PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MARLO KITCHEN by CHEF NORMAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen merupakan ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Hasibuan (2012:1). Ruang lingkup ilmu
manajemen dibagi menjadi beberapa macam diantarannya manajemen sumber
daya manusia, manajemen keuangan, manajemen operasional dan manajemen
pemasaran. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun
organisasi non pemerintah. Sumber daya manusia adalah aset yang paling
berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu organisasi, karena itu keberhasilan
suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia.
Sumber daya manusia yang berkinerja baik akan memudahkan organisasi
mencapai visi, misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan
elemen yang penting diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia

dengan kinerja yang baik diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan
kegiatan organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang
baik maka akan sulit bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Agus Muljanto, 2015).
Kinerja sendiri adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2011:67). Kinerja karyawan
adalah hasil olah pikir dan tenaga dari seorang karyawan terhadap pekerjaan yang

2

dilakukannya. Kinerja juga merupakan hal yang penting karena merefleksikan
seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan dimana hal
tersebut berhubungan dengan kepentingan perusahaan agar memperoleh kinerja
atau performa maksimum dari para pegawainya agar perusahaan dapat lebih
mudah mencapai visi, misi dan tujuannya. Disamping itu, ada satu hal penting
lainnya yang harus diperhatikan perusahaan dalam upayanya untuk meningkatkan
kinerja pegawai yakni disiplin kerja. Disiplin berasal dari kata “dispel” yang
artinya patuh patuh baik kepada pemimpin maupun kepada aturan. Disiplin adalah
kesanggupan menguasai diri yang diatur. Disiplin berasal dari bahasa latin, yaitu

diciplina yang berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Disiplin kerja menitik beratkan kepada pegawai untuk
dapat menaati aturan, standard serta mengembangkan sikap yang baik terhadap
pekerjaan. Oleh karena itu, pentingnya peranan disiplin juga dikemukakan oleh
Musanef

(http://bacaonlines.blogspot.co.id/2011/02/peranan-disiplin-pegawai-

dalam-suatu.html) bahwa ”Disiplin juga tidak kalah pentingnya dengan prinsipprinsip lainnya artinya disiplin setiap pegawai selalu mempengaruhi hasil prestasi
kerja (kinerja). Oleh sebab itu dalam setiap organisasi perlu ditegaskan disiplin
pegawai-pegawainya. Melalui disiplin yang tinggi produktivitas kerja pegawai
pada pokoknya dapat ditingkatkan. Oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada setiap
pegawai disiplin yang sebaik-baiknya”.
Industri kuliner merupakan suatu organisasi (badan usaha) dimana manusia
berfungsi sebagai faktor produksi utamanya, hal tersebut membuat manajemen
dalam organisasi terkait harus senantiasa menjaga dan memelihara performa
karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang cekatan dan kompeten karena deskripsi
pekerjaannya yang secara langsung berhubungan dengan kualitas penyajian
makanan dan item kuliner itu sendiri kepada konsumen.

Akan tetapi, sumber daya manusia merupakan faktor produksi sumber daya
yang kompleks bila dibandingkan dengan faktor produksi sumber daya lainnya
seperti mesin, material dan dana yang lebih bersifat teknis. Hal ini dikarenakan

3

manusia memiliki unsur jiwa dan perasaan didalamnya. Selain itu, manusia
memiliki sifat “traits”, kepribadian “personality” dan karakter yang berbeda satu
sama lainnya, hal ini merupakan tantangan, tugas dan tanggung jawab departemen
sumber daya manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai perencana,
pengorganisasi, pemimpin dan pengendali sumber daya manusia untuk
mengintegrasikan berbagai kepentingan individual dan perbedaan latar belakang
karyawan ke dalam sebuah kesatuan visi dan misi perusahaan untuk mencapai
tujuan bersama.
PT. Marlo Kitchen by Chef Norman merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di dalam bidang usaha kuliner yang resmi didirikan pada bulan Maret
Tahun 2016. Terletak di pusat Kota Bandung yang hanya berjarak beberapa ratus
meter dari titik 0 (nol) Kota Bandung tepatnya di Jalan Tamblong No.48-50
Bandung dan menjadi destinasi wisata kuliner Kota Bandung juga sebagai tempat
untuk melepas penat dan bersantai bersama teman, kerabat dan keluarga.

PT. Marlo Kitchen merupakan kepunyaan salah satu Celebritiy Chef
Indonesia dan Runner Up The Master Indonesia Season 1 Chef Norman Ismail
dan H. Riza Abu Sofyan (Abu Marlo). Mereka berkolaborasi dalam mendirikan
Marlo Kitchen by Chef Norman, yang mengusung konsep Restaurant bernuansa
Homey yang dapat dilihat dari beberapa interior restaurant yang mengangkat tema
magic dengan berbagai menu yang dikonsep secara apik oleh Chef Norman.
Pada saat ini, manajemen PT. MARLO KITCHEN by Chef Norman merasa
perlu untuk mengembangkan usahanya dengan memperluas area dan fasilitas lain
yang disesuaikan dengan segmen pasar yang mana target yang dibidiknya ialah
kalangan dewasa muda. Berbagai fasilitas tersebut adalah infrastruktur seperti
memperluas dan memperbesar area resto, menyediakan area pelayanan khusus
untuk berbagai event seperti birthday party, engagement day, wedding party dan
pertemuan formal seperti meeting dan gathering sebuah perusahaan yang mana
hal ini adalah fokus utama target pasar dari PT. Marlo Kitchen by Chef Norman
untuk saat ini, mendekorasi tempat dengan design yang luxurious dan eye-catchy

4

bagi pengunjung khususnya juga bagi para pelanggan pada saat worked in,
menyediakan live music dengan sound system yang memadai, memperkaya menu

makanan dan minuman, dan selain berbagai fasilitas yang dikembangkan untuk
kepentingan pelanggannya, PT. Marlo Kitchen by Chef Norman juga menyadari
bahwa pentingnya kinerja pelayanan yang diberikan oleh para pegawainya harus
senantiasa ditingkatkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen PT. Marlo Kitchen by Chef
Norman merasa perlu untuk melakukan peninjauan dan penelitian terhadap para
karyawannya, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan
khususnya pada bagian-bagian frontliner yang langsung berhadapan dan
berkomunikasi dengan konsumen. Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan
seperti memberikan gaji yang dirasa sesuai dan upaya untuk memotivasi
karyawannya, atasan menerapkan pemberian reward and punishment, yang
mana reward adalah suatu hadiah berbentuk penghargaan atau bonus yang
diberikan pada karyawan yang bekerja dengan baik sedangkan punishment adalah
sebuah hukuman atau teguran yang diberikan pada karyawan yang berkinerja
buruk dan telah melanggar peraturan perusahaan. Berbagai upaya yang telah
disebutkan diatas dilakukan PT. Marlo Kitchen by Chef Norman untuk
meningkatkan kinerja karyawan demi kepuasan pelanggannya.
Namun dalam kenyataanya, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan
HRD PT. Marlo Kitchen yaitu Ibu Puji dan Public Relations (PR) Bapak Matien
Fariano, diperoleh informasi bahwa kinerja karyawan perusahaan masih berjalan

secara fluktuatif yang artinya terkadang mengalami peningkatan dan penurunan
ditambah dengan tingkat presensi karyawan yang mengalami penurunan selama
beberapa bulan terakhir. Berikut adalah data absensi karyawan selama beberapa
bulan terakhir yang penulis dapatkan pada saat melakukan observasi langsung ke
lapangan, yaitu sebagai berikut:

5

Tabel 1.1
Data Presensi (Kehadiran) & Absensi (Ketidakhadiran) Karyawan

Presensi (Kehadiran) & Absensi
(ketidakhadiran) karyawan (%)
100%

90.70%

86.00%
75.70%


80%

Presensi (Kehadiran)

60%
40%
20%

24.30%
9.30%

14.00%

Absensi
(Ketidakhadiran)

0%
July

August


September

Sumber: Bag. Personalia Human Resources Department PT. Marlo Kitchen by Chef
Norman

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, menunjukan adanya penurunan tingkat
presensi (kehadiran karyawan) secara signifikan yang disebabkan oleh berbagai
faktor, sementara itu tingkat absensi (ketidakhadiran karyawan) pada perusahaan
berbanding terbalik, yakni menunjukan peningkatan pada bulan berikutnya. Hal
tersebut tentunya menandakan atau memperlihatkan suatu kondisi disiplin kerja
yang kurang baik di perusahaan, jika hal ini dibiarkan tentu saja dapat
mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan.
Selain itu, juga diperoleh informasi bahwa masih terdapat keluhan dari
pelanggan resto tentang kinerja pelayanan yang diberikan oleh karyawan,
diantarannya adalah karyawan tidak pernah atau jarang memberikan ucapan
selamat datang (greeting) kepada setiap pengunjung yang datang ke Marlo
Kitchen by Chef Norman, karyawan masih jarang memerhatikan kenyamanan
pengunjung pada saat menikmati hidangan seperti memerhatikan kerapihan meja
makan, kebersihan meja makan, juga kebersihan asbak rokok. Kedua, manajer


6

café juga menilai bahwa masih banyak karyawan yang dianggap tidak
menjalankan tugas sesuai SOP.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari peninjauan secara langsung
ke perusahaan, diketahui terdapat adanya penurunan kinerja karyawan yang
terlihat dari data penilaian kinerja karyawan PT. Marlo Kitchen by Chef Norman
sebagai berikut:

Tabel 1.2
Grafik Kinerja Karyawan PT. Marlo Kitchen by Chef Norman

Percentage (%)

Periode Mei - September 2016
100%
90%
80%
70%

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

(C) Low Performance

April

Mei

Juni

Juli

Agustus


Septem
ber

17.8

4.6

8.3

16.4

21.3

28.5

Sumber: Bag. Personalia Human Resources Department PT. Marlo Kitchen by Chef Norman

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
grafik kinerja karyawan dengan indeks ekspektasi (C) Low Performance pada
perusahaan yang terjadi pada bulan Mei – September 2016 yang mana low
performance adalah keterangan bahwa karyawan berkinerja rendah atau dibawah
ekspektasi perusahaan. Hal ini menandakan atau memperlihatkan adanya suatu
kondisi yang kurang baik pada perusahaan yang dapat dilihat dengan
meningkatnya persentasi Low Performance atau karyawan yang memiliki indeks

7

kinerja rendah pada perusahaan, jika hal tersebut dibiarkan, maka resiko yang
akan terjadi dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian juga melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir di salah satu tempat
kuliner di Kota Bandung yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan
ilmiah

(skripsi)

yang

berjudul

:

“PENGARUH

DISIPLIN

KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. Marlo Kitchen By Chef
Norman”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan dan dikemukakan
maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan dan penerapan disiplin kerja karyawan di PT.
Marlo Kitchen by Chef Norman ?
2. Bagaimanakah kondisi kinerja karyawan di PT. Marlo Kitchen by Chef
Norman ?
3. Apakah disiplin kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.
Marlo Kitchen by Chef Norman ?

1.3. Tujuan Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih terfokus, maka perlu dikemukakan mengenai
tujuan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:

8

1. Untuk mengetahui disiplin kerja PT. Marlo Kitchen by Chef Norman
Bandung.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan PT. Marlo Kitchen by Chef Norman
Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di
PT. Marlo Kitchen by Chef Norman Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi Praktisi
Diharapkan dapat berguna sebagai informasi yang memberikan saran,
masukan dan pertimbangan mengenai disiplin kerja yang berkaitan dengan
kinerja karyawan yang tidak lain adalah dalam rangka untuk senantiasa
meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi Akademisi
Diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian yang suatu
saat diperlukan untuk berbagai kepentingan seperti melakukan perbandingan
serta menambah wawasan yang sebelumnya tidak diketahui.

1.5. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab dengan beberapa sub
bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis,
berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap:
BAB I PENDAHULUAN
-

Latar Belakang

9

-

Identifikasi Masalah

-

Tujuan Penelitian

-

Kegunaan Penelitian

-

Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
-

Manajemen Sumber Daya Manusia

-

Penelitian Terdahulu

-

Kerangka Pemikiran

-

Hipotesis

-

Disiplin Kerja

-

Kinerja Karyawan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
-

Objek Penelitian

-

Unit Analisis

-

Teknik Sampling

-

Jenis dan Sumber Data

-

Teknik Pengumpulan Data

-

Operasionalisasi Variabel

-

Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-

Gambaran Umum Responden

-

Hasil Survey Mengenai Variabel X Disiplin Kerja

-

Hasil Survey Mengenai Variabel Y Kinerja Karyawan

-

Pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

BAB V PENUTUP
-

Kesimpulan dan Saran