebijakan
pemerintah
Mempelajari negara
dalam keadaan bergerak
Hukum yang mengatur
tingkah laku pemerintah
dan pemerintahan yang
dijalankan
fungsi konstitusi atau
hukum dasar yang
digunakan negara
untuk mengatur
pemerintahan
Mempelajari negara
dalam keadaan diam
Hukum yang
mengatur negara
ADMINISTRASI NEGARA
PENGERTIAN
•
HAN adalah hukum tentang pemerintahan di dalam kedudukan, tugas dan fungsinya
sebagai administrator negara
•
Pengertian HAN:
– Secara luas:
1.
Hukum tata pemerintahan: hukum tata pelaksanaan UU yang menyangkut
pengendalian penggunaan kekuasaan publik
2.
Hukum TUN: hukum birokrasi, seperti surat menyurat kedinasan, legalisasi,
kearsipan, pencatatan sipil dan lainnya
3.
Hukum administrasi
4.
Hukum administrasi pembangunan yang mengatur penyelenggaraan
pembangunan
5.
Hukum administrasi lingkungan
– Secara sempit: HAN adalah hukum tata pengurusan rumah tangga, baik internal maupun
eksternal
•
Rumah tangga negara adalah keseluruhan dari urusan yang menjadi tugas,
kewajiban dan fungsi negara sebagai suatu organisasi
•
Rumah tangga internal adalah menyangkut urusan internal instansi-instansi
administrasi negara, seperti personil, kesejahteraan PNS, keuangan dan
sebagainya
•
Rumah tangga eksternal adalah urusan yang awalnya dilakukan oleh
masyarakat, kemudian dialihkan kepada negara melalui dinas atau lembaga
PARA AHLI
• Utrecht = HAN = hukum pemerintahan yaitu menguji
•
•
•
•
hubungan hukum antara para pejabat administrasi
negara dalam melakukan tugas mereka
Van Vollenhouven = HAN adalah keseluruhan kaidah
hukum tetapi bukan HTN secara materiil, hukum
perdata secara materiil dan hukum pidana secara
materiil
Baron de Gerando = HAN adalah peraturan yang
mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah
dan rakyat
Oppenheim = HAN adalah keseluruhan aturan
hukum yang harus menjalankan kekuasaannya, atau
mengatur negara dalam keadaan bergerak
Romijn = HAN adalah keseluruhan aturan hukum
yang mengatur negara dalam keadaan bergerak
TIGA ASAS DALAM HAN
1. Asas yuridiktas (rechtmatigheid), yakni
bahwa tindakan pejabat administrasi
negara tidak boleh melanggar hukum
2. Asas legalitas (wetmatigheid), yaitu bahwa
setiap tindakan pejabat administrasi
negara harus ada dasar hukumnya
3. Asas diskresi (freies ermessen), yaitu
kebebasan dari pejabat administrasi
negara untuk mengambil keputusan
berdasarkan pendapatnya sendiri namun
tidak bertentangan dengan asas legalitas
HAKEKAT DAN CAKUPAN HAN
• Hakekat HAN adalah mengatur hubungan hukum
antara pemerintah dan warganya serta memberikan
perlindungan hukum kepada masyarakat dari
tindakan sewenang-wenang pejabat pemerintah
• Cakupan HAN
– Prajudi Atmosudirdjo: HAN mengatur wewenang,
tugas, fungsi dan tingkah laku pejabat administrasi
negara
– Konjnenbelt & Haan: HAN meliputi:
• Mengatur sarana bagi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan masyarakat
• Mengatur cara-cara partisipasi warganegara dalam proses di
atas
• Memberikan perlindungan hukum
• Menetapkan norma-norma dasar bagi penguasa untuk
pemerintahan yang baik
FUNGSI HAN
1. Menjamin kepastian hukum
2. Menjamin keadilan hukum
3. Sebagai pedoman dan ukuran
a. Pedoman artinya sebagai petunjuk arah
dari perilaku manusia
b. Ukuran artinya untuk menilai apakah
pelaksanaannya telah dilakukan secara
baik dan benar atau tidak
TUJUAN HAN
1. Memberikan batasan kewenangan kepada
pejabat administrasi negara
2. Memberikan perlindungan bagi rakyat
atau badan hukum perdata dari tindakan
sewenang-wenang pejabat administrasi
negara
SUMBER HUKUM HAN
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa sehingga apabila
ada aturan yang dilanggar maka akan menimbulkan sanksi
baginya
• Sumber hukum materiil, yaitu sumber hukum yang turut
menentukan isi kaidah hukum. Sumber hukum materiil ini
berasal dari peristiwa yang terjadi di masyarakat dan peristiwa
ini dapat mempengaruhi bahkan menentukan sikap manusia
• Sumber hukum formil, yaitu sumber hukum yang sudah diberi
bentuk tertentu, antara lain:
•
1.
2.
3.
4.
5.
UU
Traktat
Yurisprudensi
Kebiasaan
Doktrin
UNDANG-UNDANG
• UU adalah peraturan negara yang dibentuk
oleh alat kelengkapan negara yang berwenang
dan mengikat individu
• UU dibagi 2:
1.
2.
UU dalam arti materiil, yaitu setiap peraturan
per-UU-an yang isinya mengikat langsung
kepada masyarakat
UU dalam arti formil, yaitu setiap peraturan
per-UU-an yang dibentuk oleh alat
kelengkapan negara yang berwenang melalui
tata cara atau prosedur yang berlaku
ASAS-ASAS BERLAKUNYA UU
Lex posterior derogat legi priori
Lex superior derogat legi inferiori
Lex specialis derogat legi generali
TRAKTAT
Traktat adalah perjanjian internasional yang
dibuat oleh Presiden dan berlaku bagi
negara
Perjanjian internasional tentang wilayah,
perdagangan, kerjasama di bidang ekonomi,
seperti loan (pinjaman)
YURISPRUDENSI
• Pasal 22 AB jo Pasal 14 UU Nomor 14 Tahun 1970
tentang Kekuasaan Kehakiman menerangkan
bahwa hakim tidak boleh menolak perkara dengan
alasan tidak ada aturan hukumnya
– Hakim dapat melakukan rechtsvinding (penemuan
hukum)
• Dua macam yurisprudensi
1. Yurisprudensi tetap, yaitu putusan hakim yang terjadi
karena serangkaian putusan serupa dan dijadikan
dasar untuk memutus suatu perkara (standar
arresten)
2. Yurisprudensi tidak tetap, yaitu putusan hakim
terdahulu yang bukan standar arresten
KEBIASAAN
Usage custom, syaratnya adalah:
States’ practices
2. Opinio juris
1.
DOKTRIN
Pendapat para ahli di bidang tertentu, tidak
mengikat namun mempengaruhi hakim
dalam mengambil putusan
OBYEK HAN
• Obyek adalah pokok permasalahan yang sedang
dibicarakan
• Obyek HAN adalah pokok permasalahan yang
sedang dibicarakan dalam HAN
• Prof. Djokosutono = HAN adalah hukum yang
mengatur hubungan hukum antara pejabat negara
dengan warga masyarakat, maka obyeknya adalah
pemegang jabatan dalam negara dan warga
masyarakat
• Prof. Soehino = obyek HAN adalah negara, yang
dilandasi bahwa HAN dan HTN sama-sama
mengatur negara, bedanya HAN mengatur negara
dalam keadaan “bergerak”, sedangkan HTN dalam
keadaan “diam”
PERBUATAN PEMERINTAH
• Perbuatan pemerintah:
– Perbuatan pemerintah yang dilaksanakan
berdasarkan:
a.
b.
UU
Freies Ermessen/Discretion/kebijakan
Sjachran Basah = adalah keleluasaan dalam
menentukan kebijakan melalui sikap tindak
administrasi negara yagn dapat
dipertanggungjawabkan
Dicey (Bagir Manan) = adalah kebebasan
pejabat negara untuk mengambil tindakan
tanpa harus meminta persetujuan dari
pembuat UU
Marbun = adalah kebebasan untuk bertindak
atas inisiatif sendiri dalam menyelesaikan
persoalan penting dan mendesak yang muncul
tiba-tiba tanpa ada aturan yang jelas
TOLOK UKUR FREIES
ERMESSEN
Adanya kebebasan yang dimungkinkan oleh hukum
kepada pejabat administrasi negara untuk bertindak
atas inisiatif sendiri
Adanya persoalan penting dan mendesak untuk segera
diselesaikan
Harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan
hukum
Secara moral: berdasarkan Pancasila dan Sumpah/Janji
Secara hukum:
Batas atas: wajib taat asas, baik secara vertikal maupun
horisontal dan tidak melanggar hukum
Batas bawah: tidak boleh melanggar hak dan kewajiban warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
SUMBER KEWENANGAN
• Atribusi, yaitu pemberian wewenang
pemerintahan oleh pembuat UU kepada organ
pemerintah
• Delegasi, yaitu pelimpahan wewenang dari
pemerintahan kepada organ pemerintahan
lainnya
• Mandat, yaitu perintah untuk melaksanakan,
kewenangan dapat setiap saat dilakukan oleh
pemberi mandat, tanpa terjadi peralihan
tanggungjawab, tidak berdasarkan UU dan
dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan
PENGERTIAN
REGELING
BESCHIKKING
Bersifat umum dan
Bersifat individual
abstrak
Pengujiannya di
bawah UU ke MA
(judicial review), dan
di atas UU ke MK
(constitutional
review)
Berlaku terus
menerus
dan konkrit
Pengujiannya
melalui gugatan di
PTUN
Bersifat sekali –
selesai
PERBEDAAN
HAN
HTN
Lebih mengarah pada
Lebih mengarah pada
proses pelaksanaan
daripada kebijakan
pemerintah
Mempelajari negara
dalam keadaan bergerak
Hukum yang mengatur
tingkah laku pemerintah
dan pemerintahan yang
dijalankan
fungsi konstitusi atau
hukum dasar yang
digunakan negara
untuk mengatur
pemerintahan
Mempelajari negara
dalam keadaan diam
Hukum yang
mengatur negara