Studi Pembuatan Tablet Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan Metode Granulasi Basah dan Cetak Langsung

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2008).Pengembangan Sediaan Farmasi.Bandung: Penerbit ITB. Hal.
99-208.
Ahsan, H., Parveen, N., Khan, N.U., dan Hadi, S.M. (1999). Pro-oxidant, AntiOxidant and Cleavage Activities on DNA of Curcumin and Its Derivatives
Demethoxycurcumin and Bisdemethoxycurcumin. Chem-Biol. Interact.
121(2): 161-175.
Anief, M. (2008). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hal. 161-162.
Anggoro, D., Rezki, R.S., dan Siswarni, M.Z. (2015). Ektraksi Multi Tahap
Kurkumin dari Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) menggunakan
Pelarut Etanol. Jurnal Teknik Kimia USU. 4(2): 39-45.
Ansel, H.C. (2008). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI
Press. Hal. 244-272.
Banker, G.S. dan Anderson N.R. (1994).Tablet.Edisi III. Jilid II. Jakarta: UIPress. Hal.643-703.
BPOM RI. (2005). Info POM: Gerakan Nasional Minum Temulawak. Majalah.
Edisi November. Jakarta: Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM.
6(6): 1-4.
Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutical of Solids and Dosage Forms.A Willey
Interscience Publication. New York: John Willey and Sons. Hal.133135,209-214, 216-218, 342.
Dalimartha, S. (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus
Agriwidya. Hal. 36.

Depkes
RI.
(1978).
MateriMedika
Indonesia.Jilid
DepartemenKesehatan RI. Hal.150-156,165-167.

II.

Jakarta:

Depkes
RI.
(1989).
MateriMedika
Indonesia.Jilid
DepartemenKesehatan RI. Hal. 516, 518-519, 522.

V.


Jakarta:

Depkes
RI.
(1979).
Farmakope
Indonesia.Edisi
DepartemenKesehatan RI. Hal. 6-9, 32.

III.

Jakarta:

Depkes
RI.
(1995).
Farmakope
Indonesia.Edisi
IV.
DepartemenKesehatan RI. Hal. 970-971, 999, 1083-1087.


Jakarta:

Ditjen POM RI. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Hal.
81.

50
Universitas Sumatera Utara

Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Cetakan Pertama. Jakarta: DepartemenKesehatan RI. Hal.13-31.
Duthie, G., dan Crozier, A. (2000). Plant-derived Phenolic Antioxidants. Wolters
Kluwer Health.3(6): 447-451.
Halim, M.R.A., Tan, M.S.M.Z., Imail, S., dan Mahmud, R. (2006).
Standardization and Phytochemical Studies of Curcuma xanthorrhiza
Roxb. International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical
Sciences.4(3): 606-610.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan K.Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.

Hal. 259-260.
Hayani, E. (2006). Analisis Kandungan Kimia RimpangTemulawak. Bogor: Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Hal. 309-311.
Hayati, M. (2003). Terampil Membuat Ekstrak Temu-temuan. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa. Hal. 12-13.
Ketaren, S. (1998). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UIPress. Hal. 46.
Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L. (1986). The Theory and Practice
of Industrial Pharmacy. Edisi III. Philadelphia: Lea & Febinger. Hal. 311314.
Liang, O.B., Widjaja, Y., dan Puspa, S. (1985). Beberapa Aspek Isolasi,
Identifikasi
dan
Penggunaan
Komponen-Komponen
Curcuma
xanthorrhiza Roxb. dan Curcuma domestica Val.. Prosiding Simposium
Nasional Temulawak. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas
Padjajaran.
Lieberman, H.A., Lachman, L., dan Schwartz, J.B. (1989). Pharmaceutical
Dosage Forms: Tablets. Vol. I. Edisi II. New York: Marcel and dekker
Inc. Hal. 131-132, 149-150, 153, 188-245.

Loftus, B.T., dan Nash, R.A. (1984). Pharmaceutical Process Validation. New
York: Marcel Dekker Inc. Hal. 212-213.
Lu, F.C. (1995). Toksikologi Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal.
212.
Meilisa. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul
dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Beberapa Bakteri. Skripsi. Medan: Fakultas
Farmasi USU. Hal. 1-3, 16-23.

51
Universitas Sumatera Utara

Munir, M.B. (2012). Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Skripsi. Depok: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Hal 1, 25-35.
Noviza, D. (2013). Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Temulawak (Curcuma
xanthorriza Roxb.) dengan Gelatin sebagai Pengikat. Skripsi. Padang:
Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Hal. 16-19.
Oei, B.L., Apsarton, Y., Puspa, S., dan Widjaja, T. (1985). Beberapa Aspek
Isolasi, Identifikasi dan Penggunaan Komponen-Komponen Curcuma

xanthorrhiza Roxb. dan Curcuma domestica Vahl. Bandung: Lembaga
Penelitian Univesitas Padjajaran. Hal. 15-18.
Parrot, L. (1971).Pharmaceutical Technology. United States of America: Burges
Publishing Company. Hal. 82.
Rismunandar. (1988). Rempah-Rempah Komoditi Ekspor Indonesia. Bandung:
Penerbit Sinar Baru. Hal. 15.
Sharma, R., Rajput, M., Prakash, P., dan Sharma, S. (2011).Fast Disolving
Delivery System On review.International Journal of Pharmacy.2(10): 2129.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). TeknologiFarmasiSediaan Tablet DasarDasarPraktis.Edisi II. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.Hal.12,8,416-418.
Solichedi, K. (2003). Pemanfaatan kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam
ransum broiler sebagai upaya penurunan lemak abdimal dan kadar
kolesterol darah. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 28: 172-177.
Suharjo, J.B. (2010). Hepatitis B: Cegah Kanker Hati. Yogyakarta: Kanisius. Hal.
51.
Suharmiati dan Handayani, L. (2006). Cara Benar Meracik Obat Tradisional.
Edisi I. Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal. 1.
Sulaiman, T.N.S. (2007). Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Mitra Communications Indonesia. Hal. 149-153.
Swarbrick, J., dan Boylan, J.C. (1992). Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology. Vol. V. New York: Marcel Dekker Inc. Hal. 278-279.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-obat Penting. Jakarta: PT. Alexmedia
Komputindo. Hal. 63-65.
Voigt, R. (1995). BukuPelajaranTeknologiFarmasi. Edisi II.Penerjemah:Soedani
N. S. Yogyakarta: UGM-Press. Hal. 159.

52
Universitas Sumatera Utara

Widman, F.K. (1989). Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 468-469.
Wijayakusuma, M.H. (2007). Penyembuhan dengan Temulawak I. Jakarta: Sarana
Pustaka Prima. Hal 2.
Wiryowidagdo, S. (2008). Kimia & Farmakologi Bahan Alam. Edisi II. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.29.

53
Universitas Sumatera Utara