Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Persaingan dunia bisnis yang kompetitif menuntut pelaku bisnis untuk
mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien agar dapat memenangkan
persaingan. Krisis ekonomi global yang terjadi pada September 2008, memiliki
dampak ke seluruh sektor ekonomi di dunia. Hampir semua sektor ekonomi
mengalami kelesuan dan hanya sedikit yang dapat bertahan. Krisis ekonomi
global tersebut membuat daya beli masyarakat menurun, sehingga profitabilitas
perusahaan cenderung menurun.
Informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan, sering menjadi target
rekayasa, melalui tindakan oportunis manajemen (agent) untuk memaksimumkan
kepuasannya, tetapi dapat merugikan pemegang saham atau investor (principal).
Tindakan oportunis tersebut dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi
tertentu, sehingga laba perusahaan dapat diatur, dinaikkan atau diturunkan sesuai
dengan keinginannya.
Salah satu cara yang dilakukan manajemen dalam proses penyusunan
laporan keuangan yang dapat mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan adalah
manajemen laba, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan pada saat tertentu. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka, mencapai

tujuannya. Laba adalah hasil dari suatu periode yang telah dicapai oleh
perusahaan, laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

1
Universitas Sumatera Utara

dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun
eksternal perusahaan, untuk melakukan penaksiran earning power perusahaan
dimasa yang akan datang. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total
aktiva/besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma
total aktiva.
Manajemen perusahaan selaku pengelola perusahaan memiliki informasi
tentang perusahaan lebih banyak dan lebih dahulu daripada pemegang saham
sehingga terjadi asimetri informasi yang memungkinkan manajemen melakukan
praktek akuntansi dengan orientasi pada laba untuk mencapai suatu kinerja
tertentu. Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya oportunistik manajemen
akan mengakibatkan laba yang dilaporkan semu, sehingga akan menyebabkan
nilai perusahaan berkurang dimasa yang akan datang.
Menurut Halim (2005) salah satu aspek perusahaan yang dinilai investor
adalah kinerja perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan

paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan, diukur melalui laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
pencapaian suatu perusahaan. Salah satu cara yang dapat digunakan mengukur
kinerja keuangan adalah dengan rasio profitabilitas.
Rasio

profitabilitas

menunjukkan

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Return on Equity (ROE) yang merupakan perbandingan
antara pendapatan bersih dengan modal. Rasio ini digunakan untuk mengukur


2
Universitas Sumatera Utara

kemampuan manajemen

dalam mengelola modal yang tersedia untuk

mendapatkan laba bersih. Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan
diproyeksi dengan Return on Equity, dikarenakan pemilik saham lebih tertarik
pada ROE, sebab ROE menentukan berapa besar peningkatan nilai saham mereka.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat penggunaan utang di perusahaan yaitu debt to equity ratio. Debt
to equity ratio menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam membiayai utang

yang dimiliki perusahaan. Peningkatan utang akan mempengaruhi besar kecilnya
laba bagi perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh besarnya modal sendiri
yang dapat digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin
besar penggunaan utang maka akan semakin besar kewajibannya. Pembayaran

kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada profitabilitas. Penggunaan utang
dalam sumber pendanaan mempunyai manfaat, seperti dapat mengurangi jumlah
pembayaran pajak karena beban bunga tetap yang ditimbulkan dari utang berbeda
dengan pembayaran deviden yang tidak dapat mengurangi pembayaran pajak
(Sibuea, 2012). Namun, penggunaan utang juga mempunyai kerugian karena
timbulnya ancaman akan biaya keagenan dan kebangkrutan. Maka jika DER
semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas
akan semakin rendah sehingga DER mempunyai hubungan negatif dengan
profitabilitas. Penelitian Setiati dan Kusuma (2004) serta Marbeya dan Suaryana
(2006) menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap profitabilitas.

3
Universitas Sumatera Utara

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan, salah satunya
dapat diukur dari nilai logaritma total aktiva (asset) perusahaan (Riyanto,
2007;112). Semakin besar firm size akan mengakibatkan biaya yang lebih besar,
sehingga dapat mengurangi profitabilitas. Perusahaan besar cenderung memiliki
skala dan keleluasan ekonomis yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
kecil, sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang pada

akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan (Priharyanto, 2009).
Ukuran perusahaan sebagai logaritma dari total aktiva, perusahaan yang besar
cenderung berinvestasi ke proyek yang mempunyai varian rendah dan risiko yang
rendah, untuk menghindari laba yang berlebihan (Setiati dan Kusuma, 2004).
Perbedaan ukuran perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda
secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, mereka juga
merumuskan perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil,
karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal
sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana yang kemudian dapat
meningkatkan profitabilitas. Sehingga semakin tinggi risiko suatu perusahaan,
semakin tinggi tingkat profitabilitas yang diharapkan sebagai imbalan terhadap
tingginya risiko dan sebaliknya semakin rendah rasio perusahaan, semakin rendah
tingkat profitabilitas yang diharapkan sebagai imbalan terhadap rendahnya risiko
(Prihantoro, 2009). Penelitian Setiati dan Kusuma (2004) serta Marbeya dan
Suaryana (2006) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.

4
Universitas Sumatera Utara


Adanya perbedaan hasil penelitian tentang hubungan DER, Ukuran
Perusahaan dengan profitabilitas menunjukkan adanya fenomena ketidak
konsistenan hasil penelitian. Kondisi ini membuat variabel ukuran perusahaan dan
DER dengan profitabilitas menjadi semakin menarik untuk diteliti, dengan
memasukkan satu variabel pemoderasi dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan variabel pemoderasi yaitu variabel yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Pemoderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan laba.

Alasan dipilihnya pertumbuhan laba sebagai pemoderasi

adalah karena perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang memiliki
pertumbuhan margin, laba dan penjualan yang tinggi. Pertumbuhan laba pada
perusahaan bertumbuh lebih besar dibandingkan pada perusahaan tidak
bertumbuh, karena kesempatan investasi pada periode berikutnya semakin besar.
Setiati dan Kusuma (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan laba pada perusahaan
bertumbuh lebih besar dibandingkan pada perusahaan tidak bertumbuh, karena
kesempatan investasi pada periode berikutnya semakin besar. Sehingga
pertumbuhan laba dapat digunakan sebagai penguat hubungan antara ukuran

perusahaan, DER dengan profitabilitas.
Penelitian Marbeya dan Suaryana (2006) menyatakan bahwa pertumbuhan
laba dapat memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas. Sedangkan
penelitian Setiati dan Kusuma (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan laba tidak
dapat memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas. Kemudian penelitian
Marbeya dan Suaryana (2006) juga menyatakan bahwa pertumbuhan laba tidak

5
Universitas Sumatera Utara

dapat memperkuat hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas. Sedangkan
penelitian Rasmini menyatakan bahwa

pertumbuhan laba dapat memperkuat

hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh
Marbeya dan Suaryana (2009) yang meneliti tentang pengaruh pertumbuhan laba
terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan tingkat profitabilitasnya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis

tertarik untuk menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio terhadap Profitabilitas dengan
Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan
masalah tersebut sebagai berikut :
1. Apakah ukuran perusahaan, Debt To Equity Ratio,

berpengaruh

terhadap Return on Equity secara parsial dan simultan?
2. Apakah ukuran perusahaan, Debt To Equity Ratio yang dimoderasi
pertumbuhan laba berpengaruh terhadap Return on Equity secara parsial
dan simultan?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


6
Universitas Sumatera Utara

1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap Return on
equity (ROE).

2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan yang dimoderasi
pertumbuhan laba terhadap Return on equity (ROE).
3. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on
equity (ROE).

4. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio yang dimoderasi
pertumbuhan laba terhadap Return on equity (ROE).

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi
pihak manajemen perusahaan manufaktur dalam penetapan kebijakan.
2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan tentang pengaruh ukuran perusahaan, Debt to
Equity Ratio terhadap return on equity (ROE).
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi
untuk memungkinkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian
mengenai topik-topik yang berkaitan, baik bersifat melanjutkan maupun
melengkapi.

7
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih, Potensi Pertumbuhan, ROE, EPS dan DER Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

3 19 87

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

3 10 90

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 2 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan, DER Terhadapa ROE dengan Pertumbuhan Laba sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014

0 0 11