Pengaruh hormon testosteron

M;{alah llmiah sriwijaya, valume XIX, No.I2,

iuli

2011

Majal,

rssN 0r26_468ii

Shalab
i?i,r;i

tungga
lS.lrrabec

secara

masa

I


ukuran

PBNGARUH IIORMON TESTOSTBRON TERIHDAP MASKULIMSASI
BENIH IKAN NILA (oreochromis niroticus) DENGAN METODE

karena

DI\\ING

mencee
terkontr
menjadi
Phelps

IVIUSLIM, HELMIZURYANI, NOPIRMAN

Biswa.s,

,


Abstrak

produks,

komersil
tentang

,

mempen
kelestari:
konsume

Penelitian ini bertujuan untuk mencari dosis yang tepat honnon testosteron
sehing-ea mendapatkan nisbah
anakan ikan nila jantan > 5aoA- Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
di Laboratoli"um Fakultas pertanian
Universitas Muhammadiyah Palembang. dengan menggunakan akuarium
ukuran 50x40x30 cm sebanvak

12buah dengan masing-masing 4 perlakuun dun 3 ka-ilulangan
dengan dosis yang 0".0"j",
v"iffi;r1l
hormon 0 mvl air (Kontrol) (Ho), dosis hormon c,5 mlll air
1ll1), dosis hormon l.o i,,rn air (H2), dan dosis
parameter

hormon 1,5 ml/l air (Hj).

dikonsun

yang

yang diukur dalam p"n"liriun ini adalah kelangsungan

hidup dan
nisbah kelamin, sedangkan benih yan-e digunakan adalah benih
ikan nila dengan umur 5-7 hari sebanvak
600 ekor dengan padat tebar setiap akuarium 50 ekor. Rara-rara
kerangsungan hidup-rr""lir, ..i;",1

pengarllatan tertinggi adalah pada perlakuan H3 : g2.67oh,
l1t : g0,'/o. {1. :1A,efl,

t,

bertrahayi
ikan dale

bahan h,
maka prc

'

ll I mgll- Walaupun demikian
kondisi tersebut masih sangat tergantung pada
jenis stadia dan ukuran ikan- Kandungan
ammonia (NHr) selama penelitian berkisar 0,150,30 mgll.

hormon Testosteroll pada perlakuan H2 sebesar
80%o. dengan dosis 1,0 ml'/l Sangat berpengaruh

terhadap nisbah kelamin jantan yang diha-silkanTingkat kelangsungan hidup )'ang baik
didapatkan pada perlakuan H3 sebesar 82,67%
dengan dosis hormon 1,5 mlil. Hasil pengukuran
kualitas air selarna penelitian pada dasarnya
nra-sih dalant batas tolera.nsi untuk hidup ikan
nila.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2008. Budidal'a lkan Nila. (Materi
Pelatihan dan Praktek). Balai Riset
Pe rikanan Budidal'a Air Tarvar Bctgor.
Djarijah AS. 1995. I'embenihan dan Petnbesaran

Secara lntensif. Penerbit

Yogl'akarta- 87

DKP. 2008. 2I

Kanisius-


h-

Obat-obatan \ang dilarangDirjen Perikanan Budidal"a. Balai Besar
Pengentbangan Btrdida-r'a A ir Ta* ar.
Sukabumi.
Dunham, R.A. 2004. Aquaculture and Fisheries

Biotechnology : Genetic Approaches.
CABI Publ. Cambridge, USA. 357 P
Elfendi. 1979. Metode Biologi Perikanan.
Yayasan Du'i Sri. Bogor.

!

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Hanafiah, K.A.2005. Rancangan Percobaan. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Jangkaru, 2., M. Sulhi dan S. Asih. 1992. Uji

Banding Pertumbuhan lkan Nila N4erah
Jantan dan Nila Hitam yang Dipelihara
dalam Kolam Secara Intensif. Buletin
Penelitian Perikarran Darat. Volume 11

Pandiar
T

X

A
P

Popma,

H
2

T


nomor 1.
Khairuman dan K. Amn.2001. Budidaya Ikan
Nila Secara Intensif. Cetakan Keenam.
Agro Media Pustaka. Jakarta.
Kwon YJ, Haghpanah V, Kongson-Hurtado ML,
Mc Andrew JB, and Penman JD. 2000.
Masculiniz-ation of Genetic Female Nile
Tilapia (Oreochromis niloticus) By Dietry
Administration of an Aromatase inhibitor

During Sexual Differentiation.

KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
perendaman benih ikan nila dalam larutan

t

Gusrina. 2A08. Budidaya Ikan untuk SMK.


Parker,

L
H
Shalaby.

The

Journal of Experimental Zoology 281:. 46-

Sinjai. t

53

Lesmana. D.S. dan L Dermarvan. 200 l.
Budidal'a Ikan Hias Air Tarvar Populer.

t

Penebar Srvada.r'a. Depok.

Mair, G. C., Scoft, A.. Penman, D. J., Skibinski.

I

I

D. O .F., and Beardmore, J. A.. l99lb.
Sex determination in the senus

Oreochrornis II:

Sex

137:313-322

SNI

614
(
S


(i
S

uc

ipto.
P

K

t)
K

Sugiarto.
J)

A dan Petchjul, K.

2004. Effect ofFluoxy'ntesterone Fish Fed Granule orr
Sex Reversal of the Hvbrid Scierrce. l7
http://aqpubl ications.
323-331.
:

Tamu. Edu/Pubs/Bfi sh/98 7fs. Pdf.

li
Suhendar.

tI)i
dr

Nagi, Rustidja, Shokit. 1991. Pengaruh Metil

stosteron Terhadap

TerjadinYa
Perubahan Kelarnin Pada Ikan Mas Betina
Hasil Ginogenesis. Fakultas Pasca Sarjana
hal.
45
Bogor.
IPB

Te

l

reversal,

hybridisation, g.vnogenesis and triploid;'
in O. auretL.s Steindachner- Theor..Appl.
Genet. 82: 153-160.
Mair, G. C; Abucal', J. S; Beardmore, J. A dan
Skibinski, D.O.F. 1995. Gro*th
Periomance Trial of Genetically Male
Tilapia (GN'fT) Derived From YY Males
in Orccrclrrornis niloticus L: on Statiorr
Comparisons u'hit Mixed Sex and
Reversed male Population. Aquakulturc
Nlanersroi.

!
--

723

p(
h1

sii
AI
Lt'

I
I

Majalah llmiah Sriwijaya, Volume

{

XD{ No.I2, JuIi 20II

t

ISSN OI2G46 f

t:

+L-.

http://tumoutou.net/702_05 I 23lhen gk-v s i
njal.htm. Diakses tanggal 5 Maret 201 l.

TJ (1999) Sex Determination and
In
Differentiation in Teleost .
Karunasagar I, Indraini K, AIan R :

Pandian

Aquaculture and Biotecnolory. Sciense
Publisher,Inc. USA.
Popma- T.J and M. Masser. 1999. Tilapia: Life
History and Biolory. SRAC Pulb. No.
http:/Aqpublications.
28i.
Tamu.Edu.IPubs/Efi sh/23 8fs, Pdf
Parker, B. P. 1982. Synopsis and Clasification of
Lii'ing Organism. Volume 2. Mc GrawHill Book Company. New York.
Shalabl. AME, Ashraf AR dn Yassir. A.E.K.
2007. Sex Reversal of Nile Tilapia Fry
Using Different Doses of l7aN{etyltestosteron at Different Dietary
Protein Levels. Central Laboratory For
Aquaculture Research, Abi assa AboHammad, Sharkia Governote. Eg'ptSinjal. Hengky. 2008. Pengaruh Hormon 17uN{etil Testosteron terhadap Perubahan
Kelamin lkan Nila (Oreochromis
niloticus). Pacific Journal.lr{aret 2008.

Vol. 2(2):

106. Deu'an Riset
Daerah Provinsi Sulan'esi L)tara.
l$p. 1{i.trqelpl!!._!$ go. d' ail rn n /j rn a l'
102-

i

l:$jg:_U5.jdi.

.

i

i

Lr

Diakses tanggal l0

Maret 2011.

Suyanto. S.R. 1994. Nila. Penebar SwadavaJakarta. 105 hal.
Syafriadiman, N-A. Pamungkas dan gsbs1in2.

2005. Prinsip Dasar pengelolahan
Kualitas Air. MM Press. CV. Mina

Mandiri. Pekanbaru.
Turner dan Bagnara. 1994. Petunjuk Teknis
Budidaya lkan Nila. Direktorat Jendral
Perikanan. Departemen Pertanian. 4'/
halaman.

http://turnoutou.net/702-05

I 23

_jlf&l=!Utri. Diakses tang_eal
2011

ihen gkl'

5

Maret

-

Yunus, M dan Meadi, R- 1988- Pemberian Pakan

Terhadap Pertumbuhan lkan Nila
(Oreochrontis niloticus). Penebar
Swadaya. Jakarta.

Vandaraj K dan Pandiarr T.J. 1990. Production
of All Female Sterile Triploid
Oreochromis lr,lossambicus. Aquaculture
84: l17-123

7-airin.

Jr. M. 2002. Ser

Reversal

Betina. Penerbar Srvadaya. Jakarta-

Zairin. Jr. N'l. 2003. Endokrinolo-qi

dan

Peranannva Baei Masa Depan Perikanan
Indonesia. Orasi llrniah Pengukuran Guru
Besar Tetap llmu Fisiologi Reproduksi
Dan llndokrinologi l{ervan Air. Institut.
Pertanian Bogor

SNI 6141-2009. Produksi Benih lkan Nila
(()reochronris niIoticus) Kelas Benih
Sebar. Badan Standarisasi Nasional
(BSN). Jakarta.

Sucipto,

A. dan R.E. Prihartono.

2005.

Nita Merah Bangkok

di
Kerambah Jaring Apung. Kolam Air
l)eras. Kolam A ir Tenan_q. dan
Penrbesaran

Kcrarnba. Penebar Srvadaya. Jakarta.

Sugiarto. 1988. Teknik Pembenihan Ikan Nila.
Penerbit CV. Sirnplex (Anggota
IKAPI). Jakarta.
Suhendar. l99l . Pengaruh Metil Testoteron
1-erhadap Perubahan Jenis Kelarnirr
I'ada Benih Ikan Mas Berumur 25, 30

dan 3l Hari. Karya ilmiah. Fakultas
pe rikanan IPB Bogor. 55 halanran.

http i/tumou tou.netJ
:

7 02

_0 5 I 23,ft en gk1,_

sin-jal.htm. Diakses tanggal
2Al t.

5

:

Menrproduksi Benih lkan Jantan atau

Maret

-124