PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MARLO KITCHEN by CHEF NORMAN

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada 41 orang sampel penelitian mengenai disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Marlo Kitchen by Chef Norman, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Disiplin Kerja di PT. Marlo Kitchen by Chef Norman dapat
dikatakan baik, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata penilaian disiplin kerja
pada tabel rekapitulasi tanggapan responden mengenai disiplin kerja yaitu
sebesar 4.00 yang berada pada rentang interval 3.40 – 4.19 yang menunjukan
kriteria baik. Artinya, menurut tanggapan karyawan, pelaksanaan dan
penerapan disiplin kerja di PT. Marlo Kitchen by Chef Norman saat ini berada
dalam kondisi yang baik.
2. Kinerja karyawan PT. Marlo Kitchen by Chef Norman juga dapat dikatakan
baik, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata penilaian kinerja karyawan pada

tabel rekapitulasi tanggapan responden mengenai kinerja karyawan yaitu
sebesar 3.88 yang berada pada rentang interval 3.40 – 4.19 yang menunjukan
kriteria baik. Artinya, menurut tanggapan karyawan, kinerja karyawan PT.
Marlo Kitchen by Chef Norman saat ini berada dalam kondisi yang baik.
3. Disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Marlo Kitchen by Chef Norman. Hal tersebut terbukti berdasarkan pengujian
dengan menggunakan uji t (t test) dimana

>

(4,499 > 1,68488).

Selain itu, sebesar 27,14% disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan,

100

sedangkan sisanya yaitu sebesar 72,86% dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh
faktor atau variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.

5.2. Saran


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan
beberapa saran sebagai bahan masukan yang mungkin dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan, adapun
beberapa saran yang penulis ajukan antara lain:
1. Untuk Praktisi
a. Hasil

penelitian

berdasarkan

rekapitulasi

mengenai

variabel

X


(independen) yang diteliti yakni disiplin kerja, penulis berpendapat bahwa
perusahaan perlu untuk mengapresiasi karyawannya atas kedisiplinan
kerja yang telah dilakukan karyawan mengenai pernyataan “saya tidak
pernah datang terlambat”, karyawan juga menanggapi secara positif
pedoman kerja yang telah dibuat perusahaan. Namun, daripada itu,
perusahaan ataupun pimpinan perlu memperhatikan rasa tanggung jawab
karyawannya mengenai kehadiran yang dicerminkan dengan pemberian
keterangan

karyawan

apabila

tidak

bekerja

kepada

perusahaan,


ketidakhadiran atau absensi karyawan yang tidak melebihi batas maksimal
dan bagaimana karyawannya dapat menyelesaikan tugas secara efektif dan
efisien karena hal tersebut adalah hal yang penting bagi karyawan itu
sendiri. Dalam hal ini, sikap ataupun perilaku pimpinan untuk membantu
karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat harus senantiasa
dilakukan sebelum diberikannya suatu punishment bagi karyawan yang
bersangkutan.
b. Perusahaan, pimpinan ataupun supervisor pada suatu bagian dalam
perusahaan sebaiknya senantiasa untuk melakukan coaching ataupun
briefing secara rutin setiap harinya, hal tersebut dilakukan agar karyawan

101

mampu membiasakan dirinya dengan tempat pekerjaan. Selain itu, dengan
adanya coaching dari atasan, diharapkan kemampuan dan pengetahuan
karyawan akan meningkat juga berkembang sehingga karyawan mampu
untuk menjalankan setiap instruksi pekerjaan dengan baik, hal tersebut
dilakukan tidaklah lain adalah demi meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan.
c. perusahaan diharapkan mempertahankan serta meningkatkan kedisiplinan
kerja dibanding dengan saat ini karena dengan meningkatnya kedisiplinan
kerja pegawai, hal tersebut juga akan meningkatkan kinerja pegawai,
jadikan karyawan sebagai mitra perusahaan sehingga karyawan juga
memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap perusahaan, hal tersebut
juga akan menambah loyalitas karyawannya terhadap perusahaan, hal
tersebut perlu untuk dilakukan karena karyawan adalah asset suatu
perusahaan.
2. Untuk Akademisi
a. Untuk penelitian selanjutnya, dalam rangka meneliti lebih lanjut mengenai
kinerja karyawan di perusahaan terkait, hal yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan variabel ataupun prediktor lain selain disiplin kerja
karena disiplin kerja yang diteliti penulis berdasarkan perhitungan, hanya
menjelaskan kinerja karyawan sebesar 27,14%, artinya sebesar 72,86%
sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.
b. Dalam mengukur Kinerja Karyawan dalam sebuah perusahaan, usahakan
untuk melakukan operasionalisasi variabel secara terperinci, hal ini
dimaksudkan agar peneliti


dapat

menyajikan sebuah pernyataan

questionare yang mudah dimengerti ataupun dipahami oleh responden
yang tujuannya adalah meningkatkan validitas dan reliabilitas dari suatu
alat

ukur

juga

meningkatkan

keobjektivitasan

responden

dalam


memberikan sebuah jawaban atas sebuah pernyataan dalam questionare.